Anda di halaman 1dari 40

APA YANG DIMAKSUD DENGAN

DAMPAK LINGKUNGAN?
DAMPAK LINGKUNGAN ADALAH
PERUBAHAN KUALITAS LINGKUNGAN
YANG DIAKIBATKAN OLEH ADANYA
KEGIATAN MANUSIA

Macam
2
kegiatan manusia:
Misal:
pembebasan lahan untuk suatu proyek bendungan,
pembangunan jalan dan jembatan,
beroperasinya jalan (lalulintas kendaraan)
MENGAPA PRAKIRAAN DAMPAK
PERLU DILAKUKAN?
ADA 3 HAL PENTING YANG SALING BERKAITAN,
YANG HARUS DILAKUKAN DALAM ANDAL YAITU:
1. IDENTIFIKASI DAMPAK: MENGANALISIS DAMPAK APA SAJA
YANG AKAN TERJADI (BAIK POSITIF MAUPUN NEGATIF)
2. PRAKIRAAN DAMPAK: MENGANALISIS SEBERAPA BESAR
DAMPAK TERJADI (POSITIF/NEGATIF)
3. EVALUASI DAMPAK: MENGANALISIS SEJAUH MANA DAMPAK
TERSEBUT MEMPENGARUHI DAN BERAKIBAT
(POSITIF/NEGATIF) TERHADAP LINGKUNGAN.
TUJUAN PRAKIRAAN DAMPAK
TUJUAN:
MEMPRAKIRAKAN
BESARNYA
PERUBAHAN KUALITAS
LINGKUNGAN SEMUA
KOMPONEN
LINGKUNGAN YANG
TELAH
DIIDENTIFIKASIKAN.
PRAKIRAAN DAMPAK:
DILAKUKAN DENGAN
MEMPERHATIKAN
DIMENSI RUANG DAN
WAKTU

MANFAAT PRAKIRAAN DAMPAK
MANFAAT PRAKIRAAN DAMPAK SBG
BAHAN EVALUASI DAMPAK

HASIL PRAKIRAAN DAMPAK SANGAT MENENTUKAN
HASIL EVALUASI DAN SELANJUTNYA HASIL
EVALUASI DAMPAK AKAN MENENTUKAN:
1. PENGAMBILAN KEPUTUSAN: APAKAH RENCANA KEGIATAN
DITERIMA ATAU DITOLAK
2. LANGKAH APA YANG HARUS DIAMBIL UNTUK MENGELOLA
LINGKUNGAN
3. LANGKAH APA YANG HARUS DIAMBIL UNTUK MEMANTAU
KUALITAS LINGKUNGAN
DIKARENAKAN
PENTINGNYA PERANAN
PRAKIRAAN DAMPAK,
MAKA PRAKIRAAN
DAMPAK HARUS
DILAKUKAN SECARA
SUNGGUH
2
, DAN
DILAKUKAN OLEH AHLI
YANG SESUAI BIDANGNYA.

UNTUK PRAKIRAAN
DAMPAK, DIPAKAI
BEBERAPA METODE UNTUK
MENGUMPULKAN DAN
MENGANALISIS DATA,
SEHINGGA AKAN
DIHASILKAN INFORMASI
PERUBAHAN KUALITAS
LINGKUNGAN YANG BAIK
METODE PRAKIRAAN DAMPAK
APA SAJA YANG HARUS DIPRAKIRAKAN?
a. PENDAHULUAN:
dalam prakiraan dampak, semua hal yang
diperlukan untuk bahan evaluasi dampak harus
dianalisis. Dalam kep 056/1994 digunakan 7
kriteria yang harus diperkirakan besarnya terlebih
dahulu

b. CONTOH KOMPONEN LINGKUNGAN YG HARUS
DIPRAKIRAKAN:
Misal: Pembangunan dan pengoperasian jalan Tol
Tugas seorang ahli sosial budaya: pembebasan
lahan, pelaksanaan pekerjaan galian dan
timbunan dan operasional (lalu lalang) kendaraan

Tugas ahli fisik-kimia:
Mengukur kualitas udara dan kebisingan
Mencari data fisiografi
Mencari data hidrologi

c.TUJUH KRITERIA YANG DIPAKAI DALAM EVALUASI

Apabila yang dipakai dalam evaluasi untuk
menentukan tingkat kepentingan dampak adalah 7
kriteria, maka dalam prakiraan dampak ke7 kriteria
tersebut juga harus dianalisis

