Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM GEOHIDROLOGI

PENGUKURAN DEBIT






Disusun Oleh :
Muhammad Agsti Buana Adiya
121101133
E



JURUSAN TEKNIK GEOLOGI
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AKPRIND
YOGYAKARTA
2014


BAB II
PENGUKURAN DEBIT


II.1. Pendahuluan
II.1.1. Latar Belakang
Geohidrologi adalah ilmu yang mempelajari tentang masalah sumber air
bawah tanah yang berhubungan dengan cara terdapat, penyebaran, pengaliran,
sifat kimia, dan potensi sumber air bawah tanah dalam hubungannya dengan
lingkungan geologi.
Sungai adalah suatu tubuh Running Water yang terkumpul pada suatu saluran dan
bergarak menuju Base Level Of Erosion akibat pengaruh gaya gravitasi.
Debit (discharge) atau besarnya aliran sungai (stream flow) adalah volume
aliran yang mengalir melalui suatu penampang melint ang sungai per satuan
waktu dan satuanya meter kubik per detik (m3/det).
Aliran adalah pergerakan air di dalam alur sungai. Pengukuran debit yang
dilaksanakan di suatu pos duga air tujuannya terutama adalah untuk membuat
lengkung debit dari pos duga air yang bersangkutan. Lengkung debit dapat
merupakan hubungan yang sederhana antara tinggi muka air dan debit, dapat pula
merupakan hubungan yang komplek apabila debit disamping fungsi dari tinggi
muka air juga merupakan fungsi dari kemiringan muka air, tingkat
perubahanmuka air dan fungsi dari faktor lainnya.
Pada dasarnya pengukuran debit adalah pengukuran luas penampang
basah, kecepatan aliran dan tinggi muka air. Pengukuran debit adalah proses
pengukuran dan perhitungan kecepatan aliran kedalaman, lebar aliran serta
perhitungan luas penampang basah untuk menghitung debit dan pengukuran
tinggi muka airnya.

II.1.2. Maksud dan Tujuan
Maksud dari pembuatan laporan ini adalah Menentukan kedalaman sungai,
Menentukan kecepatan aliran sungai, dan Menentukanjenis sungai.
Tujuannya adalah untuk Mengetahui besarnya volume air yang
mengalirdalam suatu satuan waktu dan mengetahui jenis sungai tersebut apakah
Influen tatau Effluent.

II.1.3. Lokasi, Waktu, dan Kesampaian Daerah
Perjalanan dimulai dari laboratorium IST AKPRIND sekitar pukul 08.30
WIB, Setelah memeriksa perlengkapan masing-masing kelompok kecil, kemudian
menuju kearah Imogiri dan sampai ditempat sekitar pukul 09.59 WIB. Jarak
tempuh antara laboratorium ketempat Imogiri sekitar 18 kilometer (km).
Hari/tanggal : Minggu, 12 Oktober 2014
Waktu : 09.25 WIB - selesai
Lokasi : Sekitar jembatan gantung Imogiri
Cuaca : Cerah
Morfologi : Fluvial-Aluvial
Vegetasi : Lebat ( pohon bambu, pisang dan pepohonan lainya)
daerah ini merupakan daerah yang dialiri sungai dengan stadia Dewasa-Tua dan
litologi penyusun batuan didaerah ini adalah batuan sedimen.

II.2. Landasan Teori
II.2.1. Dasar Teori
Sungai adalah suatu tubuh Running Water yang terkumpul pada suatu
saluran dan bergerak menuju Base Level of Erosion akibat pengaruh gaya
gravitasi.
Debit adalah besarnya volume suatu fluida dari suatu media persatuan
waktu. Sungai selain memiliki kecepatan aliran juga mempunyai debit bervariasi
pada setiap sungai, bahkan dalam satu sungai pada hilir dan hulu mempunyai
debit yang berbeda.
Pengukuran debit dengan menggunakan metode pelampung adalah metode
yang digunakan untuk pengukuran debit pada sungai. Sungai selain mempunyai
kecepatan aliran juga mempunyai debit bervariasi pada tiap sungai, bahkan dalam
satu sungai pada hilir dan hulu mempunyai debit yang berbeda.
Perbedaan debit disebabkan antara lain oleh :
1. Adanya penambahan air dari air limbah atau dari rembesan-rembesan yang
adadi sekitar sungai.
2. Sungai tersebut disuplai airtanah di sekitarnya. Sungai tersebut menyuplai
artanah di sekitarnya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi debit antara lain :
1. Luas media.
2. Tenaga fluida, dipengaruhi oleh :
a. Kemiringan lereng (landai hidrolika)
b. Kekasaran dasar permukaan sungai.

