SKRIPSI
Oleh
Muhammad Salim
NIM. 3250402022
Hari : Senin
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Ketua Jurusan Geografi
ii
PENGESAHAN KELULUSAN
Hari : Jumat
Penguji Skripsi,
Anggota I Anggota II
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu Sosial
iii
PERNYATAAN
hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian
atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini
Muhammad Salim
NIM.3250402022
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto :
♦ Hai orang – orang yang beriman, jadikanlah sabar dan sholat sebagai
penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.
(Al-Baqarah: 153)
♦ Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan
kesanggupannya.(Al-Baqarah: 286)
Persembahan:
♦ Bapak dan Ibuku tercinta yang selalu menyayangiku dan
mendoakanku.
♦ Adiku – Adiku tercinta Adis, Pipit, Sispurnomo dan Puput
yang selalu memberi semangat dalam hidupku.
♦ Teman- temanku Geografi '02.
v
PRAKATA
Nya, sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan baik, yang berjudul Peranan
Padi Petak Sawah di Kecamatan Talang Kabupaten Tegal. Pada kesempatan ini
Semarang.
ini
7. Rahma Hayati S.Si. M.Si. Selaku Penguji Skripsi, terima kasih atas masukan
dan sarannya.
8. Bapak Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Bapak Kepala Dinas
Pertanian Kabupaten Tegal yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk
mengadakan penelitian.
9. Pak Widarto, Mbak Mery, Mas Manto terima kasih atas segala bantuanya.
vi
11. Keluarga Besar Kost Pak Isman terima kasih atas motivasinya.
12. Semua pihak yang telah membantuku dalam penyusunan skripsi ini yang tidak
dengan senang hati penulis menerima saran dan kritik demi kesempurnaan skripsi
Penulis
vii
SARI
viii
air sebesar 0.15m3/dtk sedangkan di Desa Getaskerep kebutuhan air irigasi
sebesar 2.06m3/dtk, ketersediaan air sebesar 2.08m3/dtk dengan dengan surplus air
sebesar 0.02m3/dtk dan di Desa Cangkring kebutuhan air irigasi sebesar
3.50m3/dtk, ketersediaan air sebesar 2.49m3/dtk dengan defisit air sebesar -
1.01m3/dtk.
Peranan saluran irigasi membantu dalam memenuhi kebutuhan air untuk
tanaman padi maupun kebutuhan air untuk petak sawah di Kecamatan Talang
Kabupaten Tegal. Hal ini terbukti dengan adanya saluran irigasi membantu dalam
memenuhi kebutuhan air, terpenuhi dengan baik.
Saran yang di berikan kepada pemerintah atau instansi – instansi yang
terkait dan masyarakat agar senantiasa menjaga dan mengelola air dengan baik
dan efisien, sehingga kebutuhan air untuk tanaman tidak kekurangan atau
kekeringan, dan memperhatikan kelestarian lingkungan. Pemerintah diharapkan
dapat melaksanakan tugasnya dengan sungguh – sungguh agar pengelolaan air
dapat tercukupi sesuai dengan kebutuhannya.
ix
DAFTAR ISI
Halaman
PERNYATAAN................................................................................................... iv
PRAKATA........................................................................................................... vi
DAFTAR ISI........................................................................................................ ix
xii
B. Permasalahan ............................................................................... 3
C. Penegasan Istilah........................................................................... 3
x
BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................ 6
A. Populasi ........................................................................................ 21
xi
4. Kebutuhan air di seluruh areal irigasi ..................................... 41
BAB V PENUTUP
A. Simpulan ...................................................................................... 49
B. Saran ............................................................................................. 50
LAMPIRAN ......................................................................................................... 52
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
xiv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Irigasi bagi tanaman padi berfungsi sebagai penyedia air yang cukup
dan stabil untuk menjamin produksi padi. Luas tanah atau sawah di dalam
pengairan itu dan kebutuhan air untuk pertanian. Air yang di salurkan ke
sawah melalui sistem jaringan yang terdiri atas saluran – saluran air dengan
bangunan pengendali.
tanaman padi dapat dikaji melalui permasalahan irigasi, dan faktor – faktor
untuk tanaman padi sawah banyak di pengaruhi oleh beberapa faktor kondisi
masyarakat.
khususnya pada saat tumbuh mereka harus selalu tergenangi air. Agar
produktivitas padi dapat efektif dalam satu satuan luas lahan, maka
dibutuhkan suplay air yang cukup melaui irigasi. Irigasi merupakan prasarana
1
per tahun. Tersedianya air irigasi yang cukup terkontrol merupakan input
memelihara tetap berfungsinya sumber air dan jaringan irigasi bagi pertanian.
teknis. Pada lahan persawahan yang dilaksanakan saat musim penanaman padi
sawah tiba. Air irigasi tersebut bersumber dari Daerah Aliran Sungai
Kaligung.
