Anda di halaman 1dari 13

1

BAB I
PENDAHULUAN



1.1.Latar Belakang Masalah
BNI yang telah beroperasi sebagai bank umum konvensional selama
52 tahun dan dikenal sebagai bank perjuangan dan bank pelopor, pada bulan
april 2000 mulai memberikan layanan perbankan dengan prinsip syariah
kepada masyarakat. Pembukaan cabang syariah ini sejalan dengan peraturan
dan sistem perbankan di Indonesia, yang diatur dalam UU No. 10 tahun 1998,
bahwa pengembangan perbankan di Indonesia menganut dual banking sistem.
Dalam konteks ini bank BNI menjalankan produk syariah dan konvensional
sekaligus. Dan Sebagai langkah awal dari peraturan itu BNI membuka
beberapa cabang syariah , antara lain di Yogyakarta, Jepara, Pekalongan,
Malang, Banjarmasin, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Bandung, Padang,
Medan, Palembang, Semarang dan Makasar.
1

Perbankan syariah dikembangkan di Indonesia didorong oleh kehendak
sebagian masyarakat untuk melaksanakankan transaksi perbankan yang
sejalan dengan nilai dan prinsip syariah, khususnya bebas riba.
Kecenderungan masyarakat menggunakan sistem bunga lebih bertujuan untuk
mengoptimalkan pemenuhan kepentingan pribadi, sehingga kurang

2
mempertinmbangkan dampak sosial yang ditimbulkan. Di samping
pertimbangan untuk meningkatkan mobilisasi dana masyarakat yang belum
terserap ke sektor perbankan, serta meningkatkan ketahanan sistem perbankan
syariah.
2

Di tinjau dari tingkat pertumbuhannya, kita patut bersyukur karena
bank syariah telah menunjukkan pertumbuhan volume usahanya rata- rata 40
% per tahun selama lima tahun beroperasi. Walaupun sebagian masyarakat
menilai bahwa perkembangan lembaga- lembaga keuangan syariah tersebut
sangat lamban dimana peranannya masih sangat lamban.
Dengan perekonomian Indonesia yang berada pada masa sulit di mana
tingkat kemiskinan semakin tinggi hingga di atas 100 juta, sendi- sendi
perekonomian melemah bahkan ada yang sudah ambruk sama sekali. Sektor
perbankan yang diandalkan sebagai lembaga intermediasi dan penunjang
sistem pembayaran telah kehabisan darahnya.
Disisi lain, dampak kebijakan likuidasi bank pada tanggal 1 Nopember
1997 terhadap 16 bank menjadikan perubahan perilaku nasabah bank, seperti
kegiatan pemindahan rekening.
3
Di saat krisis perbankan syariah terbukti
mampu bertahan berkat sistem bagi hasil ( Syirkah ), jual beli ( bai ), titipan (
wadiah ), dan sewa menyewa ( Ijarah ) yang tidak terpengaruh oleh fluktuasi
suku bunga.

1
Khairunnisa, Delta, Preferensi Masyarakat terhadap BNI Syariah (Studi kasus Bank
Muamalat dan Bank BNI Syariah), Simposium Nasional 1 Sistem Ekonomi Islam, Pusat
Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam FE-UII, Yogyakarta, 2002.
2
Bank Indonesia, Biro perbankan syariah, 2001
3
Info bank, No. 244, Tahun 1999.

