Anda di halaman 1dari 11

Peralatan Di atas Permukaan

Well Head

Wellhead atau kepala sumur dilengkapi dengan tubing hanger khusus yang mempunyai lubang
untuk cablepackoff atau penetrator. Cablepackoff ini biasanya tahan sampai tekanan 3000 psi.
Tubing hanger dilengkapi juga dengan lubang untuk hidraulic control line, yaitu saluran cairan
hidraulik untuk menekan subsurfaceballvalve agar terbuka.

Junction Box
Junction Box merupakan suatu tempat yang terletak antara switchboard dan wellhead yang
berfungsi untuk tempat sambungan kabel atau penghubung kabel yang berasal dari dalam
sumur dengan kabel yang berasal dari Switchboard. JunctionBox juga digunakan untuk
melepaskan gas yang ikut dalam kabel dari sumur agar tidak menimbulkan kebakaran di
switchboard karena banyak alat elektronik yang ada didalamnya. JunctionBox diletakkan 15 feet
dari WellHead dan direkomendasikan tingginya 2-3 feet dari tanah.


Switchboard
Berfungsi sebagai pengendali atau kontrol peralatan pompa yang ditenggelamkan ke dalam
sumur. Alat ini merupakan kombinasi dari motor starter, alat pelindung dari overload /
underload, alat pencatat tegangan serta kuat arus listrik selama dalam kondisi operasi atau
ammeter recording.

Variable Speed Drive
Sistem ESP dioperasikan dengan frekuensi tetap 50 atau 60 Hz. Secara umum Variable Speed
Drive (VSD) merupakan switchboard yang mempunyai kapasitas frekuensi yang dapat diubah.
VSD digunakan untuk mengubah frekuensi yang masuk ke dalam AC power menjadi frekuensi
lainnya, biasanya berkisar antara 30-90 Hz.
Dengan adanya range frekuensi tersebut, akan memberikan keleluasaan dalam penentuan laju
alir produksi yang disesuaikan dengan kemampuan sumur melalui pengaturan putaran pompa.
Dengan pengaturan putaran diharapkan akan didapatkan pemompaan yang optimum dengan
tanpa harus merubah perencanaan jumlah stage.
Penentuan besarnya frekuensi output dari VSD yang nantinya merupakan frekuensi putaran
pompa dapat ditentukan melalui beberapa jenis pengontrol (control mode), yaitu :
Speed Mode, yaitu pengaturan berdasarkan speed sebagai harga tetapan. Misal dengan Speed
Mode pada 52 Hz, berarti motor akan tetap pada putaran 52 Hz.
Current Mode, yaitu pengaturan berdasarkan running ampere sebagai harga tetapan.

Dengan mengubah frekuensi maka pump performance akan berubah juga. Frekuensi yang lebih
tinggi menyebabkan kecepatan pompa menjadi lebih besar yang akan memberikan rate
produksi dan head lebih besar, maka horse power yang dibutuhkan juga menjadi lebih besar.
Transformer
Berfungsi sebagai pengubah tegangan dari primary voltageatau Voltage Power Supply yang ada
menjadi voltage yang disesuaikan dengan kebutuhan motor yang digunakan. Alat ini terdiri dari
core atau inti yang dikelilingi oleh coil dari lilitan kawat tembaga. Keduanya baik core maupun
coil direndam dengan minyak trafo sebagai pendingin dan isolasi. Perubahan tegangan akan
sebanding dengan jumlah lilitan kawatnya.


Peralatan Di Bawah Permukaan
Motor
Motor ini berfungsi sebagai tenaga penggerak bagi unit pompa (prime mover). Merupakan
motor induksi tiga fasa yang terdiri dari dua kumparan, yaitu stator (bagian yang diam) dan rotor
(bagian yang bergerak). Rotor ini dihubungkan dengan poros yang terdapat pada pompa (shaft)
sehingga impeller pompa akan berputar. Karena diameter luarnya terbatas (tergantung
diameter casing), maka untuk mendapatkan horse power yang cukup maka motor dibuat
panjang dan berganda (tandem).
Motor ini diisi dengan minyak yang mempunyai tahanan listrik (dielectric strength) tinggi.
Minyak tersebut selain berfungsi sebagai pelumas juga berfungsi sebagai tahanan (isolasi) dan
sebagai penghantar panas motor yang ditimbulkan oleh perputaran rotor ketika motor tersebut
bekerja. Panas tersebut dipindahkan dari rotor ke housing motor yang selanjutnya dibawa ke
permukaan oleh fluida sumur yang terproduksi. Media pendingin motor yang lain adalah fluida
yang melewati samping body motor yang membawa panas yang ditimbulkan oleh motor.

