Anda di halaman 1dari 24

TRANSCULTURAL

NURSING
Why Is Cultural Knowledge
Important to Nurses?
Migrasi penduduk di seluruh dunia semakin meningkat
Komunikasi dan teknologi kesehatan membawa berbagai
macam budaya saling terhubung
Meningkatnya Konflik, benturan, dan tuntutan hukum lintas
budaya
Konsumen Kesehatan mengharapkan kepercayaan budaya, nilai-nilai,
dan hak mereka untuk dihormati
Use of complementary alternative medicines and folk practices
Promosi perdamaian, harmoni and kehidupan yang sehat
Pengertian Budaya
Definisi Budaya Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh.
Budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas.
Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif.
Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak
kegiatan sosial manusia.
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah,
yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan
sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.
Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari
kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga
sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang
diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama
oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.
Culture is learned and taught. Seseorang yang lahir tidak dengan konsep
budaya tetapi mereka mempelajari melalui sosialisasi.
Culture is shared. Pengetahuan Budaya di transmisikan dari satu generasi
ke gerasi.
Culture is social in nature. Budaya dibangun dan dikomunikasikan oleh
kelompok masyarakat.
Budaya bisa berubah karena merupakan system yang dinamis dan
adaptif.
Budaya bersifat menyeluruh, satu elemen budaya dapat mempengaruhi
elemen-elemn budaya yang lain.
Budaya bersifat simbolik, untuk dapat mempelajari budaya orang
memerlukan simbol

Pembentukan Budaya

Acculturation - terjadi ketika seseorang beradaptasi
dengan atau meminjam sifat-sifat dari budaya lain.
Juga didefinisikan sebagai perubahan pola budaya
seseorang mengikuti budaya masyarakat yang ditempati
saat ini.
Sementara menjadi partisipan dalam budaya yang
dominan, seorang anggota kelompok budaya yang tidak
dominan selalu diidentifikasi sebagai anggota dari
budaya asal

Assimilation Proses pembentukan identitas
budaya baru pada seorang individu.
Ini berarti menjadi seperti anggota budaya yang
dominan. Orang dari kelompok budaya tertentu
kehilangan identitas budaya aslinya untuk
mendapatkan yang baru .
Proses asimilasi mencakup: perilaku,
perkawinan, identifikasi, dan kewarganegaraan
Pembentukan Nilai
Dalam kehidupan sehari-hari manusia dalam berinteraksi dipandu
oleh nilai-nilai dan dibatasi oleh norma-norma dalam kehidupan
social.
Norma dan nilai pada awalnya lahir tidak disengaja , karena
kebutuhan manusia sebagai makluk social dan harus berinteraksi
dengan yang lain menuntut adanya suatu pedoman, pedoman itu
lama kelamaan norma-norma tersebut dibuat secara sadar.
Nilai sosial adalah suatu perbuatan atau tindakan yang oleh
masyarakat dianggap baik.
Nilai social dalam setiap masyarakat tidak selalu sama, karena
nilai dimasyarakat tertentu dianggap baik tapi dapat dianggap
tidak baik dimasyarakat lain.
Nilai dapat dibagai menjadi tiga bagian
1. Nilai material artinya segala sesuatu yang berguna bagi manusia.
2. Nilai vital artinya segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk
dapat melakukan aktivitas atau kegiatan.
3. Nilai kerohanian artinya segala sesuatu yang berguna bagi rohani
manusia
a. Nilai kebenaran/keyakinan yaitu nilai yang bersumber dari akal manusia
b. Nilai keindahan yaitu nilai yang bersumber dari unsur rasa manusia (perasaan
atau estetika)
c. Nilai moral/kebaikan yaitu nilai yang bersumber dari unsur kehendak/
kemauan(karsa,etika)
d. Nilai relegius yaitu nilai yang bersumber dari kekyakinan atau kepercayaan
manusia, yang merupakan nilai kebutuhan kerohanian yang tinggi dan mutlak
Fungsi dari nilai social
1. Nilai berfungsi sebagai petunjuk arah
2. Nilai berfungsi sebagai pemersatu yang dapat mengumpulkan
orang banyak dalam kesatuan atau kelompook tertentu atau
masyarakat
3. Nilai social berfungsi sebagai pengawasan dengan daya tekan dan
pengikat tertentu
4. Nilai berfungsi sebagai benteng perlindungan
5. Nilai berfungsi sebagai alat pendorong atau motivator
Kepercayaan
Kepercayaan muncul sejalan dengan perkembangan kehidupan
manusia, maka masyarakat Indonesia sebelum adanya pengaruh
Hindu-Buddha juga telah mempercayai adanya kekuatan di luar
diri mereka.
Hal ini juga tidak terlepas dari kehidupan mereka. Mereka hidup
dari berladang dan bersawah. Dalam mengolah/mengerjakan
ladang atau terutama sawah harus ada kerjasama diantara
mereka, seperti gotong royong membuat parit, membuat pintu air,
bahkan mendirikan rumah.
Sifat kerja sama antara rakyat dan pemimpinnya membentuk
persatuan yang kuat, memunculkan kepercayaan, yakni memuja
roh nenek moyang, memuja roh jahat dan roh baik bahkan mereka
percaya bahwa tiap-tiap benda memiliki roh. Dengan demikian
muncullah Animisme, Dinamisme, dan Totemisme.
Komunikasi
Verbal
Perbedaan budaya paling jelas terlihat : Perbendaharaan kata,
struktur tata Bahasa, kualitas pengucapan, intonasi, irama,
kecepatan, pelafalan dan diam
Contoh: kata atos, bagi orang sunda maknanya sudah sedang orang jawa
maknanya keras
Kata dhahar (makan) meski sama maknanya tetapi penggunaannya bisa
bertolak belakang
Memulai komunikasi verbal dapat dipengaruhi nilai budaya.
Perawat yang sibuk mungkin ingin segera melengkapi pengkajian
pada saat masuk, namun klien dapat tersinggung saat perawat
mengajukan pertanyaan pribadi dengan segera.
Komunikasi verbal menjadi sulit ketika suatu interaksi melibatkan
orang dengan Bahasa lain, sehingga perlu ada penerjemah.
Nonverbal
Dua aspek penting untuk komunikasi efektif
1. Apa arti perilaku nonverbal bagi klien
2. Apa arti perilaku nonverbal tertentu dalam budaya klien
Untuk perawatan efektif dan aman, perawat harus belajar banyak
tentang perilaku budaya dan pola komunikasi dalam budaya klien
tersebut.


