Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN KEPERAWATAN

VESIKOLITHIASIS
A. Pengertian
Batu perkemihan dapat timbul pada berbagai tingkat dari sistem
perkemihan (ginjal, ureter, kandung kemih), tetapi yang paling sering
ditemukan ada di dalam ginjal (Long, 1996!"").
#esikolitiasis merupakan batu yang menghalangi aliran air kemih
akibat penutupan leher kandung kemih, maka aliran yang mula$mula lan%ar
se%ara tiba$tiba akan berhenti dan menetes disertai dengan rasa nyeri
( &jamsuhidajat dan 'im de (ong, 199)1*"+).
Pernyataan lain menyebutkan bah,a -esikolitiasis adalah batu kandung
kemih yang merupakan keadaan tidak normal di kandung kemih, batu ini
mengandung komponen kristal dan matriks organik (&jabani dalam
&oeparman, "**1!++).
#esikolitiasis adalah batu yang ada di -esika urinaria ketika terdapat
de.isiensi substansi tertentu, seperti kalsium oksalat, kalsium .os.at, dan asam
urat meningkat atau ketika terdapat de.isiensi subtansi tertentu, seperti sitrat
yang se%ara normal men%egah terjadinya kristalisasi dalam urin (&melt/er,
"**"106*).
1idrone.rosis adalah dilatasi piala dan kaliks ginjal pada salah satu
atau kedua ginjal akibat adanya obstruksi (&melt/er, "**"100"). Long,
(1996!1)) menyatakan sumbatan saluran kemih yang bisa terjadi dimana saja
pada bagian saluran dari mulai kaliks renal sampai meatus uretra.
1idrone.rosis adalah pelebaran2dilatasi pel-is ginjal dan kaliks, disertai
dengan atro.i parenkim ginjal, disebabkan oleh hambatan aliran kemih.
1ambatan ini dapat berlangsung mendadak atau perlahan$lahan, dan dapat
terjadi di semua aras (level) saluran kemih dari uretra sampai pel-is renalis
('ijaya dan 3iranti, "**161).
#esikolithotomi adalah alternati. untuk membuka dan mengambil batu
yang ada di kandung kemih, sehingga pasien tersebut tidak mengalami
1
ganguan pada aliran perkemihannya 4ran/oni 5.4 dan 5e%ter 6.3
(http22,,,.meds%ape.%om, ) (uli "**6).
B. 7tiologi
3enurut &melt/er ("**"106*) bah,a, batu kandung kemih disebabkan
in.eksi, statis urin dan periode imobilitas (drainage renal yang lambat dan
perubahan metabolisme kalsium).
4aktor$ .aktor yang mempengaruhi menurut &oeparman ("**1!+)) batu
kandung kemih (#esikolitiasis) adalah
1. 1iperkalsiuria
&uatu peningkatan kadar kalsium dalam urin, disebabkan karena,
hiperkalsiuria idiopatik (meliputi hiperkalsiuria disebabkan masukan
tinggi natrium, kalsium dan protein), hiperparatiroidisme primer,
sarkoidosis, dan kelebihan -itamin 5 atau kelebihan kalsium.
". 1ipositraturia
&uatu penurunan ekskresi inhibitor pembentukan kristal dalam air kemih,
khususnya sitrat, disebabkan idiopatik, asidosis tubulus ginjal tipe 8
(lengkap atau tidak lengkap), minum Aseta/olamid, dan diare dan
masukan protein tinggi.
!. 1iperurikosuria
Peningkatan kadar asam urat dalam air kemih yang dapat mema%u
pembentukan batu kalsium karena masukan diet purin yang berlebih.
0. Penurunan jumlah air kemih
5ikarenakan masukan %airan yang sedikit.
9. (enis %airan yang diminum
3inuman yang banyak mengandung soda seperti soft drink, jus apel dan
jus anggur.
6. 1iperoksalouria
:enaikan ekskresi oksalat diatas normal (09 mg2hari), kejadian ini
disebabkan oleh diet rendah kalsium, peningkatan absorbsi kalsium
"
intestinal, dan penyakit usus ke%il atau akibat reseksi pembedahan yang
mengganggu absorbsi garam empedu.
