Anda di halaman 1dari 18

56

BAB V. UPAH TENAGA KERJA


A. Latar Belakang
Pandangan orang tentang tingginya tingkat upah boleh dikatakan tidak
berubah, yaitu asal mencukupi. Sisi lain dari mencukupi adalah kewajaran.
Berikut ini diuraikan beberapa konsep tersebut.
1. Malthus
Salah satu tokoh mahab klasik ini meninjau upah dalam kaitannya dengan
perubahan penduduk. !pah adalah harga penggunaan tenaga kerja. "leh karena
itu, tingkat upah yang terjadi adalah karena hasil bekerjanya permintaan dan
penawaran.
Sudut pandang kaum klasik bertitik tolak dari sisi penawaran #supply side
economies$. %ingkat upah, sebagai harga penggunaan tenaga kerja, ditentukan
%ujuan &nstruksional !mum #%&!$' Setelah menyelesaikan mata kuliah
(konomi Sumber )aya Manusia
#pada akhir semester$, mahasiswa
program studi Sosial (konomi
Perikanan* +grobisnis Perikanan
semester ,&& akan dapat memahami
permasalahan dan solusi dalam
pengelolaan sumber daya manusia
di pasar tenaga kerja serta berbagai
dinamika ketenagakerjaan.
%ujuan &nstruksional -husus #%&-$' Setelah membaca bab ini, mahasiswa
dapat menjelaskan pendapat para ahli
mengenai upah wajar, teori upah
produkti.itas, struktur upah eksternal
dan internal, dinamilka pengupahan
5/
oleh penawaran tenaga kerja dimana sumber utama penawaran tenaga kerja adalah
penduduk usia kerja.
Bila penduduk bertambah, penawaran tenaga kerja juga bertambah, maka
hal ini menekan tingkat upah. Sebaliknya secara simetris tingkat upah akan
menaik bila penduduk berkurang sehingga penawaran tenaga kerja pun berkurang.
"leh karena itu, dilihat dari sisi lain, usaha menaikan tingkat upah tidak akan
berman0aat dalam jangka panjang, sebab bila upah lebih tinggi dari semula,
diperkirakan orang akan menjadi makmur sehingga ada kecendrungan untuk
mempunyai keluarga besar. Perubahan sikap tersebut membawa dampak
menaikkan tingkat upah, karena dalam jangka panjang upah akan turun kembali
ke tingkat semula.
Sebaliknya bila ada usaha untuk menurunkan tingkat upah, maka
kemakmuran akan berkurang. Penurunan kemampuan ekonomis ini akan
menyebabkan orang berhemat. "rang memilih jumlah anak sedikit.
Berkurangnya tingkat penduduk akan mengangkat tingkat upah ke atas menuju ke
tingkatnya semula. 1adi, dalam jangka panjang tingkat upah akan naik turun
sesuai dengan perubahan jumlah penduduk dan akhirnya selalu kembali ke tingkat
semula.
2. 1ohn Stuart Mills
Mills adalah seorang tokoh mahab klasik yang berpendapat bahwa
tingkat upah juga tidak akan beranjak dari tingkatnya semula, namun dengan
alasan berbeda.
Menurutnya, dalam masyarakat tersedia dana upah #wage funds$ untuk
pembayaran upah. Pada saat in.estasi sudah dilaksanakan, jumlah dana tersebut
58
sudah tertentu. 1adi tingkat upah tidak akan berubah jauh dari alokasi tersebut.
)ari dua tokoh klasik ini dapat disimpulkan ada kesan pesimis bahwa tingkat
upah hanya akan berkisar pada tingkat upah yang rendah.
Seberapa tingkat yang rendah tersebut, yaitu berada di tingkat yang dapat
mempertahankan kehidupan. Mempertahankan mempunyai implikasi mengacu
pada apa yang ada atau yang lalu. Bila yang lalu rendah, maka yang akan datang
rendah.
Masa dimana pendapat ini berkembang secara kebetulan bertepatan
dengan terjadinya re.olusi industri yang menyerap tenaga kerja secara massal
dengan upah rendah. )isamping karena rendahnya keterampilan mereka, hal ini
juga karena sikap kurang menghargainya pimpinan usaha terhadap peranan tenaga
kerja.
3. -elompok 4eoklasik
&nti usulan yang diajukan adalah bahwa tingkat upah bisa saja tinggi asal
sesuai dengan produk marginalnya. Menurut mahab ini, tingkat upah cenderung
sama dengan nilai pasar dari produk marginal. Mahab ini, memberi
kemungkinana bahwa tenaga kerja pada tingkat mikro tidak homogen karena
tingkat upah juga tidak sama untuk semua tenaga kerja. Setiap tingkat kualitas
tenaga kerja terdapat suatu tingkat produk marginal dan satu tingkat upah.
-ualitas tenaga kerja merupakan dasar bagi pencapaian produkti.itas.
-ualitas ini tergantung atas modal insani pada diri tenaga kerja seperti pendidikan
latihan, pengalaman kerja dan kesehatan mereka.
)ari pembahasan permintaan tenaga kerja tersirat tentang kesimpulan
tersebut pada titik optimal produsen.
Ekonomi Sumberdaya Manusia
(
5
5 %- %-
1
%-
5
!
5
5
!
1
2
(
1
S
%-
)
%-
)
%-
56
Bila kualitas %- bertambah, maka 4PM bergeser ke kanan ke arah 4PM
1
,
sehingga dengan tingkat penggunaan input %- sebanyak %-
5
tingkat upah naik
menjadi !
1
dari !
o.
%ingkat upah yang terjadi di pasar sesungguhnya sudah
barang tentu dipengaruhi oleh mekanisme pasar.
! 7 4PM
#87,MP7M9P$

