Anda di halaman 1dari 13

ORGANISASI KEPERILAKUAN

MID. SEMESTER
Take home
__________________________________________________________________
1. PT. X memililiki 86 pekerja di lini perakitan,yang bertugas mengemas/mengepak
tabung lipstik. Hal yang unik dari lini perakitan ini adalah bahwa rata-rata usia
karyawannya adalah 65-70 tahun, yang tertua baru saja mencapai 85 tahun.
Perusahaan membuka angkatan kerja manula pada tahun 1998, Pimpinan
Perusahaan Budi berusia 73 tahun, mengemukakan gagasan untuk membuka
lowongan kerja bagi manula. Hal ini bukan sebagai eksperimen melainkan sebagai
keputusan bisnis praktis. Pada saat itu perusahaan sangat membutuhkan tenaga
kerja, tetapi pasar tenaga kerja sangat ketat di lini ini dan angkatan kerja manula
bersedia. Para eksekutif yang bertugas dibagian produksi dan pengemasan merasa
skeptis, mereka cemas para manula akan mengeluh bahwa mereka tidak dapat
melakukan pekerjaan, perlu istirahat, tidak enak badan ,dan sebagainya.
Pimpinan perusahaan menolok stereotip ini, meskipun dia tidak tahu apakah
perusahaan lain memiliki tenaga kerja manula, dia mengatakan, Mari kita
mencobanya dan melihat apakah bisa berjalan.
Dan ternyata berjalan sebagaimana yang direncanakan pimpinan perusahaan.
Dengan adanya kelompok kerja ini, perusahaan dapat menghemat biaya 40%
dalam empat tahun pertama, dan dapat membungkam mereka yang skeptis.
Penyelesaian pekerjaan dan pengiriman barang selalu tepat waktu. Angka
pengunduran diri karyawan hampir nol. Sungguh para manula terbukti merupakan
sumber karyawan yang ideal bagi PT. X ini. Para manula tidak hanya terbukti
produktif dan setia, mereka juga membantu menekan biaya. Mereka tidak
mengandalkan pekerjaan untuk menunjang kehidupan mereka. Mereka tidak
membutuhkan pekerjaan dengan upah 7.000 sampai 10.000 per jam. Mereka
sudah sangat bahagia bisa menerima upah 5.000 per jam dan menjadi 6.000
setelah setahun. Disamping itu perusahaan bisa menghemat, karena perusahaan
hanya memberikan tunjangan kesehatan dan tidak menyediakan tunjangan
lainnya.
Pertanyaan:
a. Bagaimana menurut pendapat anda fakta-fakta dalam kasus ini hubungkan
dengan pembahasan materi mengenai karakteristik biografis (usia).
b. Apakah perusahaan X terlibat dalam diskriminasi usia? Jelaskan.
c. Apakah menurut anda para pekerja manula ini akan berprestasi baik yang
sama jika mereka disatukan dalam satu departemen dengan pekerja yang lebih
muda?
d. Apakan menurut anda keperhasilan yang dicapai oleh PT. X dengan merekrut
pekerja manula dapat diaplikasikan pada perusahaan-perusahaan lain? Bila ya
mengapa dan bila tidak mengapa.

2. Apakah tindakan bersterotipe itu? Berikan satu contoh bagaimana bersterotipe
dapat menciptakan distorsi persepsi.

3. Keturunan menentukan kepribadian.
a. Jelaskan argumen yang mendukung penyataan ini.
b. Jelaskan argumen yang menentang pendapat ini.

4. a. Jelaskan bagaimana hubungan antara motivasi dengan kinerja.
b. Menurut pendapat anda pendekatan teori motivasi yang mana yang tepat
dalam memotivasi anda sebagai mahasiswa untuk dapat mencapai prestasi
akademik?
c. Uraikan bagaimana implikasi teori X dan teori Y dalam praktik motivasi?
d. Indentifikasi 3 kegiatan yang benar-benar anda senangi dan nikmati dan 3
kegiatan yang tidak anda senangi.Dengan menggunakan teori harapan,
analisislah masing-masing jawaban anda untuk menilai mengapa beberapa
kegiatan merangsang upaya anda sedangkan yang lain tidak.