+. ;injal &pongiosa 3edula
5isebabkan karena -olume air kemih sedikit, batu kalsium idiopatik (tidak
dijumpai predisposisi metabolik).
). Batu Asan <rat
Batu asam urat banyak disebabkan karena p1 air kemih rendah, dan
hiperurikosuria (primer dan sekunder).
9. Batu &tru-it
Batu stru-it disebabkan karena adanya in.eksi saluran kemih dengan
organisme yang memproduksi urease.
:andungan batu kemih kebayakan terdiri dari
1. +9 = kalsium.
". 19 = batu tripe2batu struvit (3agnesium Amonium 4os.at).
!. 6 = batu asam urat.
0. 1$" = sistin (cystine).
>. Patho.isiologi
:elainan ba,aan atau %idera, keadan patologis yang disebabkan karena
in.eksi, pembentukan batu disaluran kemih dan tumor, keadan tersebut sering
menyebabkan bendungan. 1ambatan yang menyebabkan sumbatan aliran
kemih baik itu yang disebabkan karena in.eksi, trauma dan tumor serta
kelainan metabolisme dapat menyebabkan penyempitan atau struktur uretra
sehingga terjadi bendungan dan statis urin. (ika sudah terjadi bendungan dan
statis urin lama kelamaan kalsium akan mengendap menjadi besar sehingga
membentuk batu (&jamsuhidajat dan 'im de (ong, "**199+).
Proses pembentukan batu ginjal dipengaruhi oleh beberapa .aktor yang
kemudian dijadikan dalam beberapa teori (&oeparman, "**1!)))
1. ?eori &upersaturasi
!
?ingkat kejenuhan komponen$komponen pembentuk batu ginjal
mendukung terjadinya kristalisasi. :ristal yang banyak menetap
menyebabkan terjadinya agregasi kristal dan kemudian menjadi batu.
". ?eori 3atriks
3atriks merupakan mikroprotein yang terdiri dari 69 = protein, 1* =
he@ose, !$9 he@osamin dan 1* = air. Adanya matriks menyebabkan
penempelan kristal$kristal sehingga menjadi batu.
!. ?eori :urangnya 8nhibitor
Pada indi-idu normal kalsium dan .os.or hadir dalam jumlah yang
melampaui daya kelarutan, sehingga membutuhkan /at penghambat
pengendapan. .os.at mukopolisakarida dan .os.at merupakan penghambat
pembentukan kristal. Bila terjadi kekurangan /at ini maka akan mudah
terjadi pengendapan.
0. ?eori 7pista@y
3erupakan pembentuk batu oleh beberapa /at se%ara bersama$sama. &alah
satu jenis batu merupakan inti dari batu yang lain yang merupakan
pembentuk pada lapisan luarnya. >ontoh ekskresi asam urat yang berlebih
dalam urin akan mendukung pembentukan batu kalsium dengan bahan urat
sebagai inti pengendapan kalsium.
9. ?eori :ombinasi
Batu terbentuk karena kombinasi dari berma%am$ma%am teori diatas.
5. 3ani.estasi :linis
Batu yang terjebak di kandung kemih biasanya menyebabkan iritasi
dan berhubungan dengan in.eksi traktus urinarius dan hematuria, jika terjadi
obstruksi pada leher kandung kemih menyebabkan retensi urin atau bisa
menyebabkan sepsis, kondisi ini lebih serius yang dapat mengan%am
kehidupan pasien, dapat pula kita lihat tanda seperti mual muntah, gelisah,
nyeri dan perut kembung (&melt/er, "**"1061).
(ika sudah terjadi komplikasi seperti seperti hidrone.rosis maka
gejalanya tergantung pada penyebab penyumbatan, lokasi, dan lamanya
penyumbatan. (ika penyumbatan timbul dengan %epat (1idrone.rosis akut)
0
biasanya akan menyebabkan koliks ginjal (nyeri yang luar biasa di daerah
antara rusuk dan tulang punggung) pada sisi ginjal yang terkena. (ika
penyumbatan berkembang se%ara perlahan (1idrone.rosis kronis), biasanya
tidak menimbulkan gejala atau nyeri tumpul di daerah antara tulang rusuk dan
tulang punggung.
&elain tanda diatas, tanda hidrone.rosis yang lain menurut &amsuridjal
(http22,,,.medi%astore.%om, "6 (uni "**6) adalah
1. 1ematuri.