:ambar 1;. -ur.a titik optimal produsen
-euntungan yang diperoleh dari kenaikan kualitas bersi0at ganda. Pada
satu pihak pengusaha berusaha membayar upah lebih tinggi, yaitu dari !
5
5
ke !
1
2
dan bersedia pula mempekerjakan jumlah %- yang lebih banyak, yaitu naik dari
%-
5
ke %-
1
.

:ambar 15. -ur.a tingkat upah ditentukan oleh mekanisme pasar
;. -elembagaan
%-
5
4PM
1
4PM
%-
!
1
5
!
5
60
)alam aman modern sekarang muncul berbagai organisasi masyarakat
yang seringkali dapat meluncurkan tekanan kelompok #group pressurre$ untuk
mencapai kepentingannya, misalnya serikat buruh dan ikatan para pengusaha. +du
kekuatan dalam kaitannya dengan penentuan tingkat upah dapat digambarkan
sebagai berikut.
!
M&<
B S
%-
7 +&<
!
b
+
!
c
<
4PM

" %-
c
%-
a
%-
:ambar 16. -ur.a tingkat upah menurut kelembagaan
-ita baca 4PM dalam gambar tersebut sebagai )
%-
dan kita baca S
%-
sebagai +&< #average input cost$. Pada posisi pada gambar di atas, titik
ekuilibrium yang terjadi cenderung menuju ke +. 4amun, pengusaha mengambil
keputusan tentang berapa banyak %- yang akan dipekerjaan tidak dengan
menyamakan 4PM dengan +&< melainkan M&<=nya. )engan struktur +&< seperti
itu, dimana lerenganya positi0 jelas bahwa M&< selalu berada di atas +&<.
%ambahan biaya harus lebih besar dari hanya rata=rata yang lalu agar biaya rata=
rata naik.
>ereng yang menaik pada kurun +&< #S
%-
$ menunjukkan bahwa tingkat
upah yang lebih tinggi tidak hanya berlaku bagi tambahan tenaga kerja yang di
Ekonomi Sumberdaya Manusia
61
angkat melainkan berlaku juga bagi tenaga kerja yang sudah bekerja di unit usaha
tersebut, oleh karena itu kenaikan biayanya juga semakin besar.
)itinjau dari segi lain, setiap pengangkatan pasti didahului dengan seleksi.
Pada seleksi awal atau pertama ini diharapkan diangkat orang=orang pilihan.
Makin banyak tenaga kerja yang dipakai, makin sedikit kemungkinan bahwa kita
berhasil mendekati yang ideal. )alam proses ini terpaksa diangkat orang=orang
yang semakin jauh dari kualitas ideal. ?al inlah yang juga menyebabkan M&<
naik dengan cepat.
%ambahan biaya yang naik dengan cepat tersebut merupakan rem bagi
perluasan penggunaan %-. %idak seluas %- melainkan hanya %-
c
. Bila %-
c
