Anda di halaman 1dari 4

Tip Mengatasi Masalah Pada Bangunan

Oleh gussuta | 88 Komentar | 1 Tautan | Dibaca: 131131 kali.


Kerusakan pada bangunan struktur, sering kali disebabkan oleh
kesalahan manusia (human error), hal ini karena manusia/pekerja ini sebagian
besar kualitasnya masih jauh dibawah rata-rata dibandingkan dengan
perkembangan teknologi bahan itu sendiri. Selain manusia, kebutuhan akan
dana/uang sangat memegang peranan penting dalam memenuhi akan kualitas
bangunan yang bermutu karena dengan dana yang minim tentu akan memilih
material yang kualitas minim pula/kualitas rendah. Tentu dengan kualitas rendah
maka umur bangunan itu sendiri ikut rendah. Untuk mengatasi masalah dengan
kualitas rendah, baik dari segi manusia maupun material, ada beberapa tip untuk
menutupi pengeluaran yang besar dengan peningkatan kekuatan struktur
bangunan.

1. Balok Beton Retak
Retak struktur pada balok memiliki pola vertikal atau diagonal, selain itu terdapat
juga pola retak-retak rambut. Keretakan balok beton dapat dikategorikan menjadi
retak struktur yang terdiri dari retak lentur yang memiliki pola vertikal/tegak
biasanya disebabkan oleh beban yang melebihi kemampuan balok dan retak geser
yang memiliki pola diagonal/miring biasa terjadi setelah adanya retak lentur yang
memiliki pola vertikal. Retak geser juga dapat terjadi jika balok terkena gaya
gempa. Selain itu keretakan balok dapat disebabkan proses pengerjaan yang
kurang sempurna. Retak-retak kecil atau retak rambut, banyak disebabkan oleh
pengaruh lingkungan. Umumnya terjadi karena balok terpapar sinar matahari dan
hujan.
3 Alternatif solusi :
1. Untuk balok beton yang di bawahnya terdapat dinding, dapat dibuat kolom/tiang
kecil tambahan disekitar retakan. Fungsi kolom ini adalah untuk menopang balok
dan membantu menyalurkan beban ke bawah/pondasi.
2. Untuk balok beton yang di bawahnya tidak memungkinkan diberi kolom
tambahan, pertama-tama diberi injeksi epoxy pada retakan, kemudian dilakukan
pembesaran dimensi balok dengan perkuatan eksternal.
3. Untuk retakan kecil, cukup dilakukan penambalan dengan plesteran. Tujuannya
agar tulangan besi tidak berhubungan langsung dengan udara luar yang dapat
menyebabkan karat.

