A. Latar Belakang Pandangan orang tentang tingginya tingkat upah boleh dikatakan tidak berubah, yaitu asal mencukupi. Sisi lain dari mencukupi adalah kewajaran. Berikut ini diuraikan beberapa konsep tersebut. 1. Malthus Salah satu tokoh mahab klasik ini meninjau upah dalam kaitannya dengan perubahan penduduk. !pah adalah harga penggunaan tenaga kerja. "leh karena itu, tingkat upah yang terjadi adalah karena hasil bekerjanya permintaan dan penawaran. Sudut pandang kaum klasik bertitik tolak dari sisi penawaran #supply side economies$. %ingkat upah, sebagai harga penggunaan tenaga kerja, ditentukan %ujuan &nstruksional !mum #%&!$' Setelah menyelesaikan mata kuliah (konomi Sumber )aya Manusia #pada akhir semester$, mahasiswa program studi Sosial (konomi Perikanan* +grobisnis Perikanan semester ,&& akan dapat memahami permasalahan dan solusi dalam pengelolaan sumber daya manusia di pasar tenaga kerja serta berbagai dinamika ketenagakerjaan. %ujuan &nstruksional -husus #%&-$' Setelah membaca bab ini, mahasiswa dapat menjelaskan pendapat para ahli mengenai upah wajar, teori upah produkti.itas, struktur upah eksternal dan internal, dinamilka pengupahan 5/ oleh penawaran tenaga kerja dimana sumber utama penawaran tenaga kerja adalah penduduk usia kerja. Bila penduduk bertambah, penawaran tenaga kerja juga bertambah, maka hal ini menekan tingkat upah. Sebaliknya secara simetris tingkat upah akan menaik bila penduduk berkurang sehingga penawaran tenaga kerja pun berkurang. "leh karena itu, dilihat dari sisi lain, usaha menaikan tingkat upah tidak akan berman0aat dalam jangka panjang, sebab bila upah lebih tinggi dari semula, diperkirakan orang akan menjadi makmur sehingga ada kecendrungan untuk mempunyai keluarga besar. Perubahan sikap tersebut membawa dampak menaikkan tingkat upah, karena dalam jangka panjang upah akan turun kembali ke tingkat semula. Sebaliknya bila ada usaha untuk menurunkan tingkat upah, maka kemakmuran akan berkurang. Penurunan kemampuan ekonomis ini akan menyebabkan orang berhemat. "rang memilih jumlah anak sedikit. Berkurangnya tingkat penduduk akan mengangkat tingkat upah ke atas menuju ke tingkatnya semula. 1adi, dalam jangka panjang tingkat upah akan naik turun sesuai dengan perubahan jumlah penduduk dan akhirnya selalu kembali ke tingkat semula. 2. 1ohn Stuart Mills Mills adalah seorang tokoh mahab klasik yang berpendapat bahwa tingkat upah juga tidak akan beranjak dari tingkatnya semula, namun dengan alasan berbeda. Menurutnya, dalam masyarakat tersedia dana upah #wage funds$ untuk pembayaran upah. Pada saat in.estasi sudah dilaksanakan, jumlah dana tersebut 58 sudah tertentu. 1adi tingkat upah tidak akan berubah jauh dari alokasi tersebut. )ari dua tokoh klasik ini dapat disimpulkan ada kesan pesimis bahwa tingkat upah hanya akan berkisar pada tingkat upah yang rendah. Seberapa tingkat yang rendah tersebut, yaitu berada di tingkat yang dapat mempertahankan kehidupan. Mempertahankan mempunyai implikasi mengacu pada apa yang ada atau yang lalu. Bila yang lalu rendah, maka yang akan datang rendah. Masa dimana pendapat ini berkembang secara kebetulan bertepatan dengan terjadinya re.olusi industri yang menyerap tenaga kerja secara massal dengan upah rendah. )isamping karena rendahnya keterampilan mereka, hal ini juga karena sikap kurang menghargainya pimpinan usaha terhadap peranan tenaga kerja. 