A. Pengkajian Data Dasar Yang Relevan Dengan Konsep Imogene King Langkah pertama dalam proses keperawatan adalah perawat menemui klien, berkomunikasi dan berintraksi dengan klien. Pengkajian dilakukan dengan mendapatkan data tentang pasien berdasarkan konsep yang relevan. Berikut tahapan dalam melaksanakan pengkajian kepada pasien : 1. Pengkajian tahap I a. Apa persepsi pasien tentang situasi saat ini? b. Apa persepsi perawat tentang situasi saat ini? c. Apa informasi yang diperlukan untuk membantu pasien menyelesaikan masalahnya? d. Apa informasi yang ada berguna untuk menghadapi situasi saat ini? e. Apa kesimpulan yang dapat dibuat oleh pasien? f. Apa kesimpulan yang dapat diambil oleh perawat? 2. Pengkajian Tahap II Pengkajian ini untuk mengidentifikasi tujuan dan cara untuk mencapai tujuan. Daftar Pertanyaan yang harus dibuat: a. Apa tujuan yang sudah dibuat akan membuat pasien tertarik? b. Apa tujuan pasien yang dapat diidentifikasi? c. Apakah ada kesamaan tujuan antara perawat dan pasien? d. Apabila tujuan pasien dan perawat tidak sama,bagaimana tehnik kumunikasi dan bentuk interaksi yang diperlukan agar tujuan bisa sejalan? e. Apa tujuan sudah sesuai dengan skala prioritas? f. Apakah persepsi pasien sejalan dengan tujuan yang akan dicapai? g. Apakah pasien mau melakukan upaya untuk mengidentifikasi tujuan? h. Apakah persepsi perawat sejalan dengan tujuan klien? i. Apa tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang? j. Apakah ada rencana untuk memodifikasi rencana untuk mencapai tujuan yang saling menguntungkan? 3. Tahap III. Pengkajian untuk mengetahui bentuk transaksi yang timbul sebagai hasil persepsi orang lain terhadap situasi yang muncul dan respon interaksi antara pasien dan perawat dimana bentuk transaksi ini menggambarkan cara pandang dan kesamaan komitmen. a. Apakah tindakan yang dilakukan oleh perawat sudah disetujui oleh pasien? b. Bagaimana cara melakukan tindakan keperawatan? c. Kapan tindakan akan dilaksanakan? d. Apakah alasan untuk mengidentifikasi tujuan dapat menyelesaikan masalah dalam pencapaian tujuan? 4. Tahap IV Proses keperawatan untuk identifikasi cara pencapaian tujuan atau kegagalan dalam proses pencapaian tujuan. a. Apakah tindakan keperawatan yang sudah dilakukan dapat menyelesaikan masalah pasien? b. Apa tindakan yang akan dilakukan? c. Apakah tindakan yang dilakukan dapat dilaksanakan? d. Apakah pasien berespon terhadap tindakan kita? e. Apa informasi yang diperlukan untuk modifikasi rencana? f. Apakah ada hambatan dalam pencapaian tujuan? g. Bagaimana seharusnya perubahan rencana yang akan dibuat bisa mencapai tujuan? B. Analisa Kasus Model Konseptual Imogene King Contoh kasus penerapan model konseptual Imogene King sebagai berikut : Tn. Sy umur 74 tahun, menikah dirawat di Rs Ken Arok Sehat pada tanggal 27 oktober 2012. dengan diagnosa medis Hernia Ingunial, dengan rencana dilakukan Herniorapy pada tanggal 29 oktober 2012. dibawah ini langkah-langkah dalam proses keperawatan 1. Apakah persepsi pasien terhadap situasi ini ? a. Saya merasa nyeri di daerah operasi bila dibuat gerak b. Saya meendapatkan pengobatan hipertensi untuk tujuh tahun yang lalu dari RS ini c. Saya mempunyai masalah penglihatan pada mata kiri saya 2. Apa persepsi perawat terhadap situasi ini ? a. Pasien beresiko terjadi infeksi b. Pasien merasa nyeri berhubungan dengan tindakan pembedahan c. Pasien akan beresiko hipertensi berhubungan dengan komplikasi pada situasi yang akan datang 3. Informasi apa yang perawat butuhkan untuk membantu pasien mencapai status kesehatannya ? a. Riwayat : Identifikasi secara rinci : Tn Sy, laki-laki, 74 thn, menikah, bisnis man, dirawat di RS Ken Arok Sehat pada tanggal 27 oktober 2012. dengan diagnosa medis Hernia Ingunial, dengan rencana dilakukan Herniorapy pada tanggal 29 oktober 2012. b. Riwayat penyakit sekarang : Pembengkakan abdominal sejak usia 35 thn, dengan keluhan kesulitan beraktivitas dan nyeri abdomen hilang timbul. Riwayat hipertensi selama 7 thn. c. Riwayat penyakit dahulu : Operasi katarak 10 tahun yang lalu, dalam pengobatan hipertensi. d. Riwayat keluarga : Saudara laki-laki tertua dan termuda memiliki riwayat hernia inguinal. e. Status sosial ekonomi : pendapat perbulan lebih dari Rp 2.000.000 f. Gaya hidup : tidak merokok dan alkoholisme, sadar akan pelayanan kesehatan g. Pemeriksaan fisik : Sadar, IMT normal, TTV normal, Pemeriksaan Head to foot ditemukan kesulitan penglihatan pada mata kanan dan adanya balutan di daerah inguinal. h. Sistem gastrointestinal : luka tidak ada tanda-tanda infeksi, bising usung normal, tidak ada nyeri, tidak ada suara pekak. i. Sistem Urinaria : Tidak ada infeksi, tidak ada pembesaran, tidak ada pembengkakan. Tidak ada nyeri pembesaran prostat, tidak ada cairan di skrotum. j. Hasil laboratorium : Na 134 mEq/dl, K 3,5 mEq/dl, ureum 29 mg/dl k. Pemeriksaan penunjang : ECG Normal aksis, pembesaran atrium kiri, anterior vaskular blok.
