Anda di halaman 1dari 19

2014

[Type the author name]


11/6/2014
REKAYA PANTAI
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena hanya atas kasih dan perlindungan-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas besar Rekayasa Pantai.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pengasuh Mata Kuliah Rekayasa Pantai
yang telah membimbing penulis dengan baik dalam menyelesaikan tugas besar ini. Tak lupa
juga penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak baik yang secara langsung maupun tidak
langsung membantu penulis dalam menyelesaikan tugas ini hingga selesai.
Penulis juga menyadari bahwa dalam penulisan ini masih banyak kekurangan,
keterbatasan dan ketidaksempurnaan karena itu sumbang saran dan ulur pendapat yang
konstruktif sangat penulis harapkan demi kesempurnaan tugas ini.
Akhir kata penulis ucapkan terima kasih.



Kupang, Juni 2014

PENULIS

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Pantai merupakan sebuah wilayah yang menjadi batas antara lautan dan daratan. Bentuk pantai
berbeda-beda, bentuknya bergantung pada kondisi dan keadaan di sekitarnya. Proses pembentukan
sebuah pantai antara lain proses pengangkutan, pengendapan dan pengikisan yang disebabkan oleh
gelombang, arus, angin dan keadaan lingkungan disekitarnya yang berlangsung secara terus menerus,
sehingga membentuk sebuah pantai. Sebuah pantai dengan kondisi yang baik tentunya didukung oleh
keadaan sekitar pantai yang baik, yang masih terjaga dan terawat secara alami. Begitupun sebaliknya
untuk pantai yang sudah tersentuh tetap harus dijaga dan diperhatikan kondisi pantai dan daerah
sekitar pantai sehingga kondisi pantai tetap terjaga dan terawat agar kelestarian alam tetap selalu
terjaga.
Wilayah Kota Kupang merupakan daerah yang memiliki jumlah pantai yang cukup banyak,
diantaranya pantai Manikin, pantai lasiana, pantai Nunsui, pantai Pasir Panjang dan masih ada pantai
yang lainnya. Dan yang akan menjadi pembahasan dalam penulisan ini adalah wilayah pantai dari daerah
pantai Manikin sampai ke pantai Lasiana. Dari hasil survey yang dilakukan, panjang pantai dari pantai
Manikin sampai ke pantai Lasiana tepatnya di break water adalah 3246 m. Pantai Manikin dan pantai
Lasiana adalah daerah pantai berpasir putih, dan kita tahu kedua pantai ini selain dipergunakan sebagai
aktivitas masyarakat disekitar yang bermata pencaharian sebagai nelayan, juga dipergunakan sebagai
obyek wisata. Dengan sudah menjadi salah satu obyek wisata maka perlu adanya perhatian khusus
dalam hal menjaga dan mengontrol kondisi sekitar daerah pantai dan bangunan pantai yang sudah ada
agar kondisi pantai dapat tetap terjaga dan terawat. Membangun fasiilitas penunjang seperlunya agar
dapat menjaga dan menunjang kondisi pantai saat terjadi gangguan alam seperti saat badai datang atau
bencana alam lainnya yang akan terjadi.




1.2 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan ini antara lain sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apa itu pantai? dan hal-hal yang lain yang berkaitan dengan fungsi
dan pemanfaatan pantai itu sendiri.
2. Mengevaluasi kondisi daerah pantai sepanjang pantai Manikin sampai ke ujung pantai
Lasiana.
3. Sebagai pemenuhan tugas dan syarat sebagai mahasiswa yang mengambil mata kuliah
Rekayasa Pantai.

1.3 Metode Penulisan

Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah dengan metode deskripsi yaitu
pengumpulan data dilakukan melalui survey terhadap lokasi sepanjang pantai Manikin ke ujung
pantai Lasiana (break water).













BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
A. Pengertian Umum
Pantai merupakan salah satu aset kekayaan alam yang perlu dijaga dan dilestarikan dan
dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk keindahan dan keseimbangan ekosistem alam itu
sendiri. Pantai adalah daerah di tepi perairan (laut dan danau) sebatas surut terendah
dengan pasang tertinggi. Daerah pantai merupakan suatu pesisir beserta perairannya
dimana pada daerah tersebut masih berpengaruh baik oleh aktivitas darat maupun laut.
Pesisir merupakan daerah tepi laut yang masih terpengaruh oleh aktivitas marine.
Perairan pantai merupakan daerah perairan pantai yang masih terpengaruh aktivitas
daratan. Sempadan pandai merupakan daerah sepanjang pantai yang diperuntukkan
bagi pengamanan dan pelestarian pantai (minimal 100 m dari pasang tertinggi ke
daratan).

B. Pengertian Khusus
Pantai Manikin dan pantai Lasiana merupakan salah satu pantai yang berlokasi di kota
kupang yang pemanfaatannya diperuntukan sebagai obyek wisata dan aktivitas
masyarakat yang bermata pencaharian sebagai nelayan.




