Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Tuhan yang maha
kuasa, karena atas berkat rahrmat dan karunia yang telah diberikan kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Teori teori belajar ini tepat pada waktunya. Ada berbagai macam teori belajar yang di kenalkan dan di jadikan acuan oleh para pendidik dalam proses kegiatan belajar dan mengajar.Dan alasan teori teori belajar ini di paparkan tidak lain adalah untuk memudahkan mengenali dan memahami karakteristik peserta didik selama !" berlangsung."elalui makalah ini diharapkan rekan#rekan sekalian tidak hanya memahami secara teori, namun juga dapat mengaplikasikan dalam kehidupan nyata kelak. Akhirnya tak ada gading yang tak retak,begitu pula dengan makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna."aka dari itu kami mengharapkan partisipasi dari rekan#rekan sekalian untuk memberikan kritik dan saaran demi tercapainya kesempurnaan pada makalah kami ini. $emoga makalah ini dapat berman%aat bagi kita semua. Atas segala bantuan dan perhatian dari semua pihak, kami ucapkan terima kasih. &nderalaya,'' $eptember '()) elompok Dua ) ) A.PENDAHULUAN Dalam psikologi dan pendidkan, pembelajaran secara umum dide%inisikan sebagai suatu proses yang menyatukan kogniti%, emosional, dan lingkungan pengaruh dan pengalaman untuk memperoleh, meningkatkan, atau membuat perubahan*s pengetahuan satu, keterampilan, nilai, dan pandangan dunia +&lleris, '(((, -rmorod, )../0. !elajar sebagai suatu proses ber%okus pada apa yang terjadi ketika belajar berlangsung. Penjelasan tentang apa yang terjadi merupakan teori-teori belajar.Teori belajar adalah upaya untuk menggambarkan bagaimana orang dan hewan belajar, sehingga membantu kita memahami proses kompleks inheren pembelajaran. Ada tiga kategori utama atau kerangka %iloso%is mengenai teori belajar, yaitu1 behaviorisme, kognitivisme, dan konstruktivisme . !eha2iorisme hanya ber%okus pada aspek objekti% diamati pembelajaran.Teori kogniti% melihat melampaui perilaku untuk menjelaskan pembelajaran berbasis otak. Dan pandangan konstrukti2isme belajar sebagai sebuah proses di mana pelajar akti% membangun atau membangun ide#ide baru atau konsep. B.TEORI BEHAVIORISME Teori belajar behaviorisi! adalah sebuah teori yang dicetuskan oleh 3age dan !erliner tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman.Teori ini lalu berkembang menjadi aliran psikologi belajar yang berpengaruh terhadap arah pengembangan teori dan praktik pendidikan dan pembelajaran yang dikenal sebagai aliran beha2ioristik. Aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil belajar. ' ' !eha2iorisme merupakan salah aliran psikologi yang memandang indi2idu hanya dari sisi %enomena jasmaniah, dan mengabaikan aspek aspek mental. Dengan kata lain, beha2iorisme tidak mengakui adanya kecerdasan, bakat, minat dan perasaan indi2idu dalam suatu belajar. Peristiwa belajar semata#mata melatih re%leks#re%leks sedemikian rupa sehingga menjadi kebiasaan yang dikuasai indi2idu. !elajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon +$la2in, '(((1)450. $eseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya. "enurut teori ini dalam belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus dan output yang berupa respon. $timulus adalah apa saja yang diberikan guru kepada pebelajar, sedangkan respon berupa reaksi atau tanggapan pebelajar terhadap stimulus yang diberikan oleh guru tersebut. Proses yang terjadi antara stimulus dan respon tidak penting untuk diperhatikan karena tidak dapat diamati dan tidak dapat diukur. 6ang dapat diamati adalah stimulus dan respon, oleh karena itu apa yang diberikan oleh guru +stimulus0 dan apa yang diterima oleh pebelajar +respon0 harus dapat diamati dan diukur. Teori ini mengutamakan pengukuran, sebab pengukuran merupakan suatu hal penting untuk melihat terjadi atau tidaknya perubahan tingkah laku tersebut. 7aktor lain yang dianggap penting oleh aliran beha2ioristik adalah %aktor penguatan +rein%orcement0. !ila penguatan ditambahkan +positi2e rein%orcement0 maka respon akan semakin kuat. !egitu pula bila respon dikurangi8dihilangkan +negati2e rein%orcement0 maka respon juga semakin kuat. !eberapa prinsip dalam teori belajar beha2ioristik, meliputi1 +)0 9ein%orcement and Punishment +'0 Primary and $econdary 9ein%orcement +50 $chedules o% 9ein%orcement +40 :ontingency "anagement 5 5 +/0 $timulus :ontrol in -perant ;earning +<0 The =limination o% 9esponses +3age, !erliner, ).