UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2011 HALAMAN PENGESAHAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
1. Judul Kegiatan : Pemanfaatan Sekam Padi sebagai Bahan Baku Pembuatan Bioethanol Makanan untuk Peningkatan Kualitas Bakso Daging Sapi 2. Bidang Ilmu : ( ) PKM-AI (v) PKM-GT 3. Ketua Pelaksana Kegiatan/Penulis Utama a. Nama Lengkap : Eka Nurul Fitria b. NIM : 21030112060070 c. Jurusan : PSDIII Teknik Kimia d. Perguruan Tinggi : Universitas Diponegoro e. Alamat Rumah : Karang Jati 11/03 f. Email : ekanurul@outlook.co.id g. No. HP : 087731382967 h. Anggota Pelaksana : 2 orang 4. Dosen Pendamping a. Nama Lengkap : Ir. Hj. Dwi Handayani, MT b. NIP : 195510081982032001 c. Alamat Rumah : Jl. Tembalang Baru IV/39 Semarang d. No. HP : (024) 7471506
Semarang, Menyetujui, Ketua Jurusan Ketua Pelaksana Kegiatan
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kemudahan sehingga karya tulis ini dapat terselesaikan. Sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, yang telah menuntun manusia dengan Al Quran dan Sunnah. Karya tulis ini disusun dalam rangka Program Kreativitas Mahasiswa Gagasan Tertulis (PKM-GT) yang diselenggarakan oleh Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Direktorat Pembinaan Akademik dan Kemahasiswaan. Karya tulis ini berjudul Pemanfaatan Sekam Padi sebagai Bahan baku Pembuatan Bioethanol. Penyusun karya tulis ini tidak terlepas dari bantuan yang telah diberikan oleh banyak pihak, baik bantuan materi maupun non materi. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ir. Dwi Handayani, MT atas bimbingan dan arahannya selama penulis menyelesaikan karya tulis ini, juga kepada keluarga yang senantiasa mencurahkan cinta dan kasih sayangnya, dan teman-teman yang telah memberikan dorongan dan semangat. Tiada hal yang sempurna di dunia ini, hanyalah Dia yang memiliki segala kesempurnaan. Penulis menyadari begitu banyak kekurangan dalam tulisan ini sehingga kritik dan saran yang membangun sangat diperlukan untuk memperbaiki tulisan ini. Semoga karya kecil ini dapat bermanfaat dan memberikan sumbangan bagi khasanah ilmu pengetahuan Indonesia.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. ii KATA PENGANTAR ......................................................................................... iii DAFTAR ISI ........................................................................................................ iv RINGKASAN ...................................................................................................... 1 PENDAHULUAN ............................................................................................... 1 Latar Belakang ................................................................................................ 1 Tujuan Penulisan ............................................................................................. 2 Manfaat Penulisan ........................................................................................... 2 GAGASAN .......................................................................................................... 2 Bakso Daging Sapi .......................................................................................... 2 Formalin dan Boraks ....................................................................................... 3 Rumput Laut .................................................................................................... 3 Penggunaan Tepung Karaginan ....................................................................... 5 KESIMPULAN .................................................................................................... 5 Gagasan yang Diajukan ................................................................................... 5 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 5 DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................. 6
RINGKASAN