digunakan , maka ada dua alternati0 tingkat upah yang dapat diberlakukan, !
b
atau
!
c
. Pihak buruh melalui serikat buruh #misalnya SPS&$ menghendaki tingkat upah
yang lebih tinggi. 4amun, mereka tidak dapat memaksa perusahaan membayar
tingkat upah yang lebih tinggi daripada !
c
. %ingkat ini merupakan batas maksimal
sesuai dengan keadaan produkti.itas %k.
Sebaliknya, pihak perusahaan lebih senang bila hanya harus membayar
tingkat upah lebih rendah. 4amun, pihak perusahaan tidak dapat menekan tingkat
upah menjadi lebih rendah daripada !
c
, karena dibawah tingkat ini pihak buruh
tidak bersedia lagi menawarkan tenaga kerjanya.
1adi, ada dua kekuatan yang mempunyai pre0erensi tingkat upah yang
berbeda. -arena upah merupakan bagian dari kesempatan yang terangkum dalam
hubungan kerja, maka pertanyaannya adalah pada tingkat upah yang mana
cenderung sepakat. %ingkat kesepakatan yang terjadi tergantung pada kekuatan
tawar menawar #bargaining power$ masing=masing pihak. Bila pihak buruh yang
62
lebih kuat, tingkat upah yang terjadi mendekati !
b
. 4amun, sebaliknya, bila pihak
perusahaan yang mempunyai kedudukan tawar menawar yang lebih kuat, tingkat
upah cenderung berada pada tingkat mendekati !
c
.
B. Teori Upah Produktivita
Seperti telah dinyatakan dimuka, produkti.itas merupakan acuan pokok
bagi pihak perusahaan dalam menentukan upah. &ni berlaku bagi masukan lain,
yaitu modal seperti terlihat pada hubungan berikut ini.
-ita tulis 0ungsi produksi '
@ 7 0 #m, %-$
Bila kita menambah M dan atau %-, kita akan memperoleh tambahan @
sesuai dengan produkti.itas masing=masing masukan.
dTk
dTk
dQ
dM
dM
dQ
dQ + =
Bila M dam %- ditambah senilai dengan satu rupiah masing=masing, maka
'
A@ A@
d@ 7 9
P
1,= B 9
P
1,=
AM A%-
A@ A@
7 9
P
B 9
P

AM A%-
Bila d@ kita jual, penerimaannya sama dengan pendapatan marginal #9M$
atau marginal revenue #M9$ '
A@ A@
9M 7 9
P
B 9
P
AM A%-
Seperti kita ketahui perusahaan ada pada posisi optimal, bila '
Ekonomi Sumberdaya Manusia
63
9M 7 BM
#M9 7 M<$
1adi, biaya marginal sama dengan ruas kanan '
A@ A@
9M 7 9
P
B 9
P
AM A%-
Biaya marginal berasal dari tambahan biaya modal dan tambahan biaya
tenaga kerja.
Maka terjadi hubungan berikut '
A@ A@
BM 7 9
P
B 9
P

