Anda di halaman 1dari 19

Tentang Hidroponik (F.A.

Q Hidroponik)
Oleh Em Haris pada 21 Agustus 2014 pukul 6:32
F.A.Q Hidroponiku
By Adri Aji on Saturday, March 2, 2013 at 7:37am
Apakah Hidroponik itu?
Hidroponik (Inggris: hydroponic) berasal dari kata Yunani yaitu hydro yang berarti air dan ponos
yang artinya daya. Hidroponik juga dikenal sebagai soilless culture atau budidaya tanaman tanpa
tanah.

PENGENALAN HIDROPONIK SECARA UMUM

1. Mengapa saya harus bertanam secara Hidroponik?
Beberapa kelebihan bertanam secara hidroponik adalah produksi tanaman persatuan luas
lebih banyak, tanaman tumbuh lebih cepat, pemakaian pupuk lebih hemat, pemakaian air
lebih efisien, tenaga kerja yang diperlukan lebih sedikit, lingkungan kerja lebih bersih,
kontrol air, hara dan pH lebih teliti, masalah hama dan penyakit tanaman dapat dikurangi
serta dapat menanam tanaman di lokasi yang tidak mungkin/sulit ditanami seperti di
lingkungan tanah yang miskin hara dan berbatu atau di garasi (dalam ruangan lain)
dengan tambahan lampu.

Sedangkan kelemahannya adalah ketersediaan dan pemeliharaan perangkat hidroponik
agak sulit, memerlukan keterampilan khusus untuk menimbang dan meramu bahan kimia
serta investasi awal yang relatif lebih besar.

2. Saya baru untuk hidroponik. Apa yang saya butuhkan untuk memulai?
Hidroponik adalah hobi yang menyenangkan dan memuaskan yang bersifat menantang
dan bermanfaat. Untuk memulai Anda akan memerlukan sistem hidroponik, nutrisi
hidroponik, media tanam hidroponik (mungkin tergantung pada jenis sistem hidroponik),
sumber cahaya (alami atau buatan), waktu dan tanaman.
https://www.facebook.com/groups/hidroponiku/doc/327029130640948/

3. Apakah Hidroponik sama dengan cara bertanam pada umumnya?
Pada dasarnya sama, tetapi di dalam Hidroponik tidak mengenal tanah. Laju
pertumbuhan tanaman hidroponik bisa mencapai 50% lebih cepat dibanding tanaman
yang ditanam di tanah pada kondisi yang sama. Dengan Hidroponik, kita bisa melakukan
penyiraman dan pemupukan sekaligus. Sehingga bisa memudahkan pekerjaan dan tepat
sasaran.

4. Dimana saja saya bisa menanam tanaman dengan cara Hidroponik?
Di mana saja. Di dalam ruangan, di rumah kaca (Green House) serta di luar ruangan.
Setiap tanaman dapat tumbuh dengan sistem hidroponik. Jika tersedia cukup sinar
matahari/cahaya, oksigen dan air, maka hanya perlu menyediakan nutrisi, media untuk
tumbuh dan benih.

5. Apa saja yang harus saya siapkan untuk ber-Hidroponik?
TARGET :
o Tentukan tanaman yang akan kita tanam
o Pilih sistem yang akan kita gunakan

METAN (Media Tanam):
o Arang Sekam
o Cocopeat (Serbuk serabut kelapa)
o Pasir Malang
o Hydroton
o Serbuk Kayu (optional)

Note : Setiap metan memiliki sifat tertentu, tidak harus semua tersedia, bisa salah satu
atau campuran lebih dari satu, tergantung pada jenis dan ukuran tanaman, kebutuhan air,
dll.

Karakteristik media tanam
: https://www.facebook.com/photo.php?fbid=3833056003635&set=oa.497830783560781
&type=1&theater

6. Apakah Hidroponik adalah Organik?
Ada perdebatan yang sangat populer tentang nilai "organik" seputar pupuk dan metode.
Banyak orang ingin menerapkan "organik" untuk hidroponik. Saat diterima komponen
pupuk organik tergantung pada organisme dalam tanah untuk mengkonversi "organik"
bahan ke dalam bentuk yang bisa digunakan bagi tanaman.