Bio-etanol merupakan salah satu jenis biofuel (bahan bakar cair dari pengolahan tumbuhan) di samping Biodiesel. Bio-etanol adalah etanol yang dihasilkan dari fermentasi glukosa (gula) yang dilanjutkan dengan proses destilasi. Bioetanol dibuat dari bahan yang mengandung karbohidrat seperti ubi kayu, gandum, jagung, dll. Proses pembuatan bioetanol meliputi pretreatment, hidrolisis, fermentasi, dan purifikasi. Sekam padi merupakan lapisan keras yang meliputi kariopsis yang terdiri dari dua belahan yang disebut lemma dan palea yang saling bertautan. Pada proses penggilingan beras sekam akan terpisah dari butir beras dan menjadi bahan sisa atau limbah penggilingan. Sekam dikategorikan sebagai biomassa yang dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan seperti bahan baku industri, pakan ternak dan energi atau bahan bakar. Dari proses penggilingan padi biasanya diperoleh sekam sekitar 20-30% dari bobot gabah. Sekam padi memiliki komponen utama seperti selulosa (31,4 36,3 %), hemiselulosa (2,9 11,8 %) , dan lignin (9,5 18,4 %) (Champagne, 2004). Selulosa dan hemiselulosa adalah suatu polisakarida yang dapat dipecah menjadi monosakarida untuk selanjutnya dapat dimanfaatkan untuk produksi senyawa-senyawa yang berguna, salah satunya adalah etanol.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Isu kenaikan harga BBM menyadarkan kita bahwa konsumsi energi yang semakin meningkat dari tahun ke tahun tidak seimbang dengan ketersediaan sumber energi tersebut. Kelangkaan dan kenaikan harga minyak akan terus terjadi karena sifatnya yang non-renewable. Kebutuhan dan ketergantungan energi di Indonesia yang sangat tinggi diakibatkan karena populasi penduduk, jumlah pabrik, perkantoran, dan industri yang sangat besar. Energi yang berasal dari pertambangan fosil seperti jenis bahan bakar minyak, gasoline dan gas sudah tidak mencukupi karena jumlah di alamnya sudah menipis tersisa kurang lebih 3 x 10 24
J atau setara dengan cahaya matahari kurang lebih 4 x 10 24 J (Miyake, 1998) sehingga kebutuhan akan energi baru tidak dapat ditunda lagi. Sudah saatnya ketergantungan kebutuhan energi fosil yang non-renewable digantikan dengan energi yang renewable, walaupun hal ini memerlukan revolusi terbalik dari sistem industri energi sekarang. Selama ini kita tinggal menggali kemudian memproses hasil tambangan menjadi berbagai kebutuhan, sedangkan sekarang sudah saatnya mempersiapkan sumber energi yang berkelanjutan dan dapat diperbaharui baru diolah menjadi energi yang dibutuhkan. Salah satunya adalah menggunakan bioetanol sebagai energi alternatif. Bioethanol dapat digunakan sebagai bahan bakar kendaraan, bahan dasar minuman beralkohol, bahan kimia dasar senyawa organik, antiseptik, antidote beberapa racun, pelarut untuk parfum,cat dan larutan obat, pembuatan deodorant, serta untuk mengobati depresi dan obat bius. Bioetanol dapat dibuat dari bahan yang mengandung karbohidrat/glukosa yang dapat dipecah menjadi selulosa yang kemudian akan dirubah menjadi etanol, seperti ubi kayu, tongkol jagung, gandum, sagu, dan tetes tebu. Selain bahan- bahan tersebut, dapat juga memanfaatkan sekam padi dalam pembuatan bioetanol. Indonesia sebagai negara agraris yang mayoritas penduduknya menggunakan beras sebagai makanan pokoknya serta produksi berasnya merata di tanah air. Berdasarkan data BPS produksi gabah nasional pada tahun 2007 diperkirakan mencapai 57,05 juta ton gabah kering giling dan menghasilkan limbah berupa sekam padi sebanyak 15 juta ton per tahun. Sekam padi tersebut belum dimanfaatkan secara maksimal dan hanya dibiarkan menumpuk sehingga mencemari lingkungan. Oleh karena itu perlu dicari terobosan terbaru dalam pemanfaatan sekam padi tersebut, seperti menggunakannya sebagai bahan baku pembuatan etanol.
Tujuan Penulisan
Karya tulis ini bertujuan untuk memberikan gagasan yaitu memanfaatkan limbah sekam padi sebagai bahan baku pembuatan bioetanol yang ramah lingkungan sehingga mengurangi dampak pencemaran lingkungan akibat dari penumpukan sekam padi.
Manfaat Penulisan
Karya tulis ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Memberikan sumbangan pemikiran mengenai pemanfaatan sekam padi sebagai bahan baku pembuatan bioetanol untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil; dan 2. Meningkatkan nilai ekonomi sekam padi.