Pada umumnya padi di daerah ini ditanami dua kali setahun, dengan
mengandalkan air irigasi dari Bendung, dan air hujan. Mengingat pentingnya
saluran irigasi untuk pertanian maka dalam penelitian ini mengambil topik
2
B. Permasalahan
irigasi bagi tanaman padi maka perlu diadakan pengkajian tentang irigasi agar
Kecamatan Talang ?
C. Penegasan Istilah
1. Saluran Irigasi
2. Bendung
sampai ketinggian tertentu, sehingga air sungai tadi dapat dialirkan melalui
3
3. Tanaman padi
pertumbuhan, baik air dari air hujan maupun air irigasi. (Kartasapoetra,
1990: 45 – 46).
4. Petak sawah
Petak sawah yaitu bidang sawah yang dibatasi oleh pematang sawah
D. Tujuan Penelitian
kebutuhan air.
E. Manfaat Penelitian
dicapai.
4
F. Sistematika Skripsi
1. Bagian awal
Daftar lampiran.
2. Bagian Isi
BAB I. Pendahuluan
skripsi.
hasil penelitian.
BAB V Penutup
5
6
BAB II
L ANDASAN TEORI
A. Pengertian Irigasi
memberikan air secara sistematis pada tanah yang diolah. Kebutuhan air
pemakaian dan efiensi jaringan irigasi yang ada (Kartasaputra, 1991: 45).
dapat dibedakan antara jaringan irigasi utama dan jaringan irigasi tersier.
6
Berdasarkan letak dan fungsinya saluran irigasi teknis dibedakan
menjadi :
(a) Saluran Primer (Saluran Induk) yaitu saluran yang lansung berhubungan
(b) Saluran Sekunder yaitu cabang dari saluran primer yang membagi
(c) Saluran Tersier yaitu cabang dari saluran sekunder yang langsung
kwarter.
(d) Saluran kwarter yaitu cabang dari saluran tersier dan berhubungan
B. Peranan irigasi
dapat di ketahui melalui suatu kajian yang cermat pada masalah – masalah
efisien. Peranan irigasi bagi suatu lahan dapat dijabarkan sebagai berikut :
7
(b) Menyediakan jaminan panen pada musim kemarau yang pendek.
(a) Penyedia air untuk tanaman dan dapat digunakan untuk mengatur
kelembaban tanah.
8
C. Debit saluran air irigasi
untuk tanaman padi. Kualitas saluran irigasi adalah sangat penting bagi
memenuhi air di lahan persawahan. Saluran irigasi yang baik akan dapat
menghitung kapasitas saluran irigasi atau debit air irigasi, dengan maksud
agar pembagian air dalam suatu jaringan irigasi dapat dilaksanakan secara
D. Tanaman padi
airnya diperoleh dari air hujan ataupun dari air irigasi yang dialirkan ke
karena itu tanaman padi sebagai tanaman penghasil beras telah lama
dilakukan oleh hampir seluruh masyarakat tanah air. Hal ini amat
memungkinkan karena negara kita memiliki tanah yang subur dan keadaan
9
Budidaya tanaman padi sudah dikenal orang sejak zaman dahulu
hingga saat ini masih terus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pangan
pengadaaan bahan pangan (Kanisius, 1990: 98). Untuk itulah perlu adanya
meningkatkan intensitas panen per tahun. Air irigasi merupakan unsur vital
diperoleh hasil varietes unggul yang berdaya hasil tinggi dan berumur
pendek.
panas dan banyak mengandung uap air. Dengan kata lain, padi dapat hidup
a. Curah hujan
yang rendah di daerah agak basah, agak kering dan kering mempengaruhi
10
ketersedian air. Oleh karena itu Tanaman padi membutuhkan curah hujan
yang baik merata 200 mm/bulan atau lebih, dengan distribusi selama empat
2000 mm. Curah hujan yang baik akan membawa dampak positif dalam
dapat tercukupi.
