Anda di halaman 1dari 27

METODE PENELITIAN

Amat Jaedun
FT UNY
Puslit Dikdasmenjur, LPPM UNY
Pascasarjana UNY
Jenis Penelitian menurut Tujuannya:
Menurut tujuannya, penelitian dapat
dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1. Penelitian eksploratif
2. Penelitian deskriptif, dan
3. Penelitian eksplanatif.

Penelitian Eksploratori (eksploratif)
Penelitian eksploratori, atau disebut juga penelitian eksploratif,
merupakan salah satu pendekatan penelitian yang bertujuan
menemukan informasi mengenai sesuatu topik/masalah yang
belum dipahami sepenuhnya oleh seorang peneliti.

Kotler, et al. (2006), menyatakan bahwa penelitian eksploratori
adalah salah satu pendekatan penelitian yang digunakan untuk
meneliti sesuatu (yang menarik perhatian) yang belum diketahui,
belum dipahami, atau belum dikenali dengan baik.

Penelitian eksploratori tidak memerlukan hipotesis atau teori
tertentu. Peneliti hanya menyiapkan beberapa pertanyaan
sebagai penuntun untuk memperoleh data primer berupa
keterangan, informasi, sebagai data awal yang diperlukan.

Penelitian Deskriptif
Kotler et al. (2006), menyatakan penelitian deskriptif
adalah penelitian yang tujuannya memaparkan
(mendeskripsikan) sesuatu fenomena, misalnya
mengenai taraf kemampuan siswa menguasai
bidang studi, implementasi manajemen berbasis
sekolah, latar belakang sosial dan ekonomi anak-
anak yang suka membuat masalah di sekolah dsb.
Tujuan dari penelitian deskriptif adalah menghasil-
kan gambaran akurat tentang sebuah fenomena,
mekanisme sebuah proses, dan menjelaskan
seperangkat tahapan atau proses.

Eksploratif versus Deskriptif
Pada penelitian eksploratif sosok sesuatu yang
akan diteliti belum jelas (binatangnya belum
jelas). Pada penelitian deskriptif sosok sesuatu
yang akan diteliti sudah jelas, tapi sifat dan
keadaannya yang belum diketahui sehingga perlu
dipaparkan.
Perbedaan pokok antara penelitian eksploratif dan
deskriptif adalah pada desainnya. Penelitian
eksploratori tatacara atau langkah-langkah
penelitiannya tidak terstruktur-baku seperti
penelitian deskriptif, dan jauh lebih luwes, serta
dapat diubah-ubah sesuai situasi pula.

Penelitian Eksplanatori
Penelitian Eksplanatori adalah penelitian yang
bertujuan untuk menguji suatu teori atau hipotesis
guna memperkuat atau mungkin menolak teori
atau hipotesis dari hasil penelitian yang sudah ada.
Penelitian eksplanatori disebut juga penelitian
kausal.
Penelitian kausal, menurut Kotler, (2006) adalah
penelitian yang bertujuan menguji (mengetes)
hipotesis tetang hubungan sebab dan akibat. Dalam
pelaksanaannya, penelitian kausal tsb umumnya
dilakukan dengan eksperimen atau ex post facto.

Tujuan Penelitian Eksplanatori
Penelitian eksplanatori atau eksplanatif bertujuan untuk
menjelaskan hubungan antara dua atau lebih gejala atau
variabel.
Penelitian ini bertitik pada pertanyaan dasar mengapa. Orang
tidak puas hanya sekadar mengetahui apa yang terjadi,
bagaimana terjadinya, tetapi juga ingin mengetahui mengapa
terjadi. Atau ingin menjelaskan sebab terjadinya suatu peristiwa.
Untuk itu, perlu diidentifikasi berbagai variabel di luar masalah
untuk mengkonfirmasi sebab terjadinya suatu masalah. Oleh
karena itu, penelitian ini juga disebut sebagai penelitian
konfirmatori (confirmatory research) dan juga sering disebut
penelitian korelasional (correlational research).

Ada dua tipe utama penelitian eksplanasi, yaitu penelitian
asosiasi yang disebut juga dengan penelitian korelasional, atau
penelitian kausal, dan penelitian komparatif.

Metode Penelitian:
Dalam penelitian kuantitatif, sering kita
kenal 3 metode penelitian sebagai berikut:
1. Penelitian survey
2. Penelitian ex post facto
3. Penelitian eksperimen

Penelitian Survey
Penelitian survey adalah penelitian yang mengambil sampel
dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat
pengumpul data yang pokok (Singarimbun, 1998).
Survei merupakan studi yang bersifat kuantitatif yang
digunakan untuk meneliti gejala suatu kelompok atau
perilaku individu.
Survey adalah suatu desain yang digunakan untuk
pengumpulan informasi yang berhubungan dengan
prevalensi, pengetahuan, kemauan, pendapat, perilaku,
dan nilai. Pada survey tidak ada intervensi.
Penelitian survei merupakan suatu teknik pengumpulan
informasi yang dilakukan dengan cara menyusun daftar
pertanyaan yang diajukan kepada responden.

