Anda di halaman 1dari 6

Para penari yang tergabung dalam Denny Malik Management (DME) saat mengikuti latihan tari di

kawasan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta Pusat, Senin (29/9/2014). Latihan
tari ini untuk persiapan upacara penutupan Asean Games 2014 di Korea Selatan pada 4 Oktober 2014
Mendatang dengan melibatkan sebanyak 50 penari untuk membawakan 5 tarian kolosal mewakili
semua unsur nusantara yang akan mengangkat nama Indonesia di mata dunia. (Super Ball/Feri
Setiawan)

Asian Games 2014: Greysia Polii - Nitya Krishinda Sumbang Emas Pertama Untuk Indonesia
Asian Games 2014: Greysia Polii Nitya Krishinda Sumbang Emas Pertama Untuk Indonesia Akhirnya,
setelah ditunggu tunggu Indonesia berhasil mendapatkan medali emas lewat cabang bulutangkis dimana Greysia
Polii dan Nitya Krishinda yang membuat Indonesia patut berbangga.
Pasangan ganda putri Indonesia ini sukses menggebuk pasangan ganda putri lainnya dari Jepang yakni Ayaka
Takahashi/Misaki Matsutomo. Pertandingan ini sendiri berlangsung selama 46 menit dan berlangsung sangat sengit
sekali. Smash an demi smash an dilakukan oleh keempat bulutangkis ini.
Game pertama di Gyeyang Gymnasium berlangsung seru. Kedua pasangan sama-sama saling kejar-kejaran poin,
bahkan perebutan poin selalu lewat rally-rally panjang.
Polii dan Nitya berhasil menjaga kondisi mereka dengan baik meski dipaksa kerja keras. Perlahan poin mereka
menjauh dan sukses menutup game pertama dengan skor 21-15. Pada game kedua, pasangan Jepang nampaknya
sudah kewalahan. Berkali-kali pukulan Polii atau Nitya gagal dikembalikan dengan sempurna oleh Takahashi
maupun Matsutomo.
Pasangan Indonesia pun menang telak 21-9 sekaligus merebut medali emas, menuntaskan penantian selama 36
tahun. Terakhir ganda putri Indonesia menyumbang emas di ajang Asian Games pada 1978 lewat pasangan
Verawaty Fajrin/Imelda Wiguna. Hasil ini membuat Indonesia naik ke posisi 17 klasemen sementara perolehan
medali Asian Games 2014, dengan satu emas, tiga perak dan enam perunggu.
Tentu dengan sumbangan emas dari Greysia Polii dan Nitya Krishinda membuat Indonesia lebih bersyukur.
Indonesia yang mengandalkan medali emas lewat cabang olahraga bulutangkis juga berpeluang menyabet emas lagi
lewat pasangan ganda campuran yakni Tantowi Yahya dan Liliyana Natsir. Semoga pasangan ganda campuran
tersebut sukses memberika medali emas kedua bagi Indonesia di Asian Games 2014 Incheon.


ist
JAKARTA, WB - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) berjanji bakal memberikan bonus
kepada para atlet berprestasi di Asian Games 2014.

Rencananya, besaran nominal bonus per medali bakal sama dengan bonus Asian Games 2010. Namun demikian,
Kemenpora berharap agar para atlet tersebut sabar menunggu karena proses pencairan tidak bisa cepat.
Deputi V Bidang Keharmonisan dan Kemitraan Kemenpora, Gatot Dewa Broto mengatakan, bukan hanya atelt saja
yang akan menerima bonus, melainkan para pelatih juga bakal mendapat cipratan atas jerih payah mereka selama
berjuang mengharumkan nama bangsa.
"Seperti yang sudah-sudah, pada SEA Games yang lalu kami juga memberikan bonus kepada para atlet, pelatih dan
asisten pelatih berprestasi," kata Gatot di kantor Kemenpora.
Untuk besaran jumlah binus tersebut, Gatot mengaku bakal mengusahakan agar bonus tersebut tidak terlambat
seperti seperti SEA Games 2013, di mana uang bonus itu baru cair hingga hampir setengah tahun.
"Memang tidak bisa sekarang dikatakan akan diberi bonus kemudian besok langsung cair. Tapi kami tetap
mengharapkan pencairan bisa dilakukan secepatnya. Minimal paling lambat akhir tahun ini," tuturnya.


Merdeka.com - PT Jakarta International Expo (JIExpo) berencana membangun sarana dan prasarana
olahraga bertaraf internasional di Jakarta. Pembangunan sarana olahraga tersebut guna mendukung
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang menjadi tuan rumah Asian Games di 2018 mendatang.

Direktur PT JIExpo, Prajna Murdaya mengatakan pihaknya berencana akan menjadikan area JIExpo
sebagai arena olahraga dalam jangka panjang. Hal ini akan diwujudkan dengan melakukan
pembangunan fasilitas sarana dan prasarana olahraga yang akan dibangun di area JIExpo, Kemayoran,
Jakarta Pusat.

