Anda di halaman 1dari 24

PEROLEHAN ENERGI PADA SEL

Sel membutuhkan masukan energi dari sumber luar.Energy memasuki sebagian ekosistem dalam bentuk
cahaya matahari, sumber energi bagi tumbuhan dan organisme bagi fotosintetik lainnya.Sel memamen
energi kimiawi yang tersimpan dalam molekul organik dan menggunakannya untuk ATP, molekul yang
menggerakan sebagian besar kerja seluler.Fotosintesis menyediakan makanan bagi hampir seluruh
kehidupan di dunia bagi secara langsung ataupun tidak langsung.
Autotrof memberi dirinya sendiri dengan menelan molekul organik.Fotoautotrof menggunakan energi
matahari untuk mensintesis molekul organik dari CO
2
dan H
2
O.heterotrof menelan molekul organik dari
organisme lain untuk memperoleh energi dan karbon. Pada eukariota autrofik, fotosintesis terjadi dalam
kloroplas, organel yang mengandung membran tilakoid dari stroma kloroplas.
Cahaya merupakan suatu bentuk energy elektromagnetik, yang merambat sebagai gelombang.Warna
yang kita lihat sebagai cahaya-tampak merupakan bagian spektum elektromagnetik.Pigmen merupakan
bahan yang menyerap cahaya tampak dengan panjang gelombang tertentu. Kerja spectrum fotosintesis
tidak benar-benar sama dengan spectrum absorpsi klorofil a, suatu pigmen fotosintetik utama dalam
tumbuhan, kerja pigmen aksesoris (klorofil bdan berbagai karatenoid) menyerap panjang
gelombangcahaya yang berbeda dan member energinya ke klorofil a.


Reaksi terang dalam grana menghasilkan ATP dan menguraikan air, melepas O
2
dan membentuk NADPH
dengan mentransfer electron dari air ke NADP
+
.Siklus Kelvin dalam stroma membentuk gula dan CO
2,
dengan menggunakan ATP untuk energi dan NADPH untuk pereduksi.
Siklus Kelvin merupakan jalur metabolisme dalam stroma kloroplas. Suatu enzim (rubisjko)
menggabungkan CO
2
dengan ribulosa bisfosfat (RUBP), gula berkarbon lima. Kemudian, dengan
menggunakan electron dari NADPH dan energy dari ATP, siklus ini mensintesis gula berkarbon-tiga
gliseraldehida 3-fosfat.



A. Fotosintesis mengubah energi cahaya menjadi energy kimia dalam makanan
Enzim-enzim fotositesis dan molekul-molekul lain dikelompokan bersama dalam membran
biologis,memungkinkan terlaksananya serangkaian reaksi kimia yang dibutuhkan dengan efisien.Proses
fotosintesis kemungkinan besar bermula dalam sekelompok bakteri yang memiliki wilayah-wilayah
membran plasma yang melipat ke dalam dan mengandung kumpulan molekul semacam itu:Pada bakteri
fotosintetik yang masih ada,membran fotosintetik yang melipat ke dalam berfungsi mirip dengan
membran internal kloroplas,organel eukariotik.

Kloroplas: Tempat Fotosintesis pada Tumbuhan
Seluruh bagian hijau tumbuhan,termasuk batang hijau dan buah yang belum matang,memiliki
kloroplas,namun daun merupakan tempat utama fotosintesis pada sebagian besar tumbuhan.Warna
daun berasal dari klorofil (chlorophyll),pigmen hijau yang terletak di dalam kloroplas.Energi cahaya yang
diabsorsi (diserap)oleh kloropil menggerakan sintesis molekul organik dalam kloroplas.Kloroplas
terutama ditemukan

dalam sel masofil(mesophyll), jaringan di interior daun. Karbon dioksida memasuki daun,dan oksigen
keluar, melalui pori-pori makroskopik yang disebut stomata (tunggal stoma;dari kata Yunani yang
berarti mulut). Air yang siserap akan diangkut kedaun melalui pembuluh.Daun juga menggunakan
oembuluh untuk mengekspor gula ke akar dan bagian-bagian nonfotosintetik lainnya dari tumbuhan.
Sel mesofil biasanya memiliki sekitar 30 sampai 40 kloroplas,yang masing-masing berukuran sekitar 2-4
um . Selaput yang terdiri dari dua membran yang menyelubungi stoma,cairan kental didalam kloroplas.
Suatu sistem rumit yang terdiri dari kantong-kantong bermembran yang saling terhubung yang disebut
tilakoid(thylakoid), memisahkan stoma dari kompartemen lain, yaitu interior tilakoid,atauruang tilakoid.