>40. Teori ini juga menghasilkan bebeapa hokum belajar,diantaranya 1 ". Connectionism ( S-R Bond) #e$%r% Thor$&i!e. Dari eksperimen yang dilakukan Thorndike terhadap kucing menghasilkan hukum#hukum belajar, diantaranya1 ). Law of Effect, artinya bahwa jika sebuah respons menghasilkan e%ek yang memuaskan, maka hubungan $timulus # 9espons akan semakin kuat. $ebaliknya, semakin tidak memuaskan e%ek yang dicapai respons, maka semakin lemah pula hubungan yang terjadi antara $timulus# 9espons. '. Law of Readiness, artinya bahwa kesiapan mengacu pada asumsi bahwa kepuasan organisme itu berasal dari pemdayagunaan satuan pengantar +conduction unit0, dimana unit#unit ini menimbulkan kecenderungan yang mendorong organisme untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu. 5. Law of Exercise, artinya bahwa hubungan antara $timulus dengan 9espons akan semakin bertambah erat, jika sering dilatih dan akan semakin berkurang apabila jarang atau tidak dilatih. '. Classical Conditioning #e$%r% Iva$ Pavlov Dari eksperimen yang dilakukan Pa2lo2 terhadap seekor anjing menghasilkan hukum#hukum belajar, diantaranya 1 ). Law of Respondent Conditioning yakni hukum pembiasaan yang dituntut. ?ika dua macam stimulus dihadirkan secara simultan +yang salah satunya ber%ungsi sebagai rein%orcer0, maka re%leks dan stimulus lainnya akan meningkat. '. Law of Respondent Extinction yakni hukum pemusnahan yang dituntut. ?ika re%leks yang sudah diperkuat melalui Respondent conditioning itu 4 4 didatangkan kembali tanpa menghadirkan rein%orcer, maka kekuatannya akan menurun. (. perant Conditioning #e$%r% B.). S!i$$er Dari eksperimen yang dilakukan !.7. $kinner terhadap tikus dan selanjutnya terhadap burung merpati menghasilkan hukum#hukum belajar, diantaranya 1 ). Law of operant conditining yaitu jika timbulnya perilaku diiringi dengan stimulus penguat, maka kekuatan perilaku tersebut akan meningkat. '. Law of operant extinction yaitu jika timbulnya perilaku operant telah diperkuat melalui proses conditioning itu tidak diiringi stimulus penguat, maka kekuatan perilaku tersebut akan menurun bahkan musnah. 9eber +"uhibin $yah, '((50 menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan operant adalah sejumlah perilaku yang membawa e%ek yang sama terhadap lingkungan. 9espons dalam operant conditioning terjadi tanpa didahului oleh stimulus, melainkan oleh e%ek yang ditimbulkan oleh rein%orcer. Reinforcer itu sendiri pada dasarnya adalah stimulus yang meningkatkan kemungkinan timbulnya sejumlah respons tertentu, namun tidak sengaja diadakan sebagai pasangan stimulus lainnya seperti dalam classical conditioning. *. Social !earning #e$%r% Alber Ba$&%ra Teori belajar sosial atau disebut juga teori observational learning adalah sebuah teori belajar yang relati% masih baru dibandingkan dengan teori#teori belajar lainnya. !erbeda dengan penganut !eha2iorisme lainnya, !andura memandang Perilaku indi2idu tidak semata#mata re%leks otomatis atas stimulus +$#9 !ond0, melainkan juga akibat reaksi yang timbul sebagai hasil interaksi antara lingkungan dengan skema kogniti% indi2idu itu sendiri. Prinsip dasar belajar menurut teori ini, bahwa yang dipelajari indi2idu terutama dalam belajar sosial dan moral terjadi melalui peniruan +imitation0 dan penyajian contoh perilaku +modeling0. Teori ini juga masih memandang pentingnya conditioning. / / "elalui pemberian reward dan punishment, seorang indi2idu akan ber%ikir dan memutuskan perilaku sosial mana yang perlu dilakukan. KELEBIHAN TEORI BEHAVIORISTIK ). Dapat mengganti stimulus yang satu dengan stimulus lainnya dan seterusnya sampai reson yang diinginkan muncul '. Tori ini cocok untuk memperoleh kemampuan yang membutuhkan praktek dan pembiasaan yang mengandung unsur#unsur kecepatan,spontanitas,dan daya tahan 5. Teori beha2ioristik juga cocok diginakan untuk melatih anak#anak yang msih membutuhkan dominasi peran orang dewasa,suak mengulangi dan dibiasakan,suka meniru dan sengan dengan bentuk#bentuk penghargaan langsung. KEKURANGAN TEORI BEHAVIORISTIK ). :enderung mengarahkan siswa untuk berpikir linier,kon2ergen,tidak kreati%,tidak rodukti% dan cenderung mendudkkan siswa sebagai indi2idu yang pasi% '. Pembelajaran siswa yang berpusat oada guru dan bersi%at mekanistik dan hanya berorientasi pada hasil yang diamati dan di ukur. 5. Penerapan metode yang salah dalam pembeljaran mengakibatkan terjadinya poses oembelajaran yang tidak menyenangkan bagi siswa. < < A. TEORI BELA+AR KOGNITI) Peneliti yang mengembangkan kogniti% ini adalah Ausubel, !runer, dan 3agne. Dari ketiga peneliti ini, masing#masing memiliki penekanan yang berbeda. Ausubel menekankan pada apsek pengelolaan +organi@er0 yang memiliki pengaruh utama terhadap belajar. "enurut Ausubel, konsep tersebut dimaksudkan untuk penyiapan struktur kogniti% peserta didik untuk pengalaman belajar. !runer bekerja pada pengelompokkan atau penyediaan bentuk konsep sebagai suatu jawaban atas bagaimana peserta didik memperoleh in%ormasi dari lingkungan. !runer mengembangkan teorinya tentang perkembangan intelektual, yaitu1 ). enacti2e, dimana seorang peserta didik belajar tentang dunia melalui tindakannya pada objek '. iconic, dimana belajar terjadi melalui penggunaan model dan gambar 5. symbolic yang mendeskripsikan kapasitas dalam ber%ikir abstrak Prinsip#Prinsip onsep !elajar ogniti2isme Prinsip#prinsip teori belajar bermakna Ausebel ini dapat diterapkan dalam proes belajar mengajar melalui tahap#tahap sebagai berikut1 ). mengukur kesiapan peserta didik seperti minat, kemampuan dan struktur kogniti%nya melalui tes awal, inter2iew, re2iew , pertanyaanpertanyaan dan lain#lain tehnik '. memilih materi#materi kunci, lalu menyajikannya dimulai dengan contoh#contoh kongkrit dan kontra2ersial 5. mengidenti%ikasi prinsip#prinsip yang harus dikuasi dari materi baru itu 4. menyajikan suatu pandangan secara menyeluruh tentang apa yang harus dipelajari A A /. memakai ad2ance