Anda di halaman 1dari 7

1

BAB V
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

5.1. Gambaran Umum Kota Kendari
5.1.1. Letak Geografis
Wilayah Kota Kendari dengan Ibukotanya Kendari dan sekaligus juga
sebagai Ibukota Provinsi Sulawesi Tenggara secara geografis terletak di bagian
Selatan Garis Khatulistiwa berada di antara 3 54 30 4 3 11 Lintang Selatan
dan membentang dari Barat ke Timur diantara 122 23 122 39 Bujur Timur.
Propinsi Sulawesi Tenggara memiliki wilayah daratan seluas 38.140 Km2 atau
3.814.000. Ha dan wilayah perairan (laut ) diperkirakan seluas 110.000. Km2
atau 11.000.000 Ha. Kota Kendari terbentuk dengan Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 6 Tahun 1995 yang disyahkan pada tanggal 3 Agustus 1995
dengan status Kotamadya Daerah Tingkat II Kendari.
Sepintas tentang posisi geografisnya, Kota Kendari memiliki batas-batas :
Sebelah Utara : Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe
Sebelah Timur : Kecamatan Moramo, Kabupaten Konawe Selatan dan
Laut Banda
Sebelah Selatan : Kecamatan Konda dan Ranomeeto, Kabupaten Konawe
Selatan
Sebelah Barat : Kecamatan Sampara, Kabupaten Konawe Selatan
Wilayah Kota Kendari terletak di jazirah Tenggara Pulau Sulawesi. Wilayah
daratannya sebagian besar terdapat di daratan Pulau Sulawesi mengelilingi Teluk
Kendari dan terdapat satu pulau yaitu Pulau Bungkutoko.
Propinsi Sulawesi Tenggara terdiri atas 4 (empat) wilayah Kabupaten, yaitu
Kabupaten Kendari, Kolaka, Muna dan Buton, dan 1 (satu) wilayah kotamadya
yaitu Kotamadya Kendari, serta 1 (satu) wilayah kota administratif yaitu Kota
Bau-Bau
2

Disamping pelabuhan Nusantara yang mempunyai peran penting, kota
Kendari juga memiliki pelabuhan udara dan darat serta berbagai pusat
pemerintahan sejak zaman kerajaan sampai periode pemerintahan modern. Oleh
karena itu kota Kendari di kenal sebagai pusat kegiatan dan pembaharuan di
Sulawesi Tenggara.
Fungsi dan peran kota Kendari tersebut makin mendorong mobilitas
penduduk dan tingginya intensitas kegiatan ekonomi, sosial, budaya, jasa,
pemerintahan, akhirnya masyarakat menuntut peningkatan kualitas pelayanan
pengelolaan sampah. Selain faktor tersebut yang mempengaruhi perkembangan fisik
kota, juga masih ada sebagian pemukiman liar pada pinggiran kota. Semuanya itu turut
mempengaruhi kondisi permasalahan sampah yang pada gilirannya akan menuntut
adanya para pekerja pemulung sampah.
5.1.2. Kondisi Fisik dan Topografi
Topografi wilayah Kota Kendari pada dasarnya bervariasi antara datar dan
berbukit. Daerah datar yang terdapat di bagian Barat dan Selatan Teluk Kendari.
Kecamatan Kendari yang terletak di sebelah Utara teluk sebagian besar terdiri dari
perbukitan (Pegunungan Nipa-nipa) dengan ketinggian 459 M dari permukaan
laut, sedangkan ke arah Selatan tingkat kemiringan antara 4% -30%, bagian Barat
(Kecamatan Mandonga) dan selatan (Kecamatan Poasia) terdiri dari daerah
perbukitan bergelombang rendah dengan kemiringan ke arah Teluk Kendari.
Kondisi tanah Kota Kendari terdiri dari tanah liat bercampur pasir halus
dan berbatu diperkirakan berjenis aluvium berwarna cokelat keputihan dan
ditutupi Prafesier (batu lempung atau batu apung).
5.1.3. Demografi
Kota Kendari dalam kaitannya dengan pertumbuhan penduduk cenderung lebih
dipengaruhi oleh urbanisasi terutama penduduk yang berasal dari kabupaten dalam
3

wilayah Sulawesi Tenggara dan sebagian dari luar Sulawesi Tenggara. Keadaan ini
membawa pengaruh atas tumbuh berkembangnya sistem informal dan
pemukiman kumuh diberbagai pinggiran kota, serta para pemulung sampah. Hal ini
turut berpengaruh terhadap penataan kota dan produk sampah yang tak
tertangani.
5.2. Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Kota Kendari
Tempat pembuangan akhir (TPA) sampah kota Kendari terletak di kelurahan
Puuwatu Kecamatan puuwatu di sebelah barat kota 25 Km dari pusat kota dengan
bias areal 13 hektar, tapi sekarang telah ditambah sekitar 5 hektar jadi total luas
areal sekarang 18 hektar.
TPA ini mulai difungsikan sejak tahun 1989 dan diresmikan pada tahun 2003.
Adapun sistem pembuangan akhir yang ditetapkan Dinas Kebersihan Kota
Kendari adalah Controlled Land Fill (CLF) dimana sampah dibuang ke jurang dan
ditutup setiap 3 hari, kemudian ditimbun dengan tanah, isi lagi sampah kemudian
timbun lagi supaya hancur dan tidak bau.

