Anda di halaman 1dari 51

PENAGIHAN DAN SENGKETA PAJAK

DASAR HUKUM PENAGIHAN PAJAK


BAB IV Pasal 18 s.d. Pasal 24 UU KUP
UU No. 19 Tahun 1997 std UU no. 19 Tahun
2000 tentang PPSP.
Apabila sampai dengan tanggal jatuh tempo jumlah pajak yang masih harus dibayar
tersebut tidak dilunasi oleh Penanggung Pajak tunggakan pajak.
dasar penagihan pajak
PENAGIHAN PAJAK:
serangkaian tindakan agar Penanggung Pajak melunasi utang pajak &
biaya penagihan pajak dengan menegur atau memperingatkan,
melaksanakan penagihan seketika & sekaligus, memberitahukan
Surat Paka, mengusulkan pencegahan, melaksanakan penyitaan,
melaksanakan penyanderaan, menjual barang yang telah disita.
Dasar penagihan pajak
STP, SKPKB, SKPKBT, dan Surat
Keputusan Pembetulan, Surat
Keputusan Keberatan, Putusan
Banding, serta Putusan Peninjauan
Kembali, yang menyebabkan jumlah
pajak yang masih harus dibayar
bertambah, merupakan dasar
penagihan pajak. Termasuk STPPBB,
SKBKB, SKBKBT dan STB
83/PMK.03/2010 Ps 5a
Dalam hal SKPKB atau SKPKBT rusak, tidak terbaca, hilang, atau tidak
diketemukan lagi, Dirjen Pajak karena jabatannya, dapat menerbitkan
kembali SKPKB/SKPKBT sebagai pengganti asli
mempunyai kedudukan hukum yang sama dengan asli
Pasal 18
TINDAKAN PENAGIHAN PAJAK
Dilakukan apabila utang pajak
sampai dengan tanggal jatuh tempo
pembayaran belum dilunasi
Jatuh Tempo Pembayaran
STP
SKPKB
SKPKBT
SK Keberatan
SK Pembetulan
Putusan Banding
Putusan PK
yang menyebabkan
jumlah pajak yang
harus dibayar
bertambah
harus dilunasi dalam jangka waktu 1
bulan sejak tanggal diterbitkan
Pasal 9 ayat (3) UU KUP
No Uraian Jangka Waktu Pelunasan paling lama
1. Dalam hal Wajib Pajak mengajukan
keberatan dan tidak mengajukan
permohonan banding
satu bulan sejak tanggal penerbitan
Surat Keputusan Keberatan
2. Dalam hal Wajib Pajak mengajukan
permohonan banding
satu bulan sejak tanggal penerbitan
Putusan Banding
3. Dalam hal Wajib Pajak menyetujui seluruh
jumlah pajak yang masih harus dibayar
dalam Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan
satu bulan sejak tanggal penerbitan
surat Ketetapan Pajak
4. Dalam hal Wajib Pajak usaha kecil dan Wajib
Pajak di daerah tertentu menyetujui seluruh
jumlah pajak yang masih harus dibayar
dalam Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan
dua bulan sejak tanggal penerbitan
surat ketetapan pajak
WAJIB PAJAK VS PENANGGUNG PAJAK
WAJIB PAJAK
Orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak
& pemungut pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan
sesuai dengan ketentuan peraturan perUUan perpajakan
PENANGGUNG PAJAK
Orang pribadi atau badan yang bertanggung jawab atas pembayaran
pajak, termasuk wakil yang menjalankan hak dan memenuhi
Kewajiban Wajib Pajak sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan
WAJIB
PAJAK
ORANG PRIBADI
BADAN
Sekumpulan orang &/ atau modal yang merupakan
kesatuan baik yg melakukan usaha maupun yg tidak
melakukan usaha yg meliputi PT, perseroan komanditer,
perseroan lainnya, BUMN atau BUMD, firma, kongsi,
koperasi, dana pensiun, persekutuan, perkumpulan,
yayasan, organisasi masa, organisasi sospol atau
organisasi lainnya, lembaga & bentuk badan lainnya,
termasuk kontrak investasi kolektif & BUT
KEWAJIBAN NPWP
Setiap Wajib Pajak yang telah memenuhi persyaratan subjektif dan
objektif sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan wajib mendaftarkan diri pada kantor Direktorat Jenderal
Pajak yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat
kedudukan Wajib Pajak dan kepadanya diberikan NPWP.
(Pasal 2 angka 1 UU KUP)
Sesuai dengan ketentuan mengenai
subjek pajak dalam UU PPh 1984 dan
perubahannya.
Persyaratan bagi subjek pajak yang menerima
atau memperoleh penghasilan atau diwajibkan
untuk melakukan pemotongan/pemungutan
