Anda di halaman 1dari 3

8

L
ebih dari 98% air yang ada di
daratan tersembunyi di bawah
permukaan tanah yang lazim di-
sebut air tanah, dan 2% sisanya
berupa air permukaan seperti su-
ngai, danau dan reservoir. Sete-
ngah dari 2% air permukaan ter-
simpan dalam reservoir buatan.
Air tanah memiliki peran sangat
penting karena merupakan sumber
air utama untuk memenuhi ke-
butuhan hajat hidup orang banyak,
seperti air minum, rumah tangga,
industri, irigasi, dan pertambang-
an. Diperkirakan 70% kebutuhan
air bersih penduduk dan 90% ke-
butuhan air industri berasal dari air
tanah.
Eksploitasi air tanah harus dila-
kukan dengan hati-hati serta mem-
Cara Mudah, Cepat, dan Akurat
Mendeteksi Air Tanah Dalam
pertimbangkan keseimbangan an-
tara discharge area (daerah lepas-
an) dan recharge area (daerah im-
buhan/pengisian) agar tidak me-
nimbulkan dampak negatif bagi
lingkungan. Sebelum melakukan
eksplorasi dan eksploitasi air tanah
perlu dilakukan deteksi untuk me-
ngetahui tempat keberadaan air
tanah, potensi airnya, dan debit-
nya.
Apakah Air Tanah Dalam Itu?
Air bawah tanah adalah semua air
yang terdapat pada lapisan pe-
ngandung air (akuifer) di bawah
permukaan tanah, termasuk mata
air yang muncul di permukaan ta-
nah. Air tanah tersimpan dalam
suatu wadah (akuifer), yaitu for-
masi geologi yang jenuh air yang
mempunyai kemampuan untuk
menyimpan dan meloloskan air
dalam jumlah cukup dan ekonomis.
Air tanah merupakan kompo-
nen dari suatu daur hidrologi yang
melibatkan berbagai aspek, baik
biogeofisik, politik maupun sosial
budaya yang menentukan kebera-
daan air tanah di suatu daerah.
Sumber air tanah berasal dari air
yang ada di permukaan tanah (air
hujan, air danau) yang meresap ke
dalam tanah/akuifer di daerah im-
buhan yang selanjutnya mengalir
menuju daerah lepasan. Aliran air
tanah di dalam akuifer dari daerah
imbuhan ke daerah lepasan sangat
lambat, memerlukan waktu pu-
luhan hingga ribuan tahun, ber-
gantung pada jarak dan jenis ba-
tuan yang dilaluinya. Air tanah ter-
masuk sumber daya alam yang
dapat diperbarui, namun jika di-
bandingkan dengan umur manusia,
air tanah dapat digolongkan seba-
gai sumber daya alam yang tidak
terbarukan.
diperoleh varietas unggul nilam
yang berproduksi tinggi, mutu
minyak baik, dan toleran terhadap
cekaman kekeringan.
Selain dengan menanam va-
rietas toleran kekeringan, aplikasi
cendawan mikoriza juga berpotensi
mengurangi dampak buruk keke-
ringan. Salah satu mekanisme ke-
tahanan tanaman terhadap ce-
kaman kekeringan adalah dengan
meningkatkan jangkauan akar ke
dalam tanah atau memperluas
permukaan akar melalui simbiosis
dengan mikoriza.
Salah satu upaya memperta-
hankan air potensial pada tanaman
adalah dengan meningkatkan ka-
dar senyawa osmotikum seperti
prolina dan asam-asam organik.
Kadar prolina tanaman nilam yang
mendapat aplikasi mikoriza pada
kondisi kekeringan jauh lebih tinggi
dibanding tanaman tanpa mikoriza.
Dengan demikian, mikoriza dapat
mengurangi pengaruh buruk ce-
kaman kekeringan dengan mening-
katkan kadar prolina pada daun
sehingga tanaman lebih mampu
beradaptasi pada kondisi keke-
ringan.
Selain produktivitas tanaman
lebih baik, aplikasi mikoriza juga
meningkatkan mutu minyak nilam
atau kadar patchouli alkohol.
