Anda di halaman 1dari 16

Investment Guide

Dasar-dasar Investasi

www.e-samuel.com

(a) Kenapa Mesti berinvestasi?
Salam jumpa ! Semoga krisis moneter tiga tahun terakhir mengajarkan kita
sesuatu. Betapa banyak keinginan yang mesti dilupakan karena krismon. Beli mobil,
beli rumah, naik haji atau kuliah ke luar negeri misalnya. Tapi hal ini mungkin tidak
perlu terjadi apabila kita berinvestasi secara tepat.
Sederhananya, setiap orang perlu berinvestasi untuk meningkatkan kemakmuran.
Suatu hal yang yang mudah dilaksanakan. Investasi juga bukan untuk yang
berdompet tebal semata, asalkan mempunyai kelebihan pendapatan setelah
menutupi kebutuhan sehari-hari kita sudah layak menjadi kandidat orang yang
berinvestasi atau nama kerennya investor.
Semoga dasar-dasar investasi berikut bisa membantu kita menuju kemakmuran
secara finansial.
(b ) Sulap Akumulasi

Sulap Akumulasi (1)
1-2% bunga deposito per bulan sepertinya tidak ada artinya. Akan tetapi jika terus
diakumulasikan pada tingkat pertumbuhan tertentu dalam suatu jangka waktu,
hasilnya akan dahsyat. Table berikut akan menunjukkan sulap akumulasi yang jika
kita mulai menginvestasikan Rp. 1,000,000.- sekarang
Tumbuh pada tingkat
Tahun 5% 10% 15% 20%
1 1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000
5 1,276,282 1,610,510 2,011,357 2,488,320
10 1,628,895 2,593,742 4,045,558 6,191,736
15 2,078,928 4,177,248 8,137,062 15,407,022
20 2,653,298 6,727,500 16,366,537 38,337,600
25 3,386,355 10,834,706 32,918,953 95,396,217


Sulap Akumulasi (2)
Dan apabila setiap akhir tahun secara disiplin kita menyisihkan Rp. 1,000,000.-
maka hasilnya akan lebih dahsyat lagi.
Tumbuh pada tingkat
Tahun 5% 10% 15% 20%
1 1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000
5 5,525,600 6,105,100 6,742,400 7,441,600
10 12,575,000 15,937,000 20,303,000 25,958,000
15 21,578,000 31,772,000 47,580,000 72,035,000
20 33,066,000 57,275,000 102,440,000 186,680,000
25 47,727,000 98,347,000 212,790,000 471,980,000

Sulap Akumulasi (3)
Baca table diatas seperti ini, jika kita sekarang baru bekerja dan berumur 25 tahun
kemudian menyisihkan Rp. 1,000,000 setiap akhir tahun, dengan bunga sekitar
15%, ketika pensiun pada umur 50 tahun, kita memiliki Rp. 212,790,000 dalam
account kita.
Mulai menarik? Bahasan tentang akumulasi akan kita ulas lebih lanjut pada bab 2.
Konsep Investasi,, setidaknya sulap akumulasi cukup membuka wawasan kita
untuk memulai investasi sekarang agar mendapatkan kondisi keuangan yang aman
dan stabil dimasa depan.
(c) Harus Anda Lakukan Sebelum Berinvestasi

Harus Anda Lakukan Sebelum Berinvestasi
1. Pastikan semua hutang terbayar, sebab hutang akan cepat berlipat ganda
akibat efek akumulasi dan melilit kantung anda.
2. Pastikan anda terproteksi dengan asuransi. Asuransi sangat penting untuk
melindungi kita dan keluarga dari peristiwa tidak terduga yang bisa
menghancurkan rencana keuangan, seperti biaya pengobatan, kematian sang
pencari nafkah. Investasi yang direncanakan bisa berantakan akibat peristiwa
yang tidak diinginkan.
3. Jangan lupa sisihkan dulu buat pengeluaran rutin bulanan seperti buat
makanan, transportasi, pendidikan dll.
Semakin besar dana yang kita sisihkan untuk investasi semakin baik, dengan target
sekitar 10% dari pedapatan. Besar atau kecil prosentase tidakjadi masalah asalkan
kita bisa berinvestasi secara rutin. Kita bisa fleksible untuk hal ini, yang penting
jangan sampai investasi menyebabkan anda menghentikan kegiatan yang anda sukai
seperti nonton di bioskop, atau ngajak pacar makan malam. Letakkan diri anda
diatas investasi. Dan jadikan investasi aktivitas yang menyenangkan !
(d) Sarana Tabungan dan Investasi

Sarana Tabungan Jangka Pendek
Seperti dijelaskan pada table sulap akumulasi, faktor terpenting untuk mencapai
kemakmuran jangka panjang adalah tingkat pengembalian (rate of return) investasi.
Akan tetapi pada masa-masa sulit kita butuh sarana tabungan jangka pendek untuk
menyimpan dana. Berikut beberapa sarana tabungan jangka pendek:
Sarana Tabungan Jangka Pendek
Jasa Giro: Jasa giro merupakan produk perbankan yang memberikan bunga
terendah, berkisar sekitar 3-4% p.a. Biasanya dipakai perusahaan untuk
mempermudah transaksi pembayaran.
Tabungan. Tabungan layanan perbankan yang memberikan bunga diatas
jasa giro, dan bisa diambil setiap saat.
Deposito. Deposito bunganya lebih tinggi tabungan, akan tetapi mesti
disimpan untuk jangka waktu tertentu. Jika dicairkan sebelum jatuh tempo
biasanya dikenakan pinalti.
Reksadana Pasar Uang. Reksadana Pasar Uang yaitu reksadana yang
berinvestasi pada pasar uang seperti Deposito, SBI dan obligasi jangka
pendek. Biasanya tingkat pengembalian reksadana pasar uang lebih tinggi
dari jasa giro tapi lebih rendah dari Deposito, akan tetapi bisa dicairkan setiap
saat.
