Fe(SCN)
2+
(+ NH
3
)
Larutan menjadi berwarna kuning bening. Hal ini di sebabkan oleh adanya NH
3
yang
terikat pada Fe
3+
dan SCN
-
sehingga menyebabkan terbentuknya ion kompleks dan
warnanya menjadi bening kekuningan. Jumlah ion Fe(SCN)
2+
semakin berkurang dan
mengakibatkan konsentrasi ion Fe(SCN)
2+
juga berkurang.
7.2 Pengaruh Konsentrasi Terhadap Kesetimbangan
Tabung 1
[Fe
3+
] = 0,02 M
Tabung 2
V
1
.M
1
= V
2
.M
2
10 mL x 0,02 M = 50 mL x M
2
M
2
=
M
2
= 0,004 M
[Fe
3+
] = 0,004 M
Tabung 3
V
1
.M
1
= V
2
.M
2
10 mL x 0,004 M = 50 mL x M
2
M
2
=
M
2
= 0,0008 M
[Fe
3+
] = 0,0008 M
Tabung 4
V
1
.M
1
= V
2
.M
2
10 mL x 0,0008 M = 50 mL x M
2
M
2
=
M
2
= 0,00016 M
[Fe
3+
] = 0,00016 M
Tabung 5
V
1
.M
1
= V
2
.M
2
10 mL x 0,00016 M = 50 mL x M
2
M
2
=
M
2
= 0,00003 M
[Fe
3+
] = 3 x 10
-5
M
7.3 Penentuan Ksp K
2
CrO
4
Percobaan 1 (Volume K
2
CrO
4
8 mL saat mulai terbentuk endapan)
nK
2
CrO
4
= M . V
= 0,005 M . 8 ml
= 4,0 x 10
-2
mmol
n Pb(NO
3
)
2
= M . V
= 0,01 M . 1,0 ml
= 10
-2
mmol
K
2
CrO
4
+ Pb(NO
3
)
2
PbCrO
4
+ 2KNO
3
M : 4,0 x 10
-2
10
-2
- -
R : 10
-2
10
-2
10
-2
2 x 10
-2
S : 3,0 x 10
-2
- 10
-2
2 x 10
-2
Jadi, n PbCrO
4
= 10
-2
mol
S PbCrO
4
=
=
mmol
ml
= 1,11 x 10
-3
M
Keterangan :
M = mula-mula (keadaan
awal)
R = reaksi
S = sisa
PbCrO
4
Pb
+
+ CrO4
2-
S s s
Ksp = [Pb
+
] x [CrO
4
2-
]
= [s] x [s]
= s
2
= (1,11 x 10
-3
)
2
= 1,2321 x 10
-6
(mengendap)
Percobaan 2 (Volume K
2
CrO
4
10 mL, saat mulai terbentuk endapan)
nK
2
CrO
4
= M . V
= 0,005 M x 10 ml
= 5 x 10
-2
mmol
n Pb(NO
3
)
2
= M . V
= 0,01 M . 1,0 ml
= 10
-2
mmol
K
2
CrO
4
+ Pb(NO
3
)
2
PbCrO
4
+ 2 KNO
3
M : 5 x 10
-2
10
-2
- -
R : 10
-2
10
-2
10
-2
2 x 10
-2
S : 4,0 x 10
-2
- 10
-2
2 x 10
-2
Jadi, n PbCrO
4
= 10
-2
mol
S Pb
2
CrO
4
=
=
mmol
ml
= 9,09 x 10
-4
M
PbCrO
4
Pb
+
+ CrO4
2-
S s s
Ksp = [Pb
+
]
2
x [CrO
4
2-
]
= [s] x [s]
= s
2
= (9,09 x 10
-4
)
2
Ksp Pb
2
CrO
4
= 2 x 10
-14
Ksp Pb
2
CrO
4
= 2 x 10
-14
= 0,826 x 10
-6
(mengendap)
VIII. Pembahasan
Pada percobaan 1, KSCN 0,002 M memiliki warna bening. Setelah ditetesi Fe
3+
0,02 M berubah
menjadi warna merah darah. Hal itu terjadi karena adanya pergeseran kesetimbangan ke arah kanan. Pada
tabung 2, setelah ditetesi KSCN 1,0 M terjadi perubahan warna yang semakin pekat karena konsentrasi
Fe
3+
semakin besar. Sesuai dengan azas Le Chatelier, jika salah satu zat konsentrasinya diperbesar, reaksi
akan bergeser ke arah yang berlawanan. Jika salah satu zat konsentrasinya diperkecil, reaksi akan
bergeser kearah zat tersebut.
Pada tabung 3, setelah ditetesi Fe
3+
0,02 M menunjukkan perubahan warna yang semakin pekat.
Hal ini juga disebabkan oleh penambahan konsentrasi pereaksi sehingga kesetimbangan bergeser ke arah
kanan (berlawanan arah). Pada tabung 4, setelah ditambahkan Na
2
HPO
4
terjadi perubahan warna menjadi
bening. Hal ini disebabkan ion HPO
4
2-
berikatan dengan Fe
3+
. Ion Fe(SCN)
2+
akan terurai membentuk ion
Fe
3+
dan SCN
atau kesetimbangan bergeser ke arah ion Fe
3+
dan SCN