3. -elompok 4eoklasik &nti usulan yang diajukan adalah bahwa tingkat upah bisa saja tinggi asal sesuai dengan produk marginalnya. Menurut mahab ini, tingkat upah cenderung sama dengan nilai pasar dari produk marginal. Mahab ini, memberi kemungkinana bahwa tenaga kerja pada tingkat mikro tidak homogen karena tingkat upah juga tidak sama untuk semua tenaga kerja. Setiap tingkat kualitas tenaga kerja terdapat suatu tingkat produk marginal dan satu tingkat upah. -ualitas tenaga kerja merupakan dasar bagi pencapaian produkti.itas. -ualitas ini tergantung atas modal insani pada diri tenaga kerja seperti pendidikan latihan, pengalaman kerja dan kesehatan mereka. )ari pembahasan permintaan tenaga kerja tersirat tentang kesimpulan tersebut pada titik optimal produsen. Ekonomi Sumberdaya Manusia ( 5 5 %- %- 1 %- 5 ! 5 5 ! 1 2 ( 1 S %- ) %- ) %- 56 Bila kualitas %- bertambah, maka 4PM bergeser ke kanan ke arah 4PM 1 , sehingga dengan tingkat penggunaan input %- sebanyak %- 5 tingkat upah naik menjadi ! 1 dari ! o. %ingkat upah yang terjadi di pasar sesungguhnya sudah barang tentu dipengaruhi oleh mekanisme pasar. ! 7 4PM #87,MP7M9P$
:ambar 1;. -ur.a titik optimal produsen -euntungan yang diperoleh dari kenaikan kualitas bersi0at ganda. Pada satu pihak pengusaha berusaha membayar upah lebih tinggi, yaitu dari ! 5 5 ke ! 1 2 dan bersedia pula mempekerjakan jumlah %- yang lebih banyak, yaitu naik dari %- 5 ke %- 1 .
:ambar 15. -ur.a tingkat upah ditentukan oleh mekanisme pasar ;. -elembagaan %- 5 4PM 1 4PM %- ! 1 5 ! 5 60 )alam aman modern sekarang muncul berbagai organisasi masyarakat yang seringkali dapat meluncurkan tekanan kelompok #group pressurre$ untuk mencapai kepentingannya, misalnya serikat buruh dan ikatan para pengusaha. +du kekuatan dalam kaitannya dengan penentuan tingkat upah dapat digambarkan sebagai berikut. ! M&< B S %- 7 +&< ! b + ! c < 4PM
" %- c %- a %- :ambar 16. -ur.a tingkat upah menurut kelembagaan -ita baca 4PM dalam gambar tersebut sebagai ) %- dan kita baca S %- sebagai +&< #average input cost$. Pada posisi pada gambar di atas, titik ekuilibrium yang terjadi cenderung menuju ke +. 4amun, pengusaha mengambil keputusan tentang berapa banyak %- yang akan dipekerjaan tidak dengan menyamakan 4PM dengan +&< melainkan M&<=nya. )engan struktur +&< seperti itu, dimana lerenganya positi0 jelas bahwa M&< selalu berada di atas +&<. %ambahan biaya harus lebih besar dari hanya rata=rata yang lalu agar biaya rata= rata naik. >ereng yang menaik pada kurun +&< #S %- $ menunjukkan bahwa tingkat upah yang lebih tinggi tidak hanya berlaku bagi tambahan tenaga kerja yang di Ekonomi Sumberdaya Manusia 61 angkat melainkan berlaku juga bagi tenaga kerja yang sudah bekerja di unit usaha tersebut, oleh karena itu kenaikan biayanya juga semakin besar. )itinjau dari segi lain, setiap pengangkatan pasti didahului dengan seleksi. Pada seleksi awal atau pertama ini diharapkan diangkat orang=orang pilihan. Makin banyak tenaga kerja yang dipakai, makin sedikit kemungkinan bahwa kita berhasil mendekati yang ideal. )alam proses ini terpaksa diangkat orang=orang yang semakin jauh dari kualitas ideal. ?al inlah yang juga menyebabkan M&< naik dengan cepat. %ambahan biaya yang naik dengan cepat tersebut merupakan rem bagi perluasan penggunaan %-. %idak seluas %- melainkan hanya %- c . Bila %- c digunakan , maka ada dua alternati0 tingkat upah yang dapat diberlakukan, ! b atau ! c . Pihak buruh melalui serikat buruh #misalnya SPS&$ menghendaki tingkat upah yang lebih tinggi. 