Sarana Investasi Jangka Panjang
Obligasi. Obligasi kadang-kadang disebut sekuritas pendapatan tetap karena
memberikan pendapatan yang 'tetap' sebagai mana diatur ketika obligasi
tersebt dikeluarkan. Obligasi banyak jenisnya dan akan dibahas lebih
mendalam pada bagian obligasi. Obligasi mirip dengan deposito cuma saja
dikelurkan oleh pemerintah atau perusahaan . (apakah obligasi = bond?)
Saham. Saham merupakan cara lain untuk memiliki bagian dari suatu unit
usaha. Sebuah saham mewakili proporsi kepemillikan tertentu pada suatu
perusahaan. Nilai pasar suatu saham naik dan turun mengikuti perubahan
nilai perusahaan tersebut.
Reksadana. Pada reksadana, investor mengumpulkan uang untuk dikelola
oleh manajer investasi , yang akan memutuskan untuk membeli saham,
obligasi dan instrument lain yang dianggap layak dan memberikan tingkat
pengembalian terbaik dengan resiko tertentu. Reksadana akan dibahas lebih
lanjut pada bagian Reksadana.
Kesalahan umum yang mesti dihindari
1. Tidak melakukan apa-apa. Memang tidak ada jaminan bahwa pasar akan
naik setelah kita mulai berinvestasi. Tapi yang pasti , tanpa melakukan apa-
apa dijamin kita tidak akan mendapatkan masa pensiun yang menyenangkan.
2. Telat memulai. Telat mulai merupakan dosa kedua dalam berinvestasi.
Semakin awal anda mulai, semakin baik masa depan anda. Hal ini bisa
dibuktikan melalui table pada sulap akumulasi
3. Berinvestasi Sebelum Melunasi Tagihan Kartu Kredit. Investasi anda
jadi tidak berarti jika pendapatan anda terus digerogoti bunga kartu kredit.
Bunga tagihan kartu kredit luar biasa mahalnya, berkisar antara 24-36% p.a.
Bayar dulu tagihan kartu kredit anda baru berinvestasi !
4. Investasi untuk Jangka Pendek. Sisihkan dana jangka pendek saja untuk
instrumen jangka pendek. Untuk investasi di pasar modal, pastikan dana ini
tidak akan anda butuhkan setidaknya 3-5 tahun ke depan
5. Cari aman. Kalau kita masih sangat muda, mayoritas investasi harus di
pasar modal. Karena punya waktu yang sangat panjang, investor muda punya
kesempatan untuk memanfaatkan setiap koreksi tajam di pasar dan
mengambil keuntungan untuk jangka panjang. Walau sejalan dengan umur
kita mungkin butuh obligasi yang memberikan pendapatan yang tetap.
Saham mesti mendapat porsi mayoritas.
6. Terlalu berspekulasi. Tidak setiap instrument investasi cocok untuk setiap
orang. Kita akan coba cari jenis investasi yang cocok dengan profil psikologis
investasi anda pada bab II. Konsep Investasi. Walaupun anda seorang yang
super berani, tidak sepatutnya menempatkan semua uang pada satu saham
yang sangat spekulatif.
7. Terlalu sering bertransaksi. Investor yang terlalu suka trading sering
terjebak dengan psikologis pasar sehingga menjual ketika harga rendah dan
beli ketika harga tinggi. Selain akan menambah biaya investasi, investor yang
suka trading cenderung untuk kehilangan potensi keuntungan jangka panjang
(2) Konsep Investasi
(a) Proses Investasi
Proses Investasi
Tanpa sadar sebenarnya setiap orang telah melakukan investasi. Anak kecil
berinvestasi mengorbankan waktu mainnya untuk belajar agar pintar, seorang ibu
berinvestasi dengn mendidik anak agar jadi orang yang berguna. Semua orang
melakukan investasi. Setiap kita mengorbankan sesuatu yang kita miliki sekarang
dengan harapan memperoleh yang lebih baik dimasa mendatang, kita telah
berinvestasi.
Kita berinvestasi pada saham, obligasi dan reksadana karena mengharapkan
kenaikan nilainya dimasa mendatang.
(b) Time Value of Money (Konsep uang Menurut Waktu)
kita memiliki control atas uang tsb. dan meng-investasikannya.
Waktu merupakan elemen penting dalam menentukan nilai uang.
Kalau seseorang berhutang Rp. 100,000, apakah anda ingin dilunasi hari ini atau
satu tahun lagi..? Jawabannya pasti hari ini ! Sebab 'daya beli' Rp. 100,000 sekarang
akan berbeda dengan satu tahun kemudian. Perubahan ini terjadi karena inflasi.
Inflasi merupakan istilah ekonomi untuk kenaikan harga-harga secara menyeluruh.
Misalkan angka inflasi rata-rata 5%, berarti nilai barang rata-rata naik sebanyak 5%,
sehingga 'daya beli' atau nilai uang Rp. 100,000 sekarang akan berkurang 5%
menjadi Rp. 95,000 satu tahun berikutnya.
Dan apabila kita memperoleh uang tadi sekarang, dan diinvestasikan pada deposito
dengan bunga 10%, maka satu tahun kemudian Rp. 100,000 akan menjadi Rp.
110,000.
Real Return (Tingkat pengembalian riil)
Kalau investasi kita tumbuh 10% dalam satu tahun, bukan berarti nilai uang kita
juga tumbuh 10%. Pertama hasil investasi tersebut harus dikurangi pajak dahulu.
Misalkan setelah dikurangi pajak masih bersisa sekitar 8%, hasil tersebut masih
tergerus oleh berkurangnya daya beli akibat inflasi, jika inflasi untuk tahun tersebut
sekitar 5% maka real return (tingkat pengembalian riil) adalah 3%.