5. Apakah model pengambilan keputusan rasional dan keputusan intuisi? Pada
kondisi yang bagaimana keputusan tersebut dapat diterapkan? Jelaskan

6. Jelaskan Hubungkan tiori penetapan tujuan/sasaran dengan proses Manajemen by
objektif (MBO).




1.
a. Bagaimana menurut pendapat anda fakta-fakta dalam kasus ini hubungkan
dengan pembahasan materi mengenai karakteristik biografis (usia).

PT X memperkerjakan karyawan dengan melirik faktor usianya. Karyawan
yang dipekerjakan adalah para Manula dengan umur rata-rata 65-70 tahun dan
yang tertua sedang bekerja saat ini berusia 85 tahun.
Fakta-fakta yang diterakan dalam kasus ini menjadi bukti bahwa memang
terdapat adanya hubungan dengan faktor usia. Antara lain:
- Pengaruh usia terhadap tingkat pengunduran diri: Pembahasan materi
menjelaskan bahwa semakin tua seseorang maka tingkat pengunduran diri
semakin rendah. Hal ini sesuai dengan fakta yang ada dalam kasus yang
mengatakan bahwa angka pengunduran diri karyawan hampir nol.
Mengurangnya pengunduran diri disebabkan karena sedikitnya lapangan
pekerjaan yang terbuka bagi para manula, sehingga tawaran pekerjaan
merupakan sebuah kesempatan emas yang dapat dicapai oleh para manula
yang tentunya tidak akan mereka sia-siakan.
- Usia Terhadap Kepuasan: Hasil penelitian menyatakan bahwa kepuasan
meningkat seiring bertambahnya usia. Dari fakta di kasus menyatakan
bahwa para karyawan manula sangat bahagia bisa menerima upah 5.000
per jam dan menjadi 6.000 setelah setahun dibandingkan karyawan muda
yang menginginkan kenaikan gaji yang lebih tinggi setelah setahun. Hal
tersebut karena keinginan dan kebutuhan seseorang akan semakin
berkurang seiring bertambah usia, sehingga adanya kenaikan gaji saja
sudah cukup memuaskan bagi para manula.
- Usia Terhadap Produktivitas : Sebagian peneliti berasumsi bahwa semakin
bertambahnya usia maka produktivitas akan menurun, namun ada juga
kajian lain yang menyatakan bahwa antara usia dan kinerja tidak ada
hubungan. Hal itu dapat dibuktikan dengan melalui contoh kasus diatas,
bahwa para manula yang bekerja di PT. X terbukti produktif dan setia.
- Usia Terhadap Tingkat Keabsenan: Tingkat keabsenan berkurang semakin
bertambah usia menunjukkan bahwa terjadi kedewasaan dalam diri
seseorang sehingga ia akan bekerja secara bersungguh-sungguh dan
berbakti terhadap perusahaan tempat ia bekerja. Tingkat keabsenan dapat
berbanding terbalik dengan tingkat produktivitas. Semakin rendah tingkat
keabsenan, maka semakin tinggi tingkat produktivitas dan semakin tinggi
tingkat keabsenan maka semakin rendah tingkat produktivitas karena
banyaknya jumlah karyawan yang melalaikan pekerjaannya. Hal ini juga
dapat dibuktikan oleh contoh kasus diatas, dimana para karyawan manula
produktif dan setia, yang berarti bahwa tingkat keabsenan mereka adalah
rendah.
b. Apakah perusahaan X terlibat dalam diskriminasi usia? Jelaskan.
Tidak, karena perusahaan X telah membuka lapangan pekerjaan bagi para
manula yang sejatinya masih sedikit ada perusahaan yang menerapkan hal
tersebut sedangkan telah banyak perusahaan yang memberikan lapangan
pekerjaan bagi para pemuda sehingga hal tersebut dapat membuktikkan bahwa
perusahaan X tidak terlibat dalam diskriminasi usia.
c. Apakah menurut anda para pekerja manula ini akan berprestasi baik yang
sama jika mereka disatukan dalam satu departemen dengan pekerja yang lebih
muda?
Saya rasa tidak, karena kemunculan pekerja yang lebih muda akan
menurunkan semangat kerja para manula, diakibatkan oleh rasa minder yang
mungkin muncul dalam diri para manula karena kalah bersaing dengan yang
lebih muda, melihat pekerja yang lebih muda akan lebih cekatan, lebih sigap
dan lebih kuat. Jika dalam suatu departemen tersebut karyawannya adalah
manula semua, maka tercipta rasa kompetensi yang tinggi karena kesamaan
kekuatan fisik yang dimiliki oleh setiap karyawan untuk meningkatkan
produktivitas.
d. Apakan menurut anda keperhasilan yang dicapai oleh PT. X dengan merekrut
pekerja manula dapat diaplikasikan pada perusahaan-perusahaan lain? Bila ya
mengapa dan bila tidak mengapa.
Ya, tetapi hanya dengan perusahaan yang bekerja dalam bidang yang sama
atau pekerjaan lain yang tidak terlalu membutuhkan kekuatan fisik. Para
pekerja manula tidak akan mampun diterapkan dalam pekerjaan kasar seperti
buruh bangunan atau yang lainnya karena semakin bertambah umur maka
kemampuan fisik seseorang akan semakin berkurang, sehingga walau hal
tersebut mungkin dapat diaplikasikan, namun hasilnya tidaklah akan sesuai
dengan keinginan yang diharapkan.
2. Apakah tindakan bersterotipe itu? Berikan satu contoh bagaimana bersterotipe
dapat menciptakan distorsi persepsi.
Tindakan bersteorotipe adalah tindakan yang dilakukan seseorang dalam menilai
seseorang berdasarkan persepsi tentang kelompok dimana ia tergabung. Walaupun
hal ini terkadang bermanfaat dalam menyederhanakan penilaian terhadap
seseorang yang rumit, namun pandangan bersteorotip bias juga tidak relevan dan
tidak selalu mengandung kebenaran bagi setiap individu yang tergabung. Hal
inilah yang menciptakan distorsi persepsi untuk para pengamat. Sebagai contoh,
akibat dari penyerangan terroris terhadap gedung WTC pada 11 September 2001
lalu, orang-orang barat beranggapan bahwa semua yang beragama Islam adalah
teroris padahal hal itu hanya dilakukan oleh segelintir dari umat islam. Akibatnya
antara lain adalah penduduk yang beragama Islam diasingkan di Negara-negara
barat, susah mencari pekerjaan, dicemooh dan tak jarang ada yang berani
melakukan tindak kekerasan. Hal ini tentunya sangat merugikan mereka yang
tidak bersalah.