sesuai UU PPh 1984 dan perubahannya
Kewajiban mendaftarkan diri tsb berlaku pula thd wanita kawin yg dikenai pajak
secara terpisah karena hidup terpisah berdasarkan keputusan hakim atau
dikehendaki secara tertulis berdasarkan perjanjian pemisahan penghasilan & harta.
Wanita kawin selain tsb di atas dapat mendaftarkan diri untuk memperoleh NPWP
atas namanya sendiri agar wanita kawin tsb dapat melaksanakan hak & memenuhi
kewajiban perpajakannya terpisah dari hak & kewajiban perpajakan suaminya.
10
WP ORANG PRIBADI
*Berdasarkan Pasal 2 PER-44/2008
Jangka
Waktu
Pendaftaran
NPWP
WP OP yang tidak
menjalankan usaha
atau tidak melakukan
pekerjaan bebas
WP OP yang
menjalankan usaha
atau melakukan
pekerjaan bebas dan
WP Badan
paling lama 1
bulan setelah saat
usaha mulai
dijalankan
paling lama pada
akhir bulan
berikutnya setelah
penghasilan > PTKP
BENTUK USAHA TETAP (BUT)
Bentuk usaha yang dipergunakan oleh orang pribadi yang tidak
bertempat tinggal di Indonesia atau yang berada di Indonesia tidak
lebih dari 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan atau badan yang
tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan di Indonesia untuk
menjalankan usaha atau kegiatan di Indonesia
1) Tempat kedudukan manajemen
2) Cabang perusahaan
3) Kantor Perwakilan
4) Gedung Kantor
5) Pabrik
6) Bengkel
7) Gudang
8) Ruang untuk promosi & penjualan
9) Pertambangan & penggalian sumber
alam
10) Wilayah kerja pertambangan minyak &
gas bumi
11) Proyek konstruksi, instalasi, atau
proyek perakitan
11) Pemberikan jasa dalam bentuk apapun
oleh pegawai / orang lain sepanjang
dilakukan lebih dari 60 hari dalam jangka
waktu 12 bulan
13) orang/ badan yg bertindak selaku agen yg
kedudukannya tidak bebas
14) Agen/ pegawai perusahaan asuransi yg
tdk bertempat kedudukan di Indonesia yg
dpt menerima premi asuransi atau
menanggung risiko di Indonesia
15) komputer, agen elektronik /peralatan
otomatis yg dimiliki, disewa/ digunakan
oleh penyelenggara transaksi elektronik
untuk menjalankan usaha melalui internet
PERSEKUTUAN KOMANDITER
Suatu persekutuan yang terdiri dari seseorang atau beberapa
pesero yang tidak ikut campur dalam mengurus atau memimpin
persekutuan, tetapi hanya memberikan suatu modal saja
PERSEKUTUAN
KOMANDITER
Sekutu Pengurus/ Komplementer
o Bertindak sebagai pesero pengurus
(memimpin & bertindak ke luar)
Sekutu Komanditer
o Sekutu tidak kerja, hanya sebagai pemberi modal atau
pemberi pinjaman
o Kerugian yg ditanggung hanya sebesar jumlah modal yg
ditanamkan
FIRMA
Kerja sama diantara orang yang bersifat
pertemanan/ perkawanan/ persekutuan
Setiap sekutu/ persero berwenang untuk berbuat & bertindak
keluar atas nama Firma.
Tindakan tersebut mengikat sekutu/ anggota yang lain
Setiap anggota Firma tidak memerlukan kuasa dari anggota lain
untuk bertindak keluar
Semua anggota Firma bertanggung jawab sepenuhnya secara
tanggung renteng kepada pihak ketiga
Tanggung jawab terhadap pihak ketiga tidak terbatas pada
kekayaan Firma, tetapi sampai kekayaan pribadi anggotanya.
YAYASAN
Badan hukum yang terdiri atas kekayaan yang dipisahkan dan
diperuntukkan untuk mencapai tujuan tertentu di bidang sosial,
keagamaan, & kemanusiaan yang tidak mempunyai anggota.
ORGAN
YAYASAN
PEMBINA
PENGAWAS: melakukan pengawasan serta memberi nasihat
kepada pengurus dalam menjalankan kegiatan yayasan
PENGURUS: melaksanakan kepengurusan yayasan
Bertanggung jawab penuh atas kepengurusan
Tidak boleh merangkap sebagai Pembina atau Pengawas
Dalam hal terdapat tunggakan utang pajak, penagihan pajak
dapat dilakukan terhadap harta kekayaan yayasan dan harta
pengurus
KOPERASI
Badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum
koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip
koprasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat berdasar atas
asas kekeluargaan.
PERANGKAT
ORGANISASI
KOPERASI
RAPAT ANGGOTA
PENGURUS
PENGAWAS
Pemegang kekuasaan tertinggi
Pemegang kuasa rapat anggota
Harta pengurus dapat menjadi pelunasan utang pajak
melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan
dan pengelolaan koperasi dan membuat laporan tertulis tentang
hasil pengawasannya.
PERSEROAN TERBATAS (PT)
badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasar perjanjian, melakukan
kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi
persyaratan yang ditetapkan dalam undang-undang ini serta peraturan pelaksanaannya
organ
Perseroan
RUPS
DIREKSI
DEWAN KOMISARIS
organ perseroan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas
pengurusan Perseroan untuk menjadi kepentingan Perseroan
orang yang nyata-nyata
mempunyai wewenang ikut
menentukan kebijaksanaan
dan atau mengambil
keputusan dalam menjalankan
perusahaan
Misalnya:
Berwenang menandatangani
kontrak dgn pihak ke tiga,
menandatangani cek, dsb.
Meskipun namanya tidak
tercantum dalam susunan
pengurus yang tertera dalam
akte pendirian
Pengurus
(Ps 32 UU KUP)
Komisaris
Pemegang Saham
Mayoritas atau
Pengendali
Direksi
Penanggung Pajak pada persekutuan komanditer,
Firma, yayasan, koperasi, Bentuk Usaha Tetap (BUT)
maupun PT tidak saja hanya menjadi tanggung jawab
pengurus badan tersebut, namun berdasarkan Pasal
32 ayat (4) UU KUP baik pengurus maupun orang-
orang yang nyata-nyata mempunyai wewenang ikut
menentukan kebijaksanaan dan/atau mengambil
keputusan dalam menjalankan perusahaan menjadi
pihak yang bertanggung jawab secara pribadi dan/atau
secara tanggung renteng terhadap pelunasan utang
pajak.
PENGERTIAN PENAGIHAN
SERANGKAIAN TINDAKAN AGAR PP MELUNASI UTANG
PAJAK DAN BIAYA PENAGIHAN PAJAK DENGAN:
MENEGUR ATAU MEMPERINGATKAN,
MELAKSANAKAN PENAGIHAN SEKETIKA DAN
SEKALIGUS,
MEMBERITAHUKAN SURAT PAKSA
MENGUSULKAN PENCEGAHAN,
MELAKSANAKAN PENYITAAN,
MELAKSANAKAN PENYANDERAAN,
MENJUAL BARANG YANG TELAH DISITA
UTANG PAJAK
PAJAK YANG MASIH HARUS DIBAYAR
TERMASUK SANKSI ADMINISTRASI BERUPA
BUNGA, DENDA ATAU KENAIKAN YANG
TERCANTUM DALAM SURAT KETETAPAN
PAJAK BERDASARKAN KETENTUAN
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
PERPAJAKAN
BIAYA PENAGIHAN PAJAK
1. PELAKSANAAN SURAT PAKSA.
2. SURAT PERINTAH PELAKSANAAN PENYITAAN.
3. PENGUMUMAN LELANG
4. PEMBATALAN LELANG
5. JASA PENILAI
6. BIAYA LAINNYA SEHUBUNGAN DENGAN
PENAGIHAN
Utang Pajak
MATERIL
(self assessment)
UTANG YANG TIMBUL (TATBESTAND)
KARENA UNDANG-
UNDANG SAJA.
TANPA HARUS ADA PENETAPAN
DARI APARAT PAJAK
FORMIL
(official assessment)
UTANG TIMBUL KARENA
ADANYA TAGIHAN/
PENETAPAN OLEH APARAT
PAJAK
PENAGIHAN
PAJAK
DENGAN
SURAT PAKSA
PPSP
Dasar Penagihan (Pasal 18 KUP)
STP
SKPKB
SKPKBT
SK Pembetulan
SK Keberatan
Putusan Banding
Peninjauan Kembali
Yang
menyebabkan
jumlah pajak
yang masih harus
dibayar
bertambah
PEJABAT PENAGIHAN PAJAK
Pajak Pusat
Pajak Daerah
1. mengangkat dan memberhentikan Jurusita Pajak.
2. menerbitkan :
Ditunjuk oleh Menteri
Keuangan
Ditunjuk oleh Kepala Daerah
Berwenang
Pejabat ditunjuk oleh:
Surat Teguran, Surat Peringatan atau Surat lain yang sejenis
Surat Perintah Penagihan Seketika dan Sekaligus;
Surat Paksa;
Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan;
Surat Perintah Penyanderaan;
Surat Pencabutan Sita;
Pengumuman Lelang;
Surat Penentuan Harga Limit;
Pembatalan Lelang; dan
surat lain yang diperlukan untuk pelaksanaan penagihan pajak.
JURUSITA
PAJAK
Pelaksana tindakan penagihan pajak yang
bertugas:
1. Melaksanakan surat perintah penagihan
seketika dan sekaligus
2. Memberitahukan Surat Paksa
3. Melaksanakan penyitaan
4. Melaksanakan penyanderaan
Tugas Jurusita
Pajak
1. melaksanakan Surat Perintah Penagihan Seketika dan
