Anda di halaman 1dari 9

Kamus sebagai Sumber Rujukan

dalam Pengajaran Kosakata


Kasno
Pusat Bahasa
I. Pendahuluan
Prinsip pengajaran bahasa adalah agar para siswa terampil berbahasa, yaitu
terampil berbicara, menyimak, membaca, dan menulis. Oleh karena itu, tidak dapat kita
pungkiri lagi bahwa keterampilan berbahasa membutuhkan penguasaan kosakata yang
memadai. Penguasaan kosakata yang memadai itu akan dapat menentukan kualitas
orang seorang dalam berbahasa. Untuk mencapai tujuan itu, salah satu alternatif untuk
meningkatkan kemampuan itu diharapkan siswa dapat menggunakan kamus sebagai
sumber rujukan dengan bimbingan pengajar. Dengan demikian, pengajar dapat
mengarahkan para siswa untuk melihat persamaan dan perbedaan kata yang belum
pernah siswa pahami atau belum pernah dilihat sebelumnya. ebagai contoh kata
petatar dan penatar mempunyai hubungan yang erat dan kedua kata itu nomina, tetapi
yang perlu kita cermati adalah kedua kata itu mempunyai makna yang berbeda. Petatar
berarti orang yang bertatar! peserta penataran, sedangkan penatar adalah orang yang
menatar atau orang yang membimbing "mengajar# dalam penataran. ehubungan
dengan itu, untuk membedakan makna kata petatar dan penatar dapat kita lihat contoh
berikut.
"$# Para petatar diharapkan menjadi penatar di daerah masing%masing.
"&# Para penatar memberi pelajaran menurut keahlian masing%masing.
Kedua contoh kalimat di atas telah memperlihatkan perbedaan makna antara
petatar dan penatar. Kehadiran kata%kata seperti itu jika tidak kita cermati akan
menyulitkan para siswa untuk menerapkan kata itu dalam pembuatan kalimat.
Berkaitan dengan hal itu, penulis menawarkan suatu ancangan alternatif pengajaran
kosakata adalah 'Kamus sebagai sumber (ujukan dalam Pengajaran Kosakata'.
)ncangan itu kita tawarkan karena berdasarkan pengalaman, penulis telah mendapat
masukan dari kesulitan para siswa ketika menulis kata%kata yang belum mereka
pahami. Untuk memecahkan masalah seperti itu, salah satu jalan terbaik adalah
menggunakan kamus sebagai bahan rujukan. *ika kata%kata yang dimaksud tidak dapat
ditemukan alternatif lain menganjurkan para siswa untuk melihat kata%kata itu dalam
kamus istilah yang bersangkutan. Oleh karena itu, tidak menutup kemungkinan
pengajar selain menggunakan kamus juga harus menggunakan atau menyediakan
kamus istilah. Kamus istilah ini bermanfaat apabila kosakata yang kita inginkan tidak
dapat kita temukan dalam kamus umum.
+akalah ini disajikan dalam K,PB,P) ,-, Denpasar, Bali, .anggal $%%/ Oktober &00$.
Paparan di atas menunjukkan bahwa dengan adanya penguasaan kosakata yang
memadai akan dapat meningkatkan kualitas orang seorang dalam menyikapi bahasa.
1al itu selaras dengan pandangan Dale dalam .arigan "$2345/# yang memberikan
pandangan tentang pentingnya memahami kosa kata sebagai berikut.
"$# Kuantitas dan kualitas penguasaan kosakata seseorang merupakan indeks pribadi
yang terbaik bagi perkembangan mentalnya,
"&# Perkembangan kosakata merupakan perkembangan konseptual,
"/# emua pendidikan pada prinsipnya merupakan pengembangan kosakata,
"6# Program yang sistematis bagi pengembangan kosakata akan dipengaruhi oleh usia,
jenis kelamin, kemampuan, dan status sosial.
"4# 7aktor geografis mempengaruhi perkembangan kosakata, dan
"8# Penelaahan kosakata yang efektif hendaknya beranjak dari kata%kata yang sudah
diketahui menuju kata%kata yang belum atau tidak diketahui.