Dalam hidroponik terdapat mineral yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman secara
langsung dan lengkap, sepenuhnya menghilangkan kebutuhan untuk organisme tanah dan
tanah. Hasilnya adalah tingkat pertumbuhan yang jauh lebih tinggi dan hasil, dan lebih
baik daripada metode kualitas tanaman organik dapat mencapai.

Ada beberapa artikel tentang perbandingan Hidroponik dan Organik :
o https://www.facebook.com/groups/hidroponiku/569831369694055/
o https://www.facebook.com/groups/hidroponiku/doc/569748263035699

7. Betulkah tanaman Hidroponik tumbuh lebih baik daripada yang ditanam di tanah?
Mengapa?
Betul. Produk hidroponik lebih bersih daripada tanaman yang ditanam dengan tanah dan
tanaman memiliki kemampuan untuk menyesuaikan pakan unsur hara bagi pertumbuhan
dan hasil maksimal dalam waktu singkat.

8. Bagaimana rasa produk tanaman Hidroponik?
Produk hidroponik memiliki kelebihan dari segi rasa dan gizi dibandingkan produk
tanaman yang ditanam di tanah. Hal ini karena semua nutrisi yang dibutuhkan oleh
tanaman tersedia ketika tanaman bertumbuh.

9. Tolong jelaskan sedikit lebih detail, berbagai elemen yang diperlukan untuk
pertumbuhan tanaman?
Tentu saja. Sekitar 160 tahun yang lalu para ilmuwan menentukan bahwa sepuluh elemen
yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman. Tiga dari sepuluh diberikan oleh udara dan
air:
o karbon (C)
o hidrogen (H)
o oksigen (O)
Yang lain :
o nitrogen (N)
o fosfor (P)
o kalium (K)
o kalsium (Ca)
o magnesium (Mg)
o sulfur (S)
o besi (Fe)
Yang diperoleh oleh tanaman dari tanah atau media tumbuh lainnya. Enam elemen
tambahan telah ditentukan penting untuk pertumbuhan tanaman :
o mangan (Mn)
o seng (Zn)
o tembaga (Cu)
o boron (B)
o molibdenum (Mb)
o klorin (C1).

10. Bagaimanakah cara pemupukan pada sistem hydroponic?
Silahkan baca bagian SISTEM HIDROPONIK point. 1


SISTEM HIDROPONIK

1. Saya tidak paham dengan Sistem Hidroponik. Bagaimana penjelasan semua sistem
Hidroponik itu? Terdapat 6 dasar dari sistem hidroponik, yaitu :

o Sistem Sumbu (Wick)
Adalah tipe hidroponik yang paling sederhana. Sistem ini adalah sistem pasif,
yang artinya tidak ada sistem yang bergerak. Larutan nutrisi diserap oleh media
tanam dari tandon menggunakan sumbu (memanfaatkan daya kapilaritas sumbu).
Sistem ini dapat menggunakan bermacam-macam media tanam, diantaranya:
Perlite, Vermiculite, Pro-Mix, dan Sabut
Kelapa.https://www.facebook.com/groups/hidroponiku/doc/325357380808123/

o Sistem Kultur Air (Water culture)
Adalah sistem yang paling sederhana dari semua sistem hidroponik aktif.
Penopang tanaman biasanya dibuat dari styrofoam dan mengapung langsung di
atas permukaan larutan nutrisi. Sebuah pompa udara menyediakan udara melalui
batu angin yang membuat banyak gelembung udara dalam larutan nutrisi dan
menyediakan oksigen bagi akar tanaman.

o Sistem Pasang Surut (Ebb and Flow / Flood and Drain)
Adalah sistem yang cocok untuk digunakan bersama berbagai macam media
tanam. Seluruh wadah pertumbuhan dapat diisi dengan batu-batuan, kerikil, atau
butiran rockwool.