(c) Investasi vs Spekulasi
Mungkin masih banyak yang bingung membedakan investasi dan spekulasi. Benar,
keduanya sama-sama memiliki resiko, tidak ada yang salah dengan pernyataan
tersebut. Tapi bagaimana membedakan antara investasi dan spekulasi..?
Ketika berinvestasi kita menempatkan sebagian simpanan pada instrument yang
mengandung resiko untuk mengharapkan apresiasi nilai dalam jangka panjang.
Sementara ketika spekulasi menjanjikan keuntungan dalam jangka pendek yang
sangat jarang menjadi kenyataan dan tidak pernah memberikan manfaat dalam
jangka panjang.
Jika anda secara tidak sengaja mendegar percakapan bahwa saham A akan 'terbang'
dalam jangka pendek, lalu keesokan harinya membeli saham tsb. lewat broker, anda
telah berspekulasi (berjudi) Apa yang anda ketahui tentang A, apa yang mereka
jual? berapa angka penjualannya? berapa keuntunganya? apakah anda kenal dengan
kompetitor A? Banyak hal yang mesti anda tanyakan tetang A, sebelum merelakan
uang yang anda peroleh dengan susah payah pada sebuah saham. Sederhananya
menurut kami anda berspekulasi (berjudi) jika merelakan uang anda pada suatu hal
yang anda tidak mengerti. Dan ingat, untuk setiap uang yang anda spekulasi dan
hilangkan, tidak akan pernah ada manfaat yang akan anda terima dimasa
mendatang.
(d) Perencanaan dan Menetapkan Tujuan
Agar sukses setiap pekerjaan memerlukan rencana dan sasaran yang jelas. Begitu
juga berinvestasi . Sebelum terjun lebih jauh banyak hal yang mesti kita
pertanyakan a.l
Apa tujuan investasi?
Berapa lama jangka waktu investasi ?
Berapa jumlah uang yang dikumpulkan..?
Setelah mendapatkan gambaran kasar tentang jumlah yang ingin kita peroleh dan
jangka waktu investasi baru kita merencanakan instrument investasi yang akan
dipakai untuk mendapatkan tingkat pengembalian yang direncanakan.
Menentukan Gaya Investasi
Jika Tsun Tzu berkata 'sebelum mengalahkan musuh, kenali dulu diri anda' . Maka
kami berkata, sebelum berinvestasi kenali gaya investasi anda. Ya..benar.. ! kenali
gaya investasi anda sebelum mencapai tujuan investasi. Ada dua hal yang mesti
anda ketahui untuk mengetahui gaya investasi anda, pertama: toleransi terhadap
resiko, kedua; waktu yang anda dedikasikan untuk investasi.
Resiko. Seberapa nyaman anda menetahui bahwa investasi anda berubah setiap
saat, kadang kearah yang anda tidak sukai? Kita mesti mempertimbangkan seberapa
nyaman kita melihat investasi turun 50, 60, 70 hingga 80% dalam jangka pendek
sambil menunggu apresiasi jangka panjang.
Ada berbagai tingkatan resiko, mulai dari obligasi pemerintah yang sering anggap
sebagai investasi bebas resiko (risk-free investment) karena dijamin pemerintah
hingga komoditi dan option dimana anda bisa kehilangan semua uang yang anda
miliki.
Obligasi pemerintah dan deposito dijamin oleh pemerintah. Akan tetapi untuk
investasi saham tidak ada jaminan investasi anda akan berjalan mulus, atau tidak
ada jaminan anda akan mendapatkan uang. Akan tetapi jika anda memilih bisnis
yang tepat, pada harga yang tepat dan memegang untuk jangka panjang,
keberuntungan akan berpihak pada anda.
Waktu. Faktor utama tentang waktu adalah: kapan anda memerlukan uang tsb.
kembali? Kapan anda membutuhkan uang tsb akan sangat menentukan pilihan
investasi. Saham mungkin menjanjikan untuk jangka panjang, akan tetapi dalam
jangka pendek fluktuasi harga bisa sangat mengerikan.
(3) Saham
(a) Saham itu apa..?
Ingin punya bisnis tanpa perlu berkerja? Beli saja sahamIngin punya bisnis tanpa
perlu datang untuk berkerja..? Saham jawabannya. Saham merupakan suatu bukti
kepemilikan kita atas suatu perusahaan.
Perusahaan mengeluarkan saham sebagai salah satu cara untuk mendapatkan dana
dari masyarakat. Sebagai imbalannya, investor mendapat bukti kepemilikan pada
perusahaan tsb (saham) yang dijamin dengan klaim atas asset dan keuntungan
perusahaan.
(b) Jenis Saham
Saham Biasa (Common Stock)- Seperti namanya, saham ini bentuk yang paling
umum dipedagangkan, setiap orang boleh memilikinya tanpa batasan. Saham biasa
mewakili proporsi kepemilikan tertentu pada suatu perusahaan. Pemilik saham juga
berhak atas sebagian aset dan keuntungan yang diperoleh. Selain itu setiap saham
mewakili satu suara dalam voting Rapat Umum Pemegang Saham yang biasa
memutuskan pembagian deviden, pemilihan jajaran direksi, komisaris dan kebijakan
perusahaan lainnya.
Memiliki saham juga memiliki resiko, jika bisnis/kondisi perusahaan memburuk, nilai
saham bisa menurun. Bahkan jika perusahaan tersebut bangkrut, saham tidak
memiliki nilai sama sekali.
