Kopi Gula Krimer
Kopi Gula Krimer
x 100%
Dimana:
a adalah bobot cuplikan, dalam g
b adalah volume air yang dibaca pada alat aufhauser, dalam ml.
2. Penetapan Kadar Abu
a. 5-10 gram contoh (yang telah digerus dan dihaluskan) ditimbang dan dicampurkan
dengan air sampai menjadi bubur.
b. Tambahkan 1 ml asam sulfat pekat, kemudian panaskan sampai kelebihan asamnya
hilang. Sesudah itu dipijar lalu didinginkan dan dibasahi lagi dengan 2-3 tetes asam
sulfat pekat dan dipijarkan lagi. Selam dipijar tambahkan beberapa butir amonium
karbonat untuk mempermudah pengabuan.
c. Dinginkan dan timbang hingga bobotnya tetap.
Kadar abu =
(Bobot abu / berat gram contoh ) x 100%
1) Abu dapat larut dengan air
Abu yang terdapat dalam kadar abu diatas ditambah dengan air dan dipanaskan
diatas pemanas air, kemudian disaring dan dicuci dengan air panas 2-3 kali. Kertas
saring (berikut endapannya) dipijarkan dalam cawan petri, lalu didinginkan dan
ditimbang hingga bobotnya tetap.
Kadar abu larut dalam air =
(Pengurangan bobot masal abu / berat gram contoh) x 100%
3. Penetapan Kadar Protein
a. Protein Kasar (Metode Semimikro Kjeldhal)
1) Prinsip : Senyawa nitrogen diubah menjadi ammonium sulfat oleh H
2
SO
4
pekat.
Ammonium sulfat yang terbentuk diuraikan dengan NaOH. Amoniak yang dibebaskan
diikat dengan asam borat dan kemudian dititar dengan larutan baku asam.
2) Peralatan
a) Labu Kjeldhal 100 ml
b) Alat penyulingan dan kelengkapannya
c) Pemanas listrik atau pembakar
d) Neraca analitik
3) Pereaksi
a) Campuran selen
Campuran 2,5 g serbuk SeO
2
, 100 g K
2
SO
4
dan 30 g CuSO
4
5H
2
O.
b) Indikator campuran
Siapkan larutan bromocresol green 0,1% dan larutan merah metal 0,1% dalam alkohol
95% secara terpisah. Campur 10 ml bromocresol green dengan 2 ml merah metil.
c) Larutan asam borat, H
3
BO
3
2%
Larutkan 10 g H
3
BO
3
dalam 500 ml air suling. Setelah dingin pindahkan ke dalam
botol bertutup gelas. Campur 500 ml asam borat dengan 5 ml indikator.
d) Larutan asam klorida, HCl 0,01 N
e) Larutan natrium hidroksida NaOH 30%
Larutkan 150 g natrium hidroksida ke dalam 350 ml air, simpan dalam botol bertutup
karet.
4) Cara Kerja
a) Timbang seksama 0,51 g cuplikan, masukkan ke dalam labu kjeldhal 100 ml.
b) Tambahkan 2 g campuran selen dan 25 ml H
2
SO
4
pekat.
c) Panaskan diatas pemanas listrik atau api pembakar sampai mendidih dan larutan
menjadi jernih kehijau-hijauan (sekitar 2 jam).
d) Biarkan dingin, kemudian encerkan dan masukkan ke dalam labu ukur 100 ml,
tepatkan sampai tanda garis.
e) Pipet 5 ml larutan dan masukkan ke dalam alat penyuling, tambahkan 5 ml NaOH
30% dan beberapa tetes indikator PP.
f) Sulingkan selama kurang lebih 10 menit, sebagai penampung gunakan 10 ml larutan
asam borat 2% yang telah dicampur indikator.
g) Bilasi ujung pendingin dengan air suling.
h) Titar dengan larutan HCl 0,01 N
i) Kerjakan penetapan blanko.
Perhitungan:
Kadar Protein =
()
Dimana:
W adalah bobot cuplikan
V
1
adalah volume HCl 0,01 N yang dipergunakan penitaran contoh
V
2
adalah volume HCl yang dipergunakan penitaran blanko
N adalah normalitas HCl
f.k. adalah protein dari: - makanan secara umum 6,25
- susu dan hasil olahannya 6,38
- minyak kacang 5,46
f.p. adalah faktor pengenceran
b. Metode Formol
1) Peralatan
a) Buret
b) Neraca analitik
c) Labu Erlenmeyer
d) Labu ukur
e) Peralatan vakum
2) Pereaksi
a) Larutan formaldehida netral.
Netralkan formaldehida 37% sampai warna merah muda menggunakan indikator
fenolftalin.
b) Natrium hidroksida, NaOH 0,2 N
c) Indikator fenolftalin, PP
d) Larutan asam klorida, HCl 0,2 N
e) Larutan barium hidroksida, Ba(OH)
2
10%
f) Larutan barium klorida, BaCl
2
10%
3) Persiapan Analisa
Contoh titrasi:
Campur 50 ml air mendidih dan 20 ml larutan formaldehida netral, tambahkan
larutan baku NaOH 0,2 N, Ba(OH)
2
bebas CO
2
dan titar dengan HCl 0,2 N,
menggunakan indikator PP sampai warna merah jambu, kemudian tambahkan 3
tetes larutan Ba(OH)
2
jenuh sampai terbentuk warna merah.
4) Cara Kerja
a) Larutan
Timbang sejumlah cuplikan atau pipet, setara kira-kira 2 g bobot
kering.
Masukkan ke dalam labu ukur 100 ml dan larutkan dengan 50 ml dan
larutkan dengan 50 ml air suling.
Tambahkan 1 ml larutan PP dan 10 ml larutan BaCl
2
10%.
Titar dengan larutan Na(OH)
2
jenuh sampai warna menjadi merah,
kemudian tambahkan lagi Ba(OH)
2
kira-kira 5 ml.
Larutan digoyang atau dikocok, biarkan selama 15 menit dan saring.
Ambil 80 ml larutan atau saringan, suling ammonianya dalam alat
vakum dan tambahkan ke sisa sedikit HCl untuk membawa bahan-
bahan yang tidak larut dalam larutan.
Lalukan udara bebas CO
2
melalui larutan untuk menghilangkan atau
memindahkan CO
2
dan netralkan dengan hati-hati, pertama dengan
larutan NaOH bebas CO
2
sampai membentuk warna biru muda pada
kertas lakmus dan akhirnya dengan HCl 0,2 N.
b) Penitaran
Ke dalam larutan bebas amonia yang disiapkan di atas, tambahkan 20
ml larutan formaldehida netral.
Titar dengan larutan HCl 0,2 N sampai warna sama dengan larutan
kontrol.
Tambahkan beberapa ml lebih banyak dan titar kembali dengan HCl
0,02 N sampai dipastikan warna kurang dari larutan kontrol.
Akhirnya penitaran disempurnakan dengan alkali standar sampai warna
sempurna.
Perhitungan:
mg N
2
sebagai asam amino netral dalam 80 ml larutan, (b - c) x 2,8
Sebagai asam amino netral dalam contoh =
()
Dimana:
V
1
adalah volume basa yang dipergunakan dalam penitaran,dalam ml
V
2
adalah volume asam yang dipergunakan dalam penitaran,dalam ml
W adalah bobot cuplikan, dalam mg
Sebagai asam amino netral dalam contoh.