!
"
$
#
%
Tekanan pada akhir kompresi
sekitar 1, kg3cm
.
.ampuran bahan bakar udara
dibakar dengan bantuan busi.
Pembakaran bahan bakar terjadi
pada hampir 'olume konstan.
Mempunyai rasio kompresi sekitar
# - 1,.
/arena rasio kompresi rendah,
mesin bensin lebih ringan dan
murah.
Biaya pemakaian mesin bensin
tinggi karena biaya bensin yang
lebih tinggi.
Tekanan pada langkah kompresi
sekitar !$ kg3cm
.
Bahan bakar diinjeksi dalam bentuk
spray.
Pembakaran terjadi pada hampir
tekanan konstan.
Mempunyai rasio kompresi sekitar 1$
- $.
/arena rasio kompresi tinggi maka
mesin diesel lebih berat dan mahal.
Biaya pemakaian mesin diesel rendah
karena biaya diesel yang rendah.?
Sistem Penapian Mesin Bensin
Pada mesin bensin, digunakan busi untuk memulai pembakaran.
Tegangan listrik yang diperlukan untuk mendapatkan loncatan listrik pada
busi kira-kira &,,, <olt. /emudian sistem penyalaan pada setiap silinder
harus diatur pada waktu yang tepat. Berikut ini adalah sistem penyalaan
yang penting pada mesin bensin;
1. (istem penyalaan koil.
. (istem penyalaan magnet.
!. (istem penyalaan .17.
Asyari D. Yunus Teknik Mesin, Universitas Darma Persada - Jakarta
1$# Mesin Konversi Energi
1. (istem penyalaan koil.
0ambar #. (istem penyalaan koil.
1isebut juga sistem penyalaan baterai, mempunyai koil induksi yang
terdiri dari dua gulungan yaitu gulungan primer dan sekunder seperti
diperlihatkan gambar 1&. 0ulungan primer terdiri dari ratusan gulungan
kawat. 1i atas koil ini digulung ribuan gulungan kawat sebagai gulungan
sekunder. (alah satu ujung koil dihubungkan dengan baterai. 0ulungan
sekunder dihubungkan dengan distributor +untuk mesin banyak silinder-
dan selanjutnya dihubungkan ke elektroda busi. /ondenser dipasang di
kedua ujung breaker +atau platina- dengan tujuan;
1. Mencegah loncatan api pada kontak platina.
. Memberikan pemutusan yang lebih cepat pada arus primer, dan
memberikan tegangan yang lebih tinggi pada gulungan sekunder.
/etika arus melalui gulungan primer, akan timbul medan magnetik yang
menutupi gulungan primer dan sekunder. /etika switch on, breaker
menghubungkan kedua ujungnya. Medan magnetik akan cendrung naik
dari nol ke maksimum. /arena kenaikan medan magnetik, tegangan
dibangkitkan di kedua gulungan, tetapi dengan arah yang berlawanan
dengan tegangan dari baterai. /arenanya gulungan primer belum
memberikan harga final. Tegangan pada gulungan sekunder karenanya
belum cukup untuk mengatasi hambatan udara pada celah busi, sehingga
tidak terjadi loncatan api.
/etika arus pada gulungan primer diputus, medan magnetik yang timbul
disekitar koil hilang seketika. <ariasi fluks yang tiba-tiba memberikan
kenaikan tegangan pada setiap gulungan. /arena jumlah gulungan pada
bagian sekunder sangat banyak, sehingga tegangan yang timbul juga
Asyari D. Yunus Teknik Mesin, Universitas Darma Persada - Jakarta
Mesin Pembakaran Dalam 1$%
tinggi, yaitu di sekitar #,,, hingga 1,,,, 'olt. Tegangan ini cukup
untuk memberikan loncatan api pada busi.
. (istem penyalaan magnet.