Protektor
Protektor sering juga disebut dengan Seal Section (Centrilift) atau Equalizer (ODI).Alat ini
dipasang di antara gas separator dan motor listrik yang mempunyai 4 (empat) fungsi utama,
yaitu:
Untuk mengimbangi tekanan motor dengan tekanan di annulus,
Sebagai tempat duduknya Thrust Bearing (yang mempunyai bantalan axial dari jenis marine
type),
Untuk meredam gaya axial yang ditimbulkan oleh pompa
Sebagai penyekat masuknya fluida sumur ke dalam motor listrik



Gas Separator
Intake atau Gas Separator dipasang di bawah pompa dengan cara menyambungkan sumbunya
(shaft) memakai coupling. Intake ada yang dirancang untuk mengurangi volume gas yang masuk
ke dalam pompa, disebut gasseparator, tetapi ada juga yang tidak yang disebut Intake atau
Standart Intake.GasSeparator digunakan apabila sumur mempunyai konsentrasi gas yang tinggi
dan untuk menghindari timbulnya gas lock pada pompa yang akhirnya pompa akan underload
jika tidak cukup fluida yang dihisap sehingga load dari motor akan jauh berkurang.
Fungsi Gas Separator diantaranya yaitu mencegah menurunnya head capacity, mencegah
terjadinya fluktuasi beban pada motor, mengurangi surging (flow yang tidak satbil). Gas
Separator dibagi menjadi 2 macam yaitu Reverse Flow Gas Separator dan Rotari Gas Separator.
Unit Pompa
Unit pompa merupakan Multistage Centrifugal Pump, yang terdiri dari: impeller, diffuser, shaft
(tangkai) dan housing (rumah pompa). Di dalam housing pompa terdapat sejumlah stage,
dimana tiap stage terdiri dari satu impeller dan satu diffuser. Jumlah stage yang dipasang pada
setiap pompa akan dikorelasi langsung dengan Head Capacity dari pompa tersebut.
Pemasangannya bisa menggunakan lebih dari satu (tandem) tergantung dari Head Capacity yang
dibutuhkan untuk menaikkan fluida dari lubang sumur ke permukaan. Impeller merupakan
bagian yang bergerak, sedangkan diffuser adalah bagian yang diam. Seluruh stage disusun
secara vertikal, dimana masing-masing stage dipasang tegak lurus pada poros pompa yang
berputar pada housing.
Prinsip kerja pompa ini, yaitu fluida yang masuk ke dalam pompa melalui intake akan diterima
oleh stage paling bawah dari pompa, impeller akan mendorongnya masuk, sebagai akibat proses
sentrifugal maka fluida akan terlempar keluar dan diterima oleh diffuser. Oleh diffuser, tenaga
kinetis (velocity) fluida akan diubah menjadi tenaga potensial (tekanan) dan diarahkan ke stage
selanjutnya.
Pada proses tersebut fluida memiliki energi yang semakin besar dibandingkan pada saat
masuknya. Kejadian tersebut terjadi terus menerus sehingga tekanan head pompa berbanding
linier dengan jumlah stages, artinya semakin banyak stages yang dipasangkan, maka semakin
besar kemampuan pompa untuk mengangkat fluida. Kapasitas pompa bergantung dari sudut
vane dari Impeller, tebal dari Impeller Vane Opening dan diameter luar dari Impeller. Pemilihan
laju produksi yang tepat dalam mendesain pompa ESP merupakan salah satu faktor yang sangat
menentukan untuk jenis ESP yang dipilih, karena ESP sangat sensitif dengan laju aliran. Apabila
laju produksi terlalu besar dari kemampuan ESP maka akan menyebabkan up thrust kerusakan
terjadi pada difusser bagian atas. Sedangkan laju terlalu kecil dari kapasitas ESP akan
menyebabkan down thrust yang akan merusak difusser bagian bawahnya. Ada 3 jenis pompa
yang biasa dipakai yaitu Floater, Compression dan Bottom Floater.
Kabel Listrik
Power cable gunanya untuk mengalirkan arus listrik dari switchboard ke motor. Power yang
dibutuhkan oleh motor disalurkan dari permukaan melalui kabel listrik yang dilapisi dengan
penyekat. Kabel ini ditempatkan sepanjang tubing dengan Clamp. Unit kabel ini terdiri atas tiga
buah kabel tembaga yang satu sama lain dipisahkan dengan pembalut terbuat dari karet dan
keseluruhannya dibungkus dengan pelindung baja. Ada dua jenis kabel, yaitu flat cable (pipih)
dan round cable (bulat), yang penggunaannya tergantung pada besarnya ruang (clearances)
yang tersedia.
Check Valve dan Bleeder Valve
Check valve dipasang 1 3 joint di atas pompa, gunanya untuk menahan liquid agar tidak turun
ke bawah yang mana mengakibatkan pompa berputar terbalik (back spinning) sewaktu pompa
mati, apabila distart shaft bisa patah. Bleeder valve berada 1 joint di atas check valve digunakan
untuk mengalirkan fluida dari tubing ke annulus sesaat sebelum cabut tubing, jadi ada shear pin
yang bisa dipataPeralatan Di atas Permukaan
Well Head

