Anda di halaman 1dari 4

PERTIMBANGAN ANESTESI

(Prosedur mencakup: Shoulder Girdle prosedur; operasi brachial pleus!


Pre"opera#i$
Selain karena kelahiran yang traumatis, kebanyakan pasien ini adaIah laki-laki sehat yang
sudah menderita trauma tumpul atau trauma tembus. Karena yang trauma akut dan subakut,
perhatian sehubungan dengan anestesi yang utama adalah yang berhubungan dengan trauma.
Banyak korban trauma dewasa dengan cedera brakial pleksus dilakukan operasi pada beberapa hari
di awal setelah terjadinya trauma. Pada bayi (biasanya dilakukan operasi pada usia -!" bulan#,
perhatian utama sehubungan dengan anestesi adalah mereka yang secara rutin berhubungan dengan
anestesi pediatrik. Kurang lebih separuh dari semua korban trauma disebabkan karena intoksikasi
(mabuk#. $nestesi sehubungan dengan intoksikasi ethanol meliputi % kebutuhan anestesi yang
dikurangi, pemberian diuretik, &asodilasi dan hipotermi.
Perna$asan
Sesuai dengan yang dianjurkan pada pasien dengan trauma atau kelainan'penyakit akut.
Perhatikan adanya tanda-tanda dari trauma dada, mencakup pneumothoraks (takipneu, whee(ing,
penurunan tekanan darah, penurunan Pa)", perubahan rontgen dada dan memar'kontusio pada dada
(*raktur tulang rusuk, penurunan Pa+"#.
Pemeriksaan : Pertimbangkan hasil rontgen dada dan analisa gas darah pada korban dengan
trauma yang signi*ikan, pemeriksaan lain yang diindikasikan sesuai anamnesa dan pemeriksaan
*isik
%ardio&askuler
Sesuai dengan yang dianjurkan pada pasien dengan trauma atau kelainan'penyakit akut.
Perhatikan adanya tanda-tanda trauma mediastinal, seperti kontusio miokardial seperti kelainan
-K. yang secara khas berhubungan dengan iskemi atau ruptur pembuluh darah besar (seperti,
pelebaran mediastinum#.
Pemeriksaan : Pertimbangkan hasil rontgen dada (pemasangan /.0 pada tempatnya untuk
mencapai mediastinal yang melebar# dan -K. pada korban dengan trauma yang signi*ikan,
pemeriksaan lain yang diindikasikan sesuai anamnesa dan pemeriksaan *isik.
Neurolo'is
Korban trauma bahu adalah peka terhadap kerusakan pleksus brakialis. Perhatikan adanya
tanda-tanda dari kerusakan sara* ekstremitas atas. Kemungkinan adanya trauma kepala tertutup
closed harus dipertimbangkan.
Pemeriksaan: 10 Scan kepala sebelum dilakukan prosedur dalam anestesi umum pada pasien
dengan adanya trauma kepala.
Muskuloskele#al
Sesuai dengan yang dianjurkan pada pasien dengan trauma atau kelainan'penyakit akut.
Kekuatan yang dibutuhkan untuk menghasilkan trauma pleksus brakialis berhubungan dengan
1er&ical-Spine. 2ntuk mengesampingkan adanya *raktur 1er&ical-Spine pada pasien dengan
trauma pleksus brakialis diperlukan pemeriksaan teliti.
(abora#orium
Secara umum, umumnya korban trauma lebih baik dilakukan pemeriksaan laboratorium
base line secara luas untuk menyaring adanya trauma yang tidak diketahui. 3al ini umumnya
meliputi% 3ct, 1B1, $.+, 2$, pemeriksaan berkenaan dengan ginjal, tes *ungsi hepar, serum
amylase.
Premedikasi % 0idak ada
In#ra"opera#i$
Teknik Anes#esi:
Karena tak dapat diramalkan lama dari prosedur ini, anestesi umum lebih dipilih
dibandingkan dengan teknik regional.
Induksi
Induksi Rapid-sequence adalah wajib pada kasus yang tidak terencana, kecuali jika
