Anda di halaman 1dari 20

Pengolahan Air Limbah dengan Menggunakan

Sistem Horizontal Subsurface Flow Constructed


Wetland (HSSF)

Review dari Jurnal: Wastewater Treatment Using Horizontal Subsurface Flow


Constructed Wetland (HSSF)

Oleh:
Choirunnisa
3325062838
JURUSAN KIMIA
FMIPA
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
Seminar Kimia 21 Oktober 2009
2009
PENDAHULUAN
• Latar Belakang

Pengolahan Air Limbah


dengan Sistem HSSF
Seminar Kimia 21 Oktober 2009
• Tujuan

a. Menentukan efisiensi dari Sistem HSSF dalam pengolahan


air limbah dengan iklim Negara Iran
b. Mengetahui pengaruh dari kerikil dan zeolit sebagai media
dalam HSSF

• Perumusan Masalah

Bagaimana efisiensi Sistem HSSF dalam mengolah air limbah


dengan iklim Negara Iran, serta bagaimana pengaruh dari
kerikil dan zeolit sebagai media?

Seminar Kimia 21 Oktober 2009


KAJIAN PUSTAKA

Tanaman Air

Phragmites
australis

Juncus inflexus

Seminar Kimia 21 Oktober 2009


Pengenalan Constructed Wetland

Sistem Constructed Wetland adalah sistem


yang terdiri dari tiga faktor utama:
1. Area yang tergenangi air dan mendukung hidup
tanaman air.
2. Media tempat tumbuh tanaman berupa tanah yang
selalu digenangi air (wetland).
3. Media tempat tumbuh tanaman bisa juga bukan
tanah, tetapi media yang jenuh dengan air.

Seminar Kimia 21 Oktober 2009


Klasifikasi Constructed Wetland

Constructed
Wetland

Horizontal Flow Vertical Flow


Wetland Wetland

Free Water
Surface System Subsurface Flow S
ystem (SSF)
(FWS)

Seminar Kimia 21 Oktober 2009


Vertical Flow
Wetlands sangat
jarang digunakan
dalam aplikasi
Sistem Constructed
Wetland, karena
dianggap memiliki
banyak kekurangan

Seminar Kimia 21 Oktober 2009


Gambar Sistem FWS,
-Rawa buatan dengan aliran
di atas permukaan tanah
-Air limbah melewati
permukaan tanah

Gambar Sistem SSF,


-Rawa buatan dengan aliran di
bawah permukaan tanah
-Air limbah melewati bawah
tanah

Seminar Kimia 21 Oktober 2009


Perbandingan Antara FWS dan SSF

- Berbau

- Tidak berbau

Seminar Kimia 21 Oktober 2009


METODE PENELITIAN
• Metode: Eksperimen
dengan membandingkan 4 perlakuan :
a. Media lapisan kerikil+10% zeolit+tanaman (ZP)
b. Media lapisan kerikil+10% zeolit (Z)
c. Media lapisan kerikil+tanaman (GP)
d. Media lapisan kerikil (G)
• Alat dan Bahan:
a. Polietilen
b. Kerikil 10-15 mm dan kerikil halus
c. Phragmites australis
d. Juncus inflexus
e. Urea
f. Ammonia fosfat
g. NO3-N,P, Cd, Pb, Zn
Seminar Kimia 21 Oktober 2009
Tahapan Penelitian
• Pembuatan sel HSSF
• Pembuatan air limbah sintesis
• Tahap seeding
• Tahap pengolahan limbah
• Analisis air

Seminar Kimia 21 Oktober 2009


Sel HSSF

Pembuatan Air Limbah Sintesis


Seminar Kimia 21 Oktober 2009
• Tahap seeding: Tahap pengembangbiakan
mikroba, yaitu dengan cara mengalirkan air
limbah sintesis campuran urea dan amonia
fosfat. Tahap ini dilakukan hingga tercapai
kondisi tunak.
• Tahap pengolahan limbah dilakukan dengan
cara mengalirkan air limbah berisi polutan
• Analisis air dilakukan berdasarkan pada
standar pengujian air dan air limbah dari
APHA (American Public Health Association)

Seminar Kimia 21 Oktober 2009


Bagan Alir

Seminar Kimia 21 Oktober 2009


HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Perbandingan kandungan polutan pada influen
dan efluen pada keempat perlakuan
2. Efisiensi penghilangan polutan

Seminar Kimia 21 Oktober 2009


Perbandingan kandungan polutan pada influen dan efluen

Seminar Kimia 21 Oktober 2009


NO3-N P

Zn

Seminar Kimia 21 Oktober 2009


Grafik Efisiensi Penghilangan Polutan
NO3-N P

Zn

Seminar Kimia 21 Oktober 2009


KESIMPULAN
1. Sistem HSSF sangat efektif digunakan sebagai
sistem pengolahan air limbah dengan iklim
Negara Iran.
2. Kerikil dan zeolit merupakan media
pertumbuhan tanaman yang baik dalam
sistem HSSF.
Terima
kasih..........

Anda mungkin juga menyukai