Anda di halaman 1dari 13

Matahari sebagai Sumber Energi

Digunakan untuk memenuhi tugas matakuliah


Fisika Lingkungan



Disusun Oleh:

Iradatul Hasanah (120210102125)


Kelas B




PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2014

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kita meyakini sumber-sumber kehidupan dan berbagai fenomena fisis yang
terjadi di Bumi kita sangat erat kaitannya dengan aktivitas Matahari. Matahari
merupakan suatu bola gas yang pijar dan ternyata tidak berbentuk bulat betul.
Matahari mempunyai fungsi dan manfaat yang sangat penting bagi bumi. Energi
pancaran matahari telah membuat bumi tetap hangat bagi kehidupan, membuat udara
dan air di bumi bersirkulasi, dan banyak hal lainnya.
Matahari juga merupakan sumber energi (sinar panas) terbesar di bumi.
Energi yang terkandung dalam batu bara dan minyak bumi sebenarnya juga berasal
dari matahari. Matahari juga mengontrol stabilitas peredaran bumi yang juga berarti
mengontrol terjadinya siang dan malam, tahun serta mengontrol planet-planet
lainnya. Pemanfaatan sumber energi matahari sudah digunakan orang sejak dahulu.
Panas Matahari biasa digunakan untuk mengeringkan cucian, mengeringkan hasil
bumi, pertanian dan masih banyak lagi.

1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada penulisan paper ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana peran matahari sebagai sumber energi?
2. Bagaimana mekanisme fotosintesis sebagai produsen tingkat I?
3. Apa saja contoh siklus energi dan kekekalan energi?

1.3 Tujuan
Tujuan penulisan paper ini adalah sebagai berikut:
1. Matahari sebagai sumber energi
2. mekanisme fotosintesis sebagai produsen tingkat I
3. contoh siklus energi dan kekekalan energi



PEMBAHASAN

2.1 Matahari sebagai Sumber Energi
Setiap menit Matahari meradiasikan energi sebesar 56 x 1026 kalori. Energi
Matahari persatuan luas yang jatuh pada permukaan bersimetri bola yang memotong
Bumi dengan Matahari terletak di pusatnya, dan jari-jari bola 150 juta kilometer
(jarak rata-rata Bumi Matahari), dapat dihitung seperti berikut.

Energi matahari merupakan energi utama untuk proses-proses yang terjadi di bumi.
Energi matahari sangat membantu berbagai proses fisis dan biologis di bumi, seperti:
- Sumber gerak atmorfer dan laut
- Sumber bahan makanan (proses fotosintesis)
- Sumber bahan bakar dan air melalui formasi awan hujan
- Pengendali iklim bumi
Table 1. menunjukkan berbagai sumber energi bagi bumi. Sumber energi
bulan, kilat, bintang, dan sinar kosmik sangat kecil jika disbanding dengan energi
matahari, sehingga keberadaannya dapat diabaikan. Rentang panjang gelombang
elektromagnetik, mulai gelombang yang memiliki panjang gelombang seperti
panjang gelombang radio dan radio, hingga gelombang yang memiliki panjang
gelombang pendek seperti gelombang mikro, ultraviolet, sinar-X dan sinar gamma.
Manusia di bumi hanya dapat melihat radiasi gelombang dengan panjang gelombang
pada cahaya tampak (visible).

Tabel 1. Sumber energi bagi Bumi dan proporsinya
Radiasi matahari yang kuat seperti sinar ultraviolet, sinar-X, dan sinar gamma
yang menuju bumu diserap oleh molekul-molekul gas nitrogen dan gas oksigen yang
terdapat dalam atmosfer bumi bagian atas. Penyerapan ini menyebabkan molekul-
molekul gas mengalami proses ionisasi, yaitu proses lepasnyan sebagian electron
pada molekul-molekul gas sehingga terbentuk ion-ion positif. Dari proses ini maka
pada lapisan atmosfer bagian atas akan terbentuk lapisan-lapisan yang mengandung
muatan listrik positif. Lapisan atmosfer ini oleh para ahli dinamai ionosfer (lapisan
ion). Dengan demikian lapisan ionosfer ini melindungi bumi dari radiasi mathari yang
berbahaya seperti sinar ultraviolet. Ionosfer juga sangat bermanfaat untuk proses
komunikasi dengan jangkauan jauh di permukaan bumi. Hal ini dimungkinkan karena
informasi yang dibawa oleh gelombang radio medium dapat dipantulkan oleh lapisan
ionosfer kembali ke bumi, dan tidak diteruskan ke ruang angkasa.

