Anda di halaman 1dari 10

TEORI AKUNTANSI

6.1 Perumusan Tujuan Akuntansi


Akuntansi lahir dengan maksud tertentu, yaitu untuk memberikan jasa kepada
penggunaannya berupa informasi keuangan yang dibutuhkan untuk proses
pengambilan keputusan. Dalam merumuskan teori akuntansi, perumusan tujuan
laporan keuangan merupakan dasar utama karena tujuan inilah yang harus
diwujudkan oleh ilmu akuntansi itu.
Untuk menyusun konsep yang menjelaskan Tujuan Laporan Kuangan, pada
bulan april 1971 Presiden AICPA saat itu Marshall S. Armstrong, telah menunjukkan
Tim Perumusan Tujuan Laporan Keuangan yang dikenal dengan Trueblood
Committee. Tim ini sebenarnya bukan yang pertama yang menyusun tujuan laporan
keuangan. Dalam Accounting Researches Studies No. 1 dan 3 yang dikeluarkan
oleh The Accounting Principle Board yang bernaung di bawah AICPA telah
menjelaskan A Tentative Set of Broad Accounting Principle For Business Enterprice.
Di samping AICPA, AAA juga telah membahas masalah ini dalam A Statement Of
Basic Accounting Theory. APBS Statement No. 4 dengan judul Basic Concepts and
Accounting Principle Underlying financial Statement of Bussiness Enterprises juga
menyangkut tujuan kualitatif dari laporan keuangan ini. Di negara lain juga sudah ada
melakukan pembahasan tentang tujuan laporan keuangan ini seperti Kanada,
Australia, dan lain-lain.

6.2 Tujuan Akuntansi atau Laporan Keuangan
A. Menurut PAI
Prinsip akuntansi indonesia (1984) menyatakan bahwa tujuan laporan keuangan
itu adalah sebagai berikut :
a. Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai aktiva
dan kewajiban serta modal suatu perusahaan.
b. Untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan dalam
aktiva neto (aktiva dikurangi kewajiban) suatu perusahaan yang timbul dari
kegiatan usaha dalam rangka memperoleh laba.
c. Untuk memberikan informasi untuk membantu para pemakai laporan di dalam
menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan laba.
d. Untuk memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan dalam aktiva
dan kewajiban suatu perusahaan, seperti informasi mengenai aktivitas
pembiayaan dan investasi.
e. Untuk mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain yang berhubungan dengan
laporan keuangan yang relevan untuk kebutuhan pemakai laporan, seperti
informasi mengenai kebijakan akuntansi yang dianut perusahaan.
B. Menurut Standar Akuntansi Keuangan
Menurut SAK No.1, Tujuan laporan keuangan adalah sebagai berikut :
a. Laporan keungan menyediaakan informasi yang menyangkut posisi keuangan,
kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi
sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.
b. Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama
sebagian besar pemakai.namun, demikian laporan keuangan tidak menyediaakan
semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam pengambilan
keputusan ekonomi karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan
dari kejadian di masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi
nonkeuangan.
c. Laporan keuangan menunjukkan apa yang telah yang dilakukan manajemen atau
pertanggung jawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan
kepadanya.
C. Menurut ASOBAT
A Statement of basic accounting theory (ASOBAT) Merumuskan empat tujuan
akuntansi sebagai berikut :
a. Membuat keputusan yang menyangkut penggunaan kekayaaan yang terbatas dan
untuk menetapkan tujuan.
b. Mengarahkan dan mengontrol secara efektif sumber daya manusia dan faktor
produksi lainnya.
c. Memelihara dan melaporkan pengamanan terhadap kekayaan.
d. Membantu fungsi dan pengawasan sosial.

D. Menurut APB Statement No. 4
Ada 3 tujuan Laporan Keuangan, yaitu :
a. Tujuan Khusus
Untuk menyajikan laporan posisi keuangan, Hasil usaha, dan Perubahan posisi
keuangan lainya secara wajar sesuai dengan GAAP
b. Tujuan Umum
Adapun tujuan umum laporan keuangan disebutkan sebagai berikut :
1. Memberikan Informasi yang terpercaya tentang sumber-sumber ekonomi, dan
kewajiban perusahaan. Dengan maksud sebagai berikut :
a) Untuk menilai kekuatan dan kelemahan perusahaan
b) Untuk menunjukan posisi keuangan dan investasinya
c) Untuk menilai kemampuannya untuk menilai kemampuan untuk
menyelesaikan utang-utangnya
d) Menunjukan kemampuan sumber-sumber kekayaannya yang ada untuk
pertumbuhan perusahaan
2. Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber kekayaan bersih yang
berasal dari kegiatan usaha dalam mencari laba, dengan maksud :
a) Memberikan gambaran tentang dividen yang diharapkan pemegang saham
b) Menunjukan kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban kepada
kreditor, supplier, pegawai, pajak, mengumpulkan dana untuk perluasan
perusahaan.
c) Memberikan informasi kepada manjemen untuk digunakan dalam
pelaksanaan fungsi perencanaan dan pengawasan.
d) Menunjukan tingkat kemampuan perusahaan mendapatkan laba dalam
jangka panjang.
3. Menaksir informasi keuangan yang dapat digunakan untuk menaksir potensi
perusahaan dalam menghasilkan laba.
4. Memberikan informasi yang diperlukan lainya tentang perubahan harta dan
kewajiban.
5. Mengungkapkan informasi relevan lainya yang dibutuhkan para pemakai
laporan
c. Tujuan Kualitatif
Adapun tujuan kualitatif yang dirumuskan APB Statements No.4 adalah sebagai
berikut :

