Anda di halaman 1dari 13

Pertemuan : ke 2

Lama pertemuan : 150 menit


USAHA TANI DAN SISTEM PANGAN
A. Petani Kecil dan Ukuran Usahatani
Bab ini mengulas tentang proposisi kontroversial yang menyatakan
bahwa petani kecil lebih efisien ari petani besar! Proposisi ini men"ai
angat penting sebab banyak kebi"akan pembangunan pertanian yang
iformulasikan engan meru"uk paa proposisi tersebut! #mplikasi kebi"akan
ari proposisi tersebut menyatakan bahwa pembangunan pertanian
henaknya lebih iarahkan paa usahatani ke$il sebab hal ini apat mema$u
pertumbuhan ekonomi sekaligus pemerataan penapatan petani!
%ebagaimana telah iketahui masalah ukuran usahatani menganung
se"umlah permasalahan yang saling terkait& antara lain efisiensi teknis an
efisiensi harga& struktur kepemilikan lahan& strata sosial& ketiaksempurnaan
pasar faktor prouksi& serta reformasi pertanian! %elain itu alam konteks
analisis ukuran usahatani "uga terkanung berbagai konsep teoritis yang
seringkali membingungkan!
Bab ini akan membahas konsep skala usaha an ukuran usahatani&
keterkaitan antara ukuran usahatani engan efisiensi yang iukung oleh
ka"ian teoritis an bukti empiris mengenai hubungan negatif antara keua
variabel tersebut& serta alasan singkat mengenai argumentasi an isu
kebi"akan alam upaya pembangunan pertanian!
1
B. Konsep Ekonomis dari Skala dan Ukuran Usahatani
Perebatan mengenai ukuran usahatani yang ieal an aspek
ekonomi ukuran usahatani seringkali membingungkan& khususnya yang
menggunakan ukuran ekonomi sebagai satuan prouksi! 'kuran usahatani
iasosiasikan paa besaran fisik lahan& seangkan ukuran ekonomi atau
skala usaha ihubungkan engan prouktivitas faktor prouksi se$ara
keseluruhan! %ebagaimana telah iuraikan sebelumnya& perubahan skala
usaha (scale) menga$u paa seluruh perubahan faktor prouksi se$ara
proporsional! (ika pelipatganaan input yang ilakukan se$ara simultan
apat mengakibatkan meningkatnya output engan proporsi yang sama&
maka perubahan skala ini iistilahkan sebagai constant return to scale)
apabila penggunaan input tersebut menghasilkan output engan proporsi
yang lebih renah isebut diminishing return to scale& seangkan "ika output
yang ihasilkan lebih tinggi isebut engan increasing return to scale!
*onsep skala usaha ini paa asarnya kurang tepat "ika iterapkan
paa analisis usahatani sebab pelipatganaan seluruh faktor prouksi
se$ara proporsional hampir mustahil apat ilakukan! %ebagai misal luas
lahan apat berubah ari satu hektar men"ai satu setengah hektar& tetapi
traktor tiak apat igunakan satu setengah unit! +leh karena itu penekatan
ukuran usahatani yang menun"ukkan tingkat prouksi per satuan luas lahan
men"ai unit analisis yang lebih sesuai untuk igunakan!
,amun semikian& penekatan skala usaha alam beberapa aspek
masih tetap iperlukan! -eori ekonomi prouksi klasik menyatakan bahwa
kurva total biaya rata.rata berbentuk /U0! *urva biaya tetap rata.rata
menurun seiring engan meningkatnya penggunaan faktor prouksi tetap
hingga penggunaan faktor prouksi tersebut men$apai kapasitas fisiknya!
*urva rata.rata biaya tetap tersebut "ika ikombinasikan engan kurva rata.
rata biaya variabel yang $enerung meningkat engan peningkatan yang
2
semakin ke$il akan menurunkan kurva rata.rata total biaya yang berbentuk
/U0& lihat gambar i bawah ini!