Syarat-syarat sungai yang memenuhi standar :
1. Sungai lurus atau relatif lurus.
2. Kecepatan air seragam.
3. Aliran sungai laminar.
4. Gradien sungai kecil.
5. Bagian sungai yang tidak ada aliran masuk.
6. Tidak ada tumbuhan.
Debit sungai dapat dihitung dengan rumus :


Keterangan:
A: Luas Penampang V: Kecepatan Pelampung
S: Jarak T: Waktu

II.2.2. Alat dan Bahan
Alat yang dipergunakan antara lain :
1. Pelampung.
2. Stop Watch / alat ukur waktu.
3. Roll meter / tali ukur.
4. Penggaris panjang.
5. Alat tulis.
6. Kertas millimeter.




I.2.3. Cara Kerja
Cara kerja dalam perhitungan debit sungai adalah :
1. Pilih bagian sungai yang memenuhi syarat.
2. Rentangkan roll meter/tali ukur sepanjang 20 meter, selanjutnya 50
sampai 100 meter.
3. Lepaskan pelampung dari titik awal ke titik selanjutnya dan catat
waktunya pada tepi kiri, kanan dan tengah. Ulangi sampai 3 - 5
kali.
4. Ukur penampang sungai dari tepi kiri ke tepi kanan dengan interval
50 cm, kemudian ukur kedalamannya.
5. Hitung debit sungai dengan rumus di atas, Q = A x V

II.3. Perhitungan Debit
II.3.1. Data Lapangan Bagian Hulu
1. Data lebar sungai
Dari hasil pengukuran dilapangan diperoleh data sebagai berikut :
a. Lebar sungai = m ( cm)
b. Jumlah interval =
c. Jarak antar interval = cm
d. Panjang = 25 m

2. Data waktu pelampung
Untuk data waktu pelampung disajikan dalam bentuk tabel dan datanya
sebagai berikut :

Tabel 1. Data Waktu Pelampung
Waktu
Bagian
T1 T2 T3
Kiri 04 25 05 25 04 26
Tengah 02 49 05 46 04 11
Kanan 04 16 05 36 04 39

3. Data kedalaman sungai
Untuk data kedalaman sungai bagian hilir disajikan dalam bentuk tabel agar
lebih mudah dalam mengetahui kedalaman dan intinterval berapa data
tersebut didapatkan.
Tabel 2. Data kedalaman sungai
No Interval Kedalaman No Interval Kedalaman
1 0-50 20 31 1500-1550 93
2 50-100 70 32 1550-1600 85
3 100-150 75 33 1600-1650 80
4 150-200 78 34 1650-1700 80
5 200-250 88 35 1700-1750 70
6 250-300 86 36 1750-1800 51
7 300-350 86 37 1800-1850 61
8 350-400 92 38 1850-1900 75
9 400-450 92 39 1900-1950 75
10 450-500 91 40 1950-2000 74
11 500-550 90 41 2000-2050 93
12 550-600 90 42 2050-2100 75
13 600-650 88 43 2100-2150 78
14 650-700 87 44 2150-2200 78
15 700-750 80 45 2200-2250 80
16 750-800 74 46 2250-2300 82
17 800-850 70 47 2300-2350 83
18 850-900 77 48 2350-2400 93

19 900-950 100 49 2400-2450 95
20 950-1000 105 50 2450-2500 107
21 1000-1050 98 51 2500-2550 109
22 1050-1100 75 52 2550-2600 109
23 1100-1150 98 53 2600-2650 97
24 1150-1200 122 54 2650-2700 80
25 1200-1250 130 55 2700-2750 76
26 1250-1300 120 56 2750-2800 75
27 1300-1350 100 57 2800-2850 78
28 1350-1400 94 58 2850-2900 60
29 1400-1450 95 59 2900-2950 55
30 1450-1500 95 60 2950-3000 40

4. Gambar penampang sungai (terlampir)
5. Perhitungan luas penampang
Bentuk penampang sungai bagian hulu (untuk menghitung luasnya) adalah
sebagai berikut :

Rumus yang digunakan dalam perhitungan luas penampang adalah :
Persegi Panjang L = p x l
Segitiga L =