Jenis Survei melalui Surat
Melalui surat (mail-questionare), merupakan cara untuk
memperoleh tanggapan responden melalui pengiriman kuesioner
via pos.
Kelebihan dari mail-questionare adalah: hemat biaya, hemat
waktu, responden bisa memilih waktu yang tepat untuk mengisi
kuesioner, ada jaminan kerahasiaan (anonymity), tidak ada bias
pewawancara, serta banyak responden yang dapat dicapai jika
dibandingkan dengan metode wawancara.
Kekurangannya adalah: tidak fleksibel, terdapat kecenderungan
rendahnya tanggapan (response rate), hanya perilaku verbal
yang tercatat, tidak ada kendali atas lingkungan, tidak ada
kendali atas urutan pertanyaan yg bisa menyebabkan
pertanyaan-pertanyaan tidak terjawab, tidak bisa merekam
jawaban secara spontan, kesulitan untuk membedakan antara
tidak menjawab (non-response) dengan salah alamat, tidak ada
kendali atas waktu pengembalian, tidak dapat mengungkap
informasi yang kompleks, dan bisa mendapatkan sampel yang
bias.

Survey melalui Wawancara Langsung
Metode wawancara tatap muka (face-to-face interview)
merupakan cara untuk menguji tanggapan responden dengan
bertemu muka atau berhadapan langsung.
Kelebihan dari penelitian face-to-face interview adalah tingkat
respon (response rate) yang baik, memungkinkan pencatatan
perilaku non verbal, kendali atas lingkungan waktu
menjawab, kemampuan untuk mengikuti urutan pertanyaan,
responden harus menjawab sendiri, terjaminnya kelengkapan
jawaban, adanya kendali atas waktu menjawab pertanyaan,
serta dapat dilakukan dengan pertanyaan yang kompleks.
Kelemahannnya adalah: memerlukan biaya yang mahal,
memerlukan banyak waktu untuk bertanya dan untuk
berkunjung ke lokasi, bias pewawancara, bersifat
mengganggu responden, kurang menjamin kerahasiaan, dan
kurang bisa diandalkan untuk mencapai banyak responden.

Survei dgn Wawancara Telepon
Wawancara telepon (telephone interview) merupakan cara
memperoleh tanggapan responden via telepon.
Kelebihan dari telephone interview adalah: tingkat respon (respon
rate) yg lebih tinggi dari mail atau self administered.
memungkinkan untuk menjangkau geografis yang luas/jauh,
waktu lebih singkat, dapat mengontrol tahapan pengisian
kuesioner, dapat melakukan pertanyaan lanjutan probing, dan
memungkinkan untuk mengajukan pertanyaan yang lebih
kompleks.
Kekurangannya adalah: membutuhkan biaya tinggi, panjang
wawancara terbatas, terbatas hanya untuk responden yang
memiliki telepon, mengurangi anonimitas, memungkinkan bias
pewawancara, sulit untuk pertanyaan terbuka, dan hanya dapat
memperkirakan hal-hal tertentu dari latar belakang suara atau
intonasi suara responden.

Penelitian Ex post facto
Penelitian ex post facto merupakan penelitian yang
bertujuan menemukan penyebab yang memungkinkan
perubahan perilaku, gejala atau fenomena pada suatu
peristiwa yg diteliti, yang secara keseluruhan sudah
terjadi.
Penelitian ex post facto secara metodis tidak berbeda
dengan penelitian eksperimen yaitu untuk menguji
hipotesis, tetapi tidak memberikan perlakuan-
perlakuan tertentu karena sesuatu gejala/peristiwa yg
terjadi tsb sudah terjadi dan hanya ingin menelusuri
faktor-faktor penyebabnya atau hal-hal yang mem-
pengaruhinya.

Lanjutan Penelitian Ex post facto
Kerlinger (1993) mendefinisikan penelitian ex post
facto adalah penemuan empiris yang dilakukan secara
sistematis, peneliti tidak melakukan kontrol terhadap
variabel-variabel bebas karena peristiwanya sudah
terjadi.
Sebagai contoh: Seorang peneliti ingin mengetahui
pengaruh merokok terhadap kemampuan menyerap
oksigen dalam darah. Peneliti tidak mungkin
melakukan eksperimen dengan menyuruh orang
menghisap beberapa batang rokok dalam sehari untuk
diketahui pengaruhnya terhadap kemampuan darahnya
dalam mengikat oksigen.

