Anda di halaman 1dari 18

1

PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, KEBIJAKAN HUTANG DAN


PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
Titin Herawati
Universitas Negeri Padang
Email : tietienmiftry@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kebijakan dividen,
kebijakan hutang dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang termasuk dalam Indeks Kompas 100
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2011. Sampel dalam penelitian
ini diambil dengan menggunakan teknik Purposive Sampling sehinga diperoleh
sampel sebanyak 17 perusahaan. Analisis dilakukan dengan menggunakan model
regresi panel. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kebijakan dividen berpengaruh
tidak signifikan dan positif terhadap nilai perusahaan. Kebijakan hutang berpengaruh
tidak signifikan dan positif terhadap nilai perusahaan. Profitabilitas berpengaruh
signifikan dan negatif terhadap nilai perusahaan
Kata kunci : Nilai Perusahaan, Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang, Profitabilitas
ABSTRACT
This study was aimed to know the effect of dividend policy, debt policy and
profitability toward the firm value. The population of this study were all companies
that included in 100 Kompas Index which were listed on Indonesia Stock Exchange
in the periode of 2009-2011. The sample of this study was taken by using purposive
sampling technique, so that these were 17 companies got for this study. The results of
this study demonstrate dividend policy has positive and not significant effect on firm
value. Debt policy has positive and not significant effect on firm value. Profitability
has negative and significant effect on firm value.
Keywords :Firm Value, Dividend Policy, Debt Policy, Profitability
2
LATAR BELAKANG
Tujuan perusahaan adalah untuk
memaksimalkan nilai perusahaan dan
mensejahterakan para pemegang saham.
Memaksimalkan nilai pemegang saham
dapat ditempuh dengan cara
memaksimalkan nilai sekarang atau present
value semua keuntungan pemegang saham
yang diharapkan dapat diperoleh dimasa
depan.
Menurut Aries (2011:158) nilai
perusahaan merupakan hasil kerja
manajemen dari beberapa dimensi
diantaranya adalah arus kas bersih dari
keputusan investasi, pertumbuhan dan
biaya modal perusahaan. Bagi investor,
nilai perusahaan merupakan konsep penting
karena nilai perusahaan merupakan
indikator bagaimana pasar menilai
perusahaan secara keseluruhan. Nilai
perusahaan yang tinggi menjadi keinginan
para pemilik perusahaan, sebab dengan
nilai yang tinggi menunjukkan
kemakmuran pemegang saham juga tinggi.
Nilai perusahaan dapat dipengaruhi
oleh kebijakan dividen, kebijakan hutang
dan profitabilitas. Menururt Alfredo dkk
(2010) mengemukakan bahwa nilai
perusahaan dipengaruhi oleh kebijakan
hutang dan profitabilitas. Menurut Rika
(2010) nilai perusahaan dipengaruhi oleh
kebijakan dividen dan profitabilitas.
Besarnya dividen yang dibagikan oleh
perusahaan dapat mempengaruhi harga
saham karena menurut Theory Bird In The
Hand investor lebih menyukai
pengembalian yang berasal dari dividen
dibandingkan dengan Capital Gain.
Pembayaran dividen yang lebih besar tidak
selalu dapat meningkatkan harga saham
perusahaan. berdasarkan teori preferensi
pajak pembayaran dividen yang rendah
juga dapat meningkatkan harga saham.
Sehingga apapun kebijakan dividen yang
ditetapkan oleh perusahaan akan tetap
mempengaruhi nilai perusahaan.
Penggunaan hutang sangat sensitif
pengaruhnya terhadap perubahan naik atau
turunnya nilai perusahaan. Penggunaan
hutang yang tinggi akan meningkatkan nilai
perusahaan karena penggunaan hutang
dapat menghemat pajak. Penggunaan
hutang yang tinggi juga dapat menurunkan
nilai perusahaan karena adanya
kemungkinan timbulnya biaya kepailitan
dan biaya keagenan (Weston dan Copeland,
1996:53). Besarnya hutang yang ditetapkan
oleh perusahaan akan mempengaruhi nilai
perusahaan itu sendiri.
Dari sudut pandang investor, salah satu
indikator penting untuk melihat prospek
perusahaan dimasa yang akan datang yaitu
dengan melihat sejauh mana pertumbuhan
profitabilitas perusahaan. Indikator ini
sangat penting diperhatikan untuk
mengetahui seberapa besar return yang
dapat diterima oleh investor atas investasi
yang dilakukannya. Weston and Copeland,
(1996:2) mengemukakan bahwa
profitabilitas adalah efektifitas manajemen
yang ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan
dari penjualan atau investasi perusahaan.
Peningkatan profitabilitas perusahaan dapat
mempengaruhi nilai perusahaan dan itu
tergantung dari bagaimana persepsi
investor terhadap peningkatan profitabilitas
perusahaan. Persepsi investor dalam
menanggapi profitabilitas akan
mempengaruhi harga saham sekaligus nilai
dari perusahaan tersebut.
TINJAUAN PUSTAKA
1. Nilai Perusahaan
Nilai perusahaan merupakan hasil kerja
manajemen dari beberapa dimensi (Aries,
2011:158). Pertama variabel arus kas bersih
menunjukkan kinerja manajemen atas
keputusan investasi yang telah dibuatnya.
Semakin tepat keputusan investasi manajer,
maka proses investasi akan menciptakan
peningkatan nilai aset perusahaan, dengan
demikian nilai perusahaan akan turut
meningkat.
Variabel kedua adalah pertumbuhan,
variabel ini tidak hanya dipengaruhi oleh
efektivitas keputusan investasi semata tapi
juga dipengaruhi oleh keputusan fungsi
manajerial lainnya seperti penjualan,
produksi dan kinerja laba rugi secara
3
umum. Variabel terakhir adalah biaya
modal, dimensi ini menggambarkan
efektivitas kinerja pendanaan yang telah
dilakukan manajer. Dalam konteks ini
pembiayaan lebih dipandang sebagai
sumberdana yang layak dipilih agar dapat
meminimalkan biaya modal perusahaan.
Menurut Suad (2001:7) nilai
perusahaan merupakan harga yang bersedia
dibayar oleh calon pembeli apabila
perusahaan tersebut dijual. Nilai
perusahaan didefinisikan sebagai persepsi
investor terhadap tingkat keberhasilan
perusahaan dalam mengelola
sumberdayanya.