". &ering ditemukan in.eksi disaluran kemih.
!. 5emam.
0. 6asa nyeri di daerah kandung kemih dan ginjal.
9. 3ual.
6. 3untah.
+. Ayeri abdomen.
). 5isuria.
9. 3enggigil.
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjangnya dilakukan di laboratorium yang meliputi
pemeriksaan
1. <rine
a p1 lebih dari +,6 biasanya ditemukan kuman area splitting,
organisme dapat berbentuk batu magnesium amonium phosphat, p1
yang rendah menyebabkan pengendapan batu asam urat.
b &edimen sel darah meningkat (9* =), ditemukan pada
penderita dengan batu, bila terjadi in.eksi maka sel darah putih akan
meningkat.
% Biakan <rin <ntuk mengetahui adanya bakteri yang
berkontribusi dalam proses pembentukan batu saluran kemih.
d 7kskresi kalsium, .os.at, asam urat dalam "0 jam untuk melihat
apakah terjadi hiperekskresi.
". 5arah
a 1b akan terjadi anemia pada gangguan .ungsi ginjal kronis.
9
b Lekosit terjadi karena in.eksi.
% <reum kreatinin untuk melihat .ungsi ginjal.
d :alsium, .os.at dan asam urat.
!. 6adiologis
a 4oto BAB28#P untuk melihat posisi batu, besar batu, apakah
terjadi bendungan atau tidak.
b Pada gangguan .ungsi ginjal maka 8#P tidak dapat dilakukan, pada
keadaan ini dapat dilakukan retrogad pielografi atau dilanjutkan
dengan antegrad pielografi tidak memberikan in.ormasi yang
memadai.
0. <&; (Ultra Sono Grafi)
<ntuk mengetahui sejauh mana terjadi kerusakan pada jaringan ginjal.
9. 6i,ayat :eluarga
<ntuk mengetahui apakah ada anggota keluarga yang menderita batu
saluran kemih, jika ada untuk mengetahui pen%egahan, pengobatan yang
telah dilakukan, %ara mengambilan batu, dan analisa jenis batu.
7. :omplikasi
:omplikasi yang disebabkan dari #esikolithotomi (Perry dan Potter,
"**"1)0") adalah sebagai berikut
a. &istem Perna.asan
Atelektasis bida terjadi jika ekspansi paru yang tidak adekuat karena
pengaruh analgetik, anestesi, dan posisi yang dimobilisasi yang
menyebabkan ekspansi tidak maksimal. Penumpukan sekret dapat
menyebabkan pnemunia, hipoksia terjadi karena tekanan oleh agens
analgetik dan anestesi serta bisa terjadi emboli pulmonal.
b. &istem &irkulasi
5alam sistem peredaran darah bisa menyebabkan perdarahan karena
lepasnya jahitan atau lepasnya bekuan darah pada tempat insisi yang bisa
menyebabkan syok hipo-olemik. &tatis -ena yang terjadi karena duduk
6
atau imobilisasi yang terlalu lama bisa terjadi trombo.lebitis, statis -ena
juga bisa menyebabkan trombus atau karena trauma pembuluh darah.
%. &istem ;astrointestinal
Akibat e.ek anestesi dapat menyebabkan peristaltik usus menurun
sehingga bisa terjadi distensi abdomen dengan tanda dan gejala
meningkatnya lingkar perut dan terdengar bunyi timpani saat diperkusi.
3ual dan muntah serta konstipasi bisa terjadi karena belum normalnya
peristaltik usus.
d. &istem ;enitourinaria
Akibat pengaruh anestesi bisa menyebabkan aliran urin in-olunter karena
hilangnya tonus otot.
e. &istem 8ntegumen
Pera,atan yang tidak memperhatikan kesterilan dapat menyebabkan
in.eksi, buruknya .ase penyembuhan luka dapat menyebabkan dehisens
luka dengan tanda dan gejala meningkatnya drainase dan penampakan
jaringan yang ada diba,ahnya. Eviserasi luka2kelurnya organ dan jaringan
internal melalui insisi bisa terjadi jika ada dehisens luka serta bisa terjadi
pula surgical mump (parotitis).
.. &istem &ara.