Sekaligus;
2. memberitahukan Surat Paksa;
3. melaksanakan penyitaan; dan
4. melaksanakan penyanderaan.
TUGAS DAN WEWENANG JURUSITA
PAJAK
Wewenang
Jurusita
Pajak
1. memasuki dan memeriksa ruangan termasuk membuka
lemari, laci, atau tempat lain untuk menemukan objek sita,
di tempat usaha, di tempat kedudukan, di tempat PP, atau
di tempat lain yg diduga sebagai tempat penyimpanan
objek sita.
2. meminta bantuan kepada Kepolisian, Kejaksaan,
Departemen yang membidangi hukum dan perundang-
undangan, Pemda setempat, BPN, Dirjen Perhubungan
laut, PN, Bank, atau pihak lain dalam rangka pelaksanaan
penagihan pajak.
3. menjalankan tugasnya di wilayah kerja Pejabat yg
mengangkatnya, kecuali ditetapkan lain dengan Keputusan
Menteri/Kepala Daerah.
PERSYARATAN
KEMAMPUAN FISIK
KEMAMPUAN MENTAL
PROFESIONAL
1. Berijazah serendah-rendahnya SMU atau yang setingkat
dengan itu
2. Berpangkat serendah-rendahnya Pengatur Muda/Gol IIa
3. Berbadan sehat
4. Lulus pendidikan dan latihan jurusita pajak
5. Jujur, bertanggung jawab dan penuh pengabdian
SUMPAH JURUSITA
"Saya bersumpah/berjanji dengan sungguh-sungguh bahwa saya, untuk memangku
jabatan saya ini, langsung atau tidak langsung, dengan menggunakan nama atau cara
apapun juga, tidak memberikan atau menjanjikan barang sesuatu kepada siapa pun
juga."
"Saya bersumpah/berjanji bahwa saya, untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu
dalam jabatan saya ini, tiada sekali-kali akan menerima langsung atau tidak langsung dari
siapa pun juga sesuatu janji atau pemberian."
"Saya bersumpah/berjanji bahwa saya akan setia kepada dan akan mempertahankan
serta mengamalkan Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara, Undang-Undang Dasar
1945, dan segala undang-undang serta peraturan lain yang berlaku bagi negara Republik
Indonesia.''
"Saya bersumpah/berjanji bahwa saya senantiasa akan menjalankan jabatan saya ini
dengan jujur, saksama dan dengan tidak membeda-bedakan orang dalam melaksanakan
kewajiban saya dan akan berlaku sebaik-baiknya dan seadil-adilnya seperti layaknya bagi
seorang Jurusita Pajak yang berbudi baik dan jujur, menegakkan hukum dan keadilan.
KEDUDUKAN
KEPALA
KANTOR
KEPALA
SEKSI
PENAGIHAN
JURU SITA
WILAYAH KERJA
Jurusita melaksanakan tugas di wilayah kerja unit
tempat jurusita berada.
Apabila dalam satu kota terdapat beberapa wilayah unit
KPP, Jurusita dapat melaksanakan tugasnya di luar
wilayah kerjanya sepanjang masih dalam satu kota.
Contoh:
Jurusita KPP Jakarta Menteng dapat melaksanakan
penyitaan barang Penanggung Pajak yang berada di
wilayah kerja KPP Jakarta Pasar Minggu.
a) Meninggal dunia
b) Pensiun
c) Karena alih tugas atau kepentingan dinas
lainnya
d) Ternyata lalai atau tidak cakap dalam
menjalankan tugas
e) Melakukan perbuatan tercela
f) Melanggar sumpah atau janji juru sita pajak,
atau
g) Sakit jasmani atau rohani terus menerus
SKP
SKPKB
SKPKBT
dll
ALUR DAN JADWAL
PELAKSANAAN PENAGIHAN PAJAK
SPMP/
PENYITAAN
SP
SURAT
TEGURAN
PARATE EXECUTIE
DIBERITAHUKAN
OLEH JURUSITA
PAJAK
DIBUAT BAP SP
PENCABUTAN
SITA`
PENGUMUMAN
LELANG
PELAKSANAAN
LELANG
UTANG PAJAK &
BIAYA
PENAGIHAN
PUTUSAN
PENGADILAN
LUNAS
14 HARI TDK LUNAS
PENCEGAHAN PENYANDERAAN SYARAT:
UTANG PAJAK Rp100 jt
DIRAGUKAN ITIKAD BAIK
JANGKA WAKTU:
6 BLN DPT DIPERPANJANG MAX 6 BLN
AKIBAT:
UTANG PAJAK TDK HAPUS &
PENAGIHAN TETAP DILAKSANAKAN
* KEP / IJIN MENKEU
SPMP
JURUSITA + 2 SAKSI
BAP SITA
BRG BERGERAK & BRG
TDK BERGERAK
BRG YG DISITA DILARANG:
DIPINDAHTANGANKAN
DISEWAKAN
DIPINJAMKAN
DISEMBUNYIKAN
DIHILANGKAN
DIRUSAK
PENYITAAN ATAS REK.
BANK & EFEK
7 hari 21 hari 2X24 jam
Jatuh tempo
14 hari
Dasar Hukum:
UU No 19 Tahun 2000
UU No 28 Tahun 2007
PP No 80 Tahun 2007
PMK No 24/PMK.03/2008
PEMBLOKIRAN
Barang
Bergerak
1 X