4amun, mereka tidak dapat memaksa perusahaan membayar tingkat upah yang lebih tinggi daripada ! c . %ingkat ini merupakan batas maksimal sesuai dengan keadaan produkti.itas %k. Sebaliknya, pihak perusahaan lebih senang bila hanya harus membayar tingkat upah lebih rendah. 4amun, pihak perusahaan tidak dapat menekan tingkat upah menjadi lebih rendah daripada ! c , karena dibawah tingkat ini pihak buruh tidak bersedia lagi menawarkan tenaga kerjanya. 1adi, ada dua kekuatan yang mempunyai pre0erensi tingkat upah yang berbeda. -arena upah merupakan bagian dari kesempatan yang terangkum dalam hubungan kerja, maka pertanyaannya adalah pada tingkat upah yang mana cenderung sepakat. %ingkat kesepakatan yang terjadi tergantung pada kekuatan tawar menawar #bargaining power$ masing=masing pihak. Bila pihak buruh yang 62 lebih kuat, tingkat upah yang terjadi mendekati ! b . 4amun, sebaliknya, bila pihak perusahaan yang mempunyai kedudukan tawar menawar yang lebih kuat, tingkat upah cenderung berada pada tingkat mendekati ! c . B. Teori Upah Produktivita Seperti telah dinyatakan dimuka, produkti.itas merupakan acuan pokok bagi pihak perusahaan dalam menentukan upah. &ni berlaku bagi masukan lain, yaitu modal seperti terlihat pada hubungan berikut ini. -ita tulis 0ungsi produksi ' @ 7 0 #m, %-$ Bila kita menambah M dan atau %-, kita akan memperoleh tambahan @ sesuai dengan produkti.itas masing=masing masukan. dTk dTk dQ dM dM dQ dQ + = Bila M dam %- ditambah senilai dengan satu rupiah masing=masing, maka ' A@ A@ d@ 7 9 P 1,= B 9 P 1,= AM A%- A@ A@ 7 9 P B 9 P
AM A%- Bila d@ kita jual, penerimaannya sama dengan pendapatan marginal #9M$ atau marginal revenue #M9$ ' A@ A@ 9M 7 9 P B 9 P AM A%- Seperti kita ketahui perusahaan ada pada posisi optimal, bila ' Ekonomi Sumberdaya Manusia 63 9M 7 BM #M9 7 M<$ 1adi, biaya marginal sama dengan ruas kanan ' A@ A@ 9M 7 9 P B 9 P AM A%- Biaya marginal berasal dari tambahan biaya modal dan tambahan biaya tenaga kerja. Maka terjadi hubungan berikut ' A@ A@ BM 7 9 P B 9 P
AM A%- Seperti diketahui B %- tidak lain adalah tingkat upah ! #7 8$ dan TK Q * adalah PM %- #7 MP > $ sehingga ! 7 PM %- #87MP>$ atau bahwa tingkat upah sama dengan nilai rupiah produk marginal. Sudut pandang ini, didasarkan atas kepentingan perusahaan yang melihat upah dari sisi biaya. )ari kacamata tenaga kerja upah dianggap sebagai sumber penghasilan pokok atau disebut human income. Sebagai sumber pendapatan, tenaga kerja ingin agar upah mencukupi. +da dua hal penting dalam kaitannya dengan pembahasan sekarang ini. Pertama tingkat upah perlu mencukupi kebutuhan dan yang kedua tingginya diinginkan agar sesuai dengan harapan ekonomis. -ebutuhan hidup seseorang mencakup kebutuhan seluruh anggota rumah tangganya yang intinya terdiri atas istri dan anak=anaknya. 