AM A%-
Seperti diketahui B
%-
tidak lain adalah tingkat upah ! #7 8$ dan
TK Q *
adalah PM
%-
#7 MP
>
$ sehingga ! 7 PM
%-
#87MP>$ atau bahwa
tingkat upah sama dengan nilai rupiah produk marginal.
Sudut pandang ini, didasarkan atas kepentingan perusahaan yang melihat
upah dari sisi biaya. )ari kacamata tenaga kerja upah dianggap sebagai sumber
penghasilan pokok atau disebut human income.
Sebagai sumber pendapatan, tenaga kerja ingin agar upah mencukupi. +da
dua hal penting dalam kaitannya dengan pembahasan sekarang ini.
Pertama tingkat upah perlu mencukupi kebutuhan dan yang kedua
tingginya diinginkan agar sesuai dengan harapan ekonomis. -ebutuhan hidup
seseorang mencakup kebutuhan seluruh anggota rumah tangganya yang intinya
terdiri atas istri dan anak=anaknya. 1elas sangatlah sulit agar dapat dikatakan
benar=benar memenuhi kebutuhan. -riteria kebutuhan dasar #basic needs$ pun
masih sangat relati0 dan dengan sendirinya ber.ariasi. )alam hal ini, 0aktor sosial
budaya mempunyai peranan yang besar.
64
Caktor yang menjadi pertimbangan bagi pemasok tenaga kerja lebih
bersi0at ekonomis, yaitu bahwa upah harus sepadan dengan pengeluaran in.estasi
untuk membentuk modal insani untuk meraih sesuatu pekerjaan berupa keahlian,
keterampilan atau pengetahuan tertentu. Bekal tersebut diperoleh melalui
pendidikan, latihan atau pengalaman kerja yang harus dibayar biayanya. Semua
pengeluaran untuk memperoleh bekal tersebur harus dapat ditebus kembali
melalui aliran pendapatan selama menjabat pekerjaan tersebut. Bila akumulasi
aturan pendapatan dengan memperhitungkan tingkat bunga # dan tingkat in0lasi $
yang berlaku melebihi jumlah pengeluaran in.estasinya, maka orang tersebut akan
merasa untung. Sebaliknya, bila aliran pendapatan berjumlah kurang dari
in.estasi dia akan merugi. )alam hal pertama dia akan menerima pekerjaan yang
menjanjikan aliran pendapatan tersebut dan dalam hal kedua dia akan enggan
untuk menerimanya.
Bila upah kita sebut sebagai return #9$ dan in.estasi sebagai biaya #B$
sedangkan tingkat bunga adalah & dan untuk sementara tingkat bunga sudah
dianggap mewakili tingkat in0lasi, maka pertimbangan untuk bersedia menerima
atau enggan menerima pekerjaan didasarkan atas hubungan berikut ini '

k
!g
"
o
# 17 i $
t
7 D

# $ 1
# & B i $
g
?ubungan tersebut kita baca sebagai berikut. 4ilai sekarang dari in.estasi
yang lalu #B
o
$ sama dengan nilai dari aliran pendapatan upah yang akan
diterimanya. Bila ruas kanan sama atau lebih besar daripada ruas kiri orang
tersebut akan bersedia menerima pekerjaan dengan upah 9 tersebut. Bila lebih
kecil dia akan enggan menerimanya. )i sini digunakan kata enggan karena
Ekonomi Sumberdaya Manusia
65
seringkali dalam hal terakhir ini dia terpaksa menerima meskipun dengan rasa
enggan. Bila kita kaitkan dengan masalah penentuan tingkat upah yang wajar,
maka hubungan tersebut di atas kita baca sebagai upah #9$ sedemikian rupa
sehingga pemasok tenaga kerja bersedia menerimanya. Bila 9 sudah ditemukan,
tingkat upah ! dengan mudah dapat dihitung tergantung pada satuan hitungnya,
menurut waktu, produk ataupun borongan.
Produkti.itas dilihat dari pemasok tenaga kerja dapat dengan mudah
membagi pendapatan upah 9 dengan pengeluaran in.estasi B
o
yang kita beri nama
lain rate of return #r$.
9
r 7
B
o
-etidaksamaan * kesamaan tersebut di muka dijamin bila r 7 E i.
Bila F tingkat upahG atau rate of return lebih besar dari tingkat biaya
bunga, orang tersebut akan menerima pekerjaan yang menjanjikan tingkat upah
tersebut, sekali lagi r dan & dapat kita lihat dalam pengertian inreal terus, yaitu
kita koreksi dengan tingkat in0lasi.
!. "truktur Upah Ekternal
)i muka sudah dinyatakan bahwa tingkat upah tidak naik, tetapi sangat
beragam. Berbagai tingkat upah tersebut berkaitan dalam suatu struktur tertentu.
!.#. "ektoral
Struktur upah sektoral mendasarkan diri pada kenyataan bahwa
kemampuan satu sektor berbeda dengan sektor lain. Sektor pertanian misalnya
66
pada umumnya cenderung menawarkan tingkat upah yang lebih rendah daripada
sektor yang lebih membutuhkan keterampilan atau kemampuan. Bank swasta
apalagi asing cenderung memberikan tingkat upah yang lebih tinggi daripada bank
milik pemerintah yang bergerak di sektor pertanian rakyat.
Perbedaan karena alasan kemampuan ini tidak dapat dihilangkan.
-emampuan 0inansial perusahaan ditopang oleh nilai produksi di pasar. 4ilai
penjualan produksi di pasar tergantung kekuatan permintaan dan penawaran.
)i0orum ini, produkti.itas menjadi agak kurang rele.an. Perbedaan tersebut
dapat di ilustrasikan dalam gambar berikut.
4PM
H
4PM
y