1. Relevan (Relevance)
Memilih informasi yang benar-benar sesuai dan dapat membantu pemakai laporan
dalam proses pengambilan keputusan.
2. Dapat Diuji (Understandability)
Informasi yang dipilih untuk disajikan bukan bukan saja yang penting tetapi juga
harus informasi yang dimengerti para pemakainya.
3. Dapat Dimengerti (Verifiability)
Hasil akuntansi itu harus dapat diperiksa oleh pihak lain yang akan menghasilkan
pendapat yang sama.
4. Netral (Neutrality)
Laporan akuntansi itu netral terhadap pihak-pihak yang berkepentingan. informasi
dimaksudkan untuk pihak umum bukan pihak-pihak tertentu saja.
5. Tepat Waktu (Timeliness)
Laporan akuntansi hanya bermanfaat untuk pengambilan keputusan apabila
diserahkan pada saat yang tepat.
6. Dapat Dibandingkan (Comparability)
Informasi akuntansi harus dapat saling dibandingkan, artinya akuntansi harus
memiliki prinsip yang sama baik untuk suatu perusahaan maupun perusahaan
lain.
7. Lengkap (Completeness)
Informasi akuntansi yang dilaporkan harus mencakup semua kebutuhan yang
layak dari para pemakai.
E. Menurut Laporan Trueblood Committee
a. Pemakai laporan keuangan : Memberikan informasi sebagai dasar dalam proses
pengambilan keputusan ekonomi.
b. Pemakai umum : Melayani pemakai umum yang memiliki wewenang, kemampuan
dan sumber kekayaan yang terbatas untuk pendapatan informasi dan yang
meyakini laporan keuangan sebagai sumber informasi utama mengenai aktivitas
peruahaannya.
c. Pemakai lain : Memberikan informasi yang berguna bagi investor dan kreditor
untuk meramalkan, membandingkan, dan menilai potensi arus kas menurut
jumlah, waktu, dan dengan memperhatikan ketidakpastian lainnya.
d. Memberikan informasi kepada pemakai laporan keuangan untuk meramalkan,
membandingkan, dan menilai earning power (kemampuan mendapatkan laba)
perusahaan.
e. Menyediakan informasi yang berguna dalam menilai kemampuan manjemen
menggunakn sumber kekayaan.
f. Memberikan informasi yang faktual yang dapat ditafsirkan tentang transaksi dan
kejadian lainnya yang berguna untuk meramalkan, membandingkan, dan menilai
earning power perusahaan. Hal yang menjadi dasar dalam hal ini tergantung pada
penafsiran, penilaian, peramalan, taksiran harus diungkapkan.
g. Memberikan laporan tentang posisi keuangan yang berguna untuk meramalkan,
membandingkan, menilai earning power perusahaan. Laporan ini harus
memberikan informasi yang menyangkut transaksi perusahaan dan kejadian
lainnya yang merupakan bagian dari siklus perolehan laba yang tidak sempurna.
Current value harus juga dilaporkan apabila perbedaannya dengan Historical cost
cukup besar. Harta dan kewajibam harus dikelompokan atau dipisahkan dengan
memperhatikan ketidakpastian jumlah dan waktu kapan realisasi dan likuidasinya.
h. Memberikan laporan laba priodik yang berguna untuk meramalkan,
membandingkan, menilai earning power perusahaan. Hasil bersih dari
pendapatan yang timbul dari siklus perusahaan laba yang sempurna dan
kegiatan perusahaan akibat kemajuan kerja yang yang dihitung sebagai
penyelesaian siklus perusahaan yang belum sempurna harus dilaporkan.
Perubahan nilai yang digambarkan dalam laporan yang berurutan dari laporan
posisi keuangan harus dilaporkan, tetapi terpisah apabila nilainya berbeda dari
segi kepastian realisasi.
Siklus perolehan laba dianggap sempurna apabila memenuhi syarat sebagai
berikut :
1. A Realizer sacrifice : realisasi atau kemungkinan yang besar terjadinya
pembayaran kas.
2. A Realized benefit : realisasi atau kemungkinan yang besar terjadinya
realisasi penerimaan kas.
3. Tidak ada lagi kegiatan-kegiatan lanjutan dari siklus itu.
i. Memberikan laporan kegiatan yang berguna untuk meramalkan,membandingkan,
dan menilai earning power perusahaan. Laporan ini harus menyajikan aspek nyata
dari transasksi perusahaan yang memiliki unsur kas atau diharapkan
mempengaruhi kas. Laporan ini harus menyajikan data yang diperlukan oleh
pemakai dan memperhitungkan data dan manafsirkan laporan keuangan.
j. Memberikan informasi yang berguna untuk proses peramalan. Ramalan keuangan
yang harus disajikan apabila mereka ingin meningkatkan tingkat kegunaan
laporan bagi pemakainya.
k. Tujuan laporan keuangan bagi lembaga pemerintah dan lembaga yang bukan
bertujuan untuk mendapatkan laba adalah memberikan informasi yang berguna
untuk menilai aktivitas dari manajemen dan sumber-sumber kekayaaan dalam
mencapai tujuan perusahaan.
l. Menyajikan kegiatan perusahaan yang mempengruhi masyarakat yang yang
dapat ditentukan, dijelaskan atau diukur dan merupakan hal yang penting bagi
peranan perusahaan dalam lingkungannya.