Kebanyakan orang menggunakan pot-pot satuan yang diisi dengan media
tanaman, hal ini memudahkan untuk memindahkan tanaman dan memasukkan
tanaman ke dalam sistem.

o Sistem Fertigasi (Fertilizer + Drip Irrigation)
Merupakan sistem yang paling luas digunakan di dunia. Sistem ini adalah
pengembangan dari Drip Irrigation (Irigasi tetes) dimana tanaman disiram dengan
cara meneteskan air. Modifikasi yang dimaksud adalah, pada Sistem Fertigasi,
tanaman tidak hanya diberi pengairan berupa tetesan air saja, tetapi air yang
diteteskan juga dicampur dengan nutrisi.

Dengan demikian dalam setiap tetes air sudah terdapat nutrisi lengkap.
Pengoperasiannya mudah, pengatur waktu mengontrol pompa dalam air. Pengatur
waktu menyalakan pompa dan larutan nutrisi menetes pada pusat tiap tanaman
dari selang penetes kecil.

Pada sistem tertutup, kelebihan larutan nutrisi yang mengalir akan ditampung
kembali ke dalam tandon untuk dipakai kembali. Untuk sistem Drip Irrigation
larutan nutrisi yang berlebihan tidak diserap kembali.

* Selanjutnya, istilah "Drip Irrigation" digunakan bila air yg diteteskan TIDAK
mengandung nutrisi, dan istilah "Fertigasi" bila air yang diteteskan sudah
dicampur nutrisi.

o Sistem NFT (Nutrient Film Technique)
Ini adalah teknik dimana aliran larutan nutrisi diberikan melalui aliran / saluran
pipa yang sangat dangkal. Air yang mengandung semua nutrisi terlarut diberikan
secara terus menerus selama 24 jam.

Dalam sistem ini idealnya kedalaman aliran sirkulasi harus sangat dangkal, atau
tipis seperti kata film disana yang berarti lapisan tipis, atau air lebih sedikit. Hal
ini memastikan agar perakaran akan selalu mendapatkan air dan juga nutrisi,
sistem ini memberikan limpahan oksigen kepada akar tanaman.

Sistem NFT dirancang berdasarkan pada kemiringan saluran yang tepat, laju
aliran yang tepat, dan panjang saluran yang tepat. Keuntungan utama dari sistem
NFT dari sistem lain adalah bahwa akar tanaman yang terkena kecukupan
pasokan air, oksigen dan nutrisi.

Namun banyak para pelaku pada sistem ini memiliki kekhawatiran dimana saat
jaringan listrik mati (PLN) tanaman tidak mendapatkan air / larutan nutrisi.
Sehingga banyak di modifikasi agar selama aliran listrik mati tanaman masih
mendapatkan air nutrisi dengan cara membuat sekatan atau tanggul.
https://www.facebook.com/groups/hidroponiku/doc/318626708147857/

o Sistem Aeroponik
Adalah sistem hidroponik yang menggunakan teknologi tinggi. Seperti pada
sistem NFT diatas, media tanamnya udara. Akar-akar menggantung di udara
dikabutkan oleh larutan nutrisi.

Pengabutan ini biasanya dilakukan setiap beberapa menit sekali. Karena akar-akar
terekpos di udara seperti pada sistem NFT, akar-akar bisa cepat mengering jika
pengaturan pengabutan terganggu
https://www.facebook.com/groups/hidroponiku/doc/343774085633119/

2. Apa saja sistem yang ada pada Hidroponik?
Sistem hidroponik bisa dikategorikan menjadi dua yaitu sistem aktif dan pasif :
o Sistem hidroponik aktif /dinamis
Dimana larutan larutan dibuat bergerak bersirkulasi dengan menggunakan pompa.
Contoh : DFT (Deep Flow Technique), NFT (Nutrient Film Technique), Water
Culture dan Aeroponik.

Kelebihan sistem aktif :
Akibat larutan yang bersirkulasi, dengan sendirinya larutan menjadi kaya akan
oksigen terlarut.
Kekurangan sistem aktif :
Investasi awal relatif lebih mahal dan set up sistem lebih rumit.

o Sistem hidroponik pasif /statis bergantung pada gaya kapilaritas dari media
tumbuh.
Contoh : Wicks (Sumbu) dan Rakit Apung.

