Anda di halaman 1dari 5

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN An.

W DENGAN
DIAGNOSA MEDIS SINDROM NEFROTIK DI BANGSAL
ANGGREK RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Laboratorium Klinik Keperawatan
Anak I dengan Dosen Pembimbing: Eko Suryani, S.Pd, S.Kep, MA





Disusun oleh:

Cahya Dwi Rismawati NIM. P07120112009
Deni Laksono NIM. P07120112010
Kelas Reguler A





KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA
JURUSAN KEPERAWATAN
2014
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN An. W DENGAN DIAGNOSA
MEDIS SINDROM NEFROTIK DI BANGSAL ANGGREK RSUD
PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL


telah disahkan pada,
Hari, Tanggal :
Waktu :
Tempat : Bangsal Anggrek
RSUD Panembahan Senopati Bantul


Mengetahui,

Pembimbing Lapangan Pembimbing Pendidikan



Siti Rokhayatun, AMK Eko Suryani, S.Pd, S.Kep, MA
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Pengkajian yang dilakukan oleh penulis menggunakan pendekatan pola
11 model konseptual Gordon, dimana seluruh aspek bio, psiko, sosio
dan kultural pasien dikaji
2. Terdapat dua diagnosa keperawatan pasien diantaranya
a. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan gangguan mekanisme
regulasi
b. Risiko infeksi berhubungan dengan prosedur invasive
3. Dalam menentukan intervensi, penulis mencantumkan tindakan
observasi, nursing treatment, kolaborasi dan edukasi
4. Asuhan keperawatan dari pengkajian sampai intervensi masih banyak
kekurangan yang dikarenakan kurang telitinya penulis dalam mengkaji
pasien
5. Selama penulis melakukan pengkajian sampai intervensi, sikap pasien
dan keluarga kooperatif sehingga mempermudah dalam asuhan
keperawatan
B. Saran
a. Perawat hendaknya mampu menerapkan asuhan keperawatan secara
maksimal sehingga bisa menyelesaikan masalah pasien. Oleh karena
itu profesionalisme adalah kunci keberhasilan suatu rencana atau
kegiatan keperawatan
b. Keterlibatan keluarga dalam pengelolaan klien hendaklah selalu
dipertahankan dan dengan kemampuan komunikasi teraupetik yang
perawat miliki akan membantu optimalisasi kesembuhan pasien
c. Koordinasi yang baik antar tim kesehatan maupun tim kesehatan
dengan pasien dan keluarga klien, hendaklah senantiasa dijaga agar
tercipta suatu kesatuan langkah dalam proses keperawatan pada pasien
d. Penjelasan mengenai rencana dan tujuan tindakan proses keperawatan
sangat diperlukan guna terciptanya kesepakatan tindakan antara pasien
dengan tim kesehatan
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sindrom nefrotik (SN) ialah keadaan klinis yang ditandai oleh
proteinuria masif, hipoproteinemia, edema, dan dapat disertai dengan
hiperlipidemia. Angka kejadian SN di Amerika dan Inggris berkisar antara 2-7
per 100.000 anak berusia di bawah 18 tahun per tahun, sedangkan di
Indonesia dilaporkan 6 per 100.000 anak per tahun, dengan perbandingan
anak laki-laki dan perempuan 2:1. Di Departemen Ilmu Kesehatan Anak
FKUI/RSCM Jakarta, sindrom nefrotik merupakan penyebab kunjungan
sebagian besar pasien di Poliklinik Khusus Nefrologi, dan merupakan
penyebab tersering gagal ginjal anak yang dirawat antara tahun 1995-2000.
Semua penyakit yang mengubah fungsi glomerulus sehingga
mengakibatkan kebocoran protein (khususnya albumin) ke dalam ruang
Bowman akan menyebabkan terjadinya sindrom ini. Etiologi SN secara garis
besar dapat dibagi 3, yaitu kongenital, glomerulopati primer/idiopatik, dan
sekunder mengikuti penyakit sistemik seperti pada purpura Henoch-
Schonlein dan lupus eritematosus sitemik. Sindrom nefrotik pada tahun
pertama kehidupan, terlebih pada bayi berusia kurang dari 6 bulan,
merupakan kelainan kongenital (umumnya herediter) dan mempunyai
prognosis buruk.











B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Untuk memperoleh pengalaman tentang penerapan asuhan
keperawatan anak dengan Sindrom Nefrotik di Bangsal Anggrek RSUD
Panembahan Senopati Bantul
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan tahapan pengkajian asuhan keperawatan
Sindrom Nefrotik
b. Mampu melakukan tahapan diagnosa keperawatan asuhan
keperawatan Sindrom Nefrotik
c. Mampu melakukan tahapan perencanaan asuhan keperawatan
Sindrom Nefrotik

Anda mungkin juga menyukai