Bisa menimbulkan nyeri yang tidak dapat diatasi.
4. Pengobatan
3enurut &oeparman ( "**1!)!) pengobatan dapat dilakukan dengan
1. 3engatasi &imtom
Ajarkan dengan tirah baring dan %ari penyebab utama dari -esikolitiasis,
berikan spasme analgetik atau inhibitor sintesis prostaglandin, bila terjadi
koliks ginjal dan tidak di kontra indikasikan pasang kateter.
". Pengambilan Batu
a Batu dapat keluar sendiri
Batu tidak diharapkan keluar dengan spontan jika ukurannya melebihi
6 mm.
+
b #esikolithotomi.
% Pengangkatan Batu
1. Lithotripsi gelombang kejut ekstrakorporeal
Prosedur non in-asi. yang digunakan untuk menghan%urkan batu.
Litotriptor adalah alat yang digunakan untuk meme%ahkan batu
tersebut, tetapi alat ini hanya dapat meme%ahkan batu dalam batas
ukuran ! %m ke ba,ah. Bila batu di atas ukuran ini dapat ditangani
dengan gelombang kejut atau sistolitotomi melalui sayatan
prannenstiel. &etelah batu itu pe%ah menjadi bagian yang terke%il
seperti pasir, sisa batu tersebut dikeluarkan se%ara spontan.
". 3etode endourologi pengangkatan batu
Bidang endourologi mengabungkan ketrampilan ahli radiologi
mengangkat batu renal tanpa pembedahan mayor. Batu diangkat
dengan .orseps atau jarring, tergantung dari ukurannya. &elain itu
alat ultrasound dapat dimasukkan ke selang ne.rostomi disertai
gelombang ultrasonik untuk menghan%urkan batu.
!. <reteroskopi
<reteroskopi men%akup -isualisasi dan akses ureter dengan
memasukkan alat ureteroskop melalui sistoskop. Batu dapat
dihan%urkan dengan menggunakan laser, litotrips elektrohidraulik,
atau ultrasound kemudian diangkat.
d Pen%egahan (batu kalsium kronik$kalsium oksalat)
1. 3enurunkan konsentrasi reaktan (kalsium dan oksalat)
". 3eningkatkan konsentrasi inhibitor pembentuk batu yaitu
sitrat (kalium sitrat "* m7C tiap malam hari, minum jeruk nipis atau
lemon malam hari), dan bila batu tunggal dengan meningkatkan
masukan %airan dan pemeriksaan berkala pembentukan batu baru.
!. Pengaturan diet dengan meningkatkan masukan %airan,
hindari masukan soft drinks, kurangi masukan protein (sebesar 1
g2:g BB 2hari), membatasi masukan natrium, diet rendah natrium
()*$1** meC2hari), dan masukan kalsium.
0. Pemberian obat
)
<ntuk men%egah presipitasi batu baru kalsium oksalat, disesuaikan
kelainan metabolik yang ada.
;. 5iagnosa :epera,atan
1. Bersihan jalan na.as tidak e.ekti. berhubungan
dengan e.ek anestesi (>arpenito, "**1!"0).
". Pola na.as tidak e.ekti. berhubungan dengan depresi
perna.asan akibat e.ek anestesi (Perry dan Potter, "**"911).
!. ;angguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan
penekanan sara. tepi akibat insisi (5oenges, 19996))).
0. Autrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan
mual dan muntah (5oenges, 1999691 ).
9. ;angguan keseimbangan %airan dan elektrolit
berhubungan dengan perdarahan akibat insisi (5oenges, 1999)*)).
6. 6esiko tinggi in.eksi berhubungan dengan insisi
luka akibat operasi (5oenges, 1999 6)").
+. 6esiko tinggi gangguan integritas kulit berhubungan
dengan drainase luka (>arpenito, "**1!*").
1. 4okus 8nter-ensi
1. Bersihan jalan na.as tidak e.ekti. berhubungan
dengan e.ek anestesi (>arpenito, "**1!"0)
?ujuan ?idak terjadi gangguan perna.asan
:riteria 1asil ?idak tersedak, &ekret tidak menumpuk di jalan na.as dan
tidak ditemukan tanda cyanosis
8nter-ensi
a. :aji pola na.as klien.
b. :aji perubahan tanda -ital se%ara drastis.