Kita akan membahas tentang pemilihan saham- atau bisnis pada Bab 6 analisa
saham
Saham dengan Kelas Berbeda. Kadang-kadang untuk alasan tertentu perusahaan
merasa perlu untuk mengkonsentrasikan kekuatan voting saham pada saham kelas
tertentu. Contoh kasus pada hampir semua perusahaan pemerintah seperti Indosat,
PT. Telkom, Aneka Tambang, pemerintah memiliki satu saham 'emas' yang tidak
bisa dimiliki oleh investor manapun. Dengan saham ini pemerintah berhak untuk
menentukan jajaran direksi, bahkan walau semua pemilik saham yang lain menolak
sekalipun
(c) Turunan Saham - Warrrant dan Right
Warrant dan Right disebut turunan saham karena 'keberadaannya diciptakan' dari
sebuah saham.
Warrant merupakan hak untuk membeli sebuah saham pada harga yang telah
ditetapkan pada waktu yang telah ditetapkan pula. Misalkan Warrant I- Indah Kiat,
jatuh tempo Nov 2002, dengan exercise price Rp. 1000. Artinya jika anda memiliki
Warrant I-Indah Kiat, maka anda berhak untuk membeli satu saham biasa Indah
Kiat pada bulan Nov 2002 pada harga Rp. 1000.
Warrant biasanya dikeluarkan oleh perusahaan sebagai 'pemanis' buat investor
ketika mereka mengeluarkan saham.
Right. Mirip dengan warrant, right juga merupakan hak untuk membeli saham pada
harga tertentu pada waktu yang telah ditetapkan. Right diberikan pada pemegang
saham lama yang berhak untuk mendapatkan tambahan saham baru yang
dikeluarkan perusahaan pada second offering. Beda dengan warrant masa
perdagangan right sangat singkat, berkisar antara 1-2 minggu saja.
Contoh: Metrodata mengeluarkan saham baru lewat mekanisme Right Issue atau
disebut juga second offering untuk mengembangkan usahanya. Setiap pemilik 9
saham lama berhak mendapat 2 saham baru dengan harga exercise Rp. 950. Hak
untuk membeli saham baru inilah yang dinamakan Right. Jika pemegang saham
lama tidak mau membeli tambahan saham baru tadi, ia bisa menjual sebagian atau
semua Right yang ia miliki di pasar pada periode diperdagangkan . Jika memang
mau menambah kepemilikannya, maka ia bisa mendapatkan saham baru Metrodata
pada harga Rp. 950.
Harga warrant dan right yang wajar adalah harga pasar saham dikurangi harga
exercise. Jika harga pasar warrant atau right lebih besar dari harga wajarnya, berarti
ada premium yang dibayarkan.
(4) Reksadana
(a) Apa itu Reksadana?
Reksadana merupakan cara yang paling sederhana untuk menyebar resiko
(diversify) portofolio
Reksadana merupakan kumpulan uang banyak investor yang diinvestasikan pada
berbagai instrument investasi. Uang tsb. diperoleh dengan cara menjual unit
penyertaan reksadana. Setiap investor dapat membeli unit reksadana pada harga
yang telah ditetapkan dan uang tsb. akan di-pool bersama uang investor lainnya.
Setiap investor memiliki hak secara proporsional pada reksadana berdasarkan
jumlah unit penyertaan yang ia miliki.
Semua aturan dan kebijakan investasi dapat diperoleh investor sebelum mereka
membeli sebuah reksadana.
Uang yang dikumpulkan dari investor disimpan oleh pihak ketiga yang independen
yaitu bank kustodi. Begitu juga dengan saham, obligasi dan instrumen lainnya yang
dibeli oleh manajer investasi disimpan pada bank kustodi.
Semua keputusan investasi diambil oleh manajer investasi yang professional , ahli
pada bidangnya dengan mengacu pada aturan dan kebijakan investasi yang telah
ditetapkan pada prospektus.
Aktivitas manajer investasi juga dipantau oleh BAPEPAM (Badan Pengelola Pasar
Modal) secara berkala. Dan manajer investasi akan mendapat surat teguran dari
BAPEPAM apabila melakukan tindakan yang menyimpang dari yang telah ditetapkan
di prospektus.
(b) Keuntungan memiliki Reksadana
1. Management Profesional, sebuah reksadana dikelola oleh manajer
investasi yang ahli dibidangnya, yang secara full-time bertugas mencari
alternatif investasi terbaik dalam cakupan investasi yang diijinkan. Manajer
investasi juga memiliki akses riset yang luas dari berbagai analis yang
membantu mereka dalam mengambil keputusan
2. Diversifikasi Portofolio. Melakukan diversifikasi berarti menyebar resiko
investasi anda pada berbagai instrumen untuk mengurangi resiko investasi.
Jika memiliki sedikit dana kita sulit melakukan diversifikasi karena harga
instrumen investasi yang mahal. Sehingga tidak berisiko kehilangan uang
kehilangan banyak uang ketika nilai investasi tsb. turun. Akan tetapi dengan
menggabungkan dana bersama para investor lain, diversifikasi ini
dimungkinkan. Hal yang perlu diingat.., diversifikasi tidak menghilangkan
resiko turunnya nilai investasi tapi mengurangi resiko tsb.
3. Likuiditas. Seperti membeli saham, investasi pada reksadana bisa dicairkan
kapan saja.
4. Bebas Pajak. Pendapatan reksadana bebas dari pajak penghasilan.
(c) Jenis Reksadana
Ada berbagai jenis reksadana. Akan tetapi secara umum reksadana bisa
diklasifkasikan sebagai berikut:
1. Reksadana Pasar Uang (Money Market Fund) Reksadana Pasar Uang yaitu
reksadana yang berinvestasi pada pasar uang seperti Deposito, SBI dan
obligasi jangka pendek. Biasanya tingkat pengembalian reksadana pasar uang
lebih tinggi dari jasa giro tapi lebih rendah dari Deposito, akan tetapi bisa
dicairkan setiap saat.
