Anda di halaman 1dari 14

THYROID

Jefri Unggul Prabowo


Puguh Sihwidijono

BAGIAN BEDAH FK UNDIP RUMAH SAKIT DOKTER KARIADI SEMARANG


STASE BEDAH ONKOLOGI TAHAP I
SEPTEMBER 2007

I.

EMBRIOLOGI KELENJAR THYROID


Kelenjar thyroid berasal dari proliferasi atau evaginasi dasar

Pharyngel Gut diantara tuberkulum impar dan copula yang pada


dewasa ditandai dengan adanya Foramen coecum.
Dimulai dengan pembentukan ductus thyreoglosus, ductus ini
tumbuh kearah ventral diantara arcus brachialis I dan II. Kemudian
setinggi tulang trachea II timbul kearah lateral kanan dan kiri
membentuk lobus.
Dengan memahami lintasan pertumbuhan kelenjar thyroid bisa
dimengerti adanya anomali :
a. Ductus thyreoglossus persistens
b. Lobus pyramidalis
c. Isthmus yang tinggi atau rendah
d. Tidak tumbuhnya satu lobus
e. Thyroid abberans

II. ANATOMI THYROID


Kelenjar thyroid merupakan kelenjar yang memiliki 2 buah lobus
yang
terletak disebelah lateral dan trachea pada leher bagian bawah,
sedangkan bagian anterior dari kedua lobus tersebut dihubungkan oleh
jaringan yang disebut isthmus yaitu jaringan thyroid yang menyilang

trachea setinggi kartilago trachea II IV. Kelenjar ini berwarna coklat


muda dengan berat 15 20 gram.
Kelenjar ini meluas dari anulus trachealis ( Cervical V VI), keatas
lobusnya menutupi sisi kartilago thyroid. Dibungkus oleh fascia
pretrachealis yang melekat pada arcus cartilagenous cricoidea dan
linea obliqua cartilago thyroid. Oleh karena itu kelenjar ini selalu
mengikuti gerakan laryng.
Lobus kelenjar thyroid berbentuk conus. Puncaknya bisa sampai
linea oblique. Basisnya setinggi annulus trachealis IV V atau
vertebrae thoracal I.
Apex lobus thyroid melekat pada cartilage thyroid dengan perantaraan
ligamentum suspensorium Glandulae thyroidea, dimana ligamentum
ini

merupakan

pemadatan

Fascia

visceralis

Colli

Fascia

pre

trachealis).
Fascia ini pada margo posterior membelah menjadi 2 lembar.
Lembar pertama menyelubungi seluruh permukaan medial kelenjar
dan tepat diatas isthmus akan menebal menjadi ligamentum yang
disebut ligamentum lateralis glandulae thyroidea atau ligamentum
berry. Ligamentum ini melekatkan kelenjar thyroid dengan trachea dan
rawan cricoid.
Lembar

kedua

yang

kearah

dorsal

akan

membungkus

oesophagus dan pharynk. Dengan adanya kedua ligamentum tersebut


menyebabkan :
1. kelenjar thyroid bergerak keatas pada saat proses menelan
2. akan memperkuat fascia/ kapsul bagian depan, oleh karena itu
pembesaran kelenjar thyroid akan mudah kearah dorsal dan
lateral.
Fascia medialis dari lobus thyroid akan berhadapan dengan larynx,
pharyng, trachea, oesophagus, juga dengan ramus externus nervus
laryngeus superior. Saraf ini akan mensyarafi otot crycothyroidea.
Kerusakan dari ramus externus ramus ini biasanya terjadi saat ligasi
arteri thyroidea superior yang menyebabkan suara menjadi monoton/

tidak dapat mengikuti titi nada dan akan bergetar. Pada apex kelenjar
yang letaknya tinggi, ligasi arteri thyroid superior akan sering
mencederai ramus internus nervus laryngeus superior. Saraf ini
mensyarafi laryng bagian atas sehingga dengan rusaknya saraf ini
orang akan mudah tersedak.
Pada sulcus tracheo oesophageal akan berjalan nervus recurent
laryngeus, dimana nervus ini sebagian menembus laryng dibagian
dorsal dari articulatio chricothyroidea. Kerusakan terjadi sering pada
saat ligasi arteri thyroidea inferior, hal ini akan menimbulkan
kelumpuhan

otot

cricoarythenoideus

tertutupnya rimaglottidis.