Karakteristik Penelitian Ex Post Facto:
Data dikumpulkan setelah semua peristiwa terjadi.
Variabel terikat ditentukan terlebih dahulu, kemudian
merunut ke belakang (me-regres) untuk menemukan
sebab, sifat hubungan, dan maknanya.

Kelebihan Penelitian Ex Post Facto
1. Sesuai untuk keadaan/kondisi yang alami, yg tidak dapat
dicapai oleh penelitian eksperimen.
2. Informasi tentang sifat fenomena terjadi dalam kondisi
yang alami, dan dalam sekuensi serta pola seperti apa
fenomena tsb terjadi,
3. Kemajuan dalam teknik statistik membuat desain ex post
facto tetap dapat bertahan.

Kelemahan Penelitian Ex Post Facto
Kurang kontrol terhadap variabel bebas
Sulit memastikan apakah semua faktor penyebab telah
dimasukkan dan diidentifikasi
Dalam fenomena sosial dan pendidikan, tidak ada faktor
tunggal yang menjadi sebab dari suatu akibat, tetapi
beberapa kombinasi dan interaksi faktor-faktor berjalan
bersama di bawah kondisi tertentu yg menghasilkan akibat
tertentu.
Kenyataan yang menunjukkan bahwa dua atau lebih
faktor berhubungan tidak mesti menyatakan hubungan
sebab akibat. Semua faktor bisa jadi berhubungan dengan
suatu faktor tambahan yang tidak dikenal atau tidak
diamati.

Penelitian Eksperimen
Metode penelitian eksperimen pada awalnya
digunakan dalam penelitian yang bersifat
laboratoris.
Penelitian eksperimen yang mendasarkan pada
paradigma positivistik mula-mula banyak
diterapkan pada penelitian ilmu-ilmu keras (hard-
science), seperti biologi dan Fisika, yang kemudian
diadopsi untuk diterapkan pada bidang-bidang
sosial dan pendidikan.

Lanjutan Eksperimen .
Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang
dilakukan secara sengaja oleh peneliti dengan cara
memberikan treatment/perlakuan tertentu terhadap
subjek penelitian untuk melihat/mengetahui
dampaknya terhadap subyek yang diteliti.
Penelitian eksperimen merupakan penelitian kausal
(sebab akibat) yang pembuktiannya diperoleh melalui
komparasi/perbandingan antara :
Kelompok eksperimen (yang diberi perlakuan)
dengan kelompok kontrol (yang tidak diberikan
perlakuan); atau
Kondisi subjek sebelum diberikan perlakuan dengan
sesudah diberi perlakuan.

Keterbatasan Penel. Eksperimen
Penggunaan metode penelitian eksperimen pada
penelitian sosial dan pendidikan akan dihadapkan pada
permasalahan yang sangat rumit mengingat obyek yang
diteliti menyangkut interaksi manusia dengan
lingkungan, atau interaksi antar manusia itu sendiri.
Selain itu, tidak mudah untuk mencari orang yang
bersedia dengan sukarela menjadi subyek dari penelitian
eksperimen ("kelinci percobaan").
Guru sebagai peneliti akan dihadapkan pada persoalan
apakah dia bisa bersikap obyektif, mengingat sebagai
peneliti dia juga sebagai manusia yang berinteraksi
dengan subyek yang diteliti, yaitu siswanya sendiri.

Validitas Penelitian Eksperimen
Penelitian eksperimen merupakan penelitian
yang paling dapat diandalkan keilmiahan-
nya (paling valid), karena dilakukan dengan
pengontrolan secara ketat terhadap
variabel-variabel pengganggu di luar yang
dieksperimenkan (Borg & Gall, 1983).
Metode eksperimen merupakan penelitian
yang digunakan untuk mencari pengaruh
perlakuan tertentu terhadap dampaknya
dalam kondisi yang terkendalikan.

Karakteristik Penel. Eksperimen
1. Ciri khas yg membedakan penelitian eksperimen dg penelitian
jenis lain, adalah:
a. Satu atau lebih variabel bebas dimanipulasi (kondisinya dibuat
berbeda), misal: treatment dan non-treatment
b. Semua variabel lainnya, kecuali variabel perlakuan (variabel
bebas), dikendalikan (kondisinya dipertahankan tetap).
c. Pengaruh manipulasi variabel bebas (pemberian perlakuan)
terhadap variabel terikat diamati, dengan asumsi karena diberi
perlakuan yang berbeda maka akan berdampak yang
berbeda pula.
d. Adanya komparasi, sehingga perlu penyamaan antara
kelompok yang akan dikenai perlakuan dengan kelompok
yang tidak dikenai perlakuan (dua kelompok yang akan
dibandingkan tersebut harus komparabel).