Ketujuh kriteria tersebut adalah
1. Jumlah manusia yang akan terkena dampak
2. Luas wilayah persebaran dampak
3. Lamanya dampak berlangsung
4. Intensitas dampak
5. Banyaknya komponen lingkungan lain yang akan terkena dampak
6. Sifat kumulatif dampak
7. Berbalik atau tidak berbaliknya dampak


DEFINISI AMDAL PP 27 TAHUN 1999:

KAJIAN MENGENAI DAMPAK BESAR DAN PENTING
SUATU USAHA DAN/ATAU KEGIATAN YANG
DIRENCANAKAN PADA LINGKUNGAN HIDUP YANG
DIPERLUKAN BAGI PROSES PENGAMBILAN
KEPUTUSAN TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA
DAN/ATAU KEGIATAN
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan hidup, di
satu sisi merupakan studi kelayakan untuk
melaksanakan suatu rencana usaha dan/atau
kegiatan, di sisi lain merupakan syarat yang
harus dipenuhi untuk mendapatkan izin
melakukan usaha dan/atau kegiatan.

Berdasarkan analisis ini dapat dapat diketahui secara lebih
jelas dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup,
baik dampak negatif maupun dampak positif yang akan
timbul dari suatu usaha dan/atau kegiatan sehingga dapat
dipersiapkan langkah untuk menanggulangi dampak negatif
dan mengembangkan dampak positif.
AMDAL ADALAH KESELURUHAN PROSES YANG
MEMPUNYAI KOMPONEN:

Kerangka Acuan Bagi Penyusunan ANDAL (KA)
Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)
Rencana Pengelolahan Lingkungan (RKL)
Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL)
KERANGKA ACUAN (KA)
Adalah ruang lingkup studi Analisis Dampak Lingkungan
(ANDAL) yang merupakan hasil pelingkupan

ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN (ANDAL)
Adalah telaah secara cermat dan mendalam tentang
dampak penting suatu rencana usaha atau kegiatan

RENCANA PENGELOLAAN LINGUNGAN (RKL)
Adalah dokumen mengandung upaya penangan dampak
penting terhadap lingkungan hidup yang ditimbulkan

RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN (RPL)
Adalah dokumen mengandung upaya pemantauan komponen
yang terena dampak penting akibat dari rencana usaha atau
kegiatan
Hasil AMDAL digunakan sebagai bahan
perencanaan pembangunan wilayah.

Penyusunan AMDAL dapat dilakukan melalui
pendekatan studi terha-dap usaha dan atau
kegiatan tunggal, terpadu atau kegiatan
kawasan.

KEISTIMEWAAN DALAM PP 27
TAHUN 1999 ADALAH
MELIBATKAN MASYARAKAT DI
DALAM PROSESNYA.
MACAM AMDAL

AMDAL Proyek Tunggal: Studi mengenai dampak penting
dari suatu kegiatan yang direncanakan terhadap
lingkungan hidup dari suatu kegiatan tunggal

AMDAL Terpadu: Studi yang sama, namum menyangkut
lebih dari satu kegiatan yang terletak dalam satu kesatuan
hamparan ekosistem dan melibatkan kewenangan lebih
dari satu instansi yang bertanggung jawab.

AMDAL Kawasan: Studi yang sama, namun hanya
menyangkut satu instansi yang bertanggung jawab

AMDAL Regional: Studi yang sama, menyangkut berbagai
kegiatan, terletak dalam satu kesatuan hamparan
ekosistem zona rencana pengembangan wilayah sesuai
dengan RUTR daerah dan melibatkan kewenangan lebih
dari satu instansi.
Dampak besar dan penting:
Perubahan lingkungan yang sangat mendasar, yang diakibatkan
oleh suatu usaha dan/atau kegiatan

PASAL 3 AYAT(1) PP 27 TAHUN 1999
USAHA/KEGIATAN YANG DIPERKIRAKAN MEMPUNYAI DAMPAK
PENTINGTERHADAP:
1. Pengubahan bentuk lahan dan bentang alam
Pembuatan jalan
Bendungan
Jalan kereta api
Pembukaan hutan
2. Eksploitasi sumber daya alam (SDA) baik yang terbaharui
maupun yang tak terbaharui
Kegiatan pertambangan
Eksploitasi hutan
3. Proses dan kegiatan yang secara potensial dapat
menimbulkan pemborosan, kerusakan dan
pemerosotan SDA dalam pemanfaatannya
Pemanfaatan tanah yang tidak diikuti usaha
konservasi
Penggunaan energi yang tidak diikuti dengan
teknologi yang dapat mengefisienkan pemakaian

