ANITA HASYIM M3510 DINNAVIA M3511018 HERNAWAN S. M3511029 INDAH KARUNIA D. M3511031 OKKY MARETA O. M 3511042 PEBRI ANDRIANTO M3511043 PRATIWI HENING P. M3511044 PUJANINGSIH P. M3511046 RAHMAWATI F. M3511047 SANTI NUR ERMAWATI M3511054 Definisi Keluhan adalah suatu pengaduan dari pelanggan atau konsumen mengenai kualitas, kuantitas, khasiat dan keamanan. Produk Kembalian adalah produk yang dikembalikan dari semua mata rantai distribusi ke pabrik. Penarikan kembali (Re Call) adalah kegiatan menarik kembali produk dari semua mata rantai distribusi apabila ditemukan adanya produk yang tidak memenuhi persyaratan mutu, keamanan dan penandaan atau adanya efek merugikan kesehatan. SUMBER INFORMASI KELUHAN bagian produksi bagianpengawasan mutu bagian gudang bagian pemasaran Sumber dari dalam pasien dokter paramedis klinik rumah sakit apotek Distributor dll. Sumber dari luar PRINSIP DASAR PENANGANAN KELUHAN Semua keluhan dan informasi lain yang berkaitan dengan kemungkinan terjadi kerusakan obat harus dikaji dengan teliti sesuai dengan prosedur tertulis (Anonim, 2012). Untuk menangani semua kasus yang mendesak, hendaklah disusun suatu sistem, bila perlu mencakup penarikan kembali produk yang diketahui atau diduga cacat dari peredaran secara cepat dan efektif (Anonim, 2012). KETENTUAN MENANGANI KELUHAN Hendaknya ada personil yang bertanggung jawab menangani keluhan (seorang Kepala Bagian Managemen Mutu atau orang yang pahamdan memiliki keahlian di bidang tersebut) Hendaklah tersedia prosedur tertulis yang merinci dalam menanggapi keluhan terhadap obat yang diduga cacat (penyelidikan, evaluasi, tindak lanjut yang sesuai, termasuk pertimbangan untuk penarikan kembali produk) Penanganan keluhan dan laporan suatu produk termasuk hasil evaluasi dari penyelidikan serta tindak lanjut yang dilakukan hendaklah dicatat dan dilaporkan kepada manajemen atau bagian yang terkait. Perhatian khusus hendaklah diberikan untuk menetapkan apakah keluhan disebabkan oleh pemalsuan. Tiap keluhan yang menyangkut kerusakan produk hendaklah dicatat yang mencakup rincian mengenai asal-usul keluhan dan diselidiki secara menyeluruh dan mendalam. Kepala bagian Pengawasan Mutu hendaklah dilibatkan dalam pengkajian masalah tersebut. Jika produk pada suatu bets ditemukan atau diduga cacat, maka hendaklah dipertimbangkan untuk memeriksa bets lain untuk memastikan apakah bets lain juga terpengaruh. Khusus bets yang mengandung hasil pengolahan ulang dari bets yang cacat hendaklah diselidiki. Setelah melakukan penyelidikan dan evaluasi terhadap laporan dan keluhan mengenai suatu produk hendaklah dilakukan tindak lanjut. Tindak lanjut ini mencakup: tindakan perbaikan bila diperlukan penarikan kembali satu bets atau seluruh produk akhir yang bersangkutan tindakan lain yang tepat Catatan keluhan hendaklah dikaji secara berkala untuk mengidentifikasi hal yang spesifik atau masalah yang berulang terjadi, yang memerlukan perhatian dan kemungkinan penarikan kembali produk dari peredaran. Badan POM hendaklah diberitahukan apabila industri farmasi mempertimbangkan tindakan yang terkait dengan kemungkinan kesalahan pembuatan, kerusakan produk, pemalsuan atau segala hal lain yang serius mengenai mutu produk (Anonim, 2012). Jenis Keluhan dan Laporan Menyangkut keadaan fisik, kimia dan biologi dari produk atau kemasannya. Mutu Seperti alergi, reaksi toksik, reaksi fatal dan lain sebagainya Efek Samping yang merugikan Seperti kurang memberikan manfaat atau kurang memberikan respon klinis (khusus fitofarmaka) Medis Penanganan Keluhan dan Laporan Keluhan dan laporan harus terdokumentasi Keluhan dan laporan ditangani bagian yang bersangkut paut sesuai dengan jenis keluhan atau laporan yang diterima EVALUASI Meninjau seluruh informasi yang masuk tentang keluhan atau laporan tersebut. Melakukan pemeriksaan atau pengujian terhadap contoh yang diterima bila perlu memeriksa juga