Jajargenjang L=


Keterangan:
L: Luas P: Panjang l= Lebar
a= Alas b= Alas t= Tinggi
Dimana kadalaman yang nilainya lebih besar dikurangkan dangan kedalaman
yang lebih kecil dan jarak antar intervalnya adalah 50 cm.
a. Dalam Bentuk Perhitungan (terlampir)
b. Data Perhitungan Luas Penampang
Untuk data perhitungan luas bagian hulu disajikan dalam bentuk
table agar mudah dalam penjumlahan serta mengetahui kedal aman dan
luas penampangnya.
Tabel 3. Data Perhitungan Luas Penampang
N
o
Interval
Kedalama
n
Luas
Penampang
N
o
Interval Kedalaman
Luas
Penampang
1 0-50 20 500 32 1550-1600 85 4450
2 50-100 70 2250 33 1600-1650 80 4125
3 100-150 75 3625 34 1650-1700 80 4000
4 150-200 78 3825 35 1700-1750 70 3750
5 200-250 88 4150 36 1750-1800 51 3025
6 250-300 86 4350 37 1800-1850 61 2800
7 300-350 86 4300 38 1850-1900 75 3400
8 350-400 92 4450 39 1900-1950 75 3750
9 400-450 92 4600 40 1950-2000 74 3725
10 450-500 91 4575 41 2000-2050 93 4175
11 500-550 90 4525 42 2050-2100 75 4200
12 550-600 90 4500 43 2100-2150 78 3825
13 600-650 88 4450 44 2150-2200 78 3900
14 650-700 87 4375 45 2200-2250 80 3950
15 700-750 80 4175 46 2250-2300 82 4050
16 750-800 74 3850 47 2300-2350 83 4125
17 800-850 70 3600 48 2350-2400 93 4400
18 850-900 77 3675 49 2400-2450 95 4700
19 900-950 100 4425 50 2450-2500 107 5050
20 950-1000 105 5125 51 2500-2550 109 5400
21 1000-1050 98 5075 52 2550-2600 109 5450
22 1050-1100 75 4325 53 2600-2650 97 5150
23 1100-1150 98 4325 54 2650-2700 80 4425

24 1150-1200 122 5500 55 2700-2750 76 3900
25 1200-1250 130 6300 56 2750-2800 75 3775
26 1250-1300 120 6250 57 2800-2850 78 3825
27 1300-1350 100 5500 58 2850-2900 60 3450
28 1350-1400 94 4850 59 2900-2950 55 2875
29 1400-1450 95 4725 60 2950-3000 40 2375
30 1450-1500 95 4750

251650


31 1500-1550 93 4700
25,165




6. Perhitungan kecepatan
Tabel 4. Perhitungan Keccapatan
Waktu
Bagian

)
Kiri 04 25 05 25 04 26 14 16 856 dt
Tengah 02 49 05 46 04 11 12 46 766 dt
Kanan 04 16 05 36 04 39 14 31 871 dt

T =


= 831 detik

7. Perhitungan debit
Untuk perhitungan debit digunakan rumus sebagai berikut :


Keterangan:
A: Luas Penampang V: Kecepatan Pelampung
S: Jarak T: Waktu


=



= 0,030 m/s

= 25,165

x 0.030 m/s
= 0,75495

/s

II.3.2. Data Lapangan Bagian Hilir
1. Data lebar sungai
Dari hasil pengukuran dilapangan diperoleh data sebagai berikut :
a. Lebar sungai = 75 m (7500 cm)
b. Jumlah interval = 150
c. Jarak antar interval = 50 cm
2. Data waktu pelampung
Untuk data waktu pelampung disajikan dalam bentuk tabel dan datanya
sebagai berikut :
Table 5. Data Waktu Pelampung
Waktu
Bagian
T1 T2 T3
Kiri 04 25 05 25 04 26
Tengah 02 49 05 46 04 11
Kanan 04 16 05 36 04 39




3. Data kedalaman sungai
Untuk data kedalaman sungai bagian hilir disajikan dalam bentuk tabel agar
lebih mudah dalam mengetahui kedalaman dan intinterval berapa data
tersebut didapatkan.
Tabel 6. Data Kedalaman Sungai Hilir
No interval Kedalaman No interval kedalaman
1 0-50 5.4 36 1750-1800 133
2 50-100 10.2 37 1800-1850 139
3 100-150 35 38 1850-1900 140
4 150-200 64 39 1900-1950 150
5 200-250 83.5 40 1950-2000 155
6 250-300 100 41 2000-2050 153.3
7 300-350 94.5 42 2050-2100 149
8 350-400 83.5 43 2100-2150 144
9 400-450 91 44 2150-2200 140
10 450-500 79 45 2200-2250 142
11 500-550 69 46 2250-2300 137
12 550-600 72 47 2300-2350 130.6
13 600-650 86.5 48 2350-2400 128
14 650-700 93 49 2400-2450 120
15 700-750 113 50 2450-2500 115.3
16 750-800 125.5 51 2500-2550 112
17 800-850 106.5 52 2550-2600 116
18 850-900 89.3 53 2600-2650 109
19 900-950 101.5 54 2650-2700 115
20 950-1000 106 55 2700-2750 107
21 1000-1050 110.3 56 2750-2800 101
22 1050-1100 112 57 2800-2850 98
23 1100-1150 104 58 2850-2900 87
24 1150-1200 102 59 2900-2950 79
25 1200-1250 89 60 2950-3000 71
26 1250-1300 82.5 61 3000-3050 75
27 1300-1350 89.5 62 3050-3100 67
28 1350-1400 100 63 3100-3150 63.5
29 1400-1450 105 64 3150-3200 65
30 1450-1500 113 65 3200-3250 62
31 1500-1550 111.5 66 3250-3300 58
32 1550-1600 109.5 67 3300-3350 53
33 1600-1650 121 68 3350-3400 49
34 1650-1700 124 69 3400-3450 47.5
35 1700-1750 127

4. Gambar penampang sungai (terlampir)
5. Perhitungan luas penampang
a. Dalam Bentuk Perhitungan (terlampir)
b. Data Perhitungan Luas Penampang
Untuk data perhitungan luas bagian hulu disajikan dalam bentuk
table agar mudah dalam penjumlahan serta mengetahui kedal aman dan
luas penampangnya.

