Anda di halaman 1dari 9

144

BAB V
PEMBAHASAN
Scale merupakan endapan kristal yang menempel pada matrik batuan
maupun pada dinding-dinding pipa dan peralatan dipermukaan, seperti halnya
endapan yang sering kita jumpai pada panci ataupun ketel untuk memasak air.
Adanya endapan scale akan berpengaruh terhadap penurunan laju produksi
produksi.
Terbentuknya endapan scale pada lapangan minyak berkaitan erat dengan
air formasi, dimana scale mulai terbentuk setelah air formasi ikut terproduksi ke
permukaan. Selain itu jenis scale yang terbentuk juga tergantung dari komposisi
komponen-komponen penyusun air formasi.
Mekanisme terbentuknya kristal-kristal pembentuk scale berhubungan
dengan kelarutan masing-masing komponen dalam air formasi. Sedangkan
kecepatan pembentukan scale dipengaruhi oleh kondisi sistem formasi, terutama
tekanan dan temperatur. erubahan kondisi sistem juga akan berpengaruh
terhadap kelarutan komponen.
!alam pembahasan ini akan dijelaskan keterkaitan pembentukan scale
dengan kedua hal tersebut, baik karakteristik air formasi maupun kondisi
reser"oir, identifikasi terbentuknya scale berdasarkan mekanisme pembentukan,
lokasi terbentuknya dan komposisi scale yang terbentuk serta metode pencegahan
dan penanggulangannya.
5.1. Tinjauan Terhadap Karakteristik Reservoir
#omponen reser"oir yang berpengaruh terhadap pembentuka scale adalah
batuan reser"oir, fluida reser"oir serta kondisi dari reser"oir tersebut.
1. Batuan Reservoir
#omposisi kimia dari air formasi dipengaruhi oleh jenis batuan reser"oir,
dimana masing-masing jenis batuan memiliki mineral penyusun yang berbeda.
$enis batuan reser"oir antara lain adalah batupasir %sandstone&, batuan
karbonat serta batuan shale.
14'
a. Batupasir
(atupasir %sandstone& merupakan batuan yang paling sering dijumpai di
lapangan sebagai batuan reser"oir. (atu pasir merupakan hasil dari proses
sedimentasi mekanik, yaitu berasal dari proses pelapukan dan disintegrasi,
yang kemudian tertransportasi serta mengalami proses kompaksi dan
pengendapan. (erdasarkan mineral penyusunnya serta kandungan
mineralnya, maka batupasir dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu
orthoquartzites, pasir lempungan %graywacke&, dan arkose.
#andungan air formasi pada reser"oir batupasir yang dapat menimbulkan
endapan scale antara lain adalah kalsium %)a
*+
&, barium %(a
*+
& dan
stronsium %Sr
*+
&, sebagaimana terlihat pada tabel komposisi kimia
batupasir %Tae! ""#1 sampai Tae! ""#5&. #ation-kation tersebut
merupakan hasil dari pelarutan dari batuan.
Air formasi pada reser"oir batupasir biasanya bersifat korosif serta
mengandung komponen-komponen besi, sehingga scale yang mungkin
terbentuk adalah scale campuran barium-stronsium %(a, Sr& ,
*
serta scale
komponen besi, baik ferro %-e
*+
& maupun ferro %-e
.+
&.
. Batuan Karonat
(atuan yang dikategorikan karbonat adalah limestone, dolomite, dan yang
bersifat diantara keduanya. /imestone adalah istilah yang biasa dipakai
untuk kelompok batuan yang mengandung paling sedikit 01 2 calcium
carbonate atau magnesium. 3stilah limestone juga dipakai untuk batuan
yang mempunyai fraksi karbonat melebihi unsur non-karbonatnya. ada
limestone fraksi disusun terutama oleh mineral kalsit dengan kandungan
)a4 dan )4
*
yang besar, sedangkan pada dolomite mineral penyusun
utamanya adalah mineral dolomite.
Air formasi pada reser"oir karbonat mengandung dominasi kation kalsium
%)a
*+
& dan magnesium %Mg
*+
&. Selain itu adanya kontaminasi batuan
karbonat pada air formasi akan melarutkan senya5a gas )4
*
yang akan
membentuk asan karbonat %6
*
)4
.
&.
147
$enis scale yang paling mungkin terbentuk adalah kalsium karbonat
%)a)4
.
&, sedangkan yang lainnya adalah scale jenis magnesium.
$. Batuan Sha!e
8nsur penyusun batuan shale didominasi oleh mineral silicon dio9ide
%Si4
*
&, dan alumunium o9ide %Al
*
4
.
