Anda di halaman 1dari 21

Bab I

A. Latar Belakang
Komunikasi Massa adalah (ringkasan dari) komunikasi melalui media massa
(communicating with media), atau komunikasi kepada banyak orang (massa) dengan
menggunakan sarana media. Media massa sendiri ringkasan dari media atau sarana
komunikasi massa. Massa sendiri artinya orang banyak atau sekumpulan orang
kelompok, kerumunan, publik. (Theory of communication, Dhenim Prianka.)
Sebagai penerima informasi, secara umum khalayak komunikasi massa
mempunyai prefensi atau pilihan sendiri di karenakan keberagaman lapisan masyarakat
serta pola berpikirnya yang sangat heterogen. Banyak hal yang bisa melatarbelakangi hal
tersebut, seperti faktor pendidikan, ekonomi, kebutuhan, jenis kelamin atau bahkan faktor
lingkungan.
Media massa saat ini sudah menjamur di setiap sudut Kota bahkan pedesaan, serta
keberadaanya sangat berpengaruh baik itu sebagai pemberi informasi ataupun hiburan.
Media massa di antaranya meliputi radio, televisi, surat kabar, majalah, media online dan
media film. Dengan banyaknya media massa yang ada, Khalayak sebagai komunikan
hanya tinggal memilih media mana yang sesuai dengan kebutuhannya, karena setiap
media massa mempunyai karakteristik yang berbeda-beda.
Karakteristik yang berbeda pada media massa menjadikan media tersebut mudah
di kenali khalayak sebagai identitas media tersebut, sebagai contohnya Media Massa
Surat Kabar Harian atau koran Jawa Pos.
Koran adalah medium massa utama bagi orang untuk memperoleh berita. Di
sebagian besar kota, tak ada sumber berita yang bisa menyamai keluasan dan kedalaman
liputan berita Koran. Ini memperkuat popularitas dan pengaruh Koran.
Selama bertahun-tahun, ukuran dan format Koran makin hari makin bertambah
seiring dengan peningkatan teknologi dan suplai Koran dan bahan cetak meningkat.
Tetapi selama beberapa tahun terakhir ukurannya makin mengecil karena biaya kertas
naik dan selera orang juga berubah.
Dalam makalah ini akan di bahas keseluruhan isi, informasi, serta karakteristik
yang terdapat dalam surat Kabar harian atau Koran Jawa Pos dengan tekhnik Analisis
isi.
Analisis isi adalah suatu teknik penelitian untuk membuat perujukan pengenalan
karakteristik tertentu di dalam teks secara sistematik dan objektif. (Stone, 1966)
(http://divafz.wordpress.com/2009/12/24/makalah-analisis-isi/,diakses pada tanggal 23
Mei 2014, 12:23).
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja Rubrik yang terdapat dalam surat kabar Jawa Pos?
2. Berapa jumlah persentase muatan informasi, pendidikan dan hiburan pada Surat
Kabar Jawa Pos?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan macam-macam rubrik pada surat kabar
Jawa Pos.
2. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan besarnya persentase nilai informasi,
pendidikan dan hiburan pada surat kabar Jawa Pos untuk kemudian dapat
disimpulkan karakteristik dan kecenderungan isi Jawa Pos.

D. Landasan Teori

1. Surat Kabar sebagai Media Massa
Media massa kini tidak bisa lagi dipisahkan dari kehidupan masyarakat,
karena media massa sudah menjadi bagian dari kebutuhan hidup. Masyarakat
memanfaatkan media massa untuk berbagai macam keperluan, sesuai dengan
fungsinya masing-masing. Melalui media massa, minimal masyarakat
mendapatkan beragam hiburan dan informasi terbaru mengenai berbagai hal yang
terjadi di berbagai belahan dunia.
Media massa kini semakin beragam. Media massa dibedakan menjadi tiga
kelompok, yaitu meliputi media cetak, media elektronik, dan media
online.(Mondry, 2008:12)
Media cetak merupakan media tertua yang ada di muka bumi. Media cetak
berawal dari media yang disebut Acta Diurna dan Acta Senatus di kerajaan
Romawi, kemudian berkembang pesat setelah Johannes Guttenberg menemukan
mesin cetak, hingga kini sudah beragam bentuknya. Yang meliputi media cetak
yaitu Surat Kabar (Koran), Tabloid, dan Majalah. (Mondry, 2008:13)
Surat kabar harian akan diisi berita harian yang penyajiannya lebih singkat.
Umumnya Koran harian, secara tradisional biasanya merupakan sebuah laporan
yang ditulis dengan piramida terbalik. Laporan ini lebih banyak digunakan untuk
penulisan straight news atau hard news daan jarang digunakan untuk menulis
feature.Tulisan yang memakai piramida terbalik akan menggunakan pilihan kata-
kata yang tepat, dan kalimat singkat. Urut-urutannya, bagian awal-awal adalah
bagian yang paling penting, kurang penting, dan tidak penting. (Nurudin, 2009:14)