Dalam sistem pasif, larutan kaya nutrisi diserap oleh medium dan diteruskan ke akar
tanaman.Kekurangan dari metode ini adalah ketidakmampuan untuk memberikan cukup
oksigen melalui akar untuk mendukung pertumbuhan terbaik tanaman. Untuk lebih
optimal bisa dibantu dengan aerasi gelembung udara dengan menggunakan
aerator/bubbler seperti pada aquarium.

Cukup baik untuk tanaman sayuran daun, tidak direkomendasi untuk tanaman buah dan
berukuran besar.
Selain itu, sistem hidroponik juga dapat dibedakan menjadi dapat di-Recovery (Terbuka)
dan Non-Recovery (Tertutup).

o Dalam sistem recovery, larutan nutrisi di-sirkulasikan untuk digunakan kembali
Contoh : NFT (Nutrient Film Technique), DFT (Deep Flow Technique) dan
modifikasi NFT.
o Dalam sistem non-recovery, larutan nutrisi tidak digunakan kembali

3. Kalau saya pakai sistem NFT, apakah listrik harus menyala selama 24 jam?
Tanaman membutuhkan jam istirahat antara 7-8 jam dari 24 jam sehari, selama jam
istirahat tanaman tidak menyerap unsur hara, namun kelembaban media harus tetap
terjaga agar perakaran tidak mengalami kekeringan yang menyebabkan tanaman layu
karena rusak perakaran.

Jika dibiarkan terlalu lama tentunya akan tidak baik, ada kemungkinan tanaman pun mati,
jadi saat malam kalau pada sistem NFT tidak menggunakan tanggul aliran pompa perlu
dijalankan.

4. Bagaimana cara saya membersihkan lumut yang tumbuh melekat di
pipa/ember/selang plastik?
Cara termudah untuk membersihkan lumut adalah untuk merendam pipa/ember/selang
plastik ke dalam air panas. Anda dapat menambahkan 1 sendok makan pemutih per galon
sebagai pembersih. Bila menggunakan sistem NFT, jalankan seperti biasanya (Setelah
perendaman).

Ini membersihkan lumut yang tumbuh di dalam pipa/selang yang sulit kita jamah. Atau
pipa/ember/selang plastik direndam dalam larutan pemutih, dibilas secara menyeluruh,
dikeringkan, dan disimpan untuk pembersihan berikutnya (bilas air bersih).

5. Gambar beberapa sistem Hidroponik
https://www.facebook.com/groups/hidroponiku/505121662831693/

6. Penjelasan lengkap seputar Sistem Hidroponik
https://www.facebook.com/groups/hidroponiku/doc/291484274195434/

7. 10 Sistem Hidroponik
https://www.facebook.com/groups/hidroponiku/468912806452579/

SEPUTAR NUTRISI HIDROPONIK

1. Apakah yang dimaksud dengan Nutrisi Hidroponik?
Nutrisi hidroponik ini adalah pupuk hidroponik lengkap yang mengadung semua unsur
hara makro dan mikro yang diperlukan tanaman hidroponik. Pupuk tersebut di-formulasi
secara khusus sesuai dengan jenis dan fase pertumbuhan tanaman.

NUTRISI HIDROPONIK tersedia untuk berbagai jenis tanaman seperti paprika atau
cabai, tomat, melon, timun, terong, selada, anggrek, mawar, krisan, anturium dan lain-
lain.

2. Mengapa nutrisi Hidroponik lebih baik daripada nutrisi/pupuk lainnya?
Dalam sistem hidroponik tanah tidak digunakan sebagai media tumbuh, tetapi diganti
dengan media lain seperti arang sekam, cocopeat atau material lainnya selain tanah.
Media tanam tersebut tidak mengandung unsur hara yang cukup oleh sebab itu kita harus
memberikannya kepada tanaman melalui pupuk (dalam hidroponik istilah pupuk disebut
juga nutrisi hidroponik).

Kita harus menghitung secara cermat jumlah dari masing-masing unsur hara sesuai
dengan kebutuhan masing-masing tanaman. Hal ini bukanlah sesuatu yang mudah.

Bagi Anda yang menyukai sistem budidaya secara hidroponik, baik komersial maupun
hanya sekedar hobi, Anda tidak usah repot dengan semua hitungan-hitungan tersebut
karena Anda bisa menggunakan pupuk siap pakai yaitu pupuk NUTRISI HIDROPONIK
A dan B MIX.