3. Keturunan menentukan kepribadian.
a. Jelaskan argumen yang mendukung penyataan ini.
Keturunan merujuk pada faktor genetika seorang individu seperti tinggi fisik,
bentuk wajah, gender, emosi, dan irama biologis adalah karakteristik yang
pada umumnya dianggap dipengaruhi oleh orang tua dari individu tersebut.
Terdapat tiga dasar penelitian yang berbeda yang mendukung argumen serta
memberikan kredibilitas bahwa faktor keturunan menentukan kepribadian
seseorang.
Dasar pertama berfokus pada penyokong genetis dari perilaku dan emosi anak-
anak. Dasar kedua berfokus pada anak-anak kembar yang dipisahkan sejak
lahir. Dasar ketiga meneliti konsistensi kepuasan kerja dari waktu ke waktu
dan dalam berbagai situasi.
Penelitian yang dilakukan terhadap 100 pasang anak kembar yang dipisahkan
sejak lahir membuktikan adanya kesamaan untuk hampir setiap ciri dari
perilaku mereka. Ini menunjukkan bahwa adanya pengaruh faktor genetis
terhadap anak-anak kembar. Penelitian ini juga memberi kesan bahwa
lingkungan pengasuhan anak-anak tersebut tidak begitu memengaruhi
perkembangan kepribadian.
b. Jelaskan argumen yang menentang pendapat ini.
Faktor keturunan juga tidak selamanya dapat menentukan kepribadian.
Sebagai contoh, seorang anak yang ayahnya adalah seorang preman, senang
berjudi dan berkelahi, belum tentu saat dewasa ia juga akan mengikuti jejak
ayahnya yang seperti itu. Selain faktor keturunan, faktor lingkungan juga
dapat mempengaruhi bagaimana kepribadian seorang individu. Lingkungan di
mana seseorang tumbuh dan dibesarkan seperti norma dalam keluarga, teman,
dan kelompok sosial; dan pengaruh-pengaruh lain yang seorang manusia dapat
secara alami memiliki peran dalam membentuk kepribadian seseorang.
Karena itulah, walau seorang anak memiliki ayah seorang preman, jika
lingkungan tempat ia dibesarkan sangat berbeda dengan lingkungan dimana
ayahnya dibesarkan, maka akan sangat mungkin sang anak tersebut dapat
menjadi orang yang sukses dalam menjalankan karirnya.

