Anda di halaman 1dari 11

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PEMANFAATAN SEKAM PADI SEBAGAI BAHAN BAKU


BIOETHANOL




JENIS KEGIATAN
PKM GAGASAN TERTULIS


Diusulkan oleh:
Eka Nurul Fitria 21030112060070 (2012)
Febriyanti Ratnanungtyas 21030112060054 (2012)
Yassiniar As Shafat 21030112060069 (2012)











UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2011
HALAMAN PENGESAHAN
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

1. Judul Kegiatan : Pemanfaatan Sekam Padi sebagai Bahan Baku
Pembuatan Bioethanol
Makanan untuk Peningkatan Kualitas Bakso
Daging Sapi
2. Bidang Ilmu : ( ) PKM-AI (v) PKM-GT
3. Ketua Pelaksana Kegiatan/Penulis Utama
a. Nama Lengkap : Eka Nurul Fitria
b. NIM : 21030112060070
c. Jurusan : PSDIII Teknik Kimia
d. Perguruan Tinggi : Universitas Diponegoro
e. Alamat Rumah : Karang Jati 11/03
f. Email : ekanurul@outlook.co.id
g. No. HP : 087731382967
h. Anggota Pelaksana : 2 orang
4. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap : Ir. Hj. Dwi Handayani, MT
b. NIP : 195510081982032001
c. Alamat Rumah : Jl. Tembalang Baru IV/39 Semarang
d. No. HP : (024) 7471506






Semarang,
Menyetujui,
Ketua Jurusan Ketua Pelaksana Kegiatan




(Dr. Ign. Boedhi Hendrarto, M.Sc) (Medi Prasetyo)
NIP. 19520504 197803 1 004 NIM. K2F 009 046

Pembantu Rektor III Dosen Pendamping
Universitas Diponegoro




(Drs. Warsito, SU) (Putut Har Riyadi, S.Pi, M.Si)
NIP. 19540202 198103 1 014 NIP. 19770913 200312 1 002


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kemudahan
sehingga karya tulis ini dapat terselesaikan. Sholawat serta salam senantiasa
tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, yang telah menuntun manusia
dengan Al Quran dan Sunnah. Karya tulis ini disusun dalam rangka Program
Kreativitas Mahasiswa Gagasan Tertulis (PKM-GT) yang diselenggarakan oleh
Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi,
Direktorat Pembinaan Akademik dan Kemahasiswaan.
Karya tulis ini berjudul Pemanfaatan Sekam Padi sebagai Bahan baku
Pembuatan Bioethanol. Penyusun karya tulis ini tidak terlepas dari bantuan yang
telah diberikan oleh banyak pihak, baik bantuan materi maupun non materi.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ir. Dwi Handayani, MT atas
bimbingan dan arahannya selama penulis menyelesaikan karya tulis ini, juga
kepada keluarga yang senantiasa mencurahkan cinta dan kasih sayangnya, dan
teman-teman yang telah memberikan dorongan dan semangat. Tiada hal yang
sempurna di dunia ini, hanyalah Dia yang memiliki segala kesempurnaan.
Penulis menyadari begitu banyak kekurangan dalam tulisan ini sehingga
kritik dan saran yang membangun sangat diperlukan untuk memperbaiki tulisan
ini. Semoga karya kecil ini dapat bermanfaat dan memberikan sumbangan bagi
khasanah ilmu pengetahuan Indonesia.





Penulis









DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. ii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iv
RINGKASAN ...................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
Latar Belakang ................................................................................................ 1
Tujuan Penulisan ............................................................................................. 2
Manfaat Penulisan ........................................................................................... 2
GAGASAN .......................................................................................................... 2
Bakso Daging Sapi .......................................................................................... 2
Formalin dan Boraks ....................................................................................... 3
Rumput Laut .................................................................................................... 3
Penggunaan Tepung Karaginan ....................................................................... 5
KESIMPULAN .................................................................................................... 5
Gagasan yang Diajukan ................................................................................... 5
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 5
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................. 6














