Anda di halaman 1dari 22

BAHASA INDONESIA RAGAM ILMIAH

KELOMPOK 1
Mega Silvia
Myra Puspha H.
Ni Made S. Aswinda
Rima Thaharah
Saripatih Hasanah
Pengertian dan Karakteristik Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah
Berbagai Ragam Bahasa
Penggunaan Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah dalam Menulis dan
Presentasi Ilmiah
RAGAM ILMIAH :
Pengertian dan Karakteristik Bahasa Indonesia
Ragam Ilmiah
Bahasa Indonesia ilmiah merupakan bahasa yang digunakan
dalam menulis karya ilmiah. Hal itu dikarenakan bahwa karya
ilmiah memiliki tujuan dan khalayak sasaran yang jelas.
Meskipun demikian, dalam karya ilmiah, aspek komunikasi tetap
memegang peranan utama.
Oleh karenanya, berbagai kemungkinan untuk penyampaian yang
komunikatif tetap harus dipikirkan.
Penulisan karya ilmiah bukan hanya untuk mengekspresikan
pikiran tetapi untuk menyampaikan hasil penelitian. Kita harus
dapat meyakinkan pembaca akan kebenaran hasil yang kita
temukan di lapangan.
Dapat pula, kita menumbangkan sebuah teori berdasarkan hasil
penelitian kita. Jadi, sebuah karya ilmiah tetap harus dapat secara
jelas menyampaikan pesan kepada pembacanya.
Persyaratan bagi sebuah tulisan untuk
dianggap sebagai karya ilmiah
1. Karya ilmiah menyajikan fakta objektif secara sistematis atau
menyajikan aplikasi hukum alam pada situasi spesifik.
2. Karya ilmiah ditulis secara cermat, tepat, benar, jujur, dan tidak
bersifat terkaan. Dalam pengertian jujur terkandung sikap etik
penulisan ilmiah, yakni penyebutan rujukan dan kutipan yang
jelas.
3. Karya ilmiah disusun secara sistematis, setiap langkah
direncanakan secara terkendali, konseptual, dan prosedural.
4. Karya ilmiah menyajikan rangkaian sebab-akibat dengan
pemahaman dan alasan yang indusif yang mendorong pembaca
untuk menarik kesimpulan.
Persyaratan bagi sebuah tulisan untuk
dianggap sebagai karya ilmiah
5. Karya ilmiah mengandung pandangan yang disertai dukungan
dan pembuktian berdasarkan suatu hipotesis.
6. Karya ilmiah ditulis secara tulus, hanya mengandung
kebenaran faktual sehingga tidak akan memancing pertanyaan
yang bernada keraguan. Penulis karya ilmiah tidak boleh
memanipulasi fakta, tidak bersifat ambisius dan berprasangka.
Penyajiannya tidak boleh bersifat emotif.
7. Karya ilmiah pada dasarnya bersifat ekspositoris. Fakta dan
hukum alam yang diterapkan pada situasi spesifik itu dibiarkan
berbicara sendiri. Pembaca dibiarkan mengambil kesimpulan
sendiri berupa pembenaran dan keyakinan akan kebenaran
karya ilmiah tersebut.
ciri-ciri atau karakteristik dari bahasa Indonesia
ragam ilmiah
1. Bahasa Indonesia bersifat cendekia artinya bahasa Indonesia itu mampu digunakan
secara tepat untuk mengungkapkan hasil berpikir logis, yakni mampu membentuk
pernyataan yang tepat dan seksama.
2. Bahasa Indonesia bersifat lugas artinya paparan bahasa yang lugas akan
menghindari kesalah-pahaman dan kesalahan menafsirkan isi kalimat dapat
dihindarkan.
3. Bahasa Indonesia bersifat jelas artinya Gagasan akan mudah dipahami apabila
dituangkan dalam bahasa yang jelas dan hubungan antara gagasan yang satu
dengan yang lain juga jelas. Kalimat yang tidak jelas, umumnya akan muncul pada
kalimat yang sangat panjang.
4. Bahasa Indonesia bersifat Formal artinya Bahasa yang digunakan dalam komunikasi
ilmiah bersifat formal. Tingkat keformalan bahasa dalam tulisan ilmiah dapat dilihat
pada lapis kosa kata, bentukan kata, dan kalimat.
5. Bahasa Indonesia bersifat menghindari kalimat fragmentasi artinya kalimat yang
belum selesai. Kalimat yang seperti ini terjadi karena adanya keinginan tanpa
menyadari kesatuan gagasan dalam beberapa kalimat tanpa menyadari kesatuan
yang diungkapkan.