organi@ers <. mengajar peserta didik memahami konsep#konsep dan prinsip#prinsip yang ada dengan memberikan %okus pada hubungan#hubungan yang ada "enurut Bartley C Da2ies +).A>0, prinsip#prinsip kogniti%isme dari beberapa contoh diatas banyak diterapkan dalam dunia pendidikan khususnya dalam melaksanakan kegiatan perancangan pembelajaran. Prinsip#prinsip tersebut adalah ). Peserta didik akan lebih mampu mengingat dan memahami sesuatu apabila pelajaran tersebut disusun berdasarkan pola dan logika tertentu '. Penyusunan materi pelajaran harus dari yang sederhana ke yang rumit. Dntuk dapat melakukan tugas dengan baik peserta didik harus lebih tahu tugas#tugas yang bersi%at lebih sederhana 5. !elajar dengan memahami lebih baik dari pada menghapal tanpa pengertian. $esuatu yang baru harus sesuai dengan apa yang telah diketahui siswa sebelumnya. Tugas guru disini adalah menunjukkan hubungan apa yang telah diketahui sebelumnya 4. Adanya perbedaan indi2idu pada siswa harus diperhatikan karena %aktor ini sangat mempengaruhi proses belajar siswa. Perbedaan ini meliputi kemampuan intelektual, kepribadian, kebutuhan akan suskses dan lain# lain. +dalam Toeti $oekamto )..'15<0 Peranan "odel ogniti2isme dalam Pembelajaran !elajar 1 !elajar kogniti% arakteristik Teori 1 > > !elajar adalah perubahan persepsi dan pemahaman.Perubahan persepsi dan pemahaman tidak selalu berbentuk perubahan tingkah laku yang bisa diamati. $etiap orang telah mempunyai pengalaman dan pengetahuan didalam dirinya. !elajar 1 ogniti% !runer arakteristik Teori 1 "odel ini sangat membebaskan peserta didik untuk belajar sendiri. Teori ini mengarahkan peserta didik untuk belajar secara disco2ery learning. ;angkah penerapan dalam pembelajaran 1 ). "enentukan tujuan#tujuan instruksional '. "emilih materi pelajaran 5. "enentukan topik#topik yang akan dipeserta didiki 4. "encari contoh#contoh, tugas, ilustrasi dsbnya., yang dapat digunakan peserta didik untuk bahan belajar /. "engatur topik peserta didik dari konsep yang paling kongkrit ke yang abstrak, dari yang sederhana ke kompleks <. "enge2aluasi proses dan hasil belajar !elajar 1 !ermakna Ausubel arakteristik Teori 1 Dalam aplikasinya menuntut peserta didik belajar secara dedukti% +dari umum ke khusus0 dan lebih mementingkan aspek struktur kogniti% peserta didik. ;angkah penerapan dalam pembelajaran 1 . . ). "enentukan tujuan#tujuan instruksional '. "engukur kesiapan peserta didik +minat, kemampuan, struktur kogniti%0baik melalui tes awal, inter2iw, pertanyaan dll. 5. "emilih materi pelajaran dan mengaturnya dalam bentuk penyajian konsep#konsep kunci 4. "engidenti%ikasikan prinsip#prinsip yang harus dikuasai peserta didik dari materi tsb. /. "enyajikan suatu pandangan secara menyelurh tentang apa yang harus dikuasai pesertadidik. <. "embuat dan menggunakan Ead2anced organi@erE paling tidak dengan cara membuat rangkuman terhadap materi yang baru disajikan, dilengkapi dengan uraian singkat yang menunjukkan rele2ansi +keterkaiatan0 materi yang sudah diberikan dengan yang akan diberikan. A. "engajar peserta didik untuk memahami konsep#konsep dan prinsip# prinsip yang sudah ditentukan dengan memberi %okus pada hubungan yang terjalin antara konsep yang ada >. "enge2aluasi proses dan hasil belajar Teori Perkembangan "odel ogniti2isme !erpijak pada tiga teori belajar seperti dijelaskan di atas, maka dalam pengembangan model pembelajaran harus selaras dengan teori belajar yang dianut. Dengan kata lain, apabila kita menganut teori beha2iorisme, maka model pembelajaran yang dapat digunakan diantaranya adalah model pembelajaran yang tergolong pada kelompok perilaku. Dntuk penganut teori kogniti2isme, model pembelajaran yang dapat digunakan adalah model pembelajaran yang mengarah pada proses )( )( pengolahan in%ormasi. Adapun untuk yang menganut teori belajar konstrukti2isme, maka model pembelajaran yang dikembangkan adalah model pembelajaran yang bersi%at interakti% dan model pembelajaran yang berpusat pada masalah. Bal ini didasarkan pada salah satu prinsip yang dianut oleh konstrukti2isme, yaitu bahwa setiap siswa menstruktur pengetahuannya sendiri berdasarkan pengalaman dan hasil interaksinya dengan lingkungan sekitar. ?adi pengetahuan itu tidak begitu saja diberikan oleh guru. TEORI BELA+AR KOGNITI)ISTIK PIAGET Piaget merupakan salah seorang tokoh yang disebut#sebut sebagai pelopor aliran konstrukti2isme. $alah satu sumbangan pemikirannya yang banyak digunakan sebagai rujukan untuk memahami perkembangan kogniti% indi2idu yaitu teori tentang tahapan perkembangan indi2idu. "enurut Piaget bahwa perkembangan kogniti% indi2idu meliputi empat tahap yaitu 1 +)0 sensory motor, +'0 pre operational, +50 concrete operational +40 formal operational. Pemikiran lain dari Piaget tentang proses rekonstruksi pengetahuan indi2idu yaitu asimilasi dan akomodasi. ?ames Atherton +'((/0 menyebutkan bahwa asisimilasi adalah Fthe process by which a person takes material into their mind from the environment, which may mean changing the evidence of their senses to make it fit dan akomodasi adalah Fthe difference made to ones mind or concepts by the process of assimilation )) )) Dikemukakannya pula, bahwa belajar akan lebih