2. Fungsi Surat Kabar
Menurut Onong Uchjana Effendy, fungsi-fungsi surat kabar terdiri dari :
a. Fungsi menyiarkan informasi
Fungsi yang pertama dan utama surat kabar yaitu menyiarkan informasi.
Khalayak pembaca berlangganan atau membeli surat kabar dikarenakan
membutuhkan informasi mengenai berbagai hal di bumi ini, mengenai
peristiwa yang terjadi, gagasan atau pikiran orang lain, apa yang dilakukan
orang lain, apa yang dikatakan orang lain, dan lain sebagainya.
b. Fungsi mendidik
Sebagai sarana pendidikan massa (mass education). Surat kabar memuat
tulisan-tulisan yang mengandung pengetahuan, sehingga khalayak pembaca
menjadi bertambah pengetahuannya. Fungsi mendidik ini bisa secara
implisit dalam bentuk berita, dapat juga secara eksplisit dalam bentuk
artikel atau tajuk rencana. Kadang-kadang cerita bersambung atau
bergambar juga dapat mengandung unsur pendidikan.

c. Fungsi menghibur
Hal-hal yang bersifat hiburan sering dimuat surat kabar untuk
mengimbangi berita-berita lempang (hard news) dan artikel-artikel yang
berbobot. Isi surat kabar yang berisi hiburan bisa berbentuk cerita pendek,
cerita bergambar, pojok, teka-teki silang, karikatur, dan kadang-kadang
tajuk rencana. Tujuan pemuatan isi yang mengandung hiburan itu, semata-
mata untuk melemaskan ketegangan pikiran setelah pembaca disuguhi
berita dan artikel yang berat-berat.
d. Fungsi mempengaruhi
Adalah fungsi yang keempat ini, yakni fungsi mempengaruhi, yang
menyebabkan surat kabar memegang perana penting dalam kehidupan
masyarakat. Fungsi mempengaruhi dari surat kabar secara implisit terdapat
pada berita, sedangkan secara eksplisit terdapat pada tajuk rencana dan
artikel (Effendy, 1993:122-123).

3. Karakteristik Surat Kabar
Surat Kabar Merupakan salah satu media penyampai pesan yang mempunyai
daya jangkau luas dan massal.
Menurut (Rhenald Kasali, 1992) Surat Kabar bergantung pada:
1. Frekuensi terbit : Seminggu sekali (mingguan), Dua mingguan, Harian, dll.
2. Bentuknya : - Broadsheet, bentuk standar. Memiliki ukuran 8 dan 9 kolom
ke samping.
- Young Broadsheet, bentuk baru. Memiliki ukuran 6 dan 7 kolom.
- Tabloid. Biasanya 5 dan 6 kolom dengan tinggi sekitar 35 cm.
* di beberapa negara maju dan di Indonesia sendiri, konsep surat kabar
dengan bentuk tabloid (6 kolom-an) sudah ada. Dahlan Iskan, CEO Jawa
Pos Group, berpendapat bahwa untuk membedakan koran atau tabloid tidak
melulu dilihat dari ukuran koran atau bentuknya, melainkan dari sifat isi
beritanya. Tabloid dari sifatnya tentu saja lebih ringan dari pada surat kabar.
3. Sirkulasinya : Nasional atau Lokal/Regional. Nasional bila aspek
redaksionalnya dipusatkan di kota besar (bukan hanya ibu kota) yang
menjadi markas besar perusahaan penerbitnya dan didistribusikan di seluruh
pelosok masyarakat.
4. Sifat dan kategori produk: produk yang biasa dibeli dengan tingkat
keterlibatan rendah (low involvement) tidak cocok beriklan di surat kabar.
Perlu diperhatikan disini ukuran tampilan iklan dan warna iklan sebagai
daya tarik audience.
5. Format isinya/jenis : Ekonomi, politik, olahraga, dsb.
6. Kelas sosial pembaca :
- Highbrow newspaper (quality): surat kabar untuk golongan masyarakat
menengah ke atas.
- Boulevard Newspaper (popular): surat kabar untuk golongan masyarakat
menengah ke bawah.