ciri-ciri atau karakteristik dari bahasa Indonesia
ragam ilmiah
6. Bahasa Indonesia ragam ilmiah bersifat bertolak dari gagasan artinya
penonjolan diadakan pada gagasan atau hal yang diungkapkan dan tidak pada
penulis. Implikasinya, kalimat-kalimat yang digunakan didominasi oleh kalimat
pasif.
7. Bahasa Indonesia ragam ilmiah bersifat objektif artinya Sifat objektif tidak
cukup dengan hanya menempatkan gagasan sebagai pangkal tolak, tetapi juga
diwujudkan dalam penggunaan kata.
8. Bahasa Indonesia ragam ilmiah bersifat ringkas dan padat direalisasikan
dengan tidak adanya unsur-unsur bahasa yang hemat.
9. Bahasa Indonesia ragam ilmiah bersifat konsisten artinya sifat yang
ditampakkan pada penggunaan unsur bahasa, tanda baca, tanda-tanda lain
dan istilah yang sesuai dengan kaidah dan semuanya digunakan secara
konsisten.
Berbagai Ragam Bahasa
Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut
pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik
yang dibicarakan, menurut hubungan
pembicara, kawan bicara, orang yang
dibicarakan, serta menurut medium pembicara.
Dibagi menjadi :
Ragam Lisan dan Ragam Tulisan
Ragam Baku dan Ragam Nonbaku
Ragam Lisan dan Ragam Tulisan
Ragam bahasa lisan adalah bahan yang dihasilkan alat ucap (organ
of speech) dengan fonem sebagai unsur dasar. Dalam ragam bahasa
lisan ini, pembicara dapat memanfaatkan tinggi rendah suara atau
tekanan, air muka, gerak tangan atau isyarat untuk mengungkapkan
ide.
Ciri-ciri ragam bahasa lisan:
a. Memerlukan kehadiran orang lain;
b. Unsur gramatikal tidak dinyatakan secara lengkap;
c. Terikat ruang dan waktu; dan
d. Dipengaruhi oleh tinggi rendahnya suara.

Kelebihan ragam bahasa lisan adalah dapat menatap langsung
ekspresi orang sebagai lawan pembicara.
Ragam Lisan dan Ragam Tulisan
Ragam bahasa tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan
tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya. Dalam ragam bahasa tulis,
kita dituntut adanya kelengkapan unsur tata bahasa seperti bentuk kata
ataupun susunan kalimat, ketepatan pilihan kata, kebenaran penggunaan
ejaan, dan penggunaan tanda baca dalam mengungkapkan ide.
Ciri-ciri ragam bahasa tulis:
a. Tidak memerlukan kehadiran orang lain;
b. Unsur gramatikal dinyatakan secara lengkap;
c. Tidak terikat ruang dan waktu; dan
d. Dipengaruhi oleh tanda baca atau ejaan.
Kekurangan ragam bahasa tulis adalah sering terjadi kesalahan tanggapan
antara pembaca dan penulis. Selain itu, ragam bahasa tulis dapat
menyebabkan kurang jelasnya penyampaian makna yang dimaksud.
Ragam Lisan dan Ragam Tulisan
Hubungan antara ragam lisan
dan tulisan
timbal balik
1. Hubungan perlambangan antara kedua ragam bahasa
itu tidak jarang menimbulkan kesan bahwa struktur
ragam tulisan.
2. Kedua ragam bahasa pada dasarnya berkembang
pada dasarnya berkembang menjadi dua sistem
bahasa yang terdiri atas perangkat kaidah yang tidak
seluruhnya sama.
3. kedua ragam itu memerlukan pembakuan yang
berbeda, sesuai dengan perkembangannya sebagai
bahasa perhubungan antardaerah dan antar suku
selama berabad-abad di seluruh Indonesia.
Ragam Lisan dan Ragam Tulisan
contoh kalimat yang menunjukkan perbedaan ragam
bahasa lisan dan ragam bahasa tulis (berdasarkan tata
bahasa dan kosa kata) :
Lisan Tulisan
Tata Bahasa Nia sedang baca surat kabar
Ari mau nulis surat
Nia sedangmembaca surat kabar
Ari hendak menulis surat
Kosakata Ariani bilang kalau kita harus belajar

Kita harus bikin karya tulis

Ariani mengatakan bahwa kita harus
belajar
Kita harus membuat karya tulis.

Ragam Baku dan Ragam Nonbaku
Bahasa baku adalah salah satu ragam bahasa yang dijadikan pokok, yang
diajukan dasar ukuran atau yang dijadikan standar.
Ciri-ciri ragam baku :
1. Kaidah tata bahasa normatif selalu digunakan secara ekspilisit dan
konsisten.
2. Kata-kata yang dipakai adalah kata-kata umum dan sudah lazim
digunakan atau yang frekuensi penggunaanya cukup tinggi (bukan bahas
daerah).
3. Ejaan yang kini berlaku dalam bahasa Indonesia adalah ejaan bahasa
Indonesia yang disempurnakan (EYD).
4. Lafal yang digunakan bebas dari ciri-ciri lafal dialek setempat atau
lafal daerah.
5. Penggunaan kalimat secara efektif.
Ragam Baku dan Ragam Nonbaku
Secara keseluruhan ragam baku itu hanya ada
satu dalam sebuah bahasa, dengan kata lain
ragam-ragam selebihnya (termasuk dialek)
merupakan ragam nonbaku.
Dari sudut kebahasaan, terdapat perbedaan
antara ragam baku dan nonbaku antara lain tata
bunyi, tata bentukan, kosa kata, dan tata
kalimat.
Ragam Bahasa Berdasarkan Bidang
Fungsional
a. Ragam Bahasa Ilmiah
Ciri bahasa indonesia ragam ilmiah:
1) Bahasa Indonesia ragam baku;
2) Pengunaan kalimat efektif;
3) Menghindari bentuk bahasa yang bermakna ganda;
4) Pengunaan kata dan istilah yang bermakna lugas dan
menghindari pemakaian kata dan istilah yang bermakna
kias;
5) Menghindari penonjolan persona dengan tujuan menjaga
objektivitas isi tulisan; dan
6) Adanya keselarasan dan keruntutan antarproposisi dan
Antaralinea.