posterior

dengan

akibat

Bagian anterior berbatasan dengan musculus sternothyroid dan


sternohyoid ( strep muscles ), bagian lateral berbatas dengan
musculus omohyoid dan sternocleido mastoideous. Facies medialis
berbatasan

dengan

trachea

dan

oesophagus,

nervus

recurens

laryngeus terletak diantaranya. Sebelah cranial berbatas dengan


tulang rawan tiroid dan cricoid, musculus constrictor phyaringis
inferior, musculus cricothyroid. Facies posterior berbatas dengan otot
prevertebral (m.longus colli) dan menutupi bagian medial vagina
carotica. Isthmus terletak setinggi annulus trachealis II IV,tertutup
oleh kulit dan fascia di linea mediana.
VASKULARISASI :
1. Arteria :
-

arteri thyroidea superior cabang dari arteri carotis externa.

arteri thyroigea inferior cabang dari subclavia

arteri thyroidea ima cabang dari arcus aorta / a. Brachio


cephalica

1. Arteri thyroidea superior


Cabang dari arteri carots externa dan memberi darah sebagian
besar ( 15-20%) . sebelum mencapai kelenjar thyroid arteri ini
bercabang dua menjadi ramus anterior dan ramus posterior yang
akan beranastomose dengan cabang arteri thyroidea inferior.
2. Arteri thyroidea inferior
Lanjutan dari trunkus tyrocervicalis yang berasal dari arteri
subclavia , dan memberikan darah paling banyak yait 76 78 % .
Tepat dikutub caudal tyroid, arteri akan bercabang dua yaitu

ramus anterior dan posterior yang beranastomose dengan


cabang arteri tyroidea superior.
3. Arteri tyroidea ima
Berjalan kearah isthmus thyroid , merupakan cabang dari arcus
aorta atau arteri brachiosefalika dan memberi darah 1 2 %.
Arteri Ima tidak selalu ada pada kelenjar thyroid.

2. Vena
Pleksus

venosus

terletak

di

profunda

capsula

interna

( pemadatan fascia colli superfisialis) menuju vena Thyroidea superior,


vena thyroidea media dan vena thyroidea inferior.
Drainase vena dari thyroid berawal dari pleksus venosus yang
kemudian bergabung menjadi 3 percabangan yaitu vena thyroidea
superior yang menuju ke vena jugularis interna atau vena fasialis. Vena
thyroidea media menuju vena jugularis interna. Bena thyroidea inferior
menuju ke vena brachiocepalica.

INERVASI :
-

serat simpatis berasal dari ganglion cervicalis superior dan


media

serat parasimpatis berasal dari nervus vagus

Nervus laryngeus superior :


Perjalanan nervus laryngeus superior yang merupakan nervus
vagus keluar dari ganglion inferior nervus vagus pada bagian trigonum
caroticum. Nervus laryngeus superior kemudian turun pada sisi faring,
mula-mula dibelakang dari arteri karotis interna kemudian akan
membelok kesebelah medial dari arteri carotis interna.

Setinggi cornu mayus os hyoid, nervus laryngeus superior bercabang


menjadi 2
( ramus internus dan ramus externus n. Laryngeus ssuperior )
1. Ramus internus :
a. Sensorik : Mukosa laryng sampai superior plika vokalis
b. Otonom (parasimpatis) : mempersarafi kelenjar
Ramus internus akan turun pada dinding lateral faring bersama
arteri laryngea superior , menembus membrana throhyoidea,
bercabang menjadi 2 lagi :
1. Ramus superior rami internus nervus laryngeus superior
mensarafi mukosa, epiglotis,valleculla, dan vestibulum laryng.
2. Ramus inferior rami internus nervus laryngeus superior
plika aryepiglotika dan mukosa bagian dorsal.
2.Ramus externus :
Turun bersama arteri throidea superior sebelah dalam musculus
sternocledomastoideus kemudian menembus musculus constrictor
pharyngeus inferior menuju musculus cricothyroideus.
ALIRAN LYMPHE
Tyroid mempunyai jaringan saluran limfe yang menuju ke
kelenjar limfe didaerah laring diatas isthmus (delphian node). Kelenjar
limfe pada trachea dekat nervus recurrens laryngeus, kelenjar lymphe

bagian depan trachea, dari kelenjar-kelenjar tersebut bergabung,


alirannya diteruskan ke kelenjar limfe rantai jugular (jugular chain).
-

Setengah bagian atas melalui 2 jalur :


