Anda di halaman 1dari 1

DM

IAGNOSIS DAN PENATALAKSANAAN


DIABETES MELITUS
(disarikan dari Konsensus Pengelolaan Diabetes Melitus di Indonesia : Perkeni
2006)
Alwi Shahab
Subbagian Endokrinologi Metabolik
Bagian Ilmu Penyakit Dalam
FK Unsri/ RSMH Palembang
I. Pendahuluan

Yang dimaksud dengan Diabetes Melitus adalah suatu
penyakit kronik yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa didalam darah.
Penyakit ini dapat menyerang segala lapisan umur dan sosial ekonomi.
Di Indonesia saat ini penyakit DM belum menempati skala prioritas utama
pelayanan kesehatan walaupun sudah jelas dampak negatifnya , yaitu berupa
penurunan kualitas SDM , terutama akibat penyulit menahun yang
ditimbulkannya.
Dari berbagai penelitian epidemiologis di Indonesia
didapatkan prevalensi DM sebesar 1,5 2,3 % pada penduduk usia lebih dari
15 tahun, bahkan pada suatu penelitian epidemiologis di Manado didapatkan
prevalensi DM 6,1 %. Penelitian yang dilakukan di Jakarta, Surabaya,
Makasar dan kota-kota lain di Indonesia membuktikan adanya kenaikan
prevalensi dari tahun ketahun. Berdasarkan pola pertambahan penduduk ,
diperkirakan pada tahun 2020 nanti akan ada sejumlah 178 juta penduduk
berusia diatas 20 tahun dan dengan asumsi prevalensi DM sebesar 4 % akan
didapatkan 7 juta pasien DM , suatu jumlah yang sangat besar untuk dapat
ditangani oleh dokter spesialis / subspesialis / endokrinologis.
Dalam strategi pelayanan
kesehatan bagi penderita DM, yang seyogyanya diintegrasikan kedalam pelayanan
kesehatan primer, peran dokter umum adalah sangat penting. Kasus DM yang
tanpa disertai dengan penyulit dapat dikelola dengan tuntas oleh dokter umum.
Apalagi kalau kemudian kadar glukosa darah ternyata dapat terkendali baik
dengan

Anda mungkin juga menyukai