Menyusuri Perjalanan Atom dalam Fotosintesis:Peneliti Ilmiah
Selama beradab-adab ilmuan telah berusaha untuk memahami proses pembuatan makanan oleh
tumbuhan.Jika ada cahaya,bagian-bagian hijau dari tumbuhan menghasilkan senyawa-senyawa organik
dan oksigen dari karbon dioksida dan air.Dengan menggunakan rumus-rumus molekul,kita dapat
merangkum serangkaian reaksi kimia yang kompleks dalam fotosintesis dengan persamaan kimia ini:
6CO
2
+ 12 H
2
O + Energi cahaya C
6
H
12
+ O
6
+ 6 O
2
+ 6 H
2
O
Kita dapat melihat bahwa perubahan kimia keseluruhan selama fotosintesis merupakan kebalikan dari
perubahan kimia keseluruhan yang terjadi dalam respirasi selular.




Penguraian Air
Salah satu petunjuk pertama dari mekanisme fotosintesis berasal dari penemuan bahwa O
2
yang
dilepas oleh tumbuhan berasal dari H
2
O,bukan dari CO
2
.Kloroplas memecah air menjadi hidrogen dan
oksigen.Sebelum penemuan ini, hipotesis yang mendominasi adalah bahwa fotosintesis memecah
karbon dioksida (CO
2 -
C + O
2
) dan kemudian menambahkan air ke karbon (CO
2 -
C + H
2
O [CH
2
O] ).
Hipotesis ini mempediksi bahwa O
2
yang dilepas selama fotosintesis berasal dari CO
2
.Beberapa
percobaan menunjukan bahwa O
2
dari tumbuhan berlabel
18
O hanya jika air merupakan sumber perunut
(percobaan 1). Jika
18
diintroduksi ke tumbuhan dalam bentuk CO
2
,label itu tidak muncul dalam O
2
yang
dilepaskan (percobaan 2).
Fotosintesis sebagai Proses Redoks
Selama respirasi seluler,energi dilepaskan dari gula ketila elektron yang berasosiasi dengan
hidrogen dilihat oleh molekul pembawa ke oksigen, membentuk air sebagai produk sampingan .Elektron
kehilangan energi potensial saat jatuh menuruni rantai transpor elektron menuju oksigen yang
elektronegatif ,dan mitokondria memanfaatkan energi tersebut untuk mengintesis ATP.Fotosintesis
membalik arah aliran elektron. Air dipecah, dan elektron ditransfer bersama-sama ion hidrogen dari air
ke karbion dioksida, yang mereduksinya menjadi gula. Karena elektron mengalami peningkatan energi
potensial saat bergerak dari air ke gula, proses ini membutuhkan energi, atau dengan kata lain bersifat
endorgenik. Dorongan energi ini disediakan oleh cahaya matahari.

Dua Tahap Fotosintesis: Pendahuluan
Sebenarnya,fotosintesis bukanlah sutu proses tunggal,melaikan dua proses,yang masing-masing
terdiri dari banyak langkah. Kedua tahap fotosintesis dikenal sebagai reaksi terang (light
reaction,bagianfoto dari fotosintesis) dan siklus Calvin (Calvin cyle,bagian sintesis)



Sumber : campbell et al. 1999

Reaksi terang merupakan tahap-tahap fotosintesis yang mengubah energi surya menjadi energi kimia.
Air dipecah,menyediakan sumber elektron dan proton (ion hidrogen H
+
) serta melepaskan O
2
sebagai
produk sampingan.Reaksi terang menggunakan tenaga surya untuk mereduksi NADP
+
menjadi NADPH
dengan cara menambahkan sepasang elektron bersama-sama dengan H
+
. Reaksi terang juga
menghasilkan ATP,memenggunakan kemiosmosis untuk memberikan tenaga dari penambahan gugus
fosfat ke ADP, proses yang disebut fotofosforisasi
(photophosphorylation ). Perhatikan bahwa reaksi terang tidak menghasilkan gula; pembentukan gula
terjadi pada tahap kedua fotosintesis ,yaitu siklus Calvin.Siklus Celvin diawali dengan penggabungan CO
2
dari udara ke dalam molekul organik yang sudah ada dalam kloroplas. Penggabungan karbon ke dalam
senyawa organik pada awal siklus ini disebut fiksasi karbon (carbon fixation ). Siklus Calvin kemudian
mereduksi karbon yang terfiksasi menjadi karbohidrat melalui penambahan elektron. Tenaga pereduksi
disediakan oleh NADPH,yang menerima muatan elektronnya dalam dalam reaksi terang. Langkah-
langkah metabolik pada siklus Calvin terkadang disebut sebagai reaksi gelap,atau reaksi tak-bergantung-
cahaya,sebab tidak ada satu pun dari langkah itu yang membutuhkan cahaya secara langsung.
Bagaimana pun juga, siklus Calvin pada sebadgian besar tumbuhan terjadi pada siang hari,karena hanya
pada itulah reaksi terang dapat menyediakan NADPH dan ATP yang dibutuhkan oleh siklus Calvin.
Seperti yang diindikasikan oleh peraga,tilokoid kloroplas merupakan tempat berlangsungnya
reaksi terang,sedangkan siklus Calvin terjadi dalam stoma. Dalam tilakoid, molekul NADP
+
mengambil
elektron, sedangkan ADP mengandung fosfat . NADP dan ATP kemudian dilepaskan ke stroma, tempat
kedua molekul tersebut memaikan peran krusial dalam siklum Calvin.Kedua tahap fotosintesis dalam
peraga tersebut diperlakukan sebagai modul metabolik yang mengambil bahan penyusun dan
menghasilkan produk. Langkah kita berikutnya untuk memahami fotosintesis adalah dengan
mempelajari lebih dekat bagaimana kedua tahap itu bekerja,diawali dengan reaksi terang.