1. median

dan

isthmus

menuju

noduli-noduli

limpaticus

prelaryngeal
2. lateral dan isthmus menuju jalur arteri thyroidea superior
Kemudian keduanya menuju noduli-noduli limpatici cervicalis
profunda
-

Setengah bagian bawah :


1. noduli-noduli limpaticus pretrachealis
2. noduli-noduli limpaticus retrosternal
3. noduli-noduli limpaticus cervicalis profunda

Level Kelenjar getah bening leher (menurut

P. Delaere MD, PhD-

Clinical examination of the head and neck) :


Level I : Berisi kelenjar getah bening submental dan submandibular
Level II : Dari level bawah os hyoid ke dasar tengkorak
Level III: Dari level bawah os hyoid sampai membran krikotiroidea
Level IV: Dari membrana krikotiroid ke bawah sampai klavikula
Level

V:Trigonum

posterior

dengan

batas

depan

m.

sternokleidomastoideus. Batas belakang m. trapezius batas


bawah klavikula
Level VI: Kelanjutan dari kompartemen sentral leher (os hyoid
suprasternal)
Level VII:Dari jugulum sampai tepi atas mediastinum

III.

FISIOLOGI THYROID
F ungsi kelenjar thyroid yang utama adalah memproduksi
hormon

tiroksin

yang

berperan

dalam

pertumbuhan

serta

metabolisme. Mekanisme pengaturannya dipacu dan direm oleh


Thyroid Stimulating Hormon (TSH) yang diproduksi kelenjar
hipofise anterior ( Thyrotropin Hormon), dan dengan sistem
autoregulasi dalam kelenjar thyroid sendiri.

Hormon produk

kelenjar thyroid merupakan iodinated asam amino, tiroksin (T4)


dan 3,5,3-triiodotironin (T3) dalam kelenjar tiroid terikat oleh
tiroglobulin (Tg) dalam koloid asini, sedang di perifer / peredaran
darah, terikat oleh protein lainnya, hormon tiroksin yang aktif
hanyalah yang bebas sehingga bisa menembus dinding sel untuk
menginduksi

konsumsi

oksigen,

terutama metabolisme karbohidrat.

meningkatkan

metabolisme

Yodium

sangat

esensial

dalam

pembentukan

hormon

tiroksin, kebutuhan yodium pada orang dewasa normal sekitar 50


100 mg. Sintesa hormon tiroksin ini sangar kompleks, mulai dari
dalam sistem gastrointestinal masuk ke dalam sirkulasi dengan
suatu proses transport aktif (pompa yodium) yang didukung oleh
NaK-ATPase, sehingga bisa memasukkan yodium ke dalam
sirkulasi darah yang sebetulnya beda gradient 20:1 atau lebih,
bahkan pada penderita Gravess Dissease gradient ini bisa
mencapai 500:1.
Pembentukan hormon tiroksin ini melalui beberapa langkah
antara lain adalah :
1. Trapping , mengambil yodium kelenjar thyroid
2. Oksidasi . yodium mengambil yodida
3. Pengikatan Yodium oleh asam amino precursor menjadi3monoioditirosine (MIT) dan 3-5-diioditirosine(DIT)
4. Coupling, penggabungan kedua bentuk iodotirosine yang
masih

inaktif,

menjadi

bentuk

triiodotironin(T3) dan tiroksin(T4)


5. Penimbunan, pembentukan koloid
6. Deyodinisasi
7. Proteolisis dan sekresi hormon

aktif

iodotironin,

yaitu

Efek Hormon thyroid :


Meningkatkan metabolisme seluruh sel tubuh
Memacu kecepatan metabolisme karbohidrat
Memacu penggunaan makanan untuk energi
Memacu sintesis dan katabolisme protein
Memacu kecepatan pertumbuhan

Anda mungkin juga menyukai