Anda di halaman 1dari 6

INFLASI DI INDONESIA

Disusun Oleh :
Josephine
23212969
1EB03
Fakultas/Jurusan : Ekonomi/ S1 Akuntansi
Mata Kuliah : Perekonomian Indonesia
Universitas Gunadarma
2012/2013
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat allah SWT atas segala Rahmat, Hikmat dan karunia-Nya sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah dasar pemasaran. Adapun tema dari makalah ini adalah Perekonomian Indonesia,
penulisan makalah ini dibuat untuk memenuhi kelengkapan tugas softskill perekonomian Indonesia.
Makalah yang disusun untuk mempelajari lebih detail mengenai masalah dalam perekonomian Indonesia yang
khususnya mengenai infasi.
Penulis berharap Makalah ini dapat membantu rekan-rekan dalam menambah wawasan ilmu pengetahuan mengenai
peluang bisnis, untuk itu kritik dan saran sangat diharapkan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan di masa
depan.
Depok,08 Juni 2013
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Perumusan Masalah
1.3 Tujuan Pembahasan
BAB II. PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Infasi
2.2 Macam-Macam Infasi
2.3 Pembagian Tipe Golongan dalam Infasi
2.4 Efek yang di Timbulkan Infasi
2.5 Efek Infasi dalam Perkembangan Ekonomi dan Kemakmuran Indonesia
BAB III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pemerintah adalah sebagai kepala suatu perekonomian yang mengatur dan menjalankan perekonomian di Indonesia.
Tentu saja dalam mengaturnya pemerintah mengalami kesulitan dimana untuk mencapai tujuan yang memuaskan.
Salah satu kesulitan yang terus menerus mendapat perhatian pemerintah adalah masalah infasi. Tujuan jangka
panjang pemerintah adalah menjaga agar tingkat infasi yang berlaku berada pada tingkat yang sangat rendah.
Tingkat infasi nol persen bukanlah tujuan utama kebijakan pemerintah karena ia adalah sukar untuk dicapai. Yang
paling penting untuk diusahakan adalah menjaga agar tingkat infasi tetap rendah.
Adakalanya tingkat infasi meningkat dengan tiba-tiba atau wujud sebagai akibat suatu peristiwa tertentu yang berlaku
di luar ekspektasi pemerintah yang sangat besar atau ketidakstabilan politik. Menghadapi masalah infasi yang
bertambah cepat ini pemerintah akan menyusun langkah-langkah yang bertujuan agar kestabilan harga-harga dapat
diwujudkan kembali.
1.2 Perumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan infasi ?
2. Apa macam-macam infasi ?
3. Apa golongan-golongan dalam infasi ?
4. Apa efek yang timbulkan dari infasi ?
5. Apa dampak infasi dalam perekonomian Indonesia dan kemakmuran masyarakat ?
1.3 Tujuan Pembahasan
1. Agar mengetahui pengertian dari infasi.
2. Agar mengetahui macam-macam dari infasi.
3. Agar mengetahui pembagian golongan-golongan dalam infasi.
4. Agar mengetahui efek yang ditimbulkan dari infasi.
5. Agar mengetahui efek infasi dalam perkembangan ekonomi dan kemakmuran Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Infasi
Dalam ilmu ekonomi, infasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus
berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor yaitu, konsumsi masyarakat yang
meningkat, berlebihannya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga
akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang. Dengan kata lain, infasi juga merupakan proses menurunnya nilai
mata uang secara terus-menerus.
Infasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang dianggap
tinggi belum tentu menunjukan infasi. Infasi adalah indikator untuk melihat tingkat perubahan, dan dianggap terjadi
jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menurus dan saling mempengaruhi.
2.2 Macam-Macam Infasi
2.2.1 Infasi Tarikan Permintaan
Infasi ini biasanya terjadi pada masa perekonomian berkembang dengan pesat. Kesempatan kerja yang tinggi
menciptakan tingkat pendapatan yang tinggi dan selanjutnya menimbulkan pengeluaran yang melebihi kemampuan
ekonomi mengeluarkan barang dan jasa. Pengeluaran yang melebihi ini akan menimbulkan infasi.