Kondisi pantai Manikin dan Lasiana (sumber google earth)



2.2 Data Eksisting Pantai
A. Pengukuran Garis Pantai
1. Alat dan bahan
Alat : meter roll 50 meter
Bahan : kayu sebagai patok
2. Cara pengamatan
Penentuan titik awal (Po) sebagai acuan untuk proses pengukukuran garis
pantai, yang mana Po berada dimuara pantai Manikin
Pematokan dengan kayu dimulai dari titik awal (Po) dan selanjutnya
dilakukan pematokan tiap 50 m jarak pengukuran, sampai pada titik akhir
yang berujung di break water pantai lasiana.





Dari hasil pengukuran yang dilakukan dari muara besar Manikin sampai
ke break water maka diperoleh panjang total pantai sebesar 3246 meter.








P0
P1
Pn
50 meter 50 meter
Garis pantai
Gambar sketsa pengukuran panjang garis pantai
Pantai tarus
Muara besar manikin
Muara lasiana
Break water
Lasiana
3246

B. Pengukuran Panjang Dan Lebar Pantai Sesuai Pasang Surut Terjauh
Pengukuran di ambil pada 3 titik yang berbeda yang dapat mewakili kondisi elevasi
pantai. Lokasi pengukuran yang kami ambil yaitu di dekat break water pantai lasiana, di
dekat muara kecil pantai Lasiana dan diujung pantai Manikin dekat dengan
pembuangan air dari sawah yang menuju ke pantai.
1. Alat dan bahan
Alat : meter, selang waterpass
Bahan : kayu
2. cara pengukuran
Siapkan alat dan bahan
Pengukuran di ambil pada 3 titik yang berbeda yang dapat mewakili
kondisi elevasi pantai
Pengukuran dimulai dari pasang terjauh yang merupakan Po menuju ke
surut terjauh dengan jarak pengukuran adalah 25 meter.
Pasang patok untuk titik Po, kemudian ujung waterpass dipasang di titik
Po dengan kondisi sebagai titik 0.0 sebagai patokan, kemudian ukur jarak
25 meter menuju ke arah surut air laut sebagai titik P1, lalu pasang patok
kemudian arahkan ujung waterpass dipatok P1, setelah itu atur kondisi
waterpass dimana Po sebagai patokan titik (0.0) setelah itu amati
waterpass di P1 lihat air dalam waterpass, beri tanda lalu ukur dan catat
tinggi di P1
Pengukuran selanjutnya dimulai dari P1 menuju ke P2 dengan jarak 25
meter, pasang patok P2, lalu arahkan ujung waterpass di P1 dan P2,
kemudian yang menjadi patokan adalah ujung waterpass di P1, dengan
kondisi patokan adalah sesuai tinggi ukur di P1 tadi, setelah itu amati
ujung waterpass di P2 lihat air dalam waterpass, beri tanda pada patok,
lalu ukur tinggi dari tanah ke atas patok yang bertanda, lalu catat
Untuk pengukuran selanjutnya dilakukan hal yang sama seperti langkah
di atas hingga mencapai kondisi surut terjauh, dan lakukan pengukuran
dengan cara yang sama untuk 2 lokasi pilihan berikutnya.




3. Pengolahan data hasil pengukuran elevasi atau beda tinggi air laut
Untuk pengolahan data hasil pengukuran elevasi dilakukan dengan
menggunakan persamaan phytagoras untuk mempermudah perhitungan elevasi.
Berikut ini adalah sketsa pengukuran dan garis merah dibawah adalah garis
bantu yang digunakan untuk membantu menghitung beda tinggi elevasi muka air
laut.






Gambar pengukuran panjang dan lebar pantai sesuai pasang surut terjauh


terjauh



C. Kondisi Material Pantai
Kondisi material yang ada di sepanjang pantai Manikin sampai ke ujung break water
pantai Lasiana adalah pasir halus, pasir bercampur lumpur, batuan-batuan kecil, batu
karang kecil dan besar, dan lumpur. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada foto-foto
berikut ini :







25 meter 25 meter 25 meter
D. Kondisi material sekitar muara
Material disekitar muara yang ada di muara kecil lasiana adalah lumpur, lumpur berpasir
dan hanyutan kayu.






E. Kondisi Vegetasi
Kondisi vegetasi disekitaran pantai manikin dan pantai lasiana antara lain didominasi
oleh pohon duri, pohon tuak, rerumputan kecil dan semak, mangrove, dan tanaman
bunga getah.



F. Aktivitas dan pemanfaatan disekitar pantai
Adapun aktifitas yang ada disekitar pantai Manikin dan Lasiana yaitu mulai dari aktivitas
nelayan dalam menangkap ikan, baik dipantai dan sekitaran muara, serta pencarian
kerang laut, memancing oleh masyarat yang bertempat tinggal disekitar pantai.
Sebagai salah satu obyek pariwista maka tak heran jika pantai Lasiana dan pantai
Manikin selalu didatangi oleh masyarakat, dan pengunjung dari daerah Kota kupang dan
bahkan dari luar Kota Kupang yang ingin merasakan keindahan pantai ini.
Hal ini juga membawa dampak yang positif bagi masyarakat disekitar pantai untuk
mendapatkan penghasihalan lewat usaha jual beli mulai dari makanan, minuman buah
serta lainnya. Semua aktivitas disekitar pantai Manikin dan Lasiana dapat dilihat pada
dokumentasi di bawah ini.