Ragam Bahasa Berdasarkan Bidang
Fungsional
b. Ragam Bahasa Sastra
Berbeda dengan ragam bahasa ilmiah, ragam bahasa sastra banyak mengunakan kalimat yang
tidak efektif. Pengambaran yang sejels-jelasnya melalui rangkaian kata bermakna konotasi
sering dipakai dalam ragam bahasa sastra. Hal ini dilakukan agar tercipta pencitraan di dalam
imajinasi pembaca.
c. Ragam Bahasa Iklan
Bergaya bahasa hiperbola, berpersuasif, dan berkalimat menarik, ciri-ciri ragam
bahasa iklan. Selain itu, ragam bahasa iklan bernada sugestif dan propogandis.

d. Ragam Bahasa Bidang-bidang Tertentu
Ragam bahasa ini digunakan pada bidang-bidang tertentu seperti transportasi,
komputer, ekonomi, hukum, dan psikologi.diagnosis, infus, dan USG adalah contoh
istilah dalam bidang kedokteran.

Penggunaan Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah
dalam Menulis dan Presentasi Ilmiah
Menggunakan bahasa Indonesia ragam ilmiah dalam
menulis dan presentasi ilmiah berarti memanfaatkan
potensi bahasa Indonesia untuk memaparkan fakta,
konsep, prinsip, teori, atau gabungan dari keempat hal
tersebut secara hasil penelitian, secara tertulis, dan
lisan. Itu berarti, pada saat menulis tulisan ilmiah
penulis harus berusaha keras agar bahasa Indonesia
yang digunakan benar-benar menunjukkan sifat yang
cendikia, lugas dan jelas, menghindari kalimat
fragmentaris, bertolak dari gagasan, formal dan
objektif, ringkas dan padat, dan konsisten.
Penggunaan Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah
dalam Menulis dan Presentasi Ilmiah
1. Menulis Karya Ilmiah
Jenis-jenis karya ilmiah dapat dibedakan atas berikut.
Makalah : menyajikan permasalahan dan pembahasannya berdasarkan data di
lapangan atau kepustakaan yang bersifat empiris dan objektif
Kertas kerja : sama halnya dengan makalah, tetapi kertas kerja ditulis untuk
disajikan dalam seminar atau lokakarya
Laporan Praktik Kerja : memaparkan data hasil temuan di lapangan atau
instansi perusahaan tempat kita bekerja.
Skripsi : mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendapat orang lain
(karya ilmiah S1). Karya ilmiah ini ditulis untuk meraih gelar sarjana.
Tesis : mengungkapkan pengetahuan baru dengan melakukan pengujian
terhadap suatu hipotesis.
Disertasi : mengemukakan teori atau dalil baru yang dapat dibuktikan
berdasarkan fakta secara empiris dan objektif (karya ilmiah S3). Karya ilmiah ini
ditulis untuk meraih gelar doktor.
Penggunaan Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah
dalam Menulis dan Presentasi Ilmiah
2. Presentasi Ilmiah
Merupakan kegiatan yang lazim dilakukan dalam dunia ilmiah.
Kegiatan itu berfungsi untuk menyebarkan informasi ilmiah. Agar
presentasi ilmiah dapat berjalan dengan efektif, ada kiat-kiat yang
perlu diterapkan, yakni:
a. Menarik minat dan perhatian peserta;
b. Menjaga agar presentasi tetap fokus pada masalah yang dibahas;
dan
c. Menjaga etika ketika tampil di depan forum ilmiah.

Untuk menarik minat dan perhatian pada topik/masalah yang
dibahas, seorang penyaji dapat menggunakan media yang
menarik (media visual seperti gambar dengan warna yang
menarik, ilustrasi, dll.), mengetahui latar belakang peserta, dan
menjaga suara agar tidak monoton serta terdengar jelas oleh
seluruh peserta yang berada di suatu ruangan.
Untuk menjaga agar presentasi tetap fokus pada masalah yang
dibahas, penyaji harus menaati bahan yang telah disiapkan dan
memberi penjelasan singkat dan padat terhadap butir-butir inti.
Untuk menjaga etika dapat dilakukan dengan cara menghindari
hal-hal yang dapat merugikan (menyinggung perasaan) orang
lain.
Penggunaan Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah
dalam Menulis dan Presentasi Ilmiah
SEKIAN DAN TERIMA KASIH
ADA PERTANYAAN ??

Anda mungkin juga menyukai