Disamping dalam masa perekonomian berkembang pesat, infasi tarikan permintaan juga dapat berlaku pada masa
perang atau ketidakstabilan politik terus-menerus. Dalam masa seperti ini pemerintah berbelanja jauh melebihi pajak
yang dipungutnya. Untuk membiayai kelebihan pengeluaran tersebut pemerintah terpaksa mencetak uang atau
meminjam dari bank sentral. Pengeluaran pemerintah yang berlebihan tersebut menyebabkan permintaan agregat
akan melebihi kemampuan ekonomi tersebut menyediakan barang dan jasa. Maka keadaan ini akan mewujudkan
infasi.
2.2.2 Infasi Desakan Biaya
Infasi ini berlaku dalam masa perekonomian berkembang dengan pesat ketika tingkat pengangguran adalah sangat
rendah. Apabila perusahaan-perusahaan masih menghadapi permintaan yang bertambah, mereka akan berusaha
menaikkan produksi dengan cara memberikan gaji dan upah yang lebih tinggi kepada pekerjanya dan mencari
pekerja baru dengan tawaran pembayaran yang lebih tinggi ini. Langkah ini mengakibatkan biaya produksi
meningkat, yang akhirnya akan menyebabkan kenaikan harga-harga berbagai barang.
2.2.3 Infasi Diimpor
Infasi dapat juga bersumber dari kenaikan harga-harga barang yang diimpor. Infasi ini akan wujud apabila barang-
barang impor yang mengalami kenaikan harga mempunyai peranan yang penting dalam kegiatan pengeluaran
perusahaan-perusahaan. Satu contoh yang nyata dalam hal ini adalah efek kenaikan harga minyak dalam tahun
1970-an kepada perekonomian negara-negara barat dan negara-negara pengimpor minyak lainnya. Minyak penting
artinya dalam proses produksi barang-barang industri. Maka kenaikan harga minyak tersebut menaikkan biaya
produksi, dan kenaikan biaya produksi mengakibatkan kenaikan harga-harga. Kenaikan harga minyak yang tinggi
pada tahun 1970-an ( yaitu dari US$3.00 pada tahun 1973 menjadi US$12.00 pada tahun 1974 dan menjadi
US$30.00 pada tahun 1979) menyebabkan masalah stagfasi yaitu infasi ketika pengangguran adalah tinggi, di
berbagai negara.
Dengan demikian stagfasi menggambarkan keadaan di mana kegiatan ekonomi semakin menurun, pengangguran
semakin tinggi dan pada waktu yang sama proses kenaikan harga-harga semakin bertambah cepat.
2.3 Pembagian Tipe Golongan dalam Infasi
Berdasarkan asalnya, infasi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu infasi yang berasal dari dalam negeri dan infasi
yang berasal dari luar negeri. Infasi berasal dari dalam negeri misalnya terjadi akibat terjadinya defsit anggaran
belanja yang dibiayai dengan cara mencetak uang baru dan gagalnya pasar yang berakibat harga bahan makanan
menjadi mahal. Sementara itu, infasi dari luar negeri adalah infasi yang terjadi sebagai akibat naiknya harga
barang impor. Hal ini bisa terjadi akibat biaya produksi barang di luar negeri tinggi atau adanya kenaikan tarif impor
barang.
Infasi juga dapat dibagi berdasarkan besarnya cakupan pengaruh terhadap harga. Jika kenaikan harga yang terjadi
hanya berkaitan dengan satu atau dua barang tertentu, infasi itu disebut infasi tertutup (Closed Infation). Namun,
apabila kenaikan harga terjadi pada semua barang secara umum, maka infasi itu disebut sebagai infasi
terbuka (Open Infation). Sedangkan apabila serangan infasi demikian hebatnya sehingga setiap saat harga-harga
terus berubah dan meningkat sehingga orang tidak dapat menahan uang lebih lama disebabkan nilai uang terus
merosot disebut infasi yang tidak terkendali (Hiperinfasi).