2.2 Mekanisme Fotosintesis sebagai Produsen Tingkat 1
Fotosintesis dikenal sebagai suatu proses sintesis makanan yang dimiliki oleh
tumbuhan hijau dan beberapa mikroorganisme fotosintetik. Organisme yang mampu
mensintesis makanannya sendiri disebut sebagai organisme autrotof. Autotrof dalam
rantai makanan menduduki sebagai produsen. Pada prinsinya komponen yang
dibutuhkan dalam reaksi fotosintesis adalah CO
2
yang berasal dari udara dan H
2
O
yang diserap dari dalam tanah. Selain itu sesuai dengan namanya, foto ( cahaya )
reaksi ini membutuhkan cahaya matari sebagai energi dalam pembuatan atau sintesis
produk (senyawa gula dan oksigen). Reaksi fotosintesis dapat diartikan bahwa enam
molekul karobondioksida dan enam molekul air bereaksi dengan bantuan energi
cahaya matahari untuk dirubah menjadi satu molekul glukosa dan enam molekul
oksigen.
6 CO
2
+ 6 H
2
O + E --> C
6
H
12
O
6
+ O
2
, dengan E = energi matahari
Glukosa adalah molekul yang dibentuk sebagai hasil dari proses fotosintesis
yang di dalamnya tersimpan hasil konversi energi cahaya matahari dalam bentuk
ikatan-ikatan kimia penyusun molekul tersebut. Glukosa merupakan senyawa karbon
yang nantinya digunakan bersama elemen-elemen lain di dalam sel untuk membentuk
senyawa kimia lain yang sangat penting bagi organisme tersebut, seperti DNA,
protein, gula dan lemak. Selain itu, organisme dapat memanfaatkan energi kimia yang
tersimpan dalam ikatan kimia di antara atom-atom penyusun glukosa sebagai sumber
energi dalam proses-proses di dalam tubuh.
Fotosintesis memiliki dua macam reaksi, yaitu:
1. Reaksi terang
Pusat reaksi terang pada kloroplast ini terjadi di tilakoid, yaitu struktur cakram yang
terbentuk dari pelipatan membran dalam kloroplas. Membran tilakoid menangkap
energi cahaya dan mengubahnya menjadi energi kimia. Jika ada bertumpuk-tumpuk
tilakoid, maka disebut grana.
Reaksi yang merupakan tahapan awal dari system fotosintesis
Reaksi ini memerlukan bahan utama molekul air (H2O)
Reaksi sangat bergantung kepada ketersediaan energi dari foton / sinar matahari.
Proses diawali dengan penangkapan foton oleh pigmen fotosintetik chlorofil
sebagai antena / akseptor cahaya.
Sinar matahari yang berupa foton yang terbaik adalah sinar merah dan ungu
Pigmen klorofil menyerap lebih banyak cahaya terlihat pada warna ungu (400-
450 nanometer) dan merah (650-700 nanometer) dibandingkan hijau (500-
600 nanometer).
Untuk cahaya hijau (550 nm) akan dipantulkan oleh daun dan ditangkap oleh
mata kita sehingga menimbulkan sensasi bahwa daun berwarna hijau.
Fotosintesis akan menghasilkan lebih banyak energi pada gelombang cahaya
dengan panjang tertentu.
Hal ini karena panjang gelombang yang pendek menyimpan lebih banyak energi.
Di dalam daun, cahaya akan diserap oleh molekul klorofil untuk dikumpul kan
pada pusat-pusat reaksi
Reaksi ini melibatkan beberapa kompleks protein dari membran tilakoid berupa
pigmen yang terdiri dari sistem cahaya yang disebut fotosistem

Fotosistem I
Fotosistem I mampu menangkap dengan baik foton dengan panjang gelombang
700 nanometer yang kemudian disebut P = 700 ( P= Photosistem), tidak terlibat
pada proses pelepasan O2.
Fotosistem-I merupakan suatu partikel yang disusun sekitar 200 molekul Klorofil-
a, 50 molekul Klorofil-b, 50-200 karotenoid, dan 1 molekul penerima energi
mathari yang disebut dengan P700.
Energi matahari (foton) yang ditangkap oleh pigmen, dipindahkan melalui
beberapa molekul pigmen, yang akhirnya diterima oleh P700
Fotosistem I ini menghasilkan ATP saja

Fotosistem II (Non Siklik)
Fotosistem II terdiri dari molekul klorofil yang menyerap cahaya dengan
panjang gelombang 680 nanometer, yang kemudian dikenal dengan P 680
Kedua fotosistem ini akan bekerja secara simultan dalam fotosintesis, seperti dua
baterai dalam senter yang bekerja saling memperkuat pencahayaan
Fotosintesis dimulai ketika cahaya mengionisasi molekul klorofil pada fotosistem
II(P.680)
Fotosistem II melepaskan elektron yang akan ditransfer sepanjang rantai transpor
elektron.
Energi dari elektron ini digunakan untuk fotofosforilasi yang menghasilkan ATP ,
satuan pertukaran energi dalam sel.
Pada saat yang sama dengan ionisasi fotosistem II, cahaya juga mengionisasi
fotosistem I, melepaskan elektron yang ditransfer sepanjang rantai transpor
elektron yang akhirnya mereduksi NADP menjadi NADPH.