dilakukan intubasi dengan 4+5 secara bangun. Pasien dengan patah tulang 1er&ical-Spine atau
dengan trauma *asialis mungkin membutuhkan intubasi dengan *ibre optik secara bangun atau
teknik lain yang khusus sesuai dengan yang ditemukan pada anamnesa dan pemeriksaan *isik.
Pasien trauma akut dengan hemodinamik yang tidak stabil lebih aman diinduksi dengan etomidate
( ).6-).7 mg'kg i&# atau ketamine 8!-6 mg'kg i&#.
Ruma#an
Anesthesia balance dengan iso*lurane dosis rendah ().7-).9#, su*entanil I: ().";-!.)
g'kg'hr# dan /"+ dalam )" adalah cukup untuk pada pasien stabil. Pasien trauma akut dengan
hemodinamik yang tidak stabil yang akan dilakukan operasi emergensi tidak sesuai jika diberikan
resimen diatas, mereka lebih baik diberikan kombinasi obat-obatan. dengan e*ek hemodinamik
yang minimal (seperti, *entanyl untuk analgetik, &ecuronium untuk relaksasi otot dan scopolamine
atau rnida(olam untuk amnesia#. /"), dengan e*eknya yang mendepresi miokard, lebih baik
dihindari pada pasien yang tidak stabil. 2ntuk operasi pleksus brakialis, beberapa ahli bedah lebih
menyukai relaksasi otot minimal setelah intubasi trakea sehingga dapat digunakan stimulator sara*
untuk membantu mengidenti*ikasi anatomi berhubungan dengan pembedahan.
Akhir anes#esi
Penangan akhir anestesi dan ekstubasi harus rutin kecuali adanya kesulitan jalan na*as atau
pasien dengan lambung penuh memerlukan penundaan ekstubasi sampai re*leks jalan na*as sudah
kembali dan pasien secara sadar penuh.
)arah dan kebu#uhan cairan
Kehilangan darah signi*ikan I:% !7-! ga < !-"
/a1l'=5 > !.;-6 cc'kg'jam ditambah penggantian kehilangan'kerugian darah > 6 < &olume
Penghangat cairan dan alat pelembab udara jalan na*as
Kateter I: ditempatkan pada saluran ekstrimitas atas yang tidak dilakukan operasi pada umumnya
cukup, pasien dengan hemodinamik yang stabil. Pasien trauma akut dengan hemodinamik yang
tidak stabil memerlukan sedikitnya " kateter I: ukuran besar.
Moni#orin'
?onitoring standar
?onitoring hemodinamik secara in&asi* harus dipertimbangkan pada pasien multiple-trauma akut.
Beberapa ahli bedah meminta SS-P untuk membuat penilaian kemungkinan pleksus brakialis yang
masih utuh. Ketika menggunakan monitoring SS-P, dosis besar &olatile umumnya dihindari sebab
kurang baik mempengaruhi pembacaan SS-P.
Posisi
- Perhatikan tempat-tempat yang tertekan.
- Perhatian pada mata.
- =isiko emboli
3ipotensi postural adalah sering pada pasien dengan posisi setengah duduk, terutama pada saat
persiapan operasi, stocking anti-emboli mungkin dapat berguna. -mboli adalah suatu komplikasi
yang sering terjadi pada posisi ini
%omplikasi
- Ketidakstabilan 3emodinamik
0rauma yang sebelumnya tidak diketahui (seperti, pneumotorak, tamponade jantung, perdarahan
intrakranial# harus dipertimbangkan sebagai penyebab ketidakstabilan hemodinamik pada saat
operasi pada pasien dengan trauma akut.
- Kemungkinan -mboli
=esiko -mboli meningkat pada pasien dengan posisi setengah duduk
P*ST *PERATI+
%omplikasi
Sepsis
$=@S
Banyak korban trauma bertahan pada awal dan mati kemudian karena sepsis atau $=@S.
Penanganan nyeri% Patient Control Analgesia.
Pemeriksaan % 0idak ada indikasi rutin.

Anda mungkin juga menyukai