Berdasarkan keparahannya infasi juga dapat dibedakan :
1. Infasi ringan (kurang dari 10% / tahun)
2. Infasi sedang (antara 10% sampai 30% / tahun)
3. Infasi berat (antara 30% sampai 100% / tahun)
4. Hiperinfasi (lebih dari 100% / tahun)
2.4 Efek yang di Timbulkan Infasi
Infasi memiliki dampak positif dan dampak negatif- tergantung parah atau tidaknya infasi. Apabila infasi itu ringan,
justru mempunyai pengaruh yang positif dalam arti dapat mendorong perekonomian lebih baik, yaitu meningkatkan
pendapatan nasional dan membuat orang bergairah untuk bekerja, menabung dan mengadakan investasi.
Sebaliknya, dalam masa infasi yang parah, yaitu pada saat terjadi infasi tak terkendali (hiperinfasi), keadaan
perekonomian menjadi kacau dan perekonomian dirasakan lesu.
Orang menjadi tidak bersemangat kerja, menabung, atau mengadakan investasi dan produksi karena harga
meningkat dengan cepat. Para penerima pendapatan tetap seperti pegawai negeri atau karyawan swasta serta
kaum buruh juga akan kewalahan menanggung dan mengimbangi harga sehingga hidup mereka menjadi semakin
merosot dan terpuruk dari waktu ke waktu.
Bagi masyarakat yang memiliki pendapatan tetap, infasi sangat merugikan. Kita ambil contoh seorang pensiunan
pegawai negeri tahun 1990. Pada tahun 1990, uang pensiunnya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, namun
di tahun 2003 -atau tiga belas tahun kemudian, daya beli uangnya mungkin hanya tinggal setengah. Artinya,
uang pensiunnya tidak lagi cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sebaliknya, orang yang mengandalkan
pendapatan berdasarkan keuntungan, seperti misalnya pengusaha, tidak dirugikan dengan adanya infasi. Begitu
juga halnya dengan pegawai yang bekerja di perusahaan dengan gaji mengikuti tingkat infasi.
Infasi juga menyebabkan orang enggan untuk menabung karena nilai mata uang semakin menurun. Memang,
tabungan menghasilkan bunga, namun jika tingkat infasi di atas bunga, nilai uang tetap saja menurun. Bila orang
enggan menabung, dunia usaha dan investasi akan sulit berkembang. Karena, untuk berkembang dunia usaha
membutuhkan dana dari bank yang diperoleh dari tabungan masyarakat.
Bagi orang yang meminjam uang dari bank (debitur), infasi menguntungkan, karena pada saat
pembayaran utang kepada kreditur, nilai uang lebih rendah dibandingkan pada saat meminjam.
Sebaliknya,kreditur atau pihak yang meminjamkan uang akan mengalami kerugian karena nilai uang pengembalian
lebih rendah jika dibandingkan pada saat peminjaman.
Bagi produsen, infasi dapat menguntungkan bila pendapatan yang diperoleh lebih tinggi daripada kenaikan biaya
produksi. Bila hal ini terjadi, produsen akan temenyebabkan naiknya biaya produksi hingga pada akhirnya merugikan
produsen, maka produsen enggan untuk meneruskan produksinya. Produsen bisa menghentikan produksinya untuk
sementara waktu. Bahkan, bila tidak sanggup mengikuti laju infasi, usaha produsen tersebut mungkin akan bangkrut
(biasanya terjadi pada pengusaha kecil).
Secara umum, infasi dapat mengakibatkan berkurangnya investasi di suatu negara, mendorong kenaikan suku
bunga, mendorong penanaman modal yang bersifat spekulatif, kegagalan pelaksanaan pembangunan,
ketidakstabilan ekonomi, defsit neraca pembayaran, dan merosotnya tingkat kehidupan dan
kesejahteraan masyarakat.
2.5 Efek Infasi dalam Perkembangan Ekonomi dan Kemakmuran Indonesia
Infasi yang tinggi tingkatnya tidak akan menggalakkan perkembangan ekonomi. Biaya yang terus menerus
meningkat menyebabkan kegiatan produktif sangat tidak menguntungkan. Maka pemilik modal biasanya lebih suka
menggunakan uangnya untuk tujuan spekulasi. Antara lain tujuan ini dicapai dengan membeli harta-harta tetap
seperti tanah, rumah dan bangunan. Oleh karena pengusaha lebih suka menjalankan kegiatan investasi yang bersifat
seperti ini, investasi produktif akan berkurang dan tingkat kegiatan ekonomi menurun. Sebagai akibatnya lebih
banyak pengangguran akan terwujud.