b. Suhu udara
padi. Suhu yang panas merupakan temperatur yang sesuai dengan tanaman
hampir konstan sepanjang tahun. Adapun salah satu pengaruh suhu terhadap
c. Penyinaran matahari
energi panas di dalam tanaman, air dan tanah. Energi panas tersebut akan
Keadaan ini akan menyebabkan udara di atas permukaan tanah jenuh dan
11
permukaan. Ketersediaan air melibatkan tidak saja jumlah air yang ada, tapi
d. Kelembaban
beda menurut suhu. Menggingat makin tinggi suhu udara, makin banyak
uap yang dapat ditampung, maka kekeringan dan kebasahan udara tidak
massa uap yang terdapat dalam 1 m3 udara atau kerapatan uap. Variasi
dan menjadi pali rendah pada waktu suhunya tinggi. Dalam arah vertical
baik siang maupun malam kelembaban itu umumnya lebih rendah sesuai
dengan elevasi.
e. Kecepatan Angin
Yang disebut arah mata angin adalah arah dari mana angin bertiup.
Untuk penunjuk angina ini digunakan lingkaran arah angin dan pencatat
angin. Untuk penunjuk arah mata angin biasanya digunakan sebuah panah
perantaranya.
12
F. Tahapan pemberian air pada tanaman padi.
(1) Untuk proses fotosintesis tanaman membutuhkan air, udara dan sinar
matahari.
(3) Penguapan air berguna untuk kestabilan suhu di sekitar tanaman, pori –
pori daun akan tertutup apabila kadar air kedalam daun terlalu kecil.
(4) Air yang cukup diserap oleh tanaman padi sebagian besar hilang lewat
penguapan.
13
Tabel. 1
tanaman
berikut :
1. Penyiapan lahan
fase penyiapan lahan, untuk lahan sawah irigasi persiapan diawali dengan
traktor tangan atau dengan hewan ternak (sapi dan kerbau) dan cangkul
akan mampu menjadi penahan air yang sangat bermanfaat dalam proses
14
pelunakan tanah dan dekomposisi bahan organik oleh jasad renik. Di
berjalan dengan baik. Dengan cara ini bahan organik yang berasal baik dari
2. Penggenangan lahan
supaya struktur tanah menjadi lumpur baik. Sering tanah dibajak 2 kali, Jika
bongkahan tanah yang timbul ketika dibajak hendaknya masih selalu di atas
lahan dibiarkan selama 2 – 3 hari, agar akar tanaman padi dapat mudah
melekat pada tanah, penggenangan lahan pada petak sawah tidak selalu
3. Penanaman
maka tibalah saat penanaman. Jika ditanam tidak teratur atau didalam
15
ditanami digenangi air setinggi kurang lebih 5 cm. Tetapi jika barisan –
barisan di buat dengan alat penggurat tanah, waktu garis – garis di buat dan
selama menanam tanah agak dikeringkan, artinya tidak boleh tergenangi air.
Selesai di tanam, air tetap banyaknya atau kalau bertanam dengan alat
hari setelah padi ditanam, air beransur – ansur ditambah sampai tinggi 20 –
4. Pertumbuhan
setiap bahan untuk melengkapi unsur hara yang ada pada tanah yang
tanaman persataun luas serta keadaan hama dan penyakit Agar faktor
tanaman akan nitrogen, fosfor dan kalium harus cukup dengan baik,
16
5. Bunting atau berisi (menguning)
dengann saat panen untu kebutuhan benih. Hal ini berkaitan dengan kondisi
embrio yang ada dalam buah padi. Padi untuk benih memerlukan
mulai membuka air diberikan banyak lagi. Setelah padi menguning yaitu
sering kali menyulitkan penentuan saat panen yang tepat, sebab petani harus
adalah :
(1) Air yang digunakan untuk mengairi sawah berasal dari sumber air yang
(2) Air yang masuk ke petak sawah harus dipertahankan agar bisa mengenangi
dan merata, sehingga permukaan tanah terairi dan basah. Pada petak sawah
17
harus terdapat lubang pemasukan dan lubang pembuangan air yang
(3) Air mengalir membawa lumpur dan kotoran yang diendapkan pada petak
(5) Aliran air di dalam petak sawah melalui kedua lubang/pemasukan dan
Adalah curah hujan yang jatuh selama masa tumbuh yang dapat
⎛ R2 R2 R ⎞
ER = ⎜⎜ − 0.001 + 0.025 + 0.0016 R + 0.6 ⎟
⎝ ET ET 2
ET ⎟⎠
Keterangan :
ER : Hujan efektif
ET : Evoptranspirasi(%)
18
(2). Infiltrasi
gaya kapiler ( gerakan air ke arah lateral ) dan garvitasi ( gerakan air ke
arah vertikal ). Setelah keadaan jenuh pada lapisan tanah bagian atas
terlampaui, sebagian dari air tersebut mengalir ke tanah yang lebih dalam
sebagai akibat gaya gravitasi bumi dan dikenal sebagai proses perkolasi.