3
Perkembangan perbankan syariah di Indonesia masih sangat lamban
bila dibandingkan dengan perkembangan bank konvensional maupun
perkembangan bank syariah di negara muslim lainnya, meskipun Indonesia
merupakan negara berpenduduk muslim terbesar di Indonesia. Demikian juga
perkembangan bank- bank syariah yang beroperasi di Jawa tengah dan
Yogyakarta cukup lamban.
Latar belakang Bank BNI dalam memberikan pelayanan perbankan
syariah tidak terlepas dengan visi dan misi yang dimilikinya.
4
Berdasar visinya
bank BNI berupaya untuk menjadi bank yang kokoh, lengkap, berkualitas dan
terkemuka di Indonesia, baik untuk nasabah individu, perusahaan maupun
lembaga di dalam dan di luar negeri. Bank BNI juga secara konsisten
berorientasi pada kepuasan nasabah, memiliki komitmen yang tinggi untuk
meningkatkan profesionalisme dan kesejahteraan karyawan, berperan aktif
dalam pembangunan nasional dan meningkatkan nilai saham secara
berkesinambungan. Untuk memaksimalkan keinginan- keinginan dari seluruh
pihak yang berkepentingan terhadap bank BNI yang meliputi kepuasan
pemegang saham, kepuasan nasabah, kepuasan manajemen dan karyawan,
kepuasan masyarakat dan pemerintah, BNI harus memberikan pelayanan dan
fasilitas yang baik kepada seluruh pihak yang berkepentingan di dalamnya.
Untuk merealisasikan visi dan misi tersebut, bank BNI melakukan
proses perencanaan secara bertahap di tingkat perusahaan sampai di unit- unit
operasional yang berfungsi sebagai pedoman bagi manajemen dalam

4
Arifin, Zainul, Memahami Bank Syariah, Lingkup, Peluang, Tantangan dan Prospek,
(Alvabet, Jakarta, 1999), hlm. 8

4
menjalankan kegiatan usaha.
5
Perencanaan jangka panjang melalui
penyusunan rencana bersama merupakan perencanaan lima tahun dan
kemudian dijabarkan dalam perencanaan jangka pendek berupa perencanaan
bisnis. Selain itu, untuk mencapai visi dan misi yang ditetapkan. Bank BNI
menggunakan strategi melalui penerapan SBU(Strategic Business unit) untuk
menuju universal banking.
Dalam menyongsong era globalisasi, perbankan syariah akan semakin
dinamis dalam menghadapi tantangan dimasa yang akan datang. Persaingan
tidak hanya terjadi di bank lokal namun juga bank- bank asing yang memiliki
jaringan Internasional. Dalam menyongsong era globalisasi yang semakin
ketat, bank BNI telah memilih satu arah yang pasti yaitu terus
mengembangkan konsep universal banking hingga tahun 2010. Oleh karena
itu, berbagai upaya sepenuhnya diarahkan untuk mencapai sasaran ini, bank
BNI lebih mempertajam pengembangan bisnis perbankan koperasi, bisnis
perbankan konsumen, bisnis perbankan komersial, bisnis perbankan
internasional, anak perusahaan serta unit usaha syariah dan unit layanan mikro
dengan didukung sepenuhnya oleh sistem teknologi informasi yang terdepan
6
.
Kekokohan bank syariah di Indonesia membuat masyarakat semakin
bersikap positif terhadap sistem syariah. Realitas ini ditunjukkan dari
penelitian tentang potensi dan perilaku masyarakat terhadap bank syari'ah di
Pulau Jawa, pada tahun 2000. Penelitian ini oleh bank Indonesia bekerjasama
dengan tiga universitas negeri yaitu Institut Pertanian Bogor, Universitas

5
Laila, Reviana, Jurnal Manajemen Indonesia, (Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta,
2002), hlm. 27.

5
Diponegoro dan Universitas Brawijaya. Kekokohan bisa juga ditunjang
dengan adanya Majelis Ulama Indonesia pada tanggal 16 Desember 2003
yang mengatakan bahwa bunga bank termasuk dalam kategori riba yang
dikukuhkan pada 6 januari 2004. Fatwa tentang bunga bank adalah riba bukan
wacana baru bagi umat islam di Indonesia, MUI telah beberapa kali
mencetuskan wacana tersebut, masing- masing pada tahun 1990 yang diikuti
dengan berdirinya bank syariah pertama yaitu bank Muamalat Indonesia,
kemudian pada tahun 2000 Dewan Syariah Nasional mengeluarkan fatwa
bahwa penerapan suku bunga bank bertentangan dengan syariah
Islam.
7
Sehingga bank syariah harus memperkenalkan produknya pada
masyarakat untuk melaksanakan ajaran islam dengan melalui promosi baik
melalui media maupun melalui para Ulama.
8