2. Faktor-Faktor yang mempengaruhi
nilai perusahaan
Nilai perusahaan dapat dilihat dari nilai
Price Earning ratio (PER). Meningkatnya
PER suatu perusahaan berarti nilai
perusahaan tersebut juga meningkat. Begitu
juga dengan faktor-faktor yang
mempengaruhi PER, juga dapat
mempengaruhi nilai perusahaan. Eduardus
(2001:243) menyatakan bahwa ada tiga
faktor yang dapat mempengaruhi PER
yaitu: (1) Rasio pembayaran dividen
(dividen Payout ratio/ DPR), (2)Tingkat
return yang disyaratkan investor, (3)
Tingkat pertumbuhan dividen yang
diharapkan
Berbeda dengan yang dikemukakan
oleh Tandelilin, Husnan (2001:299)
mengemukakan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi PER adalah sebagai berikut:
(1) Rasio laba yang dibagikan sebagai
dividen atau payout ratio, (2) Tingkat
keuntungan yang disyaratkan pemodal, (3)
Pertumbuhan dividen.
Menurut Weston dan Coopeland
(1996,53), kebijakan penggunaan hutang
dalam perusahaan juga dapat
mempengaruhi nilai perusahaan. hal ini
berkaitan dengan biaya yang akan
dikeluarkan akibat penggunaan hutang serta
manfaat yang didapatkan dari penggunaan
hutang
Menurut Kasmir (2008:196)
profitabilitas juga dapat merupakan faktor
yang dapat mempengaruhi nilai
perusahaan. Jika manajer mampu
mengelola perusahaan dengan baik maka
biaya yang akan dikeluarkan oleh
perusahaan akan menjadi lebih kecil
sehingga profit yang dihasilkan menjadi
lebih besar. Besar atau kecilnya profit ini
yang akan mempengaruhi nilai perusahaan.
Jadi dari beberapa pendapat diatas
dapat disimpulan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi Price Earning Ratio adalah
besarnya dividen yang dibayarkan kepada
pemegang saham, tingkat keuntungan yang
diinginkan oleh investor, tingkat
pertumbuhan dividen yang diharapkan oleh
investor, kebijakan hutang dan
profitabilitas perusahaan.
PERUMUSAN HIPOTESIS
Menurut (Brealeys et al, 2007:161)
Dividen adalah distribusi kas periodik dari
perusahaan kepada pemegang sahamnya.
Kebijakan Dividen adalah keputusan
tentang seberapa banyak laba saat ini yang
akan dibayarkan sebagai dividen daripada
ditahan untuk diinvestasikan kembali dalam
perusahaan.
Kebijakan dividen dapat dilihat dari
nilai Dividen Payout Ratio (DPR) yang
merupakan bagian dari laba bersih
perusahaan yang dibagikan sebagai
dividen. Berdasarkan Theory Bird In The
hand Besarnya dividen yang dibagikan
kepada para pemegang saham akan menjadi
daya tarik bagi pemegang saham karena
sebagian investor cenderung lebih
menyukai dividen dibandingkan dengan
Capital Gain karena dividen bersifat lebih
pasti.
Banyaknya investor yang berinvestasi
diperusahaan tersebut dapat menyebabkan
meningkatnya harga saham sehingga
dengan meningkatnya harga saham akan
meningkatkan nilai perusahaan itu sendiri.
Jadi kebijakan dividen yang ditetapkan oleh
perusahaan dapat mempengaruhi nilai
perusahaan. Dengan memperhatikan uraian
di atas maka dapat dirumuskan hipotesa
pertama.
4
H1 : Kebijakan Dividen berpengaruh
signifikan terhadap nilai perusahaan
Kebijakan hutang adalah kebijakan
yang menentukan seberapa besar kebutuhan
dana perusahaan dibiayai oleh hutang.
Penggunaan hutang akan memberikan
manfaat bagi perusahaan yaitu berupa
penghematan pajak. Disisi lain penggunaan
hutang juga akan meningkatkan biaya bagi
perusahaan yaitu berupa biaya
kebangkrutan apabila perusahaan tidak
mampu melunasi hutangnya. Jadi dalam
menentukan kebijakan hutangnya,
perusahaan harus mempertimbangkannya
dengan lebih baik karena penggunaan
hutang ini akan berdampak terhadap nilai
perusahaan. Berdasarkan uraian di atas
maka dapat dirumuskan hipotesa kedua.
H2 : Kebijakan Hutang berpengaruh
signifikan terhadap nilai perusahaan
Menurut Kasmir (2008:196) Rasio
profitabilitas merupakan rasio untuk
menilai kemampuan perusahaan dalam
mencari keuntungan. Rasio ini juga
memberikan ukuran tingkat efektivitas
manajemen suatu perusahaan. Keberhasilan
perusahaan dalam menghasilkan laba akan
terlihat pada nilai ROE, semakin tinggi
rasio ini berarti semakin tinggi laba yang
dihasilkan oleh perusahaan. Tingginya laba
yang dihasilkan perusahaan mencerminkan
bahwa perusahaan mempunyai prospek
yang baik kedepannya.
Perusahaan dengan prospek yang baik
ini yang diinginkan oleh investor dan
investor lebih tertarik untuk untuk
membeli saham. Semakin tinggi
permintaan dari investor terhadap saham
maka akan mempengaruhi harga saham dan
akan meningkat nilai perusahaan. Sehingga
semakin tinggi profitabilitas perusahaan
maka akan semakin tinggi nilai perusahaan.
Dengan melihat uraian di atas maka dapat
dirumuskan hipotesa ketiga.