4.
a. Jelaskan bagaimana hubungan antara motivasi dengan kinerja.
Motivasi merupakan Suatu keadaan yang mendorong keinginan, hasrat motor
penggerak dalam diri manusia, motivasi berhubungan dengan faktor psikologi
manusia yang mencerminkan antara sikap, kebutuhan, dan kepuasan yang
terjadi pada diri manusia sedangkan daya dorong yang diluar diri seseorang
ditimbulkan oleh pimpinan. Motivasi dan kinerja itu sangat berkaitan. Tanpa
adanya motivasi, kinerja yang baik tidak akan dapat tercapai sehingga
produktivitas yang dihasilkan akan menjadi buruk. Begitu pula dengan
motivasi yang diberikan tidak cocok jika dipraketekkan dengan seorang
karyawan, maka tingkat kinerja yang diinginkan tidak akan dapat tercapai/
Untuk itu terdapat beberapa teori motivasi yang dapat diterapkan salam
meningkatkan kinerja di suatu perusahaan, yaitu:
1. Teori Kebutuhan
Teori motivasi yang dikembangkan oleh Abraham H. Maslow pada intinya
berkisar pada pendapat bahwa manusia mempunyai lima tingkat atau hierarki
kebutuhan, yaitu : kebutuhan fisiologikal, kebutuhan rasa aman tidak dalam
arti fisik semata, akan tetapi juga mental, psikologikal dan intelektual
kebutuhan akan kasih saying, dan kebutuhan akan harga diri.
Hal ini menunjukkan bahwa setiap orang tidak hanya memerlukan motivasi
dalam bentuk materiil saja, namun untuk meningkatkan kinerjanya, perlu
motivasi dalam bentuk fisiologi, psikologi dan spiritual.

2. Teori Kebutuhan Berprestasi
Dari McClelland dikenal tentang teori kebutuhan untuk mencapai prestasi atau
Need for Acievement (N.Ach) yang menyatakan bahwa motivasi berbeda-
beda, sesuai dengan kekuatan kebutuhan seseorang akan prestasi. Menurut
McClelland karakteristik orang yang berprestasi tinggi memiliki tiga ciri
umum yaitu : sebuah preferensi untuk mengerjakan tugas-tugas dengan derajat
kesulitan moderat; menyukai situasi-situasi di mana kinerja mereka timbul
karena upaya-upaya mereka sendiri, dan bukan karena faktor-faktor seperti
keberuntungan dan menginginkan umpan balik tentang keberhasilan dan
kegagalan mereka sehingga kinerja karyawan di sebuah perusahaan akan
meningkat.

3. Teori ERG
Teori Alderfer dikenal dengan akronim ERG, merupakan huruf-huruf
pertama dari tiga istilah yaitu : E= Existence (kebutuhan akan eksistensi), R=
Relatedness (kebutuhan untuk berhubungan dengan pihak lain, dan G=
Growth (kebutuhan akan pertumbuhan).
Teori ini menekankan bahwa berbagai jenis kebutuhan manusia itu diusahakan
pemuasannya secara serentak. Apabila teori Alderfer disimak lebih lanjut akan
tampak bahwa :
Makin tidak terpenuhinya suatu kebutuhan tertentu, makin besar pula
keinginan untuk memuaskannya;
Kuatnya keinginan memuaskan kebutuhan yang lebih tinggi semakin besar
apabila kebutuhan yang lebih rendah telah dipuaskan;
Sebaliknya, semakin sulit memuaskan kebutuhan yang tingkatnya lebih
tinggi, semakin besar keinginan untuk memuasakan kebutuhan yang lebih
mendasar.