+

!
a

!
b
B


<



PM
+
7 PM
B
%- di sekitar H dan
y
" + di I
B di J
:ambar 1/. Struktur upah sektoral
!ntuk memurnikan peranan sektor, kita asumsikan bahwa + dan B
dipekerjakan dalam skala masuk %- yang dipergunakan oleh kedua perusahaan
tersebut, sehingga tingkat produkti.itasnya juga sama, yaitu setinggi <. 4amun,
Ekonomi Sumberdaya Manusia
6/
produk marginal untuk jenis barang sektor I dihargai lebih tinggi di pasar
daripada untuk jenis barang sektor J, sehingga perusahaan dimana + bekerja
mampu membayar upah setinggi !
a
yang lebih tinggi daripada yang dibayarkan
oleh perusahaan dimana B bekerja yaitu setinggi !
b.
)alam bahasa sehari=hari
sektor I tergolong basah dan sektor J kering.
!.$. Jeni Ja%atan
!pah mungkin juga berbeda karena perbedaan jenis jabatan. )alam batas=
batas tertentu jenis=jenis jabatan sudah mencerminkan jenjang organisatoris atau
keterampilan. 1enis jabatan merupakan simbul dari berbagai 0aktor misalnya isi
jabatan, jenis keterampilan menurut isi jabatan, jenjang organisatoris, dan
sebagainya. 1adi, perbedaan upah karena jenis jabatan merupakan perbedaan
0ormal.
!.&. Geogra'i
Perbedaan upah lainnya mungkin disebabkan karena letak geogra0is
pekerjaan. -ota besar cenderung memberikan upah yang lebih tinggi daripada
kota kecil atau pedesaan.
!.(. Ketera)pilan
Perbedaan upah yang disebabkan oleh perbedaan keterampilan adalah
jenis perbedaan yang paling mudah dipahami. Biasanya jenjang keterampilan
sejalan dengan jenjang berat ringannya pekerjaan.
!.*. "ek
?anya karena perbedaan seks, seringkali upah golongan wanita lebih
rendah daripada apa yang diterima laki=laki, ceteris paribus.
68
!.+. Ra
Meskipun menurut hukum 0ormal perbedaan upah karena ras tidak boleh
terjadi, namun kenyataannya perbedaan itu ada. ?al ini mungkin karena produk
kebudayaan masa lalu, sehingga terjadi stereo type tenaga menurut ras atau daerah
asal.
!.,. Lain-Lain .aktor
)a0tar penyebab perbedaan ini mungkin dapat diperpanjang dengan
memasukkan 0aktor=0aktor lain, seperti masa hubungan kerja. &katan kerja yang
lebih panjang cenderung menawarkan upahyang lebih rendah daripada yang
bersi0at pendek.
/. "truktur Upah 0nternal
)alam sebuah organisasi biasanya terdapat struktur upah yang teratur.
-riterianya didasarkan atas isi jabatan. Makin berat tanggung jawab pekerjaan
makin tinggi upahnya. Struktur pengupahan semacam ini mengikuti pada struktur
organisasi yang menjadi wadahnya.
E. /ina)ika Pengupahan
Struktur upah bersi0at dinamis. Beberapa penyebab dinamiknya adalah
sebagai berikut '
E.#. Produktivita
-arena produkti.itas merupakan sumber yang dapat menambah
pendapatan perusahaan, maka bila produkti.itas naik maka upah juga cenderung
naik. Produkti.itas berubah karena perbaikan dalam modal tenaga kerja atau
karena perubahan teknologi.
Ekonomi Sumberdaya Manusia
66
E.$. Bearn1a Pen2ualan
Penjualan merupakan sumber pendapatan usaha yang menentukan
kemampuan membayar.
E.&. La2u 0n'lai
Bagi sebuah rumah tangga, daya beli merupakan unsur yang penting dari
