Anda di halaman 1dari 4

Denyut Nadi Normal Manusia

Salah satu indikator kesehatan jantung adalah terjadinya peningkatan denyut nadi pada saat beristirahat. Waktu
yang tepat untuk mengecek denyut nadi adalah saat kita bangun pagi dan sebelum melakukan aktivitas apapun.
Pada saat itu kita masih relaks dan tubuh masih terbebas dari zat-zat pengganggu seperti nikotin dan kafein.
Kita dapat mengecek sendiri dengan merasakan denyut nadi kita di bagian tubuh tertentu.
Cara mengukur denyut nadi :

Denyut Nadi
Dengan menggunakan 2 jari yaitu telunjuk dan jari tengah, atau 3 jari, telunjuk, jari tengah dan jari manis jika
kita kesulitan menggunakan 2 jari.
Temukan titik nadi ( daerah yang denyutannya paling keras ), yaitu nadi karotis di cekungan bagian pinggir leher
kira-kira 2 cm di kiri/kanan garis tengah leher ( kira-kira 2 cm disamping jakun pada laki-laki ), nadi radialis di
pergelangan tangan di sisi ibu jari.
Setelah menemukan denyut nadi, tekan perlahan kemudian hitunglah jumlah denyutannya selama 15 detik,
setelah itu kalikan 4, ini merupakan denyut nadi dalam 1 menit.
Denyut nadi pada orang yang sedang beristirahat adalah
60 80 kali permenit untuk orang dewasa,
80 100 kali permenit untuk anak-anak,
100 140 kali permenit pada bayi.
Bila Anda semakin bugar, denyut nadi Anda sewaktu istirahat akan makin menurun, kuat dan lebih teratur.
Namun denyut nadi bisa lebih cepat jika seseorang dalam keadaan ketakutan, habis berolah raga, atau demam.
Umumnya denyut nadi akan meningkat sekitar 20 kali permenit untuk setiap satu derajat celcius penderita
demam.
Sedangkan untuk mengetahui kekuatan denyut jantung maksimal yaitu dengan rumus:
Nadi Max = 80% x (220 umur )
Misalkan anda sekarang berusia 40 tahun maka kekuatan maksimal jantung anda adalah 80 % X 180 = 144
kali/menit.
Yang perlu diperhatikan adalah, denyut nadi yang terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak beraturan dapat berarti
gangguan pada jantung. Segeralah periksakan diri ke instansi kesehatan terdekat.


















Jakarta, Mengetahui perubahan denyut jantung sangat penting agar tahu masalah jantung sejak dini.
Tak hanya dengan menggunakan peralatan khusus, memeriksa denyut jantung juga bisa dilakukan
sendiri tanpa menggunakan alat.

Denyut jantung adalah jumlah detak jantung per satuan waktu, biasanya dinyatakan dengan denyut per
menit (beats per minuteatau bpm).

Denyut jantung dapat bervariasi sesuai dengan kebutuhan tubuh untuk perubahan oksigen, seperti
selama latihan atau tidur.

Pengukuran denyut jantung biasanya digunakan oleh para profesional medis untuk membantu dalam
diagnosis dan pemantauan kondisi medis. Tapi Anda juga bisa melakukan pemeriksaan denyut jantung
sendiri tanpa harus menggunakan peralatan medis khusus.

Seperti dilansir dari Ehow, Senin (3/5/2010), berikut cara memeriksa denyut jantung tanpa menggunakan
peralatan khusus:

1. Gunakan jari untuk menemukan denyut nadi
Gunakan 2 jari atau 3 jari, yaitu jari telunjuk, jari tengah dan jari manis untuk menemukan denyut nadi
Anda. Tapi jangan gunakan ibu jari karena ibu jari memiliki denyut sendiri.

Pemeriksaan bisa dilakukan pada pergelangan tangan (denyut radial) dan di leher (denyut nadi karotis).

Pada pergelangan tangan, gunakan bantalan 3 jari yaitu telunjuk, tengah dan jari manis. Tempat yang
ideal adalah di bawah lipatan pergelangan tangan di pangkal jempol. Tekan ringan sampai Anda
menemukan denyut nadi (darah berdenyut di bawah jari). Jika perlu, gerakkan jari-jari hingga Anda
menemukan denyut yang paling kencang.

Pada leher cukup gunakan dua jari, telunjuk dan jari tengah. Tempat yang ideal adalah sekitar satu inci
ke sisi tengah tenggorokan, tepat di tempat leher dan dagu bertemu.

2. Periksa dan merekam tingkat, kekuatan dan ritme
Gunakan jam atau arloji di tangan yang lain. Hitung dan catat berapa banyak denyut yang terjadi dalam
10 detik.

3. Dikalikan 6
Denyut jantung adalah jumlah denyut per satuan menit. Maka jumlah denyut selama 10 detik dikalikan
dengan angka 6 (60 detik sama dengan 1 menit). Hasilnya merupakan denyut jantung Anda.

Denyut jantung lambat

Denyut jantung normal saat istirahat untuk individu dewasa berkisar 60-100 kali per menit. Bila seseorang
memiliki denyut jantung di bawah itu, dokter akan mendiagnosanya dengan bradikardia (denyut jantung
lambat).

Detak jantung lambat terkadang biasa dan bisa menjadi tanda seseorang sangat fit. Dewasa muda sehat
dan atlet sering kali memiliki denyut jantung kurang dari 60 kali per menit.

Tapi bagi orang lain, detak jantung lambat bisa jadi tanda adanya masalah dengan 'sistem listrik' jantung.
Ini menandakan alat pacu jantung tidak berfungsi dengan benar atau 'jalur listrik' jantung terganggu.

Bradikardia yang parah dengan jantung yang berdetak begitu lambat, sehingga darah yang dipompa
tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh, dapat mengancam jiwa.

Seperti dilasir dari WebMD, Bradikardia dapat disebabkan oleh:


1. Perubahan di jantung yang merupakan hasil penuaan.
2. Penyakit yang merusak sistem kelistrikan jantung. Ini termasuk penyakit jantung koroner,
serangan jantung, dan infeksi seperti endokarditis dan miokarditis.
3. Kondisi yang dapat memperlambat impuls listrik di jantung. Contohnya memiliki tingkat tiroid
rendah (hipotiroidisme) atau ketidakseimbangan elektrolit, seperti terlalu banyak kalium dalam
darah.
4. Efek samping obat untuk mengobati masalah jantung atau tinggi tekanan darah.

Detak jantung cepat

Denyut jantung yang lebih cepat dan mencapat 100 kali lebih didiagnosa dengan takikardia (denyut
jantung cepat).

Kebanyakan orang mengalami denyut jantung cepat sementara atau takikardia sinus, sebagai respons
normal terhadap kegembiraan, kecemasan, stres, mengonsumsi kafein atau olahraga.

Tapi jika takikardia terjadi pada saat istirahat atau tanpa sebab logis, maka dianggap abnormal. Biasanya
detak jantung cepat terjadi pada orang dengan penyakit tiroid, demam, atau efek dari obat-obatan
tertentu (terutama asma dan obat alergi).

Pada beberapa kasus, takikardia tidak menimbulkan gejala atau komplikasi. Namun, takikardia serius
dapat mengganggu fungsi jantung normal, meningkatkan risiko stroke, atau menyebabkan gagal jantung
atau kematian mendadak.

Maka sebaiknya sering-seringlah memeriksa denyut jantung Anda sendiri, untuk mengetahui berbagai
masalah jantung secara dini.

Anda mungkin juga menyukai