Promosi ini sangat diperlukan untuk memperkenalkan, menciptakan
daya tarik yang baik tentang perbankan syariah maupun produk yang
digunakan agar menimbulkan keyakinan dan minat masyarakat untuk menjadi
nasabah. Promosi merupakan hal yang sangat penting bagi suatu perbankan
karena hal ini berkaitan erat dengan kemampuan perbankan untuk
mengembangkan produknya.
9

Dalam perkembangannya, perbankan syari'ah yang merupakan sebuah
sub sistem dari suatu sistem ekonomi islam, masih banyak mengalami
kendala. Dari internal bank itu sendiri bisa cukup banyak memiliki kelemahan

6
BNI Syariah, Profil, 2005
7
Esther Dwi Magfirah, Prospek Perbankan Syariah(Pasca Fatwa MUI: Pikiran Rakyat,
17 Desember 2003), hlm. 47.
8
Qardhawi, Yusuf, Bunga Bank Haram,( Jakarta: Penerbit Akbar, 2001), hlm. 32.

6
karena merupakan konsep yang relatif baru, Sumberdaya manusia yang
dimiliki masih lemah dalam memahami konsep perbankan syari'ah yang masih
baru itu. Pemahaman yang dangkal akan membawa pengaruh terhadap
penilaian terhadap SDM (Sumber Daya Manusia) yang dimiliki bank syariah
adalah SDM yang banyak berkecimpung pada bank konvensioanl, sehingga
paradigma yang ada masih pada paradigma bank konvensional.
Peningkatan kualitas pelayanan dilakukan karena tingkat persaingan
perbankan di Indonesia cukup ketat. BNI syariah tidak hanya bersaing dengan
sesama namun bersaing juga dengan bank konvensinal. Persaingan merupakan
inti keberhasilan atau kegagalan perusahaan dan menentukan ketepatan
aktivitas perusahaan yang dapat menyokong kinerja perusahaan
10
. Tantangan
utama yang dihadapi berupa membangun dan mempertahankan usaha yang
sehat dalam pasar dan lingkungan usaha yang cepat berubah.
Keunggulan sistem syariah yang lebih mengedepankan keadilan akan
menjadi sebuah motto belaka jika tidak ada sosialisasi sistem secara
menyeluruh terhadap masyarakat, dan akan menjadi konsep saja bila minat
perilaku bisnis dan masyarakat masih memprihatinkan. Walau kenyataan
menunjukkan bahwa dalam priode krisis ekonomi, perbankan syariah
memiliki daya tahan yang relatif lebih kuat.
11
Berkaitan dengan itu perbankan
syariah diharapkan berperan lebih besar dalam proses pemulihan
perekonomian Indonesia yang masih terus berlangsung. Sehingga promosi
sangat diperlukan untuk memperkenalkan, menciptakan daya tarik dan kesan

9
Tjiptono, Fandy, Strategi Pemasaran, ( Penerbit Andi, Yogyakarta, 1997.), hlm. 52.
10
Porter, M.E.,Keunggulan Bersaing, Ed.I, (Bina Rupa Aksara, Jakarta, 1994), hlm.46.

7
yang baik tentang perbankan syariah dengan sistem bagi hasilnya agar
menimbulkan keyakinan dan minat masyarakat untuk menjadi nasabah.
Dengan demikian, BNI berharap persepsi nasabah terhadap BNI
Syariah akan semakin kuat tidak hanya sebagai bank yang dapat dipercaya dan
aman, namun juga bank yang selalu siap melayani nasabahnya dengan produk-
produk yang inovatif, layanan yang cepat, dan dengan sentuhan pribadi.
Persepsi ini terbukti penting artinya dalam mempertahankan posisi bank BNI
sebagai Universal banking disamping mendukung pertumbuhan di masa
datang terutama berkaitan dengan loyalitas nasabah.
Bertolak dari pemikiran tersebut, maka melalui pengkajian Persepsi
nasabah, dan faktor-faktor pengaruhnya akan dapat diperoleh pemahaman atas
nasabahnya baik dari sikapnya. Faktor ekstern yang berpengaruh maupun
sejauhmana sosialisasi sistem bertransaksi telah ditetapkan terhadap
nasabahnya, faktor di atas sangat penting untuk dipelajari perusahaan, karena
apabila bank itu tidak mampu memenuhi keinginan nasabahnya, maka akan
menimbulkan masalah. Nasabah akan memutuskan hubungan bisnisnya
dengan bank yang bersangkutan. Dengan pemikiran seperti inilah penelitian
berjudul : Hubungan Manajemen Promosi dengan Persepsi Nasabah BNI
Syariah cabang Semarang sebagai Lembaga Dakwah, layak dikaji lebih
lanjut dan mendapat perhatian lebih.
Obyek penelitian di BNI syariah cabang Semarang dinilai tepat karena
BNI Syariah cabang Semarang memiliki nasabah yang cukup banyak dan