4. Teori Dua Faktor
Dalam teori ini, model Dua Faktor dari motivasi, adalah faktor motivasional
dan faktor hygiene atau pemeliharaan. Jika kedua faktor ini dapat dipenuhi.
Maka otomatis akan meningkatkan kinerja karyawan di perusahaan
Faktor motivasional adalah hal-hal yang mendorong berprestasi yang sifatnya
intrinsik, yang berarti bersumber dalam diri seseorang, sedangkan yang
dimaksud dengan faktor hygiene atau pemeliharaan adalah faktor-faktor yang
sifatnya ekstrinsik yang berarti bersumber dari luar diri yang turut menentukan
perilaku seseorang dalam kehidupan seseorang.

Yang tergolong sebagai faktor motivasional antara lain ialah pekerjaan
seseorang, keberhasilan yang diraih, kesempatan bertumbuh, kemajuan dalam
karier dan pengakuan orang lain. Sedangkan faktor-faktor hygiene atau
pemeliharaan mencakup antara lain status seseorang dalam organisasi,
hubungan seorang individu dengan atasannya, hubungan seseorang dengan
rekan-rekan sekerjanya, kebijakan organisasi, sistem administrasi dalam
organisasi, kondisi kerja dan sistem imbalan yang berlaku.

5. Teori Keadilan
Inti teori ini terletak pada pandangan bahwa manusia terdorong untuk
menghilangkan kesenjangan antara usaha yang dibuat bagi kepentingan
organisasi dengan imbalan yang diterima. Artinya, apabila seorang pegawai
mempunyai persepsi bahwa imbalan yang diterimanya tidak memadai, dua
kemungkinan dapat terjadi, yaitu :
Seorang akan berusaha memperoleh imbalan yang lebih besar, atau
Mengurangi usaha yang dibuat dalam melaksanakan tugas yang menjadi
tanggung jawabnya.
Untuk itu perlu dipenuhi 4 hal dalam meningkatkan kinerja, yaitu harapan
tentang jumlah imbalan yang dianggapnya layak diterima, imbalan yang
diterima oleh orang lain dalam organisasi, imbalan yang diterima oleh
pegawai lain, peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam mengatur
sebebrapa besar dan layak imbalan akan diperoleh.


6. Teori penetapan tujuan
Edwin Locke mengemukakan bahwa dalam penetapan tujuan memiliki empat
macam mekanisme motivasional yakni : (a) tujuan-tujuan mengarahkan
perhatian; (b) tujuan-tujuan mengatur upaya; (c) tujuan-tujuan meningkatkan
persistensi; dan (d) tujuan-tujuan menunjang strategi-strategi dan rencana-
rencana kegiatan.

7. Teori Harapan
Menurut teori ini, motivasi merupakan akibat suatu hasil dari yang ingin
dicapai oleh seorang dan perkiraan yang bersangkutan bahwa tindakannya
akan mengarah kepada hasil yang diinginkannya itu. Artinya, apabila
seseorang sangat menginginkan sesuatu, dan jalan tampaknya terbuka untuk
memperolehnya, yang bersangkutan akan berupaya mendapatkannya.

8. Teori Penguatan dan Modifikasi Perilaku
Dari berbagai faktor di luar diri seseorang, ada faktor yang turut berperan
sebagai penentu dan pengubah perilaku.
Dalam hal ini berlakulah apaya yang dikenal dengan hukum pengaruh yang
menyatakan bahwa manusia cenderung untuk mengulangi perilaku yang
mempunyai konsekwensi yang menguntungkan dirinya dan mengelakkan
perilaku yang mengibatkan perilaku yang mengakibatkan timbulnya
konsekwensi yang merugikan.