1elas sangatlah sulit agar dapat dikatakan benar=benar memenuhi kebutuhan. -riteria kebutuhan dasar #basic needs$ pun masih sangat relati0 dan dengan sendirinya ber.ariasi. )alam hal ini, 0aktor sosial budaya mempunyai peranan yang besar. 64 Caktor yang menjadi pertimbangan bagi pemasok tenaga kerja lebih bersi0at ekonomis, yaitu bahwa upah harus sepadan dengan pengeluaran in.estasi untuk membentuk modal insani untuk meraih sesuatu pekerjaan berupa keahlian, keterampilan atau pengetahuan tertentu. Bekal tersebut diperoleh melalui pendidikan, latihan atau pengalaman kerja yang harus dibayar biayanya. Semua pengeluaran untuk memperoleh bekal tersebur harus dapat ditebus kembali melalui aliran pendapatan selama menjabat pekerjaan tersebut. Bila akumulasi aturan pendapatan dengan memperhitungkan tingkat bunga # dan tingkat in0lasi $ yang berlaku melebihi jumlah pengeluaran in.estasinya, maka orang tersebut akan merasa untung. Sebaliknya, bila aliran pendapatan berjumlah kurang dari in.estasi dia akan merugi. )alam hal pertama dia akan menerima pekerjaan yang menjanjikan aliran pendapatan tersebut dan dalam hal kedua dia akan enggan untuk menerimanya. Bila upah kita sebut sebagai return #9$ dan in.estasi sebagai biaya #B$ sedangkan tingkat bunga adalah & dan untuk sementara tingkat bunga sudah dianggap mewakili tingkat in0lasi, maka pertimbangan untuk bersedia menerima atau enggan menerima pekerjaan didasarkan atas hubungan berikut ini '
k !g " o # 17 i $ t 7 D
# $ 1 # & B i $ g ?ubungan tersebut kita baca sebagai berikut. 4ilai sekarang dari in.estasi yang lalu #B o $ sama dengan nilai dari aliran pendapatan upah yang akan diterimanya. Bila ruas kanan sama atau lebih besar daripada ruas kiri orang tersebut akan bersedia menerima pekerjaan dengan upah 9 tersebut. Bila lebih kecil dia akan enggan menerimanya. )i sini digunakan kata enggan karena Ekonomi Sumberdaya Manusia 65 seringkali dalam hal terakhir ini dia terpaksa menerima meskipun dengan rasa enggan. Bila kita kaitkan dengan masalah penentuan tingkat upah yang wajar, maka hubungan tersebut di atas kita baca sebagai upah #9$ sedemikian rupa sehingga pemasok tenaga kerja bersedia menerimanya. Bila 9 sudah ditemukan, tingkat upah ! dengan mudah dapat dihitung tergantung pada satuan hitungnya, menurut waktu, produk ataupun borongan. Produkti.itas dilihat dari pemasok tenaga kerja dapat dengan mudah membagi pendapatan upah 9 dengan pengeluaran in.estasi B o yang kita beri nama lain rate of return #r$. 9 r 7 B o -etidaksamaan * kesamaan tersebut di muka dijamin bila r 7 E i. Bila F tingkat upahG atau rate of return lebih besar dari tingkat biaya bunga, orang tersebut akan menerima pekerjaan yang menjanjikan tingkat upah tersebut, sekali lagi r dan & dapat kita lihat dalam pengertian inreal terus, yaitu kita koreksi dengan tingkat in0lasi. !. "truktur Upah Ekternal )i muka sudah dinyatakan bahwa tingkat upah tidak naik, tetapi sangat beragam. Berbagai tingkat upah tersebut berkaitan dalam suatu struktur tertentu. !.