RINGKASAN

Bio-etanol merupakan salah satu jenis biofuel (bahan bakar cair dari
pengolahan tumbuhan) di samping Biodiesel. Bio-etanol adalah etanol yang
dihasilkan dari fermentasi glukosa (gula) yang dilanjutkan dengan proses destilasi.
Bioetanol dibuat dari bahan yang mengandung karbohidrat seperti ubi kayu,
gandum, jagung, dll. Proses pembuatan bioetanol meliputi pretreatment,
hidrolisis, fermentasi, dan purifikasi.
Sekam padi merupakan lapisan keras yang meliputi kariopsis yang terdiri
dari dua belahan yang disebut lemma dan palea yang saling bertautan. Pada
proses penggilingan beras sekam akan terpisah dari butir beras dan menjadi bahan
sisa atau limbah penggilingan. Sekam dikategorikan sebagai biomassa yang dapat
digunakan untuk berbagai kebutuhan seperti bahan baku industri, pakan ternak
dan energi atau bahan bakar. Dari proses penggilingan padi biasanya diperoleh
sekam sekitar 20-30% dari bobot gabah. Sekam padi memiliki komponen utama
seperti selulosa (31,4 36,3 %), hemiselulosa (2,9 11,8 %) , dan lignin (9,5
18,4 %) (Champagne, 2004). Selulosa dan hemiselulosa adalah suatu polisakarida
yang dapat dipecah menjadi monosakarida untuk selanjutnya dapat dimanfaatkan
untuk produksi senyawa-senyawa yang berguna, salah satunya adalah etanol.

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Isu kenaikan harga BBM menyadarkan kita bahwa konsumsi energi yang
semakin meningkat dari tahun ke tahun tidak seimbang dengan ketersediaan
sumber energi tersebut. Kelangkaan dan kenaikan harga minyak akan terus terjadi
karena sifatnya yang non-renewable. Kebutuhan dan ketergantungan energi di
Indonesia yang sangat tinggi diakibatkan karena populasi penduduk, jumlah
pabrik, perkantoran, dan industri yang sangat besar. Energi yang berasal dari
pertambangan fosil seperti jenis bahan bakar minyak, gasoline dan gas sudah tidak
mencukupi karena jumlah di alamnya sudah menipis tersisa kurang lebih 3 x 10
24

J atau setara dengan cahaya matahari kurang lebih 4 x 10
24
J (Miyake, 1998)
sehingga kebutuhan akan energi baru tidak dapat ditunda lagi. Sudah saatnya
ketergantungan kebutuhan energi fosil yang non-renewable digantikan dengan
energi yang renewable, walaupun hal ini memerlukan revolusi terbalik dari sistem
industri energi sekarang.
Selama ini kita tinggal menggali kemudian memproses hasil tambangan
menjadi berbagai kebutuhan, sedangkan sekarang sudah saatnya mempersiapkan
sumber energi yang berkelanjutan dan dapat diperbaharui baru diolah menjadi
energi yang dibutuhkan. Salah satunya adalah menggunakan bioetanol sebagai
energi alternatif. Bioethanol dapat digunakan sebagai bahan bakar kendaraan,
bahan dasar minuman beralkohol, bahan kimia dasar senyawa organik, antiseptik,
antidote beberapa racun, pelarut untuk parfum,cat dan larutan obat, pembuatan
deodorant, serta untuk mengobati depresi dan obat bius.
Bioetanol dapat dibuat dari bahan yang mengandung karbohidrat/glukosa
yang dapat dipecah menjadi selulosa yang kemudian akan dirubah menjadi etanol,
seperti ubi kayu, tongkol jagung, gandum, sagu, dan tetes tebu. Selain bahan-
bahan tersebut, dapat juga memanfaatkan sekam padi dalam pembuatan bioetanol.
Indonesia sebagai negara agraris yang mayoritas penduduknya menggunakan
beras sebagai makanan pokoknya serta produksi berasnya merata di tanah air.
Berdasarkan data BPS produksi gabah nasional pada tahun 2007 diperkirakan
mencapai 57,05 juta ton gabah kering giling dan menghasilkan limbah berupa
sekam padi sebanyak 15 juta ton per tahun. Sekam padi tersebut belum
dimanfaatkan secara maksimal dan hanya dibiarkan menumpuk sehingga
mencemari lingkungan. Oleh karena itu perlu dicari terobosan terbaru dalam
pemanfaatan sekam padi tersebut, seperti menggunakannya sebagai bahan baku
pembuatan etanol.

Tujuan Penulisan

Karya tulis ini bertujuan untuk memberikan gagasan yaitu memanfaatkan
limbah sekam padi sebagai bahan baku pembuatan bioetanol yang ramah
lingkungan sehingga mengurangi dampak pencemaran lingkungan akibat dari
penumpukan sekam padi.

Manfaat Penulisan

Karya tulis ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Memberikan sumbangan pemikiran mengenai pemanfaatan sekam padi
sebagai bahan baku pembuatan bioetanol untuk mengurangi penggunaan
bahan bakar fosil; dan
2. Meningkatkan nilai ekonomi sekam padi.