2. Reksadana Pendapatan Tetap ( Fixed Income Fund). Investasi utama
reksadana ini ada pada obligasi yang dikeluarkan oleh perusahaan dan
pemerintah. Seperti halnya reksadana pasar uang, jenis ini selalu
memperoleh pendapatan dari pembayaran kupon (bunga), dan memberikan
tingkat pengembalian yang lebih tinggi dari suku bunga. Akan tetapi nilai
reksadana iniseperti halnya obligasi bisa berfluktuasi sejalan dengan
perubahan bunga. Jika bunga naik harga obligasi akan turun dan sebaliknya.
3. Reksadana Saham (Equity Fund). Jenis ini menginvestasikan dananya pada
saham yang terdaftar di bursa saham. Walaupun dalam jangka pendek
reksadana saham bisa berfluktuasi secara signifikan, akan tetapi dalam
jangka 3-5 tahun tingkat pengembaliannya diharapkan bisa mengalahkan
reksadana lainnya.
4. Reksadana Campuran (Balanced Fund). Reksadana ini mencampurkan
saham dan obligasi, komposisi saham biasa berkisar antara 50-65%, sisanya
pada obligasi. Reksadana ini cocok bagi investor tidak menginginkan resiko
terlalu besar dari modalnya, tetapi bersedia mengambil sedikit resiko untuk
tambahan pendapatan ekstra.
5. Reksadana Sektoral. (Sector Funds). Reksadana sektoral berinvestasi pada
sektor tertentu seperti sektor teknologi, sektor finasial. Fluktuasi harga
reksadana ini sangat tinggi.
6. Reksadana Internasional/Global (International/Global Fund). Reksadana
ini menanamkan investasinya pada perusahaan yang berbasis di dalam dan
luar negeri.
Reksadana sektoral dan international belum ada yang kita temui di Indonesia, baik
karena masih terbatasnya peminat jenis ini, maupun karena BAPEPAM yang masih
membatasi pembelian instrument investasi luar negeri. Akan tetapi pembatasan ini
menjadi tidak relevan pada jaman sekarang, dimana dengan aturan devisa bebas
dan kecanggihan teknologi (internet) investor bisa membeli langsung jenis
reksadana ini lewat internet.
(d) Hal-hal lain tentang Reksadana.
Ada beberapa hal lain yang perlu diketahui investor tentang reksadana.
1. Tidak ada jaminan keuntungan. Kecuali reksadana pasar uang, reksadana
lainnya mempunyai resiko menyusutnya nilai investasi akibat perubahan
harga pasar, dan secanggih apapun manajer investasi mustahil menghindar
dari resiko ini. Apabila ada yang menjanjikan keuntungan tetap dari investasi
pada saham dan obligasi, hal tersebut bohong belaka..! Sebab hanya
instrumen pasar uang (deposito, SBI) yang menjamin modal dan tingkat
pengembalian yang pasti.
2. Kinerja masa lalu bukan jaminan untuk masa mendatang. Pernyataan
ini selalu muncul disetiap prospektus reksadana. Sangat jarang suatu
reksadana yang mencatat prestasi spektakuler pada suatu periode
mengulanginya kembali pada periode berikutnya. Jadi penyataan diatas benar
adanya.
3. Investasi merupakan kerjasama anda dengan manajer investasi.
Jangan terlalu cepat menghakimi manajer investasi anda karena kinerja
jangka pendek semata. Manajer investasi tidak akan bisa memberikan
prestasi jika anda tidak tetap bersamanya untuk jangka panjang dan
memberikan kesempatan untuk menunjukkan prestasinya.
4. Realistis. Manajer investasi anda bukan tukang sulap yang selalu akan
membuat uang untuk anda. Kinerja mereka sangat tergantung pada kondisi
pasar tempat mereka berinvestasi seperti yang tercantum pada prospektus.
Jadi.., realisti-lah, mereka sudah pasti tidak akan bisa memberi anda
keuntungan ketika pasar turun sampai 20%.
5. Review Prospektus Reksadana. Sebelum memutuskan berinvestasi
reksadana, bacalah prospektus-nya dan perhatikan hal berikut :
Tujuan Investasi. Perhatikan tujuan investasi dan kebijakan investasi.
Pastikan tujuan dan kebijakan investasi mereka cocok dengan criteria
investasi yang anda inginkan.
Fees. Pastikan anda tidak membayar fee yang terlalu tinggi untuk jasa
investasi. Apalagi untuk selling fee, sebab selling fee merupakan fee yang
dibayarkan kepada agen penjual reksadana yang tidak akan memberi
keuntungan apa-apapun atas duit anda.
Resiko. Perhatikan resiko yang mempengaruhi kinerja reksadana tersebut.
(5) Obligasi
(a) Apa itu Obligasi..?
Obligasi :Cara lain untuk memastikan pendapatan tetap untuk jangka panjang
Pasti anda pernah meminjam uang dari seseorang untuk berbagai alasan. Entah
untuk bayar ongkos kendaraan, tidak punya uang kecil buat parkir atau ketinggalan
dompet. Kita meminjam uang setiap hari untuk berbagai alasan.
Setiap halnya kita, negara, pemerintah daerah dan perusahaan kadang perlu
meminjam uang. Tidak seperti kita, sangat sulit bagi perusahaan untuk meminjam
uang sejumlah yang mereka inginkan walaupun mereka janji untuk melunasinya.
Selain menjanjikan akan membayar kembali sejumlah uang yang mereka pinjam,
perusahaan juga mesti membayar fee (bunga) dari uang yang dipinjam tadi.
