Anda di halaman 1dari 3

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Lanjut usia (lansia) merupakan proses alamiah yang pasti akan dialami oleh semua orang yang
dikurniai usia panjang. Didalam struktur anatomis proses menjadi tua terlihat sebagai kemunduran
didalam sel. Proses ini berlansung secara alamiah, terus-meneru dan berkesinambungan yang
selanjutnya akan menyebabkan perubahan anatomi, fisiologi dan biokimia pada jaringan tubuh dan
akan mempengaruhi fungsi dan kemampuan tubuh secara keseluruhan. 99ri99
Di Indonesia, peningkatan penduduk lansia juga cenderung meningkat dari tahun ketahun.
Menurut WHO, pada tahun 2025, Indonesia akan mengalami peningkatan lansia sebesar 41,4 %
yang merupakan peningkatan tertinggi dunia. Bahkan perserikatan bangsa - bangsa memperkirakan
bahwa warga Indonesia akan mencapai kurang lebih 60 juta jiwa pada tahun 2050 seterusnya
meletakan Indonesia pada tempat ke empat setelah cina, india dan amerika serikat untuk jumlah
penduduk lansia terbanyak. 99wahyu99
Peningkatan jumlah lansia mempengaruhi aspek kehidupan mereka, antara lain perubahan
perubahan fisik, biologis, psikologis, social dan munculnya penyakit degenerative akibat proses
penuan tersebut. Salah satu penyakit degenerative dengan sifat kronis adalah Diabetes Melitus
dimana prevalensinya terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. 99wahyu99
Data world health organization (WHO) tahun 2010 melaporkan bahwa 60% penyebab kematian
semua umur di dunia adalah penyakit tidak menular (PTM). Diabetes mellitus menduduki peringkat
ke-6 sebagai penyebab kematian. Sekitar 1,3 juta orang meninggal akibat diabetes melitus
menempati urutan ke-7 penyebab kematian dunia. Sedangkan untuk Indonesia diperkirakan pada
tahun 2030 akan memiliki penyandang diabetes melitus 21,3 juta jiwa. 99nopi99
Peningkatan terjadi akibat bertambahnya populasi penduduk usia lanjut dan perubahan gaya
hidup, mulai dari pola makan/jenis makanan yang dikonsumsi sampai berkurangnya kegiatan
jasmani terutama pada kelompok usia dewasa ke atas pada seluruh status sosial ekonomi.
Suatu penelitian terakhir yang dilakukan di Jakarta, Diabetes Melitus di daerah urban yaitu di
kelurahan Kayu Putih adalah 5,7%, Sedangkan di daerah rural yang dilakukan oleh Augusta Arifin di
suatu daerah di Jawa Barat angka itu hanya 1,1%. Disini jelas ada perbedaan antara urban dengan
rural, menunjukan gaya hidup mempengaruhi kejadian Diabetes. Tetapi di jawa Timur angka itu
tidak berbeda yaitu 1,43% di daerah urban dan 1,47% di daerah rural. Hal ini mungkin disebakan
tingginya prevalensi Diabetes Melitus terkait malnutrisi di Jawa Timur, sebesar 21,2% dari seluruh
Diabetes di daerah rural. 99nopi99
Berdasarkan data laporan Riset Kesehatan Dasar tahun 2008, didapatkan data bahwa secara
nasional prevalensi diabetes melitus yang didapatkan dari diagnosis tenaga kesehatan dan dengan
gejala sebesar 1,1%. Sedangkan di Sumatera Utara prevalensi diabetes melitus yang didapatkan dari
diagnosis tenaga kesehatan dengan gejala yaitu sebesar 0,8%. Berdasarkan hasil survei yang didapat
dari laporan Surveilans Terpadu penyakit didapat data jumlah kasus 1.717 pasien rawat jalan di
seluruh rumah sakit dan puskesmas baik Kabupaten maupun Kota. Sebanyak 918 pasien melakukan
rawat jalan dan sebanyak 998 pasien yang dirawat inap di seluruh rumah sakit dan puskesmas
Sumatera Utara. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Sihombing tahun 2008 didapatkan data
sebanyak 355 penderita diabetes melitus di 10 puskesmas di Kota Medan dari 39 puskesmas yang
ada di kota medan. 99nopi99
Mengingat besarnya masalah diabetes melitus tersebut khususnya di RSUD Haji Mina Medan
perlu dilakukan adanya skrining terhadap faktor yang berhubungan dengan terjadinya diabetes
melitus, sehingga kita dapat mengetahui faktor yag paling banyak menyebabkan diabetes melitus
serta dapat mengurangi jumlah penderita diabetes melitus. Hal ini sejalan dengan prioritas
pengendalian diabetes melitus oleh Kementrian Kesehatan Republik Indonesia yaitu fokus pada
pengendalian faktor resiko diabetes melitus melalui upaya promotif dan preventif dengan tidak
mengesampingkan upaya kuratif dan rehabilitatif. 99nopi99

1.2 Rumusan Masalah
Bedasarkan latar belakang tersebut dirumuskan permasalahan sebagai berikut : faktor-faktor
yang berhubungan dengan terjadinya diabetes melitus di RSUD Haji Mina Medan

1.3 Tujuan Penelitia
Tujuan penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu tujuan umum dan tujuan khusus:
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui Faktor-faktor yang berhubngan dengan terjadinya diabetes melitus di
RSUD Haji Mina Medan.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui hubungan antara umur denag terjadinya diabetes melitus.
2. Untuk mengetahui hubungan antara jenis kelamin dengan terjadinya diabetes
melitus.
3. Untuk mengetahui hubungan antara status pekerjaan dengan terjadinya diabetes
melitus.
4. Untuk mengetahui hubungan antara tingkat pendidikan dengan terjadinya diabetes
melitus.

1.4 Mamfaat Penelitia
Hasil pendidikan diharapkan akan bermanfaat untuk:
a. Penelitian
Hasil penelitian ini diaharapkan dapat menambah wawasan peneliti dalam menulis dan
melakukan penelitian serta dapat digunakan sebagai sumber data untuk kepentingan
penelitian selanjutnya.
b. Pelayanan Kesehatan
Sebagai masukan dalam merencanakan program pencegahan dan pengendalian
terhadap penderita diabetes melitus.

Anda mungkin juga menyukai