berhasil apabila disesuaikan dengan tahap perkembangan kogniti% peserta didik. Peserta didik hendaknya diberi kesempatan untuk melakukan eksperimen dengan obyek %isik, yang ditunjang oleh interaksi dengan teman sebaya dan dibantu oleh pertanyaan tilikan dari guru. 3uru hendaknya banyak memberikan rangsangan kepada peserta didik agar mau berinteraksi dengan lingkungan secara akti%, mencari dan menemukan berbagai hal dari lingkungan. &mplikasi teori perkembangan kogniti% Piaget dalam pembelajaran adalah 1 ). !ahasa dan cara ber%ikir anak berbeda dengan orang dewasa. -leh karena itu guru mengajar dengan menggunakan bahasa yang sesuai dengan cara ber%ikir anak. '. Anak#anak akan belajar lebih baik apabila dapat menghadapi lingkungan dengan baik. 3uru harus membantu anak agar dapat berinteraksi dengan lingkungan sebaik#baiknya. 5. !ahan yang harus dipelajari anak hendaknya dirasakan baru tetapi tidak asing. 4. !erikan peluang agar anak belajar sesuai tahap perkembangannya. /. Di dalam kelas, anak#anak hendaknya diberi peluang untuk saling berbicara dan diskusi dengan teman#temanya. ,.TEORI HUMANISTIK "enurut Teori humanistik, tujuan belajar adalah untuk memanusiakan manusia. proses belajar dianggap berhasil jika si pelajar memahami lingkungannya dan dirinya sendiri. )' )' $iswa dalam proses belajarnya harus berusaha agar lambatlaun ia mampu mencapai aktualisasi diri dengan sebaik#baiknya. Teori belajar ini berusaha memahami perilaku belajar dari sudut pandang pelakunya, bukan dari sudut pandang pengamatnya. Tujuan utama para pendidik adalah membantu si siswa untuk mengembangkan dirinya, yaitu membantu masing#masing indi2idu untuk mengenal diri mereka sendiri sebagai manusia yang unik dan membantu dalam mewujudkan potensi#potensi yang ada dalam diri mereka. Para ahli humanistik melihat adanya dua bagian pada proses belajar, ialah 1 ).Proses pemerolehan in%ormasi baru, '. Personalia in%ormasi ini pada indi2idu. Tokoh penting dalam teori belajar humanistik secara teoritik antara lain adalah1 Arthur G.:ombs, Abraham "aslow dan :arl 9ogers. Arh%r ,o#bs -"."'/"...0 !ersama dengan Donald $nygg +).(4#).<A0 mereka mencurahkan banyak perhatian pada dunia pendidikan. "eaning +makna atau arti0 adalah konsep dasar yang sering digunakan. !elajar terjadi bila mempunyai arti bagi indi2idu. 3uru tidak bisa memaksakan materi yang tidak disukai atau tidak rele2an dengan kehidupan mereka. Anak tidak bisa matematika atau sejarah bukan karena bodoh tetapi karena mereka enggan dan terpaksa dan merasa sebenarnya tidak ada alasan penting mereka harus mempelajarinya. Perilaku buruk itu sebenarnya tak lain hanyalah dati ketidakmampuan seseorang untuk melakukan sesuatu yang tidak akan memberikan kepuasan baginya. Dntuk itu guru harus memahami perlaku siswa dengan mencoba )5 )5 memahami dunia persepsi siswa tersebut sehingga apabila ingin merubah perilakunya, guru harus berusaha merubah keyakinan atau pandangan siswa yang ada. Perilaku internal membedakan seseorang dari yang lain. :ombs berpendapat bahwa banyak guru membuat kesalahan dengan berasumsi bahwa siswa mau belajar apabila materi pelajarannya disusun dan disajikan sebagaimana mestinya. Padahal arti tidaklah menyatu pada materi pelajaran itu. $ehingga yang penting ialah bagaimana membawa si siswa untuk memperoleh arti bagi pribadinya dari materi pelajaran tersebut dan menghubungkannya dengan kehidupannya. :ombs memberikan lukisan persepsi dir dan dunia seseorang seperti dua lingkaran +besar dan kecil0 yang bertitik pusat pada satu. ;ingkaran kecil +)0 adalah gambaran dari persepsi diri dan lingkungan besar +'0 adalah persepsi dunia. "akin jauh peristiwa#peristiwa itu dari persepsi diri makin berkurang pengaruhnya terhadap perilakunya. ?adi, hal#hal yang mempunyai sedikit hubungan dengan diri, makin mudah hal itu terlupakan. Maslo1 Teori "aslow didasarkan pada asumsi bahwa di dalam diri indi2idu ada dua hal 1 +)0 suatu usaha yang positi% untuk berkembang +'0 kekuatan untuk melawan atau menolak perkembangan itu. "aslow mengemukakan bahwa indi2idu berperilaku dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan yang bersi%at hirarkis. )4 )4 Pada diri masing#masing orang mempunyai berbagai perasaan takut seperti rasa takut untuk berusaha atau berkembang, takut untuk mengambil kesempatan, takut membahayakan apa yang sudah ia miliki dan sebagainya, tetapi di sisi lain seseorang juga memiliki dorongan untuk lebih maju ke arah keutuhan, keunikan diri, ke arah ber%ungsinya semua kemampuan, ke arah kepercayaan diri menghadapi dunia luar dan pada saat itu juga ia dapat menerima diri sendiri+sel%0. "aslow membagi kebutuhan#kebutuhan +needs0 manusia menjadi tujuh hirarki. !ila seseorang telah dapat memenuhi kebutuhan pertama, seperti kebutuhan %isiologis, barulah ia dapat menginginkan kebutuhan yang terletak di atasnya, ialah kebutuhan mendapatkan ras aman dan seterusnya. Bierarki kebutuhan manusia menurut "aslow ini mempunyai implikasi yang penting yang harus diperharikan oleh guru pada waktu ia mengajar anak#anak. &a mengatakan bahwa perhatian dan moti2asi belajar ini mungkin berkembang kalau kebutuhan dasar si siswa belum terpenuhi. ,arl Ro2ers 9ogers membedakan dua tipe belajar, yaitu1 ). ogniti% +kebermaknaan0 '. eHperiential + pengalaman atau signi%ikansi0 "enurut 9ogers yang terpenting dalam proses pembelajaran adalah pentingnya guru memperhatikan prinsip pendidikan dan pembelajaran, yaitu1 ). "enjadi manusia berarti memiliki kekuatan yang wajar untuk belajar. $iswa tidak harus belajar tentang hal#hal yang tidak ada artinya. '. $iswa akan mempelajari hal#hal yang bermakna bagi dirinya. Pengorganisasian bahan pelajaran berarti mengorganisasikan bahan dan ide baru sebagai bagian yang bermakna bagi siswa )/ )/ 5. Pengorganisasian bahan pengajaran berarti mengorganisasikan bahan dan ide baru sebagai bagian yang bermakna bagi siswa. 