Patchouli alkohol merupakan hasil
metabolik sekunder kelompok
terpenoid yang sangat dipengaruhi
oleh kondisi lingkungan. Kehadiran
cendawan mikoriza mampu me-
ningkatkan metabolik sekunder
sesquiterpenoid cyclohexenone.
Aplikasi mikoriza juga mening-
katkan tinggi tanaman, luas per-
mukaan daun, jumlah cabang se-
kunder, dan panjang akar. Akar
yang bermikoriza membentuk ja-
ringan hifa eksternal sebagai lan-
jutan dari hifa internal. Hifa eks-
ternal dapat membantu memper-
luas daerah serapan air dan hara
terutama P.
Dapat disimpulkan, menanam
varietas nilam yang toleran ter-
hadap kekeringan dan aplikasi mi-
koriza dapat dianjurkan untuk me-
ngurangi dampak cekaman keke-
ringan pada tanaman nilam (Mu-
hamad Djazuli).
Untuk informasi lebih lanjut
hubungi:
Balai Penelitian Tanaman Obat dan
Aromatik
Jalan Tentara Pelajar No. 3
Bogor 16111
Telepon : (0251) 8321879
Faksimile : (0251) 8327010
E-mail : balittro@telkom.net
Air tanah merupakan sumber air utama untuk memenuhi hajat hidup
orang banyak. Namun, eksploitasi yang berlebihan dapat menimbulkan
berbagai dampak negatif. Lalu bagaimana mendeteksi potensi dan
keberadaan air tanah secara cepat dan tepat tanpa mengebornya?
9
Ditinjau dari sistemnya, akuifer
terdiri atas akuifer tidak tertekan
atau populer di masyarakat sebagai
air tanah dangkal (soil water) dan
akuifer tertekan atau dikenal se-
bagai air tanah dalam (ground wa-
ter). Air tanah dangkal umumnya
berada pada kedalaman kurang dari
40 m dari permukaan tanah. Air
tanah dangkal sangat mudah di-
pengaruhi oleh kondisi lingkungan
setempat, karena antara air tanah
dangkal dan air yang ada di per-
mukaan tanah tidak dipisahkan oleh
lapisan batuan yang kedap. Jika
terjadi hujan, air yang meresap ke
dalam tanah akan langsung me-
nambah air tanah ini.
Disebut air tanah dalam karena
keberadaannya cukup dalam di
bawah permukaan tanah, sehingga
untuk memanfaatkannya harus
menggunakan bor. Air tanah dalam
berada pada kedalaman 40-150 m
atau lebih. Akuifer ini tidak dipe-
ngaruhi oleh kondisi air permukaan
setempat, karena antara air tanah
dalam dan air yang ada di permu-
kaan tanah dipisahkan oleh lapisan
batuan yang kedap. Air tanah da-
lam berasal dari daerah resapan
yang bertopografi tinggi.
Potensi air tanah di suatu ce-
kungan sangat bergantung pada
porositas dan kemampuan batuan
untuk meloloskan dan meneruskan
air. Di Indonesia terdapat 263
cekungan air tanah dengan total
kandungan air 522,2 miliar m
3
/
tahun, 72 cekungan di antaranya
terdapat di Jawa dan Madura de-
ngan kandungan air 43,31 miliar
m
3
/tahun. Intensitas pengambilan
air tanah yang cukup tinggi dan
melampaui jumlah rata-rata im-
buhannya akan menurunkan muka
air tanah dan mengurangi potensi
air tanah di dalam akuifer. Bila ini
terjadi maka berbagai dampak
negatif akan muncul, seperti intrusi
air laut, penurunan kualitas air
tanah, dan terjadinya tanah ambles.
Cara Mendeteksi Air Tanah
Dalam
Air tanah dalam dapat dideteksi
dengan menggunakan alat resistiv-
ity meter/terameter melalui survei
geolistrik. Terameter bekerja de-
ngan cara menembakkan arus lis-
trik ke dalam tanah dengan me-
makai elektrode kemudian meng-
ukur nilai hambatannya. Alat ini
dapat menunjukkan material di
bawah permukaan bumi pada ke-
dalaman lebih dari 100 m tanpa
melalui pengeboran.