B. Reaksi terang mengubah energy matahari menjadi energy kimiawi berupa ATP dan NADPH
Tilakoid kloroplas mengubah energy cahaya menjadi energy kimiawi dalam bentuk ATP dan NADPH
.untuk memahami pengubahan ini dengan lebih baik, terlebih dulu kita perlu mempelajari sifat-sifat
penting cahaya.
Sifat-Sifat Alami Cahaya Matahari
Cahaya merupakan bentuk energy yang dikenal sebagai energy elektromagnetik atau disebut
radiasi.Jarak anatr puncak-puncak gelombang elekromagnetik disebut panjang gelombang.Panjang
gelombang berkisar antara kurang dari satu nanometer ( untung sinar gamma) hingga lebih dari
kilometer (untuk gelombang radio) . keseluruhan kisaran radiasi disebut spectrum elektromagnetik.


Sumber : campbell et al.
Segmen yang paling penting bagi kehidupan adalah pita sempit yang panjang gelombangnya berkisar
antara kira-kira 380-750 nm.Radiasi ini disebut cahaya tampak. Model cahaya sebagai gelombang
menerangkan banyak sifat-sifta cahaya . Tetapi dalam hal tertentu cahaya itu berperilaku seperti
tersusun atas partikel-partikel diskret , yang disebut foton. Foton bukanlah objek kasat mata, tetapi
foton itu bertindak seperti objek yang memiliki jumlah energy yang tetap.
Bagain spectrum yang dapat kita lihat-cahaya-tampak- juga merupakan radiasi yang menggerakkan
fotosintesis.Biru dan merah, dua panjang gelombang yang paling efektif diserap oleh klorofil,
merupakan warna yang paling bermanfaat sebagi energy untuk reaksi terang.
Pigmen Fotosintetik; Reseptor Cahaya
Bahan-bahan yang menyerap cahaya-tampak disebut pigmen. Pigmen yang berbeda akan menyerap
cahaya dengan panjang gelombang yang berbeda, dan panjang gelombang yang diserapakan
menghilang. Jika suatu pigmen diterangi dengan cahaya putih, warn ayang kita lihat ialah warna yang
paling dipantulkan atau diteruskan oleh pigmen yang bersangkutan. Misalnya kita melihat warna hijau
saat kita melihat daun karena klorofil menyerap cahaya merah dan biru ketika diteruskan dan
memantulkan cahaya hijau.