(istem penyalaan magnet mempunyai prinsip kerja yang sama dengan
sistem penyalaan koil, kecuali tidak diperlukan baterai, karena magnet
berlaku sebagai generator tegangan. )rus yang dihasilkan magnet
mengalir ke koil induksi yang cara kerjanya sama dengan sistem
penyalaan koil. )rus tegangan tinggi kemudian dialirkan ke distributor,
yang disambungkan ke busi.
!. (istem penyalaan 6lektronik
Perbedaan dengan sistem penyalaan platina adalah pada sirkuit
primernya. Pada sistem platina, kontak pemutus membuka dan menutup
sirkuit primer, sedangkan pada sistem elektronik, Ele"troni" ontrol
Unit +6.*- yang membuka dan menutup sirkuit primer. *ntuk sirkuit
sekunder hanya mempunyai sedikit perbedaan terutama tegangan yang
dihasilkan sistem penyalaan elektronik mencapai "%,,, <.
Sistem Pen"ininan
/arena pembakaran bahan bakar terjadi di dalam mesin pada mesin
pembakaran dalam, maka selalu dibangkitkan panas. 1idapati bahwa sekitar
!,@ dari panas yang dibangkitkan yang dirubah ke kerja mekanik. ",@
dibawa oleh gas buang ke atmosfir dan sisanya sekitar !,@ terserap ke
silinder mesin, piston, kepala silinder, katup mesin dll. 9uga ditemukan
bahwa pemanasan yang berlebihan pada komponen-komponen ini akan
menyebabkan efek-efek berikut ini;
1. Pemanasan berlebihan +o'erheating- akan menyebabkan tegangan
termal pada komponen mesin, yang akan membuatnya cacat.
. Pemanasan berlebihan akan menurunkan kekuatan piston.
Pemanasan berlebihan bahkan bisa menyebabkan piston pecah.
!. Pemanasan berlebihan bisa menyebabkan penguraian minyak
pelumas, yang bisa menyebabkan penumpukan karbon pada mesin
dan kepala piston.
". Pemanasan berlebihan bisa menyebabkan katup dan dudukan katup
terbakar.
$. Pemanasan berlebihan bisa mengurangi efisiensi 'olumetrik mesin.
#. Pemanasan berlebihan bisa meningkatkan tendensi detonasi.
Asyari D. Yunus Teknik Mesin, Universitas Darma Persada - Jakarta
1$& Mesin Konversi Energi
*ntuk mencegah efek yang merugikan karena pemanasan berlebihan,
penting untuk memberikan sistem pelumasan pada mesin. (ecara umum,
sistem pendinginan yang diberikan harus mempunyai dua karakteristik
supaya kerja mesin efisien;
1. 8arus bisa membuang sekitar !,@ dari total panas yang dihasilkan
di ruang bakar. 1ari pengalaman, bahwa pembuangan panas lebih
dari !,@ akan menurunkan efisiensi termal mesin, dan pembuangan
panas kurang dari !,@ akan memberikan efek yang merugikan
seperti yang disebutkan di atas.
. 8arus bisa membuang panas dengan laju cepat, ketika mesin panas.
Tetapi ketika mesin baru dihidupkan, pendinginan harus pelan,
sehingga berbagai komponen mesin mendapatkan temperatur kerja
pada waktu yang pendek.
)da dua jenis sistem pendinginan yang banyak digunakan saat ini;
1. +istem (endinginan udara.
(istem pendinginan udara digunakan pada mesin sepeda motor, sekuter,
pesawat terbang dan instalasi stasioner lainnya. Pada negara-negara yang
beriklim dingin, sistem ini juga digunakan pada mobil. Pada sistem ini,
panas dibuang langsung ke atmosfir dengan cara konduksi melalui
dinding silinder. *ntuk meningkatkan laju pendinginan, daerah
permukaan luar silinder dan kepala silinder ditingkatkan dengan
membuat sirip dan flensa radiasi. Pada unit yang lebih besar, kipas angin
dipasang untuk mensirkulasikan udara disekeliling dinding silinder dan
kepala silinder.
. +istem (endinginan air.