Obligasi atau disebut juga bond dalam bahasa finansial, merupakan surat pernyataan
hutang yang dijual kepada masyarakat . Sebagai balasan pinjaman uang, orang
yang meminjamkan uang akan mendapat secarik kertas yang menyebutkan nilai
yang dipinjam, tingkat bunga yang disepakati, periode pembayaran bunga, dan
kesepakatan lainnya. Biasanya Obligasi dijual dengan pecahan Rp. 1,000,000,000.-
(b) Jenis Obligasi
Obligasi disebut juga sekuritas pendapatan tetap (fixed income) sebab jumlah uang
yang akan dihasilkan tiap tahun telah 'ditetapkan' atau ditentukan ketika dijual.
Apapun yang terjadi dan siapapun yang memegang, obligasi akan menghasilkan nilai
yang sama.
Jenis obligasi menurut sumber yang mengeluarkan obligasi:
1. Pemerintah RI. Obligasi pemerintah RI merupakan surat hutang yang
dijamin oleh pemerintah Indonesia. Obligasi jenis ini ada yang dikeluarkan
dalam mata uang rupiah maupun dollar. Karena dijamin pemerintah maka
resiko default (tidak dibayar) obligasi ini nyaris tidak ada.
2. Swasta. Perusahaan swasta menjual obligasi kemasyarakat seperti halnya
mereka menjual saham. Perusahaan memiliki keleluasaan untuk menentukan
jumlah obligasi yang hendak dikeluarkan dan bunga yang dibayarkan,
walaupun mereka harus membuatnya menarik untuk memikat investor.
Obligasi swasta ini biasanya memberikan bunga yang lebih tinggi dari obligasi
pemerintah karena ada bahwa perusahaan bisa bankrupt dan gagal
memenuhi kesepakatan yang dijanjikan. Kadang ada juga obligasi swasta
yang disebut obligasi konvertible (convertible bond) karena bisa di-convert
(ditukar) dengan saham jika kriteria yang disepakati terpenuhi.
3. Pemerintah Daerah. Obligasi yang dijamin dan dikeluarkan pemerintah
daerah, sekarang belum ada di Indonesia. Akan tetapi dengan pelaksanaan
otonomi daerah mulai tahun 2001, obligasi jenis ini akan segera muncul.
(c) Nilai Pari, Bunga Kupon, dan Masa Jatuh Tempo.
Ada tiga hal penting yang perlu kita perhatikan sebelum membeli sebuah
obligasi.Yaitu nilai pari (par value), bunga kupon (coupon rate) dan masa jatuh
tempo (maturity). Dengan mengenal tiga elemen ini maka kita akan bisa
menganalisa obligasi dan membandingkannya dengan alternatif investasi lain.
1. Nilai Pari (Par Value) merupakan jumlah uang yang akan diterima investor
ketika obligasi tersebut jatuh tempo, artinya perusahaan yang mengeluarkan
obligasi tadi akan membayar penuh sebanyak nilai pari tadi kepada
pemegang obligasi saat itu.
2. Bunga Kupon (coupon rate) adalah bunga yang akan diterima oleh
pemegang obligasi setiap periode tertentu yang dinyatakan dalam prosentase
terhadap nilai pari. Misal :kalau obligasi memiliki nilai pari Rp.
1,000,000,000.- dan kupon bunga 10%, pemegang oligasi tadi akan
mendapatkan Rp. 100,000,000.- setahun. Obligasi juga akan menyebutkan
kapan kupon ini dibayarkan, bisa setiap bulan (monthly), tri-wulanan
(quarterly), 2 kali setahun (semi-annually) dan sekali setahun (annually).
3. Masa Jatuh Tempo (Maturity Date) adalah tanggal dimana perusahaan
yang mengeluarkan obligasi harus mengembalikan pokok pinjaman (principal)
kepada pemegang obligasi. Setelah membayar pokok pinjaman, mereka
sudah tidak mempunyai kewajiban membayar bunga. Kadang perusahaan
memutuskan untuk men-call atau melunasi lebih awal obligasinya sebelum
jatuh tempo. Hampir semua obligasi swasta menyebutkan apakah mereka
mempunyai opsi untuk melakukan call dan seberapa cepat mereka bisa
melakukannya.
(d) Cara Mengitung Yield Obligasi
Cara Mengitung Yield Obligasi
Yield Obligasi merupakan nama lain untuk hasil investasi . Merupakan kata kunci
yang sering ditanyakan investor untuk membandingkan investasi obligasi dengan
alternatif investasi lainnya.
Jika obligasi senilai Rp. 1 milyar membayar bunga Rp. 75 juta setahun, berarti
current yield-nya adalah Rp. 75 juta dibagi Rp. 1 milyar atau 7.5%
Rp. 75,000,000
Current Yield = ------------------------------ = 7.5%
Rp. 1,000,000,000.-
Yield tidak sama dengan Bunga Kupon
Kenapa tidak langsung melihat bunga kupon (coupon rate) untuk menentukan yield
? Harga obligasi berfluktuasi seiring dengan perubahan suku bunga. Jadi obligasi bisa
diperdagangkan di atas maupun dibawah nilai pari. Jika anda menjual obligasi
sebelum jatuh tempo anda harus menjual obligasi tersebut di bunga pasar yang
berlaku, yang mungkin diatas atau dibawah nilai pari. Akan tetap jika anda tetap
dipegang hingga jatuh tempo, dijamin uang anda akan kembali.
Contoh: Misal anda membeli obligasi PT. Doyan Ngutang, tahun 1980 dengan kupon
bunga 18%, jatuh tempo tahun 2005 dengan harga pari Rp. 1 milyar.
Misalkan tahun 2000 bunga turun menjadi 12% dan anda masih memegang
obligasi tersebut maka obligasi tersebut bisa dijual pada harga diatas Rp. 1
milyar karena pasar cuma mengharapkan bunga 12%, sehingga obligasi
tersebut akan diperdagangkan pada harga premium.
Sedangkan, apabila pada pada tahun 2000 suku bunga naik menjadi 25%,
maka anda harus menjual obligasi tersebut dibawah Rp. 1 milyar atau dengan
harga diskon karena pasar menghendaki bunga 25%.