Barang
Tdk
Bergerak
2 X
Langsung,
Pos,
Ekspedisi/
kurir dgn
bukti kirim
PENGUMUMAN DI
MEDIA MASA
surat yang diterbitkan oleh Pejabat untuk menegur
atau memperingatkan kepada Wajib Pajak untuk
melunasi utang pajaknya
SURAT TEGURAN
SRT TEGURAN
SURAT PAKSA
Jatuh Tempo
DASAR PENAGIHAN
7 hari
21 hari
untuk menegur atau memperingatkan
kepada Wajib Pajak untuk melunasi
utang pajaknya
Penyampaian
Fungsi
Surat Teguran
Surat Peringatan, atau
Surat lain yang sejenis
Bentuk
a. secara langsung,
b. melalui pos, atau
c. melalui perusahaan jasa ekspedisi atau
jasa kurir dengan bukti pengiriman
surat
yang menyebabkan
jumlah pajak yang
harus dibayar
bertambah
Jatuh Tempo Pembayaran
untuk < Tahun pajak 2007
STP
SKPKB
SKPKBT
SK Keberatan
SK Pembetulan
Putusan Banding
Putusan PK
harus dilunasi dalam jangka waktu 1
bulan sejak tanggal diterbitkan
STP PBB
harus dilunasi dalam jangka waktu 1 bulan
sejak tanggal diterima oleh Wajib Pajak
PENGAJUAN KEBERATAN
TIDAK MENUNDA KEWAJIBAN MEMBAYAR PAJAK
Jatuh Tempo Pembayaran untuk > Tahun pajak 2008
STP
SKPKB
SKPKBT
SK Keberatan
SK Pembetulan
Putusan Banding
Putusan PK
yang menyebabkan
jumlah pajak yang
harus dibayar
bertambah
harus dilunasi dalam jangka waktu 1
bulan sejak tanggal diterbitkan
Pasal 9 ayat (3) UU KUP
No Uraian Jangka Waktu Pelunasan paling lama
1. Dalam hal Wajib Pajak mengajukan
keberatan dan tidak mengajukan
permohonan banding
satu bulan sejak tanggal penerbitan
Surat Keputusan Keberatan
2. Dalam hal Wajib Pajak mengajukan
permohonan banding
satu bulan sejak tanggal penerbitan
Putusan Banding
3. Dalam hal Wajib Pajak menyetujui seluruh
jumlah pajak yang masih harus dibayar
dalam Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan
satu bulan sejak tanggal penerbitan
surat Ketetapan Pajak
4. Dalam hal Wajib Pajak usaha kecil dan Wajib
Pajak di daerah tertentu menyetujui seluruh
jumlah pajak yang masih harus dibayar
dalam Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan
dua bulan sejak tanggal penerbitan
surat ketetapan pajak
(1) WP menyetujui seluruh pembahasan akhir hasil pemeriksaan
setelah 7 hari sejak saat jatuh tempo pelunasan
(2) WP tidak menyetujui pembahasan akhir hasil pemeriksaan dan tidak
mengajukan keberatan SKPKB atau SKPKBT
setelah 7 hari jatuh tempo pengajuan keberatan
(3) WP mengajukan keberatan tetapi tidak mengajukan banding
setelah 7 hari sejak saat jatuh tempo pengajuan banding
(4) WP mencabut pengajuan keberatan setelah tanggal jatuh tempo
pelunasan tetapi sebelum tanggal diterima Surat Pemberitahuan Untuk
Hadir (SPUH) oleh Wajib Pajak
setelah 7 hari sejak tanggal pencabutan pengajuan keberatan
tersebut.
(5) WP mengajukan permohonan banding atas keputusan keberatan
setelah 7 hari sejak saat jatuh tempo pelunasan pajak yang
masih harus dibayar berdasarkan Putusan Banding
SAAT PENERBITAN SURAT TEGURAN
PMK 24/PMK.03/2008 std PMK 85/PMK.03/2010:
WP tidak setuju sebagian
atau seluruhnya dlm PAHP
atau PAHV
7 hari sejak jatuh tempo
berdasarkan Put. Banding
7 hari sejak jatuh tempo
pengajuan banding
Surat Teguran
Tidak banding
7 hari sejak jatuh tempo
pengajuan keberatan
Tidak Keberatan
Banding
SAAT PENERBITAN SURAT TEGURAN
Pasal 48
PBB
JATUH TEMPO
PEMBAYARAN
1 bulan sejak tanggal surat
diterima oleh Wajib Pajak
ST diterbitkan 7 hari
setelah jatuh tempo
Tidak perlu
diterbitkan
Penanggung Pajak menyampaikan
permohonan angsuran atau penundaan
pembayaran pajak;
Dilakukan penagihan seketika dan
sekaligus
Pembetulan
Surat Teguran
Secara Jabatan
Permohonan WP :
Penggantian atau pembetulan
dlm jk waktu 7 hari harus dijawab
Jika tidak, dianggap diterima & tindakan
penagihan dihentikan u/ sementara
waktu
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANTOR PELAYANAN PAJAK................................