4. Kelebihan Surat Kabar
Setiap media memiliki kelebihan masing-masing, media cetak juga
memiliki kelebihan disbanding media elektronik.Kelebihan media cetak secara
umum disbanding media elektronik terletak dari daya tahan informasi. Dari
berbagai jenis media massa, media cetak (Surat Kabar, majalah dan tabloid)
memiliki kelebihan yang tidak dimiliki media massa lain. Hasil cetakan tersebut
permanen dan bisa disimpan sehingga pembaca bisa mengulanginya, sampai
mengerti isi pesan yang disampaikan, tanpa biaya tambahan. (Lozare dalam
Mondry, 2008:21). Selain itu, halaman media cetak bisa terus ditambah
seandainya diperlukan. (Mondry, 2008:21)
Surat kabar harian memiliki kelebihan lebih khusus lagi bila dibandingkan
dengan media cetak lain. Sesuai periodesasi terbitnya, informasi surat kabar
harian diterima pembaca setiap hari sehingga informasi diperoleh secara
berkesinambungan. Informasi yang disampaikan surat kabar lebih lengkap
disbanding radio dan televisi. Dengan halaman yang cukup banyak, apalagi kini
banyak surat kabar yang terbit dengan 32 halaman atau lebih, informasi tentang
suatu peristiwa dapat diberitakan secara mendalam, dari berbagai sisi, sedangkan
radio dan televisi butuh jam tayang khusus guna melakukan hal itu. (Mondry,
2008:21-22). secara rinci kelebihan Surat Kabar adalah :

- Market coverage tinggi. Mampu sampai ke pelosok daerah serta
mempunyai distribusi yang fleksibel.
- Harga relatif murah, sehingga mampu dikonsumsi oleh segala lapisan
masyarakat.
Comparison Shopping (catalogue product). Kebiasaan audience sebelum
belanja selalu memperhatikan koran sebagai referensi.
- Karakter yang kuat, karena memiliki berita-berita yang aktual sesuai
dengan perkembangan pemikiran masyarakat yang semakin dewasa.
- Mempunyai target pasar sendiri sesuai dengan khalayak pembacanya.
- Dapat dibeli tanpa harus menjadi pelanggan/eceran.
- Ada ruang beriklan/space yang khusus buat produk.
- Fleksibel ketika menjadi bagian dari iklan produk.

5. Kelemahan Surat Kabar
Tidak hanya mempunyai kelebihan, setiap media massa memiliki kekurangan
tersendiri begitu pula Media Massa Surat Kabar, kelemahan atau kekurangan pada
surat kabar yaitu :
a. Clutter.
Tidak beraturan ketika produk dan berita bersanding. Maksudnya
adalah, Jika isi dan tata letaknya kacau akan mempengaruhi pemaknaan dan
pemahaman isi pesan iklan oleh pembacanya, maka hal tersebut membuat
pembacanya kebingungan.
b. Short life span.
Koran dibaca dalam waktu yang singkat dan cepat. Koran hari minggu
biasanya lebih berat daripada hari lainnya, karena tingkat membaca lebih cepat
daripada hari biasanya.
c. Limited coverage of certain groups.
Meski sirkulasi luas namun tetap saja kelompok pasar tertentu tidak
bisa terlayani dengan baik.

