Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang




















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Acne adalah penyakit kulit yang terjadi akibat peradangan menahun folikel
pilosebasea yang ditandai dengan adanya komedo, papul, pustul, nodus, dan kista pada
tempat predileksinya. (Sjarif M. Wasiaatmadja).
Acne merupakan gangguan dari suatu kelenjar yang dinamakan kelenjar talg yang
terutama terdapat di kulit muka dan juga punggung dan dada. (Drs. Kirana Admaja,
dkk).
2.2 Etiologi
Belum diketahui dengan jelas. Diduga karena sumbatan kelenjar minyak oleh
keratin dan peningkatan sekresi sebum yang dirangsang hormon androgen pada kulit,
bila terkena infeksi bisa menjadi bisul dan bernanah. Acne tampaknya berasal dari
interaksi faktor genetik, hormonal, dan bakterial. Pada sebagian kasus terdapat riwayat
acne dalam keluarga. Acne juga disebabkan oleh kosmestik dan pelembab yang bahan
dasarnya dari minyak dan menimbulakan komedo. Faktor-faktor mekanik, seperti
mengusap, menggesek, tekanan, dan meregangkan kulit yang kaya akan kelenjar
sebasea dapat memperburuk acne yang sudah ada. Agen komedogenik seperti
petrolatum dan komestik yang mengandung minyak juga dapat meransang acne.
2.3 Manifestasi Klinis
Bentuk lesi akne vulgaris adalah polimorf. Lesi yang khas adalah komedo. Bila
terjadi peradangan akan terbentuk papula, pustula, nodul, dan kista. Dan bila sembuh
lesi dapat meninggalkan eritema dan hiperpigmentasi pascainflamasi, bahkan dapat
terbentuk sikatrik seperti cetakan es yang atrofik dan keloid. Lesi terutama timbul di
daerah yang banyak mempunyai kelenjar palit, seperti muka, punggung, dan dada.
2.4 Penatalaksanaan
1. Tradisonal
a) Menggunakan buah belimbing wuluh dan air garam.
Pemakaian: Buah belimbing wuluh dicuci, kemudian ditumbuk halus
setelah itu bahan di remas dengan air garam secukupnya. Gosokkan ramuan
ini di muka yang berjerawat.
b) Menggunakan air kelapa
Secara umum, 100ml air kelapa mengandung 294 mg potassium,
25mg sodium, 5 mg gula, 118 mg chloride. Kombinasi ini cukup
meyakinkan untuk membuat kulit jauh dari masalah akibat bakteri, seperti
jerawat. Selain itu, air kelapa juga mengandung sitokinin. Berdasarkan
penelitian, sitokinin mampu membantu pertumbuhan dan regenerasi sel
kulit sehingga sangat baik untuk menyembuhkan bekas luka karena jerwat.
Pemkaian: bersihkan luka kemudian oleskan air kelapa pada kulit yang
bermasalah atau gunakan sebagai masker di malam hari sebelum tidur.
2. Medis
Jerawat ditatalaksanai dengan menggunakan gel atau krim (perawatan
topikal) seperti:
a) Benzoil Peroksida, yakni membantu mencegah kulit mati dan membunuh
bakteri pada kulit yang dapat menyebabkan folikel terinfeksi. Efek
sampingnya meliputi kulit kering dan tegang, Gatal, atau sensasi
menyengat, kemerahan dan Pengelupasan kulit.
b) Retinoid Topikal, bekerja dengan mengurangi produksi sebum dan
mencegah sel-sel kulit mati penyumbatan folikel rambut. Efek samping
yang paling umum retinoid topikal adalah iritasi ringan dan menyengat
kulit.
c) Antibiotik Topikal, membantu membunuh bakteri pada kulit yang
menginfeksi folikel rambut. Efek sampingnya yaitu iritasi kecil pada kulit,
kemerahan, kulit terbakar, dan kulit mengelupas.
d) Asam Azelat, digunakan sebagai pengobatan alternatif untuk jerawat jika
efek samping dari benzoil peroksida atau retinoid topikal sangat
mengganggu atau menyakitkan. Asam azelat bekerja dengan
menyingkirkan kulit mati dan membunuh bakteri. Asam azelat tidak
membuat kulit sensitif terhadap sinar matahari sehingga tidak harus
menghindari paparan sinar matahari.


3. Penatalaksanaan Terbaru
1) Dengan menggunakan laser.
Laser Jerawat adalah salah satu bentuk pengobatan yang aman,
efektif, efisien, tidak menimbulkan efek samping dan tanpa rasa sakit. Juga
tanpa pengelupasan kulit, pengelupasan kulit serta tanpa pengeluaran darah.
Proses pengobatan laser ada dua cara, cara pertama adalah membunuh
langsung bakteri penyebab jerawat dan merangsang produksi kolagen yang
dapat menghilangkan noda/scar bekas jerawat. Cara kedua adalah dengan
memberhentikan produksi minyak yang dikeluarkan kelenjar sebasea.
2) Proses mikrodermabrasi
Alat khusus untuk mengikis lapisan kulit terluar kita. Ada 3 macam
alat mikrodermabrasi, diantaranya adalah Diamond tip, Kristal aluminium
dan Geometric matrix point. Penggunaan alat mikrodermabrasi dengan
Diamond tip, dipergunakan semacam bahan berlian pada ujung hand
piece-nya. Mata berlian ini akan bersentuhan langsung dengan kulit
pasien, melakukan abrasi sampai lapisan kulit terluar yang sudah mati
terkikis habis. Setelah alat mikrodermabrasi ini digunakan, hendaknya ada
suatu proses sterilisasi, agar terhindar dari resiko penularan penyakit
terhadap pasien lainnya. Sedangkan proses mikrodermabrasi dengan
kristal menggunakan micro-crystals alumunium oksida yang telah steril
langsung diabrasikan pada kulit wajah dengan menggunakan sebuah
selang kecil, bersamaan dengan itu digunakan pula semacam alat vacuum
untuk menyedot kembali butiran-butiran kristal alumunium tadi yang telah
bercampur dengan kulit yang telah mati selama proses pengikisan. Pada
alat mikrodermabrasi menggunakan Geometric matrix point, alat kecil
yang berupa metalic rim, menyerupai sebuah logam dengan kekasaran
yang merata, sehingga mampu mengabrasi kulit secara efektif.