H2 : Profitabilitas berpengaruh
signifikan terhadap nilai perusahaan
METODE PENELITIAN
1. Data
Populasi penelitian ini adalah seluruh
peru-sahaan Indeks Kompas 100 yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
tahun 2009-2011. Teknik pengambilan
sampel menggunakan purposive sampling
yaitu pemilihan sampel yang tidak acak
yang informasinya diperoleh dengan
pertimbangan atau kriteria tertentu. Kriteria
tersebut yaitu perusahaan yang termasuk
dalam Indeks Kompas 100 selama tahun
2009-2011. memiliki data lengkap tentang
PER, DPR,DER dan ROE. Membagikan
dividen pada periode penelitian. Bukan
perusahaan keuangan. Berdasarkan kriteria
tersebut diperoleh jumlah sampel sebanyak
17 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI)
Sumber data yang digunakan adalah
data sekunder yaitu sumber data penelitian
yang diperoleh peneliti secara tidak
langsung melalui media perantara. Dan
media perantara yang peneliti gunakan
adalah Indonesian Capital Market
Directory (ICMD) serta situs resmi Bank
Indonesia. Dari waktu pengumpulan data
dalam penelitian ini tergolong ke dalam
data panel yaitu data yang bersifat time
series dan cross section.
Metode analisis data yang akan
digunakan dalam penelitian ini adalah
model regresi panel. Ada tiga macam
pendekatan model analisa dalam data panel.
Tiga macam pendekatan tersebut adalah
a. Pendekatan Common Effect/Non
effect
Hasil analisis regresi dianggap berlaku
pada semua objek pada semua waktu. Pada
model ini tidak diperhatikan dimensi waktu
maupun individu, sehingga diasumsikan
bahwa perilaku individu tidak berbeda
dalam berbagai kurun waktu. Persamaan
regresinya dapat dituliskan sebagai berikut:
Y = +

X
it
+ e
it
Untuk i = 1, 2, ..., N dan t = 1, 2, ...,
T, dimana N adalah jumlah unit/individu
cross section dan T adalah jumlah periode
5
waktunya. Dari Common Effect Model ini
akan dapat dihasilkan N+T persamaan,
yaitu sebanyak T persamaan cross section
dan sebanyak N persamaan time series
b. Pendekatan Efek Tetap (Fixed Effect
model)
Merupakan suatu model yang dapat
menunjukkan perbedaan kontans
antarobjek, meskipun dengan koefesien
regresi yang sama. Model ini disebut juga
dengan efek tetap. Efek tetap disini
maksudnya adalah bahwa satu objek,
memiliki konstan yang tetap besarnya
untuk berbagai periode waktu. Demikian
juga dengan koefisien regresinya, tetap
besarnya dari waktu ke waktu. Persamaan
model ini adalah sebagai berikut:
Y
it
=
io
+
1
X
it
+
2
X
it
+
3
X
it
+
4
d
1i
+

5
d
2i
+ e
it
Konstanta
io
sekarang diberi subskrip,
oi, i menunjukkan objeknya. Dengan
demikian masing-masing objek memiliki
konstanta yang berbeda . variabel semu d
1i
untuk objek pertama dan 0 untuk objek
lainnya. Variabel d
2i
untuk objek kedua dan
0 untuk objek lainnya.
c. Pendekatan Acak (Random Effcect
Model)
Efek random digunakan untuk
mengatasi kelemahan metode efek tetap
yang menggunakan variabel semu,
sehingga model mengalami ketidak-pastian.
Tanpa menggunakan variabel semu, meto-
de efek random menggunakan residual,
yang diduga memiliki hubungan
antarwaktu dan antar objek. Persamaan
yang digunakan mirip dengan persamaan
untuk efek tetap, kecuali konstantanya yang
berbeda yaitu:
Y
it
=
0t
+
1
X
it
+
2
X
it
+
3
X
it
+ e
t
Tidak seperti pada model efek tetap (
0
dianggap tetap), pada model ini
0
diasumsikan bersifat random, sehingga
dapat dituliskan dalam persamaan:

o
=
o
+ u
i
, i=1, ..., n
Dalam menentukan model regresi
panel mana yang tepat untuk digunakan
maka dilakukan uji chow-test dan uji
hausman. Uji chow-test digunakan untuk
menentukan pendekatan common effect
atau pendekatan fixed effect. Sedangkan uji
hausman digunakan untuk menentukan
antara pendekatan fixed effect atau
pendekatan ramdom effect.
2. Defenisi Operasional dan
Pengukuran Variabel
a. Nilai Perusahaan
Menurut Suad (2008:7), nilai
perusahaan merupakan harga yang bersedia
dibayar oleh calon pembeli apabila
perusahaan tersebut dijual. Aries
(2011:158) juga menyatakan bahwa nilai
perusahaan merupakan hasil kerja
manajemen dari beberapa dimensi yaitu
arus kas bersih, pertumbuhan dan biaya
modal. Indikator dari nilai perusahaan
adalah harga saham. Semakin tinggi harga
saham, maka semakin tinggi nilai
perusahaan. Nilai Perusahaan dapat dilihat
dengan menghitung PER (Price Earning
Ratio). Rumus yang dapat digunakan ialah
:
PER =

b. Kebijakan dividen
Kebijakan Dividen adalah keputusan
tentang seberapa banyak laba saat ini yang
akan dibayarkan sebagai dividen daripada
ditahan untuk diinvestasikan kembali dalam
perusahaan. Kebijakan dividen perusahaan
dapat dlihat dari nilai Dividen Payout Ratio
(DPR). DPR menunjukkan rasio dividen
yang dibagikan perusahaan dengan laba
bersih yang dihasilkan perusahaan.
Secara matematis rumus untuk
menghitung DPR adalah sebagai berikut
(Subramanyam & Wild, 2010:45)
6
DPR =
Dividen tunai persaham
Laba persaham
c. Kebijakan Hutang
Kebijakan hutang disini adalah
seberapa banyak penggunaan hutang oleh
perusahaan sebagai pendanaannya. Jadi
besarnya hutang yang digunakan
perusahaan dapat dilihat pada nilai DER
perusahaan. Nilai DER dapat dicari dengan
menggunakan rumus sebagai berikut
(Subramanyam & Wild, 2010:44):
DER =

d. Profitabilitas
Profitabilitas adalah kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba.
Dalam penelitian ini profitabilitas
perusahaan diukur dengan menggunakan
rasio ROE. ROE dapat dicari dengan
menggunakan rumus sebagai berikut
(Kasmir, 2008:199)
ROE =
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Analisis Deskriptif
Statistik deskriptif ini digunakan untuk
memberikan gambaran nilai minimun,
maximum, rata-rata (mean), dan simpangan
baku (standart deviasi) dari variabel-
variabel yang diteliti.