intensitas hujan lebih kecil dari pada kapasitas infiltrasi, maka laju infiltrasi
sama dengan laju curah hujan. Laju infiltrasi umumnya dinyatakan dalam
satuan yang sama dengan satuan curah hujan yaitu milimeter per jam
( mm/jam ).
memasok kebutuhan air pada saat kritis tersebut, untuk pergenceran kadar
tabung baja silinder pendek berdiameter besar (atau suatu batas kedap
19
Infiltrometer terdiri dari dua cicin konsentrik yang ditekan kedalam
V
F:
t
Keterangan :
t : Waktu ( menit )
20
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Populasi
a. Sampel
Desa Pacul, Desa Getaskerep dan Desa Cangkring. Maka dalam penelitian
ini pengambilan sampel yang dilakukan yaitu wilayah yang dilalui saluran
irigasi, dalam penelitian ini tiga desa yaitu Desa Kaladawa, Desa
Getaskerep dan Desa Cangkring dengan luas lahan persawahan 1.113 ha.
di tiga desa itu luas lahan persawahan yang berbeda, sehingga perlu
air yang diperoleh agak kurang mencukupi pada musim tanam. Desa
Cangkring letaknya jauh dari saluran induk, sehingga air yang diperoleh
kurang mencukupi pada musim tanam dengan demikian tiga desa tersebut
yang ada di tiga desa. Dengan demikian besarnya sampel akan berimbang
Tabel 2
Sampel
Luas lahan sawah Populasi (10%)
No Lokasi (ha)
0.25 – 0.5 27
Antara 0.5 – 1 27 9
1. Desa Kaladawa Lebih dari 1 37
0.25 – 0.5 25
Antara 0.5 – 1 62 13
2. Desa Getaskerep Lebih dari 1 46
0.25 – 0.5 34
Antara 0.5 – 1 58 14
3. Desa Cangkring Lebih dari 1 45
Jumlah 361 36
Sumber: Data monografi tahun 2003
23
C. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini jenis data yang di gunakan adalah jenis data
sekunder, jenis data yang diperoleh secara tidak langsung dari sumbernya,
yang berupa dokumen atau arsip – arsip dan hasil pengukuran di lapangan
Pengelolaan Sumber Daya Air Kota Tegal dan Kabupaten Tegal yaitu
berupa data debit air saluran, data curah hujan, data kelembaban, data
penyinaran matahari, data suhu udara dan luas areal sawah di Kecamatan
angka.
adalah
a. Metode Dokumentasi
Pertanian, Balai Pengelolaan Sumber Daya Air dan Badan Meterologi dan
24
Geofisika yang berupa arsip – arsip atau dokumen – dokumen seperti luas
areal sawah dan data curah hujan di Kecamatan Talang Kabupaten Tegal.
maksimal air kedalam tanah di tiga desa yaitu Desa Kaladawa, Desa
infiltrasi.
Q1
EfP=
Q2
Keterangan:
perhitungan debit air yang ke petak sawah dan debit yang masuk ke
25
saluran selanjutnya di bagi antara debit yang ke petak di bagi debit yang
masuk ke saluran.
rumus:
CWR = Kc x Eo
Keterangan :
requirement/FWR).
menggunakan rumus:
26
FWR = ( CWR + In ) - ER
Keterangan :
In : Infiltrasi (ltr/menit)
efektif digunakan hujan harian atau bulanan setelah diperoleh dari hasil
rumus :
FWR
PWR =
EfP
Keterangan:
areal irigasi, diperoleh dari hasil perhitungan kebutuhan air di petak sawah
areal irigasi maka akan di ketahui hasil perhitungan kebutuhan air untuk
Alat dan bahan pada penelitian berupa alat laboratorium yaitu alat
Kabupaten Tegal.
a. Letak Astronomis
garis lintang dan garis bujur. Letak astronomis Kecamatan Talang 6 º 50 '
41" LS – 7 º 15 ' 30 " LS dan 108 º 57 ' 6 " BT - 109 º 21 ' 30 " BT.
air laut.