upah yang diterimanya dan bukan upah nominalnya. "leh karena itu, laju in0lasi
yang digunakan untuk mende0lasikan upah nominal menjadi upah riil sangat
penting.
E.(. "ikap Penguaha
-ecepatan perubahan tingkat upah tergantung sikap pengusaha dalam
menghadapi hal=hal yang dapat mengakibatkan upah berubah. Sikap pengusaha
dapat dikelompokkan jadi dua, yaitu liberal dan konser.ati0.
1. Sikap Liberal
Jang dimaksud dengan sikap liberal adalah sikap yang longgar dalam arti
mudah mengiinkan adanya perubahan. Perubahan yang dihadapi biasanya
merupakan kenaikan. ?al=hal yang menyebabkan terbentuknya liberal, antara lain
berikut ini.
#i$ !endahnya proporsi biaya tenaga ker#a terhadap biaya total. -enaikan
yang cukup besar pada upah hanya akan membawa dampak kecil pada
biaya total. +kibatnya juga tidak begitu mendesak untuk segera
menaikkan harga komoditas yang dijual. "leh karena itu, sikap ini mudah
ditemui di perusahaan yang menggunakan teknik produksi padat modal.
%itik gulung tikar atau titik mati K hidup perusahaan masih belum tersebut,
70
sehingga perusahaan belum segera mengambil sikap keras terhadap
kenaikan upah.
#ii$ Elastisitas permintaan komoditi di pasar. )alam situasi pasar input
dimana elastisitas harganya rendah, maka misalkan pada akhirnya bila
situasi menghendaki bahwa beban kenaikan upah harus digeser ke
konsumen dalam bentuk kenaikan harga maka kenaikan harga ini tidak
akan banyak mempengaruhi kuantitas yang dibeli konsumen. Bahkan
secara teoritis pendapatan usaha justru naik dalam situasi seperti ini.
)alam hal seperti ini, maka pengusaha sudah tentu tidak ragu=ragu lagi
bila harus menaikan tingkat upah.
2. Sikap konservatif
Sikap konser.ati0 diartikan sebagai sikap hati=hati. +da beberapa alasan
khusus dalam menghadapi kemungkinan kenaikan tingkat upah, antara lain
sebagai berikut.
#i$ Tingginya proporsi biaya tenaga ker#a relatif terhdap biaya total.
-ebalikan dari kasus dimuka, maka bila biaya tenaga kerja sangat
dominan dalam struktur biaya perusahaan mengambil sikap sangat hati=
hati dalam menghadapi kenaikan upah. ?al ini disebabkan karena setiap
perubahan sedikit saja pada upah membawa dampak yang besar bagi biaya
total sehingga pengusaha didorong untuk menaikkan harga. )ampak
eksternal inilah yang perlu segera diperhitungkan matang=matang sebelum
meluluskan kenaikan upah.
#ii$ Elastisitas permintaan komoditas di pasar .
Ekonomi Sumberdaya Manusia
/1
Bila struktur pasar komoditas elastis terhadap perubahan harga, maka
pengusaha juga cenderung hati=hati. -enaikan upah dapat menaikkan
biaya total yang pada gilirannya mungkin dapat memaksa perusahaan
untuk mengambil pilihan untuk menaikkan harga. Bila hal ini yang
terjadi, maka kenaikan harga akan menurunkan pendapatan karena
besarnya penurunan kuantitas yang dibeli konsumen. )alam situasi
seperti ini pengusaha akan berada pada posisi terjepit. Pada suatu sisi
harus menghadapi kenaikan harga biaya dan pada sisi lain harus
menghadapi kenyataan turunnya pendapatan. -eadaan terpojok ini
menyebabkan perusahaan segera memasang kuda=kuda dalam menghadapi
