Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dunia pasar modal mempunyai peranan tersendiri terhadap
pembangunan di bidang ekonomi. Adapun peranan pasar modal yaitu
menggerakkan dana untuk pembangunan, dimana pasar modal menjadi
penghubung antara pemodal dengan perusahaan. Pasar modal juga
memberikan kesempatan antara pihak yang memiliki kelebihan dana untuk
mendapat tingkat likuiditas yang lebih tinggi dan pihak yang membutuhkan
dana ( perusahaan ) untuk memperoleh dana yang dibutuhkan dalam
berinvestasi.
Dalam beberapa tahun belakang, pasar modal di Indonesia mengalami
perkembangan yang cukup signifikan. Pasar modal yang semakin berkembang
ditandai dengan berkembangnya perusahaan yang go public. Setiap perusahaan
yang sudah go public wajib menyampaikan laporan keuangan yang disusun
sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan dan telah diaudit oleh akuntan
publik.
Pada Undang-undang ( UU ) No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal
( Simposium Nasional Akuntansi 11 di Pontianak ) dinyatakan secara jelas
bahwa perusahaan yang go public wajib menyampaikan laporan berkala dan
laporan insidental lainnya kepada BAPEPAM ( Badan Pengawas Pasar Modal
). Pada tahun 1996, Bapepam mengeluarkan Lampiran Keputusan Ketua
Bapepam Nomor: KEP-80/PM/1996, yang mewajibkan bagi setiap emiten dan
perusahaan publik untuk menyampaikan laporan keuangan tahunan perusahaan
dan laporan auditor independennya kepada Bapepam selambat-lambatnya pada
akhir bulan keempat (120 hari) setelah tanggal laporan keuangan tahunan
perusahaan.
Namun, sejak tanggal 30 September 2003, BAPEPAM semakin
memperketat peraturan dengan dikeluarkannya Lampiran Surat Keputusan
Ketua BAPEPAM Nomor : Kep-36/PM 2003 yang menyatakan bahwa laporan
keuangan tahunan yang disertai dengan laporan auditor independen harus
disampaikan kepada BAPEPAM selambat lambatnya 90 hari setelah tanggal
laporan keuangan. Apabila ketetapan ini dilanggar, maka BAPEPAM akan
mengenakan sanksi bagi perusahaan yang tidak mematuhinya. Dalam
peraturan ini dinyatakan bahwa dalam hal penyampaian laporan tahunan
dimaksud melewati batas waktu penyampaian laporan keuangan tahunan,
maka hal tersebut diperhitungkan sebagai keterlambatan penyampaian laporan
keuangan tahunan.
Laporan keuangan sebagai bentuk pertanggungjawaban manajemen
kepada pemilik saham dan juga bagi pengambilan keputusan. Hal ini
mengakibatkan permintaan akan audit laporan keuangan semakin meningkat.
Laporan keuangan juga menyediakan informasi mengenai posisi keuangan,
kinerja perusahaan, dan perubahan posisi keuangan. Laporan keuangan harus
memenuhi empat karakteristik kualitatif yang merupakan ciri khas yang
membuat informasi laporan keuangan berguna bagi para pemakainya. Keempat
karakteristik tersebut yaitu dapat dipahami, relevan, andal, dan dapat
diperbandingkan.
Untuk mendapat informasi yang relevan tersebut terdapat beberapa
kendala, salah satunya adalah ketepatan waktu. Pada umumnya pihak yang
membutuhkan laporan keuangan menginginkan ketepatan waktu
pengungkapan laporan keuangan. Ketepatan waktu pelaporan keuangan sangat
diperlukan oleh para pemakai laporan keuangan karena memberikan informasi
yang dibutuhkan pada saat yang tepat sehingga dapat digunakan untuk
pengambilan keputusan.