II. Bahasa Baku
Berbicara tentang orang yang berpendidikan tidak lepas dari bahasa dunia
pendidikan yang tentu menyangkut masalah ragam bahasa. (agam bahasa yang
dimaksud adalah ragam bahasa baku atau bahasa standar. Oleh karena itu, ada dua ciri
yang melatari berbahasa baku. Pertama, ragam bahasa baku memiliki sifat kemantapan
dinamis, berupa kaidah dan aturan yang tetap. elain itu, baku atau standar tidak dapat
berubah setiap saat. Oleh karena itu, bentuk peran dan perumus dengan taat asas dapat
menghasilkan perajin dan perusak, bukan pengrajin dan pengrusak. Dengan kata lain,
kebakuan itu cukup luwes memungkinkan perubahan yang bersistem dan teratur di
bidang kosakata dan peristilahan. 9iri kedua, yang menandai bahasa baku ialah sifat
kecendekiaan. Perwujudan dari kecendekiaan itu ialah dalam kalimat, paragraf, dan
satuan bahasa lain yang dapat mengungkapkan penalaran dan pemikiran yang teratur,
logis, dan masuk akal. Oleh karena itu, sangat tepat jika proses pembakuan bahasa
yang dimaksud adalah proses penyeragaman kaidah, bukan penyamaan ragam bahasa
atau penyeragaman :ariasi bahasa.
Paparan di atas menunjukkan bahwa pembakuan kosakata sangat penting untuk
direalisasikan. 1al itu perlu dilakukan karena dengan adanya pembakuan kosakata itu
dapat memberikan pandangan berikut.
"$# fungsi pemersatu,
"&# fungsi pemberi kekhasan,
"/# fungsi pembawa wibawa, dan
"6# fungsi sebagai kerangka acuan.
Bahasa baku berfungsi pemersatu yang dimaksud adalah bahwa bahasa baku
mempersatukan makna menjadi satu masyarakat bahasa dan dapat meningkatkan
proses identifikasi penutur orang seorang. 7ungsi yang dimaksud sebagai berikut.
"$# 7ungsi pemberi kekhasan yang dimaksud adalah membedakan bahasa itu dari
bahasa yang lain. +isalnya bahasa ,ndonesia berbeda dengan bahasa +alaysia atau
bahasa +elayu ingapura dan Brunei Darussalam. Dengan kata lain, bahasa
,ndonesia dianggap sudah jauh berbeda dari bahasa +elayu (iau, *ohor yang
menjadi induknya.
"&# Pemilihan bahasa baku membawa satu wibawa atau prestasi seseorang. 7ungsi
pembawa wibawa berkaitan dengan usaha orang seorang untuk mencapai
kesederajatan dengan peradaban lain.
"/# Bahasa baku berfungsi sebagai kerangka acuan bagi pemakaian bahasa. Untuk
menerapkan pemakaiannya itu, dan kaidah menjadi dasar benar tidaknya pemakaian
bahasa itu. Oleh karena itu, kumpulan unsur bahasa yang disebut kosakata perlu
adanya pembakuan, misalnya cewek, nggak, dan entar. Kata%kata itu sudah menjadi
bagian kosakata ,ndonesia, tetapi tidak termasuk ke dalam kelompok yang baku. ".ata
bahasa Baku, $22/5$/%%&$#
Butir ketiga pada paparan di atas itu menjadi dasar pemikiran penulis untuk
merealisasikan satu alternatif pengajaran kosakata. Dengan demikian, pembakuan kosakata
sangatlah penting. Dengan adanya pembakuan kosakata, sekurang%kurangnya tidak akan
menyesatkan peserta ajar ketika menemukan kosakata yang memang belum dimengerti.
Pengajar dalam hal ini dituntut untuk memahami dan menguasai kosakata baku dan tidak
baku. Berkenaan dengan itu, kamus dan kamus istilah sangat penting untuk mendukung
pengajaran kosakata.
III. Kosakata
eperti telah dikemukakan di awal pembicaraan ini bahwa tujuan pengajaran
bahasa adalah agar para siswa terampil berbahasa, menyimak, berbicara, dan menulis.