4. !elajar yang bermakna dalam masyarakat modern berarti belajar tentang proses. Dari bukunya 7reedom To ;earn, ia menunjukkan sejumlah prinsip#prinsip dasar humanistik yang penting diantaranya ialah 1 a. "anusia itu mempunyai kemampuan belajar secara alami. b. !elajar yang signi%ikan terjadi apabila materi pelajaran dirasakan murid mempunyai rele2ansi dengan maksud#maksud sendiri. c. !elajar yang menyangkut perubahan di dalam persepsi mengenai dirinya sendiri diangap mengancam dan cenderung untuk ditolaknya. d. Tugas#tugas belajar yang mengancam diri ialah lebih mudah dirasakan dan diasimilasikan apabila ancaman#ancaman dari luar itu semakin kecil. e. Apabila ancaman terhadap diri siswa rendah, pengalaman dapat diperoleh dengan berbagai cara yang berbeda#beda dan terjadilah proses belajar. %. !elajar yang bermakna diperoleh siswa dengan melakukannya. g. !elajar diperlancar bilamana siswa dilibatkan dalam proses belajar dan ikut bertanggungjawab terhadap proses belajar itu. h. !elajar inisiati% sendiri yang melibatkan pribadi siswa seutuhnya, baik perasaan maupun intelek, merupakan cara yang dapat memberikan hasil yang mendalam dan lestari. i. epercayaan terhadap diri sendiri, kemerdekaan, kreati2itas, lebih mudah dicapai terutama jika siswa dibiasakan untuk mawas diri dan mengritik dirinya sendiri dan penilaian dari orang lain merupakan cara kedua yang penting. j. !elajar yang paling berguna secara sosial di dalam dunia modern ini adalah belajar mengenai proses belajar, suatu keterbukaan yang terus menerus terhadap pengalaman dan penyatuannya ke dalam diri sendiri mengenai proses perubahan itu. )< )< $alah satu model pendidikan terbuka mencakuo konsep mengajar guru yang %asilitati% yang dikembangkan 9ogers diteliti oleh Aspy dan 9oebuck pada tahun ).A/ mengenai kemampuan para guru untuk menciptakan kondidi yang mendukung yaitu empati,penghargaan,umpan balik positi%. :iri#ciri guru yang %asilitati% adalah 1 ). "erespon perasaan siswa '. "enggunakan ide#ide siswa untuk melaksanakan interaksi yang sudah dirancang 5. !erdialog dan berdiskusi dengan siswa 4. "enghargai siswa /. esesuaian antara perilaku dan perbuatan <. "enyesuaikan isi kerangka berpikir siswa +penjelasan untuk mementapkan kebutuhan segera dari siswa0 A. Tersenyum pada siswa Dari penelitian itu diketahui guru yang %asilitati% mengurangi angka bolos siswa, meningkatkan angka konsep diri siswa, meningkatkan upaya untuk meraih prestasi akademik termasuk pelajaran bahasa dan matematika yang kurang disukai, mengurangi tingkat problem yang berkaitan dengan disiplin dan mengurangi perusakan pada peralatan sekolah, serta siswa menjadi lebih spontan dan menggunakan tingkat berpikir yang lebih tinggi. Bumanistik tertuju pada masalah bagaimana tiap indi2idu dipengaruhi dan dan dibimbing oleh maksud#maksud pribadi yang mereka hubungkan kepada pengalaman#pengalaman mereka sendiri. Prinsip# prinsip belajar humanistik1 ). "anusia mempunyai belajar alam '. !elajar signi%ikan terjadi apabila materi plajaran dirasakan murid mempuyai rele2ansi dengan maksud tertentu )A )A 5. !elajar yang menyangkut perubahan di dalam persepsi mengenai dirinya 4. Tugas belajar yang mengancam diri ialah lebih mudah dirasarkan bila ancaman itu kecil /. !ila bancaman itu rendah terdapat pangalaman siswa dalam memperoleh caar <. !elajar yang bermakna diperolaeh jika siswa melakukannya A. !elajar lancer jika siswa dilibatkan dalam proses belajar >. !elajar yang melibatkan siswa seutuhnya dapat memberi hasil yang mendalam .. epercayaan pada diri pada siswa ditumbuhkan dengan membiasakan untuk mawas diri )(. !elajar sosial adalah belajar mengenai proses belajar IMPLIKASI TEORI HUMANISTIK a. 3uru $ebagai 7asilitator Psikologi humanistik memberi perhatian atas guru sebagai %asilitator. !erikut ini adalah berbagai cara untuk memberi kemudahan belajar dan berbagai kualitas %asilitator. &ni merupakan ikhtisar yang sangat singkat dari beberapa +petunjuk01