6.3 Penyusunan Kerangka Konseptual untuk Akuntansi Keuangan
A. Tujuan Laporan Keuangan untuk Lembaga yang Mencari Laba
a. Memberikan informasi yang berguna untuk investor, kreditor, dan pemakai lainnya
b. memberikan informasi untuk membantu investor atau calon kreditor dan pemakai
lainya untuk menilai jumlah, waktu dan prospek penerimaan kas
c. memberikan informasi tentang sumber ekonomi perusahaan, klaim terhadap
kekayaan
d. Memberikan informasi tentang prestasi keuangan perusahaan selama satu
periode
e. Memberikan informasi tentang bagaimana perusahaan mendapatkan dan
membelanjakan kas, peminjaman dan pengembaliannya
f. memberikan informasi tentang bagaimana manajemen perusahaan
mempertanggungjawabkan pengelolaannya kepada pemilik atas penggunaan
sumber kekayaan yang dipercayakan kepadanya.
g. Memberikan informasi yang berguna bagi manajer dan direksi dalam proses
pengambilan keputusan untuk kepentingan pemilik perusahaan.
B. Tujuan Laporan Keuangan untuk Lembaga yang bukan Mencari Laba
a. Dapat dimanfaatkan sebagai dasar dalam mengambil keputusan mengenai
alokasi sumber kekayaan.
b. Berguna untuk menilai jasa dan kemampuan lembaga dalam memberikan jasa
c. Berguna untuk menilai bagaimana manajemen meminjam dan bagaimana menilai
investasinya.
d. Dapat memberikan informasi terhadap sumber kekayaan, kewajiban, kekayaan
bersih, dan perubahannya.
e. Dapat menyajikan prestasi lembaga.
f. Dapat menyajikan kemampuan lembaga membayar kewajiban jangka pendeknya.
g. Memuat penjelasan dan penafsiran manajemen sehingga para pemakai laporan
keuangan dapat memohon informasi yang diberikan.

6.4 Konsep Dasar Laporan Keuangan
Konsep dasar ini mencakup :
a. Sifat-sifat kualitatif
Sifat-sifat kualitatif tersebut adalah sebagai berikut :
1. Kualitatif Utama
a) Relevance
informasi disebut relevan apabila informasi itu mampu dan berguna dalam
memengaruhi keputusan manajer dengan mengubah atau yang
menguatkan pengharapannya tentang hasil dan akibat tindakan atas
kejadiannya.
b) Reliability
menyangkut kualitas yang menyebabkan pemakai data bergantung pada
kepercayaan pada data yang disajikan dan yang dimaksudkan untuk
disajikan.
c) Verifiability
sarana yang dapat memberikan kesempatan kepada orang-orang tertentu
yang bekerja secara terpisah antara satu dengan yang lain untuk
mengembangkan ukuran-ukuran yang sama atas bukti, data, dan catatan
yang sama.
d) Completeness
menjelaskan kelengkapan dan kesesuaian antara data akuntansi dan
kejadian yang dimaksud untuk disajikan. Neutrality berarti bahwa akuntansi
bebas dari bias (prasangka yang tidak berdasar) dalam menyajikan laporan
keuangan perusahaan.
2. Kualitas Sekunder
a) Comparability
Dalam menyusun laporan keuangan harus digunakan metode yang sama
sepanjang waktu oleh perusahaan tertentu agar bisa diperbandingkan.
b) Consistency
metode-metode akuntansi tidak dapat diubah apabila telah dipilih.
3. Pertimbangan Cost Benefit
a) Cost Benefit
Informasi akuntansi akan diungkapkan apabila keuntungan yang didapat
diperoleh dari informasi itu melebihi biayanya. Jadi sebelum menyajikan
informasi maka harus dikaji terlebih dahulu untuk ruginya.
b) Materiality
Sesuatu yang secara relatif dianggap penting. Pada dasarnya
pertimbangan harus diberikan dalam hal apakah informasi itu mungkin
bersifat penting (significant) atau material atau tidak penting pengaruhnya
terhadap keputusan.