Ruang Lingkup Penel. Eksperimen
Eksperimen dalam bidang pendidikan yg dilakukan dalam rangka
melakukan inovasi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran,
adalah dgn menguji pengaruh: materi, media, metode, atau praktik
pendidikan yang baru terhadap hasil belajar siswa.
Rancangan penelitian eksperimen pada umumnya, menggunakan
variabel tunggal:
satu variabel perlakuan dimanipulasikan (dibuat kondisinya
berbeda), selanjutnya diamati akibat/danpak dari perlakuan
tersebut terhadap 1 atau lebih variabel tergantung.
Variabel yang dimanipulasikan disebut: variabel perlakuan,
variabel treatment, variabel eksperimen, atau variabel
independen.
Variabel yang merupakan akibat/dampak disebut: variabel
tergantung, variabel dependen, atau variabel dampak.

Jenis Variabel dlm Eksperimen
Variabel Bebas/independen (variabel perlakuan/eksperimen)
merupakan variabel yang akan dilihat pengaruhnya
terhadap variabel terikat/dependen, atau variabel dampak.
Variabel Terikat/dependen (variabel dampak) merupakan
variabel hasil/dampak/akibat dari variabel bebas/perlakuan.
Variabel Kontrol (Pengendali) variabel yang berpengaruh
terhadap variabel terikat, tetapi pengaruhnya ditiadakan/
dikendalikan dengan cara dikontrol (diisolasi) pengaruhnya.
Variabel Moderator variabel yang mempengaruhi tingkat
hubungan (pengaruh) variabel bebas terhadap variabel
terikat. Atau hubungan/pengaruh variabel bebas terhadap
variabel terikat memiliki nilai yang berbeda pada level yang
berbeda.

Cara Penyetaraan Kelompok
Membuat subyek berpasang-pasangan
(matching), misal: siswa yang nilai awalnya sama
dikelompokkan berpasang-pasangan pada
kelompok yang berbeda.
Penugasan secara random (random assignment),
yaitu menempatkan subyek baik pada kelompok
eksperimen maupun kelompok pembanding
dengan cara diundi (dirandom), atau tidak dipilih-
pilih.
Kesulitan yang terjadi adalah tidak memungkinkan
(sulit) mengelompokkan siswa secara bebas, dan
terpisah dari rombelnya, karena akan merusak
sistem yang telah berjalan. Sehingga sampelnya
apa adanya, atau disebut intax sampel.

DESAIN PENELITIAN EKSPERIMEN
1. Desain Pra-Eksperimental (Pre-ED) Single Group Design
Studi kasus 1 kelompok (one shot case study)
Pretest postest satu kelompok
Desain rangkaian waktu (time series)
2. Desain Eksperimen Sebenarnya (True-ED)
Desain kelompok kontrol pretest-postest
Desain kelompok kontrol hanya postest
Desain solomon 4 kelompok
3. Desain Eksperimental Semu (Quasi-ED)
Desain pretest-postest tak ekuivalen
Perbandingan kelompok statis
Desain berimbang
Meskipun uraian mengenai metode penelitian
eksperimen di atas kelihatan sangat rumit, tetapi untuk
penelitian eksperimen di dalam kelas yang dilakukan
oleh guru untuk kepentingan peningkatan kualitas
pembelajaran, tidak harus memenuhi aturan-aturan
yang rigid seperti di atas.
Sekalipun metode eksperimen sebagai pendekatan
yang ideal bagi pemecahan masalah-masalah
pendidikan (termasuk masalah-masalah pembelajaran
di kelas), namun harus kita ingat bahwa banyak
persoalan penting dalam pendidikan yang tidak dapat
dipecahkan dengan eksperimentasi.

Validitas Penelitian
Pada semua penelitian dengan menggunakan
paradigma positivistik, akan menghadapi dua
pertanyaan besar, yaitu:
1. Apakah hasil penelitian ini benar atau dapat
dipercaya?; dan
2. Apakah kita dapat menggeneralisasikan hasil penelitian
ini kepada sejumlah subyek yang kondisinya dianggap
sama dengan subyek yang kita teliti ?
Permasalahan nomor (1) adalah berkaitan dengan
validitas internal suatu hasil penelitian, sedangkan
permasalahan nomor (2) menyangkut validitas eksternal
suatu hasil penelitian.

Anda mungkin juga menyukai