GAGASAN
Bioethanol
Bio-etanol merupakan salah satu jenis biofuel (bahan bakar cair dari pengolahan tumbuhan) di samping Biodiesel. Bio-etanol adalah etanol yang dihasilkan dari fermentasi glukosa (gula) yang dilanjutkan dengan proses destilasi. Tumbuhan yang dapat dijadikan sebagai bahan bioethanol haruslah mengandung karbohidrat/glukosa yang kemudian akan diubah menjadi ethanol. Proses pembuatan bioetanol diawali dengan perlakuan awal (pretreatment) dimana pada proses ini tidak setiap bahan mendapat perlakuan yang sama.Sebagai contoh, jika menggunakan singkong maka harus dipotong menjadi kecil-kecil terlebih dahulu sedangkan pada bahan baku sekam padi harus direndam dengan air hangat agar menjadi slurry dahulu. Proses kedua yaitu hidrolisis, proses konversi pati menjadi glukosa. Pati merupakan homopolimer glukosa dengan ikatan a-glikosidik. Pati terdiri dari dua fraksi yang dapat dipisahkan dengan air panas, fraksi terlarut disebut amilosa dan fraksi tidak terlarut disebut amilopektin. Amilosa mempunyai struktur lurus dengan ikatan a-(1,4)-D-glikosidik sedangkan amilopektin mempunyai struktur bercabang dengan ikatan a-(1,6)-D-glikosidik sebanyak 4-5% dari berat total. Prinsip dari hidrolisis pati pada dasarnya adalah pemutusan rantai polimer pati menjadi unit-unit dekstrosa (C6H12O6). Pemutusan rantai polimer tersebut dapat dilakukan dengan berbagai metode, misalnya secara enzimatis, kimiawi ataupun kombinasi keduanya. Hidrolisis secara enzimatis memiliki perbedaan mendasar dibandingkan hidrolisis secara kimiawi dan fisik dalam hal spesifitas pemutusan rantai polimer pati. Hidrolisis secara kimiawi dan fisik akan memutus rantai polimer secara acak, sedangkan hidrolisis enzimatis akan memutus rantai polimer secara spesifik pada percabangan tertentu. Selanjutnya adalah proses fermentasi untuk mengkonversi glukosa (gula) menjadi etanol dan CO2. Fermentasi etanol adalah perubahan 1 mol gula menjadi 2 mol etanol dan 2 mol CO2. Pada proses fermentasi etanol, khamir terutama akan memetabolisme glukosa dan fruktosa membentuk asam piruvat melalui tahapan reaksi pada jalur Embden-Meyerhof-Parnas, sedangkan asam piruvat yang dihasilkan akan didekarboksilasi menjadi asetaldehida yang kemudian mengalami dehidrogenasi menjadi etanol (Amerine et al., 1987). Khamir yang sering digunakan dalam fermentasi alkohol adalah Saccharomyces cerevisiae, karena jenis ini dapat berproduksi tinggi, toleran terhadap alkohol yang cukup tinggi (12-18% v/v), tahan terhadap kadar gula yang tinggi dan tetap aktif melakukan fermentasi pada suhu 4-32C. Setelah proses fermentasi selesai, dilakukan destilasi untuk memisahkan etanol. Distilasi merupakan pemisahan komponen berdasarkan titik didihnya. Titik didih etanol murni adalah 78C sedangkan air adalah 100C (Kondisi standar).Dengan memanaskan larutan pada suhu rentang 78 100C akan mengakibatkan sebagian besar etanol menguap, dan melalui unit kondensasi akan bisa dihasilkan etanol dengan konsentrasi 95 % volume. Terdapat dua tipe proses destilasi yang banyak diaplikasikan, yaitu continuous-feed distillation column system dan pot-type distillation system. Selain tipe tersebut, dikenal juga tipe destilasi vakum yang menggunakan tekanan rendah dan suhu yang lebih rendah untuk menghasilkan konsentrasi alkohol yang lebih tinggi. Tekanan yang digunakan untuk destilasi adalah 42 mmHg atau 0.88 psi. Dengan tekanan tersebut, suhu yang digunakan pada bagian bawah kolom adalah 35C dan 20C di bagian atas.