Sumber : Campbell et al. 1999
Pigmen-pigmen penangkap cahaya diklasifikasikan menjadi tiga kelompok, yaitu klorofil, karotenoid, dan
fikobilin.
Klorofil mengabsorpsi cahaya dengan panjang gelombnag 400-500nm ( violet dan cahaya biru) dan 600-
700 nm (orange dan cahaya merah). Pigmen ini menyebabkan warna hijau pada tumbuhan.
Karotenoid mengabsorpsi cahay, terutama dengan panjang gelombnag 400-500 nm.Kuning, oranye, dan
merah merupakn warna yang direflesikan oleh karotenoid sehingga memberikan warna tersebut pada
wortel, jeruk, tomat, dan daun tumbuhan tertentu.
Fikobilin hanya ditemukan pada sianobakteri fotosintetik dan alga merah.Pigmen tersebut
mengabsorpsi cahay dengan panjang gelombang 450-650 nm.( Sudjadi, bagod.2006;49)
Fotoeksitansi Klorofil
Warna yang bersesuaian dengan panjang gelombnag yang diserap akan menghilang dari spectrum
cahaya yang diteruskan dan dipantulkan, tetapi energinya tidak hilang. Ketika molekul menyerap suatu
foton, salh satu electron molekul dinaikkan ke suatu orbital di mana electron tersebut memilki energy
potensial yang lebih tinggi. Ketika electron berada pada orbital normalnya, molekul pigmen
dikatakan berada dalam keadaan dasarnya. Setelah penyerapan foton mendorong electron ke orbital
yang energinya lebih tinggi, molekul pigmen dikatakan dalam keadaan tereksitasi. Satu-satunya foton
yang diserap ialah foton yang energinya tepat sama dengan perbedaan energy antara keadaan dasar
dan keadaan tereksitasi, dan selisih energy ini beragam dari satu jenis atom atau molekul ke jenis
lainnya. Dengan demikian, senyawa tertentu menyerap hanya foton yang bersesuaian dengan panjang
gelombnag tertentu, karena itulah setipa pigmen memiliki spectrum absorpsi yang unik.
Energy dari foton yang diserap diubah menjadi energy potensial electron yang dinaikkan dari keadaan
dasar keadaan tereksitasi. Tetapi elektron ini tidak dapat menetap di sana terlalu lama karena keadaan
ynag tereksitasi, seperti semua keadaan berenergi tinggi lainnya, bersifat tidak stabil.
Sebagia pigmen, termasuk krofil, selain memnacrakan panas juga memancarkan cahaya setelah
menyerap foton.Electron melompat ke keadaan energy yang lebih tinggi, dan ketika electron itu kembali
ke keadaan dasrnya, foton dilepas.Pasca-pijar ini disebut fluoresensi. Jika larutan klorofil yang diisolasi
dari klorofil diterangi, larutan ini akan berfluoresensi ( berpendar) dalam bagian merah spectrum dan
juga melepas panas. Fotosistem: Kompleks Pengumpul Cahaya dari Membran Tilakoid
Pada lingkungan aslinya dalam membrane tilakoid, klorofil tersususn bersama protein dan molekul
organic yang lebih kecil lainnya menjadi fotosistem .fotosistem memilki kompleks antena pengumpul
cahaya yang tersusun atas suatu kumpulan dari beberapa ratus klorofil ,dan b , dan molekul
karotenoid.
Ketika setiap molekul antenna menyerap foton, energinya disalurkan dari molekul pigmen ke molekul
pigmen lain sehingga energy tentang molekul klorofil terentu. Hanya molekul klorofil ini yang
ditempatkan di dearah fotosistem yang disebut pusat reaksi.Di mana terjadi reaksi kimiawi pertama
fotosintesis yang digerakkan cahaya.Dalam reaksi reduksi-oksidasi molekul klorofil di pusat reaksi
kehilangan salah satu elektronnya yang berpindah ke akseptor electron primer.Reaksi redks terjadi
apabila cahaya mengeksitasi electron ke tingkat energy yang lebih tinggi dalam klorofil dan akseptor
elektrob itu dapat kembali ke keadaan dasar dalam molekul klorofil.Klorofil yang terisolasi
berfluotesensi karena tidak ada lagi aksepor electron untuk mencegah agar electron dari klorofil
terfotoeksitasi tidak turun kembali ke keadaan dasar. Dalam kloroplas,molekul akseptor berfubgsi
seperti bendungan yang mencegah kemerosotan tiba-tiba elektrob berebergi-tinggi ini kembali ke
keadaan dasarnya.




Membrane tilakoid dipenuhi oleh dua jenis fotosistem yang bekerja secara bersama dalam reaksi terang
fotosintesis .kedua jenis itu disebut fotosistem I dan fotoistem II. Masing masing memiliki pusat reaksi
yang khas.
Klorofil pusat-reaksi fotosistem I dikenal sebagai P700 karena pigmen ini paling baik dalam menyerap
cahaya yang memiliki panjang gelombang 700nm (bagian spectrum yang sangat merah0. Klorofil pada
pusat reaksi fotosistem II disebut P680 karena spectrum absorpsi memiliki puncak pada 680 nm (juga
bagian spectrum merah). Kedua pigmen ini, P700 dan P680, sebenarnya merupakan molekul klorofil
yang identic. Akan tetapi, keterkaitan dengan protein yang berbeda dalam membrane tilakoid
mempengaruhi distribusi electron dalam molekul klorofil dan menjadi penyebab adanya sedikit
perbedaan pada sifat penyerapan-penyerapan.
Selama reaksi terang fotosintesis , terdapat dua kemungkinan rute untuk aliran electron. Yaitu ;
1. Aliran electron non siklik
2. Aliran electron siklik


Aliaran electron nonsiklik

SIKLIK NON SIKLIK
Cahaya diabsorpsi oleh pigmen di dalam FS I.
Electron berenergi yang berasal dari P700
diteruskan ke suatu akseptor electron.
Electron berenergi dipancarkan mellaui
system traspor electron dan dikembalikan ke
pusat reaksi P700.
ATP diperbarui kemiosmosis sebagi hasil dari
aliran electron siklik.
Cahaya diabsorpsi oleh pigmen di dalam FS I
dan II.
Electron berenergi berasal dari P680 dan P700
FS I.
Fotolisis terhadap air mengisi kekosongan
electron di dalam P680 , proton dan ksigen
dilepaskan.
Aksepor electron berenergi meneruskan
electron berenergi ke system traspor electron
yang memancarkan ke pusat reaksi P700 FS I.
Akseptor electron untuk P700 meneruskan
electron berenergi ke rantai transport electron
yang lain dan memutar NADP
+
membentukNADPH.
ATP diperbarui oleh kmiosmosis sebagai hasil
dari aliaran electron nonsiklik serta melepaskan
proton hasil fotolisis.