&.
$enis scale yang mungkin terbentuk adalah scale silika.

%. &!uida Reservoir
$enis fluida yang berpengaruh terhadap kecenderungan pembentukan scale
adalah air formasi dan gas, baik gas yang bebas maupun gas yang terlarut
dalam air formasi.
a. Air &or'asi
Air formasi merupakan faktor utama yang berkaitan dengan pembentukan
scale. #ontak antara air formasi dengan batuan reser"oir akan melarutkan
sejumlah mineral komponen batuan kedalam air dan berpengaruh terhadap
kuantitas masing-masing komponen terlarut. Mineral-mineral batuan yang
terlarut dalam air formasi akan terionisasi menjadi ion-ion %kation dan
anion&. $enis ion-ion utama penyusun air formasi terdiri dari kation-kation
)a, Mg, -e, (a, dan anion-anion )l, )4
.
, 6)4
.
, dan S4
4
.
(esarnya kandungan masing-masing ion akan menunjukkan besarnya
kecenderungan terbentuknya scale yang mengandung komponen tersebut.
. (as
:as yang berpengaruh terhadap terbentuknya scale adalah gas yang
terlepas dari sistem fluida reser"oir, akibat dari adanya perubahan kondisi
reser"oir %tekanan dan temperatur&. :as yang terlepas tersebut, selain
mempengaruhi tekanan sistem, juga akan menyebabkan terjadinya slip,
dimana gas akan bergerak mendahului minyak ataupun air. Semakin besar
selisih kecepatan tersebut %pressure drop semakin tinggi&, maka
kecenderungan terbentuknya scale akan semakin besar. Selain itu adanya
kandungan gas )4
*
dalam air juga akan berpengaruh terhadap
14;
pembentukan scale, terutama yang berkaitan dengan adanya tekanan
parsialnya..
). Kondisi Reservoir
(eberapa kondisi reser"oir yang berpengaruh terhadap pembentukan scale
antara lain adalah sebagai berikut <
a. enurunan Tekanan %pressure drop&
enurunan tekanan reser"oir secara pasti akan terjadi sebagai akibat dari
proses produksi. Adanya penurunan tekanan akan mengakibatkan
terlepasnya gas terlarut, terutama )4
*
, dari dalam air formasi, sehingga
akan mengakibatkan kenaikan p6 air.
b. erubahan Temperatur
#enaikan temperatur larutan akan menyebabkan terjadinya penguapan air,
sehingga akan meurunkan harga kelarutan komponen terlarut dan
memumgkinkan terbentuknya endapan.
c. erubahan p6 dan Turbulensi.
Meningkatnya harga p6 air formasi akan menyebabkan turunnya harga
kelarutan masing-masing komponen yang terlarut dalam air formasi,
sehingga akan memperbesar kecederungan adanya pengendapan
komponen terlarut. Sedangkan proses agitasi atau turbulensi akan
berpengaruh terhadap pertumbuhan kristal scale. Semakin besar agitasi
yang terjadi, maka kemungkinan penggabungan inti kristal akan semakin
sering terjadi sehingga memungkinkan terjadinya pengendapan kristal.
5.%. "denti*ikasi S$a!e
erkiraan terhadap terbentuknya scale dapat dilakukan berdasarkan data
hasil dari analisa air formasi. !ata tersebut berupa besaran komponen penyusun
air formasi, terutama ion-ion yang pokok, yaitu sodium, kalsium, magnesium,
barium dan stronsium untuk kation serta khlorida, bikarbonat, sulfat, karbonat dan
hidroksida untuk anionnya. Selain itu data hasil analisa air formasi juga berupa
140
sifat fisik air formasi, seperti p6, padatan tersuspensi, turbiditas, temperatur,
specific gra"ity
3dentifikasi kecenderungan pembentukan scale juga dapat dilakukan secara
matematik dengan menghitung besarnya harga kecenderungan pembentukan scale
%scale tendency&. Metode yang digunakan berbeda-beda untuk tiap jenis scale.
8ntuk memperkirakan kecenderungan pembentukan scale kalsium karbonat dapat
dilakukan dengan menggunakan metode Langelier, Ryznar, Stiff-Davis, serta
metode Oddo-Tomson. Sedangkan perkiraan kecenderungan terbentuknya scale
kalsium sulfat dilakukan dengan menggunakan metode !ase dan metode
Skillman-"cDonald-Stiff. Metode-metode tersebut diatas mempunyai
keterbatasan-keterbatasan dan keakuratan hasilnya tergantung pada data analisa
air yang representatif untuk tiap kondisi yang dianalisa.
