Refrat Krisis Hipertensi
Refrat Krisis Hipertensi
PENDAHULUAN
Hipertensi mempengaruhi sekitar 50 juta individu di Amerika Serikat, dan
kira-kira 1 milyar orang di dunia. Sesuai dengan populasi umur, penderita
hipertensi akan meningkat, kecuali dilakukan pencegahan yang efektif leih
lanjut. !ata teraru kelompok studi tentang jantung dari "ramingharm,
erpendapat ah#a seorang yang mempunyai tensi normal, pada usia 55 tahun
mempunyai resiko $0% untuk mendapatkan hipertensi.
&1'
!ari populasi Hipertensi &H(', ditaksir )0% menderita H( ringan, *0%
H( sedang dan 10% H( erat. +ada setiap jenis H( ini dapat timul krisis
hipertensi dimana tekanan darah &(!' diastolik sangat meningkat sampai 1*0 ,
1-0 mmHg yang merupakan suatu kega#atan medik dan memerlukan pengelolaan
yang cepat dan tepat untuk menyelamatkan ji#a penderita.
&*'
.eragai gamaran klinis dapat menunjukkan keadaan krisis hipertensi
dan secara garis esar, (he "ifth /eport of the 0oint 1ational 2omitte on
!etection, 3valuation and (reatment of High .lood +ressure &012 4' memagi
krisis hipertensi ini menjadi * golongan yaitu 5 hipertensi emergensi &darurat' dan
hipertensi urgensi &mendesak'.
6emedakan kedua golongan krisis hipertensi ini ukanlah dari tingginya
(!, tapi dari kerusakan organ sasaran. 7enaikan (! yang sangat pada seorang
penderita dipikirkan suatu keadaan emergensi ila terjadi kerusakan secara cepat
dan progresif dari sistem saraf pusat, miokardinal, dan ginjal. H( emergensi dan
urgensi perlu diedakan karena cara penanggulangan keduanya ereda.
8amaran klinis krisis hipertensi erupa (! yang sangat tinggi. (ekanan
darah sistolik naik menjadi *50 mmHg atau leih, tekanan diastolik 190 mmHg
atau leih
&-'
&umumnya (! diastolik : 1*0 mmHg'
&*,9'
dan menetap pada nilai-
nilai yang tinggi dan terjadi dalam #aktu yang singkat dan menimulkan keadaan
klinis yang ga#at. Seerapa esar (! yang dapat menyeakan krisis hipertensi
1
tidak dapat dipastikan, sea hal ini juga isa terjadi pada penderita yang
seelumnya nomortensi atau H( ringan;sedang. <alaupun telah anyak kemajuan
dalam pengoatan H(, namun para klinisi harus tetap #aspada akan kejadian
krisis H(, sea penderita yang jatuh dalam keadaan ini dapat memahayakan
ji#a;kematian ila tidak ditanggulangi dengan cepat dan tepat. +engoatan yang
cepat dan tepat serta intensif leih diutamakan daripada prosedur diagnostik
karena seagian esar komplikasi krisis H( ersifat reversiel. !alam
menanggulangi krisis H( dengan oat anti hipertensi, diperlukan pemahaman
mengenai autoregulasi (! dan aliran darah, pengoatan yang selektif dan terarah
terhadap masalah medis, yang menyertai, pengetahuan mengenai oat parenteral
dan oral anti hipertensi, variasi regimen pengoatan untuk mendapatkan hasil
pengoatan yang memadai dan efek samping yang minimal. !alam makalah ini
akan diahas klasifikasi, aspek klinik, prosedur diagnostik dan pengoatan krisis
hipertensi.
&*'
*
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
2.1 DEFINISI DAN KLASIFIKASI
7risis hipertensi diseut juga kega#atan hipertensi. 7risis hipertensi
merupakan suatu sindrom klinis dengan tanda khas erupa kenaikan tekanan
darah sistolik dan diastolik secara tia-tia dan progresif.
&-'
.
7risis hipertensi adalah suatu keadaan peningkatan tekanan darah yan
mendadak &sistol =1>0 mmHg dan;atau diastol = 1*0mmHg', pada penderita
hipertensi, yang memerlukan penanggulangan segera.
Secara praktis krisis hipertensi dapat diklasifikasikan erdasarkan prioritas
pengoatan, seagai erikut 5
1.
Hipertensi emergensi &darurat', kenaikan (! mendadak yang disertai
kerusakan erat dari organ sasaran yang diseakan oleh satu atau leih
penyakit;kondisi akut. 7eterlamatan pengoatan akan menyeakan
timulnya se?uele atau kematian. (! harus diturunkan sampai atas tertentu
dalam satu sampai eerapa jam. +enderita perlu dira#at di ruangan intensive
care unit atau &@2A'.
