Anda di halaman 1dari 34

Prof. dr. H. Soedjajadi Keman, MS., Ph.D.

Universitas Airlangga - Surabaya


Referensi
United Nations (2002) The Johannesburg Declaration on
Sustainable Development, World Summit on Sustainable
Development. New York : United Nations

UNDP (2000) Millennium Development Goals. New York :
United Nations Development Programme

United Nations (2000) What are the Millennium Development
Goals (MDGs) ? New York : United Nations


Pendahuluan
Tuntutan menjawab masalah global khususnya yang terjadi
di negara sedang berkembang (berpendapatan menengah
kebawah) semakin mendapatkan prioritas

Permasalahan tsb antara lain kemiskinan, kelaparan,
tingkat pendidikan dan pengetahuan yang masih rendah,
kesehatan dan kematian pada ibu hamil dan melahirkan,
angka kesakitan dan kematian bayi dan anak yang masih
tinggi, serta sarana pelayanan kesehatan yang kurang
memadai, kurangnya pemberdayaan perempuan, serta
masih banyak lagi masalah sosial dan kemanusiaan lainnya
LATAR BELAKANG
Memuat :
MDGs merupakan komitmen nasional dan global
Upaya percepatan pencapaian target MDGs menjadi prioritas
pembangunan nasional dan sinergis antara perencanaan
nasional di pusat dan daerah
Target MDGs telah diakomodasikan dalam RPJMN 2010-2014
Sebagian besar pencapaian MDGs Indonesia sudah sesuai dengan
rencana target yang ditetapkan (on track). Namun demikian, masih ada
beberapa target MDGs yang memerlukan upaya keras untuk
mencapainya dan masih terjadi disparitas pencapaian target MDGs
di tingkat provinsi.
Peta jalan (roadmap) nasional percepatan pencapaian target
MDGs telah dirumuskan.
Selanjutnya roadmap tersebut perlu dijabarkan oleh daerah dalam
bentuk Rencana Aksi Daerah (RAD) MDGs sesuai dengan kondisi
dan permasalahan serta kemampuan daerah masing-masing.
4
Pembahasan Masalah Sosial
dan Kemanusiaan
Permasalahan dunia didiskusikan dalam KTT Millennium
2000 adalah antara lain :

- Setiap tahun, 18 juta orang meninggal krn kemiskinan,
umumnya kaum perempuan dan anak
- 600 juta anak hidup dalam kemiskinan absolut
- 800 juta setiap hari orang tertidur dalam kondisi lapar
- Hampir penduduk dunia hidup < $2 per hari
- Lebih dari 1 Milliard penduduk hidup dgn $ 1 per hari
- Setiap tahun hampir 11 juta anak meninggal sebelum
mencapai usia balita
The Millennium Summit
Sikap dunia yang semakin dewasa dalam menyikapi
masalah sosial dan kemanusiaan dibuktikan dalam masa
memasuki abad Millennium, dengan melakukan pertemuan
189 delegasi negara di dunia pada tgl. 06-08 Sept 2000 di
markas PBB di New York City

Pertemuan juga dihadiri pemimpin negara dan dipercayai
sbg pertemuan terbesar sepanjang sejarah dinamai juga
sebagai The Millennium Summit

Pertemuan sepakat untuk membantu penduduk di negara
miskin maupun berkembang serta permasalahannya agar
mendapatkan penghidupan yang lebih baik dan layak
Tantangan Global
Deklarasi MDGs merupakan tantangan bagi negara miskin
untuk mempraktekkan good governance dan komitmen
penghapusan kemiskinan

Bagi negara kaya, deklarasi MDGs merupakan tantangan
untuk melaksanakan janji dalam mendukung perbaikan
ekonomi dan pembangunan sosial negara miskin

Harus ada keseriusan dan komitmen dari tingkat puncak
pemerintahan sampai pada tingkat komunitas paling bawah
dalamupaya mendukung tercapainya target global ini
Posisi MDGs
MDGs menempatkan pembangunan manusia sebagai
fokus pembangunan, memiliki tenggat waktu dan
kemajuan yang terukur