G. Pendataan kondisi fasilitas infrasrtuktur di sekitar pantai
Dari hasil pendataan terhadap fasilitas infrastruktur disekitar pantai, terdatap bangunan
lama dan bangunan baru. Diantaranya wc umum yang kondisinya sudah tak layak pakai,
serta yang masih layak dipakai, bangunan peristrahatan bagi pariwisata berupa gedung
dan pendopo, taman bermain bagi anak-anak namun kondisinya sudah termakan usia
dan tak layak pakai serta bangunan sheal wall di pantai manikin yang dibangun oleh
pemerintah Kabupaten Kupang pada tahun 2009. Tercatat disini bahwa pembangunan
infrastruktur yang baru dibangun pada bulan oktober 2011.











H. Pendataan kondisi pemukiman
Berdasarkan hasil wawancara terhadap seorang warga di sekitar pantai manikin
didapatkan informasi bahwa ada sekitar 12 rumah yang berada disekitar muara.
Diantara 12 rumah tersebut terdapat satu rumah yang memiliki jarak paling dekat
dengan muara pantai yang terdokumentasi dan tercatat yaitu dengan jarak 29.65 m dari
muara dan dan 35.5 m ke bibir pantai. Hal ini tentunya sudah menjadi masalah karna
telah memasuki sepadan pantai. Tercatat juga terdapat 3 buah rumah dengan jarak dari
bibir pantai adalah 205 m.


2.3 Pendataan Kualitatif Dan Kuantitatif Hidro-Oceonografi Dan Geomorfologi Pantai
Angin : kondisi angin berdasarkan pengamatan visual dilapangan angin yang
dating dominan dari arah barat. Berdasarkan wawancara angin cenderung dating
dari arah barat laut.
Topografi
Letak topografi pantai Manikin mengalami evolusi yang bertahap karena adanya
gelombang yang ditimbulkan oleh angin. Letak wilayah Indonesia yang berada
diantara 2 benua dan 2 samudera maka Indonesia mengalami perubahan angin
setiap 6 bulan sekali.


Kondisi surut
Sesuai hasil survey diperoleh kondisi surut untuk muara besar Manikin sejauh
300 meter. Kondisi surut pada titik 500 meter dekat muara kecil Lasiana adalah
sejauh 600 meter.
Kondisi Sudetan
Dari hasil survey terdapat sudetan yang berfungsi untuk meluruskan sungai
dengan pemadatan tanah dengan pemasangan bronjong
Pola pergerakan sedimen
Dari hasil survey didapatkan hasil sedimen yang terangkutberupa pasir yang
terangkut oleh angin dan aliran air akibatnya terjadi penumpukan disekitar
muara dan terangkut ke pantai.


2.4 Kerusakan pantai
Dari hasil survey ditemukan adanya kerusakan pantai yang diakibatkan oleh erosi dan
abrasi, scooring. Tinggi abrasi disekitar pantai manikin berkisar antara 20-70 cm.
Adapun kerusakan akibat gelombang yang menghantam shel wall sehingga mengalami
kerusakan sepanjang 124m, serta akibat sedimentasi yang menutupi jetty.

Erosi
abrasi





















scooring
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari hasil survey kelompok kami dapat disimpulkan bahwa :
Panjang total garis pantai dari pantai Manikin sampai ke break water
pantai Lasiana adalah 3246
Pemanfaatan pantai meliputi aktifitas nelayan, sebagai obyek wisata,
Muara Manikin merupakan muara yang di dominasi oleh gelombang.
Perubahan garis pantai dominan disebakan oleh angin
Pengaruh gelombang yang besar mengakibatkan terjadinya meander
oleh sedimentasi dimuara
Kerusakan pantai akibat erosi dan abrasi yang terjadi di pantai Manikin
dan pantai Lasiana cukup serius

B. SARAN
Adapun saran yang dapat penulis sampaikan yaitu :
Perlu adanya perhatian khusus dari pemerintah untuk memperhatikan
kondisi pantai Manikin dan pantai Lasiana lewat program program yang
dapat menanggulali kerusakan yang ada serta pemeliharan dan
peningkatan kondisi sekitar pantai
Perlu adanya kesadaran dari masyarakat terhadap pentingnya menjaga
dan melestarikan alam khususnya tentang kelestarian pantai
Perlu adanya peningkatan dan rehabilitasi terhadap fasilitas penunjang
obyek wisata di pantai Manikin dan pantai Lasiana sehingga dapat
meningkatkan nilai keindahan pantai sebagai salah satu objek wisata

Anda mungkin juga menyukai