Gambar 1: Kurva Biaya dan Skala ptimum
%e$ara teoritis& persaingan akan memaksa prousen untuk
berprouksi paa tingkat biaya rata.rata minimum! -itik minimum ini
kemuian iefinisikan sebagai skala optimum ari usahatani paa tingkat
penggunaan teknologi yang tetap! 1tau engan kata lain apat ikatakan
bahwa skala optimum ari suatu $abang usahatani aalah skala usahatani
paa saat biaya prouksi rata.rata "angka pan"ang minimum! %kala optimum
ini apat ter"ai sebagai ampak ari ekonomisasi an isekonomisasi biaya
apa tingkat penggunaan teknologi tertentu!
Biaya ekonomis apat ter"ai sebagai akibat ari:
a! sifat biaya tetap yang tiak apat ibagi (indivisibility of fix capital)& i
mana biaya per unit prouksi semakin renah se"alan engan
meningkatnya output yang ihasilkan)
b! spesialisasi alam pelaksanaan peker"aan& an
$! ekonomisasi pasar alam pembelian faktor prouksi engan "umlah
besar paa satu sisi an pen"ualan output alam "umlah
3
AVC
P
Q
0
AFC
ATC
%ementara isekonomi biaya seringkali ikaitkan engan:
a! keterbatasan kemampuan mana"erial an supervisi tenaga ker"a
seiring engan semakin besarnya skala usaha)
b! keterbatasan penguasaan faktor agronomis paa penggunaan lahan
yang semakin luas)
$! perubahan ari penanggungan resiko sering engan peningkatan
skala usahatani)
-erminologi lain yang perlu i$ermati alam konteks ukuran usahatani
aalah intensifikasi an ekstensifikasi! #ntensifikasi usahatani aalah
penggunaan faktor prouksi yang tinggi paa sebiang lahan yang sempit&
sementara ekstensifikasi aalah penggunaan "umlah faktor prouksi yang
relatif renah paa sebiang lahan yang luas& sekali lagi se$ara ringkas
apat ikatakan bahwa konsep skala usaha berbea engan ukuran
usahatani! (ika skala usahatani merupakan ukuran ekonomi yang ikaitkan
engan penggunaan seluruh faktor prouksi& maka ukuran usahatani lebih
bermakna paa penggunaan satu faktor prouksi sa"a khususnya luas lahan
usahatani!
!. "ubun#an $e#ati% antara Ukuran Usahatani den#an
Produktivitas
*a"ian mengenai hubungan antara ukuran usahatani engan
prouktivitas apat ilakukan engan ua penekatan! Penekatan pertama
ifokuskan paa hubungan antara prouktivitas fisik engan luas lahan yang
berarti berkaitan engan efisiensi teknis! Penekatan keua ifokuskan paa
ketiaksempurnaan persaingan pasar yang memiliki ampak berbea paa
usahatani ke$il an besar! 2ata empiris ari ua negara yang berbea
4
ternyata menun"ukkan bahwa semakin luas usahatani yang imiliki& maka
semakin renah prouktivitas per hektar yang iperoleh!
3nam alasan yang apat ikemukakan sebagai pen"elasan aanya
hubungan terbalik antara luas lahan engan prouktivitas aalah sebagai
berikut:
1! &ntensitas pen##unaan lahan! 'mumnya semakin luas lahan
pertanian yang memiliki semakin renah intensitas penggunaan
lahannya)
2! Komposisi hasil! *omoiti yang iusahakan paa usahatani
luas $enerung lebih bersifat usahatani ekstensifikasi ataupun komoiti
yang bernilai lebih renah ari apa yang iusahakan petani ke$il!
4! 'umpan# sari! 5asil ata empiris menun"ukkan bahwa petani
ke$il lebih banyak mengusahakan usahataninya engan pola usahatani
tumpang sari guna men"amin penapatan pasti ari usahatani yang
iusahakan!