Wellhead atau kepala sumur dilengkapi dengan tubing hanger khusus yang mempunyai
lubang untukcablepackoff atau penetrator. Cablepackoff ini biasanya tahan sampai
tekanan 3000 psi. Tubing hangerdilengkapi juga dengan lubang untuk hidraulic control
line, yaitu saluran cairan hidraulik untuk menekansubsurfaceballvalve agar terbuka.

J unction Box
Junction Box merupakan suatu tempat yang terletak
antara switchboard dan wellhead yang berfungsi untuk tempat sambungan kabel atau
penghubung kabel yang berasal dari dalam sumur dengan kabel yang berasal
dari Switchboard. JunctionBox juga digunakan untuk melepaskan gas yang ikut dalam
kabel dari sumur agar tidak menimbulkan kebakaran di switchboard karena banyak alat
elektronik yang ada didalamnya. JunctionBox diletakkan 15 feet dari WellHead dan
direkomendasikan tingginya 2-3 feet dari tanah.


Switchboard
Berfungsi sebagai pengendali atau kontrol peralatan pompa yang ditenggelamkan ke
dalam sumur. Alat ini merupakan kombinasi dari motor starter, alat pelindung
dari overload / underload, alat pencatat tegangan serta kuat arus listrik selama dalam
kondisi operasi atau ammeter recording.

Variable Speed Drive
Sistem ESP dioperasikan dengan frekuensi tetap 50 atau 60 Hz. Secara umum Variable
Speed Drive (VSD) merupakan switchboard yang mempunyai kapasitas frekuensi yang
dapat diubah. VSD digunakan untuk mengubah frekuensi yang masuk ke dalam AC
power menjadi frekuensi lainnya, biasanya berkisar antara 30-90 Hz.
Dengan adanya range frekuensi tersebut, akan memberikan keleluasaan dalam penentuan
laju alir produksi yang disesuaikan dengan kemampuan sumur melalui pengaturan
putaran pompa. Dengan pengaturan putaran diharapkan akan didapatkan pemompaan
yang optimum dengan tanpa harus merubah perencanaan jumlah stage.
Penentuan besarnya frekuensi output dari VSD yang nantinya merupakan frekuensi
putaran pompa dapat ditentukan melalui beberapa jenis pengontrol (control mode), yaitu :
o Speed Mode, yaitu pengaturan berdasarkan speed sebagai harga tetapan. Misal
dengan Speed Mode pada 52 Hz, berarti motor akan tetap pada putaran 52 Hz.
o Current Mode, yaitu pengaturan berdasarkan running ampere sebagai harga tetapan.