9. Teori Kaitan Imbalan dengan Prestasi.
Menurut model ini, motivasi seorang individu sangat dipengaruhi oleh
berbagai faktor, baik yang bersifat internal maupun eksternal. Termasuk pada
faktor internal adalah : (a) persepsi seseorang mengenai diri sendiri; (b) harga
diri; (c) harapan pribadi; (d) kebutuhaan; (e) keinginan; (f) kepuasan kerja; (g)
prestasi kerja yang dihasilkan.
Sedangkan faktor eksternal mempengaruhi motivasi seseorang, antara lain
ialah : (a) jenis dan sifat pekerjaan; (b) kelompok kerja dimana seseorang
bergabung; (c) organisasi tempat bekerja; (d) situasi lingkungan pada
umumnya; (e) sistem imbalan yang berlaku dan cara penerapannya.

b. Menurut pendapat anda pendekatan teori motivasi yang mana yang tepat
dalam memotivasi anda sebagai mahasiswa untuk dapat mencapai prestasi
akademik?
Penekatan teori motivasi yang dapat digunakan dalam memotivasi mahasiswa
adalah teori penetapan tujuan dan harapan. Sebagai seorang mahasiswa,
terlebih dulu harus ditetapkan apa tujuan yang ingin dicapai seorang
mahasiswa setelah lulus dari bangku kuliah. Untuk memenuhi tujuannya itu,
maka seorang mahasiswa harus belajar dan bekerja keras untuk dapat
memnuhi tujuan itu nantinya.
Begitu pula dengan teori harapan. Semakin tinggi harapan seorang mahasiswa
untuk memenuhi tujuannya kelak, semakin keras usaha yang ia keluarkan
untuk mencapai tujuan tersebut. Ia akan terdorong untuk memperoleh hal yang
ia inginkan dan akan meningkat motivasinya dalam proses pencapaian.
Sebaliknya, jika harapan memperoleh hal yang diinginkannya itu tipis,
motivasinya untuk berupaya akan menjadi rendah.
c. Uraikan bagaimana implikasi teori X dan teori Y dalam praktik motivasi?
Dalam teori X ada empat asumsi yang dianut oleh para manajer:
1. Pegawai tidak menyukai pekerjaannya dan sebisa mungkin akan berupaya
menghindarinya.
2. Karena pegawai tidak menyukai pekerjaannya, mereka harus diberi sikap
keras, dikendalikan, atau diancam dengan hukuman agar mau melakukan
pekerjaan.
3. Pegawai akan mengelakkan tanggung jawab dan mencari aturan-aturan
organisasi yang membenarkan penghindaran tanggung jawab tersebut.
4. Kebanyakan pegawai menempatkan rasa aman di atas faktor lain yang
berhubungan dengan pekerjaan dan hanya akan memperlihatkan sedikit
ambisi.
Kebalikan dari pandangan yang negatif terhadap manusia, McGregor
menempatkan empat asumsi lain yang disebut Teori Y:
1. Para pegawai dapat memandang pekerjaan sebagai sesuatu yang biasa
sebagaimana halnya istirahat dan bermain.
2. Manusia dapat mengendalikan dirinya sendiri jika mereka punya
komitmen pada tujuan-tujuan.
3. Rata-rata orang dapat belajar untuk menyetujui, bahkan untuk memikul
tanggung jawab.
4. Kreativitas yaitu kemampuan mencari keputusan yang terbaik secara
luas tersebar di populasi pekerja dan bukan hanya mereka yang .
menduduki fungsi manajerial.
Implikasi dari Teori X dan Teori Y McGregor terhadap organisasi dan
pengurhnya dalam praktik motivasi adalah bahwa asumsi-asumsi Teori Y
lebih dapat diterima dan dapat menuntun manajer dalam mendesain
organisasi dan memotivasi para pegawai. Tahun 1960-an antusiasme
pekerja cukup tinggi untuk berpartisipasi dalam proses pembuatan
keputusan organisasi, penciptaan tanggung jawab dan tantangan pekerjaan,
termasuk pembangunan hubungan kelompok-kelompok kerja yang lebih
baik. Antusiasme ini, sebagian besar, diakibatkan oleh Teori Y dari
McGregor.
d. Indentifikasi 3 kegiatan yang benar-benar anda senangi dan nikmati dan 3
kegiatan yang tidak anda senangi. Dengan menggunakan teori harapan,
analisislah masing-masing jawaban anda untuk menilai mengapa beberapa
kegiatan merangsang upaya anda sedangkan yang lain tidak.
Kegiatan yang saya senangi:
1. Membaca
Saya sangat suka membaca, baik itu bacaan hiburan seperti novel,
komik, majalah, ataupun bacaan untuk menambah pengetahuan seperti
buku sejarah dan ensiklopedia. Dengan membaca banyak buku,
pengetahuan umum saya jadi bertambah. Selain dari buku, saya juga
membaca artikel-artikel yang berada di internet. Hal yang paling saya
suka dalam mebaca sejarah adalah, saya dapat mengetahui kejadian-
kejadian penting yang terjadi masa lalu yang menyebabkan dunia
menjadi seperti sekarang ini. Sampai sekarang, masih banyak sejarah
manusia yang masih dalam misteri karena kurangnya informasi atau
bukti sejarah yang tersedia. Saya sangat menyukai hal-hal misteri.
Saya bermotivasi untuk mengetahui setiap hal yang terjadi di masa lalu
dan saya akan terus membaca hingga suatu saat para peneliti dapat
memcahkan misteri-misteri sejarah yang terjadi di masa lalu.
2. Menulis
3. Menonton film
Kegiatan yang tidak saya senangi:
1. Berolahraga
2. Melakukan kejahatan
3. Menunggu suatu hal