Survei geolistrik merupakan
salah satu metode geofisika untuk
menduga kondisi geologi di bawah
permukaan tanah, terutama jenis
dan sifat batuan berdasarkan sifat-
sifat kelistrikan batuan. Data sifat
kelistrikan batuan atau tahanan je-
nis dikelompokkan dan ditafsirkan
dengan mempertimbangkan data
kondisi geologi setempat. Sifat ke-
listrikan batuan dapat berbeda an-
tara lain karena perbedaan mineral
penyusunnya, porositas dan per-
meabilitas batuan, kandungan air,
dan suhu. Dengan mempertimbang-
kan beberapa faktor tersebut, kon-
disi air tanah dalam di suatu daerah
dapat diinterpretasi dengan me-
lokalisir lapisan batuan yang ber-
potensi air tanah.
Pengukuran besarnya tahanan
jenis batuan di bawah permukaan
tanah dilakukan untuk mengetahui
susunan lapisan batuan bawah
tanah secara vertikal, yaitu dengan
cara memberikan arus listrik ke da-
lam tanah dan mencatat perbedaan
potensial terukur. Nilai tahanan je-
nis batuan yang diukur langsung di
lapangan merupakan nilai tahanan
jenis semu. Dengan demikian nilai
tahanan jenis di lapangan harus di-
hitung dan dianalisis untuk men-
dapatkan nilai tahanan jenis se-
benarnya. Pengolahan dan peng-
hitungan data lapangan untuk men-
dapatkan nilai tahanan jenis yang
sebenarnya, serta interpretasi ke-
dalaman dan ketebalannya dila-
kukan menggunakan perangkat lu-
nak komputer.
Berdasarkan nilai tahanan jenis
sebenarnya, dapat diinterpretasi
jenis batuan, kedalaman, ketebal-
an, dan kemungkinan kandungan air
bawah tanahnya. Dengan demi-
kian dapat diperoleh gambaran
daerah-daerah yang berpotensi
mengandung air tanah serta dapat
ditentukan titik-titik pemboran.
Untuk membatasi zona yang ber-
potensi mengandung air tanah, di-
lakukan analisis spasial dengan
memadukan peta ketebalan akuifer
dan overburden, peta kemiringan
lereng (slope), peta kelurusan (li-
neament), dan peta drainase se-
hingga menghasilkan peta potensi
air tanah.
Pemetaan dan Validasi Potensi
Air Tanah di Jeneponto, Sulawesi
Selatan
Pemetaan potensi air tanah di 10
kecamatan di Kabupaten Jene-
ponto, Sulawesi Selatan menunjuk-
kan potensi air tanah umumnya
tergolong sedang hingga sangat
Prototipe terameter tipe ABEM-1000 untuk mendeteksi air tanah dalam.
10
E
kspose Inovasi Teknologi Ta-
naman Hias dengan tema Tek-
nologi Inovatif untuk Meningkat-
kan Daya Saing dan Nilai Tambah
Komersial Tanaman Hias telah
dilaksanakan di Balai Penelitian Ta-
naman Hias pada tanggal 6-7 Mei
2008. Ekspose terselenggara atas
kerja sama Balai Penelitian Tanam-
an Hias dan PT Syngenta.
Ekspose bertujuan untuk: (1)
mempercepat transfer teknologi
kepada para pelaku usaha dan
masyarakat luas untuk meningkat-
kan daya saing dan nilai tambah
komersial produk tanaman hias; (2)
memfasilitasi komunikasi antara
petani, peneliti, pengambil kebi-
jakan, masyarakat, pengusaha dan
pelaku agribisnis tanaman hias; (3)
mendapatkan umpan balik dari sta-
keholder untuk penajaman program
penelitian tanaman hias; dan (4)
menginformasikan prinsip penggu-
naan pestisida secara bijaksana.