2. Reaksi Gelap
Reaksi gelap merupakan reaksi lanjutan dari reaksi terang dalam fotosintesis.
Reaksi ini tidak membutuhkan cahaya. Reaksi gelap terjadi pada bagian kloroplas
yang disebut stroma.
Energi reaksi gelap adalah ATP dan NADPH, yang dihasilkan dari reaksi terang,
dan bahan reaksi gelap adalah CO
2
yang diikat oleh RuBP yang ada di
daun melalui stoma , CO2 ini berasal dari udara bebas.
Dari reaksi gelap ini, dihasilkan glukosa (C
6
H
12
O
6
), yang sangat diperlukan bagi
reaksi katabolisme.
Untuk membentuk molekul Glucosa (dengan 6 C) diperlukan 6 molekull CO2 ,
12 ATP dan 12 atom H yang diikat oleh koenzim NADP menjadi 12 NADPH
Salah satu substansi penting dalam proses ini ialah senyawa gula beratom karbon
lima yang terfosforilasi yaitu ribulosa fosfat.
Jika diberikan gugus fosfat kedua dari ATP maka dihasilkan ribulosa difosfat
(RDP/ RuBP). Ribulosa difosfat / biphospat ini yang nantinya akan mengikat
CO
2
dalam reaksi gelap.
Pada fase fiksasi, 6 molekul ribulosa difosfat mengikat 6 molekul CO
2
dari udara
dan membentuk 6 molekul beratom C6 yang tidak stabil
6 molekul beratom C6 yang tidak stabil itu kemudian pecah menjadi 12 molekul
beratom C3 yang dikenal dengan 3-asam fosfogliserat (APG/PGA).
Selanjutnya, 3-asam fosfogliserat ini mendapat tambahan 12 gugus fosfat, dan
membentuk 1,3-bifosfogliserat (PGA 1.3 biphosphat).
Kemudian, 1,3-bifosfogliserat masuk ke dalam fase reduksi, dimana senyawa ini
direduksi oleh H
+
dari NADPH, yang kemudian berubah menjadi NADP
+
, dan
terbentuklah 12 molekul fosfogliseraldehid (PGAL) yang beratom 3C.
Selanjutnya terjadi sintesa , 2 molekul fosfogliseraldehid melepaskan diri dan
menyatukan diri menjadi 1 molekul glukosa yang beratom 6C (C
6
H
12
O
6
).
10 molekul fosfogliseraldehid yang tersisa kemudian masuk ke dalam fase
regenerasi, yaitu pembentukan kembali ribulosa difosfat.
Pada fase ini, 10 molekul fosfogliseraldehid berubah menjadi 6 molekul ribulosa
fosfat. Jika mendapat tambahan gugus fosfat, maka ribulosa fosfat akan berubah
menjadi ribulosa difosfat (RDP),
RDP/RuBP kemudian kembali akan mengikat CO
2
lagi , begitu setrusnya.
Dalam fotosynthesis kebutuhan karbon dioksida (CO2) pada reaksi gelap , akan
dipenuhi dari udara yang masuk melalui stomata tanaman
Reaksi gelap ini menghasilkan APG (asam fosfogliserat), ALPG
(fosfogliseraldehid), RDP (ribulosa difosfat), dan glukosa (C
6
H
12
O
6
).