Hasil deskriptif dapat dilihat pada
Tabel 1 berikut :
N Min Max Mean SDV
PER 51 6.28 33.47 17.28 7.22
DPR 51 27.00 116.15 47.38 25.69
DER 51 0.19 5.52 1.09 1.29
ROE 51 14.03 85.63 29.40 16.61
2. Analisis Induktif
Pemilihan Model Regresi Panel
Untuk memilih model regresi, ditentukan
dengan melakukan Uji Chow-Test dan Uji
Hausman
a. Uji Chow-Test (Likelihood Ratio Test)
Tabel 2. Hasil Uji Chow-test
Redundant Fixed Effects
Tests
Equation: FEM2
Test cross-section fixed effects
Effects Test Prob.
Cross-section F chi square 0.0006
Cross-section 0.0000
Berdasarkan hasil uji Chow-Test
dengan menggunakan Eviews, didapat
probability sebesar 0,0006 dan 0,000.
Nilai probability lebih kecil dari pada
level signifikan ( = 0,05) sehingga dapat
disimpulkan bahwa model Ho untuk
model ini ditolak dan Ha diterima,
sehingga estimasi yang lebih baik
digunakan dalam model ini adalah fixed
effect
b. Uji hausman test
Tabel 3 Hasil uji Hausman Test
Correlated Random Effects -
Hausman Test
Equation: REM2
Test cross-section random effects
Test Summary Prob.
Cross-section
random 0.0047
sumber: Hasil regresi panel dalam program eviews 6
(data diolah tahun 2013)
Berdasarkan hasil uji Chow-Test dengan
menggunakan Eviews, didapatkan nilai
probability sebesar 0,0047. Nilai
probability lebih besar dari pada level
signifikan ( = 0,05), maka Ho untuk
model ini ditolak dan Ha diterima,
sehingga estimasi yang lebih baik
digunakan dalam model ini adalah Fixed
effect.
7
c. Uji Asumsi Model
Ada tiga uji yang harus dilakukan
dalam uji asumsi model ini yaitu uji
normalitas, uji heterokedastisitas dan
uji autokorelasi.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk
menguji apakah dalam model regresi
variabel pengganggu atau residual memiliki
distribusi normal atau tidak. Uji normalitas
dapat dilakukan dengan melihat nilai
Jarque-Bare (J-B) dan juga nilai
probabilitasnya. Untuk nilai J-B data
berdistribusi normal apabila nilai J-B < 2.
Dan untuk nilai probabilitasnya jika tingkat
signifikan yang digunakan adalah 5 %
maka nilai probabilitasnya > 5 %.
Gambar 1 Hasil Uji Normalitas Test
Dari gambar 1 terlihat bahwa hasil uji
normalitas menyatakan bahwa nilai Jarque-
Bera (J-B) sebesar 0,726721 dengan
probabilitas 0,695336. Dengan hasil
tersebut maka dapat dinyatakan bahwa data
yang digunakan dalam penelitian ini telah
terdistribusi normal, karena nilai J-B
0,726721 < 2 dan nilai probabilitas
0,695336 > 0,05.
2. Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas dilakukan untuk
mengetahui ada atau tidaknya
penyimpangan asumsi klasik
heterokedastisitas. Untuk melihat ada atau
tidaknya heterokedastisitas ini digunakan
uji Park.
Tabel 4 Hasil Uji heterokedastisitas
Variabel Probabilitas Keterangan
DPR 0,7216
Tidak Terjadi
Heterokedastisitas
DER 0,8468
ROE 0,5003
Sumber : Data diolah (Eviews,2013)
Tabel 4 menunjukkan bahwa tidak
terjadi masalah heterokedastisitas, karena
masing-masing variabel bebas
(independent) memiliki probabilitas atau
signifikansi lebih besar dari = 0.05.
Berarti variabel bebas dalam penelitian ini
memenuhi syarat untuk menggunakan
analisi regresi.
3. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi untuk melihat apakah
terdapat korelasi antar variabel itu sendiri.
Untuk mengetahui ada atau tidaknya
autokorelasi digunakan nilai d Durbin-
Watson dengan melakukan perbandingan
dengan tabel Durbin-Watson itu sendiri
dengan aturan yang telah ditetapkan.
Tabel 5 Hasil uji autokorelasi
Model
Nilai
Durbin
Watson
Nilai
Kritis Keterangan
1 1,976
1,6754-
2,3246
Tidak Ada
Autokorelasi
Sumber : Data diolah (Eviews,2013)
Dari tabeldapat dilihat bahwa nilai d
terletak pada daerah antara d
u
< d < 4-d
u
,
dimana dengan nilai kritisnya yaitu 1,6754-
2,3246, artinya tidak terdapat masalah
autokorelasi pada variabel yang digunakan
dalam penelitian ini.
d. Model Regresi Panel
Tabel 6 Hasil Estimasi Regresi Panel
dengan Model Random Effect
Variable Coefficient
C 3,4144
DPR? 0,0029
LOG(DER?) 0,0681
ROE? -0,0264
Sumber: Hasil regresi panel dalam program Eviews
6 (data diolah tahun 2013)
Model Persamaan Regresi fixed Effect
Y = 3.4144 + 0,0029X
1
+ 0,0681X
2

0,0264X
3
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
-0.6 -0.4 -0.2 -0.0 0.2 0.4 0.6
Series: Standardized Residuals
Sample 2009 2011
Observations 51
Mean -1.96e-17
Median 0.006383
Maximum 0.571985
Minimum -0.578367
Std. Dev. 0.223422
Skewness -0.230547
Kurtosis 3.359691
Jarque-Bera 0.726721
Probability 0.695336
8
a. Goodness of Fit Test
Goodness of Fit Test menunjukkan
proporsi yang diterangkan oleh variabel
independen dalam model terhadap variabel
terikatnya, sisanya dije-laskan oleh variabel
lain yang tidak dimasukkan dalam model
ini, formulasi model yang keliru dan
kesalahan eksperimen
Tabel 7 Hasil Uji Koefisien Determinasi
(R
2
)
R-squared 0.736888
Adjusted R-squared 0.575626
S.E. of regression 0.283746
F-statistic 4.569512
Prob(F-statistic) 0.000094
Hal ini berarti sebesar 73,69% nilai
perusahaan Indeks Kompas 100 dapat
dijelaskan oleh variasi tiga variabel
bebasnya secara bersama-sama yaitu
kebijakan dividen (X
1
), kebijakan hutang
(X
2
), dan profitabilitas (X
3
). Sedangkan
sisanya 26,31% dijelaskan oleh variabel
lain diluar model atau tidak dimasukkan
dalam penelitian ini. Dengan demikian
kemampuan variabel bebas mampu
memberikan hampir semua informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksi variabel
terikat
b. Uji hipotesis
Pengujian ini bertujuan untuk melihat
variabel bebas mana yang mempunyai
pengaruh secara parsial terhadap variabel
terikat dan sekaligus merupakan pengujian
hipotesis. Dengan melihat nilai t hitung
atau tingkat signifikansi setiap variabel.