Selain memamerkan inovasi
teknologi tanaman hias yang dike-
mas dalam bentuk bahan peraga,
poster/panel, brosur, leaflet, dan
VCD, juga dilakukan demonstrasi
Ekspose selama dua hari untuk mendiseminasikan hasil-hasil penelitian
telah diselenggarakan di Balai Penelitian Tanaman Hias, Cipanas, Cianjur
pada awal Mei 2008. Berbagai varietas unggul baru tanaman hias
seperti krisan, mawar, lili, anthurium, dan gladiol yang dipamerkan
banyak diminati pengunjung yang jumlahnya melimpah.
Ekspose Inovasi Teknologi
Tanaman Hias:
Berseri-seri di Awal Mei
Tabel 1. Tahanan jenis sebenarnya dan interpretasi hidrogeologi.
Tahanan jenis
Formasi batuan Interpretasi hidrogeologi
(m)
<45 Sebagian besar Overburden, umumnya berada
berupa liat di zona tak jenuh, sangat sedikit
akuifer pada setiap kedalaman,
tidak lolos air
45-300 Batu pasir, keras Akuifer, akuifer utama jenuh
dan mudah retak air yang dapat diminum, lolos
air
>300 Batu pasir, keras dan Bedrock, tidak mudah retak,
kompak sangat sedikit akuifer
buruk. Potensi air tanah yang baik
hanya terdapat di Kecamatan
Batang dan Kelara. Debit air tanah
didominasi oleh potensi air tanah
sedang dengan debit air tanah
antara.
Potensi air tanah yang disaran-
kan untuk pengeboran yaitu yang
mempunyai ketebalan akuifer atau
kedalaman lebih dari 40 m dari
permukaan tanah. Pada kedalam-
an tersebut, umumnya air tanah ti-
dak dipengaruhi/mempengaruhi
kondisi air permukaan. Untuk me-
ngurangi kompetisi dalam peman-
faatan air, untuk keperluan irigasi
suplemen disarankan memanfa-
atkan air tanah dalam pada ke-
dalaman lebih dari 40 m.
Validasi potensi air tanah di
Kabupaten Jeneponto dilakukan
dengan membangun sumur bor di
tiga lokasi, yaitu Kelurahan Pabi-
ringa Kecamatan Binamu, Desa
Alutaroang Kecamatan Batang,
dan Kelurahan Tolo Selatan Keca-
matan Kelara. Hasil validasi me-
nunjukkan korelasi yang sangat
nyata dengan kondisi air tanah
aktual. Melalui pompanisasi, air
tanah dapat dimanfaatkan untuk
pengembangan irigasi suplemen
sehingga dapat mensubstitusi
kekurangan air permukaan.
Pemetaan air tanah dapat
membatasi zona yang memiliki
potensi air tanah yang berbeda-
beda. Dengan demikian, informasi
mengenai potensi air tanah lebih
realistis, sebagai acuan dalam pe-
ngembangan dan pengelolaan air
tanah. Hasil pengamatan air tanah
dengan survei geolistrik perlu di-
validasi di lapang melalui pe-
ngeboran dengan membuat sumur
air dalam. Eksplorasi air tanah ha-
rus memperhatikan kelestarian dan
perlindungan sumber daya air ta-
nah serta pengendalian dan pe-
mulihan kerusakan lingkungan,
sebagaimana diatur dalam Kepu-
tusan Menteri Energi dan Sumber
Daya Mineral No. 1451K/10/MEM/
2000 tentang Pedoman Teknis
Penentuan Debit dan Pengambilan
Air Bawah Tanah (Popi Rejekiningrum
dan Fadhlullah Ramadani).
Untuk informasi lebih lanjut
hubungi:
Balai Penelitian Agroklimat dan
Hidrologi
Jalan Tentara Pelajar No. 1A
Bogor 16111
Telepon : (0251) 8312760
Faksimile : (0251) 8312760
E-mail: balitklimat@yahoo.com
Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian Vol. 30, No. 3 2008

Anda mungkin juga menyukai