Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang







B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Haji dan Umrah?
2. Apa saja Syarat-syarat Haji dan Umrah?
3. Rukun-rukun Haji dan Umrah
4. Macam-macam haji
5. Hal-hal yang dilarang ketika Ihram
6. Cara pelaksaan Haji dan Umrah










BAB II
PEMBAHASAN
PENGERTIAN HAJI DAN UMRAH
A. Pengertian Haji
Secara bahasa haji adalah menyengaja. sedangkan haji menurut syara adalah
menyengaja mengunjungi kabah untuk melaakukan beberapa ibadah, seperti wukuf di
arafah, thawaf, sai, dan seluruh manasiknya untuk memperkenankan perintah Allah dan
mencari keridhaan-Nya.
1
Haji diwajibkan atas orang yang kuasa, satu kali seumur hidupnya.
Firman Allah Swt:


Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang
yang sanggup yang mengadakan perjalanan ke Baitullah. (ali-Imran: 97).

Sabda Rasulullah Saw:
Dari Ibnu Abbas. Nabi Besar Saw. telah berkata: Hendaklah kamu bersegera
mengerjakan haji karena sesungguhnya seseorang tidak akan menyadari suatu halangan
yang akan merintanginya.

B. Syarat-syarat Wajib Haji
1. Islam
2. Berakal
3. Baligh
4. Kuasa atau mampu

C. Rukun-rukun Haji
1. Ihram (berniat ketika ingin mengerjakan haji atau umrah
2. Wukuf di Arafah
3. Tawaf (berkeliling kabah)
Syarat-syarat Tawaf

1
Dr. Hafsah, MA, FIKIH, Medan: ciptapustaka media printis, 2011. Hlm 95
a. Menutup aurat
b. Suci dari hadas dan najis
c. Kabah hendaklah disevelah kiri orang tawaf
d. Permulaan tawaf itu hendaklah dari Hajar Aswad
e. Tawaf itu hendaklah tujuh kali
f. Tawaf itu hendaklah di dalam masjid karena rasulullah melakukan tawaf di
dalam masjid
Macam-macam Tawaf yaitu:
a. Tawaf Qudum (tawaf ketika baru sampai, sebagai salat Tahiyatul masjid)
b. Tawaf ifadah (tawaf rukun haji)
c. Tawaf wada (tawaf ketika akan meninggalkan Mekah)
d. Tawaf Tahallul (penghalalan barang yang haram karena ihram)
e. Tawaf nazar (tawaf yang dinazarkan)
f. Tawaf sunat
4. Sai (berlari-lari kecil diantara bukit safa dan bukit marwah)
Syarat-syarat Sai diantaranya:
a. Hendaklah dimulai dari bukit Safa dan Marwah
b. Hendaklah sai itu tujuh kali
c. Waktu sai itu hendaklah sesudah tawaf (baik tawaf rukun maupun
Qudum)
5. Mencukur atau menggunting rambut
6. Tertib
2


D. Macam-macam Haji
Ada tiga cara mengerjakan haji dan umrah, yaitu:
1. Berniat ihram untuk haji saja terus diselesaikannya pekerjaan haji. Kemudian,
ihram untuk umrahserta terus mengerjakan segala urusannya. Artinya,,
dikerjakan satu-satu dan didahului haji. Inilah dinamakan haji Ifrad.
2. Ketika mulai ihram berniat umrah saja. Artinya, telah mendahulukan umrah
dari pada haji. Caranya ihram mula-mula untuk umrah dari miqat negerinya
diselesaikan semua urusan umrah kemudian ihram lagi dari Makkah untuk
haji. Inilah ysng dinamakan dengan haji Tamattu.

2
H. Sulaiman Rasyid, FIQH ISLAM, sinar baru Algensindo, 2012. Hlm 248-257
3. Berniat haji dan umrah sekaligus, yaitu dilaksanakan secara bersamaan. Inilah
yang dinamakan dengan haji Qiran.
3


E. Hal-hal yang Dilarang Ketika Ihram
Orang yang sedang berihram dilarang melakukan hal-hal berikut ini:
1. Berpakaian yang dijahit (untuk laki-laki)
2. Memakai tutup kepala (untuk laki-laki)
3. Memakai tutup muka (untuk laki-lai)
4. Memakai minyak rambut
5. Mencukur (memotong) rambut dan kuku
6. Memakai harum-haruman
7. Berburu
8. Melangsungkan akad nikah
9. Bersenggama
4