d. Products that dont fit
beberapa produk tidak dapat diiklankan dengan menggunakan surat
kabar karena memerlukan demonstrasi atau memerlukan pertimbangan
tertentu. Contoh iklan BH atau iklan peralatan olah raga
e. Kualitas cetak buruk.
Berpengaruh pada iklan produk yang dibuat. Hal tersebut bisa
membuat tampilan atau muatan pada surat kabar menjadi kurang bagus.

f. Mediumstatis
Karena tidak dilengkapi dengan audio video. pembaca tidak dapat
mengetahui secara langsung peristiwa seperti yang disampaikan oleh media
elektronik. Untuk mengatasi kekurangan itu, media cetak menampilkan foto-
foto yang menarik guna mengimbangi tayangan televisi, juga memuat tulisan
atau informasi yang lengkap, agar pembaca mempunyai gambaran terhadap apa
yang di bacanya, bahkan media cetakmenampilkan tulisan dengan penulisan
feature untuk mengimbangi informasi media elektronik.

g. Sering terjadi kesalahan cetak.
Hal ini sering terjadi ketika kurang telitinya editor untuk menyunting
bagian-bagian yang sekiranya harus di hapus atau di perbaiki. Ketika
kesalahan cetak di lakukan oleh Media Massa seperti surat kabar adalah suatu
kefatalan, karena surat kabar yang telah di cetak tidak dapat di perbaiki
kesalahan muatan yang telah ada.

h. Lambat dan Tidak Langsung
Kelebihan media elektronik sebenarnya merupakan kelemahan media
cetak. Informasi media cetak tidak bisa cepat dan langsung. Berita media cetak
baru akan diterima khalayak sesuai periodesasinya. Surat kabar harian terbit
tiap hari, informasi yang diterima publik sehari hanya sekali. Sehingga, media
elektronik sedikit lebih unggul dari meida cetak.

i. Mahal dan Sulit
Informasi media cetak lebih mahal karena harus membeli eceran
ataupun berlangganan. Informasi media cetak sulit dinikmati, karena harus
dibaca. Hanya orang bisa membaca huruf yang bisa memperoleh informasi dari
media cetak.
j. Tidak Akrab
Pada media cetak, tidak ada penyiar yang menyampaikan, tetapi harus
disiarkan oleh diri sendiri. Sebagai sumber informasinya, jajaran redaksi
tidak ada yang akrab dengan pembaca, bahkan mungkin tidak kenal sama
sekali. Berbeda dengan penyiar atau pembaca berita televisi atau radio, tentu
banyak yang kenal (minimal suaranya), bahkan mengidolakan mereka.
k. Tidak Fleksibel
Membaca informasi media cetak tidak bisa dilakukan sambil memasak
atau mengendarai kendaraan sehingga bisa dikatakan tidak fleksibel,
sedangkan dengan radio bisa mendapatkan informasinya.(Mondry, 2008:23-
25)










BAB II
ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Profil Jawa Pos
Jawa Pos adalah surat kabar harian yang berpusat di Surabaya, Jawa Timur. Jawa
Pos merupakan harian terbesar di Jawa Timur, dan merupakan salah satu harian dengan
oplah terbesar di Indonesia. Sirkulasi Jawa Pos menyebar di seluruh Jawa Timur, Bali,
dan sebagian Jawa Tengah dan DI Yogyakarta. Jawa Pos mengklaim sebagai "Harian
Nasional yang Terbit dari Surabaya"
Jawa Pos didirikan olh The Chung Sen pada tanggal 1 Juli 1949 dan diberi nama
"Djawa Post". The Chung Sen pada saat itu adalah seorang pegawai bagian iklan di salah
satu bioskop di Kota Surabaya, Jawa Timur. Karena dia harus memasang iklan di surat
kabar setiap hari, dia berinisiatif untuk memiliki surat kabar sendiri. Pada tahun 1982,
The Chung Sen menjual Jawa Pos kepada Tempo, karena sudah tidak mampu untuk
mengurus perusahaannya.
Eric Samola, Direktur PT Grafiti Press (penerbit Tempo), menunjuk Dahlan Iskan
untuk memimpin Jawa Pos. Saat dipimpin Dahlan, Jawa Pos berkembang pesat. Dalam
waktu 5 tahun saja, Dahlan bisa membuat surat kabar dengan oplah 300.000 eksemplar.
5 tahun kemudian, dibentuklah JPNN (Jawa Pos News Network), yang
merupakan salah satu jaringan koran terbesar di Indonesia, dengan membawahi 80
jaringan surat kabar, tabloid, dan majalah serta 40 jaringan percetakan di Indonesia. Pada
tahun 1997, Jawa Pos pindah ke gedung Graha Pena, Surabaya.
Saat ini Jawa Pos sudah mempunyai 190 cabang surat kabar di Indonesia serta
membawahi 23 stasiun TV swasta. (Sumber http://bergilanya.blogspot.com/ di akses 22
Mei 2014, 02:32 a.m)