Untuk itu, para siswa yang ingin mempelajari kosakata secara umum kita perkenalkan
kosakata dasar. Kosakata dasar adalah kata%kata yang tidak mudah berubah atau sedikit
sekali kemungkinannya dipungut dari bahasa lain. )dapun yang termasuk kategori
kosakata dasar seperti berikut ini5
a# istilah kekerabatan misalnya ayah, ibu, anak, adik, kakak, nenek, kakek, paman, bibi,
menantu, dan mertua!
b# nama-nama bagian tubuh, misalnya kepala, rambut, mata, telinga
c# kata ganti "diri, penunjuk#, misalnya saya, kamu, dia, kami, kita, mereka, ini, itu, sini,
situ, dan sana!
d# kata bilangan pokok, misalnya satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh, delapan,
sembilan, sepuluh, duapuluh, sebelas, dua belas, seratus, dua ratus, seribu, dua ribu,
sejuta, dan dua juta!
e# kata kerja pokok misalnya makan, minum, tidur, bangun, berbicara, melihat,
mendengar, menggigit, berjalan, bekerja, mengambil, dan menangkap.
f# kata keadaan pokok, misalnya suka, duka, senang, susah, lapar, kenyang, haus, sakit,
sehat, bersih, kotor jauh, dekat, cepat, lambat, besar, kecil, banyak, sedikit, terang,
gelap, siang, malam, rajin, malas, kaya, miskin, tua, muda, hidup, dan mati!
g# benda-benda uni:ersal, misalnya tanah, air, api, udara, langit, bulan, bintang,
matahari, dan tumbuh%tumbuhan ".arigan, $2345/%%6#.
esuai dengan unsur kategori kosakata dasar, lalu bagaimana caranya agar siswa
dapat mempelajari kata%kata yang dimaksud; Untuk menjawab pertanyaan itu, kita
kembali ke masalah awal yaitu pengajar hendaknya menganjurkan para siswa untuk
menggunakan kamus, dalam hal ini Kamus Besar Bahasa Indonesia sebagai rujukan untuk
membuktikan bahwa kosakata dasar itu dapat siswa temukan di dalam entri kamus,
misalnya kata ibu, untuk memahami apa sebenarnya makna kata ibu, siswa kita ajak untuk
mencoba membuka kamus yang sudah dibawa masing%masing. elain siswa kita ajak untuk
melihat kata ibu yang ada di dalam entri kamus. ebelumnya siswa beranggapan bahwa
kata ibu hanya mempunyai pengertian orang yang melahirkan kita. )kan tetapi, setelah
kita buktikan sesuai dengan apa yang ada di dalam entri ibu, ternyata mempunyai kata ibu
bermakna $# wanita yang telah melahirkan seseorang, &# sebutan untuk orang yang sudah
bersuami, /# panggilan yang tak<im
$
kepada wanita baik yang sudah bersuami maupun
yang belum, 6# bagian yang pokok "besar, asal, dsb.#, dan 4# yang utama di antara
beberapa hal lain.
9ontoh5
a# )nak harus menyayangi ibu.
b# ,bu jari anak itu tertusuk jarum.
c# ,bu kota negara (epublik ,ndonesia adalah *akarta.
Dari ketiga contoh kalimat di atas, kata dasar ibu setelah kita buktikan dalam
kamus ternyata tidak hanya memiliki satu makna. Bahkan lebih dari itu kata ibu dapat
berkembang menjadi ibu angkat, ibu ayam "induk ayam#, ibu bapak, ibu jari, ibu kaki
"jempol, empu kaki#, ibu kandung, ibu kota, ibu kota kabupaten, ibu kotamadya, ibu kosa
propinsi, ibu kota negara, ibu negeri, ibu pertiwi, ibu pungut, ibu rumah tangga, ibu
sungai. Bahkan kota ibu berkembang menjadi beribu dan keibuan. Dengan demikian,
siswa dapat memahami bahwa kata dasar kadang%kadang mempunyai lebih dari satu
makna. Dengan latihan membuat kalimat melalui kata dasar ibu misalnya, siswa dapat
memahami kata ibu ternyata setelah dikembangkan ternyata mempunyai makna lebih dari
satu makna.
