Anda di halaman 1dari 4

Menurut kelompok kami, pemilihan brand GUPALAS

kurang mempunyai nilai jual di mata konsumen. Hal ini


dapat dilihat dari survei yang telah dialkukan
sebelumnya pada orang Surabaya. Dimana orang
surabaya bahkan tidak ada satu orangpun yang
mengenal (aware) merk GUPALAS tersebut sebagai
merk gula. Ada yang menganggap Gupalas adalah
merk permen, ada yang menganggap nama
perusahaan di India, dan ada yang mengatakan
GUPALAS adalah sebuah perusahaan valas.

Untuk potensi merk GUPALAS di kemudian hari, sangatlah
potensial karena:
Pertama, Permintaan gula pasir selalu meningkat dari tahun ke
tahun seiring bertambah jumlah penduduk Indonesia bila dilihat
pada Pertambahan penduduk Indonesia semakin menunjukkan
bahwa konsumsi gula juga akan terus bertambah. Laju
pertambahan penduduk di Indonesia 1,49% per tahun, artinya di
Indonesia setiap tahun jumlah penduduk bertambah + 3-3,5 juta
jiwa. Serta permintaan dari industri makanan dan minuman yang
semakin meningkat setiap tahunnya.

Kedua perbaikan perekonomian yang melejit sejak tahun 2000
melahirkan masyarakat kelas menengah yang telah
memunculkan sekitar 9 juta warga kelas menengah baru setiap
tahunnya. Laporan Bank Dunia menyebutkan, jumlah kelas
menengah di Indonesia saat ini sekitar 56,5 persen dari total
jumlah penduduk. Menurut Sensus Penduduk 2010, penduduk
Indonesia berjumlah 237,6 juta. Berarti, jumlah kelas menengah
dengan pengeluaran per hari 2 dolar AS (sekitar Rp. 18.000,-)
sampai dengan 20 dolar AS (sekitar Rp.180.000,-) tidak kurang
dari 134 juta orang.
Ketiga, lahirnya 9 juta warga kelas menengah tiap tahunnya
akan menyebabkan terjadinya Peningkatan konsumsi barang
premium. Hal ini dapat dilihat signal positifnya terhadap
konsumsi produk premium yang ditandai dengan pergeseran
konsumsi, yang awalnya mengkonsumsi barang komoditas
sekarang beralih pada barang premium, seperti GUPALAS ini.
Keempat, Ketergantungan terhadap gula impor selama ini
masih sangat besar, dimana impor produk gula selama ini setiap
tahunnya mencapai lebih dari 1,5 juta ton, atau rata-rata
mencapai 46% dari total konsumsi gula nasional. GUPALAS dapat
mengurangi ketergantungan gula impor

Kelima, produksi gula nasional mengalami peningkatan, dari
1,6 juta ton pada tahun 2003, menjadi 2,25 juta ton pada tahun
2005 dan meningkat lagi menjadi 2,27 juta ton pada tahun 2006.
Pada tahun 2008, produksi gula nasional dari 58 pabrik gula yang
ada mengalami peningkatan cukup signifikan dari tahun
sebelumnya menjadi 2,78 juta ton.

Anda mungkin juga menyukai