4. Proses dan kegiatan yang hasilnya dapat mempengaruhi
lingkungan SosBud
Kegiatan yang menimbulkan perubahan atau
pergeseran struktur tata nilai, pandangan atau cara
hidup masyarakat setempat
5. Proses dan kegiatan yang hasilnya dapat mempengaruhi
pelestarian kawasan konservasi SDA dan atau
pelindungan cagar budaya
kegiatan yang proses dan hasilnya menimbulkan
pencemaran kerusakan kawasan konservasi alam
atau pencemaran benda cagar budaya

6. Introduksi jenis tumbuh-tumbuhan, jenis hewan dan
jasad renik
Introduksi jenis tumbuhan baru artau jasad renik
(mikro organisme) yang dapat menimbulkan jenis
penyakit baru terhadap tanaman
Introduksi suatu jenis hewan baru yang dapat
mempengaruhi kehidupan hewan yang telah ada.
7. Pembuatan dan penggunaan bahan hayati dan
nonhayati
Penggunaan yang mencakup pengertian:
pengubahan bahan

8. Penerapan teknologi yang diperkirakan mempunyai
potensi besar untuk mempengaruhi lingkungan
Penerapan teknologi yang dapat menimbulkan
dampak negatif terhadap kesehatan

9. Kegiatan yang mempunyai risiko tinggi dan
mempengaruhi pertahanan negara
PLTN
Gudang dan pabrik mesiu dan senjata
Pangkalan udara dan pelabuhan laut untuk ABRI

KEP 056 TAHUN 1994 DAN
PASAL 5 AYAT (1) PP TAHUN 1999
DAMPAK PENTING KEGIATAN DITENTUKAN OLEH
1. JUMLAH MANUSIA YANG AKAN TERKENA DAMPAK
Manusia yang berada di wilayah studi ANDAL, tetapi tidak
menikmati manfaat, jumlahnya dari jumlah manusia yang
menikmati manfaat
2. LUAS WILAYAH PERSEBARAN DAMPAK
Rencana usaha atau kegiatan mengakibatkan adanya
wilayah yang mengalami perubahan mendasar dari segi
intensitas dampak atau tidak berbaliknya dampak atau segi
kumulatif dampak
3. LAMANYA DAMPAK BERLANGSUNG
Mengakibatkan timbulnya dampak hanya pada satu atau
lebih tahapan kegiatan
4. INTENSITAS DAMPAK
Mengakibatkan perubahan/kerusakan:

pada sifat2 fisik atau hayati lingkungan yang melampaui
baku mutu lingkungan menurut UU
pada komponen lingkungan yang melampaui kriteria yang
diakui berdasarkan pertimbangan ilmiah
spesies langka dan atau endemik atau dilindungi terancam
punah atau habitatnya mengalami kerusakan
pada kawasan lindung (hutan lindung, cagar alam, taman
nasional, suaka margasatwa)
pada benda-benda dan bangunan peninggalan sejarah yang
bernilai tinggi
pada daerah rawan konflik atau kontroversi dengan
masyarakat pemda atau pemerintah pusat
atau memodifikasi areal yang mempunyai nilai keindahan
alami tinggi.
5. BANYAKNYA KOMPONEN LINGKUNGAN LAIN YANG AKAN
TERKENA DAMPAK
Yang dampak menimbulkan dampak sekunder atau
dampak lanjutan yang jumlah komponennya dengan
komponen yang akan terkena dampak primer.