6al-hal pokok yang perlu diperhatikan dalam pemilihan dan penggunaan
metode perhitungan kelarutan antara lain adalah sebagai berikut <
a. Metode Langelier hanya diperuntukkan untuk air ta5ar dan tidak dapat
digunakan pada analisa air formasi, sehingga membutuhkan perhitungan
kon"ersi untuk digunakan pada air formasi.
b. Metode Stiff and Davis merupakan modifikasi dari metode /angelier, dan
dapat digunakan untuk menganalisa air formasi, tetapi hanya pada kondisi
tertentu, sehingga untuk menganalisa pada kondisi reser"oir diperlukan
perhitungan ekstrapolasi.
c. erhitungan kecenderungan pembentukan scale kalsium sulfat dengan
menggunakan metode Skillman-"cDonald-Stiff, hanya dapat digunakan pada
air formasi dengan kandungan total padatan %total dissolved solids, T!S&
kurang dari 1'1.111 mg=lt, sehingga untuk air formasi dengan T!S lebih
besar dari batas tersebut harus ditentukan dengan ekstrapolasi.
3dentifikasi terhadap mekanisme dan kondisi pembentukan, lokasi
terbentuknya scale serta komposisi endapan yang terbentuk merupakan langkah
a5al dalam perencanaan program penanganan, baik pencegahan maupun
penanggulangan yang effektif.
14>
#ondisi-kondisi yang mengakibatkan dan mempercepat pembentukan
endapan scale antara lain adalah sebagai berikut <
1. Per$a'puran +ua ,enis Air -an. tidak Ko'patie!
(ertemunya dua jenis air yang tidak kompatibel merupakan kondisi yang
paling pokok berkaitan dengan pembentukan scale. ercampuran tersebut
biasanya terjadi pada proses 5ater flooding, yaitu antara air injeksi dengan air
formasi, meskipun demikian tidak jarang pula pencampuran tersebut terjadi
pada saat perencanaan air injeksi. $enis air yang umum digunakan dalam
proses injeksi air, adalah air laut ataupun air garam, yang biasanya memiliki
kandungan S4
4
*-
dengan konsentrasi cukup besar, mencapai *.111 mg=lt.
ada reser"oir batupasir, air formasi mengandung )a
+
, sehingga terdapat
kecenderungan terbentuknya endapan scale kalsium sulfat. Sedangkan pada
reser"oir batugamping dimana air formasi mengandung (a
+
, scale barium
sulfat akan terbentuk, disertai dengan scale stronsium sulfat.
%. Autoscaling
ada kondisi ini, scale terbentuk secara alami karena adanya perubahan
kondisi reser"oir, atau disebut juga self-scaling. ada 5aktu fluida reser"oir
diproduksikan ke permukaan, maka temperatur dan tekanan reser"oir akan
mengalami penurunan, yang akan berpengaruh terhadap kelarutan komponen-
komponen air. Air mempunyai batas kemampuan dalam menjaga senya5a
hasil kombinasi ion-ion tersebut tetap dalam larutan, dan jika perubahan
kondisi tersebut menyebabkan harga kelarutan terlampaui, maka komponen-
komponen tersebut tidak akan terlarut lagi, melainkan terpisah dari pelarutnya
dan membentuk endapan scale.
$enis scale yang biasa terbentuk pada kondisi ressure dro adalah karbonat
dan sulfat, sedangkan scale sodium khlorida %halite& hanya terbentuk pada air
dengan salinitas yang tinggi dan penurunan temperatur yang cukup besar.
erubahan tekanan akan berpengaruh terhadap pembentukan scale karbonat,
terutama pada air formasi yang mengandung gas asam, dimana penurunan
tekanan terjadi seiring dengan proses penguapan gas dari larutan.
1'1
). Evaporation-Induced Scale
Mekanisme pembentukan scale ini, terutama untuk halite, biasanya terjadi
pada reser"oir dengan temperatur dan tekanan yang tinggi %high temerature
high ressure, 6T6& dan memproduksikan gas dan air formasi secara
bersamaan. enguapan gas akan terjadi, bersama dengan meningkatnya
tekanan hidrostatik pada tubing, dan akan berpengaruh terhadap kelarutan
mineral terlarut pada air formasi. Mekanisme pembentukan scale jenis ini juga
terjadi pada proses injeksi gas )4
*
.