6! Kesuburan tanah! Petani umumnya akan berlomba untuk
bermukim paa lahan yang subur sehingga konsentrasi petani yang
tinggi paa lahan subur menyebabkan semakin renahnya penguasaan
lahan! 2engan kata lain petani ke$il terkonsentrasi paa lahan yang
memang lebih subur! 2i lain pihak petani yang memiliki lahan relatif lebih
luas berpeluang memiliki sebagian lahan yang kurang subur! Lahan
engan persil yang relatif luas umumnya ihinari petani ke$il sehingga
peluang untuk memiliki lahan luas bagi petani kaya semakin terbuka!
5! Pen#airan! 1kses petani miskin yang se$ara implisit aalah
petani ke$il terhaap prasarana irigasi umumnya lebih besar! 5al ini
menyebabkan petani ke$il lebih berpeluang untuk memperoleh layanan
irigasi ibaningkan engan petani besar!
7! &ntensitas pen##unaan tena#a ker(a! Penggunaan tenaga
ker"a memiliki ke$enerungan hubungan negatif engan luas lahan
5
pertanian! 'sahatani ke$il menggunakan faktor prouksi tenaga ker"a
yang lebih besar per satuan luas ibaningkan usahatani besar!
Berasarkan beberapa pola ke$enerungan i atas& maka apat
isimpulkan beberapa hal penting sebagai berikut:
Pertama: *onisi yang menun"ukkan bahwa usahatani ke$il lebih efisien
ibaningkan engan usahatani yang lebih besar isebabkan oleh intensitas
penggunaan lahan yang lebih efektif an bukan karena usahatani ke$il
mampu menghasilkan komoitas tertentu engan lebih prouktif
ibaningkan usahatani besar! %elain itu aa ke$enerungan petani besar
membeli lahan pertanian bukan semata.mata untuk tu"uan prouksi tetapi
"uga untuk tu"uan investasi ataupun tu"uan lainnya& seperti misalnya status
sosial& an politik!
Kedua: *urang intensifnya penggunaan lahan oleh petani besar
ibaningkan engan petani ke$il mengakibatkan penggunaan input lain
khususnya tenaga ker"a se$ara proporsional men"ai lebih renah
ibaningkan engan usahatani ke$il!
Ketiga: Pen"elasan ketiga yang mungkin apat iterima berkenaan engan
skala usaha aalah konsep deminishing return to scale! %emakin tinggi luas
areal usahatani& maka prouktivitas akan meningkat engan pertambahan
yang semakin berkurang& yang berarti prouksi rata.rata semakin renah!
,amun karena alam usahatani faktor prouksi lahan bukanlah satu.satunya
input yang igunakan& maka hubungan keua variabel ini 8luas lahan engan
prouksi9 kurang apat iterima sebagai suatu argumen yang bersifat umum!
-erlepas ari kesimpulan i atas& mun$ul beberapa sanggahan
terhaap ke$enerungan hubungan terbalik antara luas lahan engan
prouktivitas& antara lain:
1! :ata.rata ukuran kelas yang imiliki sebagaimana isa"ikan paa
-abel 1! ;isalnya apat men"ai kurang "elas an apat mengarah
6
paa kesimpulan yang menyesatkan! Beberapa hasil penelitian yang
ia"ukan tiak isertai engan informasi stanar eviasi rata.rata luas
lahan! (ika stanar eviasi ari rata.rata ata yang iperoleh $ukup
besar berarti prouksi "uga bervariasi $ukup besar 8Barbier& 1<=69!