IV. Penggunaan Kamus
ebelum penulis memaparkan masalah penggunaan kamus, lebih tepat jika
memberikan batasan tentang kamus. Kamus adalah buku acuan yang memuat kata dan
ungkapan, biasanya disusun menurut abjad berikut keterangan tentang makna, pemakaian
atau terjemahannya "KBB,, &00$5622#.
elain itu kamus tidak hanya sekadar pencatatan atau perekam makna kata, tetapi
mempunyai makna lebih dari itu. Dalam beberapa hal kamus merupakan tempat
penyimpanan pengalaman manusia yang telah diberi nama. Kamus merupakan sarana
penting bagi pengajaran kosakata. Dengan kata lain 'Kamus sebagai umber (ujukan
dalam Pengajaran Kosakata'.
Kamus memberikan informasi mengenai makna kata, ejaan, dan ucapan. Dengan
merujuk pada kamus jelas meningkatkan pengertian para siswa akan istilah umum, istilah
khusus, dan teknik. elain itu, kamus juga mengungkapkan informasi mengenai
penggunaan baca formal dan nonformal, ungkapan kata asing yang ada padanannya bahasa
,ndonesia, kata ganti diri, dan singkatan dan obsesi.
.ernyata setelah kita amati, masih banyak para siswa yang belum mengetahui benar
$ takzim amat hormat dan sopan5 ampaikan salam tak<im kami kepada Bapak dan
,bumu.
bagaimana cara mempergunakan kamus dengan cara yang efektif. Oleh karena itu, sebelum
kita memulai mengajar kosakata yang perlu kita sampaikan bagaimana hubungan antara
kamus dan kosakata. Kosakata selalu ada dalam kamus, baik dalam kamus umum maupun
kamus istilah.
Berikut akan penulis paparkan keterangan singkat mengenai jenis kamus agar kita
mendapat gambaran umum.
"$# Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua. $22/. *akarta5 Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa. ===,,,, $&>> halaman! &8 cm.
Kamus ini memuat >&.$00 entri termasuk ungkapan disusun secara alpabetis dan
tiap%tiap entri
&
diberi makna singkatan dan padat. Kamus ini merupakan perluasan kamus
edisi pertama dengan penambahan $0.000 entri. Di samping itu, ada perbedaan yang
tampak pada penanggalan kata, pemberian label kelas kata, label bidang ilmu, label
semantik regional dan label%label lain yang dianggap perlu. *uga mendapat penambahan
terdiri atas pedoman pemenggalan kata, imbuhan bahasa ,ndonesia, bentuk terikat bahasa
asing, kata dan ungkapan bahasa daerah dan bahasa asing, aksara Kerinci, bintang dan
tanda kehormatan, jumlah penduduk kabupaten?kotamadya menurut sensus penduduk
tahun $220, nama%nama negara nomor kendaraan bermotor di ,ndonesia, lambang fisik,
dan lambang komunikasi.
ehubungan dengan paparan sekilas tentang kamus umum, pengajar sudah dapat
memberikan gambaran tentang kosakata yang dicakup dalam kamus umum. Untuk itu,
siswa dapat diberi tugas membuat kalimat dengan kata membawahi dan membawahkan.
Berdasarkan pengalaman yang pernah penulis amati kedua bentuk kata
membawahi dan membawahkan akan diterapkan pada konteks kalimat yang sama.
9ontoh5
$# Direktur utama membawahi staf.
&# taf membawahkan direktur utama.
Kedua contoh kalimat "$# dan "&# memperlihatkan bahwa penerapan kata pada
kedua kalimat tersebut kurang tepat, sehingga menimbulkan makna yang kurang tepat.
Untuk mengatasi hal itu, pengajar harus dapat membimbing siswanya untuk
mencoba memulai membuka kamus yang telah diucapkan sebelumnya. etelah menemukan
entri bawah untuk bentuk membawahi berarti menempatkan diri di bawah perintah
seseorang, sedangkan bentuk kata membawahkan berarti menempatkan "sesuatu# di
bawah! memegang pimpinan! mengepalai. Dengan demikian, kalimat a dan b seharusnya
seperti berikut.
$a# taf membawahi direktur utama.
$b# Direktur utama membawahkan staf .
"&# Kamus Pendidikan Pengajaran dan mum. $226.
Oleh alinan dan udarsono. *akarta5 (ineka 9ipta. -,. &/3 hlm! &$ cm.