Dengan mengubah frekuensi maka pump performance akan berubah juga. Frekuensi yang
lebih tinggi menyebabkan kecepatan pompa menjadi lebih besar yang akan memberikan
rate produksi dan head lebih besar, maka horse power yang dibutuhkan juga menjadi
lebih besar.
Transformer
Berfungsi sebagai pengubah tegangan dari primary voltageatau Voltage Power
Supply yang ada menjadivoltage yang disesuaikan dengan kebutuhan motor yang
digunakan. Alat ini terdiri dari core atau inti yang dikelilingi oleh coil dari lilitan kawat
tembaga. Keduanya baik core maupun coil direndam dengan minyak trafo sebagai
pendingin dan isolasi. Perubahan tegangan akan sebanding dengan jumlah lilitan
kawatnya.


Peralatan Di Bawah Permukaan
Motor
Motor ini berfungsi sebagai tenaga penggerak bagi unit pompa (prime mover).
Merupakan motor induksi tiga fasa yang terdiri dari dua kumparan, yaitu stator (bagian
yang diam) dan rotor (bagian yang bergerak).Rotor ini dihubungkan dengan poros yang
terdapat pada pompa (shaft) sehingga impeller pompa akan berputar. Karena diameter
luarnya terbatas (tergantung diameter casing), maka untuk mendapatkan horse
power yang cukup maka motor dibuat panjang dan berganda (tandem).
Motor ini diisi dengan minyak yang mempunyai tahanan listrik (dielectric strength)
tinggi. Minyak tersebut selain berfungsi sebagai pelumas juga berfungsi sebagai tahanan
(isolasi) dan sebagai penghantar panas motor yang ditimbulkan oleh
perputaran rotor ketika motor tersebut bekerja. Panas tersebut dipindahkan
dari rotor ke housing motor yang selanjutnya dibawa ke permukaan oleh fluida sumur
yang terproduksi. Media pendingin motor yang lain adalah fluida yang melewati samping
body motor yang membawa panas yang ditimbulkan oleh motor.

Protektor
Protektor sering juga disebut dengan Seal Section (Centrilift) atau Equalizer (ODI).Alat
ini dipasang di antara gas separator dan motor listrik yang mempunyai 4 (empat) fungsi
utama, yaitu:
o Untuk mengimbangi tekanan motor dengan tekanan di annulus,
o Sebagai tempat duduknya Thrust Bearing (yang mempunyai bantalan axial dari
jenis marine type),
o Untuk meredam gaya axial yang ditimbulkan oleh pompa
o Sebagai penyekat masuknya fluida sumur ke dalam motor listrik