Yth,
Nama : ................................
NPWP : ................................
Alamat : ................................

TEGURAN
Nomor........../WPJ.........../KP........../20...

Menurut tata usaha kami hingga saat ini Saudara masih mempunyai tunggakan pajak
sebagai berikut :

Jenis
Pajak
Tahun
Pajak
Nomor & tanggal
STP/SKPKB/SKPKBT/ SK.
Pembetulan/ SK.Keberatan/ Putusan
Banding *)
Tanggal jatuh
tempo
pembayaran
Jumlah
tunggakan
pajak
(Rp)




Jumlah Rp.
(..................................................................................................................................................
.................................)

Untuk mencegah tindakan penagihan pajak dengan Surat Paksa berdasarkan Undang-
undang Nomor 19 Tahun 1997 tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa sebagaimana
telah diubah dengan Undangundang Nomor 19 Tahun 2000 (UU PPSP) maka diminta
kepada Saudara agar melunasi jumlah tunggakan pajak dalam waktu 21 (dua puluh satu)
hari sejak diterbitkannya Surat Teguran ini.
Dalam hal Saudara telah melunasi tunggakan pajak tersebut di atas, dimohon agar Saudara
segera melaporkan kepada kami (Seksi Penagihan).


......................,.................20....
Kepala Kantor,

.......................................
NIP

PERHATIAN
PAJAK HARUS DILUNASI DALAM
WAKTU 21 (DUA PULUH SATU ) HARI
SEJAK DITERBITKANNYA SURAT
TEGURAN INI.
SESUDAH BATAS WAKTU ITU,
TINDAKAN PENAGIHAN PAJAK AKAN
DILANJUTKAN DENGAN PENERBITAN
SURAT PAKSA.
(Pasal 8 ayat (1) UU PPSP)
(Pasal 6 Kep. Men. Keu. Nomor
561/KMK.04/2000)
*) coret yang tidak perlu