&entri! $. kata atau frasa dalam kamus beserta penjelasan maknanya dengan tambahan
penjelasan maknanya dengan tambahan penjelasan berupa kelas kata, lafal,
etimologi, dan contoh pemakaian! &. lema
Kamus ini telah memuat bidang pendidikan dan pengajaran. Berkaitan dengan itu,
penulis kamus ini telah menyajikan istilah%istilah yang berkaitan dengan pendidikan dan
pengajaran dan umum. ,stilah%istilah yang tersaji itu disusun dengan sistem alfabetis yang
didefinisikan secara singkat dan padat. elain itu, istilah yang tercakup dalam kamus ini
terdiri atas singkatan, akronim, dan kata yang berkaitan dengan bahasa daerah, ,ndonesia,
dan asing.
Kamus Pendidikan Pengajaran dan mum kita pakai sebagai rujukan apabila
siswa menanyakan hal%hal yang berkaitan dengan masalah pendidikan dan pengajaran. 1al
itu jangan sampai terjadi masalah pendidikan kita kaitkan dengan masalah umum.
"/# Kamus !ntologi. $234. )riyono uyono dan )minuddin iregar. *akarta5 )kademika
Presindo. -,, 646 halaman! &$ cm.
Kamus yang terdiri atas /&00 entri istilah ini cakupannya cukup luas yakni
pertanian, agama, sejarah, dan politik. Beberapa tokoh antropologi juga termuat dalam
buku ini. ,stilah yang digunakan meliputi berbagai bahasa dari beragam golongan etnis. Di
samping itu, tokoh%tokoh seperti tokoh antropologi, tokoh politik, dan tokoh sejarah juga
terdapat dalam kamus ini. Kamus ini disusun berdasarkan kata demi kata, sedangkan
istilah yang berasal dari bahasa ,nggris atau bahasa asing lainnya diletakkan dalam tanda
kurung.
"6# Kamus Istilah "astra, $220. Panuti udjiman. *akarta5 U, Press. =,,,. 26 halaman! &/
cm.
,stilah yang terhimpun lebih kurang $.000 entri istilah dalam pengkajian prosa,
puisi, drama, teori, sejarah, dan kritik sastra. Dalam hal drama, istilah yang berkenaan
dengan pementasan tidak disertakan. Beberapa istilah 7ilologi tercakup dalam kamus ini
dengan pertimbangan bahwa filologi dikaitkan dengan sastra lama. ejumlah istilah
linguistik yang rele:an juga dimuat. ,stilah yang ditampilkan dalam urutan abjad. *ika
sebuah istilah memiliki sinonim, batasan atau uraian singkat mengikuti istilah yang
memiliki sinonim, batasan menurut abjad muncul lebih dahulu. inonim dan antonim jika
dianggap perlu, dicatat untuk memudahkan rujuk silang, misalnya aliterasi, dan uraian.
"4# Kamus Pariwisata dan Perhotelan. $22&. Kodhyat dan (amini. *akarta5 @rasindo =,.
$64 halaman! &$ cm.
Kamus ini memuat istilah dan singkatan yang digunakan dalam dunia pariwisata
dan perhotelan berisi lebih kurang $.400 entri disusun dengan sistem alfabet dan tiap%tiap
entri diberi makna singkat dan padat serta apabila ada padanannya dalam bahasa
,ndonesia, diletakkan dalam kurung. Kamus ini diperuntukkan bagi siswa +P, siswa
+A) jurusan perjalanan wisata, mahasiswa akademi perhotelan, dan orang yang
berkecimpung dalam dunia pariwisata dan perhotelan. Di samping itu, terdapat petunjuk
pemakaian secara singkat, daftar pustaka, dan daftar tipe pesawat terbang dan kode
perusahaan penerbangan.
"8# Kamus Pertanian. $22/. jamsoeBoed adjad. *akarta5 @rasindo. =,,,. $>/ halaman!
&$ cm.
)spek yang dibicarakan dalam kamus ini meliputi budidaya tanaman, sosial%
ekonomi%politik pertanian, dan biologi%biokimia. .eknologi pertanian yang dikhususkan
dalam istilah yang berhubungan dengan pengelolaan tanaman. Kamus ini terdiri atas $./40
entri yang susunannya berdasar pada KBB,, tetapi penyusunannya merupakan perpaduan
antara penulisan kamus dan glosari dengan penekanan lebih memberikan suatu pengertian
terhadap istilah. ,stilah yang dikumpulkan dalam kamus ini berupa nomina, :erba,
adjekti:a, proses, serapan bahasa asing, karena sama pembaca adalah sekolah menengah
atau perguruan tinggi, maka pengertian yang diberikan bersifat sederhana dan umum.