'abel 1
'kuran *elompok
85a9
:ata.rata 'kuran 'sahatani
85a9
+utput *otor per hektar
8:p9
0 > <&< 4&? =5&<2
10 > 6<&< 25&5 40&?4
50 > <<&< ?1&< 17&1<
100 > 1<<&< 14=&< =&=0
200 > 6<<&< 414&2 5&00
@ 500 1!1?=&0 2&20
%umber: Berry an Aline 81<?<9
2! Range ata untuk kelompok kelas apat imanipulasi seemikian
rupa guna menun"ukkan hasil yang semakin menurun! Aontoh
menarik ari manipulasi selang kelas ari ata yang sama an apat
memberikan hubungan yang berbea antara ua variabel
ikemukakan alam penelitian Barbier 81<=69! Barbier menun"ukkan
bahwa kesimpulan tentang ke$enerungan semakin menurunnya
prouktivitas seiring engan meningkatnya luas areal tanaman apat
itolak engan memanipulasi selang kelas yang ilakukan paa suatu
kasus usahatani i #nia!
4! %kala usahatani men"ai alternatif penting ibaningkan engan
analisis yang hanya menganalkan luas lahan 8Patnaik& 1<?29! 1kan
tetapi Patnaik seniri menemukan kesimpulan yang berbea engan
menggunakan penekatan analisis skala usahatani& khususnya paa
kelompok usahatani i bawah 10 5a an i atas 10 5a!
7
6! 'kuran prouktivitas parsial& seperti misalnya prouksi per hektar atau
prouktivitas tenaga ker"a& paa akhirnya apat memberikan
kesimpulan yang membingungkan! 1akalanya prouktivitas lahan
men"ai lebih renah paa saat prouktivitas tenaga ker"a tinggi an
sebaliknya! 2engan emikian& maka analisis perbaningan efisiensi
usahatani sebaiknya ilakukan berasarkan prouktivitas ari seluruh
faktor prouksi yang igunakan an bukan hanya berasarkan
prouktvitas per satu satuan luas lahan! ,amun hal ini sulit ilakukan
sebab satu.satunya alat ukur yang terseia aalah nilai moneter
variabel usahatani! ;asalah yang timbul kemuian aalah penentuan
tingkat harga serta pengukuran nilai moal tetap yang imiliki oleh
masing.masing usahatani! %alah satu penekatan yang ian"urkan
alam hal ini aalah penekatan biaya sosial yang apat
merefleksikan nilai kelangkaan sosial faktor prouksi tersebut! Barry
an Aline 81<?<9 memberikan $ontoh analisis yang menggunakan
penekatan total faktor prouksi an hasilnya memang menun"ukkan
aanya hubungan terbalik untuk efisiensi usahatani!
'abel )
'kuran *elompok
81re9
:ata.rata 'kuran 'sahatani
81re9
+utput *otor per 1re
8:p9
0 > 5 2&<5 ?4?
5 > 15 <&4 70?
15 > 25 1<&5 6=2
@ 25 62&7 467
%umber: Bhalla 81<?<9 alam Berry an Aline 81<?<9
*. Pasar +aktor Produksi 'ak Sempurna dan E%isiensi Soslal
%e"auh ini telah i"elaskan bahwa hasil usahatani $enerung menurun
seiring engan peningkatan luas lahan! Peningkatan hasil yang semakin
8
menurun tersebut merefleksikan variasi intensitas penggunaan lahan&
seangkan intensitas penggunaan faktor prouksi tenaga ker"a $enerung
menurun engan meningkatnya luas lahan pertanian!
2ari berbagai temuan empirik apat iketahui bahwa petani ke$il an
petani besar paa asarnya menghaapi harga faktor prouksi yang
berbea akibat ketiaksempurnaan pasar faktor prouksi! %ebagai misal&
harga faktor prouksi tenaga ker"a bagi petani ke$il relatif renah sementara
harga input lainnya "ustru lebih mahal! Perbeaan relatif harga faktor
prouksi tersebut berakibat:
a! petani ke$il $enerung menggunakan tenaga ker"a yang lebih besar
per satu satuan luas ibaningkan engan petani besar)
b! petani besar menempatkan lahan sebagai sumberaya yang terseia
$ukup banyak)
$! petani besar $enerung mensubstitusi tenaga ker"a engan moal
8mekanisasi pertanian9)
! petani besar $enerung memiliki efisiensi sosial yang lebih renah
ibaningkan engan petani ke$il)
*onsep harga sosial men"ai penting sebab hal ini apat memberikan
patokan yang lebih rasional bagi upaya perbaningan harga yang
semestinya maupun asar ka"ian mengenai ketiakefisienan petani besar!