b. Letak Administrasi
berikut:
28
29
antara lain:
(2) Sebagai jalur penghubung dari jalur utara Kota Tegal ke jalur selatan
c. Penggunaan Lahan
hidup bergantung pada sektor pertanian maka lahan yang ada sebagian besara
tegalan atau kebun dan lain – lain. Berikut ini adalah data sekunder
Tabel 3
Luas
No. Penggunaan lahan wilayah(Ha) %
1. Persawahan 1.064 58
2. Tegalan 15 1
3. Permukiman 642 35
4. Kebun/lading 109 6
Jumlah 1.831 100
Sumber: Data monografi dalam angka 2005
seluas 642 Ha sedang sisanya adalah dipergunakan untuk kebun atau ladang
seluas 109 Ha. Jadi luas wilayah Kecamatan Talang seluas 1.831 Ha.
d. Struktur Geologi
dan Litosol.
e. Kondisi Geomorfologi
Jawa Tengah di bagi menjadi tiga zone, yaitu selatan berupa plateu
dengan kemiringan lereng berlapisan batuan ke arah selatan sekitar 8°, zone
tengah berupa zone depresi yang di tumbuhi oleh gunung api, dan zone utara
berupa antiklinal Kendeng dan Rembang serta dataran alluivial pantai utara.
31
zona utara berupa antiklinal Kendeng dan Rembeng serta dataran aluvial.
f. Jenis Tanah
modifikasi atau bahkan di buat oleh manusia dari bahan bumi, mengandung
Jawa penurunan suhu berkisar 0,6oC tiap naik100m dari permukiman air laut,
wilayah. Besar kecilnya hujan yang jatuh berkaitan erat dengan input air
Tabel 4.
Bln 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 Rata
1 360 432 452 475 0 215 168 232 0 345 223
2 436 368 147 421 0 324 358 345 254 264 243
3 254 244 378 435 756 347 247 542 349 348 325
4 324 246 96 215 405 104 124 432 354 489 232
5 294 320 45 80 50 25 104 42 67 328 113
6 87 76 0 345 152 0 50 54 87 65 76
7 79 0 0 35 43 0 42 67 24 97 32
8 367 24 0 0 0 54 0 0 0 145 49
9 354 67 21 0 24 135 0 0 0 248 71
10 435 345 264 342 0 0 347 68 0 54 154
11 394 254 245 321 0 0 245 325 324 24 177
12 236 274 214 302 241 217 208 247 222 57 185
Jml 3620 2650 1862 2971 1671 1421 1893 2354 1681 2464 1979
Jml
BB 10 8 5 8 3 4 5 6 5 6 6.0
Jml
BL - - 1 - 1 2 3 - - 1 0.9
Jml
BK 2 4 6 4 8 6 4 6 7 5 5.2
Sumber: BMG Tegal.
bulan basah yaitu 6.0 dan jumlah rata – rata bulan lembab 0.9 sedangkan
jumlah rata – rata bulan kering yaitu 5.2. Sehingga dapat dihitung harga Q.
Q = 5.2 x 100%
6.0
= 0.866 x 100%
= 86%
33
12 700 % < Q
10
5 D
1
A 0 %-14,3 %
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
BULAN BASAH
mengklasikasikan tipe iklim menjadi delapan tipe iklim, seperti yang ada
maka Kecamatan Talang termasuk tipe iklim D yang bersifat sedang. Daerah
B. Hasil penelitian
irigasi. Saluran irigasi ini digunakan untuk mengetahui debit saluran air yang
dikonsumsi tanaman dan berapa besar air yang diterima oleh saluran irigasi,
Tabel 6
Dari tabel 6 dijelaskan bahwa hasil perhitungan debit saluran air irigasi
Getaskerep untuk debit saluran air irigasi sebesar 1.06m3/detik dengan saluran
0.628m3/detik.
36
kebutuhan air benar – benar harus tercukupi dalam artian air tidak boleh
kurang atau lebih, karena pemberian air tidak teratur akan menyebabkan
tanaman menjadi layu atau mati. Di bawah ini beberapa fase pertumbuhan
Tabel 7
dimulai yang pertama dari masa penyiapan lahan di mulai tanggal 1-30 januari
dengan waktu yang dibutuhkan selama 30 hari dengan kebutuhan air 0.64 mm,
yang kedua masa penggenangan lahan di mulai tanggal 31 januari -19 februari
dengan waktu yang dibutuhkan selama 20 hari dengan kebutuhan air 0.52mm,
dengan waktu yang di butuhkan selama 20 hari dengan kebutuhan air 0.59
maret dengan waktu yang di butuhkan selama 30 hari dengan kebutuhan air
0.47 mm, yang kelima masa menjelang tua atau pembungaan di mulai tanggal
kebutuhan air 0.53 mm, sedangkan yang keenam masa panen di mulai tanggal
kebutuhan air 0.34 mm. Jadi tahapan - tahapan penanaman padi dari masa
penyiapan lahan sampai pada masa panen waktu yang di butuhkan sebanyak
Tabel 8
pada bulan februari dengan jumlah 4.79% dengan suhu udara sebesar 27.0 oC,
januari dengan jumlah 3.99%, dengan suhu udara sebesar 26.5oC, dengan
Kebutuhan air dipetak sawah dipengaruhi oleh Hujan efektif dan infiltrasi
Tabel 9
efektif yang terendah terjadi di bulan juni sebesar 0mm/bulan dengan curah
80.3 mm/bulan.