BAB III
STUDY KASUS
Ny. S datang ke RS dengan keluhan adanya bintik-bintik di wajahnya dengan ukuran
bervariasi yang menyebabkan kulitnya rusak dan nyeri. Bintik- bintik di wajahnya ini sudah
dialami klien sejak 1 bulan yang lalu dan klien merasa malu.
Dari pemeriksaan didapatkan adanya papul, pustul, nodus dan kista pada tempat-tempat
predileksi, tampak adanya pus dan kemerahan.
INTERVENSI
1) Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan adanya destruksi jaringan kulit
ditandai dengan adanya papul,pustul, nodus dan lesi.
No Intervensi Rasional
1. Dorong klien untuk menghindari semua
bentuk friksi (menyentuh, menggaruk dengan
tangan) pada kulit
Mencegah penularan bakteri yang
dapat memperparah infeksi pada lesi
kulit
2. Anjurkan pasien untuk dapat merawat kulit
dengan bersih dan benar.
Perawatan kulit yang benar
mengurangi resiko terakumulasinya
kotoran di kulit
3. Motivasi pasien untuk tetap mengkonsumsi
obat dan makanan yang mengandung cukup
gizi
Untuk memperlancar proses
penyembuhan.
4. Observasi terhadap eritema dan palpasi area
sekitar terhadap kehangatan
Kehangatan merupakan tanda adanya
infeksi.

5. Kolaborasi pemberian antibiotik topical Untuk menghambat pertumbuhan
bakteri





2) Gangguan konsep diri berhubungan dengan adanya lesi pada kulit yang
mempengaruhi penampilan.
No Intervensi Rasional
1. Dorong klien untuk mengungkapkan
perasaan dan persepsi tentang efek
penyakitnya
Dengan mengungkapkan perasaan, dapat
mengurangi beban secara psikologis
2. Dorong individu untuk bertanya masalah,
penanganan, perkembangan dan
prognosa kesehatan.
Untuk menilai tingkat pengetahuan pasien
dan dapat memberikan masukan-masukan
baru yang bermanfaat bagi kesembuhannya
3. Berikan informasi yang dapat dipercaya
dan diperkuat informasi yang telah
diberikan.

Meningkatkan pengetahuan pasien, agar
berperilaku sehat dan mencegah
perkembangan penyakit yang lebih parah
lagi
4. Anjurkan untuk berbagi dengan individu
tentang nilai-nilai dan hal-hal yang
penting untuk mereka

Dengan mengungkapkan, saling berbagi,
dapat mengurangi beban secara psikologis

3) Resiko infeksi berhubungan dengan terbentuknya pus pada pustul.
No Intervensi Rasional
1. Ajarkan pasien agar dapat
mengidentifikasikan perubahan yang
terjadi pada kulit sedini mungkin.
Memandirikan pasien terhadap tanda-
tanda infeksi, agar pasien dapat
melakukan pengobatan secepat mungkin
ketika terjadi perubahan pada kulitnya
2. Demonstrasikan perawatan kulit dan
tekankan pentingnya tehnik aseptik.
Perawatan kulit yang benar (aseptic)
mencegah infeksi yang berkelanjutan
3. Tekankan pentingnya diet nutrisi yang
bergizi untuk meningkatkan pemulihan
Nutrisi yang bagus meningkatkan
imunitas tubuh terhadap perkembangan
bakteri
4. Jelaskan hal-hal yang dapat menimbulkan
infeksi lain
Meningkatkan pngetahuan pasien agar
berperilaku sehat yang mencegah
mencegah infeksi yang lebih parah lagi

DAFTAR PUSTAKA

Basuki, Kinkin S. 2008. Tampil Cantik Dengan Perawatan Sendiri. Jakarta: Gramedia
pustaka utama
Hariana.Drs.H. Arif.2008.812 Resep Untuk Mengobati 236 Penyakit.Jakarta:Penebar
Swadaya
Mcclockey C, Joanne, Gloria M Bulechek 1996, Nursing Intervention Classification (NIC),
Mosby Year Book, St.Louis.
Sjamsuhidajat R, de Jong W 2005, Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 2, Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta , p.570-579.
Tan,Drs. H. T dan Drs. Kirana Rahardja.2010.Obat-obat Sederhna Untuk Gangguan Sehari-
hari.Jaakarta:Elex media Komputindo.
Yatim, Dr. Faisal.2005.30 Gangguan Kesehatan Pada Anak Usia Sekolah.Jakart:Pustaka
populer Ober.

Anda mungkin juga menyukai