5arga sosial berkaitan engan biaya oportunitas sumber aya yang
igunakan! *onisi perekonomian engan sumber aya tenaga ker"a yang
melimpah i satu sisi an sumber aya moal serta lahan yang terbatas& i
sisi lain menyebabkan harga sosial tenaga ker"a men"ai renah sementara
harga sosial sumber aya lahan an moal men"ai sangat tinggi! Paa
persaingan pasar yang sempurna& konisi tersebut akan menyebabkan
seluruh usahatani ikelola engan teknologi paat karya an menggunakan
lahan serta moal engan "umlah yang lebih seikit!
9
Petani ke$il menghaapi harga tenaga ker"a yang lebih renah ari
tingkat upah sosial an harga lahan serta moal yang lebih tinggi ari harga
sosial! 1apun petani besar berhaapan engan harga tenaga ker"a yang
relatif lebih tinggi ari upah sosial serta harga faktor prouksi moal an
lahan yang lebih renah ari nilai sosialnya! 5al ini menyebabkan petani
ke$il $enerung lebih banyak menggunakan faktor prouksi tenaga ker"a&
sementara petani besar akan menggantikan tenaga ker"a engan moal!
%e$ara teori konisi tersebut apat i"elaskan engan menggunakan grafik
paa Bambar 2!
Gambar ): Proporsi &nput ptimal untuk Petani Besar dan Petani Kecil
Paa gambar 2 iasumsikan bahwa baik petani ke$il maupun petani
besar memiliki kurva isokuan 8CC9 yang sama) konisi petani ke$il yang
menghaapi harga tenaga ker"a yang lebih renah ari tingkat upah sosial
igambarkan oleh garis isocost ss) sementara garis isocost petani besar
yang menghaapi harga tenaga ker"a yang relatif lebih besar ari nilai upah
sosial aalah bb! 2engan asumsi i atas& maka kombinasi penggunaan
input optimal bagi petani ke$il aalah paa titik 2& sementara petani besar
paa titik D! 2engan emikian efisiensi harga sosial akan terletak i antara
ua kombinasi penggunaan input tersebut& yaitu paa titik 3!
10
b
s
c
Q
0
s c
b
Q
L (tenaga kerja
K (!a"#ta$
%
F
&
Perbeaan harga faktor prouksi yang ihaapi oleh masing.masing
petani ke$il an petani besar tersebut paa asarnya bersumber ari
ketiaksempurnaan pasar faktor prouksi yang ihaapi oleh masing.masing
pihak sebagaimana iuraikan berikut ini!
Lahan
,ilai faktor prouksi lahan bagi petani besar berbea engan petani
ke$il! Petani besar umumnya mewarisi lahan ari nenek moyang mereka
yang telah men"ai tuan tanah se"ak ahulu kala! 2i samping itu petani besar
umumnya menganggap usahatani bukan sebagai mata pen$aharian utama
meskipun paa lahan yang imiliki mereka mengusahakan berbagai $abang
usahatani& seperti tanaman pangan& tanaman tahunan& ataupun peternakan!
Petani besar umumnya mengusahakan lahannya engan menggunakan
tenaga ker"a upahan sebab tenaga ker"a yang terseia i alam keluarga
relatif lebih ke$il ibaningkan engan lahan yang imiliki! *alaupun petani
besar terlibat paa usahatani& umumnya hanya sebagai pemegang kenali
usaha! 2engan emikian faktor prouksi tenaga ker"a "ustru inilai mahal
oleh petani besar! 2i samping sebagai lahan usahatani& petani besar
umumnya melakukan pemilikan lahan sebagai stanar status sosial
meskipun aa beberapa motif lain& seperti investasi untuk mengamankan
nilai uang ari eraan inflasi!