B. ANALISIS

1. Deskripsi Rubrik Surat Kabar Harian Jawa Pos
Halaman Rubrik Deskripsi/Analisis Rubrik
1 Headline Jawa
Pos
Pada rubrik ini memuat highlightyang isinya
merupakaninformasi informasi (berita) yang teraktual
dan terbaru serta sedang hangat dibicarakan. Meliputi
masalah ekonomi, politik, sosial budaya, dan berita
olahraga. Pada halaman ini bisa dikatakan sebagai
ringkasan berita berita up to date baik berita lokal,
nasional, maupun internasional.
2 Politik Rubrik ini berisi tentang informasi informasi atau berita
yang berkaitan dengan perkembangan politik di
Indonesia.Mulai dari tokoh-tokoh politik hingga partai
politik.
3 Ekonomi Bisnis Rubrik ini berisi berita dalam bidang ekonomi dan bisnis.
Utamanya mengenai perkembangan bisnis dan ekonomi di
Indonesia.
4 Opini Pada rubrik ini terdapat beberapa artikel yang memuat
tentang opini-opini atau pendapat. Terdapat 1-2 artikel
yang berasal dari masyarakat umum. Pada bagian rubrik ini
yang paling menarik adalah terdapat rubrik yang khusus
berisi complain masyarakat terhadap suatu perusahaan atau
instansi, yaitu rubrik Pembaca Menulis.
5 Internasional Rubrik ini memuat berita berita yang berasal dari luar
Indonesia. Seperti Jepang, Finlandia, Amerika, Eropa dan
lain-lain. Pada rubrik ini juga terdapat beberapa info gadget
dan iklan.
6 Show & Selebriti Rubrik ini berisi berita seputar asrtis / selebriti Indonesia
maupun artis / selebriti mancanegara. Selain berita tentang
artis, pada rubrik ini juga memuat informasi seputar acara
TV.
7 Jawa Pos For Her Rubrik ini berisi tentang informasi khusus wanita, mulai
dari konsultasi kesehatan, seks, travelling, hingga kuliner.
Artikel-artikel pada rubrik ini disumbangkan langsung dari
para perempuan.

2. Analisis Isi Rubrik Surat Kabar Harian Jawa Pos Edisi
Rubrik Judul Berita %
Informasi
%
Pendidikan

%
Hiburan

Headline(Hlm.
1)
Sihir Guardiola di Bernabeu 1,5% - -
Korupsi KTP Seret Menteri - 0.57% -
SBY Siapkan poros Baru 0.18% - -
KH Maimun Zubair Batalkan
Dukungan PPP ke Prabowo
0.29% - -
Atiqah Hasiholan: Jadi Istri
Pejuang
- - 0.15%
Umur Pendek, Jagung Tahan
Penyakit
0.4% - -
Citizen Journalism: Sungkeman
Massal Demi Hari Kartini
- 0.15% -
Iklan Tribun Super Ball - - 0.3%



Politik(Hlm.2) Partai Demokrat - 0.37% -
PKB - 0.29% -
Dorong Partai Islam Bersatu - 0.92% -
Politik Uang, Golkar Juara - 0.73% -
Akuntabilitas - 1.57% -
KTP & Logika Keterwakilan
Publik
- 0.63% -
Ekonomi
Bisnis (Hlm.3)
Saham 0.41% - -
Pebisnis Dominasi Rute
Surabaya
0.71% - -
BI Prediksi Deflasi 0.59% - -
Pasar Avanza Tergerus
Kompetitor
0.43% - -
Investor Tunggu PPnBM Ponsel 0.38% - -
Gandeng BCA, Bank Jatim
Terbitkan E-Money
0.45% - -
Iklan BlackBerry 1.03% - -
Opini
(Hlm.4)