3. Apa saja yang terkandung dalam nutrisi hydroponic?
Nutrisi Hidroponic terdiri dari unsur Makro dan Mikro yang berbentuk garam2 mineral
yang larut 100% pada air
https://www.facebook.com/groups/hidroponiku/doc/324066927603835/

4. Apa sajakah unsur Makro dan Mikro itu?
Unsur Makro dan Mikro beserta fungsinya bagi tanaman dapat dilihat pada file:
https://www.facebook.com/groups/hidroponiku/doc/543290182348174/

5. Dapatkah nutrisi Hidroponik diaplikasikan ke tanah?
Tentu saja bisa. Semua campuran yang terkandung dalam nutrisi adalah unsur-unsur yang
diperlukan untuk pertumbuhan tanaman. Mulailah dengan aturan dasar penggunaan
nutrisi Hidroponik yang tertera di labelnya kemudian sesuaikan dengan kebutuhan dan
masa Vegetatif dan Generatif tanaman.

6. Apakah saya perlu untuk mengeringkan wadah jika saya menggunakan sistem
Wicks dan Rakit Apung?
Ya. Reservoir harus dikeringkan dan dibilas setiap 7-14 hari, tergantung pada ukuran
tanaman dan penggunaan nutrisi. Ini jelas harus dikuras dan dibersihkan setiap kali Anda
mengubah rumus rasio nutrisi. Ini juga merupakan ide yang baik untuk bilas media
tanaman setiap kali reservoir dibersihkan. Endapan garam nutrisi akan cenderung
menumpuk pada media tumbuh.


PENYESUAIAN pH

1. Apakah pH itu?
pH adalah ukuran keasaman / kebasaan suatu larutan.

2. Dapatkah Anda menjelaskan hal ini secara rinci sedikit lebih?
Secara khusus, pH adalah ukuran + ion hidronium H3O. Hal ini didasarkan pada skala
logaritmik dari 0 sampai 14. Air murni memiliki pH 7,0.

Jika pH kurang dari 7, maka air tersebut bersifat asam. Jika pH lebih besar dari 7 bersifat
alkalis. Karena skala adalah logaritmik dan tidak linear, pH 6 menunjukkan sepuluh kali
lebih proton H dari pH 7, dan pH 5 menunjukkan proton 10 kali lebih dari pH 6.

3. Apa pH yang terbaik untuk tumbuh tanaman hidroponik?
Rentang pH ideal untuk tanaman hidroponik adalah antara 5,5 dan 6,5.

4. Bagaimana tingkat pH mempengaruhi pertumbuhan tanaman?
pH sangat penting karena mempengaruhi ketersediaan dan penyerapan beberapa unsur
atom 16 yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman.

Penyerapan maksimum elemen ini ditemukan pada pembacaan pH 5.5 sampai 6.5. Ketika
pH turun di bawah kisaran ini banyak unsur makro (N, P, K, dll) memiliki ketersediaan
yang kurang, dan penyerapan nutrisi mikro dapat mencapai tingkat beracun.

5. Bagaimana cara mengubah pH?
pH disesuaikan dengan menggunakan asam untuk menurunkan
(DOWN) atau alkali untuk meningkatkan (UP). PH 'Down dan pH Up dirancang untuk
tujuan ini.

Banyak asam dan basa yang sangat korosif dan berbahaya, sehingga harus berhati-hati
digunakan jika Anda tidak menggunakan produk berlabel untuk digunakan dalam
hidroponik.

6. Bagaimana cara (spesifik) saya menurunkan/menaikkan pH?
Solusi jangka pendek dengan menggunakan asam sitrat (yang mendegradasi dalam
larutan) atau asam sulfat yang dibuat untuk baterai mobil. Berhati-hatilah dengan asam
ini. Cuka juga akan bekerja, tetapi umumnya, efek bersifat jangka pendek.

Sedangkan untuk menaikkan pH, anda bisa menggunakan baking soda.