6. SIFAT KUMULATIF DAMPAK
Dampak lingkungan yang berlangsung berulangkali dan
terus menerus, sehingga pada kurun waktu tertentu
tidak dapat diasimilasi oleh lingkungan alam atau sosial
yang menerimanya.
Beragam dampak lingkungan yang menumpuk dalam
suatu ruang tertentu sehingga tidak dapak diasimilasi
oleh lingkungan alam atau sosial yang menerimanya.
Dampak dari berbagai sumber kegiatan yang
menimbulkan efek yang saling memperkuat (sinergetik)
7. BERBALIK ATAU TIDAK BERBALIKNYA DAMPAK
Perubahan yang akan dialami oleh suatu komponen
lingkungan tidak dapat dipulihkan kembali, walaupun
dengan intervensi manusia.
DASAR
2
MELAKUKAN PRAKIRAAN DAMPAK
a. Prinsip dasar:
pada prinsipnya, prakiraan dampak dilakukan dengan
memperhitungkan ruang dan waktu.
contoh: Hubungan tingkat kebisingan dengan waktu (kejadian)

yang perlu dianalisis adalah (Lihat Gambar di bawah):
Kualitas lingkungan dalam kondisi tanpa kegiatan (Garis ABCD)
Kualitas lingkungan dalam kondisi ada kegiatan (garis BEF)
Perubahan kualitas lingkungan akibat adanya kegiatan dan
sebelumnya


Analisis dampak dengan cara ini dilakukan tidak hanya
untuk setiap waktu (kegiatan), namun juga untuk suatu
ruang (atau jarak) tertentu.

Misalnya:
Perubahan kebisingan yang terjadi dihitung untuk
koridor dengan jarak 0, 50, 100, 150 dan 200 m dari pusat
kegiatan
b. Data yang diperlukan
Data yang diperlukan untuk melakukan prakiraan dampak
adalah rencana kegiatan dan rona lingkungan awal.

Keduanya diuraikan secara rinci berikut ini.
a. Rencana kegiatan: Rencana kegiatan harus diuraikan ke
dalam beberapa komponen kegiatan yang relevan.
Contoh: Rencana pembangunan jalan tol ada 13 komponen
kegiatan, dan setiap komponen harus diuraikan secara rinci.
Misal: dalam komponen pembebasan lahan, akan
dibebaskan lahan sepanjang 60 km dengan lebar 60 m. Untuk
mendapatkan data tentang rencana kegiatan secara rinci,
maka peran aktif dan kejujuran pemrakarsa mutlak
diperlukan
b. Rona lingkungan awal:
RLA adalah kualitas lingkungan yang diukur sebelum
kegiatan dilaksanakan.
Data kualitas lingkungan untuk setiap komponen
lingkungan dikumpulkan dengan cara sesuai bidang
keilmuan masing-masing.
RLA sangat penting sebagai titik awal dalam
memprakirakan dampak (merupaan kualitas
lingkungan pada t
o
pada Gambar di depan)
BERBAGAI CARA PRAKIRAAN DAMPAK
Dalam prakiraan dampak, pengumpulan dan analisis data
untuk masing
2
komponen lingkungan dilakukan oleh
masing
2
ahli.
Oleh karena itu cara prakiraan dampak sangat ditentukan
oleh bidang keilmuan masing
2
. namun metode yang
dipakai dapat digolongkan menjadi 4:
1. Metode prakiraan cepat
2. Metode fisik
3. Metode matematik
4. Metode eksperimental
1. METODE PRAKIRAAN CEPAT
Metode ini dipakai untuk memprakirakan dampak yang
tidak menuntut ketelitian yang tinggi.
Contoh:
Memprakirakan kepadatan bangunan dari foto udara

2. METODE FISIK
Metode prakiraan dengan cara menuangkan kondisi lapangan
yang sesungguhnya ke dalam model fisik dengan skala
tertentu.
Contoh:
Model pencemaran air sungai dengan skala 1:20
3. METODE MATEMATIK
Metode ini didasarkan pada asumsi dan teori tertentu yang
disesuaikan dengan kondisi lapangan.

Contoh:
Memprakirakan debit aliran (run-off) menggunakan rumus
Q = C I A
Keterangan:
Q = debit air larian (run off) (m
3
/hari hujan)
C = koefisien air larian
I = Intensitas hujan (m/hari hujan)
A = luas daerah proyek (m
2
)
4. METODE EKSPERIMENTAL
Memprakirakan dampak dengan cara melakukan
eksperimen di lapangan atau di laboratorium