2.3 Contoh Siklus Energi dan Kekekalan energi
Siklus air
Siklus air atau hidrologi adalah perpuataran air dengan perubahan berbagai
bentuk dan kembali pada bentuk awal. Hal ini menunjukkan bahwa volume air di
permukaan bumi sifatnya tetap. Meskipun dengan perubahan iklim dan cuaca, letak
mengakibatkan volume dalam bentuk tertentu berubah, tetapi secara keseluruhan air
tetap.
Sirkulasi air tidah pernah berhenti dari atmosfer ke bumi dan kembali ke
atmosfer melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi, dan transpirasi.
Jenis sumber air di bumi pada pokoknya ada 2 yaitu air asin (air laut) dan air
tawar. Air dibumi 97%-nya adalah air asin dan hanya 3% berupa air tawar dan lebih
dari 2 pertiga bagian dari air tawar tersebut berada dalam bentuk es di glasier dan es
kutub. Air tawar yang tidak menbeku dapat ditemukan di dalam tanah berupa air
tanah, dan hanya sebagian kecil di atas permukaan tanah di udara. Air tanah adalah
air yang berada dibawah permukaan tanah.
Siklus Karbon
Siklus karbon adalah ungkapan yang digunakan untuk menggambarkan
bagaimana karbon di lingkungan mengalir di antara mahluk hidup, materi anorganik
dan atmosfer. Lintasan karbon berikut yang seperti siklus melalui udara, bumi,
tanaman, hewan dan bakar fosil.
Dua tahapan yang paling penting dalam siklus karbon adalah repirasi dan
fotosintesis. Saat fotosintesis dan respirasi membentuk dasar untuk siklus karbon,
mereka tidak mendapatkan gambaran lengkap segala sesuatu terjadi selama proses
tersebut. Dalam rangka untuk memahai siklus karbon, penting untuk memahami apa
yang terjadi ketika karbon diaksida dilepaskan dan bagaimana bahan bakar fosil
terbentuk.


Siklus Fosfor
Siklus fosfor merupakan satu-satunya daur zat yang tidak berupa gas,
sehingga daurnya tidak melalui udara. Sebagian besar fosfor mengalir ke laut dan
terikat pada endapan diperairan atau dasar laut. Begitu sampai di laut hanya ada dua
meniksme untuk daur ulangnya ke ekosistem darat, salah satunya melalui burung-
burung laut yang mengambil fosfor melalui rantai makanan dan mengembalikan ke
adarat melalui kotorannya kemudian masuk ke rantai makanan.
Fosfor utama di dalam air laut, berada dalam bentuk senyawa organic dan
anorganik. Dalam bentuk senyawa organik, fosfor dapat berupa gula fosfat dan hasil
oksidasinya, nukloeprotein dan fosfo protein. Sedangkan dalam bentuk anorganik
meliputi ortofosfat dan polifosfat. Senyaw anorganik fosfat dalam air laut pada
umumnya berada dalam bentuk ion (orto) asam fosfat, dimana 10% sebegai ion fosfat
dan 90% dalam bentuk (HPO4)2





Dampak aktivitas manusia terhadap siklus energi
a. Dampak pertanian terhadap siklus materi/nutrient.
b. Eutrofikasi perarian dipercepat
c. Emisi karbon dioksida dan efek rumah kaca
d. Penipisan ozon di atmosfer

KESIMPULAN

Energi matahari merupakan energi utama untuk proses-proses yang terjadi di
bumi. Energi matahari sangat membantu berbagai proses fisis dan biologis di bumi,
seperti:
- Sumber gerak atmorfer dan laut
- Sumber bahan makanan (proses fotosintesis)
- Sumber bahan bakar dan air melalui formasi awan hujan
- Pengendali iklim bumi
Fotosintesis dikenal sebagai suatu proses sintesis makanan yang dimiliki oleh
tumbuhan hijau dan beberapa mikroorganisme fotosintetik. Pada prinsinya komponen
yang dibutuhkan dalam reaksi fotosintesis adalah CO
2
yang berasal dari udara dan
H
2
O yang diserap dari dalam tanah. Selain itu sesuai dengan namanya, foto ( cahaya )
reaksi ini membutuhkan cahaya matari sebagai energi dalam pembuatan atau sintesis
produk (senyawa gula dan oksigen).
6 CO
2
+ 6 H
2
O + E --> C
6
H
12
O
6
+ O
2
, dengan E = energi matahari
Contoh siklus energi salah satunya adalah siklus air atau hidrologi yaitu
perpuataran air dengan perubahan berbagai bentuk dan kembali pada bentuk awal.
Hal ini menunjukkan bahwa volume air di permukaan bumi sifatnya tetap. Meskipun
dengan perubahan iklim dan cuaca, letak mengakibatkan volume dalam bentuk
tertentu berubah, tetapi secara keseluruhan air tetap.

DAFTAR PUSTAKA

Suhandi, A. Radiasi Energi Matahari (BBM_8.pdf). file.upi.edu Akses tanggal 2
September 2014.
Ansahary, A. 2014. Siklus Energi. (http://prezi.com/1n_bre-hip1r/siklus-energi/)
akses tanggal 11 september 2014
Cahya, M. 2014. Mekanisme Siklus Energi Dan Fotosintesis.
(http://mariamasihidup.blogspot.com) akses tanggal 11 september 2014

Anda mungkin juga menyukai