Gas Separator
Intake atau Gas Separator dipasang di bawah pompa dengan cara menyambungkan
sumbunya (shaft) memakai coupling. Intake ada yang dirancang untuk mengurangi
volume gas yang masuk ke dalam pompa, disebut gasseparator, tetapi ada juga yang
tidak yang disebut Intake atau Standart Intake.GasSeparatordigunakan apabila sumur
mempunyai konsentrasi gas yang tinggi dan untuk menghindari timbulnya gas lockpada
pompa yang akhirnya pompa akan underload jika tidak cukup fluida yang dihisap
sehingga load dari motor akan jauh berkurang.
Fungsi Gas Separator diantaranya yaitu mencegah menurunnya head capacity, mencegah
terjadinyafluktuasi beban pada motor, mengurangi surging (flow yang tidak satbil). Gas
Separator dibagi menjadi 2 macam yaitu Reverse Flow Gas Separator dan Rotari Gas
Separator.
Unit Pompa
Unit pompa merupakan Multistage Centrifugal Pump, yang terdiri
dari: impeller, diffuser, shaft(tangkai) dan housing (rumah pompa). Di
dalam housing pompa terdapat sejumlah stage, dimana tiap stage terdiri dari
satu impeller dan satu diffuser. Jumlah stage yang dipasang pada setiap pompa akan
dikorelasi langsung dengan Head Capacity dari pompa tersebut. Pemasangannya bisa
menggunakan lebih dari satu (tandem) tergantung dari Head Capacity yang dibutuhkan
untuk menaikkan fluida dari lubang sumur ke permukaan. Impeller merupakan bagian
yang bergerak, sedangkan diffuser adalah bagian yang diam. Seluruh stage disusun secara
vertikal, dimana masing-masing stage dipasang tegak lurus pada poros pompa yang
berputar pada housing.
Prinsip kerja pompa ini, yaitu fluida yang masuk ke dalam pompa melalui intake akan
diterima oleh stagepaling bawah dari pompa, impeller akan mendorongnya masuk,
sebagai akibat proses sentrifugal maka fluida akan terlempar keluar dan diterima
oleh diffuser. Oleh diffuser, tenaga kinetis (velocity) fluida akan diubah menjadi tenaga
potensial (tekanan) dan diarahkan ke stage selanjutnya.
Pada proses tersebut fluida memiliki energi yang semakin besar dibandingkan pada saat
masuknya. Kejadian tersebut terjadi terus menerus sehingga tekanan head pompa
berbanding linier dengan jumlahstages, artinya semakin banyak stages yang dipasangkan,
maka semakin besar kemampuan pompa untuk mengangkat fluida. Kapasitas pompa
bergantung dari sudut vane dari Impeller, tebal dari Impeller Vane Opening dan diameter
luar dari Impeller. Pemilihan laju produksi yang tepat dalam mendesain
pompaESP merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan untuk jenis ESP yang
dipilih, karena ESPsangat sensitif dengan laju aliran. Apabila laju produksi terlalu besar
dari kemampuan ESP maka akan menyebabkan up thrust kerusakan terjadi
pada difusser bagian atas. Sedangkan laju terlalu kecil dari kapasitas ESP akan
menyebabkan down thrust yang akan merusak difusser bagian bawahnya. Ada
3jenis pompa yang biasa dipakai yaitu Floater, Compression dan Bottom Floater.
Kabel Listrik
Power cable gunanya untuk mengalirkan arus listrik dari switchboard ke motor. Power
yang dibutuhkan oleh motor disalurkan dari permukaan melalui kabel listrik yang dilapisi
dengan penyekat. Kabel ini ditempatkan sepanjang tubing dengan Clamp. Unit kabel ini
terdiri atas tiga buah kabel tembaga yang satu sama lain dipisahkan dengan pembalut
terbuat dari karet dan keseluruhannya dibungkus dengan pelindung baja. Ada dua jenis
kabel, yaitu flat cable (pipih) dan round cable (bulat), yang penggunaannya tergantung
pada besarnya ruang (clearances) yang tersedia.
Check Valve dan Bleeder Valve
Check valve dipasang 1 3 joint di atas pompa, gunanya untuk menahan liquid agar tidak
turun ke bawah yang mana mengakibatkan pompa berputar terbalik (back
spinning) sewaktu pompa mati, apabila distart shaft bisa patah. Bleeder valve berada 1
joint di atas check valve digunakan untuk mengalirkan fluida dari tubing ke
annulus sesaat sebelum cabut tubing, jadi ada shear pin yang bisa dipatahkan
dengan suatu bar (besi) dijatuhkan dalam tubing untuk membukanya.
Centralizer
Berfungsi untuk menjaga kedudukan pompa agar tidak bergeser atau selalu ditengah-
tengah pada saat pompa beroperasi, sehingga kerusakan kabel karena gesekan dapat
dicegah. Dipasang 1-2 buah pada tubing.
Kantung Calgon
Berisikan calgonyang berfungsi antara lain :
o Untuk mencegah terbentuknya scale CaCO3
o Untuk mencegah dan menghentikan scale dan korosi akibat logam Fe.
o Kantung ini dipasang di ujung rangkaian.
hkan dengan suatu bar (besi) dijatuhkan dalam tubing untuk membukanya.
Centralizer
Berfungsi untuk menjaga kedudukan pompa agar tidak bergeser atau selalu ditengah-tengah
pada saat pompa beroperasi, sehingga kerusakan kabel karena gesekan dapat dicegah. Dipasang
1-2 buah pada tubing.
Kantung Calgon
Berisikan calgonyang berfungsi antara lain :
Untuk mencegah terbentuknya scale CaCO3
Untuk mencegah dan menghentikan scale dan korosi akibat logam Fe.
Kantung ini dipasang di ujung rangkaian.

Anda mungkin juga menyukai