11
Bank BNI Syariah, Profil Perusahaan, Jakarta, 2000.

8
memiliki program promosi yang beragam. Dengan pertimbangan efektivitas,
penelitian ini tidak meneliti keseluruhan nasabah BNI syariah cabang
Semarang tetapi memfokuskan pada nasabah yang berdomisili di Semarang
Barat.

1.2.Perumusan Masalah
Berdasarkan fenomena yang terjadi diatas terhadap nasabah bank
syariah maka dapat dirumuskan atau diidentifikasikan masalahnya sebagai
berikut :
1. Apakah ada hubungan positif antara manajemen promosi dengan persepsi
nasabah BNI Syariah Cabang Semarang sebagai lembaga dakwah dan
bagaimanakah bentuk-bentuk promosi BNI Syariah Cabang Semarang?.

1.3.Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan pokok masalah diatas, maka tujuan dari
penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui gambaran dan informasi yang lebih jelas
mengenahi bentuk- bentuk promosi BNI syariah cabang Semarang.
2. Untuk menggambarkan persepsi nasabah terhadap BNI syariah
cabang Semarang.

9
3. Untuk menjelaskan Hubungan manajemen promosi perbankan
syariah dengan persepsi nasabah BNI syariah cabang Semarang
sebagai lembaga dakwah.
1.3.2. Manfaat Penelitian
1.3.2.1.Manfaat penelitian secara Teoritis bagi ilmu pengetahuan :
Penelitian ini diharapkan mampu menambah khasanah
ilmu pada Jurusan manajemen dakwah fakultas dakwah IAIN
Walisongo Semarang.
1. Memperluas cakrawala pengetahuan tentang manajemen
dakwah bagi peneliti khususnya dan bagi mahasiswa
fakultas dakwah pada umumnya.
2. Menambah wawasan tentang manajemen dakwah sebagai
salah satu bidang kajian ilmu pengetahuan islam yang
mampu meningkatkan pengelolaan terhadap proses dakwah
islamiyah.
1.3.2.2.Secara Praktis ( dalam kehidupan) :
1. Menambah wawasan tentang manajemen dakwah sebagai salah satu
bidang kajian ilmu keislaman yang mampu memberikan gambaran
konsep dan teoritis ilmu keislaman guna meningkatkan pengelolaan
terhadap proses dakwah islamiyah.
2. Dengan mendasarkan pada persepsi nasabah maka BNI syariah
dapat mengevaluasi pelayanannya sehingga dapat bersosialisasi
dengan baik.

10
1.4.Tinjauan Pustaka
Dari hasil survai lapangan di BNI syariah cabang Semarang pada bulan
April 2004, secara umum belum ada yang mengkaji mengenai Hubungan
manajemen promosi dengan persepsi nasabah BNI Syariah cabang Semarang
sebagai lembaga dakwah, sedangkan survai kepustakaan hanya mengkaji satu
variabel saja diantaranya di UNDIP adalah pertama: Penelitian Christophorus,
Analisis bauran promosi dalam meningkatkan penjualan komik Indonesia (
Studi kasus PT. Elek Media Komputindo), tahun 2005. Penelitian ini secara
garis besar mencoba menganalisis strategi dalam meningkatkan penjualan
komik Indonesia oleh PT. Elex Media Komputerindo. Hasilnya ternyata
masyarakat memberikan respon positif terhadap penjualan komik dimana
Periklanan PT Elek Media Kopetindo secara bersama mempunyai pengaruh
positif terhadap penjualan komik Indonesia. Kedua : Penelitian yang berjudul,
Strategi Promosi Pada Federal Motor, yang ditulis oleh Yuni Astuti, tahun
2004. Hasil penelitian ini perusahaan mampu menggeluti keadaan intern dan
eksteren yang dijalankan secara bertahap dengan menggunakan manajemen
strategi dan strategi pemasaran dan promosi yang sangat baik. Strategi yang
digunakan oleh Federal Motor dengan menggunakan strategi bauran promosi
yaitu dengan menggunakan media masa dan media cetak.
Sedang penelitian yang mengacu pada variabel independennya yaitu
Penelitian saudara Bunyamin yang berjudul: Persepsi Masyarakat Terhadap
Keadaan Sakit Di Kabupaten Banyumas, tahun 2004. Hasilnya mengenai