). 7asilitator sebaiknya memberi perhatian kepada penciptaan suasana awal, situasi kelompok, atau pengalaman kelas '. 7asilitator membantu untuk memperoleh dan memperjelas tujuan#tujuan perorangan di dalam kelas dan juga tujuan#tujuan kelompok yang bersi%at umum. 5. Dia mempercayai adanya keinginan dari masing#masing siswa untuk melaksanakan tujuan#tujuan yang bermakna bagi dirinya, sebagai kekuatan pendorong, yang tersembunyi di dalam belajar yang bermakna tadi. )> )> 4. Dia mencoba mengatur dan menyediakan sumber#sumber untuk belajar yang paling luas dan mudah diman%aatkan para siswa untuk membantu mencapai tujuan mereka. /. Dia menempatkan dirinya sendiri sebagai suatu sumber yang %leksibel untuk dapat diman%aatkan oleh kelompok. <. Di dalam menanggapi ungkapan#ungkapan di dalam kelompok kelas, dan menerima baik isi yang bersi%at intelektual dan sikap#sikap perasaan dan mencoba untuk menanggapi dengan cara yang sesuai, baik bagi indi2idual ataupun bagi kelompok A. !ilamana cuaca penerima kelas telah mantap, %asilitator berangsur#sngsur dapat berperanan sebagai seorang siswa yang turut berpartisipasi, seorang anggota kelompok, dan turut menyatakan pendangannya sebagai seorang indi2idu, seperti siswa yang lain. >. Dia mengambil prakarsa untuk ikut serta dalam kelompok, perasaannya dan juga pikirannya dengan tidak menuntut dan juga tidak memaksakan, tetapi sebagai suatu andil secara pribadi yang boleh saja digunakan atau ditolak oleh siswa .. Dia harus tetap waspada terhadap ungkapan#ungkapan yang menandakan adanya perasaan yang dalam dan kuat selama belajar )(. Di dalam berperan sebagai seorang %asilitator, pimpinan harus mencoba untuk menganali dan menerima keterbatasan#keterbatasannya sendiri.
APLIKASI TEORI HIMANISTIK TERHADAP PEMBELA+ARAN SIS3A Aplikasi teori humanistik lebih menunjuk pada ruh atau spirit selama proses pembelajaran yang mewarnai metode#metode yang diterapkan. Peran guru dalam pembelajaran humanistik adalah menjadi %asilitator bagi para siswa sedangkan guru memberikan moti2asi, kesadaran mengenai makna belajar dalam kehidupan siswa. 3uru mem%asilitasi pengalaman belajar kepada siswa dan mendampingi siswa untuk memperoleh tujuan pembelajaran. ). ). $iswa berperan sebagai pelaku utama +student center0 yang memaknai proses pengalaman belajarnya sendiri. Diharapkan siswa memahami potensi diri , mengembangkan potensi dirinya secara positi% dan meminimalkan potensi diri yang bersi%at negati%. Tujuan pembelajaran lebih kepada proses belajarnya daripada hasil belajar. Adapun proses yang umumnya dilalui adalah 1 ). "erumuskan tujuan belajar yang jelas '. "engusahakan partisipasi akti% siswa melalui kontrak belajar yang bersi%at jelas , jujur dan positi%. 5. "endorong siswa untuk mengembangkan kesanggupan siswa untuk belajar atas inisiati% sendiri 4. "endorong siswa untuk peka berpikir kritis, memaknai proses pembelajaran secara mandiri /. $iswa di dorong untuk bebas mengemukakan pendapat, memilih pilihannya sendiri, melakukkan apa yang diinginkan dan menanggung resiko dariperilaku yang ditunjukkan. <. 3uru menerima siswa apa adanya, berusaha memahami jalan pikiran siswa, tidak menilai secara normati% tetapi mendorong siswa untuk bertanggungjawab atas segala resiko perbuatan atau proses belajarnya. A. "emberikan kesempatan murid untuk maju sesuai dengan kecepatannya >. =2aluasi diberikan secara indi2idual berdasarkan perolehan prestasi siswa
Pembelajaran berdasarkan teori humanistik ini cocok untuk diterpkan pada materi#materi pembelajaran yang bersi%at pembentukan kepribadian, hati nurani, perubahan sikap, dan analisis terhadap %enomena sosial. &ndikator dari keberhasilan aplikasi ini adalah siswa merasa senang bergairah, berinisiati% dalam belajar dan terjaadi perubahan pola pikir, perilaku dan sikap atas kemauan sendiri.
'( '( $iswa diharapkan menjadi manusia yang bebas, berani, tidak terikat oleh pendapat orang lain dan mengatur pribadinya sendiri secara bertanggungjawab tanpa mengurangi hak#hak orang lain atau melanggar aturan , norma , disiplin atau etika yang berlaku. ,IRI GURU 4ANG BAIK DAN KURANG BAIK MENURUT TERI HIMANISTIK 3uru yang baik menurut teori ini adalah 1 3uru yang memiliki rasa humor, adil, menarik, lebih demokratis, mampu berhubungan dengan siswa dengan mudah dan wajar.9uang kelads lebih terbuka dan mampu menyesuaikan pada perubahan. $edangkan guru yang tidak e%ekti% adalah guru yang memiliki rasa humor yang rendah ,mudah menjadi tidak sabar ,suka melukai perasaan siswaa dengan komentsr ysng menyakitkan,bertindak agak otoriter, dan kurang peka terhadap perubahan yang ada. IMPLIKASI TEORI BELA+AR HUMANISME Psikologi humanisme memberi perhatian atas guru sebagai %asilitator. !erbagai cara untuk memberi kemudahan belajar dan berbagai kualitas %asilitator 1 7asilitator sebaiknya memberi perhatian kepada penciptaan suasana awal, situasi kelompok, atau pengalaman kelas. 7asilitator membantu untuk memperoleh dan memperjelas tujuan# tujuan perorangan dan juga tujuan#tujuan kelompok. Dia mempercayai adanya keinginan dari masing#masing siswa untuk melaksanakan tujuan#tujuan yang bermakna bagi dirinya. ') ') Dia mencoba mengatur dan menyediakan sumber#sumber untuk belajar Dia menempatkan dirinya sendiri sebagai suatu sumber yang %leksibel "enanggapi ungkapan#ungkapan di dalam kelompok kelas !ilamana cuaca penerima kelas telah mantap, %asilitator berangsur# sngsur dapat berperanan sebagai seorang siswa yang turut berpartisipasi Dia mengambil prakarsa untuk ikut serta dalam kelompok, perasaannya dan juga pikirannya dengan tidak menuntut dan juga tidak memaksakan Dia harus tetap waspada terhadap ungkapan#ungkapan yang menandakan adanya perasaan yang dalam dan kuat selama belajar Di dalam berperan sebagai seorang %asilitator, pimpinan harus mencoba untuk menganali dan menerima keterbatasan# keterbatasannya sendiri. E.TEORI KONSRUKTIVISTIK Teori belajar konstrukti2istik disumbangkan oleh ?ean Piaget, yang merupakan salah seorang tokoh yang disebut#sebut sebagai pelopor konstrukti2isme. Pandangan#pandangan ?ean Piaget seorang psikolog kelahiran $wiss +)>.