#. "ektoral Struktur upah sektoral mendasarkan diri pada kenyataan bahwa kemampuan satu sektor berbeda dengan sektor lain. Sektor pertanian misalnya 66 pada umumnya cenderung menawarkan tingkat upah yang lebih rendah daripada sektor yang lebih membutuhkan keterampilan atau kemampuan. Bank swasta apalagi asing cenderung memberikan tingkat upah yang lebih tinggi daripada bank milik pemerintah yang bergerak di sektor pertanian rakyat. Perbedaan karena alasan kemampuan ini tidak dapat dihilangkan. -emampuan 0inansial perusahaan ditopang oleh nilai produksi di pasar. 4ilai penjualan produksi di pasar tergantung kekuatan permintaan dan penawaran. )i0orum ini, produkti.itas menjadi agak kurang rele.an. Perbedaan tersebut dapat di ilustrasikan dalam gambar berikut. 4PM H 4PM y
+
! a
! b B
<
PM + 7 PM B %- di sekitar H dan y " + di I B di J :ambar 1/. Struktur upah sektoral !ntuk memurnikan peranan sektor, kita asumsikan bahwa + dan B dipekerjakan dalam skala masuk %- yang dipergunakan oleh kedua perusahaan tersebut, sehingga tingkat produkti.itasnya juga sama, yaitu setinggi <. 4amun, Ekonomi Sumberdaya Manusia 6/ produk marginal untuk jenis barang sektor I dihargai lebih tinggi di pasar daripada untuk jenis barang sektor J, sehingga perusahaan dimana + bekerja mampu membayar upah setinggi ! a yang lebih tinggi daripada yang dibayarkan oleh perusahaan dimana B bekerja yaitu setinggi ! b. )alam bahasa sehari=hari sektor I tergolong basah dan sektor J kering. !.$. Jeni Ja%atan !pah mungkin juga berbeda karena perbedaan jenis jabatan. )alam batas= batas tertentu jenis=jenis jabatan sudah mencerminkan jenjang organisatoris atau keterampilan. 1enis jabatan merupakan simbul dari berbagai 0aktor misalnya isi jabatan, jenis keterampilan menurut isi jabatan, jenjang organisatoris, dan sebagainya. 1adi, perbedaan upah karena jenis jabatan merupakan perbedaan 0ormal. !.&. Geogra'i Perbedaan upah lainnya mungkin disebabkan karena letak geogra0is pekerjaan. -ota besar cenderung memberikan upah yang lebih tinggi daripada kota kecil atau pedesaan. !.(. Ketera)pilan Perbedaan upah yang disebabkan oleh perbedaan keterampilan adalah jenis perbedaan yang paling mudah dipahami. Biasanya jenjang keterampilan sejalan dengan jenjang berat ringannya pekerjaan. !.*. "ek ?anya karena perbedaan seks, seringkali upah golongan wanita lebih rendah daripada apa yang diterima laki=laki, ceteris paribus. 68 !.+. Ra Meskipun menurut hukum 0ormal perbedaan upah karena ras tidak boleh terjadi, namun kenyataannya perbedaan itu ada. ?al ini mungkin karena produk kebudayaan masa lalu, sehingga terjadi stereo type tenaga menurut ras atau daerah asal. !.,. Lain-Lain .aktor )a0tar penyebab perbedaan ini mungkin dapat diperpanjang dengan memasukkan 0aktor=0aktor lain, seperti masa hubungan kerja. &katan kerja yang lebih panjang cenderung menawarkan upahyang lebih rendah daripada yang bersi0at pendek. /. "truktur Upah 0nternal )alam sebuah organisasi biasanya terdapat struktur upah yang teratur. -riterianya didasarkan atas isi jabatan. Makin berat tanggung jawab pekerjaan makin tinggi upahnya. Struktur pengupahan semacam ini mengikuti pada struktur organisasi yang menjadi wadahnya. E. /ina)ika Pengupahan Struktur upah bersi0at dinamis. Beberapa penyebab dinamiknya adalah sebagai berikut ' E.