7. Seberapa sering saya harus memeriksa tingkat pH saya?
Ketika pertama kali memulai, itu adalah ide yang baik untuk mengukur pH air setiap hari,
sampai Anda bisa merasakan sistem anda. Ukur air Anda dan kemudian menambahkan
nutrisi Anda. Dalam waktu satu jam memeriksa pH dan menyesuaikan aturan yang
dikehendaki. Ulangi proses ini sampai pH stabil.

Sering pH tetap dalam kisaran yang diinginkan untuk waktu yang cukup lama, dan
kemudian dengan cepat naik atau turun secara ekstrem. Biasanya hal ini merupakan
indikasi dari kebutuhan untuk melakukan perubahan nutrisi.

Jika Anda menggunakan air keras, pH memiliki kecenderungan untuk naik di atas 7,5.
Kadang-kadang hal ini dapat dinetralkan dengan asam, meskipun salah satu mungkin
mempertimbangkan menambahkan unit reverse osmosis dalam kasus yang ekstrim.

8. Berapa banyak pH Up / Down yang dibutuhkan per galon?
Mulailah dengan satu mililiter per galon. Tunggu 15 Untuk 30 menit, dan menguji air
Anda lagi. Sering Anda hanya perlu 1 sampai 2 ml pH Up / Down per galon air. Anda
mungkin perlu tambahan pH Up/ Down jika Anda memiliki air keras.

9. PH dalam sistem saya turun di bawah 4 setiap beberapa hari setelah membersihkan
dan mengisi. Bagaimana cara meningkatkan pH dan menstabilkan itu?
Cara termudah adalah untuk terus menambahkan pH Up. Hal ini umumnya baik karena
unsur lain yang ditambahkan adalah ion kalium. Kalium adalah unsur tertinggi dalam
nutrisi hidroponik. Terkadang pH akan crashkarena adanya sejumlah besar aktivitas
mikroba dalam larutan nutrisi.

Ini biasanya merupakan hasil dari pemeliharaan yang buruk dari sistem akibat perubahan
nutrisi jarang terjadi atau tekanan lainnya. Cara terbaik untuk menghindari skenario ini
adalah untuk tetap menjaga sistem bersih dengan gizi yang cukup.


SEPUTAR (METAN) MEDIA TANAM

1. Apakah Arang Sekam itu?
Sekbak adalah akronim dari sekam bakar alias arang sekam. Sekbak dibuat dari sekam
yang dibakar menjadi arang, cukup menjadi arang saja, artinya tidak dibakar habis hingga
menjadi abu. Abu sekam atau lebih populer disebut abu gosok adalah salah satu bahan
yang dipergunakan oleh para ibu sebagai pencuci alat-alat dapur bukan sebagai media
semai (mesem) ataupun media tanam (metan).

Selain dibakar, sekam bisa juga disangrai ataupun dioven. Pembakaran sekam ini
dimaksudkan untuk membunuh semua jenis benih padi ataupun gulma yang ikut
tercampur di dalam sekam. Selain itu yang lebih penting adalah membunuh spora jamur
dan jasad renik/organik/penyakit pengganggu yang tidak dibutuhkan oleh tanaman,
bahkan bisa menyebabkan tanaman tidak tumbuh normal ataupun mati.

Sekam bakar bersamaan dengan cocopeat dipergunakan baik sebagai mesem maupun
metan pada pertanian dengan sistem hidroponik. Sementara pertanian hidroponik sendiri
adalah sistem pertanian yang tidak menggunakan media tanah, pupuk kandang, pupuk
organik cair (POC) dan sejenisnya. Pertanian hidroponik hanya mengandalkan nutrisi
yang diberikan untuk tanaman dalam hal ini kita menggunakan pupuk AB mix.

2. Apakah Coco Peat itu?
Cocopeat atau serbuk sabut kelapa adalah sabut kelapa yang sudah digiling halus.
Cocopeat yang dijual karungan atau tanpa merk biasanya dibuat tanpa menghilangkan
racun tanin yang terkandung dalam sabut kelapa. Racun tanin ini tidak diperlukan sama
sekali dalam pertanian hidroponik bahkan menjadi zat pengganggu pertumbuhan
tanaman.