Proses dalam mencapai ketepatan waktu juga mempunyai kendala yaitu
dalam penyajian laporan auditor independen yang semakin tidak mudah
mengingat tentang adanya standar yang diatur oleh SPAP ( Standar Profesional
Akuntan Publik ) tentang standar audit pekerjaan lapangan seperti perlu
adanya pencatatan atas aktivitas yang akan dilakukan, pemahaman yang
memadai atas struktur pengendalian intern, pengumpulan bukti bukti yang
diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, pengajuan pertanyaan, dan
konfirmasi. Terlebih lagi jika perusahaan yang diaudit adalah perusahaan besar
yang membutuhkan lebih banyak sampel. Audit yang semakin sesuai dengan
standar membutuhkan waktu yang lebih lama. Lamanya waktu penyelesaian
audit dapat mempengaruhi ketepatan waktu informasi tersebut dipublikasikan
dan mempengaruhi manfaat informasi laporan keuangan.
Perbedaan ( rentang ) waktu antara tanggal laporan keuangan dengan
tanggal opini audit dalam laporan keuangan mengindikasikan tentang lamanya
waktu penyelesaian audit yang dilakukan oleh auditor. Perbedaan waktu ini
dalam audit dinamakan audit delay. Semakin panjang audit delay, semakin
lama auditor dalam menyelesaikan pekerjaan auditnya. Audit delay
dipengaruhi oleh baik faktor internal perusahaan maupun faktor eksternal
perusahaan. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam perusahaan
itu sendiri, seperti keuangan, sumber daya manusia, teknologi, dan lain lain.
Penulis memakai dua variabel yang termasuk dalam faktor internal perusahaan
yaitu : ukuran perusahaan dan debt to equity ratio. Perusahaan besar diduga
akan menyelesaikan proses auditnya lebih cepat dibandingkan perusahaan
kecil. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu manajemen perusahaan
yang berskala besar cenderung diberikan insentif untuk mengurangi audit
delay dikarenakan perusahaan tersebut dimonitor secara ketat oleh investor,
pengawas permodalan dan pemerintah. Sedangkan debt to equity ratio
menggambarkan perbandingan hutang dan ekuitas dalam pendanaan
perusahaan. Semakin tinggi debt to equity ratio, maka semakin besar
perusahaan menggunakan modal dari kreditor. Oleh karena itu, perusahaan
dengan hutang yang besar cenderung mendesak auditor untuk memulai dan
menyelesaikan audit lebih cepat dibandingkan perusahaan dengan jumlah
hutang yang kecil.
Sedangkan faktor eksternal perusahaan adalah faktor yang berasal dari
luar perusahaan seperti pasar, kondisi ekonomi makro, sosial, politik, dan lain
lain. Penulis memakai dua variabel yang termasuk dalam faktor eksternal
perusahaan yaitu : opini audit dan afiliasi kantor akuntan publik ( KAP ).
Berdasarkan penelitian Raja Ahmad Kamarudin ( 2000 ), audit delay semakin
lama jika perusahaan memperoleh pendapat wajar dengan pengecualian
(qualified opinion). Audit delay semakin panjang jika perusahaan memperoleh
pendapat selain wajar tanpa pengecualian. Pada umumnya, KAP besar
( bekerja sama dengan KAP internasional ) mempunyai lebih banyak sumber
daya sehingga tugas audit dapat diselesaikan dalam waktu yang lebih singkat
bila dibandingkan dengan KAP kecil. Dengan demikian, terdapat hubungan
yang positif antara ukuran perusahaan, debt to equity ratio, opini audit, dan
ukuran KAP terhadap audit delay. Penelitian penelitian terdahulu menguji
pengaruh bermacam macam variabel seperti jenis industri, tingkat
profitabilitas, serta solvabilitas, dimana hasil penelitian yang diperoleh tetap
konsisten antara peneliti yang satu dengan peneliti yang lain. Pada penelitian
ini, penulis memilih variabel total assets turnover ratio sebagai proksi ukuran
perusahaan karena variabel ini jarang digunakan dalam penelitian sebelumnya,
sedangkan pada penelitian sebelumnya terdapat perbedaan hasil penelitian
dengan menggunakan variabel debt to equity ratio, opini audit, dan afiliasi
KAP sehingga peneliti memilih ketiga variabel ini untuk diteliti kembali.
Keterlambatan informasi akan menimbulkan reaksi negatif dari pelaku
pasar modal karena di dalam laporan keuangan terdapat informasi laba yang
dihasilkan perusahaan, yang dijadikan sebagai salah satu dasar pengambilan
keputusan untuk membeli atau menjual kepemilikan yang dimiliki investor.