*.
Hipertensi urgensi &mendesak', kenaikan (! mendadak yang tidak disertai
kerusakan;komplikasi minimum dari organ sasaran. (! harus diturunkan
dalam *9 jam sampai atas yang aman memerlukan terapi parenteral.
&*,5,B,)'
!ikenal eerapa istilah erkaitan dengan krisis hipertensi antara lain 5
a.
Hipertensi refrakter 5 respons pengoatan tidak memuaskan dan (! : *00;110
mmHg, #alaupun telah dierikan pengoatan yang efektif &triple drug' pada
penderita dan kepatuhan pasien.
.
Hipertensi akselerasi 5 (! meningkat &diastolik' : 1*0 mmHg disertai dengan
kelainan funduskopi 7< @@@. .ila tidak dioati dapat erlanjut ke fase
maligna.
-
c.
Hipertensi maligna 5 penderita hipertensi akselerasi dengan (! !iastolik :
1*0 , 1-0 mmHg dan kelainan funduskopi 7< @4 disertai papiledema,
peniggian tekanan intracranial, kerusakan yang cepat dari vaskular, gagal
ginjal akut, ataupun kematian ila penderita tidak mendapat pengoatan.
Hipertensi maligna, iasanya pada penderita dengan ri#ayat hipertensi
essensial ataupun sekunder dan jarang terjadi pada penderita yang seelumnya
mempunyai (! normal.
d.
Hipertensi ensefalopati 5 kenaikan (! dengan tia-tia disertai dengan
keluhan sakit kepala yang sangat, peruahan kesadaran dan keadaan ini dapat
menjadi reversile ila (! diturunkan.
&*'
2.2 INSIDEN & EPIDEMIOLOGI
Survei kesehatan nasional dalam eragai negara sudah menunjukkan
prevalensi yang tinggi dari control hipertensi yang lemah. Studi ini melaporkan
prevalensi hipertensi di 2anada **%, dimana 1B% terkendaliC *B,-% di 6esir,
dimana >% terkendaliC dan 1-,B% dinegeri 2hina, dimana -% terkendali.
Hipertensi adalah sesuatu yang me#aah di seluruh duniaC pada anyak dnegara-
negara, 50% dari populasi erusia diatas B0 tahun mempunyai hipertensi.
7eseluruhan kira-kira *0% orang de#asa di dunia diperkirakan sudah mengalami
hipertensi. !ari *0 % prevalensi adalah hipertensi dengan tekanan darah leih dari
190;$0 mmHg. +revalensi secara dramatis meningkat pada pasien erusia diatas
B0 tahun.
&$,10'
Angka kejadian krisis H( menurut laporan dari hasil penelitian dekade
lalu di negara maju erkisar * , )% dari populasi H(, terutama pada usia 90 , B0
tahun dengan pengoatan yang tidak teratur selama * , 10 tahun. Angka ini
menjadi leih rendah lagi dalam 10 tahun elakangan ini karena kemajuan dalam
pengoatan H(.
&*'
7risis hipertensi mempengaruhi leih dari 500.000 orang
Amerika setiap tahunnya. <alaupun insiden krisis hipertensi rendah, mengenai
kurang dari 1% pada orang de#asa yang menderita hipertensi, leih dari 5 juta
9
orang Amerika menderita penyakit hipertensi.
&)'
!i @ndonesia elum ada laporan
tentang angka kejadian ini.
&*'
2.3 ETIOLOGI
7risis hipertensi dapat terjadi pada penderita dengan hipertensi esensial
maupun hipertensi yang terakselerasi. 0uga dapat terjadi pada penderita dengan
tekanan darah normal &normotensif'. 7risis hipertensi pada penderita yang
dulunya normotensif kemungkinan karena glomerulonefritis akut, reaksi terhadap
oat monoamin oksidase inhibitor &6AD', feokromositoma atau toksemia
gravidarum. Sedangkan pada penderita yang telah mengidap hipertensi kronis,
krisis hipertensi terjadi karena glomerulonefritis, pielonefritis, atau penyakit
vaskular kolagen, leih sering pada hipertensi renovaskuler dengan kadar renin
tinggi.
&-'
7risis hipertensi dapat mengenai usia manapun, dapat mengenai neonatus
dengan hipoplasi arteri ginjal kongenital, anak-anak dengan glomerulonefritis
akut, #anita hamil dengan eklampsia, atau orang yang leih tua dengan
arterisklerotis stenosis pemuluh darah ginjal.
&9'
3tiologi terjadinya krisis hipertensi dapat dilihat pada tael dia#ah ini
&5'
5
Hipertensi 3mergensi Hipertensi Argensi
o +engoatan yang tidak adekuat
terhadap hipertensi primer
o Hipertensi renovaskular
o +enyakit parenkim ginjal
o +heokromositoma
o Hiperaldosterone primer
o +eningkatan drastis dari tahanan
pemuluh darah sistemik
o +eningkatan vasokontriksi
sistemik
o Hormon &angiotensin @@,
vasopressin dan norepinerin'
.erikut ini eerapa penyakit yang dapat menyertai terjadinya krisis
hipertensi 5
5
Hipertensi 3mergensi Hipertensi Argensi
o +erdarahan intrakranial
o Stroke
o 6iokard @nfark Akut
o 7risis adrenergik
o Aorta dissecting
o Aneurisma
o 3klampsia
o Hipertensi maligna
o 8agal 0antung 7iri
o Angina tak stail
o Hipertensi perioperatif
o +reeklampsia
2.4 PATOFISIOLOGI
+atofisiologi yang tepat mengenai terjadinya krisis hipertensi tidaklah
diketahui. Akselerasi dari hipertensi maligna mungkin salah satu reaksi non
spesifik terhadap kenaikan tekanan darah yang sangat tinggi. "aktor-faktor
humoral &terutama sekali pusat renin-angiotensin' dan produk lokal yang
diproduksi oleh darah &misalnya prostaglandin, radikal eas' terliat juga dalam
menaikkan tekanan darah ke level yang kritis.
&9'
Ada * teori yang dianggap dapat menerangkan timulnya hipertensi
ensephalofati, yaitu 5
1. (eori E Dver AutoregulationF
!engan kenaikan tekanan darah menyeakan spasme yang erat pada
arteriole mengurangi aliran darah ke otak dan iskemi, 6eningginya permeailitas
kapiler akan menyeakan pecahnya dinding kapiler, edema di otak, petekhie,
perdarahan dan mikro infark.
*. (eori E.reakthrough of 2ereral AutoregulationF
.ila tekanan darah mencapai amang penerima isyarat tertentu dapat
mengakiatkan transudasi, mikroinfark dan edema otak, ptekhie, hemorage,
firinoid dari arteriole.
B
Oedema Otak
Aliran darah ke otak pada penderita hipertensi kronis tidak mengalami
peruahan ila 6ean Arterial +ressure &6A+' 1*0 mmHg , 1B0 mmHg,
sedangkan pada penderita hipertensi aru dengan 6A+ B0 , 1*0 mmHg. +ada
keadaan hiperkapnia, autoregulasi menjadi leih sempit dengan atas tertinggi
1*5 mmHg, sehingga peruahan sedikit saja dari (! menyeakan asidosis otak
akan mempercepat timulnya edema otak.
&*'
2.5 GEJALA KLINIS
!erajat kenaikan tekanan darah pada kega#atan dan ada tidaknya penyakit
pada end organ seelumnya sangat menentukan tanda dan keluhan yang ada pada
krisis hipertensi. .ila terdapat keluhan, manifestasinya iasa erupa ensefalopati
hipertensi dengan keluhan sakit kepala, peruahan mental dan gangguan
neurologist, mual, muntah, gangguan kesadaran, atau disertai dengan gejala
kerusakan end organ seperti &nyeri dada, pemendekan nafas, kecemasan,
gangguan penglihatan, dll'.
&-,9,B'
+ada tingkat permulaan, manifestasi klinis krisis hipertensi dapat hilang
seluruhnya tanpa meninggalkan komplikasi yang menetap. Dleh karena itu
diagnosa harus secepatnya ditegakkan, agar tindakan pengoatan dilakukan
dengan cepat dan tepat.
&-'
2.6 DIAGNOSIS
)
TD naik
mendadak
Overautoregulation
Spasme Arteriole
Break Through
Autoregulation
CBF
Hipertensi
Ensefalopati
CBF
Ptekies
Hemorage
Mikro nfark
!ekrosis "askuler
!iagnosa krisis hipertensi harus ditegakkan sedini mungkin, karena hasil
terapi tergantung kepada tindakan yang cepat dan tepat. (idak perlu menunggu
hasil pemeriksaan yang menyeluruh #alaupun dengan data-data yang minimal
kita sudah dapat mendiagnosa suatu krisis hipertensi.
1. Anamnesa
Se#aktu penderita masuk, dilakukan anamnesa singkat. Hal yang penting
ditanyakan 5