Jati Diri
Gagasan
Pembaca Menulis
Jawa Pos
Clekit




Internasional Finlandia 0.3% - -
(Hlm.5) Sama dengan Pembunuhan 0.77% - -
Jepang 0.25% - -
Kedantangan Obama Dianggap
Ancaman
0.61% - -
Info Gadget 0.99% - -
Iklan Advan 1.33% - -
Jawa Pos For
Her (Hlm.6-7)
Ada apa besok (story) - - 0.14%
Bukan Aib, Orang Tua Harus
Terbuka
- 1.64% -
Ogah Sakit, Satu Jam Sekali
Makan
- - 0.52%
Annisa Pohan (Cantik Juga
Musti Pintar)
- - 0.84%
Irfan Hakim - - 0.36%
Acara TV - - 0.6%
Tahukah Anda? 0.13% - -
(Sambungan) Bukan Aib - 1.54% -
Untungnya Kuliah Seraya
Berbisnis di Tiongkok
(Komunikasi Bisnis)
1.07% - -
Jangan Sepelekan Nyeri Sendi 1.43% -






Jakarta
(Hlm.8)
PKL Monas Ngotot Berjualan
(Jakarta)
0.75% - -
Molor, Program Jalan Berbayar 0.63% - -
Agen Judi Online 0.66% - -
Info Gaya Hidup (Airasia) 0.89% - -
IklanAirasia 1.23% - -
Nusantara
(Hlm.9)
Wajah Negeri (Nusantara) 0.4% - -
Kunjungan Redaksi 0.18% - -
Segel Sekolah Saat Ujian 0.73% - -
Satu Keluarga terpanggang 0.54%
Sekretaris Manajer Jadi
Pemandu Kapal
0.39% - -
Setelah Toko Emas, Perampok
Bobol ATM
- 0.95% -
Kementrian Perhubungan
Republik Indonesia
0.69% - -
Jawa Timur
(Hlm.10)
Mojokerto (Jawa Timur) 0.36% - -
Blitar (Jawa Timur) 0.34% - -
Gak Main 0.52% - -
Taklukkan Medan Berlumpur 1.09% - -
1083 Pendaftar Lolos Calon
Polwan
0.59% - -
Truk Hantam Tronton, Dua
Tewas
0.62% - -
Fokus Di Ruang Server 0.8% - -
Berita Utama
(Hlm.11-12)
Negara Kehilangan Setoran
Pajak Rp 375 Miliar
1.03% - -
Chelsea Berharap Kecerdikan
Mourinho
- - 0.28%
Hadi Siap Ikuti Proses Hukum 0.34%
Rindu Warisan Pengurangan
Subsidi BBM
0.54%
Melebur Setelah 6 Kilometer 0.3%
Penganggur Digurkan sebagai
Direktur Perusahaan
1.09%
Kubu SDA Bakal Mukernas 0.48%
Dikembalikan di halaman
Rumah
0.33%
Target Cumlaude 0.46%
JIS Kerahkan Detective 3
Negara
1.47%
Fee untuk Andi Pakai Kode F1 0.7%
Dahlan Jamin Akusisi BTN
Menguntungkan
0.63%
Iklan 1.03%
Ibu korban itu semua bohong 0.5%







Sportainment
(Hlm.13)
Berharap Tores Tampil Buruk 0.28%
Fakta Unik Simoene 0.18%
Abaikan Faktor Pengalaman 1.66%
Ingin Chelsea Juara Premier
League
0.45%
Mourinho Menang Pengalaman 0.18%
Iklan 0.68%
Total Football
(Hlm.14)
Barca Belum Menyerah 1.73%
Primera Division Spanyol &
Liga Premiera Portugal