Sedangkan lokasi yang umum pada pengendapan scale adalah <
a. Scale pada pipa %Tubing dan eralatan roduksi ermukaan&
engendapan scale pada pipa biasanya berupa lapisan yang relatif tipis yang
menempel pada dinding bagian dalam dari pipa. 8kuran partikel scale yang
terbentuk agak kasar, pada ukuran 1 cm atau bahkan lebih. embentukan
endapan ini terpengaruh adanya penurunan laju produksi, sehingga akan
meningkatkan kekasaran permukaan pipa dan memperkecil luasan ruang alir
fluida dalam pipa. ertembuhan kristal scale yang tak terkendali
memungkinkan terjadinya penyumbatan pipa sacara menyeluruh.
b. Scale pada matriks formasi sekitar dasar sumur
Scale yang terbentuk pada matriks formasi sekitar dasar sumur biasanya
mempunyai ukuran partikel yang lebih halus jika dibandingkan dengan scale
pada pipa. Scale yang biasa terbentuk adalah scale karbonat ataupun sulfat.
?ndapan scale yang terbentuk akan menyumbat matriks batuan, screen
ataupun gra"el pack pada perforasi.
c. Scale pada Sumur 3njeksi
Mekanisme terbentuknya scale pada sumur injeksi berupa auto-scaling
sebagai akibat dari penurunan temperatur. Selain itu scale juga terbentuk
sebagai akibat dari percampuran dua jenis air yang tidak kompatibel, yaitu
pada saat air injeksi bercampur dengan air air formasi yang terdapat disekitar
dasar sumur injeksi pada tahap a5al dari proses injeksi air. Scale yang
terbentuk akan menurunkan permeabilitas dan berpengaruh terhadap
keberhasilan program injeksi.
1'1
5.). Penan.anan Masa!ah S$a!e
enanganan masalah scale meliputi upaya pencegahan terhadap
pembentukan maupun pengendapan scale serta penanggulangan atau pembersihan
scale yang telah terbentuk. rogram penanganan didesain berdasarkan pada data
hasil identifikasi mekanisme dan kondisi pembentukan, lokasi terbentuknya scale
serta komposisi endapan yang terbentuk.
8paya pencegahan yang seringkali dilakukan adalah dengan
meninjeksikan @at kimia pengontrol scale %scale inhibitor&, baik pada formasi
maupun pada pipa-pipa dan peralatan produksi dipermukaan. Aat kimia tersebut
bekerja dengan cara menjaga partikel pembentuk scale tetap dalam larutan,
sehingga diharapkan tidak terjadi pengendapan..
Selain penggunaan scale inhibitor, dengan mempertimbangkan pengaruh
tekanan pada penurunan kelarutan, pressure maintenance baik dengan injeksi air
ataupun injeksi gas, dapat berperan dalam upaya pencegahan terbentuknya scale.
Sedangkan pada program injeksi air untuk meningkatkan perolehan minyak
%5ater flooding&, upaya pencegahan diterapkan pada perencanaan air yang akan
diinjeksikan. (erdasarkan pada data air formasi dari analisa, air injeksi dirancang
mempunyai sifat fisik dan kandungan kimia tertentu, sehingga kemungkinan
adanya reaksi pembentukan padatan scale dapat dieliminasi.
enanggulangan masalah scale bertujuan untuk menghilangkan endapan
scale baik scale yang menyumbat pada matriks batuan formasi ataupun scale yang
menempel pada dinding pipa dan peralatan di permukaan. 6al pokok yang perlu
dipertimbangkan dalam perencanaan program penanggulangan adalah kecepatan
proses, pengaruh terhadap adanya kerusakan pada peralatan produksi, tubing
ataupun formasi yang akan dibersihkan, serta kemampuan untuk mencegah
terbentuknya endapan lanjutan %re-reciitation&.
(erdasarkan metode yang digunakan, penanggulangan scale dapat
dibedakan menjadi dua macam, yaitu penanggulangan secara mekanik dan
kimia5i. emilihan metode mekanik yang digunakan pada program
penanggulangan scale didasarkan pada lokasi terbentuknya scale, sedangkan
pemilihan metode kimia didasarkan pada jenis scale yang terbentuk. Scale yang
1'*
terbentuk pada formasi dapat dibersihkan secara kimia5i dengan pengasaman
serta penerapan hydraulic fracturing. 8ntuk endapan scale pada pipa-pipa dan
peralatan produksi, akan lebih efektif apabila digunakan metode mekanik,
meskipun tidak menutup kemungkinan penggunaan metode kimia.

Anda mungkin juga menyukai