<#).>(0, percaya bahwa belajar akan lebih berhasil apabila disesuaikan dengan tahap perkembangan kogniti% peserta didik. Peserta didik diberi kesempatan untuk melakukan eksperimen dengan objek %isik, yang ditunjang oleh interaksi dengan teman sebaya dan dibantu oleh pertanyaan tilikan dari guru. 3uru hendaknya banyak memberikan rangsangan kepada siswa agar mau berinteraksi dengan lingkungan secara akti%, mencari dan menemukan berbagai hal dari lingkungan. &mplikasi teori perkembangan kogniti% Piaget dalam pembelajaran yaitu 1 '' '' ). !ahasa dan cara ber%ikir anak berbeda dengan orang dewasa. -leh karenanya guru mengajar dengan menggunakan bahasa yang sesuai dengan cara berpikir mereka. '. Anak#anak akan belajar lebih baik apabila menghadapi lingkungan dengan baik. 3uru harus membantu anak agar dapat berinteraksi dengan lingkungan sebaik#baiknya. 5. !ahan yang dipelajari anak hendaknya dirasakan baru tapi tidak asing. 4. !erikan peluang agar anak belajar sesuai tahap perkembangannya. /. Di dalam kelas, anak#anak hendaknya diberi peluang untuk saling berbicara dan diskusi dengan teman#teman. !elajar, menurut teori belajar konstrukti2istik bukanlah sekadar mengha%al, akan tetapi proses mengkonstruksi pengetahuan melalui pengalaman. Pengetahuan bukanlah hasil pemberian dari orang lain seperti guru, akan tetapi hasil dari proses mengkonstruksi yang dilakukan setiap indi2idu. Pengetahuan hasil dari pemberian tidak akan bermakna. Adapun pengetahuan yang diperoleh melalui proses mengkonstruksi pengetahuan itu oleh setiap indi2idu akan memberikan makna mendalam atau lebih dikuasai dan lebih lama tersimpan8diingat dalam setiap indi2idu. Proses mengkonstruksi, sebagaimana dijelaskan ?ean Piaget adalah sebagai berikut1 $ejak kecil anak sudah memiliki struktur kogniti% yang kemudian dinamakan skema +schema0. $kema terbentuk karena pengalaman. "isalnya, anak senang bermain dengan kucing dan kelinci yang sama#sama berbulu putih. !erkat keseringannya, ia dapat menangkap perbedaan keduanya, yaitu bahwa kucing berkaki empat dan kelinci berkaki dua. Pada akhirnya, berkat pengalaman itulah dalam struktur kogniti% anak terbentuk skema tentang binatang berkaki empat dan binatang berkaki dua. $emakin dewasa anak, maka semakin sempunalah skema yang dimilikinya. Proses penyempurnaan sekema dilakukan melalui proses '5 '5 asimilasi dan akomodasi. !similasi adalah proses penyempurnaan skema, sedangkan akomodasi adalah proses mengubah skema yang sudah ada hingga terbentuk skema baru. $emua itu +asimilasi dan akomodasi0 terbentuk berkat pengalaman siswa. :ontoh lain yaitu seorang anak yang merasa sakit karena terpercik api. !erdasarkan pengalamannya terbentuk skema kogniti% pada diri anak tentang api, bahwa api adalah sesuatu yang membahayakan oleh karena itu harus dihindari. Dengan demikian ketika ia melihat api, secara re%leks ia akan menghindar. $emakin dewasa, pengalaman anak tentang api bertambah pula. etika anak melihat ibunya memasak dengan menggunakan api, atau ketika ayahnya merokok, maka skema kogniti% tersebut akan disempurnakan, bahaw api tidak harus dihindari akan tetapi diman%aatkan. etika anak melihat banyak pabrik atau industri memerlukan api, kendaraan memerlukan api, maka skema kogniti% anak semakin berkembang8sempurna menjadi api sangat dibutuhkan untuk kehidupan manusia +$anjaya, '((>1)<4#)</0 Piaget dalam Ginataputra +'((A1<.>0 menjelaskan pentingnya berbagai %aktor internal seseorang seperti tingkat kematangan berpikir, pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya, konsep diri, dan keyakinan dalam proses belajar. !erbagai %aktor internal tersebut mengindikasikan kehidupan psikologis seseorang, serta bagaimana dia mengembangkan struktur dan strategi kogniti%, dan emosinya. Dalam mengimplementasikan teori belajar ini, digunakan strategi pendekatan diskusi dan praktik, sehingga memungkinkan peserta didik untuk berinteraksi dengan lingkungannya baik peralatan yang ada ataupun dengan teman sebaya untuk menemukan pengetahuan baru. Dalam hal ini peran guru hanya mendorong agar mereka saling memberi pengalaman ataupun pengetahuan sehingga proses pembelajaran menjadi menarik bagi mereka. Gaktu untuk mempresentasikan di akhir pelajaran merupakan usaha untuk melibatkan siswa di hadapan siswa yang lain sehingga diharapkan dapat memoti2asi siswa lainnya untuk berusaha melakukan hal yang sama di lain kesempatan. '4 '4 ).TEORI BELA+AR SOSIAL Albert !andura sangat terkenal dengan teori pembelajaran social + $ocial ;earning Teory 0 salah satu konsep dalam aliran beha2iorisme yang menekankan pada komponen kogniti% dari %ikiran, pemahaman dan e2aluasi. &a seorang psikologi yang terkenal dengan teori belajar social atau kogniti% social serta e%ikasi diri. Teori kogniti% sosial "social cognitive theory# yang dikemukakan oleh Albert !andura menyatakan bahwa %aktor sosial dan kogniti% serta %actor pelaku memainkan peran penting dalam pembelajaran. 