"Kita akan membuat area khusus untuk sarana olahraga di JIExpo. Nantinya sarana olahraga ini bisa
dipakai juga untuk SEA Games atau Asian Games. Tentunya ini sangat bagus untuk penambahan fasilitas
olahraga bagi masyarakat," ujar Prajna dalam keterangan tertulisnya kepada merdeka.com di Jakarta,
Minggu (10/8).

Prajna menegaskan akan segera memulai pembangunan tersebut, karena lahan sudah tersedia.
Pembangunan sarana olahraga ini merupakan proyeksi panjang bagi PT JIExpo. "Kita akan segera
memulainya. Dan diharapkan dapat segera menyelesaikannya," kata dia.


Bisnis.com, JAKARTA - Timnas Indonesia U-23 telah memastikan lolos ke babak 16 besar Asian Games Soccer
2014 di Incheon Korea Selatan.
Timnas Indonesia berada di puncak klasemen Grup E dengan 6 poin dari 2 pertandingan. Ferdinand Sinaga sukses
mengalahkan Timor Leste 7-0 dan Maladewa U23 dengan skor 4-0.
Sementara itu, Thailand U-23 berada di posisi runner up dengan poin 6 poin dari 2 laga, sudah lolos ke babak 16
besar.
Indonesia akan bertemu dengan Thailand U-23 pada Senin (22/9/2014). Pertandingan itu cukup penting bagi kedua
tim, kendati kedua tim itu telah lolos ke babak 16 besar. Sebab, akan menentukan posisi di Grup E. Indonesia hanya
butuh draw untuk menjadi juara Grup E.
Bisnis.com akan melaporkan pertandingan tersebut. Sebelum pertandingan dimulai, simak prediksi line up, skor,
preview dan head to head di bawah ini:
Timnas U-23 bertekad mengalahkan Thailand pada laga penyisihan grup E Asian Games 2014 di Incheon, Korsel,
Senin (22/9/2014).
Manajer tim sepak bola Indonesia untuk Asian Games 2014 Mohammad Chandra Solehan mengatakan bahwa target
mengalahkan Thailand itu bukan suatu strategi Indonesia untuk memilih calon lawan pada babak 16 besar nantinya.
"Kami ingin mengalahkan Thailand besok (Senin) bukan untuk memilih calon lawan, tapi semata-mata demi
prestige," katanya, Minggu (21/9/2014).
Jika mampu mengalahkan Thailand pada penyisihan Senin maka Indonesia memastikan menjadi juara grup dan
bakal ketemu China atau Pakistan.
Namun jika tim Merah-Putih menyerah dari Thailand dan hanya menjadi runner-up grup, maka dipastikan ketemu
Korea Utara di babak 16 besar.

Jakarta (Lampost.co): Setelah absen di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2014, ganda campuran Indonesia Tontowi
Ahmad/Liliyana Natsir terus fokus untuk persiapan Asian Games 2014 yang tinggal dua pekan lagi.

Cedera pergelangan kaki kanan Tontowi yang sudah pulih membuat pasangan tersebut menggenjot kematangan
teknik.

Pelatih ganda campuran PP PBSI Richard Mainaky mengatakan cedera Tontowi telah pulih seratus persen. Namun,
bukan berarti kemungkinan kambuh tidak ada lagi.

Baru pekan lalu saya beri latihan berat. Sebelumnya dia masih trauma, sering tidak berani latihan yang beratberat,
ujar Richard, Rabu (3/9).

Dalam pematangan teknik di fase akhir ini, juara All England tiga kali berturut-turut (2012, 2013, 2014) itu
melakukan sparing dengan tiga pebulu tangkis dalam satu waktu.

Jadi, kami beri mereka latihan dua lawan tiga, ini untuk mengasah kelincahan dan kecepatan untuk menangkap
bola. Lawan mereka dalam latihan ini laki-laki semua. Kalau perempuan, kurang kecepatannya, ujar Richard.

Lebih jauh, Richard optimistis target medali emas dapat dicapai Tontowi/Liliyana.

Seperti turnamen bulu tangkis lainnya, ganda campuran Tiongkok merupakan lawan yang paling diwaspadai.

Selain duet Zhang Nan/Zhao Yunlei yang merupakan peringkat satu dunia, pelapis mereka Xu Chen/Ma Jin juga
sangat tangguh. Terbukti, Tontowi/Liliyana kandas di rumah sendiri oleh Xu/Ma pada semifinal Indonesia Open
Super Series, beberapa bulan lalu.

Naik turunnya prestasi di level super series itu biasa karena setiap atlet ada peak performance-nya. Mereka
difokuskan di turnamen-turnamen penting seperti Asian Games tahun ini, jelas Richard.

Di Asian Games 2014, tim bulu tangkis Indonesia yang berkekuatan 19 pemain menargetkan meraih dua emas.

Selain dari ganda campuran, medali emas diharapkan didapat dari ganda putra melalui pasangan Mohammad
Ahsan/Hendra Setiawan. (MTVN)

(Sulaiman)

Anda mungkin juga menyukai