Aliaran electron siklik

C. Siklus Calvin menggunakan ATP dan NADPH untuk mengubah CO
2
menjadi gula
Siklus Calvin merupakan jalur metabolisme yang serupa dengan siklus Krebs yang berarti bahwa materi
awal diregeneasi setelah molekul memasuki dan meninggalkan siklus ini.Siklus Calvin merupakan jalur
metabolisme dalam stroma kloroplas.
Karbon memasuki siklus Calvin dalam bentuk CO
2
dan keluar dalam bentuk gula, tetapi sebenarnya
bukan glukosa melainkan gula berkarbon tiga yang dinamai gliseraldehida3-fosfat.Siklus ini
menggunakan ATP sebagai sumber energi dan mengkonsumsi NADPH sebagai tenaga pereduksi untuk
penambahan electron berenergi-tinggi untuk membuat gula.
Untuk selisih sintesis satu molekul gula ini, siklus ini harus terjadi tiga kali, yang mengikat (memfiksasi)
tiga molekul CO
2
.
Proses siklus kelvin ;




Terdapat 3 fase dalam Siklus Calvin :
Fase 1 : Fiksasi Carbon
Siklus Calvin memasukkan setiap molekul CO
2
dengan menautkannya pada gula berkarbon lima yang
dinamai ribosa bifosfat (RuBP), dengan bantuan enzim RuBP karboksilase atau rubisko yang berfungsi
mengkatalis langkah pertama ini.
Produk reaksi ini ialah intermediet berkarbon enam yang demikian tidak stabilnya sehingga terurai
separuhnya untuk membentuk dua molekul 3-fosfogliserat (untuk setiap CO
2
).

Fase 2 : Reduksi
Setiap molekul 3-fosfogliserat menerima gugus fosfat baru. Suatu enzim mentransfer gugus fosfat dari
ATP, membentuk 1,3-bisfosfogliserat sebagai produknya. Selanjutnya, sepasang electron yang
disumbangkan NADPH mereduksi 1,3-bisfosfogliserat menjadi G3P.
Perhatikan gambar di atas, untuk setiap tiga molekul CO2, terdapat enam molekul G3P.Tetapi hanya
satu molekul dari gula berkarbon-tiga ini dapat dihitung sebagai selisih perolehan karbohidrat. Siklus ini
mulai dengan 15 karbon dari karbohidrat dalam bentuk tiga molekul gula berkarbon lima dalam RuBP.
Sekarang terdapat nilai 18 karbon karbohidrat dalam bentuk enam molekul G3P. Satu molekul keluar
siklus untuk digunakan oleh sel tumbuhan, tetapi lima molekul lainnya harus didaur-ulang untuk
meregenerasi tiga molekul RuBP.
Fase 3 : Regenerasi akseptor CO2 (RuBP)
Dalam suatu rangkaian reaksi yang rumit, rangka karbon yang terdiri atas lima molekul G3P disusun-
ulang oleh langkah terakhir siklus Calvin menjadi tiga molekul RuBP. Untuk menyeleseikan ini, siklus
menghabiskan tiga molekul ATP. RuBP sekarang siap untuk menerima CO2 kembali, dan siklusnya
berlanjut.
Untuk selisih sintesis satu molekul G3P, siklus Calvin ini secara keseluruhan mengkonsumsi Sembilan
molekul ATP dan enam molekul NADPH.
FootNote :
Siklus Calvin : Tahapan kedua dari dua tahapan utama fotosintesis (setelah reaksi terang),
melibatkan fiksasi CO2 atmosferik dan reduksi karbon hasil fiksasi tersebut menjadi karbohidrat.
ATP : Nukleosida trifosfat mengandung adenine yang mengeluarkan energy bebas ketika ikatan
fosfatnya dihidrolisis. Energi ini digunakan untuk menggerakkan reaksi endergonik (yang memerlukan
energi) dalam sel.
Rubisko : enzim yang berfungsi mengkatalisis fiksasi karbon.
Fiksasi Karbon : Penggabungan karbon dari CO2 ke dalam suatu senyawa organic oleh organisme
autotrofik (tumbuhan, organisme fotosintetik lainnya, atau bakteri kemoautotrofik)
Reduksi : Perolehan electron olehsuatu substansi yang terlibat dalam reaksi redoks.