(istem pendinginan air digunakan pada mesin mobil, bus, truk dsb. Pada
sistem ini, air disirkulasikan melalui jaket air disekeliling masing-masing
ruang bakar, silinder, dudukan katup dan tangkai katup. )ir dijaga terus
bergerak dengan menggunakan pompa sentrifugal yang digerakkan
dengan tali kipas dari puli pada poros engkol. (etelah melewati jaket
didalam blok dan kepala silinder, air masuk ke radiator. 1idalam
radiator, air didinginkan dengan udara yang ditarik oleh kipas. (etelah
melalui radiator, air dibuang dan masuk ke pompa air. )ir kembali
disirkulasikan ke jaket mesin.
Asyari D. Yunus Teknik Mesin, Universitas Darma Persada - Jakarta
Mesin Pembakaran Dalam 1$:
Perban"inan Antara Sistem Pen"ininan U"ara "enan Sistem
Pen"ininan Air
Berikut ini adalah hal-hal penting mengenai perbandingan antara sistem
pendinginan udara dan pendinginan air.
=o. (istem pendinginan udara (istem pendinginan air
1.
.
!.
".
$.
#.
1esain sistem sederhana dan
biaya rendah.
Berat sistem pendinginan +per
hp mesin- lebih kecil.
/onsumsi bahan bakar +per hp
mesin- lebih besar.
7nstalasi dan perawatan mudah
dan biayanya rendah.
Tidak ada bahaya kebocoran
dan pembekuan cairan
pendingin.
Pendinginan bekerja dengan
lancar dan kontinyu. Tidak
bergantung pada cairan
pendingin.
1esain sistem ini rumit dan biaya
lebih tinggi.
Berat sistem pendinginan +per daya
kuda mesin- lebih berat.
/onsumsi bahan bakar +per hp
mesin- lebih sedikit.
7nstalasinya dan perawatan sulit dan
biaya lebih tinggi.
)da bahaya kebocoran atau
pembekuan cairan pendingin.
9ika sistem gagal, bisa
menimbulkan kerusakan yang
serius pada mesin dalam waktu
yang singkat.
Pelumasan Mesin
/omponen yang bergerak pada mesin akan mengalami aus karena
gesekan satu sama lainnya. *ntuk mencegah keausan dini, pelumasan yang
sesuai diperlukan. Pada umumnya, berikut ini adalah keuntungan-
keuntungan utama pelumasan mesin pembakaran dalam.
1. Mengurangi keausan komponen-komponen yang bergerak.
. Meredam getaran mesin.
Asyari D. Yunus Teknik Mesin, Universitas Darma Persada - Jakarta
1#, Mesin Konversi Energi
!. Mengambil panas yang diakibatkan oleh gesekan komponen-
komponen.
". Membersihkan komponen-komponen yang bergerak.
$. Memberikan kekedapan pada piston.
Berikut ini adalah dua jenis sistem pelumasan yang penting pada mesin
pembakaran dalam.
1. +(las# lubri"ation. +(elumasan (er"ikan,.
.ara ini biasanya digunakan untuk pelumasan mesin ukuran kecil.
Pada metode ini, minyak pelumas ditampung di dasar poros engkol
dan pompa dicelupkan ke dalam minyak seperti yang ditunjukkan
gambar %. 5ubang kecil dibuat di dalam poros engkol dan minyak
dialirkan pada lobang ini ke bantalan. Minyak juga dialirkan ke
tangkai penghubung melalui lobang di dalam tangkai atau dengan
pipa tembaga pendek ke pena gudgeon dan piston.
0ambar %. Pelumasan (plash.
/elebihan minyak dibuang dalam bentuk sprai3semburan dari
bantalan karena gaya sentrifugal. /elebihan minyak akan melumasi
nok, tangkai katup dsb. /eseluruhan minyak dibuang kembali ke
bak penampung.
. Pelumasan (aksa.