S.5.0.23.04
Surat Paksa adalah surat perintah membayar
utang pajak dan biaya Penagihan Pajak
SRT TEGURAN
SURAT PAKSA
Jatuh Tempo
DASAR PENAGIHAN
7 hari
21 hari
diterbitkan
apabila
1. Penanggung pajak tidak melunasi utang pajak sampai
dengan tanggal jatuh tempo pembayaran dan
kepadanya telah diterbitkan Surat Teguran
2. Terhadap penanggung pajak telah dilaksanakan
penagihan pajak seketika dan sekaligus
3. Penanggung pajak tidak memenuhi ketentuan
sebagaimana tercantum dalam keputusan persetujuan
angsuran atau penundaan pembayaran pajak
Yang Berhak
Menerima
Surat Paksa
orang pribadi
badan
1. Penanggung Pajak;
2. Orang dewasa yang bertempat tinggal
bersama ataupun bekerja di tempat usaha
Penanggung Pajak;
3. Salah seorang ahli waris atau pelaksana
wasiat atau yang mengurus harta
peninggalannya, apabila Wajib Pajak telah
meninggal dunia dan harta warisan belum
dibagi;
4. Para ahli waris, apabila Penanggung Pajak
telah meninggal dunia dan harta warisan
telah dibagi.
Lhat tabel di
bawah ini
No Penanggung Pajak
Yang Berhak Menerima Surat Paksa
1 Pengurus, pemegang saham, dan pemilik modal baik di tempat kedudukan badan yang
bersangkutan, di tempat tinggal mereka maupun di tempat lain yang memungkinkan
Untuk perseroan
terbatas
1. Direksi,
2. Komisaris: Dewan Komisaris dan anggota Komisaris
3. Pemegang saham: pemegang saham pengendali atau pemegang
saham mayoritas dari perseroan terbatas terbuka dan seluruh
pemegang sahamdari perseroan terbatas tertutup
4. orang yang nyata-nyata mempunyai wewenang ikut
menentukan kebijaksanaan dan atau mengambil keputusan
dalammenjalankan perseroan
Bentuk Usaha Tetap Kepala perwakilan, kepala cabang atau penanggung jawab
badan usaha lainnya
seperti: Persekutuan,
firma, CV
Direktur, pemilik modal atau orang yang ditunjuk untuk
melaksanakan dan mengendalikan serta bertanggung jawab atas
perusahaan
Yayasan Ketua, atau orang yang melaksanakan dan mengendalikan serta
bertanggung jawab atas yayasan
2 Pegawai tetap (yang membidangi keuangan, pembukuan, perpajakan, personalia,
hubungan masyarakat, atau bagian umum dan bukan pegawai harian ) di tempat
kedudukan atau tempat usaha badan yang bersangkutan apabila Jurusita tidak dapat
menjumpai salah seorang di atas
Surat Paksa terhadap badan diberitahukan oleh Jurusita
Pajak kepada
Penyampaian Surat Paksa Dalam Keadaan Khusus
No Keadaan Khusus Tindak Lanjut
1. Surat Paksa tidak dapat
dilaksanakan kepada para pihak
melalui Pemerintah Daerah setempat
2. Wajib Pajak dinyatakan pailit oleh
Pengadilan Niaga
Kurator atau Balai Harta Peninggalan atau
Hakim Pengawas yang ditetapkan
3. Wajib Pajak Badan yang dinyatakan
bubar atau dalam likuidasi
orang atau badan yang dibebani untuk
melakukan pemberesan, atau Likuidator,
atau Penerima Kuasa
4. Wajib Pajak menunjuk seorang
kuasa
penerima kuasa dimaksud
5. Wajib Pajak atau Penanggung Pajak
tidak diketahui tempat tinggalnya,
tempat usaha, atau tempat
kedudukannya
menempelkan Surat Paksa pada papan
pengumuman kantor Pejabat yang
menerbitkannya, media massa, atau cara
lain yang ditetapkan dengan KepMen atau
Kep. Kepala Daerah
6. Penanggung Pajak menolak
menerima Surat Paksa
Salinan SP ditinggalkan & dicatat dalam
Berita Acara
Penyampaian Surat Paksa
Di Luar Wilayah Wewenang Pejabat
No Keadaan Khusus Tindak Lanjut
1. Surat Paksa harus dilaksanakan
di luar wilayah kerja Pejabat
Pejabat dimaksud meminta bantuan kepada Pejabat
yang wilayah kerjanya meliputi tempat pelaksanaan
Surat Paksa
2. Di satu kota terdapat lebih dari
satu wilayah kerja dari beberapa
Pejabat
Pejabat yang menerbitkan Surat Paksa dapat
memerintahkan Jurusita Pajaknya untuk melaksanakan
Surat Paksa di luar wilayah kerjanya sepanjang masih
berada di kota tersebut. Pejabat yang menerbitkan SP
wajib memberitahukan pelaksanaan SP yang telah
dilakukan kepada Pejabat yang wilayah kerjanya
meliputi tempat pelaksanaan SP
3. Letak objek sita berjauhan
dengan tempat kedudukan
Pejabat tetapi masih berada
dalam wilayah kerjanya
- meminta bantuan untuk melaksanakan SP kepada
pejabat yang wilayah kerjanya meliputi tempat
pelaksanaan SP; atau
- memerintahkan Jurusita Pajaknya untuk
melaksanakan SP secara langsung tanpa meminta
bantuan disertai dengan pemberitahuan kepada
Pejabat yang wilayah kerjanya meliputi tempat
pelaksanaan SP
SRT TEGURAN
SURAT PAKSA
Jatuh Tempo
DASAR PENAGIHAN
7 hari
21 hari
kekuatan eksekutorial + kedudukan hukum = grosse akte
putusan pengadilan perdata yang telah
mempunyai kekuatan hukum tetap
Penanggung Pajak
Jurusita Pajak
dengan pernyataan
(membacakan isi Surat
Paksa) & penyerahan SP
Pemberitahuan
Surat Paksa
kedua belah pihak
menandatangani Berita Acara
sebagai pernyataan bahwa Surat
Paksa telah diberitahukan
Salinan
asli
Berita Acara yang sekurang-kurangnya memuat hari
dan tanggal pemberitahuan Surat Paksa, nama
Jurusita Pajak, nama yang menerima, dan tempat
pemberitahuan Surat Paksa
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANTOR PELAYANAN PAJAK..............................

SURAT PAKSA
Nomor........../WPJ........../KP........../20...

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

KEPALA KANTOR PELAYANAN PAJAK

Menimbang bahwa :
Nama Wajib Pajak /
Penanggung Pajak
: ....................................................................................................
NPWP : ....................................................................................................
AIamat/tempat tinggal : ....................................................................................................
Menunggak pajak sebagaimana tercantum di bawah ini :
Jenis
Pajak
Tahun
Pajak
Nomor & tanggal STP/SKPKB/SKPKBT/
SK. Pembetulan/ SK. Keberatan/ Putusan
Banding *)
Jumlah tunggakan
pajak
(Rp)

Jumlah Rp.
(..................................................................................................................................................
.................................)


