Anda di halaman 1dari 3

0

200
400
600
800
1000
1200
1400
1600
1800
2000
0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500
Q (bbl/hari)
P
w
f

(
p
s
i
)
TUGAS 3 TEKNIK PRODUKSI



Nama : Wulan Utami
NIM : 1201162
Kelas : TP Non Reg B 2012

- SINGLE PHASE (Metode Gilbert)
Metode ini pada kondisi satu phase atau undersaturated, dimana seluruh gas masih
terlarut di dalam cairan, atau dengan kata lain bahwa tekanan reservoir masih di atas
tekanan buble point sehingga garis IPR merupakan garis lurus.

Pwf Ps
Q
PI

=

Studi Kasus
Data sumur : Q = 800 bbl/hari ; Ps = 1800 psi dan Pwf = 1300 psi
Langkah ke-1 : PI =
Pwf Ps
Q

=
1300 1800
800

= 1,6 bbl/hari/psi
Langkah ke-2 : Asumsi Q = 0 bbl/hari , maka Pwf = Ps = 1800 psi. Titik A = (Pwf =
1800 psi, Q = 0 bbl/hari)
Langkah ke-3 : Asumsi Pwf = 0 psi, Q = Qmax = PI x Ps = 1,6 x 1800 = 2880
bbl/hari
Titik B = (Q = Qmax = 2880 bbl/hari, Pwf = 0 psi)
Langkah ke-4 : Hasil plot Pwf terhadap Q hasil langkah ke-2 dan ke- 3 adalah
kurva IPR fluida satu fasa.
















- TWO PHASE (Metode Vogel)
Untuk sumur yang telah berproduksi dimana tekanan dasar sumur telahturun di bawah
tekanan gelembung sehingga gas bebas ikut terproduksi, maka kurva IPR tidak linier
lagi tetapi berupa garis lengkung. Hal ini disebabkan karena kemiringan kurva IPR
akan berubah secara kontinyu untuk setiap harga Pwf. IPR metode ini dikembangkan
lagi oleh Kllins Clark dan dapat digunakan untuk memperkirakan data IPR yang akan
datang.
Untuk aliran dua fasa Vogel menurunkan persamaan kurva IPR yang tidak
berdimensi, dengan menggunakan simulator untuk reservoir solution gas drive.

2
8 , 0 2 , 0 1
max
|
.
|

\
|

|
.
|

\
|

=
Ps
Pwf
Ps
Pwf
Q
Q

Langkah ke-2 : Asumsi
-
|
.
|

\
|
Ps
Pwf
= 0; 0,2; 0,4; 0,6; 0,8 dan 1
Langkah ke-3 : Secara tabulasi
No
-
|
.
|

\
|
Ps
Pwf

Pwf
(psi)
Q (bbl/hari)
1 0 0 1825
2 0,2 360 1694
3 0,4 720 1445
4 0,6 1080 1080
5 0,8 1440 599
6 1 1800 0
Langkah ke-4 : Gambar 2.3 adalah hasil plot Pwf terhadap Q dari langkah ke-3 .
















0
500
1000
1500
2000
0 500 1000 1500 2000
Q (bbl/hari)
P
w
f

(
p
s
i
)
- THREE PHASE (Metode Pudjo Sukarno)
Dimana metode ini memeperhitungkan harga water cut, pengembangan persamaan ini
dilakukan dengan anggapan:
a. Faktor skin sama dengan nol.
b. Gas, minyak, dan air berada dalam satu lapisan dan mengalir bersama-sama, secara
radial dari reservoar menuju lubang sumur.

Untuk menyatakan kadar air dalam laju produksi total digunakan parameter water cut,
yaitu perbandingan laju produksi air dengan laju produksi cairan total. Harga water
cut berubah sesuai dengan perubahan tekanan alir dasar sumur, yaitu makin rendah
tekanan alir dasar sumur, makin tinggi harga water cut.

2 1.0446 - 0.0446 1
max
|
.
|

\
|
|
.
|

\
|
+ =
Ps
Pwf
Ps
Pwf
q
q

Anda mungkin juga menyukai