%. :aji adanya syanosis.
d. Bersihkan sekret dijalan na.as.
e. >iptakan lingkungan yang nyaman.
". Pola na.as tidak e.ekti. berhubungan dengan depresi
perna.asan akibat e.ek anestesi (5oenges, 1999911).
9
?ujuan pola na.as menjadi normal (-esikuler).
:riteria 1asil pola na.as e.ekti., bebas dari sianosis atau tanda$tanda
hipoksia.
8nter-ensi
a. Pertahankan jalan na.as dengan
memiringkan kepala, hiperekstensi rahang, aliran udara .aringeal oral.
b. Bbser-asi .rekuensi dan kedalaman
perna.asan.
%. Posisikan klien dengan nyaman.
d. Bbser-asi pengembalian .ungsi
otot perna.asan.
e. Lakukan pengisapan lendir jika
diperlukan.
.. Berikan *ksigen jika diperlukan.
!. ;angguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan
penekanan sara. tepi akibat insisi (5oenges, 19996))).
?ujuan klien merasa nyaman.
:riteria 1asil klien tidak gelisah, skala nyeri 1$", tanda -ital normal.
8nter-ensi
a. :aji tanda -ital klien.
b. >atat lokasi dan lamanya intensitas nyeri.
%. Ajarkan teknik relaksasi dan distraksi.
d. >iptakan lingkungan yang nyaman.
e. :olaborasi pemberian analgesik (Aarkotik),
anti spasmodik dan kortikosteroid.
0. Autrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan
mual dan muntah (5oenges, 1999 691)
?ujuan :ebutuhan nutrisi terpenuhi.
:riteria 1asil :lien habis satu porsi dari rumah sakit, tidak mengeluh
lemas, membran mukosa lembab dan tanda -ital normal.
8nter-ensi
a. :aji tanda -ital klien.
1*
b. :aji kebutuhan nutrisi klien.
%. ?imbang berat badan klien setiap hari.
d. :aji turgor klien.
e. A,asi input dan output klien.
.. >a%at insiden muntah dan %atat karakteristik dan
.rekuensi muntah.
g. Berikan makan sedikit tetapi sering.
h. >iptakan lingkungan yang nyaman bagi klien.
9. ;angguan keseimbangan %airan dan elektrolit
berhubungan dengan perdarahan akibat insisi (5oenges, 1999)*)).
?ujuan 3embaiknya keseimbangan %airan dan elektrolit.
:riteria 1asil
a. 3onitor tanda -ital.
b. 3onitor urin meliputi ,arna
hemates sesuai indikasi.
%. Pertahankan pen%atatan komulati.
jumlah dan tipe pemasukan %airan.
d. 3onitor status mental klien.
e. 3onitor berat badan tiap hari.
.. A,asi pemeriksaan laboratorium
(1b, 1t, dan natrium urin).
g. :olaborasi pemberian diuretik.
6. 6esiko tinggi in.eksi berhubungan dengan insisi
luka operasi (5oenges, 1999 6)").
?ujuan ?idak terjadi in.eksi.
:riteria 1asil Lim.osit dalam batas normal, tanda -ital normal dan tidak
ditemukan tanda in.eksi.
8nter-ensi
a. :aji lokasi dan luas luka.
b. Pantau jika terdapat tanda in.eksi (rubor, dolor, kolor,
tumor dan perubahan .ungsi).
%. Pantau tanda -ital klien.
11
d. :olaborasi pemberian antibiotik.
e. ;anti balut dengan prinsip steril.
+. 6esiko tinggi gangguan integritas kulit berhubungan
dengan drainase luka (>arpenito, "**1!*").
?ujuan ?idak terjadi gangguan integritas kulit .
:riteria 1asil tidak ditemukan tanda in.eksi, tidak ada luka tambahan
8nter-ensi
a. :aji drainase luka.
b. 3onitor adanya tanda in.eksi (rubor, dolor, kolor, tumor
dan perubahan .ungsi).
%. :aji adanya luka tambahan pada klien.
d. ;anti balut dengan prinsip steril.
e. :olaborasi pemberian antibiotik.
.. 1imbau agar klien membatasi mobilitasnya.
1"

Anda mungkin juga menyukai