GAGASAN

Bioethanol

Bio-etanol merupakan salah satu jenis biofuel (bahan bakar cair dari
pengolahan tumbuhan) di samping Biodiesel. Bio-etanol adalah etanol yang
dihasilkan dari fermentasi glukosa (gula) yang dilanjutkan dengan proses destilasi.
Tumbuhan yang dapat dijadikan sebagai bahan bioethanol haruslah mengandung
karbohidrat/glukosa yang kemudian akan diubah menjadi ethanol.
Proses pembuatan bioetanol diawali dengan perlakuan awal (pretreatment)
dimana pada proses ini tidak setiap bahan mendapat perlakuan yang sama.Sebagai
contoh, jika menggunakan singkong maka harus dipotong menjadi kecil-kecil
terlebih dahulu sedangkan pada bahan baku sekam padi harus direndam dengan
air hangat agar menjadi slurry dahulu. Proses kedua yaitu hidrolisis, proses
konversi pati menjadi glukosa. Pati merupakan homopolimer glukosa dengan
ikatan a-glikosidik. Pati terdiri dari dua fraksi yang dapat dipisahkan dengan air
panas, fraksi terlarut disebut amilosa dan fraksi tidak terlarut disebut amilopektin.
Amilosa mempunyai struktur lurus dengan ikatan a-(1,4)-D-glikosidik sedangkan
amilopektin mempunyai struktur bercabang dengan ikatan a-(1,6)-D-glikosidik
sebanyak 4-5% dari berat total. Prinsip dari hidrolisis pati pada dasarnya adalah
pemutusan rantai polimer pati menjadi unit-unit dekstrosa (C6H12O6).
Pemutusan rantai polimer tersebut dapat dilakukan dengan berbagai metode,
misalnya secara enzimatis, kimiawi ataupun kombinasi keduanya. Hidrolisis
secara enzimatis memiliki perbedaan mendasar dibandingkan hidrolisis secara
kimiawi dan fisik dalam hal spesifitas pemutusan rantai polimer pati. Hidrolisis
secara kimiawi dan fisik akan memutus rantai polimer secara acak, sedangkan
hidrolisis enzimatis akan memutus rantai polimer secara spesifik pada
percabangan tertentu. Selanjutnya adalah proses fermentasi untuk mengkonversi
glukosa (gula) menjadi etanol dan CO2. Fermentasi etanol adalah perubahan 1
mol gula menjadi 2 mol etanol dan 2 mol CO2. Pada proses fermentasi etanol,
khamir terutama akan memetabolisme glukosa dan fruktosa membentuk asam
piruvat melalui tahapan reaksi pada jalur Embden-Meyerhof-Parnas, sedangkan
asam piruvat yang dihasilkan akan didekarboksilasi menjadi asetaldehida yang
kemudian mengalami dehidrogenasi menjadi etanol (Amerine et al., 1987).
Khamir yang sering digunakan dalam fermentasi alkohol adalah Saccharomyces
cerevisiae, karena jenis ini dapat berproduksi tinggi, toleran terhadap alkohol
yang cukup tinggi (12-18% v/v), tahan terhadap kadar gula yang tinggi dan tetap
aktif melakukan fermentasi pada suhu 4-32C. Setelah proses fermentasi selesai,
dilakukan destilasi untuk memisahkan etanol. Distilasi merupakan pemisahan
komponen berdasarkan titik didihnya. Titik didih etanol murni adalah 78C
sedangkan air adalah 100C (Kondisi standar).Dengan memanaskan larutan pada
suhu rentang 78 100C akan mengakibatkan sebagian besar etanol menguap,
dan melalui unit kondensasi akan bisa dihasilkan etanol dengan konsentrasi 95 %
volume. Terdapat dua tipe proses destilasi yang banyak diaplikasikan, yaitu
continuous-feed distillation column system dan pot-type distillation system. Selain
tipe tersebut, dikenal juga tipe destilasi vakum yang menggunakan tekanan rendah
dan suhu yang lebih rendah untuk menghasilkan konsentrasi alkohol yang lebih
tinggi. Tekanan yang digunakan untuk destilasi adalah 42 mmHg atau 0.88 psi.
Dengan tekanan tersebut, suhu yang digunakan pada bagian bawah kolom adalah
35C dan 20C di bagian atas.


Sekam Padi

Sekam padi merupakan lapisan keras yang meliputi kariopsis yang terdiri
dari dua belahan yang disebut lemma dan palea yang saling bertautan. Pada
proses penggilingan beras sekam akan terpisah dari butir beras dan menjadi bahan
sisa atau limbah penggilingan. Sekam dikategorikan sebagai biomassa yang dapat
digunakan untuk berbagai kebutuhan seperti bahan baku industri, pakan ternak
dan energi atau bahan bakar. Berikut ini kandungan pada sekam padi:

Komponen % Berat
Kadar air 32,40 11,35
Protein kasar 1,70 7,26
Lemak 0,38 2,98
Ekstrak nitrogen bebas 24,70 38,79
Serat 31,37 49,92
Abu 13,16 29,04
Pentosa 16,94 21,95
Sellulosa 34,34 43,80
Lignin 21,40 46,97