(e) Yield hingga jatuh tempo (Yield to Maturity)
Yield to maturity (yield hingga jatuh tempo) kadang disingkat dengan YTM
menunjukkan total tingkat pengembalian jika anda membeli obligasi dan memegang
hingga jatuh tempo.
YTM berbeda dengan current yield karena obligasi bisa dibeli dibawah atau diatas
nilai pari, karena kita beli obligasi dengan harga Rp. 800 jt atau Rp. 1.2 milyar dan
kemudian memperoleh Rp. 1 milyar ketika jatuh tempo. YTM tidak saja menghitung
semua pendapatan bunga hingga jatuh tempo tapi juga mengasumsikan bahwa kita
bisa meng-investasikan kembali pendapatan bunga tersebut pada tingkat yang sama
dengan current yield dan mempertimbangkan selisih harga pasar dan harga pari
obligasi.
Jika anda membeli obligasi pada harga pasar maka YTM akan sama dengan current
yield. YTM akan menjadi sangat penting dalam menghitung nilai zero coupon bond,
yaitu jenis obligasi yang tidak memberikan pembayaran bunga akan tetapi dijual
dengan diskon yang sangat besar. Karena zero coupon bond tidak memiliki yield
maka yang dihitung adalah YTM
(f) Perlu anda ketahui...
1. Obligasi tidak selalu aman. Banyak orang membeli obligasi karena
menganggap sebagai investasi yang aman. Kecuali obligasi pemerintah dan
yang dijamin pemerintah, semua obligasi memiliki resiko default dimana
perusahaan yang mengeluarkan obligasi tidak mampu membayar bunga
maupun pokok pinjaman. Dan sejak krisis tahun 1997 hal ini sering terjadi.
2. Usahakan beli ketika primary market. Beli obligasi di primary market atau
ketika pertama ditawarkan, karena obligasi dijual degan harga grosir. Jika
membeli di secondary market terkadang anda harus membayar fee dan
mark-up harga yang tinggi kepada broker.
3. Yield dan harga obligasi selalu bergerak berlawanan. Kalau suku bunga
naik, harga obligasi akan turun dan yield akan naik, dan sebaliknya.
4. Zero Coupon Bond. Obligasi tanpa bunga diperjualbelikan dengan diskon
yang besar ketika dikeluarkan. Nilai obligasi ini terus naik mendekati masa
jatuh tempo. Untuk obligasi ini, harga obligasi yang wajar adalah Present
Value atau nilai sekarang dari nilai pari dengan memakai tingkat diskonto (
yield ) pasar.
Contoh : PT. Doyan Ngutang mengeluarkan zero coupon bond dengan nilai
pari Rp. 1 milyar jatuh tempo 10 tahun. Jika yield pasar saat itu 15% maka
obligasi tersebut akan dijual dengan harga cuma Rp. 247 juta untuk
mendapatkan YTM 15%.
(6) Analisa Saham
(a) Pendekatan Fundamental
Diantara 'resep fundamental' yang sering digunakan menganalisa saham a.l:
1. Value. Tujuan dari penganut 'resep' ini adalah membeli saham dengan diskon
sebesar mungkin dari nilai intrinsik atau mencari saham yang nilainya lebih
dari yang mereka bayarkan. Dengan analogi lain seperti mencari dan membeli
sebuah mobil dengan harga murah dari harga semestinya di pasaran untuk
keesokan harinya dijual dengan harga yang lebih tinggi (wajar).
Bagi value investor, mereka biasa melihat ukuran seperti:
o Price/Earning Ratio (PER)
o Dividend Yield
o Book value per share
o Total Sales/Kapitalisasi Pasar
2. Growth. Bagi pemegang resep ini mencari saham berarti mencari
perusahaan dengan pertumbuhan penjualan dan keuntungan yang tinggi.
Mereka menganalisa kualitas dari usaha yang dijalankan dan pertumbuhan
sebelum memutuskan untuk melakukan investasi.
3. Income. Walaupun saat sekarang kebanyakan investor membeli saham
mengharapkan capital gain akan tetapi beberapa investor membeli saham
dengan mengharapkan dividen yang dibayarkan. Biasanya saham yang cocok
kriteria ini adalah saham yang berada pada industri yang sudah matang
dengan pertumbuhan lambat tetapi membayarkan dividen payout yang tinggi.
4. GARP. Merupakan resep yang dipopulerkan sang koki ' John Irving' pada
buku 'The World According to GARP'. GARP singkatan dari growth at
reasonable price. GARP menggabungkan resep growth dan value, dan
mencari perusahaan dengan pertumbuhan tinggi dan harga pasar dibawah
nilai intrinsic.
Pendekatan yang sering dipakai GARP adalah membeli saham ketika P/E ratio
lebih rendah dari pertumbuhan earning per share (laba per saham) dimasa
mendatang.
5. Quality. Selain memakai pendekatan gabungan yang menilai kualitas
fundamental perusahaan pendekatan ini juga menilai kualitas dan integritas
manajemen sebelum membeli suatu saham.
Investor terkenal Warren Buffet memakai pendekatan ini dan selalu menilai
kualitas fundamental dan kualitas manajemen sebelum membeli saham
tersebut untuk jangka panjang.
(b) Fundamental Vs Teknikal
Anti Fundamental
Bagi yang tidak memakai analisa fundamental ada dua alasan utama :pertama,
analisa fundamental menggunakan data yang dimiliki oleh semua pelaku pasar jadi
tidak ada keuntungan yang dimiliki dari menganalisa data tersebut. Kedua, walaupun
data yang diolah sumbernya sama, analisa suatu saham sering subjektif dan
tergantung pada penekanan yang diinginkan sang analis.