4. Analisa data : Pasien ini mengabaikan kesehatannya sejak 35 tahun, pasien mempunyai masalah nyeri akut pada luka operasi, pasien memiliki riwayat keluarga hernia inguinalis dan resiko untuk kambuh kembali. Pasien mempunyai resiko untuk kambuh kembali karna konstipasi. Pasien mempunyai infeksi oleh karna pengetahuan yang tidak adekuat dan usia. Pasien beresiko terjadinya komplikasi hipertensi. Pasien memerlukan pendidikan yang dibutuhkan untuk memelihara kesehatan. 5. Kesimpulan : Pasien membutuhkan manajemen untuk mengatasi nyerinya. Pasien mengerti kebutuhan untuk perawatan masalah yang beresiko dan menyetujui untuk bekerja sama. 6. Diagnosa keperawatan : a. Nyeri akut berhubungan dengan luka insisi operasi b. Resiko infeksi berhubungan dengan insisi luka operasi c. Resiko konstipasi berhubungan dengan tirah baring, terapi nyeri dan puasa atau diet cair d. Kurang pengetahuan tentang terapi dan perawatan di rumah. e. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan 7. Intervensi : a. Tujuan : (a) Pasien akan mengepresikan rasa nyaman (b) Pasien bebas dari infeksi (c) Pasien mengalami perbaikan eliminasi alvi (d) Pasien akan mengalami peningkatan b. Kriteria Hasil (a) Penurunan skala nyeri (b) Istirahat dan tidur dengan nyaman (c) TTV normal (d) Tidak mengalami kesulitan buang air besar (e) Mengerti akan perawatan dirumah c. Rencana Keperawatan (a) Observasi tingkat nyeri : catat skala, intensitas, waktu (b) Obserasi tanda-tanda vital, gunakan teknik septik dan aseptik waktu melakukan perawatan luka (c) Pertahankan diet yang adekuat antara intake dan output, gunakan valsafah manufer saat mengalami kesulitan BAB, Kolaborasi pembrian obat pencahar (d) Berikan pendidikan kesehatan tentang kesehatan yang di alami pasien saat ini 8. Implementasi a. Didalam proses keperawatan tindakan keperawatan dapat membantu klien dalam mencapai tujuan. a. Langkah ini menunjukkan bahwa transaksi sedang dilakukan. b. Transaksi terjadi sebagai hasil persepsi orang lain terhadap situasi dan mempertimbangkan persepsi tersebut sehingga berespon terhadap tindakan yang dilaksanakan. c. Reaksi yang dapat mendorong ke arah transaksi yang dapat mencerminkan suatu komitmen bersama. d. Langkah ini mencerminkan implementasi ilmu perawatan yang masih tradisional 9. Evaluasi Melibatkan klien untuk menemukan apakah tujuan tercapai atau tidak. King memberikan gambaran tentang pembicaraan untuk cara mencapai tujuan dan efektifitas pelayanan keperawatan Apakah tindakan yang dilakukan perawat menolong pasien dapat menguntungkan untuk pencapaian tujuan? Ya Bagaimana cara untuk mencapai tujuan? Tujuan jangka pendek dicapai sebelum pasien pulang dari rumah sakit Tujuan jangka panjang diharapkan dapat tercapai karena pasien termotivasi untuk melanjutkan home care Apakah tindakan keperawatan dapat dilaksanakan?
Apakah pasien memberikan respon terhadap tindakan keperawatn yang sudah kita berikan? Pasien merasakan puas terhadap tindakan yang sudah diberikan perawat Apakah terdapat hambatan dalam pencapaian tujuan? Usia pasien merupakan penghambat dalam pencapaian tujuan Bagaimana cara merubah rencana tujuan yang sudah ditetapkan? Pendidikan kesehatan perlu diberikan kepada psien dengan melibatkan keluarga