#. Produktivita -arena produkti.itas merupakan sumber yang dapat menambah pendapatan perusahaan, maka bila produkti.itas naik maka upah juga cenderung naik. Produkti.itas berubah karena perbaikan dalam modal tenaga kerja atau karena perubahan teknologi. Ekonomi Sumberdaya Manusia 66 E.$. Bearn1a Pen2ualan Penjualan merupakan sumber pendapatan usaha yang menentukan kemampuan membayar. E.&. La2u 0n'lai Bagi sebuah rumah tangga, daya beli merupakan unsur yang penting dari upah yang diterimanya dan bukan upah nominalnya. "leh karena itu, laju in0lasi yang digunakan untuk mende0lasikan upah nominal menjadi upah riil sangat penting. E.(. "ikap Penguaha -ecepatan perubahan tingkat upah tergantung sikap pengusaha dalam menghadapi hal=hal yang dapat mengakibatkan upah berubah. Sikap pengusaha dapat dikelompokkan jadi dua, yaitu liberal dan konser.ati0. 1. Sikap Liberal Jang dimaksud dengan sikap liberal adalah sikap yang longgar dalam arti mudah mengiinkan adanya perubahan. Perubahan yang dihadapi biasanya merupakan kenaikan. ?al=hal yang menyebabkan terbentuknya liberal, antara lain berikut ini. #i$ !endahnya proporsi biaya tenaga ker#a terhadap biaya total. -enaikan yang cukup besar pada upah hanya akan membawa dampak kecil pada biaya total. +kibatnya juga tidak begitu mendesak untuk segera menaikkan harga komoditas yang dijual. "leh karena itu, sikap ini mudah ditemui di perusahaan yang menggunakan teknik produksi padat modal. %itik gulung tikar atau titik mati K hidup perusahaan masih belum tersebut, 70 sehingga perusahaan belum segera mengambil sikap keras terhadap kenaikan upah. #ii$ Elastisitas permintaan komoditi di pasar. )alam situasi pasar input dimana elastisitas harganya rendah, maka misalkan pada akhirnya bila situasi menghendaki bahwa beban kenaikan upah harus digeser ke konsumen dalam bentuk kenaikan harga maka kenaikan harga ini tidak akan banyak mempengaruhi kuantitas yang dibeli konsumen. Bahkan secara teoritis pendapatan usaha justru naik dalam situasi seperti ini. )alam hal seperti ini, maka pengusaha sudah tentu tidak ragu=ragu lagi bila harus menaikan tingkat upah. 2. Sikap konservatif Sikap konser.ati0 diartikan sebagai sikap hati=hati. +da beberapa alasan khusus dalam menghadapi kemungkinan kenaikan tingkat upah, antara lain sebagai berikut. #i$ Tingginya proporsi biaya tenaga ker#a relatif terhdap biaya total. -ebalikan dari kasus dimuka, maka bila biaya tenaga kerja sangat dominan dalam struktur biaya perusahaan mengambil sikap sangat hati= hati dalam menghadapi kenaikan upah. ?al ini disebabkan karena setiap perubahan sedikit saja pada upah membawa dampak yang besar bagi biaya total sehingga pengusaha didorong untuk menaikkan harga. )ampak eksternal inilah yang perlu segera diperhitungkan matang=matang sebelum meluluskan kenaikan upah. #ii$ Elastisitas permintaan komoditas di pasar . Ekonomi Sumberdaya Manusia /1 Bila struktur pasar komoditas elastis terhadap perubahan harga, maka pengusaha juga cenderung hati=hati. -enaikan upah dapat menaikkan biaya total yang pada gilirannya mungkin dapat memaksa perusahaan untuk mengambil pilihan untuk menaikkan harga. Bila hal ini yang terjadi, maka kenaikan harga akan menurunkan pendapatan karena besarnya penurunan kuantitas yang dibeli konsumen. )alam situasi seperti ini pengusaha akan berada pada posisi terjepit. Pada suatu sisi harus menghadapi kenaikan harga biaya dan pada sisi lain harus menghadapi kenyataan turunnya pendapatan. -eadaan terpojok ini menyebabkan perusahaan segera memasang kuda=kuda dalam menghadapi masalah tuntutan kenaikan upah. E.