Dilihat dari komposisi kandungan tersebut, sekam padi memenuhi syarat
sebagai bahan baku pembuatan etanol. Sekam padi dapat dimanfaatkan sebagai
sumber silika, pemurnian air, bahan bakar, serta bahan bangunan.
Pembuatan Bioetanol dari Sekam Padi
Proses pembuatan bioetanol ini tediri dari empat tahap, yaitu tahap
pretreatment, hidrolidis, fermentasi dan purifikasi. Pada tahap pretreatment sekam
padi dicampur dengan air hangat agar menjadi slurry dan dipanaskan dengan
steam secara direct. Pada tahap hidrolisis, hemiselulosa yang terkandung dalam
bahan dihidrolisis dengan mengalirkan saturated steam bertekanan 13 bar dengan
suhu 192 0C, selanjutnya dimasukkan dilute sulfuric acid hingga konsentrasi asam
sulfat dalam reaktor sekitar 1,1% selama 10 menit. Pada tahap fermentasi,
selulosa dihidrolisis oleh enzim selulosa menjadi glukosa, kemudian difermentasi
oleh bakteri saccharomyces cereviceae recombinant menjadi etanol. Pada tahap
purifikasi, etanol hasil fermentasi dimurnikan dengan proses distilasi dan
dehidrasi sehingga didapatkan etanol dengan kemurnian 99,5%.
Pemanfaatan bioetanol dari sekam padi:
1. Sebagai bahan pencampur bensin, dimana pada penggunaan E10 ( Etanol
10 % dan bensin 90%) dihasilkan bensin yang kualitasnya mendekati
pertamax.
2.


KESIMPULAN

Gagasan yang Diajukan

Dengan memanfaatkan sekam padi sebagai bahan baku pembuatan
bioethanol berarti telah mengurangi limbah yang dapat mencemari lingkungan,
menghasilkan bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan,serta dapat
meningkatkan nilai ekonomi sekam padi.

DAFTAR PUSTAKA

UNIMED-Undergraduate-22546-5. BAB II
http://www.artikelbagus.com/2012/01/sekam-padi-kulit-gabah.html
http://tonimpa.wordpress.com/2013/04/20/makalah-pembuatan-bioethanol-dari-
singkong/
http://digilib.its.ac.id/pabrik-bioetanol-dari-sekam-padi-dengan-metode-
pretreatment-dilute-acid-menggunakan-proses-sff-simultaneous-
sacharification-and-fermentation-17562.html
BIO-ETANOLOleh : Jamil Musanif ( jurnal)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP
1. Ketua Pelaksana

Nama : Medi Prasetyo
NIM : K2F 009 046
Tempat / Tanggal Lahir : Boyolali, 7 Mei 1991
Fakultas / Jurusan : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan / Perikanan
Alamat Asal : Gumuk RT.05 RW.02 Giriroto, Ngemplak,
Boyolali
No. HP : 085725311765
Email : medi_prasetyo@yahoo.com




Ketua Pelaksana


(Medi Prasetyo)
NIM. K2F009046
2. Anggota Pelaksana 1
Nama : Febriyanti Ratnaningtyas
NIM : 21030112060054
Tempat / Tanggal Lahir : 01 Februari 1994
Fakultas / Jurusan : Fakultas Teknik / PSDIII Teknik Kimia
Alamat Asal : Desa Tanjungrejo 15/04 Kec. Margoyoso,
Kab. Pati Kode Pos 59154, Jawa Tengah
No. HP : 085641411255
Email : febriyantiratnaningtyas@gmail.com




Anggota Pelaksana 1


(Febriyanti Ratnaningtyas)
NIM. 21030112060054
3. Anggota Pelaksana 2
Nama : Yassiniar As Shafat
NIM : 21030112060069
Tempat / Tanggal Lahir : Pati,12 Januari 1995
Fakultas / Jurusan : Fakultas Teknik / PSDIII Teknik Kimia
Alamat Asal : Desa Tanjungrejo 15/04 Kec. Margoyoso,
Kab. Pati Kode Pos 59154, Jawa Tengah
No. HP : 085726833823
Email : yassiniarasshafat@ymail.com





Anggota Pelaksana 2


(Yassiniar As Shafat)
NIM. 21030112060069

4. Dosen Pendamping
Nama Lengkap : Ir. Hj. Dwi Handayani, MT
NIP : 195510081982032001
Fakultas / Program studi : Teknik / PSDIII Teknik Kimia
Perguruan tinggi : Universitas Diponegoro

Alamat Rumah : Jl. Tembalang Baru IV/39 Semarang
No. HP : (024) 7471506















Semarang,
Mengetahui,
Dosen Pendamping


(Putut Har Riyadi, S.Pi, M.Si)
NIP. 19770913 200312 1 002

Anda mungkin juga menyukai