D. Mekanisme alternatif untuk fiksasi karbon telah berevolusi di daerah beriklim panas dan kering

Fotorespirasi: Relik Evolusi?
Pada sebagian besar tumbuhan, fiksasi awal karbon terjadi melalui rubisko, enzim siklus Calvin yang
menambahkan CO
2
ke ribulosa bifosfat.Tumbuhan semacam itu disebut tumbuhan C
3
(C
3
plant) karena
produ organic pertama dari fiksasi karbon merupakan senyawa berkarbon tiga, 3-fosfogliserat.Rubisko
dapat mengikat O
2
sebagai sebagai ganti CO
2
.Fotorespirasi merupakan jalur metabolic yang
mengonsumsi oksigen dan ATP, melepaskan CO
2
, dan menurunkan keluaran fotosintetik.Fotorespirasi
umumnya terjadi pada hari yang panas, kering, dan terang, saat stomata menutup dan konsentrasi
oksigen dalam daun melebihi CO
2
.
Fotorespirasi merupakan bawaan evolusi relic metabolic dari masa terdahulu ketika atmosfer
mengandung lebih sedikit O
2
dan lebih banyak CO
2
daripada saat ini.Pada beberapa kasus, fotorespirasi
memainkan peran pelindung pada tumbuhan.Tumbuhan yang memiliki kelainan dalam hal
kemampuannya melakukan fotorespirasi (akibat gen yang cacat) lebih rawan terhadap kerusakan yang
dipicu oelh cahaya berlebihan.Pada banyak tipe tumbuhan termasuk berbagai jenis tanaman pangan
fotorespirasi menghabiskan hingga 50 % karbon yang difiksasi oleh siklus Calvin.

Anomali pemanfaatan oksigen oleh kloroplas.Gangguan karboksilasi akibat adanya interaksi
antara RUBISCO dengan oksigen. Proses yang mengarah pada pembentukan hanya satu molekul PGA
pada reaksi gelap dalam kloroplas. Rubisco ribulosa bifosfat karboksilase/ oksigenas.e Rubisco
mengkatalisis reaksi pengikatan O
2
pada RuBP.2fosfoglikolat. Glikolat (peroksisom).Glisin (mitokondria)




Sumber :www.scribd.com/doc/24801320/2/Fotorespiras





Sumber :www.scribd.com/doc/24801320/2/Fotorespirasi.


Tumbuhan C
4

Anatomi daun yang unik berkorelasi dengan mekanisme fotosintesis C
4
. Pada tumbuhan C
4
ada dua tipe
sel fotosintetik yang berbeda: sel seludang berkas-pembuluh dan sel mesofil. Sel seludang berkas-
pembuluh (bundle-sheath cell) tersusun menjadi seludang-seludang yang di kemas rapat di sekitar urat
daun.Di antara seludang berkas-pembuluh dan permukaan daun terdapat sel mesofil(mesophyll cell)
tersusun lebih longgar.Siklus Calvin hanya berlangsung di kloroplas sel seludang berkas-pembuluh.Akan
tetapi, siklus tersebut di dahului oleh penggabungan CO
2
ke dalam senyawa organikdi dalam sel mesofil.
1. Langkahpertama di lakukan oleh sejenis enzim yang hanya terdapat dalam sel mesofil,
disebut PEP Karboksilase (PEP Carboxylase). Enzim ini menambah CO
2
ke fosfoenolpiruvat (PEP),
membentuk produk berkarbon empat , oksaloasetat. Oleh karena itu, PEP karboksilase dapat memfikasi
karbon secara efisien ketika rubiskoyidak bias yaitu saat hari panas dan kering, dan stomata tertutup
sebagian, menyebabkan konsentrasi CO
2
di daun turun dan konsetrasi O
2
naik.
2. Setelah tumbuhan C
4
memfikasi karbon dari CO
2
, sel mesofil mengekspor produk karbon
empat yang di hasilkannya.
3. Dalam sel seludang berkas-pembuluh, senyawa berkarbon-empat ini melepaskan CO
2
, yang
diasmilasi kembali kedalam materi organik oleh rubisko dan siklus Calvin. Reaksi yang sama
meregenerasi piruvat, yang transport ke sel mesofil.


Sumber :www.scribd.com/doc/24801320/2/Fotorespirasi.