Dalam pengujian ini, parameter yang
digunakan adalah nilai t hitung yang harus
lebih besar dari t tabel atau probabilitas
nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0,05.
Tabel 8 Hasil Pengujian Hipotesis
Variable Prob. Kesimpulan
C 0.0000
DPR 0.1448 Hipotesis ditolak
LOG(DER?) 0.6205 Hipotesis ditolak
ROE? 0.0071 Hipotesis diterima
Hipotesis pertama penelitian ini adalah
kebijakan dividen berpengaruh signifikan
terhadap nilai perusahaan. Dari data yang
diolah dan disajikan pada Tabel 17 dapat
dilihat dari hasil uji t, diperoleh nilai t
hitung = 0,4959 < t tabel = 1,6772 atau
probabilitas = 0,1448 > = 0,05 akibatnya
Ho diterima atau Ha ditolak. Sehingga
hipotesis alternatif yang diajukan dalam
penelitian ini terbukti ditolak.
Hipotesis kedua penelitian ini adalah
kebijakan hutang berpengaruh signifikan
terhadap nilai perusahaan. Dari data yang
diolah dan disajikan pada Tabel 17 dapat
dilihat dari hasil uji t, diperoleh nilai t
hitung = 0,5002 > t tabel = 1,6772 atau
probabilitas = 0,6205 > = 0,05 akibatnya
Ho diterima atau Ha ditolak. Sehingga
hipotesis alternatif yang diajukan dalam
penelitian ini terbukti ditolak.
Hipotesis ketiga penelitian ini adalah
profitabilitas berpengaruh signifikan
terhadap nilai perusahaan. Dari data yang
diolah dan disajikan pada Tabel 15 dapat
dilihat dari hasil uji t, diperoleh nilai t
hitung = -2,8839 < t tabel = -1,6772 atau
probabilitas = 0,0071< = 0,05 akibatnya
Ho ditolak atau Ha diterima. Sehingga
hipotesis alternatif yang diajukan dalam
penelitian ini terbukti diterima
Pengaruh Profitabilitas (Return On
Equity) Terhadap Nilai Perusahaan
(Price Earning Ratio)
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari
pengujian terhadap regresi, didapatkan nilai
koefesien regresi sebesar 1,4959 dengan
tingkat signifikansi 0,1448. Hal ini
menunjukkan bahwa kebijakan dividen
yang diproksikan dengan Dividen Payout
Ratio (DPR) mempunyai pengaruh positif
dan tidak signifikan terhadap nilai
perusahaan yang diproksikan dengan Price
Earning Ratio (PER). Dengan kata lain
apabila nilai DPR meningkat maka PER
juga mengalami peningkatan tetapi
peningkatan DPR tidak terlalu berpengaruh
terhadap nilai perusahaan.
Hubungan positif antara kebijakan
dividen dengan nilai perusahaan
menunjukkan bahwa, apabila perusahaan
9
membayarkan lebih banyak dividen maka
hal tersebut dapat meningkatkan nilai
perusahaan karena dengan banyaknya
dividen yang dibagikan kepada pemegang
saham maka calon investor akan tertarik
untuk berinvestasi pada perusahaan itu
sehingga dapat meningkatkan nilai
perusahaan. Hal diatas sesuai dengan
pernyataan Brigham dan Houston
(2010:67) yang menyatakan investor lebih
menyukai dividen dibandingkan
pendapatan modal karena dividen bersifat
lebih pasti dibandingkan pendapatan modal
(Capital Gain).
Walaupun hasil penelitian
menunjukkan adanya pengaruh positif
antara kebijakan dividen terhadap nilai
perusahaan, namun kebijakan dividen tidak
terlalu mempengaruhi nilai perusahaan atau
dapat dikatakan bahwa kebijakan dividen
tidak mempunyai pengaruh yang cukup
berarti bagi nilai perusahaan. hal itu dapat
terlihat dari hasil penelitian ini yaitu
kebijakan dividen tidak signifikan terhadap
nilai perusahaan. Sehingga hipotesis yang
ada ditolak dan tidak terbukti
kebenarannya.
Dengan tidak berpengaruhnya
kebijakan dividen terhadap nilai
perusahaan, hal itu didukung dengan teori
ketidakrelevanan dividen. Adanya asumsi-
asumsi yang digunakan dalam teori ini
dapat dikatakan bahwa tidak ada hubungan
antara kebijakan dividen dengan harga
saham atau nilai perusahaan. Secara agregat
investor hanya melihat total pengembalian
(Return) dari keputusan investasi. Mereka
tidak melihat apakah itu berasal dari capital
gain atau pendapatan dividen. Jadi apakah
laba yang dihasilkan akan dibagikan
sebagai dividen atau ditahan sebagai laba
ditahan maka tidak akan berpengaruh
terhadap nilai perusahaan
Penelitian ini juga sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Yangs
(2010) yang mengatakan bahwa kebijakan
dividen tidak signifikan pengaruhnya
terhadap nilai perusahaan.
Pengaruh Kebijakan Hutang (Debt To
Equity Ratio) Terhadap Nilai Perusahaan
(Price Earning Ratio)
Berdasarkan hasil pengolahan data
yang telah dilakukan dengan menggunakan
program Eviews 6, menunjukkan bahwa
kebijakan hutang yang dilihat
melaluiperbandingan penggunaan hutang
dengan modal sendiri yang di ukur dengan
Debt To equity Ratio (DER) memiliki
pengaruh yang tidak signifikan terhadap
nilai perusahaan Indeks Kompas 100 yang
terdaftar di BEI. Hasil ini dibuktikan
dengan hasil pengujian regresi dengan
koefesien DER yang bernilai 0,5002
dengan tingkat signifikansi 0,6205 > 0,05.