7aktor kogniti% berupa ekspektasi8 penerimaan siswa untuk meraih keberhasilan, %actor social mencakup pengamatan siswa terhadap perilaku orangtuanya. Albert !andura merupakan salah satu perancang teori kogniti% social. Teori Pembelajaran $osial merupakan perluasan dari teori belajar perilaku yang tradisional +beha2ioristik0 ) . Teori pembelajaran social ini dikembangkan oleh Albert !andura +).><0. Teori ini menerima sebagian besar dari prinsip prinsip teori teori belajar perilaku, tetapi memberikan lebih banyak penekanan pada kesan dan isyarat isyarat perubahan perilaku, dan pada proses proses mental internal. ?adi dalam teori pembelajaran social kita akan menggunakan penjelasan penjelasan rein%orcement eksternal dan penjelasan penjelasan kogniti% internal untuk memahami bagaimana belajar dari orang lain. Dalam pandangan belajar social F manusia F itu tidak didorong oleh kekuatan kekuatan dari dalam dan juga tidak dipengaruhi oleh stimulus stimulus lingkungan. Teori belajar social menekankan bahwa lingkungan lingkungan yang dihadapkan pada seseorang secara kebetulan , lingkungan lingkungan itu kerap kali dipilih dan diubah oleh orang itu melalui perilakunya sendiri. "enurut !andura, sebagaimana dikutip oleh +ard,$,)..A1)40 bahwa Fsebagian besar manusia belajar melalui pengamatan secara selekti% dan mengingat tingkah laku orang lain. &nti dari pembelajaran social adalah pemodelan +modelling0, dan '/ '/ pemodelan ini merupakan salah satu langkah paling penting dalam pembelajaran terpadu. Ada dua jenis pembelajaran melalui pengamatan ,Pertama. Pembelajaran melalui pengamatan dapat terjadi melalui kondisi yang dialami orang lain,:ontohnya 1 seorang pelajar melihat temannya dipuji dan ditegur oleh gurunya karena perbuatannya, maka ia kemudian meniru melakukan perbuatan lain yang tujuannya sama ingin dipuji oleh gurunya. ejadian ini merupakan contoh dari penguatan melalui pujian yang dialami orang lain. edua, pembelajaran melalui pengamatan meniru perilaku model meskipun model itu tidak mendapatkan penguatan positi% atau penguatan negati% saat mengamati itu sedang memperhatikan model itu mendemonstrasikan sesuatu yang ingin dipelajari oleh pengamat tersebut dan mengharapkan mendapat pujian atau penguatan apabila menguasai secara tuntas apa yang dipelajari itu. "odel tidak harus diperagakan oleh seseorang secara langsung, tetapi kita dapat juga menggunakan seseorang pemeran atau 2isualisasi tiruan sebagai model +Iur, ",)..>.a140. $eperti pendekatan teori pembelajaran terhadap kepribadian, teori pembelajaran social berdasarkan pada penjelasan yang diutarakan oleh !andura bahwa sebagian besar daripada tingkah laku manusia adalah diperoleh dari dalam diri, dan prinsip pembelajaran sudah cukup untuk menjelaskan bagaimana tingkah laku berkembang. Akan tetapi, teori teori sebelumnya kurang memberi perhatian pada konteks social dimana tingkah laku ini muncul dan kurang memperhatikan bahwa banyak peristiwa pembelajaran terjadi dengan perantaraan orang lain. "aksudnya, sewaktu melihat tingkah laku orang lain, indi2idu akan belajar meniru tingkah laku tersebut atau dalam hal tertentu menjadikan orang lain sebagai model bagi dirinya. '< '< KELEMAHAN TEORI BELA+AR SOSOIAL ALBERT BANDURA Teori pembelajaran $osial !andura sangat sesuai jika diklasi%ikasikan dalam teori beha2ioristik. &ni karena, teknik pemodelan Albert !andura adalah mengenai peniruan tingkah laku dan adakalanya cara peniruan tersebut memerlukan pengulangan dalam mendalami sesuatu yang ditiru. $elain itu juga, jika manusia belajar atau membentuk tingkah lakunya dengan hanya melalui peniruan + modeling 0, sudah pasti terdapat sebagian indi2idu yang menggunakan teknik peniruan ini juga akan meniru tingkah laku yang negati2e , termasuk perlakuan yang tidak diterima dalam masyarakat. KELEBIHAN TEORI BELA+AR SOSIAL ALBERT BANDURA Teori Albert !andura lebih lengkap dibandingkan teori belajar sebelumnya , karena itu menekankan bahwa lingkungan dan perilaku seseorang dihubungkan melalui system kogniti% orang tersebut. !andura memandang tingkah laku manusia bukan semata mata re%leH atas stimulus + $#9 bond0, melainkan juga akibat reaksi yang timbul akibat interaksi antara lingkungan dengan kogniti% manusia itu sendiri. Pendekatan teori belajar social lebih ditekankan pada perlunya conditioning + pembiasan merespon 0 dan imitation + peniruan 0. 'A 'A $elain itu pendekatan belajar social menekankan pentingnya penelitian empiris dalam mempelajari perkembangan anak anak. Penelitian ini ber%okus pada proses yang menjelaskan perkembangan anak anak, %aktor social dan kogniti%. G.MAN)AAT TEORI BELA+AR "an%aat dari beberapa teori belajar adalah 1 ). "embantu guru untuk memahami bagaimana siswa belajar '. "embimbing guru untuk merancang dan merencanakan proses pembelajaran 5. "emandu guru untuk mengelola kelas 4. "embantu guru untuk menge2aluasi proses, perilaku guru sendiri serta hasil belajar siswa yang telah dicapai /. "embantu proses belajar lebih e%ekti%, e%isien dan produkti% <. "embantu guru dalam memberikan dukungan dan bantuan kepada siswa sehingga dapat mencapai hasil prestasi yang maksimal.