Tumbuhan CAM
Tanaman gurun.Adaptasi fotosintetik kedua terhadap kondisi kering telah berevaluasi pada banyak
tumbuhan sukulen (penyimpanan air), berbagai macam kaktus, nanas, dan anggota beberapa family
tumbuhan lain. Tumbuhan-tumbuhan ini membuka stomatanya pada malam hari dan menutup pada
siang hari, berlawanan pada tumbuhan lain. Stomata yang tertutup pada siang hari membantu
tumbuhan gurun mempertahankan air, namun juga mencegah CO
2
memasuki daun.Pada malam hari,
ketika stomatanya terbuka, tumbuhan ini mengambil CO
2
dan menggabungkannya kedalam berbagai
asam organic. Mode fikasi karbon ini disebut metabolisme asam krasulasea (crassulacean acid
metabolisme) atau CMA, berdasarkan family tumbuhan Crassulaceae, tumbuhan sukulen tempat proses
ini pertama kali di temukan. Dalam tumbuhan C4, langkah-langkah awal fiksasi karbon terpisah secara
stuktural dari siklus Calvin, sedangkan dalam tumbuhan CAM, kedua langkah terjadi pada saat yang
berbeda




Sumber :www.scribd.com/doc/24801320/2/Fotorespirasi.


GLIKOLISIS
Proses glikolisis terjadi pada semua organisme. Proses ini berfungsi untuk menukarkan glukosa menjadi
piruvat dan akan menghasilkan ATP tanpa menggunakan oksigen. Glikolisis dimulai dengan satu molekul
glukosa yang memiliki 6 atom karbon pada rantainya (C6H12O6) dan akan dipecahkan menjadi dua
molekul piruvat yang masing-masing memiliki 3 atom karbon (C3H3O3) yang merupakan hasil akhir bagi
proses ini (Irawan, 2007). Glikolisis berlangsung di sitosol, merupakan proses pemecahan molekul
glukosa yang memiliki 6 atom C menjadi dua molekul asam piruvat yang memiliki 3 atom C. Reaksi yang
berlangsung di sitosol ini menghasilkan 2 NADH dan 2 ATP.

Sepanjang proses glikolisis ini akan terbentuk beberapa senyawa, seperti Glukosa 6-fosfat, Fruktosa 6-
fosfat, Fruktosa 1,6-bisfosfat, Dihidroksi aseton fosfat, Gliseraldehid 3-fosfat, 1,3-Bisfosfogliserat, 3-
Fosfogliserat, 2-Fosfogliserat, Fosfoenol piruvat dan piruvat. Selain itu, proses glikolisis ini juga akan
menghasilkan molekul ATP dan NADH (di mana 1 NADH menghasilkan 3 ATP). Sejumlah 4 molekul ATP
dan 2 molekul NADH (6 molekul ATP) akan dihasilkan dan pada tahap awal proses ini memerlukan 2
molekul ATP. Sebagai hasil akhir, 8 molekul ATP akan terbentuk (Marks et al., 2005).








Keterangan:
1. Glukosa yang masuk ke dalam sel difosforilasi oleh enzi heksokinase. Produk berupa glukosa-6-
fosfat.
2. Glukosa-6-fosfat diubah menjadi bentuk isomernya, yaiu fruktosa-6-fosfat dengan bantuan enzim
fosfoglukoisomerase. Isomer tersebut memiliki bentuk dan jumlah atom yang sama, tetapi memiliki
struktur dan susunan yang berbeda.
3. Penambahan ATP dalam glikolisis, enzim fosfofruktokinase mentransfer satu grup fosfat dari ATP
ke glukosa-6-fosfat menghasilkan fruktosa-1, 6-bifosfat.
4. Pembentukan PGAL dari fruktosa-1, 6-difosfat melibatkan 2 enzim, yaitu enzim aldolase yang
memisahkan molekul gula menjadi PGAL dan isomernya, yaitu dihidrosiakseton fosfat dan enzim
isomerase bekerja secara bolak balik terhadap PGAL dan isomernya. PGAL menjadi substrat glikolisis
berikutnya.
5. Enzim gliseraldehida-3-P-dehidrogenase mengkatalisis reaksi pembentukan 1, 3-bifosfogliserat
dan NADH dari PGAL.
6. Akhirnya, terbentuk ATP kelompok fosfat berenergi ditransfer dari 1, 3-bifosfogliserat ke ADP,
dibantu oleh enzim fosfogliserokinase. Setiap molekul glukosa menghasilkan 2 molekul ATP. Pada
langkah ini terbentuk 3-fosfogliserat.
7. Enzim fosfogliseromutase menempatkan kembali grup fosfat dari 3-fosfogliserat ke bentuk 2-
fosfogliserat yang menjadi substrat reaksi selanjutnya.
8. Enzim enolase membnetuk ikatan ganda pada substrat melalui ekstraksi molekul air dari 2-
fosfogliserat ke bentuk PEP (fosfoenolpiruvat).
9. Akhir reaksi glikolisis menghasilkan ATP melalui fosforilasi tingkat substat dari PEP ke ADP dengan
bantuan enzim piruvatkinase.
10. Senyawa intermediate berupa piruvat menjadi substrat bagi reaksi selanjutnya.

untuk lebih jelasnya bisa dilihat proses tahapan glikolisis terjadi di dalam sel melalui vidio di bawah ini
...... silahkan .... !!!!