Pada metode ini, minyak pelumas ditampung pada tangki terpisah
dan dipompa dengan tekanan tinggi ke bantalan utama. Minyak akan
melewati poros nok dan roda gigi timing pada tekanan yang lebih
Asyari D. Yunus Teknik Mesin, Universitas Darma Persada - Jakarta
Mesin Pembakaran Dalam 1#1
rendah. Minyak pelumas dipompa kembali ke tangki melalui
pendingin minyak dengan pompa sca'enge.
0ambar &.
Un#uk Ker#a Mesin Pembakaran Dalam
A. Daya Indikated
Daya kuda indikated +78P- adalah daya yang dihasilkan oleh silinder mesin.
"$,,
'A* T(
-!P
m
= hp atau
dalam (7;
#,
. . . 1,, 'A* ( T
-!P
m
= kA
dimana ; (
m
. tekanan efektif rata-rata aktual, kg3cm
+(7; bar-
' . panjang langkah, m
A . luas penampang piston, cm
+(7; m
-
n B kecepatan mesin, rpm
* . n ; untuk siklus dua langkah
* . n/0 ; untuk siklus empat langkah
Asyari D. Yunus Teknik Mesin, Universitas Darma Persada - Jakarta
1# Mesin Konversi Energi
T B jumlah silinder
Contoh soal
(ebuah mesin bensin satu silinder dua langkah nebghasilkan daya indikated
sebesar $,, hp. .arilah kecepatan piston rata-rata, jika tekanan efektif rata-
rata adalah #,$ kg3cm
"
1,
=$
cm
=
"$,,
=
! , #!
3
-!P
t
=
!#,,
+dalam (7-
dimana ; 3 . berat bahan bakar yang dikonsumsi per jam
. nilai kalor bahan bakar
Asyari D. Yunus Teknik Mesin, Universitas Darma Persada - Jakarta
1## Mesin Konversi Energi
". E$isiensi termal brake 6
)dalah rasio kalor eki'alen 1 hp terhadap kalor bahan bakar per B8P
jam.
3
2!P
b
=
! , #!
3
2!P
b
=
!#,,
+dalam (7-
$. E$isiensi 7olumetrik 6
Adalah : rasio volume aktual udara yang dihisap selama langkah hisap
pada kondisi NTP (Normal Temperature and Pressure : yaitu temperatur
0
o
C dan tekanan 1,03 10
4
kg/cm
2
) terhadap volume langkah piston.
s
a
v
v
v
=
Contoh soal
(ebuah mesin gas mempunyai piston dengan diameter 1$, mm, panjang
langkah ",, mm dan tekanan efektif rata-rata $,$ bar. Mesin menghasilkan
1, ledakan per menit. .arilah efisiensi mekanik mesin jika 2!Pnya $ kA.
9awab
1iketahui; D B 1$, mm B ,,1$ m
A=
"
,,1$
=,,,1%%
m
m
=
2!P
-!P
=
$
%,%:
=,,#"=#",
@
Contoh soal
1iameter dan panjang langkah suatu mesin gas dua langkah satu silinder
yang bekerja pada siklus 'olume konstan masing-masing adalah ,, mm
dan !,, mm dengan 'olume clearance ,%$ liter. /etika mesin berjalan pada
1!$ rpm, tekanan efektif rata-rata indikated adalah $, bar dan konsumsi gas
&,& m
!
3jam. 9ika nilai kalor gas yang digunakan adalah 1#.!$, k93m
!
, carilah;
+i- efisiensi standar udaraD +ii- daya indikated yang dihasilkan mesinD +iii-
efisiensi termal indikated mesin.
9awab
1iketahui; diameter silinder B ,, mm B ,, m
5uas penampang;
A=
"
,,
=,,,!1"
m
ase
=1
1
r
1
=1
1
","
1,"1
=1
1
","
,,"
. ,,""& B "",& @
8ii, daya indikated yang di#asilkan mesin
-!P=
1,,(
m
' A*
#,
=
1,,$,,,!,,,!1"1!$
#,
B 11,, kA
8iii, e$isiensi termal indikated mesin
i
=
!#,,-!P
3
=
!#,,11,,
&,&1#!$,
=,,%$=%,$ @
Konsumsi U"ara
(uplai udara ke mesin pembakaran dalam bisa diukur secara eksperimen
dengan cara melewatklan udara melalui ori$i"e ke tangki besar +'olume
tangki $,, kali lebih besar dari 'olume langkah mesin-. *dara kemudian
dialirkan ke mesin.