Sistem operasi : Controlled landfill
Dari luas yang ada
1. Yang termanfaatkan sebagai area
landfill
: 6 ha
2. Green belt : 3 ha
3. Instalasi leachate : 0,5 ha
4. Tanah urug : 2,4 ha
5. Kantor, gudang/garasi, tpst : 0,5 ha

Visi : TPAS Puuwatu bebas dari pencemaran tahun 2020
Misi : - Penyelamatan tanah dari pencemaran
- Penyelamatan air dari pencemaran
- Penyelamatan udara dari pencemaran
4

Fungsi TPAS Puuwatu :
- Pengolahan sampah tahap akhir menghasilkan kompos dan energi terbarukan
(gas methan)
- Riset dan edukasi
- Wisata/rekreasi (out bond)
- Olahraga (sprint rally, mountain bike)
TPA dilengkapi dengan satu buah pos jaga TPA, satu buah kantor TPA dan terdapat
satu orang pengawas yang bertugas mengatur mobil pembuangan dan
menyampaikan informasi dari dinas kebersihan jika ada kerja bakti atau
semacamnya, mencatat dan mengawasi keluar masuknya setiap kendaraan
pengangkut sampah dinas kebersihan dengan volume sampah yang dibuang ke TPA.
Pekerja staff sebanyak 2 orang yang bertugas untuk pembersihan lokasi TPA,
dan operator sebanyak 3 orang yang bertugas untuk mengoperasikan alat berat
(menggusur, merapikan, dan menutup sampah). Waktu kegiatan pembuangan
sampah setiap harinya di TPA dibagi tiga yaitu : jam 07.00-12.00, jam 13.00-18.00
dan 19.00-22.00 WITA.
Jenis kegiatan :
1. Pengelolaan sampah yang terdiri dari penggusuran, pemanfaatan sampah,
pengolahan kompos
2. Pembersihan, pembabatan rumput, termasuk pembersihan taman-taman bunga
3. Pemeliharaan gas metan
4. Proses pengelolaan lindi sebagai limbah cair.
Jumlah Volume Sampah dan Produksi Sampah Kota Kendari
Jumlah volume sampah dan produksi sampah yang tersebar di Wilayah
Kota Kendari Meliputi jumlah sampah yang terlayani dan jumlah volume sampah
beserta persentase yang terlayani.




5

NO Uraian 2014
1 Jumlah sampah yang ditangani (m
3
) 720
2 Jumlah Volume produksi sampah (m
3
) 1.035
3 Persentase yang terlayani (%) 80
Data 1 Februari, 2014

Hasil Produksi Sampah Perhari
Produksi sampah di Kota Kendari Februari Tahun 2014 mencapai 1035
m
3
/hari Volume sampah yang diangkut oleh Dinas Kebersihan sebesar 630,82
m
3
/hari, diangkut oleh pihak lain termasuk perusahaan - perusahaan swasta dan
masyarakat sekitar 89,18 m
3
/hari. Sehingga jumlah yang terangkut sebesar 720
m
3
/hari dan sampah yang tidak terangkut sebesar 315 m
3
/hari,

dan sisa yang
belum terangkut ditangani oleh masyarakat baik secara individual maupun
kelompok dengan cara komposting, ditanam, dikumpulkan oleh pemulung untuk
di jual dan lain-lain.
Penanganan Pengangkutan Sampah










Pelayanan Pengangkutan Sampah

A. Pelayanan Langsung
Pengangkutan sampah dilaksanakan secara Dor to dor oleh truck Dinas
Kebersihan dan langsung di buang ke Puuwatu.
Di angkut
oleh
Dinas Kebersihan

Di Angkut
Oleh Pihak
Lainnya

Tidak
Terangkut


TPA
720 m
3



630,82 m
3


89.18 m
3

315 m
3

6

B. Pelayanan Tidak Langsung
Pengangkutan dilaksanakan dari tempat penumpukan sementara (TPS) ke
tempat.
C. Pelayanan Umum
Pelayanan yang dilakukan pada lokasi yang menyangkut kepentingan
umum.

Daftar Komposisi Sampah Kota Kendari
Daftar komposisi sampah yang ada di Wilayah Kota Kendari
No Komposisi Sampah Volume m
3
Prosentase %
1.
2.
3.
4.

5.
6.
7.
8.
Sampah Organik
Kertas / Karton
Plastik
Metal, Kaleng Besi
Aluminium
Karet, Ban
Kaca
Kayu
Lain Lain
310.6963
133.1163
95.29625
93.90625

78.66625
81.19625
174.8363
67.28625
30.01896
12.86147
9.207367
9.073068

7.600604
7.845048
16.89239
6.501087
Jumlah 1035 100 %
Data tahun 2014



7

Anda mungkin juga menyukai