39
Tabel 10
dilakukan di Desa Kaladawa dengan volume air yang di tuang sebanyak 770
liter waktu yang di butuhkan selama 105 menit atau 1 jam 7 menit dengan laju
kapasitas 103 ltr/menit, yang kedua di Desa Getaskerep dengan volume air
yang di tuang sebanyak 1450 ltr waktu yang di butuhkan selama 168 menit
atau 2 jam 8 menit dan yang ketiga di Desa Cangkring dengan volume air
yang di tuang sebanyak 1686 ltr waktu yang di butuhkan selama 106 menit
Tabel 11
CWR In ER FWR
No Lokasi (mm) (ltr/Menit) (mm) (m3/dtk)
Kaladawa sebesar 104 m3/dtk sedangkan kebutuhan air petak sawah di Desa
Tabel 12
Getaskerep kebutuhan air sebesar 2.06m3/dtk dengan luas sawah irigasi 254
41
Tabel 13
dengan surplus air sebesar 0.02m3/dtk dan di Desa Cangkring kebutuhan air
padi sawah, karena dengan adanya saluran irigasi dapat memenuhi kebutuhan
air pada lahan pertanian terutama pada waktu – waktu kemarau. Jika
kemampuan saluran air irigasi dalam memenuhi kebutuhan air tanaman padi
berkurang dari yang di butuhkan pada tanaman padi maka akan terjadi
kekurangan air.
manfaatkan untuk kebutuhan padi sawah, dan sebagian kecil digunakan untuk
memenuhi kebutuhan air bagi lahan persawahan, dapat di lihat pada debit
saluran irigasi.
2. Kebutuhan air
hara dan air mengalir membawa berbagai macam unsur dari berbagai
dialirkan ini berasal dari air irigasi atau air hujan. Kebutuhan air tanaman
44
tanaman padi sawah dapat diperoleh dari air irigasi yang berasal dari
masih ada sebagian yang menggunakan air hujan karena air dai irigasi
belum dapat menjangkau areal sawah petani yang letaknya jauh dari
karenakan air irigasi belum menjangkau areal sawah yang jauh dari
Dari hasil penelitian dan hasil analisis tentang kebutuhan air dari
waktu yang dibutuhkan selama masa tanam hingga pada saat panen
waktu yang dibutuhkan selama 170 hari dengan nilai koefisien tanaman
45
jadi jumlah dikebutuhan air untuk tanaman padi sebesar 3.11 mm.
padi sawah apabila kekurangan air akan menurunkan hasil produksi, oleh
karena itu dalam pemberian air kebutuhan tanaman padi harus tepat
waktu dan jumlahnya, karena pemberian air yang tepat jumlahnya akan
Dengan demikian maka kebutuhan air di petak sawah perlu di jaga dalam
tercukupi dengan baik karena debit aliran air yang masuk ke sawah
Desa Getaskerep debit aliran air yang masuk ke sawah tercukupi sesuai
kebutuhan air kurang, ini di sebabkan antara debit aliran air yang masuk
saluran irigasi kebutuhan air untuk tanaman padi tercukupi dengan baik.
47
BAB V
A. SIMPULAN
air untuk petak sawah di Kecamatan Talang Kabupaten Tegal. Hal ini
intensitas panen per tahun dan produktivitas panen per hektarnya meningkat
debit saluran sebesar 1.18m3/detik atau surplus air sebesar 0.15 sedangkan di
Desa Getaskerep kebutuhan air sebesar 0.06m3/detik atau surplus air sebesar
untuk tanaman padi di tiga desa di Kecamatan Talang Kabupaten Tegal dapat
terpenuhi dengan baik dalam arti debit air yang dibutuhkan maupun waktu
pemberian air yang dibutuhkan mampu untuk memenuhi kebutuhan air dan
B. SARAN
efisien.
sehingga air hujan yang jatuh dapat tertahan dan tersimpan oleh akar pohon.