MDGs didasarkan kepada konsensus dan kemitraan
global, sambil menekankan tanggung jawab negara
miskin dan sedang berkembang untuk melaksanakan
komitment mereka, sedang negara maju berkewajiban
untuk mendukung upaya tsb

MDGs memiliki 8 cita-cita dan tujuan umum bersama
diharapkan dapat terwujud pada tahun 2015
Millennium Development Goals
Pertemuan The Millennium Summit menyepakati 8 tujuan
umum bersama yang dikenal dengan sebutan Millennium
Development Goals (MDGs) dengan target waktu untuk
pencapaiannya tahun 2015 :

- menghapuskan kemiskinan dan kelaparan
- pencapaian pendidikan dasar scr universal
- mengembangkan kesetaraan gender
- mengurangi tingkat kematian bayi dan anak
- meningkat kesehatan ibu
- penanganan wabah penyakit
- berlanjutnya pembangunan lingkungan
- kemitraan global untuk pembangunan
10
MDG
Poverty & Hunger
EDUCATION
GENDER
CHLD HEALTH
Maternal Health
Comm. Diseases
ENVIRONMENT
PARTNERSHIP
18 Target
pada
tahun 2015
48 Indikator
dengan
tahun dasar
1990
8 Tujuan
11
MDG dan Pembangunan Nasional
MDGs: sejalan dengan tujuan pembangunan
(Propenas 2000-2004, RPJMN 2004-2009, dan
RPJPN 2005-2025)

Penanggulangan kemiskinan
Ketahanan pangan dan gizi
pembangunan kesehatan
Pembangunan pendidikan
Keadilan dan kesetaraan gender.
12
Pencapaian MDG
Gap antara target dan pencapaian:
Mengarah pada Pencapaian MDG:
bidang pendidikan dasar, gender dan pemberdayaan
perempuan, penurunan kematian anak, penanggulangan TB
Belum mengarah pada pencapaianMDG:
gizi, kematian ibu, penanggulangan malaria, dan HIV/AIDS
serta akses kepada air minum dan sanitasi
13
Pencapaian MDG Indonesia &
di antara negara-negara lain
Kemiskinan
Kurang Gizi
Pendidikan Dasar
Gender
Kematian Anak
Kematian Ibu
Akes Air Bersih
Akses Sanitasi
T.a.d Off track serius Off track On track
Tercapai
Pencapaian Indonesia ( )
Sumber: Global Monitoring Report 2007
14
Gambar
Indeks Pencapaian Target MDGs di Setiap Provinsi, 1993-2006
Papua
Irian Jaya Barat
Kalimantan Barat
Kalimantan Selatan
J a m b i
Nusa Tenggara Timur
Nusa Tenggara Barat
R i a u
Bengkulu
Kepulauan Riau
Kalimantan Tengah
B a l i
Jawa Barat
Banten
Sumatera Utara
Jawa Timur
Sulawesi Tenggara
Indonesia
Jawa Tengah
Sulawesi Tengah
DKI Jakarta
Kalimantan Timur
Lampung
DI Yogyakarta
Maluku Utara
Maluku
Bangka Belitung
Sumatera Selatan
Nanggroe Aceh Darussalam
Sulawesi Selatan
Sulawesi Barat
Gorontalo
Sulawesi Utara
Sumatera Barat
1993 2000 2006
Pencapaian target MDGs di setiap provinsi
dalam kurun tahun 1993 sampai 2006
menunjukkan perkembangan yang terus
membaik. Berdasarkan pencapaian 13
indikator sebagaimana dibahas dalam uarain
di atas, maka pada tahun 1993, Provinsi
Sumatera Barat merupakan provinsi dengan
rata-rata pencapaian umum yang terbaik.
Sementara Papua pada tahun 1993
merupakan provinsi dengan pencapaian
paling buruk.

Pada tahun 2000 posisi Provinsi Sumatera
Barat menduduk posisi ke-5, sedangkan
Provinsi Kalimantan Barat menjadi yang
terburuk menggantikan posisi Provinsi Papua.