"># Kamus istilah lingkungan. $226. ,mam 1endargo ,smoyo dan (ijalu<<aman.
Penyunting. *akarta5 Bina (ena Pariwara. &08 halaman! &$ cm.
Kamus ini merupakan rangkuman istilah yang bersumber dari berbagai peraturan
perundang%undangan, istilah baku dari beberapa disiplin ilmu pengetahuan serta dari
beberapa sumber lain. Batasan istilah baku yang termuat dalam lingkup disiplin
pengetahuan lingkungan tampaknya memang cenderung begitu luas, mengingat
pengetahuan lingkungan mencakup berbagai disiplin seperti biologi, geografi, ekonomi,
dan kimia. Di samping itu setiap lema didefinisikan secara jelas. Kamus ini terdiri atas
$.$/& entri dan ada beberapa entri yang disertai dengan istilah asingnya. )da beberapa pula
yang istilah "di dalam tanda kurung# yang menjelaskan bahwa kata tersebut dipakai dalam
bidang tumbuhan. Kamus ini sangat bermanfaat bagi masyarakat khususnya kalangan
mahasiswa, birokrat, pengusaha, dan lembaga swadaya masyarakat dalam upaya
meningkatkan pengetahuan di bidang lingkungan hidup.
Dari tujuh contoh kamus dan kamus istilah yang penulis paparkan itu, sekurang%
kurangnya dapat memberikan gambaran kita bahwa kamus dan kamus istilah merupakan
rujukan utama dalam proses pengajaran kosakata. Dengan kata lain, bukan berarti tidak
ada cara lain untuk mengefektifkan pengajaran kosakata. )kan tetapi, penulis hanya
menyampaikan pandangan atau gagasan tentang 'Kamus sebagai umber (ujukan dalam
Pengajaran Kosakata'.
V. Kesimpulan
etelah penulis memaparkan ancangan sederhana tentang keefektifan khususnya
yang berkaitan dengan 'Kamus sebagai umber (ujukan dalam Pengajaran Kosakata',
penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut.
$# Pengajaran kosakata melalui sumber rujukan kamus akan dapat menambah wawasan
para siswa untuk memahami kata, khususnya yang berkaiatan dengan kata dasar, kata
jadian, dan kata ulang!
&# Pemakaian kamus sebagai sumber rujukan dapat meningkatkan konsentrasi pada data
leksikal secara tepat!
/# Pemakaian kamus dan kamus istilah sebagai sumber rujukan akan membangkitkan
percaya diri.
6# Para siswa semakin banyak menggunakan kamus dalam menghadapi kata%kata yang
sulit dimengerti, maka semakin paham pula dalam menyikapi makna kata.
DAFTAR PSTAKA
Dale, Adgor et al. $2>$. #echni$ues o% #eaching &ocabulary. Palo )lto, 9alifornia5 7ield
Aducational. Publication, ,ncorporated.
,ndrastuti, )loysia, +ariamah! Kasno. $228. 'Bibliograf )nalisis Kamus Akabahasa
Bahasa ,ndonesia. *akarta5 Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
,smoyo, ,mam 1endargo dan (ijak<<aman. $226. Kamus Istilah 'ingkungan. *akarta5
Bina (ena Pariwara.
Kodhyat dan (amini. $22&. Kamus Pariwisata dan Perhotelan. *akarta5 @rasindo.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. Adisi ketiga. &00$. *akarta5 Balai Pustaka.
adjad, jamsoe oed. $22/. Kamus Pertanian. *akarta5 @rasindo.
aliman dan udarsono. $226. Kamus Pendidikan Pengajaran dan mum. *akarta5
(ineka 9ipta.
udjiman, Panuti. $220. Kamus Istilah "astra. *akarta5 U, Press.
uyono, )riyono. $234. Kamus !ntropologi. *akarta. )kademika Pressindo.
.arigan, 1enry @untur. $23/. Pengajaran Kosakata. Bandung5 )ngkasa.

Anda mungkin juga menyukai