Komunikasi Nonverbal meliputi:
Penggunaan Diam, beberapa budaya lebih nyaman dengan masa diam yang
lama, sementara budaya lain menganggap bicara sebelum orang lain selesai
bicara sebagai hal wajar
Sentuhan, sentuhan melibatkan perilaku yang dipelajari yang dapat
memiliki arti positif fan negatif
Gerakan mata, kontak mata pada sebagian budaya dianggap penting,
dinggap memperhatikan dan mendengarkan
Ekspresi wajah, beberapa budaya mudah tersenyum dan menggunakan
ekspresi wajah untuk mengomunikasikan perasaan
Postur tubuh dan isyarat, dipelajari dalam budaya. Contoh jari membentuk
huruf V berarti kemenangan, jempol ke atas bagus, jempol ke bawah jelek



Tabu dan Ritual
Tabu menggambarkan tindakan yang bersifat pantangan dan di
anggap dapat membahayakan
Misal: wanita hamil dilarang mengonsumsi makanan amis (telur dan daging)
Dilarang berdiri di depan pintu karena mempersulit persalinan normal

Ritual menggambarkan upacara-upacara di masyarakat yang
berkaitan dengan peristiwa-peristiwa penting dan persembahan
pada kekuatan di luar manusia
Misal : upacara pernikahan disertai pesta minum-minuman keras
Sehat dan sakit
Sehat dan sakit dalam perspektif budaya diartikan dalam konteks
budaya masing-masing pandangan masyarakat tentang kesehatan
spesifik bergantung pada kelompok budayanya
Contoh; misalnya pada suatu kelompok orang dengan gangguan
jiwa dianggap sebagai kutukan, sedang pada kelompok lain
dianggap adanya gangguan mahluk halus, jin dll
Klien dan perawat mempunyai tujuan yang sama yaitu ingin
mempertahankan keadaan sehat dalam rentang sehat-sakit.
Tujuan perawatan untuk meningkatkan kemampuan klien memilih
secara aktif budaya yang sesuai dengan status kesehatannya
Diet dan Nutrisi
Sebagian besar budaya mempunyai makanan pokok yaitu makanan
yang tersedia melimpah dan mudah didapatkan di lingkungan.
Contoh Asia = Beras, Eropa Timur = Gandum
Cara pengolahan dan penyajian makanan juga berkaitan dengan
praktik budaya. Misal Tumpengan, Gunungan dll
Makanan juga dapat dianggap sebagai obat untuk penyakit.
makanan tergolong panas untuk mengobati penyakit dingin.
Contoh Jagung (panas) untuk obat artritis (penyakit dingin)

Salah satu sumber penyakit adalah kekurangan Nutrisi
Namun dimasyarakat kekurangan gizi dapat ditimbulkan oelh
kepercayaan yang keliru, pantangan-pantangan dan upacara-
upacara yang mencegah orang memanfaatkan makanan yang
tersedia bagi mereka
Pola konsumsi juga dipengaruhi oleh suka atau tidak suka pada
suatu makanan, kepercayaan mengenai apa yang boleh dan tidak
boleh (halal-haram), keyakinan yang berhubungan dengan keadaan
kesehatan, penanggalan ritual
Eliminasi
Pada masyarakat tertentu Buang Air dianggap sebagai hal yang
tidak terkait kesehatan. Beberapa kelompok masyarakat memiliki
kebiasaan BAB di sungai, kebun maupun dengan cara membuat
lubang di tanah.
Pada masyarakat yang lebih maju, kebiasaan Buang air di jamban
dengan berbagai tipe dan modelnya
Pada agama tertentu, buang air juga ada tuntunannya, misalnya
tidak boleh kencing sambal berdiri, kencing di lubang sarang
semut, setelah kecing harus cuci kemaluannya, dll

Death and Dying
Persepsi tentang Kematian
Diperoleh dari kematian orang lain
Tidak selalu dipengaruhi oleh kematangan perkembangan
Kecenderungan denial terhadap kematian
Kebudayaan mempengaruhi persepsi seseorang terhadap kematian

Pengertian Ajal
Positif : suatu perjalanan melepaskan segala nyeri dan
penderitaan menuju kehidupan yang kekal

Negatif : pelarian dari situasi yang tidak dapat diatasi great
destroyer yang menyebabkan kelemahan, hukuman, perpisahan
Beberapa budaya menganggap kematian di rumah sendiri dengan
ditemani seluruh anggota keluarga merupakan kematian yang
terbaik.
Dalam keperawatan hal ini berdampak pada berkurangnya pasien
untuk mendapatkan layanan keperawatan yang memadai

Anda mungkin juga menyukai