Pada tahun 2006, Provinsi Gorontalo
merupakan provinsi dengan pencapaian
umum yang terbaik. Sementara itu Provinsi
Maluku Utara menjadi provinsi dengan
pencapaian terburuk.
Indeks MDGs Indonesia
Capaian MDGs di Daerah
15
15
Contoh: PENGARUSUTAMAAN MDG dan PENGGUNAAN INDIKATOR
PEMBANGUNAN MANUSIA KE DALAM RENCANA PEMBANGUNAN NASIONAL
RPJP
2005-2025
MDG; other
International
Conventions;
IPM, IPG, IKM
Program
Implementations
RPJMN
(5Y)
Strategic Plan
Sectoral Program
3 Development Agenda 2004-2009
1. Peace
2. Justice and democracy
3. People Welfare:
a. Reducing poverty and unemployment
b. Improving quality of HR
c. Improving Quality of Environment and
natural resource management
d. Infrastructure Improvement
Regional Program
National Budget
Local Gov Budget
Annual Development Plan
(RKP)

PRSP
Goal atau Sasaran 1 :
Menghapuskan kemiskinan dan kelaparan
Target 1.

Menurunkan hingga setengahnya (50%) penduduk yang
hidup dibawah garis kemiskinan ekstrim

Mengurangi penduduk dunia yang berpenghasilan < US$ 1
menjadi setengahnya tahun 1990 di tahun 2015, dan jika
berhasil, kkemiskinan global akan turun ke 10% pt th 2015

Pada th 1990, 15,1% atau 27 juta jiwa pdd Indonesia berada
dlm kemiskinan ekstrim, dimana pada saat ini sudah turun
mencapai 7,5% atau 17 juta orang, walaupun masih ada
perbedaan besar daerah kaya dan daerah miskin
Target 2.

Mengurangi jml penduduk kelaparan menjadi setengahnya

Kelaparan dan malnutrisi sangat erat dengan kemiskinan,
dan jika kemiskinan tidak dapat dihapuskan, setidaknya
harus dapat mendekatkan mereka dengan kebutuhan
minimum harian

Di Indonesia kelaparan dan malnutrisi lebih sering terjadi di
bagian timur wilayah negara kesatuan Republik Indonesia
Goal atau Sasaran 2 :
Pencapaian pendidikan dasar secara universal
Target 3.

Pada th 2015, semua anak di dunia, baik laki-laki maupun
perempuan akan dapat menyelesaikan pendidikan dasar,
krn dasar untuk mengurangi kemiskinan, ketidak-setaraan,
memperbaiki kesehatan, kemampuan menggunakan
teknologi baru dan penyebaran ilmu pengetahuan

Sejak tahun 1990 setiap negara telah mewajibkan seluruh
anak menyelesaikan pendidikan dasar, namun lebih dari
100 juta anak masih tak menyelesaikan sekolahnya, sebag
besar di Asia Selatan dan Sahara Afrika, dan mayoritas
adalah anak perempuan
Pencapaian Pendidikan Dasar
di Indonesia
Pemerintah Indonesia mencanangkan Program Wajib
Belajar 9 Tahun, yang akan meningkatkan akses untuk
pendidikan SD

Akan tetapi masih banyak anak usia sekolah di pelosok
negeri belum dapat menyelesaikan SD, bahkan di pedesaan
tingkat putus sekolah mencapai 8,5 %

Kualitas pendidikan di Indonesia selama ini masih perlu
ditingkatkan demikian juga halnya dengan manajemen
pendidikannya
Goal atau Sasaran 3 : Mengembangkan kesetaraan
gender dan memberdayakan perempuan
Target 4.