2i lain pihak& petani ke$il hiup ari usahatani an menempatkan
lahan pertaniannya sebagai sumber penapatan utama keluarga! Beberapa
ari petani ke$il tersebut aa "uga yang mewarisi lahan pertanian ari orang
tua mereka tetapi pola pewarisan engan membagi lahan se$ara merata
"ustru menyebabkan pemilikan lahan pertanian semakin ke$il ari generasi
satu ke generasi berikutnya! Berbea engan petani besar& petani ke$il
umumnya hanya memiliki penapatan subsisten sehingga tiak memiliki
$ukup uang untuk membeli lahan baru guna memperluas lahan
11
pertaniannya! Lebih parah lagi banyak petani ke$il "ustru tiak memiliki lahan
sehingga mereka harus mengusahakan lahan usahatani engan sistem
sewa atau bagi hasil! Lahan men"ai sangat berharga bagi petani ke$il&
sementara tenaga ker"a keluarga terseia $ukup banyak!
Modal
%ebagaimana telah iketahui petani ke$il relatif tiak memiliki akses
terhaap lembaga perkreitan formal! %atu.satunya sumber moal yang
apat i"angkau oleh petani ke$il aalah lembaga perkreitan informal yan
menawarkan moal engan harga riil yang "auh lebih mahal ari harga yang
itentukan lembaga formal paa pasar persaingan sempurna! (ai bagi
petani harga moal irasakan "auh lebih tinggi ari harga sosial!
*eterbatasan sumber aya petani serta pasar yang tiak sempurna "uga
menyebabkan harga sumber aya lahan yang ihaapi petani ke$il berbea
engan apa yang ihaapi petani besar! Petani besar relatif lebih muah
memperoleh lahan& bahkan engan harga yang lebih renah ibaningkan
engan apa yang apat iperoleh oleh petani ke$il!
Tenaga kerja
;eski engan pen"elasan yang seikit lebih rumit& apat itun"ukkan
bahwa tenaga ker"a bagi petani besar lebih mahal ari harga harus ibayar
oleh petani! Bagi petani besar& tenaga ker"a harus iperoleh ari pasar
tenaga ker"a engan upah sebesar nilai prouksi marginal 8;EP
1
9! Bagi
petani ke$il penilaian upah tenaga ker"a keluarga $enerung ualistis! Petani
ke$il akan menggunakan faktor tenaga ker"a tanpa memperhitungkan nilai
prouksi marginal yang ihasilkan! %eringkali penggunaan tenaga ker"a
alam keluarga tersebut memiliki ;EP
1
yang lebih renah ari tingkat upah
atau bahkan telah menekati nol! ,amun sebaliknya apabila tenaga ker"a
tersebut henak memasuki pasar& maka tingkat upah 8w9 yang iinginkannya
12
$enerung lebih besar ari ;EP
1
! 5al ini ikarenakan petani menambahkan
faktor resiko untuk men$ari peker"aan an meninggalkan lahan usahataninya
ke alam tingkat upah yang iinginkannya! (ika misalnya peluang untuk
memperoleh peker"aan aalah sebesar p 8 i mana p F 19& maka tingkat
upah pasar yang iharapkan oleh tenaga ker"a aalah sebesar p.w G MVP

!
+leh karena p F 1& maka w @ ;EP
1
! 5al ini se$ara implisit
menun"ukkan bahwa petani besar sebagai pengguna tenaga ker"a tersebut
harus membayar upah yang lebih besar ari ;EP
1
! 5arga yang relatif lebih
tinggi tersebut menyebabkan petani besar menggunakan lebih seikit tenaga
ker"a per satu satuan luas atau engan kata lain petani besar aalah
inefisien se$ara sosial!
13

Anda mungkin juga menyukai