0.46%
Bertahan atau ke PSG 0.75%
Stop Kritik untuk Messi 0.45%
Bakal Positive Hadapi Juve 0.56%
Bielsa Besut Marseille 0.47%
Samba 2014
(Hlm.15)
Ipixuna yang Setia di Pinggir
Sungai
1.51%
Blatter Ingin hapus Replay 0.35%
Capello Pensiun 2018 0.35%
Scolari Bela Debutan Eropa 1.44%
Aljazair Syaratkan Makanan
Halal
0.57%
Iklan 0.26%
Liga
Indonesia
Agenda & Hasil Kemarin 0.64%
Sepak bola Nusantara 0.39%
(Hlm.16-17)

Refrensi Dari Kuncoro 1.12%
Sama-Sama Pecah Telur 0.96%
Start Langsung Panas 0.8%
Keunggulan Recovery 40 Hari 0.57%
Cukup Tambah Pemain 0.33%
Lepas Agus Yuwono Gaet
Alfredo Vera
0.47%
Komdis Endus Match Fixing 1.23%
Ogah Terpleset Lagi 0.35%
Dua Indikasi Jadi Kunci 0.34%
Wajib Menang 0.65%
Iklan 1.03%
Arena Jatim
(Hlm.18)
Giliran Pelatnas Dipastikan
Absen
0.34%
Veteran Gabung Surabaya
Madura
0.2%
Target Juara dan lolos Seleknas 1.01%
Maksimal 22,5 M
Bertekad Tak Kembali Jadi
Loper koran
1.13%
Iklan 0.87%





Total Sport
(Hlm.19)
Team Order Sportif atau Tidak 0.47%
Terbantu Cuaca panas 0.27%
Sinyal panik Juara bertahan 1.06%
Iklan 0.5%
Hitung Untung Rugi
Desentralisasi
0.41%
Berita Duka 0.43%



Berita Duka 0.15%
Berita Duka 0.36%
Berita Duka 0.43%
Speedy NBL
Indonesia
(Hlm.20)
Makin Keras Makin
Menegangkan
0.51%
Jadwal hari Ini 0.23%
Iklan 0.26%
Memang Paling mendebarkan 1.66%
Peluang terbuang 0.67%
Kian seru, Kian Dinanti
Penonton
0.44%
Basketball Clinic Yang
Mengesankan
0.39%



BAB III
A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis di atas, maka dapat di simpulkan presentase masing-
masing rubrik yang terdapat dalam surat kabar harian Jawa pos sbb :
No. Isi %
1. Informasi 70.91%
2. Pendidikan 7.01%
3. Hiburan 6.4%

Dari table tersebut, dapat di ketahui bahwa muatan informasi yang terdapat dalam
Surat kabar harian Jawa pos edisi 22 April 2014 memiliki presentase sebesar 70,91%,
untuk prsentase pendidikan sebesar 7.01%, dan untuk presentase hiburan sebesar 6.4%.
Sehingga dapat di tarik kesimpulan muatan surat kabar harian jawa pos edisi 22 April
2014 lebih banyak menyuguhkan muatan yang berkaitan dengan informasi.

B. SARAN
Berdasarkan hasil Analisis isi tentang muatan presentase pada Surat Kabar Harian
Jawa Pos, maka penulis memberikan saran sebagai berikut:

- Surat Kabar Harian Jawa Pos tetap mempertahankan image atau karakteristik yang
memang sudah menjadi ciri khas dari Jawa Pos, karena hal tersebut yang
membedakan Jawa Pos dengan surat kabar lainnya.
- Surat Kabar Harian Jawa Pos tidak hanya sekedar memberikan informasi kepada
pembaca, namun mampu juga menjadi media aspirasi bagi masyarakat. Serta
muatan yang akan di publish lebih banyak memuat tentang informasi dan
pendidikan karena melihat isi media saat ini banyak memuat hiburan semata.




















Daftar Pustaka
Nurudin. 2009. Jurnalisme Masa Kini. Jakarta: Rajawali pers
McQuail, Denis. 1992. Media Performance: Mass Communication and the Public
Interest. London: Sage Publication Ltd.
http://bergilanya.blogspot.com/ di akses 22 Mei 2014, 02:32 a.m)
(Theory of communication, Dhenim Prianka.) [ Makalah]
(http://divafz.wordpress.com/2009/12/24/makalah-analisis-isi/,diakses pada tanggal
23 Mei 2014, 12:23).
Detik.com

Anda mungkin juga menyukai