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran 1
Lampiran 1 (lanjutan)
Lampiran 2
Kebutuhan Air Untuk Tanaman Padi Pada Fase Penyiapan Lahan Di Bulan
1 Januari 2006
Lampiran 2 (lanjutan)
Lampiran 2 (lanjutan)
Lampiran 2 (lanjutan)
Kebutuhan Air Untuk Tanaman Padi Pada Fase Pertumbuhan Di Bulan 12 Maret –
10 April 2006
Lampiran 2 (lanjutan)
24 4 - 0,57 0,57
25 5 - 0,61 0,61
26 6 - 0,53 0,53
27 7 - 0,55 0,55
28 8 - 0,73 0,73
29 9 - 0,30 0,30
30 10 - 0,19 0,19
Jumlah 14.33 14.33
Rata2 0.47 0.47
Sumber: Analisis data primer, 2006
59
Lampiran 2 (lanjutan)
Hari Koefisien
tanaman Penguapan
Tanggal ( Kc ) ( mm/hari) CWR
1 11 1.05 0.49 0.51
2 12 1.05 0.60 0.63
3 13 1.05 0.49 0.51
4 14 1.05 0.74 0.77
5 15 1.05 0.25 0.26
6 16 1.05 0.43 0.45
7 17 1.05 0.49 0.51
8 18 1.05 0.36 0.37
9 19 1.05 0.58 0.60
10 20 1.05 0.44 0.46
11 21 1.05 0.8 0.84
12 22 1.05 0.50 0.52
13 23 1.05 0.44 0.46
14 24 1.05 0.57 0.59
15 25 1.05 0.42 0.42
16 26 1.05 0.43 0.45
17 27 1.05 0.65 0.68
18 28 1.05 0.55 0.57
19 29 1.05 0.80 0.84
20 30 1.05 0.19 0.19
21 1 1.05 0.27 0.28
22 2 1.05 0.44 0.46
60
Lampiran 2 (lanjutan)
Lampiran 2 (lanjutan)
Kebutuhan Air Untuk Tanaman Padi Pada Fase Masa Sudah Tua
Lampiran 2 (lanjutan)
Lampiran 3
Lampiran 3 (lanjutan)
24 27.4 86 108 75
25 26.8 87 66 31
26 26.5 86 94 15
27 26.2 91 62 8
28 24.3 98 6 0
29 25.9 93 41 8
30 26.5 89 45 31
31 27.1 90 60 38
Jumlah 826.3 2701 1772 1227
Rata2 26.5 87 57 50
Sumber: Badan Meteorologi dan Geofisika Tegal tahun 2006
65
Lampiran 3 (lanjutan)
Kecepatan Penyinaran
Suhu udara Kelembaban angin matahari
0
Tanggal ( C) (%) ( Km/Jam ) (%)
1 26.7 88 66 63
2 26.4 88 42 63
3 27.4 85 57 75
4 26.8 88 60 19
5 26.1 92 73 20
6 26.1 88 39 15
7 26.3 84 164 88
8 26.5 87 82 98
9 26.5 92 44 0
10 26.1 88 41 63
11 26.8 88 49 75
12 26.8 82 45 85
13 27.8 83 39 95
14 27.6 85 40 75
15 27.9 83 43 88
16 27.2 83 49 81
17 28.4 80 50 75
18 28.0 76 27 25
19 27.6 86 77 50
20 27.3 86 29 75
21 27.6 84 60 75
22 26.7 88 40 13
23 26.7 89 55 81
66
Lampiran 3 (lanjutan)
24 27.3 87 62 81
25 26.7 88 44 50
26 27.1 84 101 88
27 26.9 87 41 50
28 27.2 86 93 12
Jumlah 756.5 2405 1612 1678
Rata2 27.0 86 58 74
Sumber: Badan Meteorologi dan Geofisika Tegal tahun 2006
67
Lampiran 3 (lanjutan)
Kecepatan Penyinaran
Suhu udara Kelembaban angin matahari
0
Tanggal ( C) (%) ( Km/Jam ) (%)
1 27.0 88 53 19
2 27.5 86 59 88
3 27.7 84 68 63
4 26.3 89 50 63
5 27.7 77 33 100
6 26.8 88 33 3
7 26.9 83 46 44
8 27.1 88 40 100
9 28.5 75 35 94
10 27.7 77 48 69
11 27.1 83 55 100
12 27.7 77 26 87
13 27.0 86 43 100
14 26.9 81 52 94
15 27.1 88 55 10
16 27.8 86 85 88
17 27.8 85 61 85
18 27.2 91 34 0
19 27.2 88 47 0