Tabel 7. Data Perhitungan Luas Penampang Hilir
No Interval Kedalaman
Luas
Penampang
No Interval Kedalaman
Luas
Penampang
1 0-50 5.4 135 37 1800-1850 139 6800
2 50-100 10.2 390 38 1850-1900 140 6975
3 100-150 35 1130 39 1900-1950 150 7250
4 150-200 64 2475 40 1950-2000 155 7625
5 200-250 83.5 3687.5 41 2000-2050 153.3 7707.5
6 250-300 100 4587.5 42 2050-2100 149 7557.5
7 300-350 94.5 4862.5 43 2100-2150 144 7325
8 350-400 83.5 4450 44 2150-2200 140 7100
9 400-450 91 4362.5 45 2200-2250 142 7050
10 450-500 79 4250 46 2250-2300 137 6975
11 500-550 69 3700 47 2300-2350 130.6 6690
12 550-600 72 3525 48 2350-2400 128 6465
13 600-650 86.5 3962.5 49 2400-2450 120 6200
14 650-700 93 4487.5 50 2450-2500 115.3 5882.5
15 700-750 113 5150 51 2500-2550 112 5682.5
16 750-800 125.5 5962.5 52 2550-2600 116 5700

17 800-850 106.5 5800 53 2600-2650 109 5625
18 850-900 89.3 4895 54 2650-2700 115 5600
19 900-950 101.5 4770 55 2700-2750 107 5550
20 950-1000 106 5187.5 56 2750-2800 101 5200
21 1000-1050 110.3 5407.5 57 2800-2850 98 4975
22 1050-1100 112 5557.5 58 2850-2900 87 4625
23 1100-1150 104 5400 59 2900-2950 79 4150
24 1150-1200 102 5150 60 2950-3000 71 3750
25 1200-1250 89 4775 61 3000-3050 75 3650
26 1250-1300 82.5 4287.5 62 3050-3100 67 3550
27 1300-1350 89.5 4300 63 3100-3150 63.5 3262.5
28 1350-1400 100 4737.5 64 3150-3200 65 3212.5
29 1400-1450 105 5125 65 3200-3250 62 3175
30 1450-1500 113 5450 66 3250-3300 58 3000
31 1500-1550 111.5 5612.5 67 3300-3350 53 2775
32 1550-1600 109.5 5525 68 3350-3400 49 2550
33 1600-1650 121 5762.5 69 3400-3450 47.5 2412.5
34 1650-1700 124 6125

339807.5


35 1700-1750 127 6275
33.98075


36 1750-1800 133 6500

6. Perhitungan kecepatan
Tabel 8 . perhitungan Kecepatan
Waktu
Bagian

)
Kiri 04 25 05 25 04 26 14 16 856 dt
Tengah 02 49 05 46 04 11 12 46 766 dt
Kanan 04 16 05 36 04 39 14 31 871 dt

T =


= 831 detik

7. Perhitungan debit
Untuk perhitungan debit digunakan rumus sebagai berikut :


Keterangan:
A: Luas Penampang V: Kecepatan Pelampung
S: Jarak T: Waktu


=



= 0,030 m/s

= 33,98075

x 0.030 m/s
= 1,0194225

/s

II.4. Kesimpulan
Geohidrologi adalah ilmu yang mempelajari tentang masalah sumber air
bawah tanah yang berhubungan dengan cara terdapat, penyebaran, pengaliran,
sifat kimia, dan potensi sumber air bawah tanah dalam hubungannya dengan
lingkungan geologi.

Sungai adalah suatu tubuh Running Water yang terkumpul pada suatu
saluran dan bergarak menuju Base Level Of Erosion akibat pengaruh gaya
gravitasi.
Debit (discharge) atau besarnya aliran sungai (stream flow) adalah
volume aliran yang mengalir melalui suatu penampang melintang sungai per
satuan waktu dan satuanya meter kubik per detik (m3/det).
Dari hasil perhitungan dihalaman sebelumnya dapat disimpulkan bahwa
sungai didaerah Jembatan Gantung Imogiri adalah effluent , dimana Q hilir > Q
hulu.

Anda mungkin juga menyukai