b. Definisi tentang elemen laporan keuangan
1. Neraca
Laporan keuangan yang menggambarkan posisi keuangan perusahaan dalam
suatu tanggal tertentu atau sering juga disebut per tanggal tertentu. Posisi yang
digambarkan adalah posisi harta, utang dan modal.
2. Komponen Neraca :
a) Harta (Aktiva)
Sumber kekayaan atau sumber ekonomi perusahaan yang dapat
berwujud barang, uang dan hak-hak yang mendapat jaminan oleh undang-
undang maupun pihak-pihak tertentu yang diperoleh dari transaksi atau
peristiwa masa lalu.
b) Kewajiban / Hutang (Liabilities)
Menurut FASB kewajiban adalah kemungkinan pengorbanan kekayaan
ekonomis dimasa yang akan datang yang timbul akibat kewajiban
perusahaan sekarang untuk masa yang akan datang sebagai akibat dari
suatu transaksi atau kejadian ekonomi yang sudah terjadi.
c) Modal
Modal adalah suatu hak yang tersisa atas aktiva suatu lembaga (entitiy)
setelah dikurangi kewajibannya.
3. Bentuk Neraca
Dalam menyajikan neraca dapat dibagi dalam tiga bentuk berikut ini :
a) Staffel atau report form
Dalam bentuk ini neraca dilaporkan dalam satu halaman vertikal. Disebelah
atas aktiva dan dibawahnya passive.
b) Skontro atau T-Account Form
Aktiva disajikan disebelah kiri (kecuali di Inggis disajikan di kanan) dan
kewajibannya disebelah kanannya.
c) Bentuk yang menyajikan posisis keuangan (Financian Position Form)
Dalam bentuk ini neraca dilaporkan dengan format, pertama-tama
dicantumkan aktiva lancar dikirangi dengan hutang lancar sehingga
menghasilkan modal kerja ditambah dengan aktiva tetap dan aktiva lainnya
kemudian dikurangi hutang jangka panjang, maka diperoleh modal pemilik.
4. Penyajian Neraca Menurut Standar Akuntansi
Laporan keuangan harus disusun secara sistematik agar pengguna laporan
keuangan tersebut dapat mengerti maksud dan isi dari laporan keuangan
tersebut. Komponen-komponen neraca sebagai berikut :
AKTIVA :
Aktiva lancar
Aktiva tetap
Aktiva tidak berwujud
Aktiva lain-lain

KEWAJIBAN :
Kewajiban lancar
Kewajiban jangka panjang
Kewajiban lain - lain

MODAL
Modal saham
Agio saham
Laba ditahan
Penyajian diatas merupakan pencerminan dari klasifikasi lazim pos neraca
sebagai berikut :
a) Aktiva diklasifikasikan menurut urutan likuiditasnya.
b) Kewajiban diklasifikasikan menurut urutan jatuh temponya.
c) Modal diklasifikasikan berdasarkan sifat kekekalannya.
Perkiraan lawan (offsets/contra account) atau pos neraca tertentu disajikan
sebagai unsur pengurang dari beberapa akun dalam neraca. Contohnya akun
akumulasi penyusutan disajikan sebagai pengurang dari harga perolehan
aktiva, cadangan kerugian piutang disajikan sebagai pengurang akun piutang
usaha dan lain lain .




DAFTAR PUSTAKA

Syafri Harahap, Sofyan. 1993. TEORI AKUNTANSI. Jakarta : Rajawali Pers.
http://faisalassasin.blogspot.com/2010/03/teori-akuntansi-tujuan-laporan-
keuangan.html
http://desizfhonna.blogspot.com/2011/06/perumusan-tujuan-akuntansi.html
http://idioticholly.blogspot.com/2012/06/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html
http://rahmiyatizuwinda.blogspot.com/2011/03/tujuan-laporan-keuangan.html

Anda mungkin juga menyukai