Oleh karena pentingnya publikasi laporan keuangan yang telah diaudit sebagai
informasi yang sangat bermanfaat bagi para pelaku bisnis di pasar modal dan
rentang waktu penyelesaian audit laporan keuangan yang turut mempengaruhi
manfaat informasi keuangan yang telah diaudit dan faktor faktor yang
mempengaruhi audit delay serta adanya perbedaan hasil hasil penelitian
sebelumnya terhadap audit delay menjadi informasi yang menarik untuk
diteliti lebih lanjut.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian yang nantinya akan dituangkan dalam sebuah karya tulis ilmiah
berbentuk skripsi dengan judul PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN
EKSTERNAL PERUSAHAAN TERHADAP AUDIT DELAY PADA
PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR
DI BURSA EFEK INDONESIA Penulis memilih untuk meneliti
perusahaan property dan real estate karena sektor ini merupakan kebutuhan
primer dan sektor ini terus berkembang sampai pada saat ini. Sektor ini
diperkirakan akan mampu bertahan pada tahun tahun mendatang.

B. Perumusan Masalah
Adanya ketidakkonsistenan pada hasil temuan penelitian sebelumnya
mengenai faktor - faktor yang mempengaruhi audit delay pada perusahaan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, memerlukan adanya penelitian yang
melakukan kajian kembali terhadap faktor faktor tersebut. Pada penelitian
ini, penulis menggunakan perusahaan property dan real estate sebagai objek
penelitian. Penulis juga menggunakan total assets turnover ratio sebagai
proksi ukuran perusahaan yang jarang digunakan pada penelitian sebelumnya.
Ketidakkonsistenan tersebut secara umum terjadi pada baik faktor internal
maupun faktor eksternal. Berdasarkan hal tersebut, maka dapat dirumuskan
masalah yaitu :
1. Apakah faktor internal perusahaan mempunyai pengaruh terhadap audit
delay?
2. Apakah faktor eksternal perusahaan mempunyai pengaruh terhadap audit
delay ?
3. Apakah faktor internal dan eksternal perusahaan mempunyai pengaruh
terhadap audit delay ?

C. Batasan Penelitian
Agar penelitian ini dapat memberikan pemahaman yang sesuai dengan
tujuan yang akan ditetapkan maka dilakukan pembatasan terhadap ruang
lingkup penelitian. Pembatasan tersebut meliputi:
1. Faktor-faktor yang diteliti yang diperkirakan mempengaruhi audit delay
adalah ukuran perusahaan, debt to equity ratio, opini audit, dan afiliasi
KAP (Kantor Akuntan Publik).
2. Objek penelitian ini adalah perusahaan property dan real estate yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia ( BEI ) tahun 2006 sampai dengan tahun
2008 dan melaporkan laporan keuangan selama periode tersebut.
3. Periode penelitian yang diamati adalah tahun 2006 sampai dengan tahun
2008.
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dengan adanya penelitian ini adalah :
1. Untuk mempelajari pengaruh faktor internal perusahaan terhadap audit
delay.
2. Untuk mempelajari pengaruh faktor eksternal perusahaan terhadap audit
delay.
3. Untuk mempelajari pengaruh faktor internal dan eksternal perusahaan
terhadap audit delay.

E. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1. Bagi Penulis, untuk menambah pengetahuan dan wawasan penulis
khususnya mengenai pengaruh faktor internal dan eksternal terhadap
audit delay.
2. Bagi Auditor, membantu dalam meningkatkan efisiensi dan efektifitas
proses audit, dengan mengetahui faktor-faktor dominan yang menyebabkan
audit delay.
3. Bagi Manajer, memicu manajer untuk lebih meningkatkan ketepatan waktu
dalam menyajikan laporan keuangan karena perusahaan publik cenderung
lebih ketat diawasi oleh para investor dan institusi lain.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi
bahan referensi di dalam melakukan penelitian sejenis serta menambah
pengetahuan dengan memberikan gambaran dan bukti empiris mengenai
audit delay dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Anda mungkin juga menyukai