Dengan ini :
1. memerintahkan Wajib Pajak/Penanggung Pajak untuk membayar jumlah tunggakan pajak
tersebut ke Bank Persepsi/Kantor Pos dan Giro, ditambah dengan biaya penagihan
dalam waktu 2 (dua) kali dua puluh empat jam sesudan pemberitahuan Surat Paksa ini.
2. memerintahkan kepada Jurusita Pajak yang melaksanakan Surat Paksa ini atau Jurusita
Pajak lain yang ditunjuk untuk melanjutkan pelaksanaan Surat Paksa untuk melakukan
penyitaan atas barng-barang milik Wajib Pajak/Penanggung Pajak apabila dalam waktu 2
(dua) kali dua puluh empat jam Surat Paksa ini tidak dipenuhi.


Ditetapkan di
pada tanggal
PERHATIAN
PAJAK HARUS DILUNASI DALAM
WAKTU 2 x 24 JAM SETELAH
MENERIMA WURAT PAKSA INI.
SESUDAH BATAS WAKTU ITU,
TINDAKAN PENAGIHAN PAJAK
AKAN DILANJUTKAN DENGAN
PENYITAAN.
(Pasal 12 ayat (1) UU Nomor 19
Tahun 1997 sebagaimana telah
diubah dengan UU Nomor 19 Tahun
2000).

......................,.................
Kepala Kantor,

.......................................
NIP
*) Coret yang tidak perlu

S.5.0.23.06
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANTOR PELAYANAN PAJAK..............................

BERITA ACARA PEMBERITAHUAN SURAT PAKSA

Pada hari ini ............ tanggal ............... bulan .......... tahun ............... atas permintaan
Kepala Kantor Pelayanan Pajak yang memilih tempat kedudukan di Kantor Pelayanan Pajak
.......... di ....................., saya, Jurusita Pajak pada Kantor Pelayanan Pajak
bertempat kedudukan di ......................

MEMBERITAHUKAN DENGAN RESMI

Kepada Saudara ................................................... bertempat tinggal di ................................
berkedudukan sebagai ......................................... Surat Paksa di sebaliknya ini tertanggal
. ................ dan saya, Jurusita Pajak, berdasarkan kekuatan Surat Paksa tersebut
memerintahkan kepada Penanggung Pajak supaya dalam waktu 2 (dua) kali dua puluh
empat jam, memenuhi isi Surat Pakasa dan oleh karena itu harus menyetor di Bank
Persepsi/Kantor Pos dan Giro sebanyak Rp. ..........................
(...................................................................................) dengan tidak mengurangi
kewajiban untuk membayar biaya-biaya penagihan pajak ini dan biaya selanjutnya, dan jika
ia tidak membayar dalam waktu yang telah ditentukan, maka harta bendanya baik yang
berupa barang bergerak maupun barang tidak bergerak akan disita dan dijual dimuka
umum.dijual langsung kepada pembeli dan hasil penjualannya digunakan untuk membayar
uatang pajak, denda, bungadan biaya-biaya yang berhubungan dengan pelaksanaan
penagihan ini.
Saya, Jurusita Pajak, telah menyerahkan salinan Surat ini kepada Wajib Pajak/Penanggung
Pajak, dan saya lakukan ditempat tinggal/kedudukan orang yang menanggung pajak.
Penyerahan salinan Surat Paksa dilakukan kepada ................
bertempat tinggal di .............................
disebabkan .......................................................................





Yang menerima salinan Surat Paksa

..................................
Jabatan
Jurusita Pajak,

..................................
NIP

Biaya pelaksanaan Surat Paksa sebagai berikut :
Biaya harian Jurusita Pajak Rp. .........................................
Biaya perjalanan Rp. .........................................
Jumlah Rp. .........................................
*) Coret yang tidak perlu


F.5.0.77.81
inventarisasi
Konsep SP
Otorisasi Ka KPP
Otorisasi Kasi
Penugasan ke Jurusita
Penyampaian SP kepada PP
Membuat BA dan LPSP
Persetujuan Kasi
Administrasi SP
Identitas Wajib Pajak atau Penanggung Pajak
Pelaksanaan Penyampaian Surat Paksa
Data mengenai Tunggakan Pajak
Informasi Mengenai Obyek Sita
Kesan dan Usul Jurusita
Pejabat
Terjadi keadaan di luar
kekuasaan Pejabat
atau sebab lain
Surat Paksa
Pengganti
terdapat kesalahan
atau kekeliruan dalam
penerbitannya
Penanggung Pajak
mengajukan
permohonan
pembetulan atau
penggantian
Tindakan pelaksanaan Penagihan Pajak dilanjutkan setelah kesalahan atau
kekeliruan dibetulkan olehPejabat
Surat
Paksa
jabatan
jabatan
Pembetulan
7 hr

Anda mungkin juga menyukai