Contoh:
Memprakirakan dampak pestisida terhadap populasi ikan di
sawah minapadi dengan meyemprotkan pestisida dan
menghitung ikan yang mati
CONTOH HASIL PRAKIRAAN DAMPAK DALAM
BIDANG FISIK (KHUSUSNYA KEBISINGAN)
1. JUMLAH MANUSIA YANG AKAN TERKENA DAMPAK
Jalan tol Yogya-Solo akan digunakan terutama oleh penduduk wilayah DIY
dan Jateng. Diprakirakan manusia yang ikut mendapat manfaat akan lebih
besar daripada manusia yang terkena dampak pencemaran udara, tetapi
tidak ikut memanfaatkan jalan tol. Oleh karena itu, kriteria dampak
kebisingan ini cukup penting diperhatikan

2. LUAS WILAYAH PERSEBARAN DAMPAK
Dampak kebisingan dirasakan sampai jarak 100 m dari tepi perkerasan
jalan di kanan kiri tol dan sepanjang jalan tol (> 60 km). Karena
persebarannya luas, maka menjadi dampak penting
Ruas
Tingkat
kebisingan pada
jarak
Tingkat
kebisingan pada
jarak
Baku Mutu
(dBa)
30 meter 100 meter
Yogya-Prambanan
Prambanan-Klaten
Klaten-Delanggu
Delanggu-Kartosuro
Kartosuro-Solo
77,52-79,11
77,76-79,40
77,57-79,34
76,73-78,65
73,10-75,84
57,52-59,11
57,76-59,40
57,57-59,34
56,73-58,65
53,10-55,84
60
60
60
60
60
3. LAMANYA DAMPAK BERLANGSUNG
Pada tahap pasca konstruksi, tingkat kebisingan meningkat secara terus
menerus akibat dari kegiatan jalan tol tersebut. Oleh karena itu, dampak
kebisingan ini menjadi sangat penting

4. INTENSITAS DAMPAK
Tingkat kebisingan pada jarak 100m, sudah melampaui batas persyaratan
baku mutu 60 dBa yang diperbolehkan.


Karena sepanjang jalan tol sebagian besar merupakan daerah
campuran dengan perumahan yang dominan, maka baku mutu
yang dipakai adalah 60 dBa.
Melihat intensitas kebisingan yang tinggi, maka dampaknya
dinyatakan sangat penting

5. BANYAKNYA KOMPONEN LINGKUNGAN LAIN YANG AKAN TERKENA
DAMPAK
kebisingan terutama dialami oleh manusia dan hewan, namum tumbuhan dan
benda mati (spt kaca) juga mengalaminya. Oleh karenanya, dampak kebisingan
dinyatakan lebih penting


6. SIFAT KUMULATIF DAMPAK
Dampak lingkungan yang berlangsung berulangkali dan terus menerus, sehingga
pada kurun waktu tertentu tidak dapat diasimilasi oleh lingkungan alam atau sosial
yang menerimanya.
Tingkat kebisingan tidak bersifat kumulatif, sehingga cukup penting


7. BERBALIK ATAU TIDAK BERBALIKNYA DAMPAK
Perubahan yang akan dialami oleh suatu komponen lingkungan
tidak dapat dipulihkan kembali, walaupun dengan intervensi
manusia.
Dampak kebisingan dapat diperbaharui sehingga cukup penting

KESIMPULAN
1. KEGIATAN PRAKIRAAN DAMPAK MEMEGANG PERANAN SANGAT PENTING
DALAM ANDAL DAN SANGAT MENENTUKAN HASIL AKHIR STUDI AMDAL
2. PRAKIRAAN DAMPAK DILAKUKAN UNTUK SETIAP KOMPONEN LINGKUNGAN
YANG DIIDENTIFIKASIKAN AKAN TERKENA DAMPAK
3. PRAKIRAAN DAMPAK DILAKUKAN OLEH AHLI YANG SESUAI BIDANGNYA
4. DATA YANG SANGAT PENTING UNTUK PRAKIRAAN DAMPAK, ADALAH
RENCANA KEGIATAN DAN RONA LINGKUNGAN AWAL.


OLEH KARENA ITU DISARANKAN
1. PRAKIRAAN DAMPAK DILAKUKAN SECARA BERSUNGGUH-SUNGGUH
2. RENCANA KEGIATAN HARUS DIMENGERTI SECARA RINCI DAN PIHAK
PEMRAKARSA HARUS MENYEDIAKAN INFORMASI YANG LENGKAP DAN
JUJUR

Anda mungkin juga menyukai