5. Apakah model pengambilan keputusan rasional dan keputusan intuisi? Pada
kondisi yang bagaimana keputusan tersebut dapat diterapkan? Jelaskan

Keputusan intuisi adalah kemampuan mengambil keputusan berdasarkan hati
secara cepat tanpa perlu adanya langkah-langkah yang perlu dipenuhi terlebih
dahulu dan bersifat subjektif. Mengandalkan intusi dalam mengambil keputusan
tidak selalu berarti buruk, bahkan boleh jadi dapat dilakukan bila menghadapi
situasi tertentu.
Pengambil keputusan cenderung menggunakan intuisi tatkala menghadapi
masalah-masalah yang ambigu, yang ditandai oleh informasi yang kompleks dan
tidak memadai. Terlebih bila waktu yang tersedia untuk memproses informasi
tidak mencukupi. Dalam hal keputusan, intuisi digunakan untuk mengambil
keputusan-keputusan yang sifatnya tidak rutin.
Keuntungan keputusan intuisi antara lain keputusan diambil oleh satu pihak
sehingga lebih mudah diputuskan dan sangat tepat untuk masalah-masalah
kemanusiaan.

Keputusan rasional adalah keputusan yang dibuat berdasarkan pertimbangan
rasional berfikir dan lebih bersifat objektif. Keputusan yang bersifat rasional
berkaitan dengan daya guna pikir. Masalahmasalah yang dihadapi merupakan
masalah yang memerlukan pemecahan rasional Dalam bisnis keputusan rasional
lebih dipakai. Biasanya ada enam langkah dalam proses pengambilan keputusan
rasional, mengungkapkan masalah, mengidentifikasi kriteria, melakukan
pembobotan kriteria berdasarkan kepentingan, mengemukakan aneka alternatif,
memeringkat setiap alternatif pada setiap kriteria, dan mempertimbangkan
keputusan yang dipilih.

6. Jelaskan Hubungkan tiori penetapan tujuan/sasaran dengan proses Manajemen by
objektif (MBO).
Teori penetapan tujuan adalah melakukan penetapan dari tujuan-tujuan secara
sadar. Teori tujuan didasarkan pada intuitif yang solid. Penelitian-penelitian yang
didasarkan pada teori ini menggambarkan kemanfaatannya bagi organisasi.
Hubungannya yang terjadi adalah manajemen by objektif (MBO) menggunakan
teori penetapan tujuan ini. Berdasarkan tujuan-tujuan perusahaan, secara
berurutan, disusun tujuan-tujuan untuk divisi, bagian sampai satuan kerja yang
terkecil untuk diakhiri penetapan sasaran kerja untuk setiap karyawan dalam
kurun waktu tertentu.

Anda mungkin juga menyukai