11
kepedulian masyarakat sebagai mahluk sosial khususnya di Banyumas sangat
maksimal.
Penelitian mengenai perbankan syariah diteliti Arif Subekti
(UNDIP 2002) dengan judul "Analisis Pengaruh Norma Subyektif, Sikap dan
Kontrol keperilakuan Terhadap Niat Berperilaku Nasabah (studi kasus BNI
Syariah Cabang Pekalongan)"Penelitian yang menggunakan Theory Of
Behavior ingin mengetahui respon masyarakat terhadap BNI Syariah hasilnya
mendapat respon yang positif yaitu nasabah memandang positif dukungan
orang- orang berpengaruh pada diri nasabah seperti keluarga, teman dan tokoh
Agama.Atribut yang melekat pada BNI syariah seperti kemudahan akses
pelayanan, lokasi yang strategis, system sesuai syariah dan tingkat bagi hasil
direspon positif oleh nasabah.
Penelitian dengan menggunakan obyek yang hampir sama dilakukan
oleh Resa Yanuardin yang meneliti motivasi nasabah bank terhadap Bank
Syariah. Penelitian yang dilakukan pada Bank Syariah dan Bank
Konvensional baik swasta maupun milik pemerintah menganalisis tentang
motivasi para nasabah. Sampel yang diambil sebanyak 30 responden yang
masing-masing dikategorikan, variabel yang digunakan adalah keputusan
nasabah, dipengaruhi oleh variabel independen yaitu religiusitas Islam.
Dengan menggunakan alat analisis data Chi-Square (X
2
). Pernyataan dasar
yang dianalisis adalah apakah nasabah bank dipengaruhi motif rasional
ataukah motif emosional dalam memilih bank.

12
Disimpulkan secara umum nasabah lebih banyak dipengaruhi oleh
motif rasional. Hal ini ditunjukkan dengan tidak adanya perbedaan persepsi
antara bank syariah dengan bank konvensional pada religiusitas Islam.
Penelitian dengan hanya melibatkan nasabah bank syariah pernah
dilakukan oleh Delta Khoirunisa yang ingin mengetahui preferensi masyarakat
terhadap bank syariah. Penelitian yang bertujuan untuk memberikan bukti
secara empiris tentan faktor-faktor yang mendorong menabung di bank
syariah ini dilakukan pada nasabah bank muamalat, dengan alat analisis yang
digunakan adalah chi-square.
Dengan jumlah responden 95 orang, hasil penelitian menunjukkan
bahwa nasabah dipengaruhi oleh faktor ekonomi seperti mendapatkan manfaat
ekonomi, pertimbangan menabung karena pelayanan yang cepat, fasilitas
online, lokasi yang mudah dijangkau, dan sistem keuangan bank yang sehat.
Faktor agama seperti sesuai perintah agama dan adanya kondisi lingkungan
agama yang kondusif. Faktor pihak luar seperti dorongan ulama, orang tua,
saudara, dan pegawai bank.
Jadi dalam penelitian ini faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi
nasabah telah terungkap dengan baik, yaitu dengan kepuasan yang ada, maka
bukan tidak mungkin hasilnya adalah loyalitas pelanggan.
Dari sinilah dapat dipahami bahwa penelitian tentang hubungan
manajemen promosi perbankan syariah dengan persepsi nasabah BNI syariah
cabang Semarang sebagai lembaga dakwah belum pernah dilakukan, untuk

13
menjawab realitas yang ada peneliti ingin menggabungkan dari dua variabel
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai