Anda di halaman 1dari 6

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK

NOMOR : PER - 05/PJ/2012



TENTANG

REGISTRASI ULANG PENGUSAHA KENA PAJAK TAHUN 2012

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DIREKTUR JENDERAL PAJAK,

Menimbang :

bahwa dalam rangka meningkatkan pelayanan, penertiban administrasi, pengawasan, dan
untuk menguji pemenuhan kewajiban subjektif dan objektif Pengusaha Kena Pajak, perlu
menetapkan Peraturan Direktur Jenderal Pajak tentang Registrasi Ulang Pengusaha Kena
Pajak Tahun 2012;

Mengingat :


1. Undang-Undang Nomor 6 TAHUN 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 49,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3262) sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 TAHUN
2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 62, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4999);
2. Undang-Undang Nomor 8 TAHUN 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang
dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1983 Nomor 51, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3264) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 42 TAHUN 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5069);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 74 TAHUN 2011 tentang Tata Cara Pelaksanaan Hak
dan Pemenuhan Kewajiban Perpajakan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2011 Nomor 162, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5268);
4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 20/PMK.03/2008 tentang Jangka Waktu
Pendaftaran dan Pelaporan Kegiatan Usaha, Tata Cara Pendaftaran dan
Penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak, serta Pengukuhan dan Pencabutan
Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak;
5. Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP - 161/PJ./2001 tentang Jangka
Waktu Pendaftaran dan Pelaporan Kegiatan Usaha, Tata Cara Pendaftaran dan
Penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak, serta Pengukuhan dan Pencabutan
Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-160/PJ/2007;
6. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-44/PJ./2008 tentang Tata Cara
Pendaftaran Nomor Pokok Wajib Pajak dan/atau Pengukuhan Pengusaha Kena
Pajak, Perubahan Data dan Pemindahan Wajib Pajak dan/atau Pengusaha Kena
Pajak sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Direktur
Jenderal Pajak Nomor PER-62/PJ/2010;


MEMUTUSKAN:

Menetapkan :

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK TENTANG REGISTRASI ULANG
PENGUSAHA KENA PAJAK TAHUN 2012.


Pasal 1

Dalam Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini yang dimaksud dengan:

1. Registrasi Ulang Pengusaha Kena Pajak adalah suatu program yang bertujuan untuk
meningkatkan pelayanan, penertiban administrasi, pengawasan, dan untuk menguji
pemenuhan kewajiban subjektif dan objektif Pengusaha Kena Pajak.
2. Verifikasi adalah serangkaian kegiatan pengujian pemenuhan kewajiban subjektif
dan objektif atau penghitungan dan pembayaran pajak, berdasarkan permohonan
Wajib Pajak atau berdasarkan data dan informasi perpajakan yang dimiliki atau
diperoleh Direktur Jenderal Pajak, dalam rangka menerbitkan surat ketetapan pajak,
menerbitkan/menghapus Nomor Pokok Wajib Pajak dan/atau mengukuhkan/
mencabut pengukuhan Pengusaha Kena Pajak.


Pasal 2

(1) Registrasi Ulang Pengusaha Kena Pajak dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak
tempat Pengusaha Kena Pajak terdaftar.
(2) Jangka waktu pelaksanaan Registrasi Ulang Pengusaha Kena Pajak dimulai sejak
Februari 2012 sampai dengan 31 Agustus 2012.
(3) Registrasi Ulang Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak dilakukan untuk seluruh
Pengusaha Kena Pajak terdaftar.


Pasal 3

(1) Dalam rangka Registrasi Ulang Pengusaha Kena Pajak, Direktur Jenderal Pajak karena
jabatan dapat melakukan pencabutan pengukuhan Pengusaha Kena Pajak.
(2) Pencabutan pengukuhan Pengusaha Kena Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan berdasarkan Verifikasi.
(3) Pencabutan pengukuhan Pengusaha Kena Pajak berdasarkan Verifikasi sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) dilakukan terhadap Pengusaha Kena Pajak yang memenuhi
kriteria tertentu.
(4) Verifikasi yang dilakukan terhadap Pengusaha Kena Pajak yang memenuhi kriteria
tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilakukan untuk mengetahui apakah
Wajib Pajak benar-benar tidak memenuhi persyaratan subjektif dan objektif untuk
dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak.


Pasal 4

(1) Persyaratan subjektif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (4) dipenuhi apabila
Pengusaha Kena Pajak merupakan Pengusaha.
(2) Pengusaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah orang pribadi atau badan
dalam bentuk apa pun yang dalam kegiatan usaha atau pekerjaannya menghasilkan
barang, mengimpor barang, mengekspor barang, melakukan usaha perdagangan,
memanfaatkan barang tidak berwujud dari luar Daerah Pabean, melakukan usaha jasa
termasuk mengekspor jasa, atau memanfaatkan jasa dari luar Daerah Pabean.
(3) Persyaratan objektif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (4) dipenuhi apabila
Pengusaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melakukan penyerahan Barang Kena
Pajak dan/atau penyerahan Jasa Kena Pajak di dalam Daerah Pabean dan/atau
melakukan ekspor Barang Kena Pajak berwujud, ekspor Jasa Kena Pajak, dan/atau
ekspor Barang Kena Pajak tidak berwujud.


Pasal 5

(1) Pengusaha Kena Pajak yang memenuhi kriteria tertentu sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 3 ayat (3), yaitu:
a. Pengusaha Kena Pajak yang telah dipusatkan tempat terutangnya Pajak
Pertambahan Nilai di tempat lain;
b. Pengusaha Kena Pajak yang pindah alamat ke wilayah kerja kantor Direktorat
Jenderal Pajak lainnya; atau
c. Pengusaha Kena Pajak yang sudah tidak lagi memenuhi persyaratan subjektif
dan objektif sebagai Pengusaha Kena Pajak.
(2) Pengusaha Kena Pajak yang tidak memenuhi persyaratan subjektif dan objektif sebagai
Pengusaha Kena Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, yaitu:
a. Pengusaha Kena Pajak dengan status tidak aktif (Non Efektif);
b. Pengusaha Kena Pajak yang tidak menyampaikan Surat Pemberitahuan Masa
PPN untuk Masa Pajak Januari sampai dengan Desember 2011 sebelum
berlakunya Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini;
c. Pengusaha Kena Pajak yang menyampaikan Surat Pemberitahuan Masa PPN
yang Pajak Keluaran dan Pajak Masukannya nihil untuk Masa Pajak Januari
sampai dengan Desember 2011 sebelum berlakunya Peraturan Direktur
Jenderal Pajak ini;
d. Pengusaha Kena Pajak, yang pada Masa Pajak Januari sampai dengan
Desember 2011 sebelum berlakunya Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini, yang
pada bagian periode tersebut tidak menyampaikan Surat Pemberitahuan Masa
PPN atau menyampaikan Surat Pemberitahuan Masa PPN yang Pajak Keluaran
dan Pajak Masukannya nihil;
e. Pengusaha Kena Pajak yang tidak ditemukan pada waktu pelaksanaan Sensus
Pajak Nasional; atau
f. Pengusaha Kena Pajak yang tidak diyakini keberadaan dan/atau kegiatan
usahanya.
(3) Pengusaha Kena Pajak yang tidak diyakini keberadaan dan/atau kegiatan usahanya
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf f, yaitu:
a. Pengusaha Kena Pajak yang tidak dilakukan kunjungan (visit) dalam jangka
waktu 6 (enam) bulan terakhir sebelum berlakunya Peraturan Direktur Jenderal
Pajak ini;
b. Pengusaha Kena Pajak yang tidak dilakukan pemeriksaan PPN dalam jangka
waktu 6 (enam) bulan terakhir sebelum berlakunya Peraturan Direktur Jenderal
Pajak ini; atau
c. Pengusaha Kena Pajak yang tidak dilakukan konfirmasi lapangan sebelum
berlakunya Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini sesuai dengan ketentuan
dalam Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-62/PJ/2010 tentang
Perubahan Kedua atas Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-
44/PJ./2008 tentang Tata Cara Pendaftaran Nomor Pokok Wajib Pajak dan/atau
Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak, Perubahan Data dan Pemindahan Wajib
Pajak dan/atau Pengusaha Kena Pajak dan perubahannya.
(4) Dikecualikan dari Pengusaha Kena Pajak yang tidak diyakini keberadaan dan/atau
kegiatan usahanya sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf f adalah Pengusaha
Kena Pajak yang ditemukan keberadaannya dan diyakini kegiatan usahanya pada
waktu pelaksanaan Sensus Pajak Nasional.


Pasal 6

(1) Pelaksanaan Registrasi Ulang Pengusaha Kena Pajak Tahun 2012 diatur dalam
Lampiran I Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini, yang merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini.
(2) Hasil pelaksanaan Registrasi Ulang Pengusaha Kena Pajak Tahun 2012 sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dituangkan dalam laporan hasil Verifikasi sebagaimana diatur
dalam Lampiran II Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini, yang merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini.
(3) Apabila berdasarkan laporan hasil Verifikasi diketahui bahwa Pengusaha Kena Pajak
termasuk dalam kriteria tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) maka
kepada Pengusaha Kena Pajak tersebut diterbitkan Surat Pencabutan Surat
Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak.
(4) Laporan hasil Verifikasi, kertas kerja, dan dokumen pendukung Verifikasi disatukan dan
disimpan dalam berkas induk Wajib Pajak.


Pasal 7

(1) Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak agar:
a. memantau pelaksanaan Registrasi Ulang Pengusaha Kena Pajak Tahun 2012
dan memastikan bahwa hasil Verifikasi memenuhi tujuan yang diharapkan.
b. memantau tindak lanjut atas kesimpulan yang tertuang dalam laporan hasil
Verifikasi.
c. membuat laporan rekapitulasi hasil Registrasi Ulang Pengusaha Kena Pajak
Tahun 2012 kepada Direktur Jenderal Pajak u.p. Direktur Peraturan Perpajakan
I setiap bulan dan menyampaikannya paling lambat tanggal 20 bulan berikutnya.
(2) Laporan rekapitulasi hasil Registrasi Ulang Pengusaha Kena Pajak Tahun 2012 dibuat
dalam format sebagaimana diatur dalam Lampiran III Peraturan Direktur Jenderal Pajak
ini, yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal
Pajak ini.


Pasal 8

(1) Dalam hal kemudian diperoleh data dan/atau informasi bahwa Wajib Pajak yang telah
dicabut Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak-nya ternyata memenuhi persyaratan
subjektif dan objektif, maka Surat Pencabutan Surat Pengukuhan Pengusaha Kena
Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (3) dibatalkan.
(2) Untuk membatalkan Surat Pencabutan Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dilakukan Verifikasi kembali.
(3) Hasil verifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dituangkan dalam laporan hasil
Verifikasi.
(4) Berdasarkan laporan hasil Verifikasi dibuat berita acara Verifikasi sebagaimana diatur
dalam Lampiran IV Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini, yang merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini.
(5) Berita acara Verifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (4) disampaikan kepada
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak unit vertikal di atas Kantor Pelayanan
yang bersangkutan untuk mendapatkan persetujuan.
(6) Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak mengirimkan berita acara Verifikasi
yang telah disetujui sebagaimana dimaksud pada ayat (5) kepada Direktur Teknologi
Informasi Perpajakan untuk ditindaklanjuti.
(7) Direktur Teknologi Informasi Perpajakan setelah menindaklanjuti berita acara Verifikasi
sebagaimana dimaksud pada ayat (6) mengirimkan pemberitahuan atas tindak lanjut
berita acara Verifikasi kepada Kepala Kantor Pelayanan Pajak dengan ditembuskan
kepada Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak.
(8) Kepala Kantor Pelayanan Pajak mengirimkan pemberitahuan mengenai status
pengukuhan Pengusaha Kena Pajak kepada Wajib Pajak.


Pasal 9

Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.




Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 3 Februari 2012
DIREKTUR JENDERAL PAJAK

ttd.

A. FUAD RAHMANY
NIP 195411111981121001

Anda mungkin juga menyukai