Hasil penelitian ini menunjukkan
adanya pengaruh positif antara kebijakan
hutang terhadap nilai perusahaan. Artinya,
peningkatan penggunaan hutang dalam
perusahaan akan meningkatkan nilai
perusahaan itu dan begitu juga sebaliknya.
Hasil penelitian ini sesuai dengan
pernyataan Brigham dan Houston
(2010:157) yang menyatakan bahwa
penggunaan hutang yang lebih besar dapat
meningkatkan nilai perusahaan karena
penggunaan hutang dapat menghemat
pajak.
Walaupun hasil penelitian ini
menunjukkan adanya pengaruh positif
antara kebijakan hutang terhadap nilai
perusahaan, namun dalam hal ini pengaruh
kebijakan hutang terhadap nilai perusahaan
tidaklah signifikan. Artinya disini adalah
berapapun banyaknya hutang yang
digunakan oleh perusahaan tidak akan
mempengaruhi nilai perusahaan. Dengan
kata lain, tidak adanya pengaruh kebijakan
hutang terhadap nilai perusahaan.
Kebijakan hutang yang tidak berpengaruh
terhadap nilai perusahaan sesuai dengan
teori yang dikemukakan oleh Modigliani
and Millers.
Modigliani and Millers menyatakan
bahwa seberapapun banyaknya penggunaan
hutang tidak akan terpengaruh terhadap
harga saham dan nilai perusahaan. Hal itu
dikarenakan oleh penggunaan hutang akan
10
menyebabkan biaya ekuitas biasa naik
dengan tingkat yang sama seperti tingkat
pendapatan yang dihasilkan dan dalam
pasar modal indonesia penciptaan nilai
tambah perusahaan dapat juga disebabkan
oleh faktor psikologis pasar. Sehingga tidak
terlalu memperhatikan besar kecilnya
hutang, tapi investor lebih melihat
bagaimana pihak manajemen perusahaan
menggunakan dana dari hutang tersebut
dengan efektif dan efisien agar dapat
menciptakan nilai tambah bagi perusahaan
Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Yangs
(2011) menemukan hasil bahwa kebijakan
hutang atau leverage tidak berpengaruh
signifikan terhadap terhadap nilai
perusahaan. Hasil yang tidak signifikan
menandakan bahwa kebijakan hutang yang
telah ditetapkan perusahaan tidak
memberikan pengaruh yang cukup besar
terhadap nilai perusahaan.
Pengaruh Kebijakan Dividen (Dividen
Payout Ratio) Terhadap Nilai
Perusahaan (Price Earning Ratio)
Berdasarkan hasil uji hipotesis yang
dilakukan dalam penelitian ini terdapat
pengaruh yang signifikan antara
profitabilitas dengan nilai perusahaan yang
diukur dengan Price Earning Ratio (PER).
Hasil ini dibuktikan dengan hasil pengujian
regresi profitabilitas dengan tingkat
signifikansi 0,0071<0,05. Pengaruh
profitabilitas terhadap nilai perusahan
selama periode 2009-2011 adalah negatif
dengan koefesien regresi sebesar -2,8839.
Hal ini dapat diartikan bahwa apabila
profitabilitas perusahaan meningkat maka
nilai perusahaan itu akan turun.
Adanya pengaruh yang signifikan
antara profitabilitas dengan nilai
perusahaan menandakan bahwa
profitabilitas perusahaan sangatlah
berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Dalam hal ini investor sangat
memperhatikan profitabilitas perusahaan.
Sehingga naik atau turunnya profitabilitas
perusahaan akan sangat berpengaruh
terhadap harga saham dan nilai perusahaan.
Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa adanya pengaruh negatif antara
profitabilitas dengan nilai perusahaan.
penelitian ini sejalan dengan penelitian
yang dilakukan oleh Rika (2010) yang
mengatakan bahwa variabel Profitabilitas
mempunyai pengaruh yang negatif dan
signifikan terhadap nilai perusahaan. Jika
profitabilitas meningkat maka nilai
perusahaan justru mengalami penurunan.
Hal ini dikarenakan oleh peningkatan
profitabilitas perusahaan akan menjadikan
laba perlembar saham perusahaan
meningkat, tetapi dengan peningkatan
profitabilitas belum tentu harga saham
perusahaan itu meningkat sehingga apabila
laba perlembar saham meningkat tetapi
harga saham tidak meningkat maka itu akan
membuat nilai perusahaan menjadi turun.
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan data
yang telah dilakukan maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa : 1) Kebijakan dividen
berpengaruh positif dan tidak signifikan
terhadap nilai perusahaan, 2) Kebijakan
hutang berpengaruh positif dan tidak
signifikan terhadap nilai perusahaan, 3)
Profitabilitas berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap nilai perusahaan
Saran
Bagi investor, hasil penelitian
menunjukkan bahwa variabel profitabilitas
berpengaruh secara signifikan terhadap
nilai perusahaan Indeks Kompas 100 yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Sehingga variabel tersebut dapat dijadikan
sebagai indikasi preferensi pelaku pasar
modal dan perlu diperhatikan investor saat
ingin menjadi pemilik saham dari
perusahaan-perusahaan tersebut.
Bagi perusahaan, lebih memperhatikan
faktor-faktor apa saja yang dapat
mempengaruhi nilai suatu perusahaan dan
lebih berhati-hati dalam mengambil
kebijakan sehingga tidak mengurangi nilai
perusahaan.
Bagi peneliti selanjutnya, dengan
penelitian ini diharapkan peneliti
11
selanjutnya dapat melakukan penelitian
yang lebih lanjut berkaitan dengan faktor-
faktor lainnya yang mempengaruhi nilai
perusahaan. Dengan mengganti objek
penelitian yakni mungkin saja sektoral
ataupun yang lainnya, serta menambah
periode pengamatan, dan alangkah lebih
bagus dengan menambah variabel-variabel
lainnya seperti pajak, ukuran perusahaan,
tingkat pertumbuhan perusahaan, likuiditas
dan yang lainnya. Dan dapat pula
menggunakan proksi serta metode
pengolahan data yang berbeda agar
menghasilkan pengolahan data yang lebih
akurat serta dapat melihat dampak jangka
panjang bagi perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Achmad Rizkiansyah. 2008. Pengaruh roa,
roe, npm, dan eps terhadap harga
saham. Perusahaan pada sektor
industry barang konsumsi di bursa
efek indonesia. Universitas
Gunadarma:Depok
Aries Heru Prasetyo. 2011. Valuasi
Perusahaan. PPM : Jakarta Pusat
Zvi, Bodie. Alex kane dan Alan J Marcus.