Asyari D. Yunus Teknik Mesin, Universitas Darma Persada - Jakarta
Mesin Pembakaran Dalam 1#:
0ambar 1. /onsumsi udara.
9ika; a B luas orifi'e, m
d
B koefisien hantar orifice
! B head yang menyebabkan aliran udara melaluii orifice, meter udara
m B berat udara per m
&
m
meter udara
/ecepatan udara;
7= g! m3s
9umlah udara yang melalui orifice;
9=
d
. a . 7 =
d
. a g! m
!
3s
1engan menganggap 'olume udara atmosfir pada ( kg3cm
dan temperatur
atmosfir T
,
/, menggunakan persamaan karakteristik gas;
(v . m:T
m=
(v
:T
=
(
:T
kg3m
!
Asyari D. Yunus Teknik Mesin, Universitas Darma Persada - Jakarta
/e
mesin
udara
1%, Mesin Konversi Energi
Berat udara yang disuplai;
3=9m=
d
. a gh
(
:T
kg
Contoh soal
1ata berikut diambil selama pengujian mesin pembakaran dalam " langkah
satu silinder;
kecepatan mesin ; !,, rpm
diameter orifice pada angki udara; , mm
tekanan yang menyebabkan aliran udara melalui orifice; 1,, mm air
.arilah jumlah udara yang dikonsumsi per detik, jika berat udara pada
kondisi atmosfir 1,1$ kg3m
!
. )mbil koefisien hantar orifice ,,%.
9awab
1iketahui; kecepatan mesin B !,, rpm
diameter orifice B , mm B cm
luas penampang orifice;
a=
"
=!,1$"
cm
B !,1" E 1,
-"
m
"
tekanan yang menyebabkan udara mengalir;
# B 1,, mm B 1, cm air
berat udara pada kondisi atmosfir; m B 1,1$ kg3m
!
/oefisien hantar orifice: C
d
= 0,7
8ead yang menyebabkan aliran udara;
!=
#
1,,
&
m
=
1,
1,,
1,,,
1,1$
B &#,:# m udara
/ecepatan aliran udara;
7= g!=:,&1&#,:#
B "1,! m3s
Asyari D. Yunus Teknik Mesin, Universitas Darma Persada - Jakarta
Mesin Pembakaran Dalam 1%1
9umlah udara yang mengalir;
9 .
d
. a. 7 . ,,% +!,1" 1,
-"
- "1,!
B ,,,:1 m
!
3s
Lembar Kesetimbanan Kalor
.atatan lengkap dari kalor yang disuplai atau dibuang selama waktu
tertentu +misalkan satu menit- dari mesin pembakaran dalam dimasukkan
kedalam sebuah tabel yang disebut lembar kesetimbangan kalor. 8arga-
harga berikut diperlukan untuk melengkapi lembar kesetimbangan kalor dari
sebuah mesin pembakaran dalam;
1. /alor yang diberikan oleh bahan bakar
Misalkan 3 B berat bahan bakar yang disuplai, kg.min
B nilai kalor rendah dari bahan bakar, kcal3kg
/alor yang diberikan oleh bahan bakar;
B 3 kcal3min
. /alor yang diserap untuk menghasilkan 78P
-!P=
(
m
. 'A*
"$,,
hp
/alor yang diserap oleh 78P;
=
-!P"$,,
J
kcal3min
J B eki'alen mekanik untuk kalor.
!. /alor yang dilepaskan ke air pendinginan
Berat air pendingin yang bersirkulasi pada silinder, diukur temperatur
masuk dan keluar untuk menentukan kalor yang dilepaskan ke air
pendingin.