Untuk menghilangkan racun tanin sebetulnya cukup mudah. Masukkan cocopeat kedalam
karung dimana air bisa bebas masuk dan keluar. Isi 3/4 karung atau kurang dan ikat
ujungnya hingga cocopeat tidak terlalu padat dan mudah tercampur air. Rendamlah
karung cocopeat di dalam air mengalir, tidak perlu mengalir deras, cukup atur kran dari
air menetes hingga mengalir pelan selama beberapa selama hari. Sering2lah menekan
atau membalik karung tersebut sehingga air di dalam karung berganti dengan air bersih.
Apabila air sudah titak berwara merah lagi (jernih), angkat cocopeat dan jemur di terik
matahari. Setelah kering cocopeat siap dipakai.


SEPUTAR AIR

1. Bagaimanakah kriteria air yang cocok untuk hydroponic?
Pada umumnya air yang dapat dikonsumsi/diminum bisa digunakan untuk hydroponic,
namun ada baiknya mengukur besaran ppm dan pH air tersebut, hal ini disebabkan karena
beda daerah kandungan air tanahnya berbeda pula.

2. Apakah air hujan, air ledeng/PAM dan air mineral kemasan dapat dipakai?
Air hujan dapat dipakai karena biasanya kandungan TDSnya rendah, namun jangan lupa
mengukur pHnya karena biasanya cenderung asam. Air ledeng/PAM pada umumnya
mengandung Chlorine berlebih akibat dari proses menjernihkan dan mematikan microba
di Instalasi penjernihan PAM.

Air mineral kemasan dapat diminum, namun biasanya dihindari, selain kurang ekonomis,
juga mengandung mineral yg bisa saja menjadi berlebihan bagi tanaman setelah dicampur
dengan nutrisi hydroponic.

3. Seberapa penting adalah kualitas air di hidroponik?
Air yang mengandung kalsium dan magnesium terlalu banyak (disebut "Kekerasan total")
dapat menimbulkan masalah yang serius. Jika Anda menggunakan air sumur, banyak
laboratorium yang bisa memberi analisis jika Anda mengirim mereka sampel.

Jika garam terlarut dalam ukuran pasokan air Anda 200 ppm atau lebih, sangat
disarankan agar Anda mendapatkan analisis air untuk menentukan kadar kalsium.
Kalsium yang berlebihan merupakan faktor utama dalam menentukan apakah air Anda
sulit.

Jika analisis pasokan air Anda mengungkapkan bahwa kandungan Kalsium pasokan air
Anda lebih besar dari 70 ppm (mg / liter) Anda harus menggunakan filter air RO.

Pilihan lain adalah mengumpulkan air hujan, menginstal sistem osmosis terbalik filtrasi,
atau menggunakan air murni. Jangan gunakan mineral karena akan memberikan efek
ketidakseimbangan larutan nutrisi, atau bahkan menjadi racun bagi tanaman.

4. Air di rumah mengandung Klorin, apakah bermasalah?
Klorin sangat mudah menguap, menguap secepat hits udara. Pada saat larutan nutrisi
mencapai akar, klorin hilang. Dalam air PAM, Klorin tidak akan membunuh tanaman
karena masih diambang batas, ini biasa digunakan untuk melawan jamur dan kuman

5. Akar juga membutuhkan oksigen. Bagaimana mereka mendapatkannya?
Dalam sistem hidroponik, akar menerima oksigen dari udara yang mengelilingi mereka,
serta dari oksigen yang dilarutkan dalam larutan nutrisi. Media yang tepat dapat
memainkan peran penting dalam proses ini.

6. Bagaimana dengan suhu air?
Suhu larutan nutrisi harus dalam kisaran 65 sampai 80 derajat Fahrenheit (18 sampai 26
derajat Celcius). Adalah ide yang baik jika anda menyimpan air ke dalam wadah/paralon
terlebih dahulu untuk mendapatkan suhu yang sama dengan wadah.

Tanaman tidak suka perubahan suhu yang cepat, terutama di zona akar. Pemanas
akuarium dapat digunakan untuk menghangatkan larutan nutrisi di musim dingin, dan
mencari "pendingin" untuk mendinginkan solusi di musim panas jika suhu tinggi menjadi
masalah.