Pendekatan Teknikal
Pendekatan ini adalah kebalikan dari analisa fundamental yang mengandalkan pada
pergerakan harga saham sehari-hari. Para teknikal analis mempergunakan analisa
terhadap pergerakan volume dan harga saham masa lalu untuk memprediksi
pergerakan pasar di masa datang. Pergerakan saham yang diamati itu akan
membentuk grafik (chart). Oleh karena ketergantungan mereka pada chart, para
pengguna analisa jenis ini sering juga disebut chartist. Seorang analis teknikal sejati
tidak pernah memberikan perhatian kepada prospek pendapatan perusahaan, kondisi
keuangan perusahaan, laba atau rugi perusahaan, dan variabel-variabel finansial
lainnya. Menurut mereka, grafik pergerakan harga dan volume telah dapat
memberikan gambaran psikologis pasar atas suatu saham.
Walaupun banyak teknikal analis sejati, akan tetapi banyak juga investor yang
menggunakan chart untuk timing investasi setelah mereka mempelajari fundamental
dari saham tersebut.
Anti Teknikal
Para teknikal analis mengasumsikan suatu pola tertentu dari chart suatu saham
meng-indikasikan psikologi pasar tentang suatu saham atau pasar. Akan tetapi
kebanyakan data statistik yang diolah oleh akademisi untuk menentukan apakah
suatu chart bisa digunakan untuk memprediksi pergerakan dimasa mendatang
membantah teori ini. Hal ini dibahas detail oleh Burton Malkiel pada buku Random
Walk Down Wall Street. Menurut anti teknikal, memakai chart untuk memprediksi
harga sama seperti meramal nasib memakai ampas kopi.
(7) Kunci Sukses
Selamat..! anda telah berhasil melewati enam bagian pertama dari pengenalan
investasi. Sekarang anda telah mengenal tentang instrumen-instrumen investasi
seperti saham, obligasi dan reksadana dan mengetahui pendekatan untuk
menilainya. Akan tetapi mengenal saja baru setengah dari perjalanan anda untuk
berinvestasi. Selanjutnya terjun langsung berinvestasi.
Agar anda sukses dalam selama 'perjalanan' anda berinvestasi berikut kami bagi
kunci sukses buat kita semua:
1. Kenali Diri Anda. Kenali seberapa nyaman anda menerima resiko
berkurangnya investasi anda dalam jangka pendek. Hal ini sangat penting
dalam memutuskan alokasi investasi terutama untuk instrumen yang
berfluktuasi tinggi seperti saham. Sebab tidak ada gunannya anda
berinvestasi di saham jika anda tidak bisa tidur malam hari atau terkena
serangan jantung melihat turunnya investasi saham anda.
2. Kenali Kebutuhan Anda. Ya.., anda mesti mengetahui untuk apa
berinvestasi, berapa lama lagi anda membutuhkan uang anda kembali. Kalau
anda butuh uang kembali dalam satu tahun.., jangan pernah mencoba
bermain di saham. Kalau anda butuh beli rumah tiga tahun lagi mungkin
obligasi jangka yang akan jatuh tempo tiga tahun cocok untuk anda. Kenali
dulu kebutuhan anda sebeluma anda berinvestasi.
3. Kenali Instrumen Investasi. Walau kita sudah membahas tetang
iinstrumen investasi pada bab terdahulu akan tetapi kami merasa perlu
mengingatkan kembali bahwa anda benar-benar telah memahami instrumen
investasi tersebut dan resiko yang timbul jika anda meletakkan uang anda
disana.
4. Lebih cepat lebih baik. Semakin cepat anda memulai karir anda dalam
berinvestasi semakin baik hasil yang akan anda peroleh dimasa mendatang. Ingat
sulap akumulasi yang telah kita bahas pada Bab I. Permulaan.
5. Alokasi dan diversifikasi. Alokasikan dan diversifikasi-kan investasi anda pada
instrumen yang cocok dengan diri dan kebutuhan anda. Tidak ada portfolio yang
cocok untuk semua orang, anda mesti mencari kombinasi yang cocok untuk anda.
Kami menyarankan anda untuk menyebar investasi anda tidak saja di obligasi,
saham dan reksadana dalam Rupiah akan tetapi juga dalam USD. Untuk saat
sekarang akses untuk membeli sekuritas asing memang masih terbatas karena
berbagai peraturan yang tidak mendukung. Akan tetapi larangan ini menjadi tidak
relevan karena dengan kecanggihan informasi dan teknologi internet, serta rezim
devisa bebas yang kita anut. Dua tahun mendatang kami yakin kita bisa dengan
mudah memiliki saham, obligasi maupun reksadana asing.
Berikut table statistik tingkat pengembalian untuk instrument obligasi pemerintah US
(T-Bills), obligasi swasta (bond) dan saham (stock)
Average Annual Returns

1802-1995 1900-1995 1950-1995
T-bills - 4.19% 5.35%
Bonds 4.97% 4.05% 4.15%
Stocks 7.79% 9.78% 12.42%
Data from Global Financial Data
6. Kaji Ulang. Jangan malu untuk mengkaji ulang jika anda telah melakukan
kesalahan. Setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan akan tetapi investor
yang pintar selalu mengambil pelajaran dari suatu kesalahan dan menghindarinya
dimasa mendatang.


Kesimpulan
Akhirnya anda menyelesaikan pelajaran mendasar tentang investasi mulai dari sulap
akumulasi hingga zero coupon bond. Anda sekarang telah memiliki semua perangkat
dasar dan pemahaman yang dibutuhkan untuk berinvestasi, terus gali lebih dalam
lagi, dan kami hanya bisa mendo'akan semoga anda sukses menjadi investor dan
mencapai tujuan yang anda idamkan
Salam hangat dari kami semua, we gonna miss you

Anda mungkin juga menyukai