2. Kolom Retak
Keretakan pada kolom bisa dikategorikan menjadi tiga jenis, kerusakan yang
sifatnya tidak membahayakan, sedang dan membahayakan bila tidak segera
ditangani. Apa saja yang menyebabkan kolom retak ?
Retak geser
Retak dengan pola diagonal/miring pada kolom biasanya disebut retak geser, yang
disebakan oleh gaya pada arah horisontal/datar. Retak geser seperti ini cukup
membahayakan bila tidak segera di tangani, karena bisa menyebakan kolom roboh
dan tidak mampu menopang bangunan.
Retak lentur
Retak dengan pola horisontal/datar biasanya disebut retak lentur, disebabkan oleh
tekanan yang berlebihan pada kolom. Seperti halnya retak geser, retak lentur perlu
ditangani dengan cermat.
Selimut beton terkelupas
Selimut beton pada kolom terkelupas, dapat disebakan oleh rendahnya
kualitas/mutu beton yang digunakan, sehingga kekuatan beton terhadap tekanan
berkurang dan selimut beton mudah pecah. Kontrol terhadap tahapan
pembangunan sangat diperlukan untuk mencegah penurunan kualitas beton.
Tulangan bengkok
Kerusakan pada kolom dimana tulangan besi utama terlihat bengkok. Secara kasat
mata terlihat kolom sedikit bengkok. Hal ini diakibatkan kurangnya jumlah dan atau
kurangnya ukuran besi pengikat (sengkang).
Retak rambut dengan pola tidak beraturan
Saat usia bangunan masih muda, retak-retak rambut sudah bisa dideteksi.
Sekalipun retak rambut tidak membahayakan, namun cukup mengganggu
pemandangan. Retak-retak kecil ini banyak disebabkan oleh pengaruh lingkungan,
yaitu perubahan suhu panas dan dingin yang drastis. Misalnya rumah dibangun
pada musim panas, setelah selesai terpapar hujan terus menerus.
3 Alternatif solusi :
1. Untuk retak diagonal dan retak horisontal perlu dilakukan pemeriksaan kekuatan
kolom, apabila kolom masih cukup kuat cukup dilakukan grouting dengan cairan
epoxy pada daerah tekan.
2. Jika setelah di analisa kolom kurang kuat, maka diperlukan pelebaran ukuran
kolom. Pelebaran ini dilakukan untuk memperkuat kolom sehingga mampu
menahan beban di atasnya.
3. Untuk retak-retak kecil, cukup dilakukan penambahan dengan plesteran agar
tulangan besi tidak berhubungan dengan udara luar yang dapat menyebabkan
karat.
3. Dinding/Lantai Retak
Keretakan pada dinding banyak disebabkan oleh kurangnya kualitas beton dinding
basement. Kualitas beton dinyatakan dengan satuan K (contoh : K-125, K-175, K-
250 dst). Untuk rumah-rumah yang dibangun secara massal kerusakan semacam
ini banyak ditemui. Keretakan pada lantai akibat gaya uplift yang melebihi kapasitas
lantai basement. Adanya pergerakan tanah di bawah lantai basement, sehingga
terjadi keretakan pada dinding dan lantai basement. Ini dapat juga mengakibatkan
sobeknya waterstop (karet penahan air tanah).
2 Alternatif Solusi :
1. Siapkan cairan kimia khusus yang sifatnya mengikat dan cepat kering (epoxy),
selanjutnya suntikkan/grouting pada daerah retakan.
2. Untuk waterstop yang sobek harus diganti dengan yang baru.
4. Dinding Pagar Miring
Sering kita jumpai dinding pagar tembok yang miring atau hampir roboh. Tentu
saja akan membahayakan bila dinding roboh dan menimpa lingkungan di sekitarnya
atau orang yang melintas. Apa saja penyebab dinding pagar tembok roboh ?
Pertama letak pondasi kurang dalam sehingga tidak mampu menahan beban
dinding pagar di atasnya, akibatnya dinding miring. Kedua, dinding pagar tembok
terkena beban angin/dorongan yang besar. Adanya perubahan karateristik tanah di
sekitar pondasi pagar yang mengakibatkan daya dukung tanah berkurang, sehingga
memperlemah pondasi.
3 Alternatif Solusi :
1. Gali tanah di sekitar pondasi, luruskan pagar yang miring dengan penambahan
perkuatan sementara, berupa penopang kayu/besi pada dinding pagar.
2. Buat pondasi dan sloof di belakang pagar sebagai tempat dudukan kolom/tiang
penopang.
3. Buat kolom/tiang berbentuk segitiga untuk menahan kemiringan pagar. Ukuran
tiang disesuaikan dengan beban dinding yang ditopang.
5. Pondasi Batu Kali Turun
Penyebab :
1. Lapisan tanah di bawah pondasi kurang padat/kurang keras sehingga tidak
mampu menopang beban di atasnya.
2. Ukuran pondasi kurang besar, tidak sesuai dengan beban bangunan di atasnya.
3. Posisi/letak pondasi berada dalam sudut longsor tanah.
4. Tanah mengalami perubahan karakteristik akibat kejadian alam seperti banjir,
gempa bumi.
4 Alternatif Solusi :
1. Buat pondasi baru yang berada dekat dengan pondasi yang turun. Tujuannya
untuk membagi beban yang berlebih.
2. Padatkan permukaan tanah di bawah pondasi yang baru dengan cara manual
atau dengan bantuan mesin stamper sehingga daya dukung tanah meningkat.
3. Perbaiki ketinggian balok dan dinding yang rusak akibat penurunan pondasi.
4. Buat tiang di atas pondasi baru untuk menghentikan penurunan.
6. Keramik Pecah, Akibat Lantai Beton Retak
Penyebab :
1. Pecahnya keramik lantai bisa disebabkan oleh beton di bawahnya. Lantai beton
yang terkena beban yang melebihi kapasitasnya akan retak/pecah. Akibatnya lantai
keramik yang menempel di atasnya turut retak/pecah.
2. Adanya gempa menyebabkan lantai beton terkena gaya geser sehingga
mengalami pergerakan. Gerakan ini juga dapat menyebabkan lantai keramik di
atasnya retak/pecah.
3. Penggunaan kualitas beton yang tidak memenuhi syarat. Misalnya komposisi
campuran semen, pasir dan air yang tidak sesuai atau menggunakan air yang kotor
dapat menyebabkan lantai beton retak.
4. Kesalahan teknis dalam pengerjaan lantai beton, misalnya kekeliruan pada
susunan.anyaman besi beton, posisi sambungan coran beton, perancah/bekisting
dilepas sebelum beton cukup keras.
3 Alternatif Solusi :
1. Lepaskan lantai keramik yang pecah dan kikis retakan pada lantai beton.
2. Beri cairan kimia khusus untuk menutup retakan.
3. Tutup kembali permukaan lantai beton yang sudah diperbaiki dengan keramik.

Anda mungkin juga menyukai