Pembentukan Asetil Koenzim A

Sebelum memasuki siklus Kreb, piruvat yang terhasil dari proses glikolisis harus dioksidasikan terlebih
dahulu di dalam mitokondria menjadi asetil koenzim A dan karbon dioksida. Setelah piruvat memasuki
mitokondria, enzim piruvat dehidrogenase akan menukarkan piruvat kepada acetyl group dengan
melepaskan karbon dioksida. Semasa proses ini juga, terjadi reduksi pada NAD+ menjadi NADH dengan
mengambil H+ yang dilepaskan oleh piruvat. Acetyl group akan berikatan dengan koenzim A, maka
terhasil asetil koenzim A (asetil-KoA) (Tortora and Derrickson, 2009).


Gambar Skema Proses Pembentukan Asetil Koenzim A


Siklus Kreb

Dalam proses metabolisme energi dari glukosa, siklus Kreb merupakan tahapan yang terakhir. Proses ini
berlaku di dalam mitokondria dan berlangsung secara aerobik. Molekul asetil-KoA yang merupakan
produk akhir dari proses konversi piruvat kemudian akan masuk ke dalam siklus Kreb. Perubahan yang
terjadi dalam siklus ini adalah mengubah 2 atom karbon yang terikat didalam molekul asetil-KoA
menjadi 2 molekul karbon dioksida (CO2), membebaskan koenzim A serta memindahkan energi dari
siklus ini ke dalam senyawa NADH, FADH2 dan GTP. Untuk melanjutkan proses metabolisme energi,
molekul NADH dan FADH2 yang dihasilkan dalam siklus ini akan diproses kembali secara aerobik di
dalam membran sel mitokondria melalui proses Rantai Transpor Elektron untuk menghasilkan produk
akhir berupa ATP dan air (Ganong, 2005).




Gambar Skema Proses Siklus Kreb

untuk lebih jelasnya bisa ko dengan melihat vidio ini..... yaitu: vidio proses siklus krbs!!







Rantai Transpor Elektron

Proses ini juga dikenal sebagai proses fosforilasi oksidatif. Di dalam proses ini, NADH dan FADH2 yang
mengandung elektron akan melepaskan elektron tersebut ke dalam akseptor utama yaitu oksigen. Pada
akhir dari proses ini, akan terhasil 3 molekul ATP dari 1 molekul NADH dan 2 molekul ATP dihasilkan dari
1 molekul FADH2 (Irawan, 2007). Dari daur Krebs akan keluar elektron dan ion H
+
yang dibawa sebagai
NADH
2
(NADH
+
H
+
+ 1 elektron) dan FADH
2
, sehingga di dalam

mitokondria (dengan adanya siklus Krebs yang dilanjutkan dengan oksidasi melalui sistem pengangkutan
elektron) akan terbentuk air, sebagai hasil sampingan respirasi selain CO2. Produk sampingan respirasi
tersebut pada akhirnya dibuang ke luar tubuh melalui stomata pada tumbuhan dan melalui paru-paru
pada peristiwa pernafasan hewan tingkat tinggi. Ketiga proses respirasi yang penting tersebut dapat
diringkas sebagai berikut:




untuk lebih jelas bisa diperjelas dengan media vidio proses Electron transport system ATP !!





PROSES AKSEPTOR ATP
1). Glikolisis
Glukosa > 2
asam piruvat
2 NADH 2 ATP
2). Siklus Krebs:
2 asetil piruvat > 2
asetil KoA + 2 C02
2 NADH 2 ATP
2 asetil KoA > 4 CO2 6 NADH 2 FADH2
3). Rantai transnpor elektron respirator:
10 NADH + 502 > 10 NAD+ + 10 H20 30 ATP
2 FADH2 + O2 > 2 PAD + 2 H20 4 ATP
Total 38 ATP







DAFTAR PUSTAKA

Campbell dkk. 2008. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Campbell dkk. 2002. Biologi Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Sudjadi, bagod. 2006. Biologi sains untuk kehidupan. Jakarta; yudistira.
www.scribd.com/doc/24801320/2/Fotorespirasi.

biologimediacentre.com/respirasi-sel-katabolisme/
file.upi.eduDirektoriFPMIPA...Bab.Metabolisme.pdf
www.scribd.com/doc/19341531/Kuliah-3-Respirasi-Selular


Diposkan oleh GROUPSAINS4D di 00:24
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook
Tidak ada komentar:

Anda mungkin juga menyukai