Misalkan & B berat air pendingin yang diberikan, kg3min
t
1
B temperatur masuk
t
B temperatur keluar
Asyari D. Yunus Teknik Mesin, Universitas Darma Persada - Jakarta
1% Mesin Konversi Energi
/alor yang dilepasklan ke air pendingin;
. & + t
G t
1
- kcal3min
". /alor yang dibuang oleh gas buang
Berat gas pembuangan bisa diperoleh dengan menambahkan berat bahan
bakar dan berat udara.
Misalkan 3
1
B berat gas buang, kg3min
s B kalor spesifik gas buang
t B kenaikan temperatur
/alor yang dibawa oleh gas buang;
B 3
1
s t kcal3min
$. /alor yang tak terhitung
(elalu ada kerugian karena gesekan, kebocoran, radiasi dan sebagainya
yang tidak bisa diukur secara eksperimen. *ntuk melengklapi lembar
kesetimbangan kalor, kerugian ini dicari dari perbedaan antara kalor yang
diberikan dengan kalor yang diserap oleh 78P, air pendinginan dan gas
buang.
)khirnya, lembar kesetimbangan kalor dibuat seperti berikut ini;
=o. *raian /alor dalam
kcal @
/alor total yang diberikan H....... 1,,
1
!
"
/alor yang diserap 78P
/alor yang dilepaskan ke air pendinginan
/alor yang dibuang oleh gas buang
/alor yang tak terhitung
H.......
H.......
H.......
H.......
H.......
H.......
H.......
H.......
Contoh soal
(ebuah mesin pembakaran dalam menggunakan # kg bahan bakar yang
mempunyai nilai kalor 1,.$,, kcal3kg dalam satu jam. 78P yang dihasilkan
adalah $ hp. Temperatur 11,$ kg air pendingin naik sebesar $
,
. per
menit. Temperatur ", kg gas buang dengan kalor spesifik ,," meningkat
hingga ,
,
.. Buatlah lembar kesetimbangan kalor dari mesin ini.
9awab
Asyari D. Yunus Teknik Mesin, Universitas Darma Persada - Jakarta
Mesin Pembakaran Dalam 1%!
1iketahui; 3 B # kg3h
B 1,.$,, kcal3kg
78P B $ hp
& B 11,$ kg
+t
G t
1
- B $
,
.
3
1
B ", kg
s B ,,"
t B ,
,
.
/alor yang disuplai bahan bakar;
=3=
#1,$,,
#,
=1,$, kcal3min
/alor yang diserap oleh daya 78P;
=
-!P"$,,
J
=
$"$,,
"%
B #!,$ kcal3min
/alor yang dilepas ke air pendingin;
B & +t
G t
1
- B 11,$ $ B &%,$ kcal3min
/alor yang hilang pada gas buang;
B 3
1
s t . ", ,," ,
. 1,& kcal3min
/alor yang tak terhitung;
B 1,$, G +#!,$ F &%,$ F 1,&-
B %%, kcal3min
Asyari D. Yunus Teknik Mesin, Universitas Darma Persada - Jakarta
1%" Mesin Konversi Energi
5embar kesetimbangan kalornya;
=o. *raian /alor dalam
kcal @
/alor total yang diberikan 1,$, 1,,
1
!
"
/alor yang diserap 78P
/alor yang dilepaskan ke air pendinginan
/alor yang dibuang oleh gas buang
/alor yang tak terhitung
#!,$
&%,$
1,&
%%,
$,1
%,"
1,1
#,"
Asyari D. Yunus Teknik Mesin, Universitas Darma Persada - Jakarta
Mesin Pembakaran Dalam 1%$
!oal"soal
1. )pakah perbedaan antara mesin pembakaran dalam dengan mesin
pembakaran luar.
. Bagaimana mesin pembakaran dalam diklasifikasikan.
!. )pa yang anda ketahui tentang mesin siklus empat langkah dan mesin
siklus dua langkah.
". )pa perbedaan antara mesin diesel dengan mesin bensin.
$. Mesin pembakaran dalam siklus dua langkah mempunyai tekanan
efektif rata-rata # kg3cm