*. 0ntituional Peranan serikat pekerja dalam meningkatkan dinamika tingkat upah tidak segera seperti yang biasa orang gambarkan sebelumnya. !ndang=undang mengharuskan perusahaan besar untuk mengadakan kesepakatan kerja sama dengan serikat pekerja yang memang diinginkan oleh anggota=anggotanya. "leh karena itu, dalam perusahaan Kperusahaan di mana sudah ada serikat kerja, tingkat upahnya diharapkan lebih dinamis mengikuti perkembangan daripada perusahaan tanpa serikat pekerja. )alam kelompok kedua ini, tidak ada lembaga yang memandu pekerja dalam memperjuangkan tingkat upahnya sehingga secara teoritis mereka akan ketinggalan rekan=rekannya berorganisasi. +kan tetapi, seorang peneliti bidang ketenagakerjaan, +lbert 9ees, menunjukkan bahwa dugaan tersebut tidak selalu terbukti. 1ustru karena terikat dalam perjanjian kerja yang biasanya berkisar antara 3=5 tahun, tingkat upah pada 72 perusahaan yang sudah ada serikat pekerjaannya menjadi kurang 0leksibel dan kalah dinamis dengan perusahaan tanpa serikat kerja. )i sektor pemerintah, pemerintah sebagai FmajikanG sangat dominan. Biasanya sektor ini juga kurang 0leksibel sehingga pengupahan di sektor swasta lebih cepat dapat menyesuaikan dengan perkembangan kebutuhan daripada di sektor pemerintah. R0NGKA"AN 1. Penetapan upah yang wajar berbeda=beda menurut beberapa konsep. %etapi secara umum, tingkat upah yang terjadi adalah karena hasil bekerjanya permintaan dan penawaran dan tingkat upah tidak akan beranjak dari tingkatnya semula. 2. )alam menentukan upah, produkti.itas merupakan acuan pokok bagi pihak perusahaan. 3. Berbagai tingkatan upah tenaga kerja berkaitan dengan suatu struktur eksternal dan internal. Struktur eksternal yang mempengaruhi tingkat upah antara lain sektoral, jenis jabatan, geogra0is, keterampilan, seks, ras dan 0aktor lainnya. Sedangkan struktur upah internal didasarkan pada struktur organisasi yang teratur dan kriterianya didasarkan atas isi jabatan. ;. Struktur upah tenaga kerja bersi0at dinamis yang antara lain disebabkan oleh produkti.itas, besarnya penjualan, laju in0lasi, sikap pengusaha dalam menghadapi hal=hal yang dapat mengakibatkan upah berubah, dan institusional. LAT0HAN Ekonomi Sumberdaya Manusia /3 1. Pengertian tingkat upah yang wajar berbeda=beda menurut beberapa konsep. 1elaskan konsep tersebut menurut Malthus dan 1ohn Stuart Mills. 2. %ingkatan upah tenaga kerja berkaitan dengan struktur eksternal dan internal. 1elaskan apa saja yang termasuk dalam struktur eksternal dan internal tersebut. 3. Struktur upah tenaga kerja bersi0at dinamis yang antara lain dipengaruhi oleh sikap pengusaha dalam menghadapi hal=hal yang dapat mengakibatkan upah berubah. 1elaskan mengenai hal tersebut. /A.TAR PU"TAKA Mulyadi S., 2552. (konomi Sumberdaya Manusia dalam Perspekti0 Pembangunan. )i.isi Perguruan %inggi P% 9aja :ra0indo Persada. 1akarta. Soekidjo 4otoatmodjo, Pro0, )9., 2553. Pengembangan Sumberdaya Manusia. P%. 9ineka <ipta. 1akarta