Kenaikan harga-harga menimbulkan efek yang buruk pula ke atas perdagangan. Kenaikan harga menyebabkan
barang-barang negara itu tidak dapat bersaing di pasaran internasional. Maka ekspor akan menurun. Sebaliknya,
harga-harga produksi dalam negeri yang semakin tinggi sebagai akibat infasi menyebabkan barang-barang impor
menjadi lebih murah. Maka lebih banyak impor akan dilakukan. Ekspor yang menurun dan diikuti pula oleh impor
yang bertambah menyebabkan ketidakseimbangan dalam aliran mata uang asing. Kedudukan neraca pembayaran
akan memburuk.
Disamping menimbulkan efek buruk atas kegiatan ekonomi negara, infasi juga akan menimbulkan efek-efek terhadap
individu dan masyarakat yaitu :
- Infasi akan menurunkan pendapat riil orang-orang yang berpendapatan tetap. Pada umumnya kenaikan upah
tidaklah secepat kenaikan harga-harga. Maka infasi akan menurunkan upah riil individu-individu yang berpendapatan
tetap.
- Infasi akan mengurangi nilai kekayaan yang berbentuk uang. Sebagian kekayaan masyarakat disimpan dalam
bentuk uang. Simpanan di bank, simpanan tunai, dan simpanan dalm institusi-institusi keuangan lain merupakan
simpanan keuangan. Nilai riilnya akan menurun apabila infasi berlaku.
- Memperburuk pembagian kekayaan. Telah ditunjukkan bahwa penerima pendapatan tetap akan menghadapi
kemerosotan dalam nilai riil pendapatannya, dan pemilik kekayaan bersifat keuangan mengalami penurunan dalam
nilai riil kekayaannya. Akan tetapi pemilik harta-harta tetap (tanah, bangunan, dan rumah) dapat mempertahankan
atau menambah nilai riil kekayaannya. Juga sebagian penjual/ pedagang dapat mempertahankan nilai riil
pendapatannya. Dengan demikian infasi menyebabkan pembagian pendapatan di antara golongan berpendapatan
tetap dengan pemilik-pemilik harta tetap dan penjual/ pedagang akan menjadi semakin merata.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Infasi adalah sebuah masalah yang menjadi salah satu sorotan pemerintah , infasi ini menjadi suatu kesulitan dalam
memajukan perekonomian Indonesia. Infasi ini diartikan sebagai suatu proses dari suatu peristiwa meningkatnya
harga-harga secara umum secara terus-menerus. Infasi ini berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat
disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya konsumsi masyarakat Indonesia yang selalu meningkat, berlebihannya
likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya
ketidaklancaran distribusi suatu barang. Dengan kata lain infasi ini juga merupakan proses menurunnya nilai suatu
mata uang secara terus-menerus.
Dan juga infasi ini adalah sebuah indikator untuk melihat tingkat perubahan, dan dianggap terjadi jika proses
kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus dan saling mempengaruhi.
3.2 Saran
Untuk mengatasi Infasi, pemerintah harus mempunyai sebuah kebijakan-kebijakan yang mempunyai strategi bagus
untuk mengurangi ataupun menanggulangi masalah infasi ini. Kebijakan tersebut bisa saja dalam kebijkan moneter
ataupun kebijkan fskal. Dan adapun cara untuk mengatasi infasi ini yaitu pemerintah menaikkan suku bunga yang
ada di Bank, lalu menjual surat-surat berharga BI, serta melakukan kebijakan-kebijakan mengenai harga-harga yang
ada di pasaran. Beberapa cara tersebut dibuat untuk membuat masyarakat Indonesia rajin untuk menabung uang
mereka ke Bank dan juga dapat menekan peredaran uang yang ada. Jadi dengan cara seperti tersebut dapat
mengurangi ataupun mengatasi infasi.
DAFTAR PUSTAKA
Sukirno, Sadono.2011.Makroekonomi Teori Pengantar edisi ketiga .Jakarta: PT RajaGrafndo Persada
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Infasi
http://rizkyamandaekonomi.blogspot.com/2011/03/makalah-perekonomian-indonesia_27.html

Anda mungkin juga menyukai