20 26.3 91 53 0
21 26.7 88 38 81
22 26.7 86 64 66
23 27.0 89 46 20
68
Lampiran 3 (lanjutan)
24 26.1 92 11 0
25 26.7 88 14 0
26 27.1 85 40 87
27 27.3 88 68 62
28 28.0 83 66 50
29 26.7 90 21 7
30 26.9 87 30 18
31 27.1 88 34 6
Jumlah 841.6 2655 1408 1604
Rata2 27.1 86 45 63
Sumber: Badan Meteorologi dan Geofisika Tegal tahun 2006
69
Lampiran 3 (lanjutan)
Kecepatan Penyinaran
Suhu udara Kelembaban angin matahari
0
Tanggal ( C) (%) ( Km/Jam ) (%)
1 26.1 91 54 10
2 27.9 76 35 50
3 27.2 87 51 100
4 25.9 92 35 56
5 26.8 83 45 75
6 26.9 85 46 94
7 27.1 83 50 94
8 27.0 83 47 81
9 26.7 86 49 85
10 26.8 87 51 75
11 27.3 86 40 98
12 27.7 83 20 50
13 27.7 81 34 88
14 27.4 84 45 90
15 26.4 86 43 85
16 26.9 81 52 81
17 27.7 82 8 38
18 27.4 83 3 43
19 27.7 83 6 81
20 27.4 83 12 53
21 26.9 89 2 0
22 27.3 80 13 88
23 27.5 81 16 44
70
Lampiran 3 (lanjutan)
24 27.5 85 15 87
25 27.3 84 19 69
26 27.9 77 25 37
27 28.0 70 24 100
28 28.1 76 21 100
29 27.8 79 20 87
30 26.9 86 24 19
Jumlah 817.3 2492 905 2058
Rata2 27.2 83 30 82
Sumber: Badan Meteorologi dan Geofisika Tegal tahun 2006
71
Lampiran 3 (lanjutan)
Kecepatan Penyinaran
Suhu udara Kelembaban angin matahari
0
Tanggal ( C) (%) ( Km/Jam ) (%)
1 27.3 80 25 31
2 26.6 87 35 69
3 27.3 84 4 100
4 27.9 82 1 69
5 28.2 77 2 64
6 27.6 80 1 88
7 26.3 85 10 88
8 27.6 79 20 75
9 28.2 81 21 81
10 28.1 80 8 94
11 28.5 80 11 93
12 27.9 79 17 75
13 28.1 72 12 100
14 27.3 74 7 100
15 27.7 73 2 100
16 27.7 74 4 94
17 28.1 73 1 65
18 28.0 72 2 94
19 28.0 81 14 75
20 27.6 84 22 37
21 27.3 83 30 50
22 25.6 91 25 0
23 26.6 83 35 65
72
Lampiran 3 (lanjutan)
24 27.3 85 21 94
25 28.1 80 19 100
26 27.8 82 12 94
27 27.9 81 5 15
28 25.8 90 9 10
29 26.4 86 25 35
30 27.5 82 19 100
31 27.9 82 10 88
Jumlah 852.2 2505 429 2278
Rata2 27.5 81 14 73
Sumber: Badan Meteorologi dan Geofisika Tegal tahun 2006
73
Lampiran 3 (lanjutan)
Kecepatan Penyinaran
Suhu udara Kelembaban angin matahari
0
Tanggal ( C) (%) ( Km/Jam ) (%)
1 27.2 75 18 35
2 26.4 84 24 56
3 27.0 84 6 90
4 27.5 82 15 62
5 28.2 72 22 45
6 27.6 75 21 78
7 26.3 82 12 56
8 27.6 72 2 72
9 28.2 81 31 77
10 28.1 78 28 92
11 28.5 80 16 88
12 27.9 79 17 78
13 28.1 72 16 90
14 27.3 74 25 98
15 27.7 73 23 98
16 27.4 74 5 95
17 28.1 73 3 65
18 28.0 72 1 95
19 27.8 81 54 78
20 27.6 84 32 36
21 27.3 83 20 56
22 25.6 79 22 12
23 26.0 83 32 6
74
Lampiran 3 (lanjutan)
24 27.3 85 28 64
25 28.1 80 25 95
26 27.8 82 12 96
27 27.4 80 7 19
28 25.8 85 11 12
29 26.2 84 21 45
30 27.3 81 15 96
Jumlah 826.0 2250 564 1985
Rata2 27.2 75 19 66
Sumber: Badan Meteorologi dan Geofisika Tegal tahun 2006
75
Lampiran 4
Lampiran 4 (lanjutan)
Lampiran 4 (lanjutan)