TDS, EC, PPM, Millisiemens - Kekuatan Gizi Dan Pengukuran

1. Apakah TDS itu?
TDS adalah singkatan dari Total Dilluted Solids, atau total padatan terlarut. Alat ukur
TDA disebut TDS meter, alat tsb digunakan mengukur jumlah padatan terlarut pada
suatu cairan (air) baik yang berupa non organik (mineral) maupun yang organik.

Dalam hal menyiapkan nutrisi untuk tanaman, dengan mengukur TDS, maka
dapatdiperkirakan kecukupan nutrisi/kepekatan larutan yg disiapkan untuk tanaman
tertentu. Satuan TDS adalah ppm.

2. Lalu ppm itu apa?
PPM adalah singkatan dari Parts Per Million atau se per satu juta.
Part per million (ppm) adalah salah satu satuan konsentrasi yang menyatakan
perbandingan bagain dalam satu juta bagian yang lain. Satuan ini biasanya banyak
dipakai dalam kimia analisa untuk menytakan satuan konsentrasi senyawa misal
banyaknya polutan dalam air sungai atau banyaknya kandungan zat dalam air minum.

Seperti prosentase yang menyatakan banyaknya bagian dalam seratus bagian yang lain
begitu juga dengan satuan ppm. Anda akan lebih mudah memahami ppm dari definisinya
yaitu bagian per satu juta bagian bila anda tidak bisa membayangkan maka ppm bisa
dianggap sebagai mg/Kg.

ppm = mg/Kg

kenapa ingat 1 Kg = 1000.000 mg jadi bagian per sejuta bagian kan?

Contoh : Kandungan Cr dalam nutrisi Hidroponik adalah 50 ppm artinya terdapat 50 mg
Cr dalam 1 Kg nutrisi.

3. Apakah EC itu?
EC adalah singkatan dari Electro Conductivity, atau daya hantar listrik. Pengukuran yang
dilakukan menggunakan metoda Electrical Conductivity, dimana dua buah probe
dihubungkan ke larutan yang akan diukur, kemudian dengan rangkaian pemprosesan
sinyal diharapkan bisa mengeluarkan output yang menunjukkan besar konduktifitas
larutan tersebut, yang jika dikalikan dengan factor konversi maka akan kita dapatkan nilai
kualitas air tersebut dalam TDS atau PPM.

4. Bagaimana cara mengkonversi antara TDS dan pembacaan EC? Untuk mendapatkan
nilai natrium klorida perkiraan TDS, kalikan pembacaan EC (dalam milliSiemens / cm)
dengan 1000 dan dibagi dengan 2.

Untuk mendapatkan nilai EC, kalikan pembacaan ppm dengan 2 dan membagi dengan
1000.

Jadi, jika EC=1, maka : 1 * 1000/2 = 500 ppm

Dan jika ppm=500, maka : 500 * 2/1000 = 1 EC

5. Bagaimana hubungan antara PPM, TDS dan EC?
1 S/cm = 1 x 10-6 S/cm
1 S/cm = 1 Mho/cm
1 S/cm = 0.5 ppm
1 ppm = 2 S/cm

2K ppm = 4K S/cm = 4 mS/cm = K Ohm = 250 Ohm
250 ppm = 0,5K S/cm = 0,5 mS/cm = 1/0,5K Ohm = 2K Ohm
10 ppm = 20 S/cm = 1/20M Ohm = 0,05M Ohm = 50K Ohm

Sehingga dapat disimpulkan bahwa TDS meter adalah suatu alat teknologi yang
digunakan untuk mengetahui jumlah zat terlarut (baik itu zat organic maupun anorganic,
misal : garam, dll) yang terdapat pada sebuah larutan (dalam hal ini meggunakan metode
Electrical Conductivity).

6. Bagaimana dengan udara segar?
Ventilasi sering diabaikan dan dianggap tidak bermasalah. Tanaman menyerap nutrisi
ketika molekul air dalam bernafas daun (yaitu menguap). Ventilasi yang lebih baik
membantu tingkat transpirasi yang tinggi, yang diterjemahkan ke dalam tingkat yang
lebih besar dari serapan hara. Ingat bahwa ventilasi udara berarti perubahan, bukan hanya
bertiup sekitar ruang (sirkulasi).

Anda mungkin juga menyukai