F. Cara Pelaksanaan Haji
Sebelum melaksanakan ibadah haji, hendaklah menyiapkan alat-alat yang
dibutuhkan, seperti kain ihram, batu 7 butir, sandal, payung, semprotan air, gunting, dan
lain-lain yang dianggap perlu pada saat melaksanakan ibadah haji.
Pelaksanaa haji dimulai dengan berkumpul di Madinah. Selanjutnya berangkat ke
Makkah dan singgah di BirAli (di kemah yang sudah disiapkan) dengan melakukan
mandi sunat sebelum ihram. Setelah mandi memakai kain ihram dan berniat untuk ihram
umrah, melanjutkan perjalanan ke Makkah sambil membaca talbiyah, tiba di Badar
melaksanakan salat zuhur dan Ashar dengan jama. Setibanya di Makkah, memcaca doa,
thawaf qodum, sai, dan tahallul. Selanjutnya menuju pemondokan an tanggal 8 Zulhijjah
jamaah meninggalkan makkah menuju Arafah setelah berniat ihram haji dengan rincian
pelaksanaan sebagai berikut:
1. Pada tanggal 8 Zulhijjah berada di makkah untuk melaksanakan salat Zuhur dan
Ashar dengan jama di pondok masing-masing. Selanjutnya mempersiapkan
keberangkatan ke Arafah dan memakai pakaian ihram bergerak menuju Arafah.
2. Pada tanggal 9 Zulhijjah berada di Arafah menempati tempat atau kemah yang
telah disediakan. Selanjutnya melaksanakan salat magrib dan isya dengan jama

3
Dr. Hafsah, MA, FIKIH, Medan: ciptapustaka media printis, 2011. Hlm 100-101
4
Ibid.
takhir. Kemudian, melaksanakan salat subuh dan istirahat di kemah sambil
ibadah sebanyak mungkin. Selanjutnya, salat Zuhur dan Ashar dengan jama
taqdim di Mushalla (kemah kusus) untuk kemudian wukuf di Arafah yang
dipimpin TPIH, serta siap untuk berangkat ke Muzdalifah.
3. Pada tanggal 10 Zulhijjah masih berada di Arafah untuk melaksanakan salat
Magrib dan Isya dengan jama; taqdim. Selanjutnya, berangkat menuju Muzdalifah
untuk mabit (bemalam sejenak) dan diusahakan mencari batu kecil untuk melontar
sebanyak 7 butir. Dari Muzdalifah menuju Mina untuk melontar jumrah aqabah
kemudian tahallul dan takbir Idul Adha. Kemudian, istirahat kemah masing-
masing diteruskan dengan slat Zuhur dan Ashar dengan jama taqdim yang
dipimpin oleh TPIH/TPHI.
4. Pada Tanggal 11 Zulhijjah msih tetap berada di Mina salat Maghrib dan Isya
dengan jama taqdim dan istirahat sambil beribadah di kemah. Salat Subuh di
kemah masing-masing. Bagi yang belum melempar Jumrah Aqabah 10 Zulhijjah
dapat melaksanakan saat ini. Selanjutnya, istirahat di kemah.
5. Pada tanggal 12 Zulhijjah masih tetap di Mina untuk melaksanakan salat Maghrib
dan Isya dengan jama taqdim dan istirahat. Bagi yang belum melontar tanggal 11
Zulhijjah dapat melaksanakan pada jam-jam tersebut. Salat Subuh di kemah
masing-masing. Selanjutnya, meninggalkan Mina sebelum matahari terbenam dan
harus melontar Jumroh Ula, Wustha, dan Aqabah. Kemudian, beristirahat.
6. Pada tanggal 13 Zulhijjah di Mina salat Maghrib dan Isya dengan jama taqdim.
Bagi yang belum melontar tanggal 12 Zulhijjah dapat melakukandan setelah shalat
Zuhur dan Ashar dengan jama taqdim, mempersiapkan diri untuk bergerak
menuju Makkah dan Thawaf ifadah dan sai.
7. Pada tnggal 14 Zulhijjah berada di Makkah melaksanakan shalat Maghrib di
Masjidil Haram. Selanjutnya, istirahat di pondok masing-masing dan
melaksanakan salat Subuh di Masjidil Haram. Berkemas untuk menuju Jeddah
(Marinatul Hujjah) dan selanjutnya berangkat ke tanah air.
5


Pengertian Umrah
Adapun Umrah menurut bahasa artinya berziarah, sedangkan menurut syara umrah
adalah berziarah ke kabah, thawaf di sekitarnya, sai diantara shafa dan marwah atau

5
Ibid.
memendekkan rambut. Hukum Umrah adalah fardhu ain atas tiap-tiap orang laki-laki atau
perempuan, sekali seumur hidup, seperti haji.
Firman Allah Swt:

Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah. (Al-Baqarah: 196)
Rukun Umrah ada lima:
1. Ihram serta berniat
2. Tawaf (berkeliling) kabah
3. Sai antara Bukit Safa dan Bukit Marwah
4. Bercukur atau bergunting, sekurang-kurangnya memotong tiga helai rambut.
5. Tetib
6


G.

6
H. Sulaiman Rasyid, FIQH ISLAM, sinar baru Algensindo, 2012. Hlm 275-276

Anda mungkin juga menyukai