masalah tuntutan kenaikan upah.
E.*. 0ntituional
Peranan serikat pekerja dalam meningkatkan dinamika tingkat upah tidak
segera seperti yang biasa orang gambarkan sebelumnya. !ndang=undang
mengharuskan perusahaan besar untuk mengadakan kesepakatan kerja sama
dengan serikat pekerja yang memang diinginkan oleh anggota=anggotanya. "leh
karena itu, dalam perusahaan Kperusahaan di mana sudah ada serikat kerja, tingkat
upahnya diharapkan lebih dinamis mengikuti perkembangan daripada perusahaan
tanpa serikat pekerja. )alam kelompok kedua ini, tidak ada lembaga yang
memandu pekerja dalam memperjuangkan tingkat upahnya sehingga secara
teoritis mereka akan ketinggalan rekan=rekannya berorganisasi.
+kan tetapi, seorang peneliti bidang ketenagakerjaan, +lbert 9ees,
menunjukkan bahwa dugaan tersebut tidak selalu terbukti. 1ustru karena terikat
dalam perjanjian kerja yang biasanya berkisar antara 3=5 tahun, tingkat upah pada
72
perusahaan yang sudah ada serikat pekerjaannya menjadi kurang 0leksibel dan
kalah dinamis dengan perusahaan tanpa serikat kerja.
)i sektor pemerintah, pemerintah sebagai FmajikanG sangat dominan.
Biasanya sektor ini juga kurang 0leksibel sehingga pengupahan di sektor swasta
lebih cepat dapat menyesuaikan dengan perkembangan kebutuhan daripada di
sektor pemerintah.
R0NGKA"AN
1. Penetapan upah yang wajar berbeda=beda menurut beberapa konsep. %etapi
secara umum, tingkat upah yang terjadi adalah karena hasil bekerjanya
permintaan dan penawaran dan tingkat upah tidak akan beranjak dari
tingkatnya semula.
2. )alam menentukan upah, produkti.itas merupakan acuan pokok bagi pihak
perusahaan.
3. Berbagai tingkatan upah tenaga kerja berkaitan dengan suatu struktur eksternal
dan internal. Struktur eksternal yang mempengaruhi tingkat upah antara lain
sektoral, jenis jabatan, geogra0is, keterampilan, seks, ras dan 0aktor lainnya.
Sedangkan struktur upah internal didasarkan pada struktur organisasi yang
teratur dan kriterianya didasarkan atas isi jabatan.
;. Struktur upah tenaga kerja bersi0at dinamis yang antara lain disebabkan oleh
produkti.itas, besarnya penjualan, laju in0lasi, sikap pengusaha dalam
menghadapi hal=hal yang dapat mengakibatkan upah berubah, dan
institusional.
LAT0HAN
Ekonomi Sumberdaya Manusia
/3
1. Pengertian tingkat upah yang wajar berbeda=beda menurut beberapa konsep.
1elaskan konsep tersebut menurut Malthus dan 1ohn Stuart Mills.
2. %ingkatan upah tenaga kerja berkaitan dengan struktur eksternal dan internal.
1elaskan apa saja yang termasuk dalam struktur eksternal dan internal tersebut.
3. Struktur upah tenaga kerja bersi0at dinamis yang antara lain dipengaruhi oleh
sikap pengusaha dalam menghadapi hal=hal yang dapat mengakibatkan upah
berubah. 1elaskan mengenai hal tersebut.
/A.TAR PU"TAKA
Mulyadi S., 2552. (konomi Sumberdaya Manusia dalam Perspekti0
Pembangunan. )i.isi Perguruan %inggi P% 9aja :ra0indo Persada.
1akarta.
Soekidjo 4otoatmodjo, Pro0, )9., 2553. Pengembangan Sumberdaya Manusia.
P%. 9ineka <ipta. 1akarta

Anda mungkin juga menyukai