contoh pertinggal bets yang bersangkutan. Meneliti kembali semua data dan dokumentasi yang berkaitan, termasuk catatan bets , catatan distribusi, catatan hasil pengujian, dsb Tindak Lanjut Penanganan Keluhan Tindakan perbaikan yang perlu dilakukan. Penarikan kembali bets produk jadi atau seluruh produk jadi yang bersangkutan. Tindak lanjut lainnya yang sesuai , misalnya : pemusnahan produk atau penghentian produk tersebut Pencatatan dan pelaporan ke atasan PENARIKAN PRODUK Penarikan kembali obat jadi dapat berupa penarikan kembali satu atau beberapa bets atau seluruh obat jadi tertentu dari semua mata rantai distribusi. Penarikan kembali dilakukan apabila ditemukan produk yang tidak memenuhi persyaratan mutu atau atas dasar pertimbangan adanya efek samping yang tidak diperhitungkan yang merugikan kesehatan. Produk kembalian adalah obat jadi yang telah keluar dari industri dan beredar yang kemudian dikembalikan ke industri karena adanya keluhan, mengenai kerusakan, kadaluarsa, atau alasan lain misalnya mengenai kondisi obat, wadah atau kemasan sehingga menimbulkan keraguan akan keamanan, identitas, mutu serta kesalahan administratif yang menyangkut jumlah dan jenis. KETENTUAN PENARIKAN KEMBALI Hendaklah ditunjuk personil yang bertanggung jawab untuk melaksanakan dan mengoordinasikan penarikan kembali (kepala bagian Manajemen Mutu atau orang yg memahami segala operasi penarikan kembali) Hendaklah tersedia prosedur tertulis, yang diperiksa secara berkala dan dimutakhirkan jika perlu, untuk meng-atur segala tindakan penarikan kembali. Operasi penarikan kembali hendaklah mampu untuk dilakukan segera dan tiap saat. Pelaksanaan penarikan kembali Tindakan penarikan kembali produk hendaklah dilakukan segera setelah diketahui ada produk yang cacat mutu atau diterima laporan mengenai reaksi yang merugikan; Pemakaian produk yang berisiko tinggi terhadap kesehatan, hendaklah dihentikan dengan cara embargo yang dilanjutkan dengan penarikan kembali dengan segera. Penarikan kembali hendaklah menjangkau sampai tingkat konsumen. Sistem dokumentasi penarikan kembali produk di industri farmasi, hendaklah menjamin bahwa embargo dan penarikan kembali dilaksanakan secara cepat, efektif dan tuntas Pedoman dan prosedur penarikan kembali terhadap produk hendaklah dibuat untuk memungkinkan embargo dan penarikan kembali dapat dilakukan dengan cepat dan efektif dari seluruh mata rantai distribusi Catatan dan laporan termasuk hasil tindakan embargo dan penarikan kembali produk hendaklah didokumentasikan dengan baik. Otoritas pengawas obat negara ke mana produk didistribusikan hendaklah diinformasikan segera apabila akan dilakukan penarikan kembali karena cacat atau dugaan cacat. Catatan distribusi hendaklah tersedia untuk digunakan oleh personil yang bertanggung jawab terhadap penarikan kembali Produk yang ditarik kembali hendaklah diberi identifikasi dan disimpan terpisah di area yang aman sementara menunggu keputusan terhadap produk tersebut. Perkembangan proses penarikan kembali hendaklah dicatat dan dibuat laporan akhir, termasuk hasil rekonsiliasi antara jumlah produk yang dikirim dan yang ditemukan kembali. Efektivitas penyelenggaraan penarikan kembali hendaklah dievaluasi dari waktu ke waktu PRODUK KEMBALIAN Industri hendaklah menyiapkan prosedur untuk penahanan, penyelidikan dan pengujian produk kembalian serta pengambilan keputusan apakah produk kembalian dapat diproses ulang atau harus dimusnahkan setelah dilakukan evaluasi secara kritis. KATEGORI PRODUK KEMBALIAN produk kembalian yang masih memenuhi spesifikasi dan karena itu dapat dikembalikan ke dalam persediaan produk kembalian yang dapat diproses ulang produk kembalian yang tidak memenuhi spesifikasi dan tidak dapat diproses ulang Tindakan yang dilakukan identifikasi dan catatan mutu produk kembalian penyimpanan produk kembalian dalam karantina penyelidikan, pengujian dan