Sekam Padi
Sekam padi merupakan lapisan keras yang meliputi kariopsis yang terdiri dari dua belahan yang disebut lemma dan palea yang saling bertautan. Pada proses penggilingan beras sekam akan terpisah dari butir beras dan menjadi bahan sisa atau limbah penggilingan. Sekam dikategorikan sebagai biomassa yang dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan seperti bahan baku industri, pakan ternak dan energi atau bahan bakar. Berikut ini kandungan pada sekam padi:
Komponen % Berat Kadar air 32,40 11,35 Protein kasar 1,70 7,26 Lemak 0,38 2,98 Ekstrak nitrogen bebas 24,70 38,79 Serat 31,37 49,92 Abu 13,16 29,04 Pentosa 16,94 21,95 Sellulosa 34,34 43,80 Lignin 21,40 46,97
Dilihat dari komposisi kandungan tersebut, sekam padi memenuhi syarat sebagai bahan baku pembuatan etanol. Sekam padi dapat dimanfaatkan sebagai sumber silika, pemurnian air, bahan bakar, serta bahan bangunan. Pembuatan Bioetanol dari Sekam Padi Proses pembuatan bioetanol ini tediri dari empat tahap, yaitu tahap pretreatment, hidrolidis, fermentasi dan purifikasi. Pada tahap pretreatment sekam padi dicampur dengan air hangat agar menjadi slurry dan dipanaskan dengan steam secara direct. Pada tahap hidrolisis, hemiselulosa yang terkandung dalam bahan dihidrolisis dengan mengalirkan saturated steam bertekanan 13 bar dengan suhu 192 0C, selanjutnya dimasukkan dilute sulfuric acid hingga konsentrasi asam sulfat dalam reaktor sekitar 1,1% selama 10 menit. Pada tahap fermentasi, selulosa dihidrolisis oleh enzim selulosa menjadi glukosa, kemudian difermentasi oleh bakteri saccharomyces cereviceae recombinant menjadi etanol. Pada tahap purifikasi, etanol hasil fermentasi dimurnikan dengan proses distilasi dan dehidrasi sehingga didapatkan etanol dengan kemurnian 99,5%. Pemanfaatan bioetanol dari sekam padi: 1. Sebagai bahan pencampur bensin, dimana pada penggunaan E10 ( Etanol 10 % dan bensin 90%) dihasilkan bensin yang kualitasnya mendekati pertamax. 2.
KESIMPULAN
Gagasan yang Diajukan
Dengan memanfaatkan sekam padi sebagai bahan baku pembuatan bioethanol berarti telah mengurangi limbah yang dapat mencemari lingkungan, menghasilkan bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan,serta dapat meningkatkan nilai ekonomi sekam padi.
DAFTAR PUSTAKA
UNIMED-Undergraduate-22546-5. BAB II http://www.artikelbagus.com/2012/01/sekam-padi-kulit-gabah.html http://tonimpa.wordpress.com/2013/04/20/makalah-pembuatan-bioethanol-dari- singkong/ http://digilib.its.ac.id/pabrik-bioetanol-dari-sekam-padi-dengan-metode- pretreatment-dilute-acid-menggunakan-proses-sff-simultaneous- sacharification-and-fermentation-17562.html BIO-ETANOLOleh : Jamil Musanif ( jurnal)
DAFTAR RIWAYAT HIDUP 1. Ketua Pelaksana
Nama : Medi Prasetyo NIM : K2F 009 046 Tempat / Tanggal Lahir : Boyolali, 7 Mei 1991 Fakultas / Jurusan : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan / Perikanan Alamat Asal : Gumuk RT.05 RW.02 Giriroto, Ngemplak, Boyolali No. HP : 085725311765 Email : medi_prasetyo@yahoo.com
Ketua Pelaksana
(Medi Prasetyo) NIM. K2F009046 2. Anggota Pelaksana 1 Nama : Febriyanti Ratnaningtyas NIM : 21030112060054 Tempat / Tanggal Lahir : 01 Februari 1994 Fakultas / Jurusan : Fakultas Teknik / PSDIII Teknik Kimia Alamat Asal : Desa Tanjungrejo 15/04 Kec. Margoyoso, Kab. Pati Kode Pos 59154, Jawa Tengah No. HP : 085641411255 Email : febriyantiratnaningtyas@gmail.com
Anggota Pelaksana 1
(Febriyanti Ratnaningtyas) NIM. 21030112060054 3. Anggota Pelaksana 2 Nama : Yassiniar As Shafat NIM : 21030112060069 Tempat / Tanggal Lahir : Pati,12 Januari 1995 Fakultas / Jurusan : Fakultas Teknik / PSDIII Teknik Kimia Alamat Asal : Desa Tanjungrejo 15/04 Kec. Margoyoso, Kab. Pati Kode Pos 59154, Jawa Tengah No. HP : 085726833823 Email : yassiniarasshafat@ymail.com
Anggota Pelaksana 2
(Yassiniar As Shafat) NIM. 21030112060069
4. Dosen Pendamping Nama Lengkap : Ir. Hj. Dwi Handayani, MT NIP : 195510081982032001 Fakultas / Program studi : Teknik / PSDIII Teknik Kimia Perguruan tinggi : Universitas Diponegoro
Alamat Rumah : Jl. Tembalang Baru IV/39 Semarang No. HP : (024) 7471506
Semarang, Mengetahui, Dosen Pendamping
(Putut Har Riyadi, S.Pi, M.Si) NIP. 19770913 200312 1 002