2006. Investment Jilid II. Salemba
Empat : Jakarta.
Brealey, Richard A, Myers, Stewart C, &
Marcus, Alan J. 2008. Dasar-
dasar Manajemen Keuangan
Perusahaan. Jakarta: Erlangga.
Brigham, Eugene F dan Houston, Joel F.
1998. Manajemen Keuangan.
Erlangga : Jakarta.
Brigham, Eugene F dan Houston, Joel F.
2010. Dasar-dasar Manajemen
keuangan. Salemba Empat : Jakarta.
Doddy Ariefianto. 2012. Ekonometrika
Esensi dan Aplikasi Dengan
Menggunakan Eviews. Jakarta :
Erlangga
Eduardus Tandelilin. 2001. Analisis
investasi dan manajemen portofolio.
PT.BPFE : Yogyakarta.
Eni Cahyaningsih. 2010. Pengaruh
Kebijakan Leverage, Kebijakan
Dividen dan Price Earning Ratio
Terhadap Nilai Perusahaan. Jawa
Timur : Universitas Pembangunan
Nasional Veteran.
Gujarati, Damodar. 1997. Ekonometrika
Dasar. Jakarta: Erlangga.
Gujarati, Damodar dan Dawn C. Porter.
2012. Dasar-dasar Ekonometrika.
Jakarta : Erlangga
Hatta setiono. 2007. Kriteria Pemilihan 100
Saham Untuk Indeks Kompas 100.
www.blogger.com. 14 Januari 2013.
Jonathan Sarwono. 2006. Analisis Data
Penelitian Menggunakan SPSS 13.
C.V Andi Offset : Yogyakarta.
Kasmir. 2008. Analisis Laporan Keuangan.
PT Raja Grafindo Persada : Jakarta
Keown, Arthur J, Scott, David F Jr, Martin,
John D dan Petty William J. 2001.
Dasar-dasar manajemen keuangan.
Salemba Empat : Jakarta
Lincolin Arsyad. 2001. Peramalan Bisnis.
BPFE : Yogyakarta
Mamduh M Hanafi dan Abdul Halim.
2007. Analisis Laporan Keuangan.
UPP Stim YKPN : Yogyakarta
Nur Indriantoro dan Bambang Supomo.
1999. Metodologi Penelitian Bisnis.
BPFE : Yogyakarta.
Rika Susanti, 2010. Analisis Faktor-Faktor
Yang Berpengaruh Terhadap Nilai
Perusahaan. Skripsi. Semarang :
Universitas Diponegoro.
Sennahati. 2005. Analisis Likuiditas dan
Profitabilitas pada PT Graha Sarana
12
Duta Makasar. Jurnal Ekonomi
Balance Fekon Unismuh Makasar.
Hal. 83-109.S
Suad Husnan. 2001. Teori Portofolio dan
Analisis Sekuritas. AMP YKPN :
Yogyakarta
Suad Husnan. 2008. Manajemen
Keuangan. BPFE : Yogyakarta
Suliyanto. 2011. Ekonometrika Terapan.
Yogyakarta : Andi
Supriyanto. 2005. Analisis Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Price Earning
Ratio Pada Perusahaan-Perusahaan
Emiten yang Tergabung dalam
Kelompok LQ 45 di Bursa Efek
Jakarta. Universitas Pembangunan
Nasional:Jakarta
Subramanyam, K R dan Wild, J John.
2010. Analisis Laporan Keuangan.
Salemba Empat : Jakarta
Wing Wahyu Winarno. 2009. Analisis
Ekonometrika dan Statistika EVIEWS
edisi kedua. UOO SIM YKPN :
Yogyakarta.
Weston, J Fred dan Brigham F Eugene.
1990. Dasar-Dasar Manajemen
Keuangan. Erlangga : Jakarta
Weston, J Fred dan Thomas E.
Copeland.1996. Manajemen
Keuangan. Edisi 8. Jilid 1. Jakarta:
Erlangga.
www.idx.co.id
Yangs Analisa. 2011. Pengaruh Ukuran
Perusahaan, Leverage, Profitabilitas
dan Kebijakan Dividen Terhadap
Nilai Perusahaan. Skripsi. Semarang
: Universitas Diponegoro.
13
LAMPIRAN
a. Uji Normalitas sebelum data di log kan
b. Uji Normalitas
c. hasil uji heterokedastisitas
Variabel Probabilitas Keterangan
DPR 0,7216
Tidak Terjadi Heterokedastisitas DER 0,8468
ROE 0,5003
d. hasil uji autokorelasi
Model
Nilai Durbin
Watson Nilai Kritis Keterangan
1 1,976 1,6754-2,3246 Tidak Ada Autokorelasi
0
2
4
6
8
10
12
-10 -5 0 5 10 15 20
Series: Standardized Residuals
Sample 2009 2011
Observations 51
Mean 2.72e-15
Median -0.772467
Maximum 19.19064
Minimum -10.73358
Std. Dev. 6.271514
Skewness 1.139368
Kurtosis 4.697869
Jarque-Bera 17.16021
Probability 0.000188
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
-0.6 -0.4 -0.2 -0.0 0.2 0.4 0.6
Series: Standardized Residuals
Sample 2009 2011
Observations 51
Mean -1.96e-17
Median 0.006383
Maximum 0.571985
Minimum -0.578367
Std. Dev. 0.223422
Skewness -0.230547
Kurtosis 3.359691
Jarque-Bera 0.726721
Probability 0.695336
14
Lampiran 3 Model Regresi Common Effect
Dependent Variable: PER
Method: Panel Least Squares
Date: 02/07/13 Time: 13:25
Sample: 2009 2011
Periods included: 3
Cross-sections included: 17
Total panel (balanced) observations: 51
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 12.31968 2.274709 5.415934 0.0000
DPR 0.062495 0.028182 2.217550 0.0315
DER -1.335800 0.709814 -1.881901 0.0660
ROE 0.112229 0.056545 1.984757 0.0530
R-squared 0.245288 Mean dependent var 17.27863
Adjusted R-squared 0.197115 S.D. dependent var 7.219079
S.E. of regression 6.468573 Akaike info criterion 6.646973
Sum squared resid 1966.594 Schwarz criterion 6.798489
Log likelihood -165.4978 Hannan-Quinn criter. 6.704871
F-statistic 5.091806 Durbin-Watson stat 1.147395
Prob(F-statistic) 0.003914
15
Lampiran 4 Hasil Estimasi Regresi Panel dengan Model fixed Effect
Dependent Variable: LOG(PER?)