analisis produk kembalian oleh bagian Pengawasan Mutu evaluasi yang kritis sebelum manajemen mengambil keputusan apakah produk dapat diproses ulang atau tidak pengujian tambahan terhadap persyaratan dari produk hasil pengolahan ulang Caution ! Produk kembalian yang tidak dapat diolah ulang hendaklah dimusnahkan. Prosedur pemusnahan bahan atau pemusnahan produk yang ditolak hendaklah disiapkan. Prosedur ini hendaklah mencakup tindakan pencegahan terhadap pencemaran lingkungan dan penyalahgunaan bahan atau produk oleh orang yang tidak mempunyai wewenang (Anonim, 2012). Cotoh Penarikan Kembali Pelaksanaan Penarikan : Waktu : Segera Tindakan Khusus : Penghentian Peredaran (embargo) Tingkat Penarikan : Sampai konsumen (bila reaksi besar terhadap kesehatan) Sistem Dokumentasi : Ada sistem dokumentasi Dibuat protap penarikan kembali Catatan dan Laporan pelaksanaan Produk Kembalian : Jenis Karena keluhan, kerusakan, daluarsa, masalah, keabsahan atau sebab lain kondisi produk jadi, wadah atau masalah kemasan sehingga menimbulkan keraguan akan keamanan, identitas, mutu dan kuantitas produk jadi yang bersangkutan. Penggolongan : Memenuhi spesifikasi dan dapat digunakan Dapat diolah ulang Tidak dapat diolah ulang. Produk Penanganan : Dibuat protap penanganan Produk dengan memperhatikan : Jumlah dan identifikasi produk kembalian hendaklah di catat. Produk kembalian yang diterima hendaklah dikarantina. Dilakukan penelitian, pemeriksaan dan pengujian oleh bagian pengawan mutu untuk menentukan tindak lanjut. Keputusan pengolahan kembali dilakukan oleh pimpinan perusahaan atas dasar pertimbangan yang seksama. Produk hasil olahan ulang hendaklah dilakukan pemeriksaan dan pengujian mutu yang seksama. Produk kembalian yang tidak dapat diolah ulang dimusnahkan. Setiap pemusnahan produk kembalian di buat berita acara yang ditanda tangani oleh pelaksana dan saksi DOKUMENTASI Dokumentasi pembuatan obat merupakan bagian dari sistem informasi manajemen dan dokumentasi yang baik merupakan bagian yang sangat penting dari pemastian mutu. Sistem dokumentasi yang dirancang/digunakan hendaklah mengutamakan tujuannya, yaitu menentukan, memantau dan mencatat seluruh aspek produksi serta pengendalian danpengawasan mutu. Dokumentasi sangat penting untuk memastikan bahwa tiap personil menerima uraian tugas secara jelas dan rinci sehingga memperkecil resiko terjadinyakekeliruan yang biasanya timbul karena hanya mengandalkan komunikasi lisan. Dokumentasi meliputi spesifikasi, dokumen produksi, prosedur, laporan dan catatan. KETENTUAN DOKUMENTASI Dokumen hendaklah didesain, disiapkan, dikaji dan didistribusikan dengan cermat. Dokumen hendaklah disetujui, ditandatangani dan diberi tanggal oleh personil yang sesuai dan diberi wewenang Isi dokumen hendaklah tidak bermakna ganda; judul, sifat dan tujuannya hendaklah dinyatakan dengan jelas. Dokumen hendaklah dikaji ulang secara berkala dan dijaga agar selalu mutakhir. Dokumen hendaklah tidak ditulis tangan (bila dokumen memerlukan pencatatan data, maka pencatatan ini hendaklah ditulis-tangan dengan jelas, terbaca, dan tidak dapat dihapus) Semua perubahan yang dilakukan terhadap pencatatan pada dokumen hendaklah ditandatangani dan diberi tanggal. Dokumen- dokumen yang diperlukan Spesifikasi Dokumentasi produksi Catatan Bets Bahan awal Bahan pengemas Produk antara dan ruahan Produk jadi Dokumen Produksi Induk Prosedur Produksi Induk Prosedur Pengemasan Induk Catatan Produksi Bets Catatan pengolahan bets Catatan pengemasan bets SARAN Semua industri farmasi harus benar-benar berupaya agar dapat menghasilkan produk obat yang memenuhi standar kualitas yang dipersyaratkan. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk menjamin tersedianya obat yang bermutu, aman dan berkhasiat yaitu dengan mengharuskan setiap industri untuk menerapkan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB). TERIMA KASIH.