Menghilangkan ketimpangan gender di tingkat pendidikan
dasar dan menengah di Indonesia pada tahun 2005, dan
pada semua level pada tahun 2015

Di beberapa negara, bayi perempuan berpeluang hidup lebih
kecil dari bayi laki-laki karena diskriminasi ini, dan
perempuan lebih banyak tidak menyelesaikan sekolah dan
pendidikan yang lebih rendah drpd laki-laki, krn nilai
ekonomi mereka untuk kerja di rumah (budayapaternalistik)

Bila negara mendidik laki dan perempuan maka produktivitas
ekonomi naik, kematian ibu dan bayi turun, tk kesuburan
turun, pendidikan dan kesehatan generasi yad jadi lebih baik
Kesetaraan Gender Dan Pemberdayaan
Perempuan Di Indonesia
Indonesia telah banyak kemajuan dalam mengatasi
kesenjangan laki-laki dan perempuan, dimana program
wajib belajar membawa dampak positif dalam kesenjangan

Rasio murid laki-laki dan perempuan 100%, walau masih
banyak anggapan salah dlm seteraan gender di masyarakat
di semua aspek kehidupan : mulai dari pekerjaan
(kesempatan dan kesetaraan imbalan), sampai pada
keterwakilan di bidang politik

Proporsi perempuan dlm pekerjaan non-pertanian relatif
stagnant (33 %) dan keterwakilan perempuan di parlemen
masih sekitar 11 %
Goal atau Sasaran 4 :
Mengurangi tingkat kematian anak
Target 5.
Mengurangi hingga 2/3-nya tingkat kematian anak Balita

Setiap tahun hampir 11 juta anak di negara berkembang
meninggal sebelum berusia 5 tahun.

Sebagaian besar penyebab telah diantisipasi di negara kaya:
infeksi saluran nafas akut, diare, campak, dan malaria.

Tanpa immunisasi dan pelayanan kesehatan yg memadai,
akan masih banyak anak yang meninggal karena campak
dan penyakit menular lainnya
Tingkat Kematian Anak di Indonesia
Di Indonesia saat ini terdapat 40 kematian diantara 1.000
anak yang akan mencapai usia 5 tahun, dikenal sebagai
angka kematian anak balita (AKB) merupakan angka
tertinggi diantara negara-negara ASEAN

Sepertiga kematian bayi di Indonesia terjadi pada bulan
pertama setelah kelahiran, dimana 80% diantaranya terjadi
padaminggu pertama

Penyebab utama kematian adalah ISPA, komplikasi
kelahiran dan diare. Selain itu juga karena penyakit infeksi
seperti meningitis, typhus dan encephalitis yang cukup
sering terjadi
Goal atau Sasaran 5 :
Meningkatkan kesehatan ibu
Target 6.
Menurunkan 3/4 nya angka kematian ibu di Indonesia,
dimana hampir sama dgn target sebelumnya, mengurangi
2/3 kematian dalam proses persalinan dari th 1990 ke 2015

Komplikasi kehamilan dan cacat diantara perempuan usia
reproduksi di negara berkembang, dimana setiap tahun
lebih 500.000 perempuan meninggal selama hamil dan
melahirkan

Sedikitnya 10 juta perempuan mengalami luka, infeksi dan
cacat yang dipengaruhi faktor kemiskinan, pengetahuan
rendah, dan pelayanan kesehatan yg kurang memadai
Kondisi Angka Kematian Ibu
di Indonesia
Risiko kematian ibu karena melahirkan di Indonesia adalah
1 kematian diantara 65 persalinan, dimana setiap tahun
terjadi 20.000 kematian ibu karena komplikasi kehamilan
dan melahirkan

Angka kematian ibu dihitung berdasar jumlah kematian ibu
per 100.000 persalinan

Penyebab utama adalah perdarahan, eklamsia, abortus,
infeksi, dan komplikasi sewaktu melahirkan

Perhatian khusus harus diberikan pada daerah miskin di
wilayah timur Indonesia yg memiliki infrastruktur terbatas
Goal atau Sasaran 6 :
Memerangi HIV/AIDS dan Penyakit menular lain
Target 7.
Menghentikan dan mulai menurunkan kecenderungan
penyebaran penyakit HIV/AIDS di Indonesia
Target 8.
Menghentikan dan menurunkan kecenderungan
penyebaran penyakit Malaria dan penyakit menular lainnya

Epidemi penyakit menular memakan banyak korban dan
menghilangkan kesempatan untuk berkembang, diperberat
dgn kemiskinan dan konflik bersenjata