Method: Pooled Least Squares
Date: 02/08/13 Time: 10:31
Sample: 2009 2011
Included observations: 3
Cross-sections included: 17
Total pool (balanced) observations: 51
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 3.414375 0.291718 11.70436 0.0000
DPR? 0.002976 0.001990 1.495907 0.1448
LOG(DER?) 0.068088 0.136115 0.500221 0.6205
ROE? -0.026324 0.009128-2.883945 0.0071
Fixed Effects (Cross)
PT_AALI--C 0.172753
PT_ADHI--C -1.140838
PT_AKRA--C -0.496955
PT_ANTM--C -0.198488
PT_ASII--C -0.055299
PT_GGRM--C -0.045912
PT_INDF--C -0.542097
PT_INTP--C 0.206591
PT_KLBF--C 0.195837
PT_LSIP--C -0.175273
PT_PGAS--C 0.355631
PT_SGRO--C -0.252283
PT_SMGR--C 0.098167
PT_SMRA--C 0.043355
PT_TLKM--C -0.223794
PT_UNTR--C -0.012109
PT_UNVR--C 2.070713
Effects Specification
Cross-section fixed (dummy variables)
R-squared 0.736888 Mean dependent var 2.762194
Adjusted R-squared 0.575626 S.D. dependent var 0.435568
S.E. of regression 0.283746 Akaike info criterion 0.605003
Sum squared resid 2.495871 Schwarz criterion 1.362582
Log likelihood 4.572426 Hannan-Quinn criter. 0.894496
F-statistic 4.569512 Durbin-Watson stat 1.976889
Prob(F-statistic) 0.000094
16
Lampiran 5 Hasil Uji Chow-test
Redundant Fixed Effects Tests
Equation: FEM2
Test cross-section fixed effects
Effects Test Statistic d.f. Prob.
Cross-section F 3.913039 (16,31) 0.0006
Cross-section Chi-square 56.361904 16 0.0000
Cross-section fixed effects test equation:
Dependent Variable: LOG(PER)
Method: Panel Least Squares
Date: 02/12/13 Time: 08:11
Sample: 2009 2011
Periods included: 3
Cross-sections included: 17
Total panel (balanced) observations: 51
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 2.359385 0.137007 17.22088 0.0000
DPR 0.004461 0.001760 2.534569 0.0146
LOG(DER) -0.112016 0.059703 -1.876221 0.0668
ROE 0.004654 0.003501 1.329326 0.1902
R-squared 0.205500 Mean dependent var 2.762194
Adjusted R-squared 0.154787 S.D. dependent var 0.435568
S.E. of regression 0.400442 Akaike info criterion 1.082687
Sum squared resid 7.536615 Schwarz criterion 1.234203
Log likelihood -23.60853 Hannan-Quinn criter. 1.140586
F-statistic 4.052222 Durbin-Watson stat 1.089892
Prob(F-statistic) 0.012145
17
Lampiran 6 Model Regresi Ramdom Effect
Dependent Variable: LOG(PER)
Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)
Date: 02/07/13 Time: 13:33
Sample: 2009 2011
Periods included: 3
Cross-sections included: 17
Total panel (balanced) observations: 51
Swamy and Arora estimator of component variances
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 2.548390 0.162686 15.66451 0.0000
DPR 0.003840 0.001645 2.334177 0.0239
LOG(DER) -0.063972 0.071056 -0.900307 0.3725
ROE -8.45E-05 0.004256 -0.019847 0.9842
Effects Specification
S.D. Rho
Cross-section random 0.263614 0.4633
Idiosyncratic random 0.283746 0.5367
Weighted Statistics
R-squared 0.097589 Mean dependent var 1.457952
Adjusted R-squared 0.039988 S.D. dependent var 0.318804
S.E. of regression 0.312365 Sum squared resid 4.585870
F-statistic 1.694234 Durbin-Watson stat 1.569166
Prob(F-statistic) 0.181055
Unweighted Statistics
R-squared 0.159745 Mean dependent var 2.762194
Sum squared resid 7.970642 Durbin-Watson stat 0.902812
18
Lampiran 7 Hasil uji Hausman Test
Correlated Random Effects - Hausman Test
Equation: REM2
Test cross-section random effects
Test Summary
Chi-Sq.
Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.
Cross-section random 12.958858 3 0.0047
Cross-section random effects test comparisons:
Variable Fixed Random Var(Diff.) Prob.
DPR 0.002976 0.003840 0.000001 0.4404
LOG(DER) 0.068088 -0.063972 0.013478 0.2553
ROE -0.026324 -0.000084 0.000065 0.0012
Cross-section random effects test equation:
Dependent Variable: LOG(PER)
Method: Panel Least Squares
Date: 02/12/13 Time: 08:17
Sample: 2009 2011
Periods included: 3
Cross-sections included: 17
Total panel (balanced) observations: 51
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 3.414375 0.291718 11.70436 0.0000
DPR 0.002976 0.001990 1.495907 0.1448
LOG(DER) 0.068088 0.136115 0.500221 0.6205
ROE -0.026324 0.009128 -2.883945 0.0071
Effects Specification
Cross-section fixed (dummy variables)
R-squared 0.736888 Mean dependent var 2.762194
Adjusted R-squared 0.575626 S.D. dependent var 0.435568
S.E. of regression 0.283746 Akaike info criterion 0.605003
Sum squared resid 2.495871 Schwarz criterion 1.362582
Log likelihood 4.572426 Hannan-Quinn criter. 0.894496
F-statistic 4.569512 Durbin-Watson stat 1.976889
Prob(F-statistic) 0.000094

Anda mungkin juga menyukai