HIV/AIDS, Tb, Malaria jadi pembunuh terbesar di dunia, shg
penanggulangan akan menyelamatkan nyawa, mengurangi
kemiskinan dan membantu pertumbuhan ekonomi
Goal atau Sasaran 7 :
Menjamin berlanjutnya pembangunan lingkungan
Target 9.
Mengintegrasikan prinsip pembangunan berkelanjutan
kedalam kebijakan dan program pemerintah Indonesia,
serta mengembalikan sumber daya yang hilang

Target 10.
Mengurangi hingga setengahnya proporsi masyarakat
Indonesia yang tidak memiliki akses terhadap air minum
yang aman dan sanitasi dasar

Target 11.
Meningkatkan secara signifikan kehidupan masyarakat
yang hidup di daerah kumuh
Kondisi di Indonesia
Tahun 1985-1997 laju deforestasi di Kalimantan, Maluku,
Papua, Sulawesi dan Sumatera adalah 1,8 juta Ha per tahun

Di era desentralisasi dan atonomi daerah, lebih banyak
hutan yg dieksploitasi, dan pembalakan liar semakin
menjadi-jadi, serta batas kawasan hutan lindung sudah
tidak diperdulikan lagi

Penyebab utama adalah lemahnya supremasi hukum dan
kurangnya pengertian dan pengetahuan tentang tujuan
pembangunan berkelanjutan dan perlindungan biosfer
Kondisi Air dan Sanitasi
di Indonesia
Kualitas air yang sampai ke masyarakat dan didistribusikan
oleh PAM tidak memenuhi syarat air minum yang aman, hal
ini disebabkan kualitas air baku dan kualitas jaringan pipa
distribusi serta perawatan yang tidak memadai

Akses masyarakat terhadap fasilitas sanitasi adalah 60%,
tetapi tampaknya sanitasi tidak menjadi prioritas utama
pembangunan di Indonesia, baik di tingkat nasional,
provinsi, kabupaten/kota, badan legeslatif, maupun sektor
swasta hal ini tampak dari relatif kecil anggaran yang
disediakan untuk sanitasi
Goal atau Sasaran 8 : Mengembangkan
kemitraan Global untuk pembangunan
Target 12.
Mengembangkan sistem keuangandan perdagangan yang
terbuka, berbasis peraturan, dapat diprediksi dan tidak
diskriminatif

Target 13.
Mengatasi persoalan khusus negara paling tertinggal,
termasuk akses bebas tarif dan bebas kuota untuk produk
eksport mereka, pembebasan hutang besar, bilateral resmi,
dan beri ODA negara komitmen tinggi untuk menghapus
kemiskinan

Goal atau Sasaran 8 (Contd)
Target 14.
Mengatasi kebutuhan khusus negara-negara daratan dan
kepulauan kecil

Target 15.
Menangani hutang negara sedang berkembang melalui
upaya nasional maupun internasional agar pengelolaan
hutang berkesinambungan dalam jangka panjang

Target 16.
Bekerjasama dengan negara sedang berkembang untuk
mengembangkan pekerjaan yang layak dan produktif bagi
kaum muda
Goal atau Sasaran 8 (Contd)
Target 17.
Bekerjasama dengan perusahaan farmasi, memberikan
akses untuk menyediakan obat-obatan penting dengan
harga terjangkau di negara sedang berkembang

Target 18.
Bekerjasama dengan fihak swasta dalam memanfaatkan
teknologi baru, terutama teknologi informasi dan
komunikasi
Ulasan Sasaran 8
Target 8 ini lebih bersifat umum, yaitu mengembangkan
perdagangan terbuka, dan sistem keuangan yang berdasar
aturan, dapat diterka dan tidak diskriminatif

Termasuk juga komitmen thd pemerintah yang baik,
pembangunan, dan pengurangan tingkat kemiskinan secara
nasional dan internasional

Berisi aksi yg harus dilakukan oleh negara maju thd negara
sedang berkembang untuk mencapai sasaran 1 s/d 7 MDGs.
Sampai Ketemu di Ujian Akhir Semester

Anda mungkin juga menyukai